6
Kelompok 8 B Teknologi Informasi : Made Dwi Mulyawan 1304505084 I Made Surya Sukma Mahardhika 1304505088 Averos Ramadhan Syahlani 1304505091 I Gede Teguh Pribadi 1304505093 I Putu Sura Setyawan 1304505104 Putu Andi Prayoga 1304505112 Made Bagus Winanda Radityatama 1304505116 1. Pengertian Kolonialisme Kolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme. Pengertian Imperialisme Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold), mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan negara yang menganut imperialisme modern. Perbedaan kolonialisme dan imperialisme Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk. Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.

Hasil Diskusi Kelompok 8 b Ti'13

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asdafasfasawdasfww

Citation preview

Kelompok 8 B Teknologi Informasi :

Made Dwi Mulyawan

1304505084I Made Surya Sukma Mahardhika1304505088Averos Ramadhan Syahlani

1304505091I Gede Teguh Pribadi

1304505093I Putu Sura Setyawan

1304505104Putu Andi Prayoga

1304505112Made Bagus Winanda Radityatama1304505116

1. Pengertian KolonialismeKolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.

Pengertian ImperialismeImperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold), mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan negara yang menganut imperialisme modern.

Perbedaan kolonialisme dan imperialismeKolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk.Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.2. Jelaskan perjuangan terhadap penjajah di wilayah Aceh, Makasaar, Kalimantan, Maluku, Bali, Jawa. Kemukakan factor pencetus perjuangannya, hasil yang dicapai, dan factor kekalahannya.

Perang Padri di Aceh

Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 hingga 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan rakyat Aceh dengan perang gerilya terus berlanjut, yang dilakukan oleh Cut Nyak Dien.Perang Makassar di Sulawesi Selatan

Perang ini terjadi pada tahun 1824. Salah satu Pahlawannya adalah Sultan Hasanuddin, Meskipun pada masa pemerintahannya berulang kali terjadi peperangan, namun Sultan Hasanuddin bukanlah sosok pemimpin yang suka kekerasan dan haus perang. Sifat humanismenya sebagai raja besar nampak pada kesediaannya untuk menerima Perjanjian Bungaya pada tanggal 18 November 1667, Hasil akhirnya Belanda dapat menaklukan kerajaan Bone dan Raja Bone dijadikan 'raja boneka'.

Perang Banjar di Kalimantan

Perang Banjar (1859-1905) adalah perang perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda yang terjadi di Kesultanan Banjar yang meliputi wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Antasari menggunakan strategi perang gerilya dengan membuat kerajaan baru di pedalaman dan membangun benteng-benteng pertahanan di hutan-hutan.Perang Maluku

Ketika Belanda kembali berkuasa pada tahun 1817, monopoli diberlakukan lagi. Diberlakukan lagi sistem ekonomi uang kertas yang sangat dibenci dan keluar perintah sistem kerja paksa (rodi). Belanda tampaknya juga tidak mau menyokong dan memerhatikan keberadaan gereja Protestan dan pengelolaan sekolahsekolah protestan secara layak. Inilah penyebab utama meletusnya Perang Maluku yang dipimpin Kapitan Pattimura. Fortuner SUV Terbaik. Pada tanggal 15 Mei 1817, pasukan Pattimura mengadakan penyerbuan ke Benteng Duurstede. Dalam penyerangan tersebut, Benteng Duurstede dapat diduduki oleh pasukan Pattimura bahkan residen van den Berg beserta keluarganya tewas. Tentara Belanda yang tersisa dalam benteng tersebut menyerahkan diri. Dalam penyerbuan itu, Pattimura dibantu oleh Anthonie Rheebok, Christina Martha Tiahahu, Philip Latumahina, dan Kapitan Said Printah.Berkat siasat Belanda yang berhasil membujuk Raja Booi, pada tanggal 11 November 1817, Thomas Matulessy atau yang akrab dikenal dengan gelar Kapitan Pattimura berhasil ditangkap di perbatasan hutan Booi dan Haria. Akhirnya vonis hukuman gantung dijatuhkan kepada empat pemimpin, yaitu Thomas Matullessy atau Kapitan Pattimura, Anthonie Rheebok, Said Printah, dan Philip Latumahina. Eksekusi hukuman gantung sampai mati dilaksanakan pada pukul 07.00 tanggal 10 Desember 1817 disaksikan rakyat Ambon.Perang Jagaraga di Bali

Perang ini disebabkan karena Belanda melanggar perjanjian hak rakyat Bali untuk mandapatkan kapal karam di perairan Bali. Pahlawannya adalah I Gusti Ketut Jelantik Hasil akhirnya belanda gagal namun 3 tahun kemudian berhasil menguasai Jagaraga, Klungkung, Karangasem, dan Gianyar.

Dan masih banyak lagi Perang-perang yang berlangsung selama penjajahan Belanda di Indonesia, yang akhirnya mengakibatkan lahirnya Pergerakan Nasional, pergerakan nasional adalah perjuangan yang mengikutsertakan seluruh rakyat Indonesia. Latar belakang timbulnya pergerakan nasional adalah rasa senasib dan sepenanggungan, penderitaan rakyat akibat penjajahan, rakyat yang tidak mempunyai tempat mengadu nasib, adanya golongan terpelajar yang sadar akan perjuangan. Dan melanjutkan perjuangan yang banyak ditempuh dengan jalan diplomasi, Karena kegagalan perjuangan sebelum tahun 1908.Perang Diponogoro di Jawa

Perang Diponegoro (Inggris : The Java War, Belanda : De Java Oorlog), adalah perang besar dan menyeluruh berlangsung selama lima tahun (1825-1830) yang terjadi di Jawa, Hindia Belanda (sekarang Indonesia), antara pasukan penjajah Belanda di bawah pimpinan Jendral De Kock[1] melawan penduduk pribumi yang dipimpin seorang pangeran Yogyakarta bernama Pangeran Diponegoro. Dalam perang ini telah berjatuhan korban yang tidak sedikit. Baik korban harta maupun jiwa. Dokumen-dokumen Belanda yang dikutip para ahli sejarah, disebutkan bahwa sekitar 200.000 jiwa rakyat yang terenggut. Sementara itu di pihak serdadu Belanda, korban tewas berjumlah 8.000.3. Untuk mengalahkan pertahanan dan perlawan Aceh, Belanda memakai tenaga ahli Dr. Christiaan Snouck Hurgronje yang menyamar selama 2 tahun di pedalaman Aceh untuk meneliti kemasyarakatan dan ketatanegaraan Aceh. Hasil kerjanya itu dibukukan dengan judul Rakyat Aceh (De Acehers). Dalam buku itu disebutkan strategi bagaimana untuk menaklukkan Aceh.

Usulan strategi Snouck Hurgronje kepada Gubernur Militer Belanda Joannes Benedictus van Heutsz adalah, supaya golongan Keumala (yaitu Sultan yang berkedudukan di Keumala) dengan pengikutnya dikesampingkan dahulu. Tetap menyerang terus dan menghantam terus kaum ulama. Jangan mau berunding dengan pimpinan-pimpinan gerilya. Mendirikan pangkalan tetap di Aceh Raya. Menunjukkan niat baik Belanda kepada rakyat Aceh, dengan cara mendirikan langgar, masjid, memperbaiki jalan-jalan irigasi dan membantu pekerjaan sosial rakyat Aceh.

Ternyata siasat Dr Snouck Hurgronje diterima oleh Van Heutz yang menjadi Gubernur militer dan sipil di Aceh (1898-1904). Kemudian Dr Snouck Hurgronje diangkat sebagai penasehatnya.

4. Pengertian secara definitive Devide et impera atau politik pecah belah adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi untuk mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan5. Sistem-sistem yang di terapkan oleh penjajah dalam menguasai nusantara :

a. sistem Stelsel (sistem benteng )

b. sistem politik pecah belah ( Divide et impera )

c. sistem monopoli perdagangan

d. sistem kerja paksa

e. sistem tanam paksa

6. Bukti bukti perjuangan pada masa penjajahan sebagai symbol penolakan dan perlawanan terhadap penjajah :

Perlawanan Thomas Matulessy di Maluku tahun 1817.Perlawanan Kaum Padri atau Perang Imam Bonjol tahun 1821-1837.Perlawanan di Sulawesi Selatan yang di pimpin oleh Sultan Hasanuddin yang berlangsung sampai tahun 1825.Perang Diponegoro tahun 1825-1830.Perlawanan di Bali tahun 1846-1849.Perlawanan di Kalimantan Selatan yang terkenal dengan Perang Banjar tahun 1859-1905.Perlawanan di Aceh tahun 1873-1904.Perang Sisingamangaraja XII tahun 1878-1907.

7. Ada, pada masa perjuangan tersebut telah ada pelaksanaan nilai pancasila diantaranya Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa), Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban, Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah, Nilai kejuangan harga diri, Nilai kejuangan percaya diri, Nilai kejuangan pantang mundur, Nilai kejuangan patriotism, Nilai kejuangan heroism, Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan, Nilai kejuangan rasa setia kawan, Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air, Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan. Dan nilai yang lebih dominan pada masa tersebut adalah nilai nasionalisme dan cinta tanah air karena pada masa perjuangan tersebut lebih mementingkan kepentingan bangsa untuk membela tanah air dari penjajahan oleh bangsa lain.8. Faktor penyebab kegagalan perjuangan pada masa itu :a. Kurang adanya persatuan,

b. Faktor persenjataan, dan

c. Politik devide et impera (politik adu domba).

d. Kurangnya disiplin

e. Pendidikan rakyat masih rendah

f. budaya yang terlalu instan