3
--------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------HALITOSIS ( BAU MULUT ) , SALAH SATU PENGGANGGU ESTETIKA GIGI DAN MULUT SERTA CARA PENANGGULANGANNYA. Pendahuluan. Halitosis ( bau mulut ) bukan merupakan masalah baru bagi kehidupan manusia, tetapi sudah sejak lama menjadi masalah pergaulan . Halitosis tidak hanya mengganggu estetik tapi dapat juga menimbulkan dampak sosial dan psikologis yang merugikan seperti rasa rendah diri , hilang semangat dan gairah kerja . Ditinjau dari segi penyebabnya halitosis sangatlah kompleks kecuali penyebab yang bersifat intra oral. Fenomena tersebut dapat juga dilatar belakangi oleh beberapa kelainan sistemik /ekstra oral ,seperti gangguan sistem pernapasan ,sistem endokrin atau bahkan oleh faktor kejiwaan sekalipun. Pengertian tentang Halitosis. Halitosis,mempunyai nama lain Oral Malodor atau Bad Breath atau bau mulut yang tidak sedap dan dapat terjadi pada setiap orang, dan tentunya dapat mengganggu hubungan pergaulan antar manusia . Bilamana sumber kelainannya terdapat didalam rongga mulut maka dapat disebut sebagai Fetor ex Ore. Halitosis bukan merupakan masalah baru dalam kehidupan manusia dan tidak selalu disadari oleh mereka yang menderitanya. Halitosis merupakan masalah yang bersifat subjektif. Upaya untuk mendeteksi, membedakan dan menanggulanginya dapat ditempuh melalui beberapa penelitian. Alat pengenal / pengukur Halitosis. Penelitian melalui beberapa alat , menunjukkan perkembangan yang konsisten .Beberapa alat yang dikenal didunia kedokteran gigi ,antara lain ; Osmoscope, Gaschromatography, Flame Photometric Detector, Halimeter, Sulfide Chemilu Minescence Detector. Latar belakang penyebab terjadinya Halitosis ( bau mulut ). Penyebab Halitosis dapat berupa ;

HALITOSIS.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Page 1: HALITOSIS.doc

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

---HALITOSIS ( BAU MULUT ) , SALAH SATU PENGGANGGU ESTETIKA

GIGI DAN MULUT SERTA CARA PENANGGULANGANNYA.

Pendahuluan.

Halitosis ( bau mulut ) bukan merupakan masalah baru bagi kehidupan manusia, tetapi sudah sejak lama menjadi masalah pergaulan . Halitosis tidak hanya mengganggu estetik tapi dapat juga menimbulkan dampak sosial dan psikologis yang merugikan seperti rasa

rendah diri , hilang semangat dan gairah kerja . Ditinjau dari segi penyebabnya halitosis sangatlah kompleks kecuali penyebab yang bersifat intra oral. Fenomena

tersebut dapat juga dilatar belakangi oleh beberapa kelainan sistemik /ekstra oral ,seperti gangguan sistem pernapasan ,sistem endokrin atau bahkan oleh faktor kejiwaan sekalipun.

Pengertian tentang Halitosis.

Halitosis,mempunyai nama lain Oral Malodor atau Bad Breath atau bau mulut yang tidak sedap dan dapat terjadi pada setiap orang, dan tentunya dapat mengganggu hubungan

pergaulan antar manusia . Bilamana sumber kelainannya terdapat didalam rongga mulut maka dapat disebut sebagai Fetor ex Ore. Halitosis bukan merupakan masalah baru dalam

kehidupan manusia dan tidak selalu disadari oleh mereka yang menderitanya. Halitosis merupakan masalah yang bersifat subjektif. Upaya untuk mendeteksi, membedakan dan

menanggulanginya dapat ditempuh melalui beberapa penelitian.

Alat pengenal / pengukur Halitosis.

Penelitian melalui beberapa alat , menunjukkan perkembangan yang konsisten .Beberapa alat yang dikenal didunia kedokteran gigi ,antara lain ; Osmoscope, Gaschromatography,

Flame Photometric Detector, Halimeter, Sulfide Chemilu Minescence Detector.

Latar belakang penyebab terjadinya Halitosis ( bau mulut ).

Penyebab Halitosis dapat berupa ;

1. Didalam rongga mulut ; merupakan tempat yang paling sering ( 90 % ) sebagai sumber penyebab ,seperti penyakit periodontal kronis , penumpukan plak dan kalkulus / karang gigi,

gigi dengan lubang yang besar, gigi bungsu yang posisinya miring, tambalan kasar, mengkomsumsi makanan berbau , minuman alkohol ,kebiasaan merokok .

2. Dari rongga hidung termasuk sinus maksilaris , merupakan urutan kedua yang sering menjadi sumber halitosis .

3. Kelainan Tonsil atau Adenoid yang meradang

4. Celah langit-langit.

5. Penyakit sistemik , seperti Diabetes Melitus , penyakit Paru , Cirrhosis Hepatis.

6. Gangguan metabolisme .

Page 2: HALITOSIS.doc

Selain kondisi-kondisi diatas tadi, bau mulut dapat juga dikarenakan ; keadaan berpuasa, sewaktu baru bangun tidur, saat sakit keras, orang lanjut usia dan pada periode

menstruasi.

Bagaimana Cara Menanggulangi Bau Mulut

Penanggulangan bau mulut ( halitosis ) meliputi upaya pencegahan, perawatan sampai kepada pemeliharaan. Mengingat halitosis mempunyai latar belakang yang cukup kompleks ,maka penanggulangannya harus bersifat multimedia antara kalangan formal profesional dengan kalangan nonformal maupun informal. Bukan saja dokter umum, dokter gigi dan psikolog

tetapi para pendidik formal, pendidik non formal mempunyai kontribusi dan tanggung jawab dalam penanggulangan masalah Halitosis. Saling pengertian antara penderita

halitosis dan kerjasama dengan fihak yang merawat adalah sangat penting untuk dibina.

Siapa Saja Penderita Bau Mulut ( Halitosis )

Penderita bau mulut menurut Harper, Rosenberg dikelompokan kedalam 4 kategori ;

1. Mereka yang menderita tapi tidak mengetahui .

2.Mereka tidak menderita dan tidak peduli.

3.Mereka yang menderita dan mengetahui.

4.Mereka tidak menderita tapi mengira menderita.

INSTALASI GIGI DAN MULUT RS.AL ISLAM.( PKMRS )