25
1 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 T ong Tji... Teh lebih nikmat. Titik !!! Yup, nampaknya motto yang melekat pada teh Tong Tji membuat Tong Tji semakin ingin memanjakan para pecinta kuliner Indonesia. Good news, setelah dibukanya gerai pertama Ice Bar di Citraland Semarang, kini Tong Tji kembali menghadirkan gerai Ice Bar terbarunya. Berlokasi di Food Court lt. 2, Duta Pertiwi Mall Semarang, Ice Bar ini dibuka pada tanggal 23 Juni 2017. Mengambil moment lebaran, ternyata Tong Tji Ice Bar ini diterima sangat baik oleh para pecinta kuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi positif kepada Tong Tji. Tak heran jika banyak dari mereka yang antusias menanyakan apakah Ice Bar Tong Tji akan dibuka juga di kota mereka. Ice cream dengan varian teh asli bukan ekstrak menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta Ice Cream. Ada dua varian rasa favorit yang dihadirkan, yakni jasmine milk tea dan chocotea ice cream. Di moment Ramadan sendiri Tong Tji menghadirkan varian rasa green tea ice cream yang tak kalah nikmat dari varian lainnya. “Add your favourite toppings to make it more special”, nah ini nih yang membuat Ice Bar Tong Tji lebih menarik lagi, pelanggan bisa bebas memilih topping sesuka hati sesuai dengan selera. Ice Bar menyediakan banyak topping yang dapat menambah kenikmatan Ice Cream Tong Tji. Ada marshmallow, mandarin slice, buah peach, buah leci, pearl, coconut jelly, fluffy jelly, coffee jelly, nutella, top coating, oreo, marie regal, strawberry slice, saus karamel, saus coklat, dan masih banyak lagi. Bahkan pelanggan bisa memilih preset karakter baik dengan cone atau cup yang lucu – lucu dengan harga lebih hemat. Nah, tunggu apa lagi, buat para pecinta kuliner Indonesia mampir ke Ice Bar Tong Tji Dp Mall. Nikmati dessert favourite anda dengan Ice Cream Tong Tji dan nantikan promo – promo menarik lainnya. (Er) Ice Bar Tong Tji di DP Mall EVENT

EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

  • Upload
    lamnhan

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

1TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

Tong Tji... Teh lebih nikmat. Titik !!! Yup, nampaknya motto yang melekat pada teh Tong Tji membuat Tong Tji semakin

ingin memanjakan para pecinta kuliner Indonesia. Good news, setelah dibukanya gerai pertama Ice Bar di Citraland Semarang, kini Tong Tji kembali menghadirkan gerai Ice Bar terbarunya. Berlokasi di Food Court lt. 2, Duta Pertiwi Mall Semarang, Ice Bar ini dibuka pada tanggal 23 Juni 2017. 

Mengambil moment lebaran, ternyata Tong Tji Ice Bar ini diterima sangat baik oleh para pecinta kuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi positif kepada Tong Tji. Tak heran jika banyak dari mereka yang antusias menanyakan apakah Ice Bar Tong Tji akan dibuka juga di kota mereka.

Ice cream dengan varian teh asli bukan ekstrak menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta Ice Cream. Ada dua varian rasa favorit yang dihadirkan, yakni jasmine milk tea dan chocotea ice cream. Di moment Ramadan sendiri Tong Tji menghadirkan varian rasa green tea ice cream yang tak kalah nikmat dari varian lainnya. 

“Add your favourite toppings to make it more special”, nah ini nih yang membuat Ice Bar Tong Tji lebih menarik lagi, pelanggan bisa bebas memilih topping sesuka hati sesuai dengan selera. Ice Bar menyediakan banyak topping yang dapat menambah kenikmatan Ice Cream Tong Tji. Ada marshmallow, mandarin slice, buah peach, buah leci, pearl, coconut jelly, fluffy jelly, coffee jelly, nutella, top coating, oreo, marie regal, strawberry slice, saus karamel, saus coklat, dan masih banyak lagi.

Bahkan pelanggan bisa memilih preset karakter baik dengan cone atau cup yang lucu – lucu dengan harga lebih hemat. Nah, tunggu apa lagi, buat para pecinta kuliner Indonesia mampir ke Ice Bar Tong Tji Dp Mall. Nikmati dessert favourite anda dengan Ice Cream Tong Tji dan nantikan promo – promo menarik lainnya. (Er)

Ice Bar Tong Tji di DP MallEVENT

Page 2: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

3TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 20172 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017

a c u p o f t e a e x p r e s s e s m a n y s t o r i e s

Pemimpin Umum / Penanggung Jawab:

Jessica Febrina

Pemimpin Redaksi : Stella Mariss Tjahajanto

Redaktur Pelaksana : William Tanujaya

Sekretaris Redaksi : Fransisca Ery Kusuma W.

Reporter : Ainun Majid (Semarang) Daniel Setyadi (Tegal)

Editor : William Tanujaya

Manager Marketing: Ruschka Trisnadi

Administrasi dan Keuangan : Dewi Natalia Marga Wijaya

Koordinator Iklan : Ruschka Trisnadi

Account Executive : Ivonne Hadisubroto

David S. Rahardja

Koordinator Sirkulasi : Beatrice Septianingsih

Koordinator Promosi : Ruschka Trisnadi

Fotografer dan Desain : Ega Sanantha Putra

Sindhi Nugroho Wibisono

Media Consultant : Pancanaka Communications

Semarang - Indonesia

Alamat Redaksi :Jl. Danau Sunter Barat Blok A2 No.2 RT.014, RW.008 Kel. Sunter Agung. Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara. DKI Jakarta Raya.

Alamat Surat :Jl. A. Yani No.142-144 Tegal. Jawa Tengah. 52121 Telp 0283-356200. Faks. 0283-358911. e-mail : [email protected] dan kritik dari pembaca sampaikan ke email.

Info iklan hubungi : Ruschka Trisnadi (0856-2341588)

prefaceJessica FebrinaPemimpin Umum

Tausyiah Gus MusKami bersyukur Majalah Tong Tji Lifestyle edisi keenam ini bisa hadir ke tangan pembaca sekalian. Kali ini kami membuat liputan wawancara khusus dengan KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus). Kiai karismatik dari Pondok Pesantren Raudlatut Thalibien Rembang ini menyoroti banyak persoalan bangsa yang terjadi saat ini.

Gus Mus mengajak “orang waras” untuk tidak lagi mengalah, tetapi justru aktif menyuarakan kebenaran di tengah-tengah keruwetan perilaku manusia. Penulis buku Saleh Ritual Saleh Sosial ini juga mengajak umat untuk memperbaiki akhlak. Tak lupa pula ia mengingatkan bahwa dakwah yang paling manjur itu dengan sikap dan perilaku.

Selain melaporkan tausyiah Gus Mus, kami juga menurunkan laporan berbagai aktivitas lulusan Al Azhar University, Kairo, Mesir ini. Mulai dari kesukaannya melukis sampai membuat film-film sebagai bagian khotbah inovatifnya. Gus Mus ternyata juga punya hobi memasak lho.

Laporan kami yang lain adalah tentang tujuan wisata berkuda di Desa Tegalwaton, Tengaran, Kabupaten Semarang, juga tentang Eclipse Stud & Stable. Kemudian wisata sejarah di Bandung, mengenai K.A.R Bosscha dan berbagai peninggalan-nya, di antaranya Observatorium Bosscha.

Kami juga membuat tulisan tentang klub jip dengan berbagai kegiatan offroadnya keluar masuk hutan. Untuk kuliner kami mencicipi masakan sambel tumpang di Warung Bu Kori Salatiga yang bersahaja.

Semoga liputan-liputan kami memberikan hiburan dan manfaat yang besar bagi para pembaca.

Selamat Membaca

content2

3

4

6

14

cover story

destination

1

18

22

26

44

30

34

38

42

48

preface

content

event

event

profile

our menu

destination

destination

hoby

automotive

culinary

movie review

book review

Page 3: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

4 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 5TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

EVENTEVENT

Kini Tea House kembali melebarkan sayapnya dengan membuka outlet baru di salah satu mall besar di Kota Semarang.

Berlokasi di Lantai Dasar Mall Transmart Semarang Jl. Setiabudi, Banyumanik, Semarang, Tea House hadir membawa suasana baru yang tentunya membawa daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.

Letaknya yang strategis memberikan kenyamanan tersendiri bagi para pelanggan yang hadir di Mall Transmart. Dekat dengan pintu masuk area bioskop serta arena bermain Trans Studio Mini membuat Tea House ramai dikunjungi para pecinta kuliner Indosesia. Apalagi dengan menu yang ditawarkan di

Tea House sendiri sangat familiar di lidah masyarakat Indonesia.

Mengusung menu – menu tradisional Indonesia yakni, aneka menu minuman berbahan dasar teh: jasmine tea, teh serai, teh uwuh, tradisional javanese tea, ginger tea, dan masih banyak lagi. Ada pula aneka varian makanan berupa nasi goreng khas Indonesia, soto betawi, rawon, soto, dan asem-asem daging.

Selain itu aneka varian kudapan ringan juga disajikan, seperti mendoan, tahu kemul, tahu pong, singkong goreng, tahu cabai garam, pisang goreng, dan masih banyak lagi.

Tong Tji Tea House hadir di Transmart Semarang

Kabar gembira untuk seluruh penggemar menu tradisional Tong Tji, di bulan Agustus TongTji Semarang menghadirkan menu baru yang tak kalah nikmat, yakni: Ayam Geprek Komplit, Bakso Penyet Komplit, dan Cheesy Berry Bangka. Dapatkan promo menarik di setiap pembelian menu barunya, periode terbatas. Wow, menarik bukan?

Kalian bisa share dan upload setiap momen kebersamaan kalian di sosial media di lokasi Tea House Transmart Semarang, karena tempatnya yang nyaman dan instagramable banget. Jangan lupa tag @tehtongtji dalam moment berhargamu di outlet Tong Tji ya. (Er)

Page 4: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

7TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 20176 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017

COVER STORY COVER STORY

KH AHMAD MUSTOFA BISRI lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944 dari keluarga santri. Sang kakek, Cholil Harun

adalah ulama terpandang. Sang ayah, pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibien pada 1941 adalah juga dikenal sebagai kiai kharismatik. Karena itulah, tidak mengherankan jika pria yang disapa para sahabat dengan panggilan Gus Mus ini sejak kecil hidup dalam aurora kepesantrenan. Paling tidak, ia mengenyam pendidikan di Pesantren Lirboyo Kediri dan Pesantren Krapyak. Pada 1964 ia ke Kairo, Mesir, untuk belajar di Universitas Al-Azhar, bidang studi keislaman dan bahasa Arab. Gus Mus bisa membagikan ilmu kepada siapa pun. Bisa di mana pun. Bisa di media apa pun. Berikut perbincangan dengan penulis buku Saleh Ritual Saleh Sosial, Esai-Esai Moral itu di ruang tamu sederhana Pondok Pesantren Raudlatut Thalibien, belum lama ini.

Sekarang kita hidup dalam situasi yang terbelah. Bicara “begini” dianggap membela salah satu kelompok, bicara “begitu” dianggap kontra yang lain. Apa yang harus kita lakukan dalam situasi tak jelas ini?

Hahaha. Diam saja. Tidur. Tentu yang lebih penting harus diketahui dulu mengapa kondisi seperti ini terjadi. Kita harus cari akar masalahnya terlebih dulu. Kita itu 32 tahun dididik oleh Presiden

Soeharto untuk seragam. Apa saja diseragamkan? Menanam padi harus C4. Menanam cengkih harus disetorkan ke Tommy. Bahkan mungkin untuk masuk ke rumah sendiri, orang harus menggunakan cara yang seragam. Dalam situasi yang semacam itu, segalanya menjadi terikat. Industri pers lumpuh. Orang seperti tidak mau melakukan apa pun. Apalagi yang berkait dengan kebebasan.

Tiba-tiba (karena saat itu dianggap mustahil) Pak Harto lengser. Kurungan yang selama ini ditutup tiba-tiba dibuka. Yang terjadi kemudian, siapa pun menabrak-nabrak apa pun tidak keruan. Industri pers pun hidup luar biasa. Ibarat dulu kita punya pesawat seratus hanya membutuhkan pilot 100 tetapi yang tersedia 200, kini kita punya pesawat 2.000 tetapi hanya memiliki 200 pilot. Siapa yang kemudian diminta menerbangkan? Ya, antara lain tukang ojeklah. Akibatnya: segalanya semrawut, pers semrawut, masyarakat semrawut. Akhirnya menjadi wartawan, misalnya, tak membanggakan lagi.

Situasi ini menjadi kian kacau balau setelah teknologi informasi makin maju dan berkembang. Tak hanya ada media masa arus utama, muncul juga Twitter, Facebook, Instagram, dan WhatsApp untuk mengungkapkan aneka hal yang bisa jadi berbeda. Parahnya, orang belum siap berbeda

Ahmad Mustofa Bisri:Ahmad Mustofa Bisri:Sempurnakanlah

Akhlakmu!Sempurnakanlah

Akhlakmu!

Situasi ini menjadi kian kacau balau setelah

teknologi informasi makin maju dan berkembang.

Page 5: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

8 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 9TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

COVER STORY

untuk tak mengubah situasi yang kacau ini. Jika pemerintah tak tahu, DPR harus mengingatkan. Hanya kita harus bertanya, anggota DPR yang mana dulu? Ulama juga harus dilibatkan. Namun, kita juga harus segera bertanya: ulama yang mana dulu. Ulama dan umara-lah yang paling bertanggung jawab. Tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Repotnya, ulama di Indonesia ini ulama bahasa Indonesia.

Apa itu?

Kita itu suka ngesembling kata yang berbahan baku dari Arab. Majelis Permusyawaratan Rakyat itu dari bahasa Arab. Dewan Perwakilan Rakyat itu juga dari Arab. Akan tetapi ada beberapa persoalan. Kadang-kadang ucapannya hampir sama, tetapi maknanya berbeda. Karena itu, saya kerap tertawa melihat orang-orang yang sama-sama tidak paham bahasa Arab sekaligus tak tahu bahasa Indonesia. Misalnya saja orang bertikai tentang silaturahmi dan silaturahim. Mengapa harus bertikai untuk sesuatu yang sama-sama benar? Silaturahim itu asli bahasa Arab. Silaturahmi itu sudah menjadi bahasa Indonesia. Maknanya sama. Jamaah itu dalam bahasa Arab itu orang banyak. Namun di Indonesia bisa sendiri. Tak jarang orang bertanya, “Anda jamaah haji dari mana?” Ini kan keliru.

Ulama di Indonesia itu juga rancu. Ulama dari bahasa Arab itu ada dua. Ulama itu adalah orang yang memiliki pengetahuan atau ilmuwan seperti Einstein atau Galileo. Ada ungkapan “hanya ulamalah yang takut pada Tuhan” karena dia tahu kekuasaan Tuhan. Stok ulama yang semacam ini sudah tidak ada. Ulama di bahasa Indonesia bukan jamak. Ulama di Arab jamak dari alim. Jika sendiri alim, jika banyak ulama.

Apa implikasi dari pemahaman yang salah ini?

Kalau ingin tahu ulama di Indonesia, ya lihatlah anggota-anggota Majelis Ulama Indonesia. Siapa saja bisa masuk. Kebanyakan para pensiunan. Ada pensiunan Kementerian Agama. Ada pensiunan Departemen Tenaga Kerja. Ada pensiunan wartawan. Semua jadi ulama karena menjadi pengurus majelis ulama. Repotnya lagi:

COVER STORY

karena telah terlalu lama berada di dalam keseragaman. Karena itu, orang-orang pun semau sendiri.

Akibat lebih lanjut, banyak orang kehilangan nalar. Ketika kemudian ada pemilihan presiden dan hanya diikuti dua calon, maka para pemilih berada dalam dua kubu dan dua blok. Ini terus terjadi. Intinya adalah: kita belum siap berdemokrasi. Kita dipaksa berdemokrasi.

Lalu apa yang harus kita lakukan?

Mari kita kaji ungkapan Jawa, “Sing waras ngalah”. Jika ungkapan itu sekarang kita ikuti, maka yang ora waras akan merasa waras. Karena itulah, sing waras sekarang ini tidak boleh ngalah. Penulis cerita yang sembunyi dalam simbol, kurangilah simbol-simbolnya. Harus jelas. Harus cetha. Orang-orang baik tidak boleh mengalah kepada orang-orang waras. Ketika banyak pers gila, harus ada pers yang waras yang mendidik masyarakat. Jika semua larut dalam kegilaan, sampai kiamat kurang dua hari ya kita akan kacau balau.

Apakah tak ada jalan keluar?

Jalan keluarnya ya kembali ke Gusti Allah. Wong yang punya segalanya Gusti Allah. Anda mau ke mana? Ke sana dianggap musuh oleh yang sini, ke sini dianggap musuh oleh yang sana. Anda

ngomong benar pun dianggap salah. Jadi mau bersandar kepada siapa, jika tak kepada Allah?

Hanya, perlu saya ingatkan: pemimpin baik akan menghasilkan umat yang baik, pemimpin buruk akan menghasilkan umat yang buruk. Orang itu tergantung pimpinan. Pimpinan korupsi, rakyat mencopet. Pimpinan mbabati alas, rakyat akan lebih dari itu. Pemerintah juga harus paham apa yang dikehendaki rakyat. Kalau tak bisa memenuhi ya ganti pemerintahan. Pemerintah itu kan mendapat mandat dari rakyat, ya patuhi keinginan rakyat. Pemerintah tidak boleh semau sendiri. Pemerintah tidak boleh sama dengan rakyat. Rakyat prihatin, pemerintah prihatin. Rakyat berdoa bersama, pemerintah berdoa bersama. Tidak boleh itu. Pemerintah itu kan punya kekuasaan. Ya gunakanlah kekuasaan itu menyejahterakan rakyat. Kanjeng Nabi bersabda, “Kalau kau melihat satu kemungkaran dan ketidakberesan, ubahlah dengan tangan dengan kekuasaan. Jika tak mampu, ubahlah dengan mulutmu. Jika tak punya apa-apa, ubahlah lewat ungkapan di hati.” Jadi, pemerintahlah yang seharusnya paling utama mengubah kita.

Karena itu, jika ada situasi tidak benar, pemerintahlah yang harus mengubah karena merekalah yang punya kekuasaan. Kecuali tidak tahu, bisa dimaafkan. Namun kan pemerintah seharusnya tahu, sehingga tidak ada alasan

Page 6: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

10 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 11TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

COVER STORY

itu kini hanya sebagai berhala. Hanya dipajang di almari kaca. Hanya dipuja-puja, “Inilah panduan kami.” Tak ada survei mengenai bagaimana Alquran diperlakukan.

Apakah perlu disurvei?

Ya. Saya kira perlu disuvei. Berapa persen yang membaca Alquran dari yang mengaku mereka berpedoman pada Alquran? Dari yang membaca itu, berapa persen yang paham makna Alquran? Dari yang paham, berapa persen yang mengamalkan Alquran?

Saya kira hasil survei ini akan bisa digunakan untuk mengatasi semua masalah yang terjadi di Indonesia. Kan orang Islam ini mayoritas, sehingga yang paling bertanggung jawab ya orang Islam. Jika Indonesia baik, orang Islamlah yang paling harus bersyukur. Parahnya, yang terjadi sekarang: orang Islam malah mengacau, ya kacaulah Indonesia. Parahnya, Indonesia sekarang ini jadi brengsek. Karena itulah, orang Islamlah yang seharusnya segera bertanggung jawab mengatasi.

Boleh saja orang-orang Islam berpidato tentang hal-hal mulia dengan mulut mulia, namun mereka juga harus menunjukkan perilaku yang mulia juga, Jangan sebaliknya, justru berperilaku brengsek.

Ibaratnya begini: Anda mengajak orang ke barat tetapi Anda diam saja ketika yang lain ke barat, itu masih lumayan. Sekarang ini, banyak orang menganjurkan ke barat, tetapi penganjur itu malah ke timur. Menganjurkan untuk berderma, dia sendiri kikir. Menganjurkan untuk rukun, dia sendiri provokator. Ini situasi yang sangat membingungkan.

Jadi, kalau mau cari oasis, ya cari yang paling hakiki. Karena itu selalu saya bilang, terutama di desa-desa, yang tahu Alquran, bantulah yang tak paham Alquran. Yang mengerti Alquran dengan demikian harus melakukan apa pun kepada orang lain. Jangan hanya berguna untuk diri sendiri. Bagaimana laku sesuai Alquran itu harus

ditularkan. Jangan hanya dibatin.

Ada contoh menarik: seorang mufti besar dari Syiria pernah menegur imam Masjid Madinah yang pergi begitu saja meninggalkan umat setelah shalat. Ia berkata, “Apakah Anda tahu siapa yang Anda tinggalkan?”

“Rasulullah,” kata sang imam.

“Mengapa kau tega meninggalkan Rasulullah?”

“Saya sudah uluk salam dalam hati.”

“Lo Anda itu imam yang diikuti orang banyak. Bagaimana orang tahu Anda sudah uluk salam? Pemimpin tidak boleh begitu.”

Intinya: memang harus mencari mata air. Saya itu membuat Komunitas Mata Air dalam rangka mencari panduan itu. Kanjeng Nabi itu saya ibaratkan seperti mata air. Mata air itu tambah besar menjadi sungai tambah keruh. Sekarang ini kita berada di muara yang penuh sampah dan lumpur. Kebeningannya tak tampak Karena itulah, kita perlu sekali-kali naik mencari mata air. Ambil kejernihannya. Kita bagikan kepada kawan-kawan. Karena itulah, komunitas saya bermoto: menyembah yang Esa, menghormati yang tua, menyayangi yang muda, dan mengasihi sesama.

Karena itu di Surabaya ada : Mata Air Publisher. Ada Radio Mata Air di Rembang. Semua membagi kejernihan kepada sesama. Intinya kalau tidak bisa dilakukan, jangan ditinggalkan semuanya. Sebisanya saja.

Urusan kita banyak sehingga yang waras jangan diam. Yang waras ngobrol bersama-sama ikut berusaha memperbaiki bangsa.

Jadi sesungguhnya ada problem pencarian sang guru ya? Kita tak punya pemandu ke mata air ya?

Tidak begitu. Ada guru yang hanya memberikan informasi. Ada guru yang mengajar. Ada guru yang mendidik. Namun sekarang ini guru hanya

COVER STORY

orang awam lebih banyak ketimbang orang pintar sehingga orang pintar lebih mudah membodohi orang awam.

Kalau Anda bergelar insinyur, orang tidak akan tanya-tanya Anda siapa, karena Anda bisa menunjukkan diploma atau ijazah Anda. Akan tetapi jika Anda bertemu ustadz, atau kiai, mereka tidak punya diploma atau ijazah. Siapa pun gampang jadi ustadz atau kiai. Apalagi ada sekolah akting yang bisa mengajari siapa menjadi siapa. Ikranegara saja mudah sekali jadi Kiai Haji Hasyim Asyari, Lukman Sardi bisa meniru Kiai Ahmad Dahlan. Jadi, sangat mudah jadi ustadz atau kiai. Sangat mudah menirukan batuk sang kiai. Tinggal pakai peci putih atau sorban dan menghafalkan ayat dan hadis pendek-pendek yang kerap digunakan, jadilah kiai atau ustadz. Karena itulah, sekarang banyak artis jadi ustadz. Mengapa? Karena mereka tidak perlu susah payah belajar akting. Mereka sepanjang hari sudah mahir berakting.

Apa pengaruh mereka?

Mereka ini diikuti oleh orang banyak. Mereka ini diberi panggung oleh televisi. Mereka ini diberi panggung oleh media sosial. Mereka diberi ruang tampil oleh industri yang senantiasa berhasrat mencari uang, uang, dan uang. Tak ada keinginan dunia industri mendidik masyarakat. Di televisi orang merokok dikaburkan, tetapi gambar orang membacok orang, orang menembak orang, dan kekerasan apa pun dibiarkan jelas. Sejak awal industri memang tak menginginkan pendidikan dan tak mau ikut mendidik masyarakat.

Jadi reformasi ini malah jadi semacam musibah ya?

Saya berkali-kali menyatakan, pada saat memasuki reformasi kita lupa melepas kepala. Kita masih menggunakan kepala lama untuk menghadapi hal-hal yang baru. Tentu saja kepala lama ini tak cocok untuk menghadapi hal-hal yang sangat mungkin tak terduga. Dengan menggunakan kepala baru, kita jadi tahu: orang yang paling depan dan keras berteriak reformasi, ternyata justru mereka yang paling perlu direformasi.

Lalu siapa akan jadi oasis jika tak ada umara dan ulama yang bisa dijadikan panutan?

Pada saat Anda membeli sepeda motor, selalu ada panduan. Tebal-tebal. Anda tak pernah membaca syarat-syarat itu to? Mengapa tak membaca. Karena Anda sudah melihat semua itu kehidupan sehari-hari. Dulu orang mungkin tidak perlu membaca Alquran karena sudah ada Kanjeng Nabi. Alquran yang berjalan. Isi Alquran itu tampil dalam diri Kanjeng Nabi. Perintah Alquran selalu dilaksanakan oleh Kanjeng Nabi sehingga orang tinggal melihat apa pun yang dilakukan oleh Kanjeng Nabi. Ingin melihat bagaimana anak muda harus menghormati orang tua, tinggal melihat Kanjeng Nabi menghormati orang tua. Bagaimana memuliakan istri, ya lihat bagaimana Kanjeng Nabi memuliakan istri.

Ketika Kanjeng Nabi tidak ada, siapa yang dilihat? Nabi menjawab, “Sahabat-sahabatku bagai bintang-bintang. Siapa pun yang kauikuti kau akan mendapat petunjuk.” Sahabat-sahabat pun menunjukkan teladan. Ketika sahabat tak ada, murid-murid sahabatlah yang jadi petunjuk. Ketika murid-murid sahabat tak ada, murid-murid para murid sahabatlah yang jadi petunjuk sampai pada ulama. Ulama-ulama pun menurun kualitasnya. Tak semua ilmu dari para guru terserap. Mungkin hanya 70 persen. Begitu seterusnya sehingga kian berkurang.

Nah, begitu kita mengalami krisis ulama, kita harus mulai membaca panduan lagi. Apa jadinya jika tidak membaca panduan. Sayang panduan

Page 7: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

12 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 13TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

COVER STORYCOVER STORY

sulit dinasihati. Orang yang sedang mendukung seseorang sulit dinasihati.

Apakah kita sedang krisis cinta?

Ya. Kanjeng Nabi adalah orang yang sangat mencintai siapa pun. Kanjeng Nabi malah pernah ditegur oleh Allah. Nabi ingin semua umat masuk surga, tetapi Allahlah yang berhak menentukan. Orang Islam harus punya rasa sayang. Saya heran jika ada orang Islam begitu berhasrat membenci orang lain. Jangan-jangan orang semacam ini hanya tampilannya saja yang Islam. Jadi, kita harus mencari lagi bagaimana mengajarkan dan mendidikkan Islam. Cari inti Islam dan segera ajarkan dan didikkan. Inti islam itu akhlak. Kanjeng Nabi diutus semata-mata untuk menyempurnakan akhlak. Islam datang untuk menyempurnakan. Mengukur keislaman seseorang baik atau tidak itu dari akhlak. Kanjeng Nabi bilang, “Orang yang paling dekat dengan saya adalah orang yang paling baik, adalah orang yang berakhlak.”

Lalu bagaimana mencapai puncak akhlak?

Ya latihan. Kita harus melatih diri. Kita punya akal-pikiran (perdana menteri), hati-nurani (raja). Kita punya semua perangkat untuk menggapai puncak akhlak. Kanjeng Nabi bilang, “Kalau kamu

bingung, tanyakan nuranimu.” Tapi dalam diri kita ada setan, malaikat, manusia, dan binatang. Setiap hari elemen-elemen itu berperang. Bisa kalah atau menang. Tapi jangan kalah terus. Itu terjajah namanya. Karena itu harus berlatih untuk menang. Bisa kita lakukan sendiri peperangan itu. Bisa juga dengan mencari guru. Kita harus latihan. Kalau tak latihan bisa kaku.

Kedermawanan, misalnya, harus dilatih. Ini sulit karena orang pada hakikatnya suka uang. Latihlah, jangan sampai diperhamba oleh uang. Misalnya belilah sesuatu dengan uang baru. Ini mengurangi rasa eman. Kita juga melatih jangan menawar. Sedekahlah dengan tangan kanan, tanpa tangan kiri tahu.

Latihanlah sedikit demi sedikit. Berlatihlah dengan orang-orang yang juga ingin berlatih menjadi orang baik. Saling mengingatkan lebih baik ketimbang tak mengingatkan.

Lalu bagaimana mencari ihsan?

Ya harus berlatih untuk terus adil. Mengapa? Karena manusia punya kecenderungan untuk condong. Punya kecenderungan menjauh. Kalau Anda dipukul Anda membalas itu adil. Jika Anda dipukul Anda membalas berkali-kali, Anda zalim. Jika Anda dipukul, Anda bilang, “Maafkanlah orang yang memukulku karena tak tahu fungsi tangan.”, maka Anda adalah ihsan. Memaafkan itu keindahan yang harus terus-menerus dilatih.

Lalu bagaimana mencapai insan kamil?

Ini manusia yang sempurna. Baik-baiklah dengan Allah, dengan hamba-hamba Allah, maka Anda akan disebut sempurna. Akhlak baik itu tak hanya pada manusia, tetapi juga berakhlak pada Allah. Tak menghargai Allah, sama saja tak berakhlak pada Allah. Kita bisa mencapai hal itu lagi-lagi dengan berlatih. Tuhan tak menuntut apa yang tak bisa kita capai. Agama itu mudah. Semua perintah Allah itu selalu diembel-embeli semampumu. Tapi jangan terus cengeng dan bilang, “Wah saya tidak mampu nih.” Jadi, intinya sempurnakanlah akhlakmu. (TR)

mengajar. Tidak mendidik. Ini harus diubah. Kecuali mengajar, guru harus mendidik. Dalam pengajaran, murid tahu Alquran, tetapi tak paham laku Alquran. Guru jangan hanya masuk ke dalam taklim tapi juga harus ke tarbiyah. Seharusnya mengajar dan mendidik tak dipisah. Pesantren dikritik karena tidak punya kurikulum atau silabus. Ini justru keliru. Pesantren seharusnya tak seperti sekolah formal. Ketika sudah semacam ini, pesantren sudah tak perlu kiai. Mereka butuh direktur sekolah. Kiai pun menganggur. Kita kehilangan tarbiyah di dalam pesantren. Ketika kehilangan kiai yang mengajari pengetahuan dan perilaku. Perilaku Al-quran hanya bisa dicapai dengan menggabungkan pengajaran dan pendidikan. Perilaku Alquran itu dalam bahasa populer mewujud dalam perilaku orang-orang yang berakhlak. Kita tidak bisa membayangkan orang-orang berakhlak akan berkelahi akan gontok-gontokan bukan?

Kita juga sering diminta berzikir sekalipun berpikir juga perlu. Bagaimana Alquran memandang kedua perintah Allah itu?

Berpikir dan berzikir itu sama-sama dianjurkan oleh Alquran. Hanya, sebagaimana yang Anda lihat, yang lebih maju berzikir. Entah mengapa? Mungkin karena tidak terlalu membutuhkan tenaga. Berpikir sangat jarang dilakukan. Padahal berpikir dan berzikir itu seharusnya digandeng. Orang berpikir malah dimusuhi. Perkumpulan zikir banyak. Perkumpulan berpikir nyaris tidak ada. Yang berpikir hanya orang-orang tertentu.

Kita mungkin sudah punya guru. Tetapi kita tidak tahu metode mencari mata air. Bagaimana caranya?

Pencarinya tidak penting. Yang penting itu gurunya. Guru itulah yang harus datang memberi ilmu. Kanjeng Nabi itu naik gunung berteriak-teriak mendatangi umat. Kanjeng Nabi tak di menara gading dan orang-orang datang padanya. Jika kau punya pengetahuan, berikanlah pada yang tak tahu. Hanya harus berakhlak. Harus berpedoman pada Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi mencintai para sahabat. Tak ada istilah murid dan guru. Ini menunjukkan relasi yang tak timpang.

Relasinya saling memberi. Kadar pemberian yang berbeda. Jika Anda punya sesuatu tetapi tak dibagi, maka Anda bakhil. Mengapa? Karena itu pemberian Allah.

Sekarang Anda tak perlu naik gunung. Anda bisa menulis. Anda bisa menggunakan media sosial untuk orang lain. Memberikan yang baik pada orang lain akan membahagiakan mereka. Yang salah kita, jika kita tak memberikan apa pun kepada orang lain.

Sejarah selalu berulang. Kita seakan-akan menghadapi hal-hal itu saja. Kita seperti tak beranjak ke mana-mana. Bagaimana mengatasi situasi semacam ini?

Perulangan terjadi karena banyak orang tak mempelajari sejarah. Beruntunglah orang yang mempelajari sejarah. Kepada anak muda, saya bilang: kalian bisa berguna bagi bangsa ini jika tak jadi foto kopi.

Klaim kebenaran sekarang kini terus merebak. Bagaimana Kanjeng Nabi mengatasi masalah ini dengan cara apa?

Saat itu semua hal berporos pada Kanjeng Nabi. Pemutus persoalan pada Kanjeng Nabi. Ini berbeda dari masa kini. Karena itulah, jika punya masalah kembalikan kepada Allah dan Rasul. Sekarang kembali ke Alquran dan Hadis. Hanya banyak orang yang tidak konsekuen. Mereka tidak mengaji.

Lalu bagaimana cara mengatasi hal ini?

Ya cari rekam jejak di mana para kiai itu mengaji. Bisa saja ternyata akar kiai itu hanya di Google. Jadi survei siapa membaca, memaknai, dan mengamalkan Alquran itu penting. Akhirnya jika sudah diketahui, kita tak akan mendapat hal-hal yang palsu. Tak akan ada kiai gadungan.

Soal klaim kebenaran yang akan bisa muncul di aneka pilkada?

Calonnya jangan dua. Nanti bisa terbelah. Ini akan terjadi terus hingga 2019. Mereka akan

Page 8: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

14 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 15TONG TJI LIFESTYLEEdisi V - 2017

DESTINATIONDESTINATION

di tegalwatonwisata berkuda

Anak kecil itu nampak gembira duduk di atas pelana kuda. Perawat kuda kemudian menuntun kuda

keliling lapangan pacuan kuda di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Itulah salah satu aktivitas di sebuah sekolah berkuda di desa tersebut yang biasanya cukup ramai pada akhir pekan.

Tempat tersebut menawarkan beberapa pilihan wisata berkuda, di antaranya menungang kuda (horse ride), menunggang poni (pony ride), dan pelajaran naik kuda (riding lesson). Menurut seorang perawat kuda, Priyanto atau lebih dikenal dengan nama Kentil, antusiasme masyarakat untuk berwisata berkuda cukup baik.

Adanya area pacuan kuda di Tegalwaton memang memberikan dampak positif bagi warga setempat. Hal itu pun diakui oleh Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Jateng Ir. HM. Munawir.

“Masyarakat sini ikut senang. Kalau pas ada event ramai sekali, warga bisa buka warung. Lalu meskipun Pordasi menyediakan kandang tapi ternyata masih kurang, sehingga untuk kandang kuda bisa sewa dari penduduk,” katanya.

Di Tegalwaton, menurutnya, selalu banyak event. Tahun ini pada Januari kejuaraan AE Kawilarang Memorial Cup, Februari ada Jateng Derby, dan April diselenggarakan Pertiwi Cup. Juni ini diadakan kejuaraan nasional seri 1 atau dikenal dengan Indonesia Derby. “Kalau menang dalam Derby itu merupakan puncak prestasi,” tuturnya.

Derby ini mempertandingkan kuda-kuda berumur sama, 3 tahun. “Kuda pacuan

itu yang pemula 1-2 tahun, derby 3-4 tahun, derby 4 tahun, lalu masuk kelas A, B, C, D, E,” jelasnya. Ditambahkannya, Pordasi Jateng di tingkat nasional sudah menang 8 kali secara kontingen, yakni pada 1998, 2003, 2006, 2008, 2010, 2013, 2014, dan 2016.

Jadi Jujukan

Munawir yang juga Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi menjelaskan, dulu kegiatan berkuda dipusatkan di Pulomas Jakarta. Namun karena lokasi tersebut kemudian dipakai untuk Asian Games, maka pusat kegiatan dipindahkan. Jateng yang punya area di Tegalwaton yang dinilai bisa untuk

Page 9: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

16 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 17TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

DESTINATIONDESTINATION

pertandingan nasional kemudian jadi jujukan.

“Tegalwaton ini secara cuaca bagus, tidak terlalu panas. Juga ada pasokan air dari Sendang Senjoyo. Jadi cocok untuk memelihara kuda pacu,” katanya.

Dikatakannya, disiplin pacuan sudah masuk PON pada tahun 2016. Yang dipertandingkan adalah equestrian atau ketangkasan berkuda meliputi tenggang serasi (dressage), lompat rintangan (jumping), dan trilomba (eventing) yang

terdiri dari dressage, cross country, dan jumping. Kemudian juga ada pacuan. “Pada PON 2016 untuk pacuan Jateng meraih 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu,” katanya.

Semua kegiatan perkudaan itu juga semakin meneguhkan Desa Tegalwaton ini sebagai tempat wisata berkuda. Sambil berkuda pengunjung bisa merasakan hawa dingin pagi dan juga menikmati pemandangan Gunung Merbabu yang indah. (BG)

Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Jateng Ir. HM. Munawir.

Page 10: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

18 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 19TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

PROFILEPROFILE

KhotbahMengubah Gaya

Adakah kiai yang menggugat keberhasilan khotbah-khotbahnya sendiri? Ada. Kiai Haji Ahmad

Mustofa Bisri-lah orangnya. Hari-hari ini, tak puas pada khotbah-khotbah konvensional (berceramah di hadapan khalayak), pria yang lebih kerap disapa dengan panggilan akrab Gus Mus itu kini tengah mengembangkan khotbah inovatif.

“Dakwah yang paling manjur itu dengan sikap dan perilaku. Dakwah pakai mulut sudah banyak. Dakwah pakai tulisan sudah banyak.

Perilaku dan sikap yang bisa dicontoh atau jadi teladan orang lain itulah yang saya filmkan. Tidak perlu dalil. Cukup kisah keseharian orang itu kita filmkan. Di pedesaan kita masih bisa melihat bagaimana orang hidup sederhana, bergotong royong, dan perikemanusiaan. Hal semacam itulah yang kita tunjukkan kepada orang lain. Kita tunjukkan petani yang sedang bekerja. Kita tunjukkan orang-orang sederhana yang sedang nikmat makan,” ujar dia.

Khotbah inovatif Gus Mus tak hanya muncul dalam film. Khotbah itu bisa muncul dalam

lukisan. Karena itulah, seniman serbabisa yang baru saja menerbitkan ulang kumpulan puisi Gandrung, itu terus melukis. Melukis kaligrafi. Melukis kucing. Melukis peristiwa-peristiwa politik. Melukis hal-hal yang hanya bisa ditangkap oleh seorang kiai yang paham pada keindahan.

“Orang membeli lukisan saya karena tahu ada sesuatu di luar hal-hal yang bersifat teknis. Hal-hal di luar keindahan,” jelas pria yang suka melucu ini.

Namun Gus Mus adalah sosok kompleks. Gus Mus bisa meletup-letup saat membaca puisi atau syahdu saat berkhotbah. Kali lain kiai mahir bermain sepak bola ini bisa juga menangis untuk hal-hal yang harus ditangisi.

Di Jombang, pada 3 Agustus 2015, dengan suara serak Gus Mus menangis untuk mengetuk hati para peserta Muktamar Nahdlatul Ulama agar tidak gontok-gontokan.

“Saat itu saya menangis karena NU yang selama ini dicitrakan sebagai organisasi keagamaan, panutan penuh dengan akhlakul karimah, yang

sering mengkritik praktik-praktik tak terpuji dari pihak lain ternyata digambarkan di media massa begitu buruk. Saya malu kepada Allah, malu kepada KH Hasyim Asy’ari,...,” kata Gus Mus masygul.

Tentu tangis bukan senjata Sang Pejabat Rais Aam untuk meneduhkan suasana muktamar. Tangis adalalah ekspresi yang terpaksa dimunculkan Gus Mus agar situasi muktamar kembali teduh. Alhasil, muktamar pun berjalan lancar dan menghasilkan pengurus baru NU.

Peristiwa mengharukan ini, kian membuktikan betapa Rais Syuriah PBNU yang juga anggota Dewan Penasihat DPP PKB, dan pemimpin Pondok Pesantren Raudlatut Thalibien, Leteh, Rembang, ini, saat itu, memang layak memimpin umat dalam situasi yang agak kaos.

Karena itulah tidak mengherankan jika Presiden Jokowi, pada 13 Agustus 2015, memberi tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada pria kelahiran Rembang 10 Agustus 1944 ini untuk dedikasi yang disumbangkan kepada bangsa selama ini.

“Saya selalu bingung setiap mendapat penghargaan. Penghargaan itu selalu saya bayangkan lebih cocok diberikan kepada orang lain,” ujar pria yang piawai dan senang memanfaatkan media sosial –antara lain Facebook, Youtube, dan Twitter– untuk berkomunikasi dengan siapa pun itu.

Page 11: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

21TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 201720 TONG TJI LIFESTYLE Edisi V - 2017

PROFILEPROFILE

Tentu saja ini ungkapan rendah hati seorang yang mendapat begitu banyak penghargaan. Pada 2016 misalnya, penulis buku Saleh Ritual Saleh Sosial ini memperoleh Gus Dur Award 2016. Sebelumnya, suami almarhumah Siti Fatma ini menerima penghargaan dari Balai Bahasa (2015) dan Anugerah Majelis Sastera Asia Tenggara (2005).

“Sungguh sanget aneh jika terus-menerus saya mendapat penghargaan. Saya ini dekat-dekat dengan penyair agar disebut penyair. Saya dekat-dekat dengan pelukis agar disebut pelukis. Saya dekat kiai agar disebut kiai. Saya ini bukan apa-apa. Bukan siapa-siapa...,” kata Gus Mus.

Suka Memasak

Sekali lagi Gus Mus hanya ingin merunduk. Para pembaca buku tahu, alumnus Al Azhar University, Kairo, Mesir, ini telah menulis Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem (1988), Tadarus (1990), Pahlawan dan Tikus (1993), Rubaiyat Angin dan Rumput (1944), Wekwekwek (1995), Gelap Berlapis-lapis (1998), Gandrung (2006), Negeri Daging (2002), dan Aku Manusia (2007). Ia juga menulis prosa Lukisan Kaligrafi (2003). Selain itu menghasilkan kisah humor Mutiara-Mutiara Benjol (1994) dan Canda Nabi & Tawa Sufi (2002).

Itu hanya sebagian kecil buku yang berkaitan dengan dunia sastra dan humor. Gus Mus juga menulis buku yang berkait dengan teks-teks keagamaan. Buku-buku itu antara lain Proses Kebahagiaan (1981), Pokok-Pokok Agama (1985), dan Pesan Islam Sehari-hari (1992).

“Saya sebenarnya juga menulis novel. Sayang novel saya tidak pernah jadi. Mungkin tak akan pernah jadi karena komputer penyimpan informasinya rusak. Saya awang-awangen untuk membuat baru atau menulis ulang,” ucap putra KH Bisri Mustofa dan cucu Kiai Mustofa Bisri ini.

Akan tetapi sesungguhnya hobi Gus Mus tak hanya bersastra. Selain suka humor, ayah Bisri Mustofa ini, suka memasak. Ia suka memasak masakan arab, masakan jawa, dan mewujudkan resep-resep aneh. Beberapa waktu lalu ia memasak iga bakar untuk menjamu para wartawan dan tamu-tamu.

Sekali lagi sejak lama Gus Mus telah melukis. Pada 1998, ia pernah pameran 99 amplop, 10 lukisan, dan 15 kaligrafi. Ia pernah melukis “Zikir Bersama Inul”. Lukisan itu mengundang kontroversi. Gus Mus dianggap membela Inul yang saat itu memunculkan goyang ngebor. Salah satu penyerang goyang ngebor adalah Rhoma Irama.

“Makna lukisan itu tergantung pada otak yang menikmati. Mau dianggap porno ya porno. Mau dianggap biasa-biasa saja ya biasa-biasa saja,” kata Gus Mus dengan dingin.

Gus Mus punya minat di banyak bidang. Karena itu, tidak perlu kaget jika melihat pria yang pernah nyantri di Pesantren Lirboyo (Kediri) dan Pesantren Krapyak (Yogyakarta) ini berkolaborasi dengan seniman lain. Ia pernah berkolaborasi dengan Ki Enthus Susmono, Ki Slamet Gundono, dan Idris Sardi. Yang terkini (28 Januari), pria yang juga suka sepak bola ini, berkolaborasi dengan pianis Jaya Suprana. Mereka memainkan pertunjukan “Semau Lu, Semau Gue” untuk memberi pencerahan kepada bangsa yang kian karut-marut. Dalam pertunjukan itu, ia bertanya, “Tuhan, Islamkah aku?” karena ingin mengkritik sikap keberagamaan kebanyakan orang Islam yang dianggap melenceng dari kelembutan.

Di balik sosok yang nyentrik dan kadang-kadang sedikit kontroversial, Gus Mus dianggap banyak orang sebagai sosok yang bersahaja. Menempati rumah kuno, Gus Mus bisa menerima siapa saja di ruang tamu yang selalu terbuka. Presiden, menteri, warga, siapa pun, diterima di ruang tanpa kursi dan meja itu.

Apakah Gus Mus masih punya cita-cita besar? “Sekali lagi saya ingin berdakwah lewat film-film pendek yang sederhana. Saya tidak ingin terlalu banyak bicara lagi.”

Cita-cita itu agaknya mulai diwujudkan. Kini Gus Mus mendirikan Gus Mus TV. Ya, sebuah media ampuh telah digunakan untuk mengungkapkan keindahan dan kemanjuran khotbah.

“Zaman telah berubah. Khotbah pun harus berubah.” (TR)

Page 12: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

22 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 23TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

OUR MENUOUR MENU

Kecintaan orang Indonesia pada sajian kuliner yang pedas, membuat Tong Tji terus berupaya membuat

kreasi menu yang selalu baru dan lezat. Pada bulan Juli 2017, Tong Tji kembali menghadirkan menu terbarunya yang kemudian langsung dapat dinikmati di beberapa gerai Tong Tji Tea House di kota – kota seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bandung, Cirebon, Tegal, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya dan masih banyak lagi.

Ayam Geprek

Menu pertama yang dihadirkan oleh Tong Tji adalah Ayam Geprek. Ayam Geprek sendiri sebenarnya bukan nama yang asing di telinga pencinta kuliner Indonesia. Banyak kreasi ayam geprek sudah lebih dulu ada, namun yang membuat Ayam Geprek Tong Tji ini berbeda dari ayam geprek lainnya adalah ke-khas-an rasa pedas cabai segar yang diulek dengan bawang putih yang kemudian dilumatkan di atas potongan ayam goreng tepung yang renyah. Disajikan lengkap dengan nasi putih, kuah kaldu, tempe dan tahu goreng membuat menu Ayam Geprek ini menjadi paket lengkap yang tentunya akan sangat membangkitkan selera makan.

Page 13: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

24 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 25TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

Cheesy Berry Banana

OUR MENUOUR MENU

Bakso Penyet Menu kedua yang turut dihadirkan oleh

Tong Tji adalah Bakso Penyet. Sama seperti Ayam Geprek, Bakso Penyet Tong Tji juga dilengkapi dengan kuah kaldu yang gurih dan disajikan di atas piring tanah liat (cobek) beralas daun pisang. Meski sama dengan Ayam Geprek yang disajikan lengkap dengan nasi putih, tahu dan tempe, Menu Bakso Penyet ini menjadi lebih lengkap karena disajikan dengan telur dadar yang nikmat. Perpaduan rasa bakso sapi dan sambal bawang yang pedas serta irisan telur dadar yang gurih ini merupakan sebuah kombinasi yang sempurna.

Selain kedua menu pedasnya tersebut, ada juga menu makanan ringan yang manis juga turut dihadirkan oleh Tong Tji di bulan Juli, menu manis itu adalah Cheesy Berry Banana. Pisang goreng tepung yang renyah ini disajikan dengan taburan parutan keju dan selai strawbery. Cheesy Berry Banana ini tentunya akan semakin nikmat bila disajikan hangat bersama dengan secangkir Teh Tong Tji. (*) 

Page 14: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

26 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 27TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

DESTINATIONDESTINATION

Kawasan kota lama Semarang terus bersolek. Bangunan-bangunan yang semula terkesan mangkrak dan kumuh satu per satu mulai

dibangun dan dibenahi. Wajah kota lama pun menjadi semakin indah dan tertata. Kawasan tersebut semakin ramai dikunjungi, baik untuk wisata kuliner, menikmati arsitektur peninggalan Belanda, maupun untuk berswa foto (selfie).

Semua ini tak lepas dari upaya Badan Pengelola Kawasan Kota Lama Semarang (BPK2L) merevitalisasi kawasan tersebut. Lembaga itu mengajak para pemilik bangunan cagar budaya agar mau merawat dan memperbaiki gedung yang dimiliki. Upaya ini mulai menunjukkan hasil.

Gedung PT Telkom di Jalan Letjen Suprapto telah dipugar menjadi lebih indah. Bangunan tersebut menjadi Gedung Galeri UKM, yang kemudian dimanfaatkan untuk studi banding bagi beberapa kota dan kabupaten lain. Gedung ini juga dilengkapi street furniture, lampu - lampu jalan, dan bola - bola jeruk, serta Keris Cafe yang menjadikannya cukup mengundang warga untuk berswa foto di lokasi baru itu.

Pagi pagi sekali sudah ada sejumlah remaja yang memanfaatkan lokasi depan Gedung Galeri UKM itu untuk berfoto ria. Menjelang malam ketika lampu - lampu jalan mulai dinyalakan, suasana di kawasan tersebut terasa seperti di kota - kota Eropa. Dan, gerombolan remaja yang berfoto ria semakin banyak.

Sebelum gedung Telkom, sejumlah bangunan lain juga diperindah dan difungsikan. Di antaranya adalah gedung Bank Mandiri yang terletak di seberang Jembatan Berok. Arsitektur bangunan yang dibangun 2 Agustus 1908 ini tetap dijaga keutuhannya, namun di bagian dalam dibangun juga perkantoran yang modern. Lantai dua gedung yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Gerda van Straaten itu juga tetap dipertahankan seperti ketika jaman Belanda dulu.

Phapros juga merevitalisasi gedung di Jalan Sendowo sehingga nampak indah. Kemudian Spiegel Bar & Bistro juga ramai dikunjungi berbarengan dengan ruang kantor yang disewakan di Impala Space. Di dekatnya ada Semarang Contemporary Art Gallery. Di seberang gedung Telkom juga ada gedung Old City 3D Trick Art.

Gereja Blenduk

Taman Srigunting yang terletak di sebelah timur Gereja Blenduk juga merupakan area jujukan

wisatawan. Kawasan taman kota ini terasa adem karena dinaungi oleh banyak pohon besar. Jika malam menjelang, lampu warna warni menyoroti pohon - pohon besar sehingga menambah keindahan suasana taman.

Gereja Blenduk tak pelak menjadi tetenger atau pusat kawasan kota lama, dan tentu saja menjadi ikon untuk berfoto selfie maupun pre-wedding. Bangunan berusia lebih dari 200 tahun ini terletak di Jalan Letjen Suprapto no.32. Dinamai Gereja Blenduk karena di bagian atas terdapat 2 menara dan sebuah kubah besar. Kubah dalam bahasa Jawa berarti blenduk. Bangunan ini mulai berdiri pada tahun 1753, digunakan untuk gereja Nederlandsche Indische Kerk.

Gedung ini diperbaiki lagi pada tahun 1756, 1787, dan 1794. Pada tahun 1894 bangunan ini dirombak seperti keadaan sekarang. Arsitek pembangunan gereja ini adalah HPA De Wilde dan W. Westmaas.

Jangan lupa, di dekat Taman Srigunting juga ada pasar klithikan, yang menjajakan berbagai barang antik atau loak. Bagi yang suka berburu barang - barang lawas dan antik, di sinilah tempatnya.

KOta Lama sEmAraNGBersolek

Page 15: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

28 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 29TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

DESTINATIONDESTINATION

Difungsikan Kembali

Direncanakan tahun ini akan ada 70 bangunan cagar budaya yang difungsikan kembali. Selain gedung Telkom dan Bank Mandiri, di antaranya akan menyusul Gedung Van Dorp yang akan dijadikan museum oleh pemiliknya. Kemudian adalah gedung Oudetrap, yang saat ini sedang direnovasi.

Gedung Oudetrap ini dibeli oleh Pemkot Semarang tahun 2015 senilai Rp 8,7 miliar. Gedung di Jalan Srigunting Nomor 3 itu dibangun pada tahun 1834 dan kini sedang direnovasi dengan anggaran Rp 10 miliar. Rencananya gedung tersebut akan dijadikan pusat informasi pariwisata dan juga pusat kegiatan seni. Di tengah kota lama terdapat persimpangan Jalan Glatik, Jalan Garuda dan Jalan Letjen Suprapto yang cocok untuk berfoto ria dan mengabadikan kota lama.

Selain di bagian tengah kota lama, sisi utara juga ada bangunan yang bisa dinikmati para pejalan kaki dan fotografer, yakni gedung Stasiun Kereta Api Tawang dan Polder Tawang. Stasiun yang terletak di Jalan Tawang ini dibangun oleh NIS (Nederlandsche Indische Spoorweg Maatscharij), diresmikan oleh Gubenur Jenderal Hindia Belanda Baron Sloet Van De Beele. 

Stasiun ini menggantikan stasiun sebelumnya dibangun pada 16 Juni 1864 sampai dengan 10

Februari 1870 yang melayani jalur Semarang – Jogja – Solo. Arsitek gedung ini adalah  JP De Bordes. Bangunan ini selesai dibangun pada bulan Mei 1914. Sementara Polder Tawang merupakan bangunan baru yang digunakan untuk menampung air dari sekitar kota lama agar tidak rob.

Pemerintah Kota Semarang bermaksud mengusahakan agar kawasan peninggalan Belanda itu bisa dicatat sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Itulah sebabnya Pemkot berusaha keras meminta para pemilik gedung yang mangkrak untuk memanfaatkannya. Pembelian bangunan cagar budaya, seperti gedung Oudetrap, merupakan salah satu cara untuk mempercepat revitalisasi.

Penataan kawasan seluas 40 hektare ini juga sudah diatur dengan Perda No 8/2003. Penataan terbagi dalam beberapa segmen. Segmen I bertema budaya berlokasi di Jalan Letjen Suprapto. Segmen II rekreatif berlokasi di Jalan Tawang, Jalan Garuda, Jalan Nuri, Jalan Srigunting dan Jalan Cendrawasih.

Segmen III komersial dan perkantoran di Jalan Mpu Tantular, Jalan Nuri, Jalan Garuda, sisi utara Jembatan Berok sampai sejajar jalur kereta api Tawang sampai ke Jalan Kolonel Soegiono.

Segmen IV perkantoran, komersial, dan perdagangan tradisional di Jalan Mpu Tantular sisi selatan, Jalan Kepodang, dan kawasan

Jurnatan. Sementara Segmen V perdagangan modern, pendidikan dan perkantoran di Jalan H Agus Salim, Bundaran Jurnatan, Jalan MT Haryono, Jalan Ronggowarsito, Jalan Widoharjo, dan Jalan Cendrawasih. (BG)

Page 16: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

30 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 31TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

HOBBYHOBBY

Hari masih pagi sekali. Kabut baru saja beringsut dan sinar matahari mulai menghangatkan tanah di

Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang yang berbatasan dengan Salatiga. Dua kuda berpostur tinggi besar sedang berlari kencang dipacu oleh joki mereka. Di pinggir lapangan pacu sepanjang 1.200an meter itu, Ir Iman Hartono memandang kuda-kuda miliknya itu sambil minum teh dan makan singkong goreng.

Pemilik Eclipse Stud & Stable ini setiap akhir pekan selalu menyempatkan diri untuk datang ke peternakan kudanya di sebelah lapangan pacuan Desa Tegal Waton. Ia menikmati sekali kuda- kuda yang sedang dilatih lari dan berpacu. Ia juga suka menyaksikan kuda-kuda yang sedang dimandikan dan diberi makan di kandang mereka di peternakan seluas 6 hektare ini.

“Kuda itu untuk hiburan kalau jenuh di pekerjaan. Setiap Sabtu dan Minggu saya sempatkan untuk ke Salatiga. Saya selalu bilang kalau tidak penting banget, saya tidak mau diganggu. Benar-benar hobi untuk refreshing. Merasakan udara sejuk, minum teh dan singkong goreng, lihat kuda dipacu, lihat kuda dimandikan di kandang, “ katanya.

Apalagi seluruh anggota keluarga ternyata juga menyukai kuda.” Ini membuat saya lebih nyaman. Mau menikmati kuda berlama- lama atau bahkan menginap juga tidak apa-apa karena bareng-bareng satu rumah, “ tuturnya. Ini berbeda dengan dulu ketika memelihara anjing.” Istri saya tidak terlalu suka, “ tambahnya.

Bagi Iman, kuda merupakan binatang yang paling kekar. “Apalagi kalau habis lari, otot-ototnya keluar semua. Orang kalau sudah

senang kuda itu, hobi atau kesenangan yang lain tidak sebesar kesenangan kepada kuda. Kalau ada orang bilang kuda itu hobi atau kesenangan paling tinggi menurut saya itu benar,” ucapnya.

Kesukaan terhadap kuda dimulai tahun 2007 ketika membeli kuda Dari Kayangan. Kemudian disusul membeli Selebritis yang

kemudian menjadi induk unggulan. Pada tahun 2008 mendatangkan kuda untuk pejantan dari New Zealand, Tuscaloosa. Banyak anak kuda ini yang berprestasi, di antaranya adalah Tamara yang menang dalam Derby Jateng dan Pertiwi Cup. “Ada juga Eling Prigel dan Johar Manik”.

Pada tahun 2011, Eclipse mendatangkan Keninsky, yang pernah menang dalam grup satu dunia. “Kuda ini menghasilkan anak-anak yang sangat berprestasi,” katanya. Bagi Iman yang pada dasarnya sejak kecil suka binatang, dia lebih suka jika beternak sendiri. Dia jadi lebih tahu pertumbuhan masing-masing kuda. “Lebih puas daripada hanya impor yang sudah jadi,” katanya.

Kisah Eclipse

Mengenai penggunaan nama Eclipse untuk peternakannya, Iman mengisahkan, setelah mempelajari banyak referensi dia tahu bahwa hampir semua kuda pacu di dunia ini ternyata merupakan keturunan seekor kuda pacu bernama Eclipse yang lahir di Perancis pada tahun 1764. “Selama lomba lari Eclipse ini tidak pernah kalah”.

Dulu itu, lanjutnya, pacuan kuda merupakan hobi para bangsawan Eropa. Pada tahun 1500 hingga 1600an, saat itu yang paling kuat adalah kuda Arab. Kuda jenis ini hidup di iklim yang ekstrem, kalau dingin ya dingin sekali, tetapi kalau panas, panas banget. “Larinya kencang tapi sayang ukuran tubuhnya kecil”.

Di abad XVII itulah kemudian mulai disilangkan antara kuda Arab dengan kuda

Ir. Iman Hartono

Hobi Kuda Lebih Nyaman

Page 17: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

32 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 33TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

HOBYHOBY

Eropa supaya bisa diperoleh kuda berukuran besar dan bisa lari kencang. Maka kemudian disilangkan antara Godolphin Arabian, Byerly Turkey dan Darley Arabian. Dari persilangan inilah lahir Eclipse.

Postur kuda ini dianggap pas, bertubuh besar dan berlari kencang. Setelah itu kuda-kuda disilangkan dengan Eclipse. “Itulah sebabnya kami namakan Eclipse Stud & Stable,” katanya. Sekarang ini peternakannya sudah cukup baik dan mendapatkan induk-induk yang baik. “Kuda di kandang kami ini saya nilai termasuk bisa untuk percontohan dalam pacuan,” tambahnya. Saat ini dia memiliki sekitar 80 kuda, sebanyak 35 di Tegalwaton dan 45 di Gagaksipat, Boyolali.

Dia menginginkan kualitas kuda-kuda di Indonesia semakin baik. Itulah sebabnya

ia tidak segan mengajak teman-teman sesama pencinta kuda untuk mengawinkan kuda mereka supaya diperoleh hasil kuda persilangan yang bagus.

Kuda Bagus

Menurut dua pelatih kuda, Rudy Rattu dan Rullie Soleran, untuk menjadikan seekor kuda juara awalnya memang harus disiapkan seekor kuda yang bagus. Kemudian juga tersedia makanan yang cukup dan berkualitas baik. Intinya tempat tumbuh dan latihan harus memadai.

Rudy mengungkapkan, untuk menjadikan seekor kuda juara memang sulit. Pelatih perlu “turun” melihat keseharian kuda dan menggunakan perasaannya untuk melihat situasi seekor kuda.

Rullie yang merupakan pelatih terbaik tahun 2015 menambahkan, pelatih harus jeli melihat karakter kuda, terutama kondisi kakinya. “Kalau salah melatih, kaki bisa bengkak karena terkilir. Harus hati-hati karena tumpuan kuda pacu itu di kaki,” katanya.

Harus selalu diperhatikan supaya kaki jangan rapuh. “Penguatannya sejak dalam kandungan diberi banyak kalsium. Setelah lahir dan tumbuh, harus ada lapangan buat dia lari. Harus dibiasakan lari, jangan terlalu banyak di kandang,” katanya.

Keduanya menekankan perlunya satu irama antara pelatih, joki, perawat, dan owner. Pemilik harus menyediakan menu untuk kuda secara maksimal, dan joki harus bisa menyesuaikan diri dengan karakter kudanya.

Sementara Meikel Soleran yang meraih joki terbaik tahun 2016 mengatakan, joki memang harus tahu dan sinkron dengan karakter kuda supaya kuda mau diajak lari. Sebagai joki, dia menuturkan harus mau mendengar instruksi pelatih. “Berat badan joki juga harus dijaga di angka 49 kg, sehingga kami juga harus olah raga supaya tidak bertambah berat,” katanya. (BG)

Page 18: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

34 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 35TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

AUTOMOTIVEAUTOMOTIVE

DTM Project Adventure Offroad

Jalanan mulus nampaknya bukan pilihan bagi mereka untuk bersenang-senang. Mereka lebih memilih masuk

ke dalam hutan, mengatasi medan sulit, berkubang lumpur, dan bersusah-susah menakluk-kannya. Itulah yang biasa dilakukan para penggila jip offroad.

“Jalan di kota itu sudah padat, panas, dan polusi. Kalau mau refresh di kota sudah susah. Jadi kami ke hutan. Selain refreshing juga mencari tantangan, “ kata Ketua DTM Project Adventure Offroad, Ibnu Sapto Adi ( Todi). Siang itu ketika bincang-bincang dengan Tong Tji Lifestyle di Semarang, Todi didampingi

sekretaris klub Wista Susheini dan para anggota Nus Dartono, Adri, dan Santo.

Todi menambahkan, mereka semua adalah pekerja. Kalau week end dan mau refresh masuk hutan, dapat udara dan alam segar. Juga dapat pengalaman naik turun bukit dan lain lain. “Itu bikin kami fresh. Jadi ketika Senin masuk kerja lagi sudah dengan semangat baru”. Hal itu diiyakan oleh Adri, yang setiap harinya dikejar target perusahaan.

Menurut Todi, yang paling menarik dari kegiatan ini adalah ketika berhasil menaklukkan medan yang berat dan berbagai tantangan. “Dengan mobil

kita dan kemampuan diri kita, rasanya memang beda,” katanya.

Bagi Wista, semakin berlumpur medan yang ditempuh justru semakin asyik. “Jadi kalau hujan turun justru makin suka,” kata Wista yang pertama kali offroad karena diajak pas mau berangkat kerja, “Eh ternyata asyik dan seru banget, jadinya keterusan sampai sekarang”.

Persiapan

Namun, untuk sukses masuk ke dalam hutan butuh persiapan matang. Pertama, fisik harus siap sehingga jika merasa sakit disarankan untuk tidak ikut. Kedua, emosi juga harus siap. “Barangkali ada

salah seorang anggota klub ada masalah dengan mobilnya. Kita melatih kesabaran kita juga. Kalau belum-belum sudah emosi, hawanya pasti marah-marah. Ini bisa merusak suasana,” tutur Todi.

Selain itu, tentu saja kondisi mobil harus sehat, sebab di dalam hutan jika kondisi mobil bermasalah pasti mengganggu teman-teman lain. “Harus siap bensin karena di hutan tidak ada yang jual hehehe. Logistik juga harus siap”. Karena waktu tak bisa diprediksi. Maunya cuma sehari semalam, ternyata medan yang sulit menyebabkan waktunya lebih.

Todi mengakui banyak manfaat yang diperoleh dari perkumpulan penggemar jip offroad yang di Semarang ada sekitar 20 klub ini. “Yang jelas networking menjadi lebih luas. Ada anggota yang dealer mobil, general manager hotel, dan saya sendiri punya bengkel mobil. Jadi kalau ada mobil anggota bermasalah bisa dibantu perbaikan dengan harga khusus,” ucapnya.

Solidaritas Tinggi

Menurut Nus, klub jip berbeda dengan klub otomotif lain. “Kami lebih membaur. Kalau ada mobil jip mogok di jalan, biasanya kami langsung berhenti

Klub Jip OffroadMakin Berlumpur

Makin Asyik

DTM

Pro

ject

Adv

entu

re O

ffro

adD

TM P

roje

ct A

dven

ture

Off

road

DTM

Pro

ject

Adv

entu

re O

ffro

ad

Page 19: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

36 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 37TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

AUTOMOTIVEAUTOMOTIVE

membantu tanpa melihat dia dari klub apa,” katanya. Dia menambahkan, orang-orang jip itu solidaritasnya juga tinggi. Kadang jika lihat sedan mogok pun akan ditolong.

“Mereka juga lebih low profile, bisa duduk di jalan, tidur di hutan, makan nasi bungkus. Jadi tidak selalu harus makan di restoran mahal atau tidur di hotel mewah. Pokoknya bisa membawa diri, “ tuturnya.

Dikatakannya, ketika masuk ke hutan anggota jip offroad tidak boleh buang sampah sembarangan. Mereka harus membawa plastik untuk menampung sampah. Bahkan dilarang merusak pohon, sehingga saat mengikatkan tali penarik mobil harus mengikuti aturannya.

Namun yang paling utama, menurut Nus, adalah faktor keamanan berkendara (safety). “Seat belt dan helm sangat menentukan. Jadi offroad sepertinya olahraga ekstrem tetapi sebenarnya paling aman,” katanya. (BG)

DTM Project Adventure Offroad

DTM Project Adventure Offroad

DTM Project Adventure Offroad

DTM Project Adventure Offroad DTM Project Adventure Offroad

DTM Project Adventure Offroad

DTM Project Adventure OffroadDTM Project Adventure OffroadDTM Project Adventure Offroad

DTM Project Adventure Offroad

DTM Project Adventure Offroad

Page 20: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

38 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017 39TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

CULINARYCULINARY

Warungnya memang sangat bersahaja, namun sajian masakan-nya sungguh lezat. Itulah Warung

Sambel Tumpang Bu Kori yang berlokasi di Jalan Jend Sudirman 236 Salatiga. Mulai berjualan jam 10.00 warung ini tutup jam 13.00 atau paling banter jam 14.00.

Pelanggan yang antusias menyebabkan waktu jualan tak terlalu lama, karena dagangan cepat habis. Hal ini sering membuat para pelanggan dari luar kota mengeluhkan kok makanan cepat sekali habis.

Menurut Bu Aminatun , pemilik Warung Sambel Tumpang Bu Kori, pelanggannya tersebar di berbagai kota besar. Kebanyakan orang-orang Salatiga yang sekarang bermukim di Jakarta. “Kadang pas mereka main ke Salatiga mereka mborong banyak untuk dibawa ke Jakarta, “ katanya.

Jika liburan tiba, mereka pada kirim pesan singkat untuk memesan masakan, baik untuk dimakan di tempat maupun dibawa. “Masakan sambel tumpang kami tahan sampai 10 jam. Kalau sampai Jakarta langsung dipanasi supaya lebih awet,” kata Aminatun.

Bahkan ada pelanggan yang mengirimkan sambel tumpang ini ke anaknya yang

Sambel Tumpang Kelezatan dari Warung

yang Bersahajasedang berada di Amerika dan Australia. “Biasanya mereka bekukan dulu, baru kemudian dikirimkan ke anaknya yang memang suka sekali masakan ini”.

Dikatakannya, pelanggan sangat beragam. “Saat serah terima Jaksa Agung tahun 2011, kami diminta untuk memasak sambel tumpang. Pangdam Bangka Belitung juga pernah mampir ke warung ini,” tuturnya. Para pelanggan menyatakan banyak yang

cocok, dagangannya bersih dan masakannya tidak berlemak. “Mereka juga cocok dengan minumannya yang menggunakan teh Tong Tji,” tambahnya sambil tersenyum.

Warisan Ibu

Ia mengisahkan usahanya ini warisan dari ibunya, Bu Kori yang sudah berjualan sambel tumpang sejak tahun 1953 di Pasar Salatiga. Ibunya itulah yang mengajari Aminatun sejak kecil untuk memasak dan berjualan sambel tumpang. Sejak tahun 1976 dia buka usaha sendiri di Pasar Salatiga dan Maret 1990 warungnya pindah ke Jalan Jend Sudirman 236 itu hingga kini.

Rutinitas menyiapkan sambel tumpang dijalaninya setiap hari. Setiap pagi harus disiapkan berbagai bumbu, seperti cabe, bawang merah, bawang putih, kencur dan bumbu dapur lain, serta tak lupa tempe semangit.

Bu Kori

Page 21: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

41TONG TJI LIFESTYLEEdisi V - 201740 TONG TJI LIFESTYLE Edisi V - 2017

CULINARYCULINARY

“Proses merebus mencapai 7 jam. Biasanya mulai masak jam 14.00 sampai jam 21.00, tanpa presto. Masakan juga berisi tulang muda, lidah, pipi, dan tahu. Besok paginya kalau mau jualan, kami panasi lagi selama satu jam,” ucapnya.

Sajian sambel tumpang ini masih dilengkapi dengan sayuran, ada daun singkong, pepaya, kenikir dan lainnya. “Kami juga melengkapinya dengan srundeng yang biasanya pakai babat dan iso,” katanya.

Dijelaskannya, dalam proses masak, lemak dan gajih harus dibuang. “Supaya masakan tidak berbau apek. Selain itu supaya tidak merusak masakan,” katanya.

Hasilnya? “Enak tenan. Koyornya terasa empuk,” kata Tarsisius, seorang konsumen dari Semarang.

Menurutnya, sambal tumpang ini sangat terasa kelezatannya. Sayur mayur yang diguyur dengan kuah terasa sangat gurih di lidah. Sementara srundeng yang dicampurkan kemudian menambah komplet rasa gurih itu dengan rasa manis kelapa parut yang diolah tersebut. “Proses memasak yang menghilangkan lemak dan gajih terbukti tidak membuat masakan berbau apek,” katanya.

Ditambahkannya, berbagai macam bumbu yang kemudian dicampur dengan tempe semangit menjadikan masakan sambel tumpang ini terasa enak benar. “Bumbu

dan berbagai macam campuran seperti tulang muda, lidah, pipi, dan tahu membuat rasanya benar-benar mak nyus,” tuturnya.

Sementara Anto, pelanggan lain menyatakan rasa sukanya terhadap masakan sambel tumpang Bu Kori. “Meskipun tidak terlalu suka koyor, tapi masakan ini sangat enak, dan saya sangat suka tahunya. Apalagi srundengnya melengkapi rasa gurih dengan rasa manis, sehingga rasa menjadi komplet antara gurih dan manis,” ucapnya.

Apalagi, tambahnya, dalam srundeng itu juga ada campuran iso dan limpa yang menjadi kesukaannya. “Limpa tadi kayak jadi ganti koyor. Masak bacemnya membuat limpa terasa gurih dan manis. Pas banget dengan sayur sambel tumpang ini,” katanya. (BG)

Page 22: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

43TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

MOVIE REVIEW

42 TONG TJI LIFESTYLE Edisi V - 2017

MOVIE REVIEW

“I’ll be back’’. Ucapan itu sedemikian terke-nal dan melekat pada sosok cyborg termina-tor yang diperani oleh Arnold Schwarzeneg-ger. Sejak kemunculan film pertama pada 1984, The Terminator, film-film terminator selalu ditunggu penggemarnya. Dari yang pertama itu hingga terakhir, yakni Termina-tor Genisys (2015), yang paling fenomenal adalah Terminator 2: The Judgement Day (1991).

The Terminator berkisah tentang pertem-puran di masa depan antara umat manusia melawan robot. Para robot yang tergabung

dalam Skynet di tahun 2029 kemudian men-girim robot pembunuh T-800 ke tahun 1984. Tugasnya adalah membunuh Sarah Connor, calon ibu dari John Connor, pemimpin manu-sia dalam peperangan besar itu. Sementara kelompok manusia mengirim prajurit Kyle Reese untuk melindungi Sarah.

Di T2: Judgement Day, cyborg T-800 yang dikirim justru untuk melindungi John Con-nor remaja dari ancaman pembunuhan ro-bot T-1000. Jenis robot yang terakhir ini lebih canggih dari seri T-800 yang diperani oleh Schwarzenegger. T-1000 yang diperani se-cara impresif oleh Robert Patrick digambar-kan terbuat dari logam cair. Dia bisa meniru menjadi siapa saja, baik fisik maupun suara. Jika tertembak, bahkan sampai badannya terbelah pun, bisa kembali pulih dengan segera.

T2 benar-benar penuh adegan aksi hampir nonstop dari awal sampai akhir. Di antara

T2: Judgement Day 3DVersi Baru Sang Terminator

yang fenomenal adalah adegan pengejaran T-1000 terhadap John. Truk yang dikendarai T-1000 melompat dari ujung jalan layang mengejar John yang sedang naik motor di bawahnya. John yang dididik ibunya untuk selalu mengingat adanya robot pembunuh dari masa depan tentu saja awalnya tak bisa menerima bahwa T-800 justru menyelamat-kannya.

Ada catatan menarik dari film pertama ke film kedua. Schwarzenegger berhasil men-gubah sosok T-800 sebagai penjahat pal-ing dingin di The Terminator menjadi jagoan paling cool di T2. Di film kedua kita tak akan menjumpai lagi sosok lemah Sarah Connor sebagai pelayan bar. Dia sudah menjadi sosok yang kuat dan memiliki tubuh berotot. Linda Hamilton harus bekerja keras mem-bentuk badannya untuk perannya kembali sebagai Sarah Connor di film kedua.

Dibuat 3D

Ibu dan anak ini akhirnya bahu membahu untuk berupaya menggagalkan kemenangan para robot dalam perang besar yang bakal terjadi di masa depan. Dengan dibantu cy-borg T-800, Sarah berusaha melindungi anaknya, John, yang bakal menjadi pem-impin para pejuang di peperangan, dari an-caman pembunuhan T-1000.

Saking fenomenalnya T2, sang kreator seka-ligus sutradara James Cameron sangat ber-semangat untuk menghadirkannya kembali dalam format tiga dimensi (3D). ‘’Jika Anda sudah pernah menyaksikan film ini, maka versi terbarunya nanti bakal menjadi film yang sangat ingin Anda tonton dan Anda kenang,’’ kata Cameron.

Film T2 yang menjadi hit pada 1991 karena menjadi salah satu peletak dasar efek-efek khusus ini akan dibawa ke performa yang lebih canggih dan ditangani sendiri oleh Cameron. Dan tentu saja selain untuk meraih pasar paruh baya yang hendak bernostalgia, film ini juga ditujukan untuk para penonton generasi sekarang.

Film yang menuai banyak pujian dari para kritikus ini juga sukses secara komersial. T2 meraih empat piala Oscar dalam Academy Awards dan meraih penghasilan terbesar pada tahun 1991. Bahkan The American Film Institute menempatkan T2 sebagai salah satu film aksi, film fiksi ilmiah, dan film sek-uel terbesar sepanjang masa. So, Mr Termi-nator, we’ll be back to watch you. (BG)

Page 23: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

45TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 201744 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017

DESTINATIONDESTINATION

“Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum”, nampaknya kalimat dari M.A.W Brouwer, seorang Belanda yang menghabiskan banyak waktunya di Bumi Pasundan (Bandung), ini benar adanya. Bandung tidak hentinya menawarkan pesona alam dan keindahan kotanya. Berderet pertokoan dan ragam pilihan makanan disuguhkan untuk memanjakan hasrat wisata belanja dan wisata kuliner, tanpa ketinggalan Bandung pun menjanjikan wisata sejarah yang sangat sayang untuk terlewatkan.

Selain M.A.W Brouwer, tokoh lain yang mungkin tidak asing di telinga kita adalah Karel Albert Rodolf Bosscha ( K.A.R Bosscha). Nama Bosscha pun semakin dikenal ketika salah satu bangunan peninggalannya digunakan sebagai latar dalam drama musikal anak-anak yang sangat populer, Petualangan Sherina. Tentunya kita masih ingat bagaimana Sherina dan Sadam, kedua tokoh utama dalam drama musikal tersebut, bersembunyi di dalam

sebuah bangunan berbentuk kubah yang kemudian diketahui sebagai sebuah tempat penelitian tata surya bernama Observatorium Bosscha.

K.A.R Bosscha lahir di Den Haag, Belanda pada tanggal 15 Mei 1865 yang kemudian datang ke Hindia Belanda (Indonesia) pada tahun 1887. Bosscha merupakan salah seorang Belanda yang sangat perduli akan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada saat itu. Dia juga sangat memperhatikan pentingnya pendidikan. Oleh karena itu dibangunlah sebuah sekolah gratis bagi masyarakat pribumi Indonesia. Sekolah gratis tersebut, kini dikenal sebagai Sekolah Dasar Negeri (SDN) Malabar II.

Selain sekolah gratis, Bosscha juga merupakan salah satu tokoh yang memiliki peranan besar dalam pembangunan Technische Hoogeschool Te Bandoeng atau yang saat ini lebih dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Jasa Bosscha pun kemudian diabadikan dengan

penggunaan namanya pada salah satu kompleks laboratorium fisika di Institut Teknologi Bandung.

Perhatiannya pada ilmu pendidikan, khususnya ilmu astronomi, telah juga menggerakkan hatinya untuk menjadi salah satu perintis dan penyandang dana untuk pembangunan Observatorium Bosscha. Didampingi oleh kawannya, Dr. J. Voute, Bosscha melakukan perjalanan ke Jerman khusus untuk membeli dua buah teleskop, teleskop refaktor ganda dan teleskop refaktor bamberg. Kedua teleskop tersebut saat ini masih terawat dan sangat bermanfaat bagi para peneliti untuk melakukan penelitian pada tata surya kita.

Obervatorium Bosscha selesai dibangun pada tahun 1928, namun Bosscha sendiri tidak sempat menyaksikan bintang melalui teleskop yang dibelinya karena dia meninggal sesaat setelah menerima penghargaan sebagai Warga Utama Kota Bandung.

Wisata Sejarah di Bumi Pasundan

Page 24: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

47TONG TJI LIFESTYLEEdisi VI - 2017

DESTINATION

46 TONG TJI LIFESTYLE Edisi V - 2017

DESTINATION

Bosscha yang semasa hidupnya memutuskan untuk tidak menikah memiliki kecintaan yang luar biasa pada Bumi Pasundan, Bandung. Kecintaan Bosscha pada tanah Pasundan yang subur membuatnya tertarik untuk mengelola sebuah perkebunan teh. Selama 32 tahun, Bosscha adalah pemilik tunggal dari seluruh perkebunan teh di Malabar, Kecamatan Pengalengan, Bandung. Ia juga berhasil mendirikan 2 pabrik teh yakni Pabrik Teh Malabar dan Pabrik Teh Tanara. Salah satu dari kedua pabrik teh tersebut masih aktif memproduksi teh sampai sekarang. Sedangkan yang lainnya dialihfungsikan menjadi Gedung Olah Raga Gelora Dinamika.

Rumah Kebun Teh

Bosscha yang semasa hidupnya menghabiskan banyak waktunya untuk mengurus perkebunan teh Malabar juga membangun sebuah rumah di antara perkebunan teh miliknya. Rumah dengan arsitektur sunda ini dibangun pada tahun 1894. Selain sebagai tempat tinggal Bosscha, rumah tersebut juga berfungsi sebagai kantor administrasi perkebunan teh Malabar. Rumah Bosscha yang saat ini lebih dikenal dengan nama Vila Bosscha atau Vila Malabar memiliki dinding putih yang kokoh dan dinding batu kali hitam

pada bagian bawahnya. Rumah berlantai kayu ini juga dilengkapi dengan banyak jendela sehingga sirkulasi udara di dalam rumah tetap sejuk dan sinar matahari yang masuk cukup untuk dapat menerangi seisi rumah.

Rumah Bosscha sampai saat ini masih sangat terawat kelestariannya. Di sekeliling bangunan rumah utama, kini berdiri beberapa bangunan vila dengan beberapa kategori yang disewakan bagi wisatawan. Wisatawan dari dalam dan luar negeri pun kerap kali menyewa vila Bosscha untuk berbagai macam kebutuhan. Vila Bosscha menyediakan 11 kamar standard dengan kapasitas 2 orang di masing-

masing kamar, 7 unit rumah kayu dengan kapasitas 4 sampai 8 orang di dalamnya, dan 2 unit wisma melati yang memiliki 4 buah kamar di dalamnya dengan kapasitas 20 sampai 50 orang di masing masing wisma. Dengan tarif sewa di kisaran Rp 325.000,- sampai dengan Rp 1.600.000,- per malam, Vila Bosscha juga menawarkan alam yang sejuk dan suasana yang tenang untuk beristirahat. Selain itu wisatawan juga dapat melakukan beberapa aktivitas seperti wisata ke kebun teh, rafting, team building dan outbond.

Bosscha yang di sisa waktu banyak menghabiskan waktu di rumahnya, menutup usia pada tanggal 26 November 1928 dalam usia 63 tahun. Atas permintaannya, Bosscha pun disemayamkan tidak jauh dari kediamannya dan di antara tanaman teh yang sangat dicintainya. Peristirahatan terakhir Bosscha pun sampai saat ini masih sangat terawat dengan baik dan sering dikunjungi wisatawan.

Selain Observatorium Bosscha, peninggalan Bosscha yang saat ini masih berdiri tegak adalah Gedung Merdeka Bandung yang menjadi saksi bersejarah sebagai tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Semasa hidupnya, K.A.R Bosscha banyak mencurahkan perhatian dan ilmunya bagi Bumi Pasundan sehingga akan menjadi sangat menarik bagi wisatawan yang ingin melakukan wisata sejarah di Bumi Pasundan untuk memulai wisata sejarahnya dari Rumah Bosscha di Perkebunan Teh Malabar, Pangalengan, Bandung. (RUS)

Page 25: EVENT Ice Bar Tong Tji di DP Mall 6 inside mag .pdfkuliner di tanah air. Berbagai pelanggan dari luar kota yang sempat menikmati produk Ice Cream Tong Tji sangat memberikan apresiasi

48 TONG TJI LIFESTYLE Edisi VI - 2017

BOOK REVIEW

LUKISAN KALIGRAFI

Kumpulan Cerpen karya Gus Mus

‘Anak muda, kau tidak perlu mencemaskan saya hanya karena kau melihat tanda “Ahli Neraka” di kening saya. Kau pun tidak perlu bersusah-payah mencari bukti yang sudah menunjukkan bahwa aku memang pantas masuk neraka. Karena, pertama, apa yang kaulihat belum tentu merupakan

hasil dari pandangan kalbumu yang bening. Kedua, kau kan tahu. Sebagaimana neraka dan surga, aku adalah milik Allah. Maka terserah kehendakNya, apakah Ia mau memasukkan diriku ke surga atau ke neraka. Untuk memasukkan hambaNya ke surga atau neraka, sebenarnyalah Ia tidak memerlukan alasan. Sebagai Kiai, apakah kamu berani menjamin amalmu pasti mengantarkanmu ke surga kelak?’

Berikut sepenggal percakapan bernas yang dikutip dari cerita pendek berjudul Gus Jakfar yang memperoleh respon luar biasa ketika untuk pertama kalinya dimuat di Kompas. Gus Jakfar mengawali kiprah KH. Mustofa Bisri yang biasa dikenal dengan panggilan Gus Mus dalam dunia cerita pendek. Setelah mendapat sambutan yang luar biasa, Gus Mus menulis beberapa karya cerpennya yang kemudian dimuat dibeberapa media di Indonesia antara lain di Kompas, Suara Merdeka, Jawa Pos dan Media Indonesia.

Kemudian cerpen-cerpen yang ‘berserakan’ di beberapa media ini dikumpulkan dan diterbitkan menjadi satu buku Kumpulan Cerpen dengan judul Lukisan Kaligrafi. Judul ini diambil juga dari salah satu judul cerita pendek karyanya yang cukup apik dan menarik untuk dibaca. Lukisan Kaligrafi ini sudah masuk cetakan ulang keempat sejak diterbitkan pertama kali pada tahun 2003. Dan juga tersedia versi e-booknya.

Cerita-cerita pendek yang penuh pesan moral dan agama dari seorang Kiai kondang ini menarik untuk dibaca karena kisahnya yang menarik. Kedalaman berpikir dan perenungan dari Gus Mus tampak dalam karya cerpen-cerpennya membuat kita bisa belajar dan merefleksikan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Layak untuk dibaca! (WT)