Upload
phamthu
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Fertilitas
• Merupakan komponen pertumbuhan
penduduk yang bersifat menambah
jumlah penduduk.
• Fertilitas adalah kemampuan
menghasilkan keturunan yang
dikaitkan dengan kesuburan wanita
(Fekunditas)
Fertilitas Fertilitas
Perbedaan Fertilitas & Natalitas :
• Fertilitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan
penduduk.
• Natalitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan
penduduk dan reproduksi manusia.
Konsep dan Definisi Kelahiran
A. Lahir Hidup (Live Birth)
• Merupakan kelahiran seorang bayi
tanpa memperhitungkan lamanya di
dalam kandungan, ketika bayi
menunjukkan tanda-tanda
kehidupan pada saat dilahirkan.
Konsep dan Definisi Kelahiran
Lahir Hidup (Live Birth)
• Tanda kehidupan :
– Bernafas
– Denyut jantung
– Tangisan bayi
– Gerakan otot, dsb
Konsep dan Definisi Kelahiran
B. Lahir Mati (Still Birth)
• Merupakan kelahiran seorang bayi
dari kandungan yang sudah
berumur paling sedikit 28 minggu
tanpa menunjukkan tanda-tanda
kehidupan saat lahir.
Konsep dan Definisi Kelahiran
C. Aborsi
• Merupakan peristiwa kematian bayi
dalam kandungan dengan umur
kehamilan kurang dari 28 minggu.
• Jenis :
1. Induced Abortion
2. Spontaneous Abortion
Konsep dan Definisi Kelahiran
1. Induced Abortion
• Merupakan peristiwa pengguguran
kandungan karena alasan
kesehatan atau karena alasan
nonmedis lainnya.
Konsep dan Definisi Kelahiran
2. Spontaneous Abortion
• Merupakan peristiwa pengguguran
kandungan karena janin tidak dapat
dipertahankan lagi dalam
kandungan.
Konsep dan Definisi Kelahiran
D. Konsep Masa Reproduksi
• Merupakan usia ketika seorang
perempuan mampu melahirkan
(subur), yaitu kurun waktu sejak
mendapatkan menstruasi pertama
(menarche) dan berakhir pada saat
berhenti menstruasi (Menopause).
Konsep dan Definisi Kelahiran
D. Konsep Masa Reproduksi
• Disebut juga :
– Reproductive Age
– Childbearing Ages
• Umumnya usia 15-49 tahun
Angka Kelahiran Kasar Crude Birth Rate (CBR)
• Merupakan banyaknya kelahiran dalam
satu tahun tertentu per seribu
penduduk pada pertengahan tahun
yang sama.
Angka Kelahiran Kasar Crude Birth Rate (CBR)
• Disebut Crude karena penduduk
terpapar yang digunakan sebagai
pembagi adalah penduduk dari semua
jenis kelamin, termasuk laki-laki, dan
semua umur termasuk anak-anak dan
orang tua yang tidak punya potensi
melahirkan.
Angka Kelahiran Kasar Crude Birth Rate (CBR)
• B Banyaknya kelahiran selama 1 tahun
• P Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
• K bilangan konstan, biasanya 1000
Angka Kelahiran Kasar Crude Birth Rate (CBR)
• Contoh : hasil SUPAS 1995 di DKI Jakarta terdapat
187.974 kelahiran dengan jumlah penduduk
9.112.652 jiwa.
Terdapat 21 kelahiran per 1000 penduduk, lebih
rendah dari CBR Indonesia yaitu 23,9
Angka Kelahiran Kasar
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Indonesia 21,4 21,0 20,8 20,6 20,3 20,2 20,1 20,0 19,9 19,7
Singapore 11,8 11,8 11,4 10,5 10,3 10,2 10,3 10,0 10,2 9,9
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
Angka Fertilitas Umum (General Fertility Rate – GFR)
• Merupakan banyaknya kelahiran
pada satu tahun per 1000 penduduk
perempuan berumur 15-49 tahun
(atau 15-44 tahun) pada
pertengahan tahun yang sama.
Angka Fertilitas Umum (General Fertility Rate – GFR)
• Kelebihan :
– Lebih cermat karena telah
memperhitungkan penduduk yang
memiliki potensi melahirkan
• Kekurangan :
– Belum memperhitungkan kenyataan
bahwa potensi wanita dikaitkan
dengan usianya.
Angka Fertilitas Umum (General Fertility Rate – GFR)
• B banyaknya kelahiran dalam 1 tahun
• P15-49 Penduduk wanita berumur 15-49 th
Angka Fertilitas Umum (General Fertility Rate – GFR)
• Contoh : Hasil SUPAS 1995 menunjukkan
bahwa terdapat 3.127.404 wanita berumur
15-49 tahun di DKI Jakarta, bila jumlah
kelahiran hidup 187.974 maka GFR :
1000
= 60,1 per 1000 penduduk
Angka Kelahiran Menurut Umur Age Specific Fertility Rate - ASFR
• Merupakan banyaknya kelahiran dari
wanita pada suatu kelompok umur
suatu tahun tertentu per 1000 wanita
pada kelompok umur yang sama.
Angka Kelahiran Menurut Umur Age Specific Fertility Rate - ASFR
• bi kelahiran dari wanita kelompok umur i
• Pi jumlah wanita pada kelompok umur i
Angka Kelahiran Menurut Umur Age Specific Fertility Rate - ASFR
Usia Penduduk Jumlah
Wanita Kelahiran
15-19 100 2
20-24 150 3
25-29 200 5
30-34 250 10
35-39 300 12
40-44 250 8
45-49 200 6
ASFR
x1000
20
20
25
40
40
32
30
Angka Kelahiran Menurut Umur Age Specific Fertility Rate - ASFR
• Keunggulan :
a. Ukuran ASFR lebih cermat
dibanding GFR karena telah
memperhitungkan kemampuan
wanita melahirkan sesuai dengan
usianya
Angka Kelahiran Menurut Umur Age Specific Fertility Rate - ASFR
• Keunggulan :
b. Memungkinkan untuk dilakukan
studi fertilitas menurut kohort
(angka tahun) atau menurut
kelompok umur tertentu
Angka Kelahiran Menurut Umur Age Specific Fertility Rate - ASFR
• Keunggulan :
c. ASFR merupakan dasar perhitungan
ukuran fertilitas yang selanjutnya,
yaitu Total Fertility Rate, Gross
Reproductive Rate dan Net
Reproductive Rate
Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate – TFR)
• Merupakan jumlah anak rata-rata
yang akan dilahirkan oleh seoraang
wanita pada akhir masa
reproduksinya apabila wanita
tersebut mengikuti pola fertilitas
saat TFR dihitung.
Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate – TFR)
ASFR Angka kelahiran untuk wanita
pada kelompok umur i
Usia Penduduk Jumlah
Wanita Kelahiran
15-19 100 2
20-24 150 3
25-29 200 5
30-34 250 10
35-39 300 12
40-44 250 8
45-49 200 6
ASFR
x1000
20
20
25
40
40
32
30
= 5 x (20 + 20 + 25 + 40 + 40 + 32 + 30)
= 5 x 207
= 1.035 per 1.000 wanita usia 15-49 tahun, atau
= 1,035 untuk setiap wanita usia 15-49 tahun
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
The New Home Economics
Teori ini meninggalkan pemikiran
makro yang beranggapan bahwa
tinggi rendahnya tingkat fertilitas
suatu kelompok masyarakat
ditentukan oleh variabel makro.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
The New Home Economics
Variabel Makro :
• Pertumbuhan Ekonomi
• Urbanisasi
• Modernisasi
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
The New Home Economics
Teori ini menyatakan bahwa tingkat
fertilitas ditentukan pada tingkat
yang paling dasar, yaitu keputusan
suami-istri dalam hal jumlah anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957) melihat bahwa
memiliki anak dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu :
Utility
Cost
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957) Utility :
Merupakan kepuasan yang diberikan
anak kepada orang tua
Dapat memberikan transfer ekonomi.
Dapat membantu pada kegiatan
produktif.
Dapat membantu di masa mendatang
(investasi)
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957) Cost :
Merupakan biaya yang harus
dikeluarkan untuk membesarkan dan
memelihara anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Leibenstain (1957)
• Kenaikan pendapatan maka
kecenderungan memiliki anak akan
semakin meningkat.
• Ingin yang terbaik untuk anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Gary Becker
• Menekankan analisisnya pada
pengaruh tingkat pendapatan
dan biaya merawat serta
membesarkan anak terhadap
tingkat kelahiran.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Gary Becker
• Kuantitas jumlah anak
• Kualitas pengeluaran rata-rata
untuk anak oleh satu keluarga.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Tahapan Gary Becker
A. Keluarga ingin memaksimalkan utility atas :
a) Jumlah anak n
b) Pengeluaran untuk setiap anak q
c) Jumlah barang lainnya z
U = U(n,q,z)
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Tahapan Gary Becker
B. Fungsi kendala keluarga :
a) Biaya untuk anak Pn
b) Jumlah anak n
c) Biaya konsumsi barang Pz
d) Konsumsi barang z z
Pnn + PzZ = I
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Jumlah
anak
Jumlah
Barang lain
Pnn + PzZ = I
Utility
n
Z = I
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Kurva Gary Becker
A. Merupakan gambaran kondisi alokasi pilihan
antara jumlah konsumsi barang dan jumlah
anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Kurva Gary Becker
B. Bila pendapatan naik, maka banyaknya anak
yang diinginkan juga bertambah (fertilitas),
namun hasil penelitian menemukan fakta bahwa
meningkatnya pendapatan justru jumlah anak
semakin sedikit orang tua menekankan
kualitas dibandingkan kuantitas anak.
Faktor Ekonomi yang
Mempengaruhi Fertilitas
Gary Becker :
Tingkat pendapatan yang tinggi tidak hanya
mempengaruhi jumlah anak yang diminta
(kuantitas), namun juga berapa biaya yang
bersedia dikeluarkan oleh orang tua untuk
seorang anak.
Tingkat pendapatan mempengaruhi kualitas
anak yang diminta
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
1. Usia Menikah Pertama
Semakin muda menikah maka semakin
panjang rentang waktu untuk kehamilan
dan melahirkan.
Dipengaruhi faktor budaya
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
2. Pendidikan Wanita
Semakin terbukanya akses pendidikan
bagi wanita menyebabkan wanita
menunda kehamilan untuk
menyelesaikan pendidikan
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
3. Partisipasi Wanita dalam Pasar Kerja
Semakin terbukanya akses pendidikan
bagi wanita menyebabkan wanita
menunda kehamilan untuk
menyelesaikan pendidikan
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
4. Lingkungan Tempat Dibesarkan
Tempat tinggal dari lahir hingga usia 12
tahun dianggap mempengaruhi
persepsi tentang melahirkan.
Tinggal di kota cenderung menunda
kehamilan karena mudahnya diperoleh
informasi tentang pengaturan dan
pencegahan kehamilan
Faktor yang mempengaruhi
Fertilitas di Indonesia
5. Sosial Budaya dan Bias Gender
Indonesia : peran wanita adalah sebagai
ibu dan istri, sedangkan pria sebagai
kepala keluarga sehingga keputusan
semua tergantung pria, termasuk pada
pengaturan kehamilan.