Upload
bella-rrapunzel-volkadot
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Herpes Simpleks Labialis
1/2
GEJALA & GAMBARAN KLINIS
Herpes simpleks labialis (cold sore/fever blisters) adalah bentuk herpes orofasial
rekuren yang paling sering terjadi, berupa vesikel-vesikel pada batas luarvermilion dan kulit sekitarnya (Fatahzadeh, 2007). Gejala dimulai dengan rasa
perih diikuti oleh timbulnya vesikel berkelompok dalam 24 jam, pecah, terjadi
erosi superfisial, kemudian akan ditutupi krusta. Nyeri dan rasa tidak nyaman
terjadi pada beberapa hari pertama; lesi sembuh dalam waktu kurang dari 2
minggu tanpa jaringan parut (Sarsito, 2002). Pelepasan virus terus berlansung 35
hari setelah lesi sembuh. Herpes labialis rekuren terjadi pada 50-75% individu-
individu yang terkena infeksi HSV di mulut, terjadi tiga kali lebih sering pada
pasien dengan demam dibandingkan pasien tanpa demam (Fatahzadeh, 2007).
Herpes Labialis Kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi di
rongga mulut yaitu virus Herpes simpleks tipe-I, Herpes simpleks tipe-II,
Varicella zoster, virus Epstein-Barr dan Sitomegalovirus. Pada infeksi herpes
simpleks secara khas menimbulkan herpes labialis. Gejala-gejala yang timbul
diawali perasaan menusuk atau perasaan terbakar pada satu tempat di bibir. Dalam
24 jam timbul vesikel yang akan pecah dalam waktu 48 jam dan akan
menimbulkan erosi epitel dengan batas jelas berwarna merah, selanjutnya akan
menjadi keropeng dan sembuh dalam beberapa waktu. Faktor predisposisi yang
dapat menimbulkan herpes labialis pada individu yang rentan adalah sinar
matahari, trauma, stres, demam, haid, dan imunosupresi. Selain daerah bibir,
palatum keras dan sulkus bukal bawah merupakan daerah yang sering terserang
infeksi virus ini (Lewis, 1998).
8/10/2019 Herpes Simpleks Labialis
2/2
DAFTAR PUSTAKA
Sarsito AS. Stomatitis herpetika. Dalam:Daili SF, Makes WI. Editor. Infeksi
virus herpes. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002; 65-73.
Fatahzadeh M, Schwartz RA. Human herpes simplex virus infections:
epidemiology, pathogenesis, symptomatology, diagnosis, and
management. J Am Acad Dermatol 2007; 57: 737-63.
Lewis Michael A. O. Tinjauan klinis penyakit mulut. Alih bahasa: Elly
Wiriawan. 1998. Widya Medika. Jakarta.