2
Faktor yang berperan dalam alergi yaitu : 1. Faktor Internal a) Imaturitas usus secara fungsional (misalnya dalam fungsi-fungsi : asam lambung, enzym-enzym usus, glycocalyx) maupun fungsi-fungsi imunologis (misalnya : IgA sekretorik) memudahkan penetrasi alergen makanan. Imaturitas juga mengurangi kemampuan usus mentoleransi makanan tertentu. · Imaturitas usus (Ketidakmatangan Usus) Secara mekanik integritas mukosa usus dan peristaltik merupakan pelindung masuknya alergen ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. Secara imunologik sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal allergen masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur system pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi, sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam tubuh. b) Genetik berperan dalam alergi makanan. Sensitisasi alergen dini mulai janin sampai masa bayi dan sensitisasi ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan norma kehidupan setempat. Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek/nenek pada penderita. Bila ada orang tua, keluarga atau kakek/nenek yang menederita alergi kita harus mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang menderita gejala alergi, maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 17 – 40%, Bila ke dua orang tua alergi maka resiko pada anak meningkat menjadi 53 70%. c) Mukosa dinding saluran cerna belum matang yang menyebabkan penyerapan alergen bertambah. 2. Fakor Eksternal

Faktor Yang Berperan Dalam Alergi Yaitu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

baca aja sendiri

Citation preview

Faktor yang berperan dalam alergi yaitu : 1. Faktor Internala) Imaturitas usus secara fungsional (misalnya dalam fungsi-fungsi : asam lambung, enzym-enzym usus, glycocalyx) maupun fungsi-fungsi imunologis (misalnya : IgA sekretorik) memudahkan penetrasi alergen makanan. Imaturitas juga mengurangi kemampuan usus mentoleransi makanan tertentu. Imaturitas usus (Ketidakmatangan Usus) Secara mekanik integritas mukosa usus dan peristaltik merupakan pelindung masuknya alergen ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. Secara imunologik sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal allergen masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur system pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi, sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam tubuh. b) Genetik berperan dalam alergi makanan. Sensitisasi alergen dini mulai janin sampai masa bayi dan sensitisasi ini dipengaruhi oleh kebiasaan dan norma kehidupan setempat. Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek/nenek pada penderita. Bila ada orang tua, keluarga atau kakek/nenek yang menederita alergi kita harus mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang menderita gejala alergi, maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 17 40%, Bila ke dua orang tua alergi maka resiko pada anak meningkat menjadi 53 70%. c) Mukosa dinding saluran cerna belum matang yang menyebabkan penyerapan alergen bertambah.

2. Fakor Eksternal a) Faktor pencetus : faktor fisik (dingin, panas, hujan), faktor psikis (sedih, stress) atau beban latihan (lari, olah raga). b) Contoh makanan yang dapat memberikan reaksi alergi menurut prevalensinya: ikan 15,4%; telur 12,7%; susu 12,2%; kacang 5,3% dll. c) Hampir semua jenis makanan dan zat tambahan pada makanan dapat menimbulkan reaksi alergi.

Referensihttp://www.academia.edu/9045789/HIPERSENSITIVITAS