17
19 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan secara terintegrasi dengan guru me-nyampaikan materi pembelajaran. Dalam melaksanakan penelitian tin-dakan kelas digunakan prosedur penelitian yang mencakup : menga-nalisa kondisi awal, menggunakan 2 (dua) siklus, pada setiap akhir dari satu siklus dilakukan penilaian, dan pada setiap siklus dilakukan 4 (em-pat) tahapan tindakan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi Secara rinci pelaksanaan penelitian diuraikan sebagai berikut : A. Kondisi awal Pembelajaran Kompetensi Kejuruan Pencelupan untuk siswa Kelas X Semester 1 Tahun Pelajaran 2008/2009 berdasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dilengkapi dengan silabus dan penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sama dengan 70

H  · Web viewPELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan secara terintegrasi dengan guru me-nyampaikan materi pembelajaran. Dalam melaksanakan penelitian tin-dakan kelas

  • Upload
    lemien

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

19

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan secara terintegrasi dengan guru me-

nyampaikan materi pembelajaran. Dalam melaksanakan penelitian tin-

dakan kelas digunakan prosedur penelitian yang mencakup : menga-

nalisa kondisi awal, menggunakan 2 (dua) siklus, pada setiap akhir

dari satu siklus dilakukan penilaian, dan pada setiap siklus dilakukan 4

(em-pat) tahapan tindakan yaitu : perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi

Secara rinci pelaksanaan penelitian diuraikan sebagai berikut :

A. Kondisi awal

Pembelajaran Kompetensi Kejuruan Pencelupan untuk siswa

Kelas X Semester 1 Tahun Pelajaran 2008/2009 berdasarkan pada

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dilengkapi dengan

silabus dan penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sama

dengan 70 (tujuh puluh). Dalam proses pembelajaran khususnya untuk

Kompetensi Pencelupan Bahan Tekstil Menggunakan Bak Celup, Guru

menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan lingkaran warna

dan tidak memanfaatkan media pembelajaran sebagai bentuk tiruan

dari konsep Pencelupan Bahan Tekstil Menggunakan Bak Celup yang

bersifat abstrak, sehingga secara riil tidak dapat dipahami oleh siswa

secara utuh. Hal ini berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa

20

(hasil tes tertulis tgl. 21 Agustus 2008 adalah 52% siswa mendapat nilai

> 70/tuntas belajar dan 48% siswa mendapat nilai < 70/belum tuntas

belajar dan harus diremidi).

Kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah tersebut,

seperti terlihat pada gambar berikut

Gambar 4. Proses pembelajaran dengan metode ceramah

Kegiatan Pembelajaran dengan metode ceramah seperti pada

Gambar 4 dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2008.di Kelas X

Pencelupan Semester I, Tahun 2008/2009 SMK Negeri 3 Pekalongan

yang dijadikan sebagai subyek penelitian. Pemilihan subyek penelitian

tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa Peneliti adalah Guru Kom-

petensi Kejuruan Pencelupan pada Program Keahlian Pencelupan.

Kondisi Awal ini tidak dapat dibiarkan terus menerus sehingga

perlu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.seperti Siklus I.

21

B. Siklus I

Pada siklus I, pelaksanaannya melalui 4 (empat) tahapan yaitu : a)

perencanaan, b) pelaksanaan, c) pengamatan dan d) refleksi. Selanjut-

nya pada akhir siklus I dilakukan penilaian. Hasil penilaian dijadikan

bahan masukan untuk penyusunan rencana pada siklus berikutnya.

Siklus I. Perencanaan

Pada siklus I direncanakan: jadwal pembelajaran tanggal 28

Agustus 2008, kelas yang dijadikan subyek penelitian Kelas X

Pencelupan Semester 1 Tahun 2008/2009, materi pembelajaran yang

akan diajarkan Pencelupan Bahan Tekstil Menggunakan Bak Celup

untuk satu jenis pewarna tekstil, metode mengajar yang digunakan :

demonstrasi, unjuk kerja, pemberian tugas, diskusi kelompok, dan

presentasi hasil diskusi. Media pembelajaran yang akan digunakan :

“POT KRESTINAKU” dan jadwal tes tertulis direncanakan tanggal 4

September 2008.

Siklus I Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan

1. Tahap Pembukaan

Untuk menumbuhkan respon dalam pembelajaran, Guru meng-

kondisikan suasana kelas dengan cara: memberikan salam (Assa-

lamu’alaikum), berdo’a, mengabsen, menyampaikan apersepsi (materi

pengait mencakup: warna dasar, meminimalisasi Keluaran Bukan Pro-

duk, berwirausaha), menyampaikan materi pokok pencelupan bahan

22

tekstil menggunakan bak celup yang akan diajarkan, tujuan pem-

belajaran, kompetensi yang harus dikuasai siswa, media pembelajaran

”POT KRESTINAKU” yang digunakan sebagai bentuk tiruan dari pro-

ses pencelupan yang sebenarnya terjadi, dan sistem penilaian yang

digunakan.

2. Tahap Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini, terfokus pada proses pembelajaran yang

terjadi saat menyampaikan materi pencelupan bahan tekstil menggu-

nakan bak celup dengan memanfaatkan media pembelajaran “POT

KRESTINAKU” seperti pada gambar berikut :

Gambar 5. Guru memperagakan cara penggunaan POT KRESTINAKU

Dengan metode Demonstrasi, Guru memperagakan cara peng-

gunaan ”POT KRESTINAKU” sebagai bentuk tiruan proses pencelupan

bahan tekstil menggunakan bak celup. Pada kegiatan pembelajaran ini

23

jumlah siswa 36 orang dikelompokkan menjadi 6 kelompok besar, se-

hingga setiap kelompok besar beranggotakan 6 (enam) orang siswa.

Masing-masing kelompok dibimbing oleh guru yang bersangkutan

untuk melakukan uji coba menggunakan POT KRETINAKU seperti

terlihat pada gambar berikut:

Gambar 6. Guru membimbing sekelompok siswa melakukan uji coba

menggunakan ”POT KRESTINAKU”

Setelah diberi bimbingan oleh guru yang bersangkutan, siswa

tersebut kemudian melakukan Uji Coba sendiri seperti gambar berikut :

Gambar 7. Sekelompok siswa melakukan uji coba POT KRESTINAKU

24

Setelah selesai melakukan uji coba, siswa diberi kesempatan

untuk berdiskusi tentang hasil pencelupan bahan tekstil menggunakan

bak celup dengan satu jenis pewarna tekstil, juga membahas latihan

soal-soal yang diberikan guru, kemudian mempresentasikan hasil dis-

kusinya, seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 8. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

3. Tahap Penutup

Setelah siswa selesai presentasi, Guru kemudian mengakhiri pro-

ses pembelajaran dengan membaca do’a penutup

Siklus I Observasi

Pada kegiatan observasi ini, berdasarkan lembar soal tes tertulis

dilakukan penilaian terhadap Hasil Belajar Siswa. Sistem penilaian

mencakup: nilai hasil belajar, ketuntasan individu dan jumlah siswa

yang mendapatkan nilai < 70 (belum tuntas belajar dan perlu diremidi).

Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti tes tertulis, diberi kesempatan

25

untuk mengikuti tes tertulis susulan. Kegiatan tes tertulis dilaksanakan

tanggal 4 September 2008 seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 9. Siswa sedang mengerjakan soal tes tertulis

Siklus I. Refleksi

Pada tahap refleksi pada siklus I ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan:

1. Waktu refleksi diri

Refleksi dilaksanakan setelah materi Pencelupan bahan tekstil

menggunakan bak celup untuk satu jenis pewarna tekstil selesai diajar-

kan dan diberikan penilaian. Selanjutnya dilakukan:

a. Diskusi dengan siswa tentang pemahaman konsep pen-

celupan bahan tekstil menggunakan bak celup untuk satu

jenis pewarna tekstil dengan pemanfaatan media pembe-

lajaran “POT KRESTINAKU” sebagai bentuk tiruan dari

proses yang sebenarnya terjadi. .Dari hasil diskusi ternyata

26

siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang ber-

kaitan dengan perhitungan resep pencelupan, perhitungan

keluaran bukan produk/meminimalisasi dampak pencemaran

lingkungan, dan cara jitu berwirausaha yang sukses. Dari ha-

sil tes tertulis jumlah siswa yang mendapat nilai > 70/tuntas

belajar adalah 64% dan yang mendapat nilai < 70/belum

tuntas belajar dan perlu diremidi adalah 36 %

b. Diskusi dengan Guru Kompetensi Kejuruan Pencelupan

melalui Forum MGMP Pencelupan SMK 3 Kota Pekalongan.

Dari hasil diskusi, disepakati media pembelajaran “POT

KRESTINAKU” hasil ciptaan Dra. Endang Widaratih, M.Pd.

dapat dimanfaatkan sebagai bentuk tiruan dari proses pence-

lupan bahan tekstil menggunakan bak celup, dengan alasan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa (jumlah siswa yang

mendapat nilai > 70/tuntas belajar meningkat dari 52%

menjadi 64%

2. Penentuan siklus lanjutan

Berdasarkan hasil refleksi diri jumlah siswa yang mendapat nilai

> 70/tuntas belajar meningkat dari 52% menjadi 64% (tetapi belum

mencapai indikator ketercapaian tindakan karena < 80%). Hal ini

disebabkan karena masih ada 36% siswa yang kesulitan menggunakan

POT KRESTINAKU, sehingga gagal melakukan pencelupan bahan

27

tekstil menggunakan bak celup untuk satu jenis pewarna tekstil. Karena

itu perlu dilakukan tindakan pada siklus II

C. Siklus II

Pada siklus II, pelaksanaannya sama dengan Siklus I yaitu melalui

4 (empat) tahapan : a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) pengamatan

dan d) refleksi. Selanjutnya pada akhir siklus II dilakukan penilaian.

Hasil penilaian dijadikan bahan kesimpulan apakah sudah memenuhi

indikator ketercapaian tindakan, dan perlu dilanjutkan siklus berikutnya

atau tidak.

Siklus II. Perencanaan

Pada siklus II direncanakan: jadwal pembelajaran tanggal 11 Sep-

tember 2008, kelas yang dijadikan subyek penelitian sama seperti Si-

klus I materi pembelajaran yang akan diajarkan : Pencelupan bahan

tekstil menggunakan bak celup untuk campuran lebih dari satu jenis

pewarna tekstil, metode mengajar yang digunakan sama dengan

siklus I, media pembelajaran yang akan digunakan sama dengan siklus

I yaitu ”POT KRESTINAKU”, pembagian kelompok pada siklus ini

adalah kelompok kecil, dimana setiap kelompok beranggotakan 3 (tiga)

orang, dan jadwal tes tertulis tanggal 18 September 2008.

Siklus II Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan

28

1. Tahap Pembukaan

Pelaksanaannya sama dengan siklus I

2. Tahap Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini, pelaksanaannya sama dengan siklus I.

Perbedaan terjadi pada jumlah anggota kelompok Jika pada siklus

I,jumlah anggota kelompok = 6 orang, maka pada siklus II ini masing-

masing kelompok besar dibagi menjadi dua kelompok kecil. Sehingga

pada siklus II jumlah anggota kelompok = 3 orang. Masing-masing

kelompok diberi kesempatan untuk menggunakan POT

KRESTINAKUseperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar 10. Sekelompok kecil siswa sedang menggunakan media

pembelajaran POT KRESTINAKU

3. Tahap Penutup

Pelaksanaannya sama dengan siklus I yaitu mengakhiri proses

pembelajaran dengan membaca do’a penutup

29

Siklus II Observasi

Pada kegiatan observasi ini sama dengan siklus I. Perbedaannya

pada pelaksanaan tes tertulis tanggal 18 September 2008.

Siklus II. Refleksi

Pada tahap refleksi siklus II ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan:

1. Waktu refleksi diri

Refleksi dilaksanakan setelah materi pencelupan bahan tekstil

menggunakan bak celup untuk campuran lebih dari satu jenis

pewarna tekstil selesai diajarkan dan diberikan penilaian, selanjutnya

dilakukan:

a. Diskusi dengan siswa tentang pemahaman konsep pence-lupan

bahan tekstil menggunakan bak celup untuk campuran lebih

dari satu jenis pewarna tekstil dengan pemanfaatan media

pembelajaran “POT KRESTINAKU” sebagai bentuk tiruan dari

proses yang sebenarnya terjadi. .Dari hasil diskusi ternyata pada

umumnya siswa sudah memahaminya. Dan dari tes tertulis

jumlah siswa yang mendapat nilai > 70/tuntas belajar mening-

kat dari 64 % menjadi 86%

b. Diskusi dengan Guru Pencelupan melalui Forum MGMP

Pencelupan SMKN 3 Kota Pekalongan. Dari hasil diskusi,

disepakati tindakan yang diberikan cukup dua siklus saja.

Dengan alasan media pembelajaran POT KRESTINAKU dapat

30

meningkatkan hasil belajar siswa (jumlah siswa yang mendapat

nilai > 70/tuntas belajar meningkat dari 64% menjadi 86%

2. Penentuan siklus lanjutan

Berdasarkan hasil refleksi diri jumlah siswa yang mendapat nilai

> 70/tuntas belajar meningkat dari 64% menjadi 86% (sudah

mencapai indikator ketercapaian tindakan karena > 80%).

Hal ini dise-babkan karena pada umumya siswa sudah dapat

menggunakan POT KRESTINAKU, sehingga sukses melakukan

pencelupan bahan tekstil menggunakan bak celup untuk cam-

puran lebih dari satu jenis pewarna tekstil.

2. Penentuan siklus lanjutan

Berdasarkan hasil refleksi diri bahwa jumlah siswa yang mendapat

nilai > 70/tuntas belajar meningkat dari 64% menjadi 86% (sudah

mencapai indikator ketercapaian tindakan karena > 80%), dan hasil

diskusi Guru Pencelupan pada Forum MGMP Pencelupan SMKN 3

Kota Pekalongan, maka diputuskan tidak perlu dilakukan tindakan pada

siklus berikutnya.