Upload
gendis
View
8
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
JIWA
Citation preview
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang timbul tanpa adanya rangsang
apapun pada panca indera seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar atau
bangun, yang disebabkan oleh kemungkinan organik, fungsionalpsikotik ataupun
histerik, dan tidak berdasarkan kenyataan serta merupakan gejala yang paling
umum pada gangguan psikotik (Kaplan, Saddock, 2004; Djatmiko, 2009).
Halusinasi pendengaran (aditorik) adalah persepsi bunyi yang palsu, biasanya
suara tetapi juga dapat berupa bunyi-bunyi seperti musik. Karakteristiknya
ditandai dengan mendengar suara, terutama suara-suara orang, biasanya pasien
mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang
dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu. Halusinasi dengar
ini merupakan halusinasi yang paling sering pada gangguan psikiatrik (Kaplan,
Saddock, 2004; Djatmiko, 2009).
Halusinasi dengar adalah karakter yang paling banyak dari gejala psikotik.
Penelitian IPSS mengatakan bahwa secara internasional lebih dari 70% orang
dengan skizofrenia memiliki halusinasi dengar dan peresntasenya mungkin lebih
tinggi di negara industri. Pada kasus dengan banyak gejala, dilaporkan bahwa
halusinasi dengar prevalensinya bisa mencapai 98%(Davis, 1989; Kaplan,
Saddock, 2004; Djatmiko, 2009).
Penelitian aspek biologis mengungap berbagai factor, seperti faktor genetik,
kerusakan otak, biokimia otak (lihat Drant & Barlow, 2006). Akhir-akhir ini
penelitian di bidang ini lebih banyak difokuskan pada gangguan psikotik tahap
awal (early psychosis) atau psikosis episode pertama (first episode psychosis). Ini
disebabkan kemungkinan tingkat kesembuhan psikosis awal ini (Cullberg et al.,
2002; Gitlin et al. 2001; Edwards et al., 1998; Loebel et al.,1992)
Pemahaman empatik terhadap pengalaman subjektif penderita psikotik juga
mulai banyak di kaji. Misalnya, Lucas (1999) menyebut pengalaman mereka
sebagai ‘extra ordinary’. Corrin et al. (2004) mengkaji pengalaman psikotik pada
subjek dengan latar belakang budaya India. Mereka menemukan gambaran utama
pengalaman psikotik di India adalah perasaan bingung (confusion) yang
berhubungan erat dengan perasaan takut karena menghadapi dunia yang
mengejutkan (staggering), misalnya hilangnya batas‐batas diri (self‐boundary).
Stressor psikososial dalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan
perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang tersebut terpaksa
mengadakan penyesuaian diri (adaptasi) untuk menanggulangi stressor yang
timbul. Namun tidak semua oang mampu melakukan adaptasi sehingga timbullah
keluhan kejiwaan. Stressor psikososial dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Perkawinan
Permasalahan perkawinan menjadi sumber stress bagi seseorang misalnya
pertengkaran, perceraian dan kematian salah satu pasangan.
b. Problem orang tua
Permasalahan yang dihadapi orang tua misalnya tidak memiliki anak, kebanyakan
anak, kenakalan anak, anak sakit dan hubungan yang tidak baik antara anggota
keluarga. Permasalahan tersebut diatas bila tidak dapat diatasi oleh yang
bersangkutan maka seseorang akan jatuh sakit.
c. Hubungan interpersonal
Adanya konflik antarpribadi merupakan sumber stress bagi seseorang yang bila
tidak dapat diperbaiki maka seseorang akan jatuh sakit.
d. Pekerjaan
Stress pekerjaan misalnya seseorang yang kehilangan pekerjaan, pensiun,
pekerjaan yang terlalu banyak, pekerjaan tidak cocok, mutasi dan jabatan.
e. Lingkungan hidup
Kondisi lingkungan sosial dimana seseorang itu hidup. Stressor lingkungan hidup
antara lain masalah perumahan, pindah tempat tinggal, penggusuran dan hidup
dalam lingkungan yang rawan kriminalitas. Rasa tidak aman dan tidak terlindungi
membuat jiwa seseorang tercekam sehingga mengganggu ketenangan dan
ketentraman hidup yang lama-kelamaan daya tahan tubuh seseorang akan turun
dan pada akhirnya akan jatuh sakit.
f. Keuangan
Kondisi sosial ekonomi yang tidak sehat mislanya pendapatan jauh lebih rendah
daripada pengeluaran, terlibat hutang, kebangkrutan usaha, warisan dan lain
sebagainya merupakan sumber stress.
g. Penyakit fisik atau cidera
Penyakit dapat menjadi sumber stres yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan
seseorang terutama penyakit kronis.
h. Faktor keluarga
Sumber stres bagi anak remaja yaitu hubungan kedua orangtua yang kurang baik,
orang tua yang jarng dirumah, komunikasi antara anak dan orang tua tidak baik,
perceraian kedua orang tua, salah satuorang tua menderita gangguan kejiwaan dan
orang tua yang pemarah (Hawari, 2006).
M. David, John et.al. 1989. A lange Clinical Manual Psychiatry Diagnoseand
Therapy 88189. Practice-Hall International Inc. USA
Kaplan and Saddock. 2004. Comprehensive Textbook Of Psychiatry. 7th Ed.
Lippincott Wiliams And Wilkins. Philadelphia.
Djatmiko, Prianto. 2009. Rekapan : Grafik 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan
dan Rawat Inap RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Tahun 2009.
Hawari, Dadang. 2006. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia.
Balai Penerbit FKUI. Jakarta.