Author
wira-dharma
View
295
Download
0
Embed Size (px)
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
1/55
Hubungan antara Proklamasi Kemerdekaan dan UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 tentu sudah sering kamu dengar. Tahukah kamu pengertian dari UUD
1945 itu sendiri? Undang-Undang Dasar 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri atas Pembukaan,
Batang Tubuh, dan Penjelasan. Pada waktu PPKI mengesahkan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945,
UUD 1945 hanya terdiri atas Pembukaan dan Batang Tubuh. Kemudian melalui Berita Republik
Indonesia tanggal 15 Februari 1946, Penjelasan menjadi bagian dari UUD 1945.
Undang-Undang Dasar 1945 sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan atau yang dikenal
dengan istilah amandemen. Amandemen UUD 1945 yang mulai dilakukan pada 1999 mengubah Pen
jelasan UUD 1945. Pada saat ini UUD 1945, terdiri atas:
a. Pembukaan, terdiri atas empat alinea.
b. Batang Tubuh, terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 3 pasal aturan pera lihan, dan 2 pasal aturan tambahan.
Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea mengan dung makna universal dan lestari.Universal mengandung makna bahwa pembukaan UUD 1945 mengandung nilai-nilai yang di junjung
tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di dunia. Adapun lestari mengandung makna mampu menampung
dinamika perkembangan zaman.
Alinea pertama, Pembukaan UUD 1945 meng andung makna dalil objektif dan dalil subjektif. Dalil
objektif yaitu pernyataan pen jajahan di atas dunia harus dihapuskan. Adapun dalil subjektif, yaitu
aspirasi bangsa Indonesia sendiri untuk membebaskan diri dari penjajahan. Alinea kedua, mengandung
cita-cita proklamasi, yaitu menuju rakyat yang merdeka, bersatu, ber daulat, dan dapat mewujudkan
mas yarakat adil dan makmur. Alinea ketiga mengandung motivasi religius. Pengakuan dan kesadaran
bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia, bukan hanya hasil perjuangan semata, me lainkan atas berkat
rahmat Allah Yang Maha kuasa. Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 mengan dung dasar negara
(Pancasila), tujuan negara, asas politik negara, dan ketentuan tentang UUD.
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat peme rintah, mengikat setiap lembaga negara,
lembaga masyarakat, dan mengikat setiap warga negara Indonesia. Batang Tubuh UUD 1945
merupakan rangkaian kesatuan pasal-pasal yang bulat dan terpadu. Batang Tubuh UUD 1945 pada
dasarnya memuat dua materi dasar, yaitu sebagai berikut.
a. Berisi materi pengaturan tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan negara, termasuk di
dalamnya pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan antara lembaga negara yang
satu dan yang lainnya.
b. Berisi materi mengenai hubungan negara dengan warga negara, serta konsepsi negara di bidang
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan hak asasi manusia.
Setelah mempelajari Proklamasi dan UUD 1945, dapat ditarik garis hubungan antara Proklamasi dan
UUD 1945.
Proklamasi memiliki berbagai makna dan hubungan dengan UUD 1945, yakni sebagai berikut.
a. UUD 1945 merupakan penjabaran terperinci dari Proklamasi. Proklamasi ingin mengantarkan rakyatIndonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur. Pernyataan ini tertuang dalam alinea kedua Pembukaan UUD 1945.
b. UUD 1945 merupakan tertib hukum setelah Proklamasi. Hal ini mengandung makna UUD 1945
sebagai pengganti hukum kolonial dan merupakan sumber hukum bagi peraturan-peraturan di
bawahnya.
http://gurumuda.com/bse/hubungan-antara-proklamasi-kemerdekaan-dan-uud-1945http://gurumuda.com/bse/hubungan-antara-proklamasi-kemerdekaan-dan-uud-19457/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
2/55
c. UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang berfungsi menjadi dasar hukum dalam
penyelenggaraan negara. Hal ini tidak mungkin dapat dilaksanakan jika Proklamasi tidak diikrarkan.
Sejak 1945 sampai dengan sekarang telah ber langsung empat periode perubahan UUD, yaitu sebagai
berikut.
a. UUD 1945, mulai berlaku 18 Agustus 1945 sampai dengan 17 Desember 1949.
b. UUD RIS 1949, berlaku 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950.
c. UUDS 1950, berlaku 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959.
d. UUD 1945, berlaku 5 Juli 1959 sampai dengan sekarang (sejak tahun 1999 UUD 1945 mengalami
beberapa perubahan/amandemen).
Para siswa sebagai generasi penerus bangsa, tentunya harus ber terima kasih kepada para pejuang
nasional yang telah mengorbankan jiwa dan raganya. Dengan demikian makna proklamasi dapat kitarasakan sampai saat ini. Bukti rasa terima kasih dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Sebagai
pelajar, rasa terima kasih dapat diwujudkan dalam bentuk belajar dengan giat sehingga mampu
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu menjadi warga negara yang baik serta
mengangkat harkat dan martabat bangsa agar mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Juga merupakan wujud rasa terima kasih.
http://gurumuda.com/bse/hubungan-antara-proklamasi-kemerdekaan-dan-uud-1945
ANALISIS HUBUNGAN PANCASILA, PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945, PEMBUKAAN
UUD 1945 DAN BATANG TUBUH UUD 1945by anan z.a.
A. ANALISIS HUBUNGAN PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 DENGAN PEMBUKAAN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Untuk melihat hubungan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan Pembukaan UUD
1945, kita dapat mengkaji Pidato Presiden RI, Bung Karno, pada tanggal 17-8-1963 yang lebih dikenal
dengan RESOPIM berikut ini:[1]
Dengarkan sekali lagi bunyi naskah Proklamasi itu :
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara
saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Dan dengarkan sekali lagi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 :Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yangmelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara
Indonesia, yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
http://gurumuda.com/bse/hubungan-antara-proklamasi-kemerdekaan-dan-uud-1945http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn1http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn1http://gurumuda.com/bse/hubungan-antara-proklamasi-kemerdekaan-dan-uud-1945http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn17/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
3/55
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Demikianlah bunyi Proklamasi beserta anak kandungnya yang berupa Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Alangkah jelasnya! Alangkah sempurnanya ia melukiskan kita punya
pandangan hidup sebagai bangsa, kita punya tujuan hidup, kita punya falsafah hidup, kitapunya rahasia hidup, kita punya pegangan hidup!
Karena itu maka Proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah satu
pengejawantahan kita punya isi jiwa yang sedalam-dalamnya, satu Darstellung kita punya
deepest inner self.
17 Agustus 1945 mencetuskan keluar satu proklamasi kemerdekaan beserta satu dasar
kemerdekaan. Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah sebenarnya satu proclamation of
independence dan satu declaration of independence. Bagi kita, maka naskah Proklamasi dan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah satu. Bagi kita, maka naskah Proklamasi dan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Bagi kita,
maka naskah Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah loro loroningatunggal. Bagi kita, maka proclamation of independence berisikan pula declaration of
independence. Lain bangsa, hanya mempunyai proclamation of independence saja. Lain
bangsa lagi, hanya mempunyai declaration of independence saja. Kita mempunyai
proclamation of independence dan declaration of independence sekaligus.
Proklamasi kita memberikan tahu kepada kita sendiri dan kepada seluruh dunia, bahwa
rakyat Indonesia telah menjadi satu bangsa yang merdeka.
Siapa Soekarno? Beliau adalah pelaku sejarah yang memiliki hubungan sangat erat dengan
kedua naskah ini. Dari penuturannya di atas, penulis melihat bahwa Soekarno tidak memisahkan antara
Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan Pembukaan UUD 1945. Keduanya adalah satu. Perkataan yang
menunjukkan hal ini:1. Proklamasi beserta anak kandungnya yang berupa Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah satu pengejawantahan kita punya isi jiwa yang
sedalam-dalamnya, satu Darstellung kita punya deepest inner self.
3. 17 Agustus 1945 mencetuskan keluarsatu proklamasi kemerdekaan besertasatu dasar
kemerdekaan. Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah sebenarnyasatu proclamation of
independence dansatu declaration of independence.
4. Bagi kita, maka naskah Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah satu. Bagi
kita, maka naskah Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tak dapat dipisahkan
satu dari yang lain.
Hubungan Proclamation of independence dengan Declaration of
independence digambarkannya bahwa Proklamasi kita memberikan tahu kepada kita sendiri dankepada seluruh dunia, bahwa rakyat Indonesia telah menjadi satu bangsa yang merdeka. Sedangkan
Undang-Undang Dasar 1945 serta Pembukaannya, mengikat bangsa Indonesia kepada beberapa prinsip
sendiri, dan memberi tahu kepada seluruh dunia apa prinsip-prinsip kita itu. Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, memberikan pedoman-pedoman tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional
kita, untuk melaksanakan kenegaraan kita, untuk mengetahui tujuan dalam memperkembangkan
kebangsaan kita, untuk setia kepada suara batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita.
Kalau kita analisis antara Proklamasi dengan Pembukaan UUD 1945 benar memiliki hubungan
sebagai berikut:
1. Pernyataan pertama proklamasi dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan pada alinea pertama,
kedua, dan ketiga.
2. Pernyataan kedua proklamasi dalam Pembukaan UUD 1945 dinyatakan pada alinea keempat. Selainitu pernyataan pemindahan kekuasaan kemudian diatur dalam Aturan Peralihan UUD 1945.
Oleh karena itu, wajar kalau Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia karena terlekat pada proklamasi 17 Agustus 1945,
sehingga tidak bisa dirubah baik secara formal maupun material. Adapun kedudukan hakiki
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah
1. Pembukaaan Undang-Undang Dasar memiliki kedudukan hakiki sebagai pernyataan kemerdekaan
yang terperinci.
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
4/55
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengandung dasar, rangka dan suasana bagi negara dan
tertib hukum Indonesia.
3. Pembukaan UUD 1945 mengandung adanya pengakuan terhadap hukum kodrat, hukum Tuhan dan
adanya hukum etis atau hukum moral.
B. ANALISIS HUBUNGAN PEMBUKAAN UUD 1945 DENGAN UNDANG-UNDANG DASAR1945
Penjelasan UUD 1945 yang merupakan bagian dari keseluruhan UUD 1945 menyatakan
Pembukaan UUD 1945 mengandung empat pokok pikiran, yaitu: (1) bahwa Negara Indonesia adalah
negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
serta mencakupi segala paham golongan dan paham perseorangan; (2) bahwa Negara Indonesia hendak
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warganya; (3) bahwa Negara Indonesia menganut paham
kedaulatan rakyat. Negara dibentuk dan diselenggarakan berdasarkan kedaulatan rakyat; dan (4) bahwa
Negara Indonesia adalah negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.[2] Kemudian dinyatakan bahwa Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana
kebatinan dari Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-
cita hukum(rechtsidee) yang menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang tertulis (Undang-Undang Dasar) maupun hukum yang tidak tertulis. Undang-Undang Dasar menciptakan pokok-pokok
pikiran ini dalam pasal-pasalnya. [3]
Dari Penjelasan UUD 1945, penulis melihat ada hubungan antara Pembukaan UUD 1945
dengan UUD 1945 sebagai berikut: Pembukaan UUD 1945 mengandung empat pokok pikiran dan
UUD menciptakan pokok-pokok pikiran itu dalam pasal-pasalnya. Ini berarti pasal-pasal yang terdapat
dalam UUD merupakan penjabaran dari keempat pokok pikiran dalam pembukaan UUD45 tersebut.
Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945 sebagai satu kesatuan dengan pasal-pasalnya.
Satus Pembukaan UUD 1945 sebagai satu kesatuan dengan pasal-pasalnya, semakin jelas
didasarkan pada:
1. Proses penyusunan Pembukaan UUD 1945 yang merupakan satu kesatuan dengan pembahasan
masalah lain dalam Undang-Undang Dasar oleh BPUPKI, yaitu masalah bentuk negara, daerah
negara, badan perwakilan rakyat, dan badan penasehat[4].
2. Pasal II Aturan Tambahan UUD 1945 yang berbunyi: Dengan ditetapkannya perubahan Undang-
Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas
Pembukaan dan pasal-pasal.[5]
Pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 yang dimuat dalam Penjelasan UUD 1945 seiring
dengan dinamika ketatanegaraan sekarang ini telah mengalami perubahan. Perubahan UUD 1945
sebagai agenda utama era reformasi mulai dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
pada tahun 1999 telah menghilangkan penjelasan ini. Pada Sidang Tahunan MPR 1999, seluruh fraksi
di MPR membuat kesepakatan tentang arah perubahan UUD 1945, yaitu:
1. sepakat untuk tidak mengubah Pembukaan UUD 1945;2. sepakat untuk mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. sepakat untuk mempertahankan sistem presidensiil (dalam pengertian sekaligus menyempurnakan
agar betul-betul memenuhi ciri-ciri umum sistem presidensiil);
4. sepakat untuk memindahkan hal-hal normatif yang ada dalam Penjelasan UUD 1945 ke dalam pasal-
pasal UUD 1945; dan
5. sepakat untuk menempuh cara adendum dalam melakukan amandemen terhadap UUD 1945.
Lima kesepakatan tersebut dilampirkan dalam Ketetapan MPR No. IX/MPR/1999 tentang
Penugasan Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk Melanjutkan
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. [6]
C. ANALISIS HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945, UUD 1945,
DAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PEMBUKAAN UUD'45
Hubungan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, meliputi hubungan secara formal dan secara
material. [7]
http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn2http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn3http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn4http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn5http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn6http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn7http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn2http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn3http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn4http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn5http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn6http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn77/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
5/55
a. Hubungan Secara Formal,bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah seperti
yang tercantum dalam Pembukaan UUD'45; bahwa Pembukaan UUD'45 berkedudukan dan
berfungsi selain sebagai Mukadimah UUD'45 juga sebagai suatu yang bereksistensi sendiri karena
Pembukaan UUD'45 yang intinya Pancasila tidak tergantung pada batang tubuh UUD'45, bahkan
sebagai sumbernya; bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD'45 dengan demikian
mempunyai kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat diubah dan terlekat pada kelangsungan hidup
Negara RI.b.Hubungan Secara Material, yaitu proses perumusan Pancasila: sidang BPUPKI membahas dasar
filsafat Pancasila, baru kemudian membahas Pembukaan UUD'45; sidang berikutnya tersusun
Piagam Jakarta sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD'45.
Merujuk kepada sejarah tentang urut-urutan penyusunan antara Pancasila dengan Pembukaan
UUD 1945, penulis melihat bahwa para pendiri Negara menganggap penting perumusan dasar Negara
untuk dibahas karena memang suatu Negara yang akan dibentuk harus memiliki dulu dasar ideologi
Negara. Pada saat itu sudah ada ideologi komunis dan liberal. Dan bangsa Indonesia menginginkan
dasar Negara sesuai pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri. Dasar Negara tersebut mendapatkan
suatu legalitasnya dalam Piagam Jakarta yang kemudian menjadi Pembukaan UUD 1945. Dengan
masuknya rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD, maka Pancasila menjadi inti dari Pembukaan
UUD 1945 dan kedudukan Pembukaan UUD 1945 menjadi kuat, apalagi dari Penjelasan UUD 1945dikatakan kalau Pembukaan itu memiliki empat pokok pikiran dan ternyata keempat pokok pikiran
dalam Pembukaan UUD 1945 itu tiada lain adalah Pancasila.
2. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD'45 DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai implikasi bahwa Pancasila
terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur kekuasaan secara formal, dan meliputi
suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai dasar negara (Suhadi, 1998). Cita-cita hukum
atau suasana kebatinan tersebut terangkum di dalam empat pokok pikiran Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 di mana keempatnya sama hakikatnya dengan Pancasila. Empat pokok pikiran
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut lebih lanjut terjelma ke dalam pasal-pasal
Undang-Undang Dasar 1945. [8] Barulah dari pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 itu diuraikan
lagi ke dalam banyak peraturan perundang-undangan lainnya, seperti misalnya ketetapan MPR,
undang-undang, peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Jadi selain tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea 4, Pancasila terangkum dalam empat pokok pikiran Pembukaan UUD 1945.
Jika mencermati Pembukaan UUD 1945, masing-masing alenia mengandung pula cita-cita
luhur dan filosofis yang harus menjiwai keseluruhan sistem berpikir materi Undang-Undang Dasar.
Alenia pertama menegaskan keyakinan bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan adalah hak asasi segala
bangsa, dan karena itu segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Alenia kedua menggambarkan proses perjuangan bangsa
Indonesia yang panjang dan penuh penderitaan yang akhirnya berhasil mengantarkan bangsa Indonesiake depan pintu gerbang negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Alenia
ketiga menegaskan pengakuan bangsa Indonesia akan ke-Maha Kuasaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
memberikan dorongan spiritual kepada segenap bangsa untuk memperjuangkan perwujudan cita-cita
luhurnya sehingga rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Terakhir alenia keempat
menggambarkan visi bangsa Indonesia mengenai bangunan kenegaraan yang hendak dibentuk dan
diselenggarakan dalam rangka melembagakan keseluruhan cita-cita bangsa untuk merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur dalam wadah Negara Indonesia. Dalam alenia keempat inilah disebutkan
tujuan negara dan dasar negara.
Keseluruhan Pembukaan UUD 1945 yang berisi latar belakang kemerdekaan, pandangan hidup,
tujuan negara, dan dasar negara dalam bentuk pokok-pokok pikiran sebagaimana telah diuraikan
tersebut-lah yang dalam bahasa Soekarno disebut sebagaiPhilosofische grondslagatau dasar negarasecara umum. [9] Jelas bahwa Pembukaan UUD 1945 sebagai ideologi bangsa tidak hanya berisi
Pancasila. Dalam ilmu politik, Pembukaan UUD 1945 tersebut dapat disebut sebagai ideologi bangsa
Indonesia.
http://sertifikasiprofesi.blogspot.com/2008/05/analisis-hubungan-pancasila-proklamasi.html
http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn8http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn9http://sertifikasiprofesi.blogspot.com/2008/05/analisis-hubungan-pancasila-proklamasi.htmlhttp://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn8http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=2463117242726134486&postID=5156473343047795800#_ftn9http://sertifikasiprofesi.blogspot.com/2008/05/analisis-hubungan-pancasila-proklamasi.html7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
6/55
MAKALAH PPKN TENTANG HUBUNGAN PANCASILA DAN UUD 1945
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak jaman nenek moyang sampai dewasa ini.Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain.
Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watek orang
Indonesia. Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri sendiri, yang merupakankepribadiannya.
Dengan nilai-nilai pulanglah rakyat Indonesia melihat dan memecahkan masalah kehidupan ini untuk
mengarahkan dan mempedomani dalam kegiatan kehidupannya bermasyarakat. Demikianlah merekamelaksanakan kehidupan yang diyakini kebenaranya. Itulah pandangan hidupnya karena keyakinan
yang telah mendarah daging itulah maka pancasila dijadikan dasar negara serta ideologi negara. Itulah
kebulatan tekad rakyat Indonesia yang ditetapkan pada Tanggal 18 agustus 1945 melalui panitia
persiapan kemerdekaan Indonesia. Kesepakatan bersama tersebut sipatnya luhur, tiada boleh digantiataupun diubah. Masyarakat pancasila pulalah yang hendak kita wujudkan, artinya suatu masyarakat
Indonesia modern berdasarkan nilai luhur tersebut.
Untuk mewujudkan masyarakat pancasila, diperlukan suatu hukum yang berisi norma-norma, aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh setiap warga negara
Indonesia. Hukum yang dimaksud yaitu UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis dinegara kita.
B. Pengertian
Pancasila sebagai dasar nagara Rebublik indonesia di tetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, sebagai
dasar nagara, maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan berpemerintahan sejak saat itu haruslahberdasarkan pada pancasila.
Pancasila dapat diartikan secara etimologis dan secara termonomologis. Secara etimologis kata
pancasila berasal dari bahasa sangsakerta yang mempunyai arti panca artinya lima dab silaartinya alas dasar (Moh Yamin). Perkataanpancasila mula-mula digunakan di dalam masyarakat
india yang beragama budha, yang mengartikan lima aturan yang harus ditaati penganutnya. Sisa
pengaruh pengertian pancasila menurut pengamat budha itu masih di kenal di masyarakat jawa, dengandi kenal 5 M, yaitu dilarang: Mateni (membunuh), Maling, wadon (berjina), mabuk dan main.
Secara termologis istilah Pancasila artinya lima dasar atau lima alas, untuk nama dasar negara kita RI,
istilah ini mulai di usulkan oleh Bung Karno dalam sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945 sebagai dasarnegara RI dan baru disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
C. Metode
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis menggunakan metode analisis dan penelaahan literature yangdinilai cukup efektif dalam memperoleh data dan fakta-fakta yang selanjutnya ditanggapi oleh penulis
sehubungan dengan relevensinya pada saat ini yang ternyata ditemukan beberapa kejanggalan-
kejanggalan dan penggeseran nilai-nilai luhur Pancasila karena pengaruh berkembangnya zaman.
D. Maksud Dan Tujuan
Dengan ditulisnya makalah ini penulis berharap dapat sedikit membantu memberikan gambaran bahwatujuan mempelajari pancasila adalah untuk mempelajari pancasila yang benar mengamalakan pancasila
dan mengamalkan pancasila.
Mempelajari pancasila yang benar, yakni yang dapat di pertanggung jawabkan baik secara yuridis,
konstitusional, maupun secara objektif ilmiah. Secara yuridis konstitusional artinya keranapancasila adalah dasar negara yang di pergunakan sebagai dasar mengatur dan menyelenggarakan
pemerintahan negara. Oleh karena itu setiap orang boleh memberikan pengertian atau tapsiran menurutpendapat sendiri.Secara objektif ilmiah artinya karena pancasila adalah suatu paham filsafat, suatu philoshofical way
of thingkin atau philoshophical sistem sehingga uraian harus logis dan diterima oleh akal sehat.
http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-ppkn-tentang-hubungan-pancasila.htmlhttp://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-ppkn-tentang-hubungan-pancasila.html7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
7/55
BAB IIPERMASALAHAN
Pancasila, UUD 1945 dan Proklamasi 17 Agustus 1945 mempunyai hubungan dalam dua aspek, yaituaspek kesejarahan, dan aspek kemakmuran. Hubungan aspek kesejarahan, yaitu bahwa riwayat singkat
perumusan dan kesepakatan Pancasila bersama dengan perumusan naskah Proklamasi dan Undang-
Undang Dasar, yang dilakukan oleh para tokoh perjuangan kemerdekaan dan opendiri negara RI. Yangtergabung dalam BPUPKI dan PPKI dri tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal 18 Agustus 1945.
hubungan aspek kemakmuran, yaitu bahwa rumusan Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
yang merupakan pokok kaidah negara fundamental, dengan demikian Pancasila mempunyai hakikat,sifat dan kedudukan serta fungsi sebagai pokok kaidah negara fundamental. Yang menjalankan dirinya
sebagai dasar kelangsungan hidup negara RI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Negara kesatuan RI yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan Pancasila sebagai
dasar Negaranya dan UUD 1945 sebagai hukum dasar tersebut, merupakan puncak perjuangankemerdekaan Bangsa Indonesia. Corak pergerakan perjuangan kemerdekaan tersebut dapat dibagi atas
tiga corak, yaitu ada yang bercorak kebangsaan, ada yang bercorak religius dan ada yang bercorak
sosiolistik.Pergerakan perjuangan yang bercorak kebangsaan yaitu pergerakan yang bertujuan untuk mendirikan
negara merdeka yang menjadi milik semua orang dan golongan dalam masyarakat, urusan agama tidak
termasuk urusan negara.Pergerakan perjuangan yang bercorak religius, yaitu pergerakan yang bertujuan untuk memdirikan
negara merdeka dengan agama islam sebagai dasarnya. Pergerakan perjuangan yang bercorak
sosiollistik, negara merdeka dengan dasar sosiolistik, negara merdeka dengan dasar sosiolisme dan
komunisme.Untuk membatasi ruang lingkup dalam pembahasan masalah, penulis hanya akan membatasi :
1. Pengertian Pancasila ditijau dari fungsinya, yaitu :
a. Sebagai Dasar Negara Republik Indonesiab. Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
c. Sebagai Dasar Idiologi Bangsa dan Negara Indonesia
2. Hubungan Pancasila dengan UUD 1945.BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pancasila Ditinjau Dari Fungsi
A. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang maha esa, dalam perjuangan untuk perjuangan untuk
mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai nilai luhur yang dijunjungnyasebagai suatu pandangan hdup nilai nilai luhur adalah merupakan suatu tolak ukur kebaikan yang
terkenaan dengan hal hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia, seperti cita cita
yang hendak dicapainya dalam hidup manusia pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkayannilai nilai luhur sendiri. Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata
kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.
Sebagai makhluk individu dan makhluk social manusia tidaklah mungkin memenuhi segalakebutuhannya sendiri, oleh karena itu untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya, ia senantiasa
memerlukan orang lam. Dalam pengertian inilah maka manusia pribadi senantiasa hidup sebagai
bagian dari lingkungan social yang lebih luas, secara berturut turut lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat , lingungan bangsa dan lingkungan negara yang merupakan lembaga masyarakat utamayang diharapkan dapat menyalurkan dan mewujudkan pandangan hidupnya. Dengan demikian dalam
kehidupan bersama. Cita-cita yang ingin di capainya yang bersumber pada pandangan hidupnyatersebut.Dalam pengertian inilah maka proses perumusan pandangan hidup masyarakat dituangkan dan
dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa dan selanjutnya pandangan hidup bangsa dituangkan,
dan dilembagakan menjadi pandangan hidup negara. Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagaiidiologi bangsa (nasional), dan pandangan hidup negaradapat disebut sebagai idiologi negara.
Dalam proses penjabaran dan kehidupan modren antara pandangan hidup masyarakat dengan
pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbal balik. Pandangan hidup bangsa
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
8/55
diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup masyarakat serta tercermin dalam sikap hidup pribadi
warganya. Dengan demikian, dalam negara Pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin
dalamkehidupan negara yaitu pemerintahan terikat oleh kewajiban konstitusional, yaitu kewajiban
pemerintah dan lain-lain penyelenggaraan negara untuk memelihara. Budi pekerti kemanusiaan yangluhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur (Darmodihardjo, 1996).
Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan hidup bangsa dan akhirnya menjadi
dasar negara juga terjadi pada pan dangan hidup pancasila. Pancasila sebelum dirumuskan menjadidasar negara serta idiologi negara, nilai-nilainya telah terdapat pada bangsa Indonesia dan adat istiadat ,
dalam budaya serta dalam agama-agama sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan
yang ada pada masyarakat indonesia tersebut kemudian menjelma menjadi pandanga hidup yang telahterintis sejak zaman sriwijaya, Majapahit kemudian sumpah pemuda 1928. kemudian diangkat dan
dirumuskan oleh pada pendiri negara dalam sidang-sidang BPUPKI, Panitia Sembilan, serta sidang
PPKI kemudian di tentukan dan disepakati sebagai dasar negara republik indonesia dan dalampengertian inilah maka pancasila sebangai pandangan hidup negara dan sekaligus sebagai idiologi
negara
Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan hidup bersama yang
bwersumber pada akar budayanya dan nilai-nilai religiusnya dengan pandangan hidup yang mantapmaka bangsa Indonesia akan mengetahui kearah mana tujuan yang ingin dicapainya. Dengan suatu
pandangan hidup yang di yakininya bangsa indonesia akan mampu memandang dan memecahkan
segala persoalan yang dihadapinya secara tepat sehingga tidak terombang-ambing persoalan tersebut.Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa indonesia akan memiliki pegangan atau
pedoaman bagaimana mengenal dan memecahkan berbagai maslah politik, sosial budaya, ekonomi,
hukum, hamkan dan persoalan lainya dalam gerak masyarakat yang semakin maju.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tersebut terkandung di dalamnya konsepsi dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan yang terkandung dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena itu pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan
suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat indonesia, maka pandanagn hidupdijunjung tinggi oleh warganya kerana pandangan hidup bansa pancasila berakar pada budaya dan
pandangan hidup masyarakat. De4ngan demikian pandangan hidup bangsa indonesia yang Bhineka
Tunggal Ika tersebut merupakan asas kesatuan bangsa sehingga tidak boleh mematikankeanekaragaman.
Sebagai inti sari dari nilai budaya masyarakat Indonesia, maka pancasila merupan cita-cita moral
bangsa yang menberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berprilaku luhur dalamkehidupan sehari dalam bermasyarakat, barbangsa dan bernegara.
B. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaPancasila dalam kehidupannya ini rering disebut sebagai dasar filsafat atau dasar falsafah negara
(philosoficche Gronslag) dari negara, idiologi negara atau (Staatsidee0. dalam pengertian ini pancasila
merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan negara atau dengan lain
perkataan pencasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Konsekuensinyaseluruh pelaksana dan penyelenggara negara segala peraturan terutama segala peraturan perundang-
undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini, dijabarkan diderivasikan dari
nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasilamerupakn sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik
Indonesia berserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara.
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asa kerokhanian yang meliputi suatu kebatinan ataucita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik moral maupun
hukum negara, dan menguasai hukumdasar baik yang tertulis atau Undang-Undang Dasar maupun
yang tidak tertulis atau convensi. Dalam kehidupannya sebagaidasar negara, pancasila mempunyai
kekuatan mengikat secara hukum.Sebagai sumber daris segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka
Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan Uud 1945, kemudian dijelmakan ataudijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945,yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau di jabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945, serta hukum
positif lainnya. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat terinci sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dan segala sumber hukum (sumber tertibhukum) Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia
yang dalam pembukaan UUD 1945 di jelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
b. Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhintergrund) dari UUD 1945.
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
9/55
c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis maupun tidak
tertulis).
d. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan
lain-lain pennyelenggara negara (termasuk para penyelenggara dan golongan fungsional) memegangtegus cita-cita moral rakyat yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran keempat
yang bunyinya sebagai berikut ........... Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut
dasar kemanusian yang adil dab beradab.e. Merupankan sumber semangat dari UUD 1945, bagi penyelenggara negara, para pelaksana
pemerintahan (juga para penyelenggara partai dan golongan finagsial). Hal ini dapat dipahami karena
semangat adalah penting bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, karena masyarakat dan negaraindonesia senantiasa tumbuh dan berkembang seiring zaman dan dianmika masyarakat dan negara tetap
diliputi dan di serahakan asas kerohanian negara.
Sebagaimana telah ditentukan pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskannya pancasilaadalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Oleh karena itu fungsi pokok pancasila adalah sebagai
dasar negara Republik Indonesia. Hal ini sesuai dasar yuridis sebagaimana tercantum dlam UUD 1945,
ketetapan No XX/MPRS/1966. (ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan ketetapan No. IX/MPR/1978. di
jelaskan bahwa pancasila sebagai sumber dan sumber hukum atau sumber tertib hukum indonesia yangpada hakikatnya merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita
moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari negara indonesia selanjutnya dikatakan bahwa
cita-cita tersebut meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa,perikemanusian, keadilan sosial, perdamaian nasional dan mondial, cita-cita politik mengenai sifat,
bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral mengenai kehidupan ke masyarakatan dan keagamaan
sebagai pengejawatanhan dari budi nurani manusia.Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui sidang istimewa tahun 1998, mengembalikan
kedudukan pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang tercantum dalam Tap. No.
XVIII/MPR/1998. oleh karena itu segala agenda dalam proses reformasi, yang meliputi berbagai
bidang selain berdasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat (Sila IV) juga harus mendasar pada nilai-nilaiyang terkandung dalam pancasila. Reformasi tidak mungkin menyimpan dari nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan, bahkan harus bersumber kepadanya.
C. Pancasila Sebagai Ideology Bangsa dan Negara Indonesia
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakekatnya bukan hanya
merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimanaideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai
kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum
membentuk negara, dengan lain perkataan unsure-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasilatidak lain diangkat dari pandangan hidup Masyrakat sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kuasa
materialis (asal bahan) Pancasila.
Unsur- unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan okeh para pendiri negara, sehingga
Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa negara Indonesia. Dengan demikianPancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup dan budaya
bangsa dan bukannya mengangkat atau mengambil ideology dari bangsa lain. Selain itu Pancasila juga
bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan dari seseorang saja yang hanya memperjuangkansuatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh
bangsa sehingga Pancasila pada hakekatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara
komperensif. Oleh karena ciri khas Pancaila itu maka memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.
2. Hubungan Pacasila dengan UUD 1945Pancasila dasar negara kita dirumuskan dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berasal
dari pandangan hidup bangsa yang merupakan kepribadian, bangsa perjanjian luhur serta tujuan yanghendak diwujudkan. Karena itu pancasila di jadikan idiologi negara.Pancasila merupakan kesadaran cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur yang memiliki suasana
kejiwaan serta watak bangsa Indonesia, melandasi prolamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Untuk mewujudkan tujuan proklamasi kemerdekaan maka panitia persiapan kemerdekaan Indonesia(PPKI) telah menetapkan UUD 1945 merupak hukum dasar yang tertulis yang Mengikat pemerintah,
setiap lembaga/masyarakat, warga negara dan penduduk RI pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari
setelah proklamasi kemerdekaan tersebut. Dalam Pembagian pembukaannya terdapat pokok-pokok
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
10/55
pikiran tentang kehidupan bermasyarakat, bernegara yang tiada laindalah pancasila pokok-pokok
pikitran tersebut yang diwujudkan dalam pasal-pasal batang tubuh UUD 1945 yang merupakan aturan
aturan pokok dalam garis-garis besar sebagai intruksi kepada pemerintah dan lain-lain penyelenggara
negara untuk melaksanakan tugasnya.Menurut penjelasan UUD 1945 pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari undang-
undang negara Indonesia, dan mewujudkan cita-cita hukum (Rechtsidee) yang menguasai hukum
negara baik hukum yang tertulis maupun tidak tertulis. Pokok-pokok pikiran itu dijelmakan dalampasal-pasal dan UUD itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suasana kebatianan UUD1945
dan cita-cita hukum UUD 1945 tidak lain adalah bersumber kepada atau dijiwai dasar falsafah negara
pancasila. Disinilah arti dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara.Atau dengan kata lain bahwa pembukaan UUD 1945 yang membuat dasar falsafah negara pancasila,
merupakan satu keasatuan nilai dan norma yang terpadau yang tidak dapat dipisahkan dengan
rangkaian pasal-pasal dan batang tubuh UUD 1945. hal inilah yang harus kita ketahui, dipahami dandihayati oleh setiap orang Indonesia.
Jadi pancasila itu disamping termuat dalam pembukaan UUD 1945 (rumusannya dan pokok-pokok
pikiran yang terkandung didalamnya) dijabarkan secara pokok dalam wujud pasal-pasal batang tubuh
UUD 1945.Ketuhanan yang merupakan perintah secara pokok itu perlu diberi penjelasan. Hal itialh yang termuat
dalam penjelasan otentik UUD 1945.
Jidi pancasila adalah jiwa, ini sumber dan landasan UUD 1945. secara teknis dapat dikatakan bahwapokok-pokok pikiran yang terdapat dalam pembukaanUUD 1945 adalah garis besar cita- yang
terkandung dalam pancasila. Batang tubuh UUD 1945 merupakan pokok-pokok nilai-nilai pnacasila
yang disusun dalam pasal-pasal.Kedua bagian (kompenan) UUD 1945 tersebutr dijelaskan dalam penjelasan otentik Seperti telah
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan undang-undang dasar adalah hukum dasr yang tertulis.hal
ini mengandung pengertian bahwa sebagai hukum,maka undang-undang dasar adalah
mengikat;mengikat perintah,mengikat tembaga negara dan lembaga masyarakatdan juga mengikatsemua negaraindonesia dimana saja dan setiap penduduk warga indonesi.dan sebagai hukum,maka
undang-undang dasar berisi norma-norma,atura-aturanatu ketentuan-ketantuanyang harus
dilaksanakandan ditaati.UUD bukanlah hukum dasar biasa,melainkan hukum dasar yang merupakan sumber hukum.setiap
produk hukum misalnya undang-undang,peraturan pemerinytah atau keputusan pemerintah,bahkan
setiap kebijak sanaan pemerintah haruslah berlandaskan atau bersuberkan pada peraturan tang lebihtinggi,yang pada akhirnya dapat di pertanggung jawaban pada ketentuan UUD 1945.
Dalam kedudukan yang demikianlah,UUDdalam kerangka tata urutan atau tata tingkatan norma hukum
yang berlaku,merupakan hukum yang berlaku yang menempati kedudukan yang tinggi.sehubungandengan undang-undang dasar juga berfungsi sebagai alat control untuk mengecekapakah norma hukum
yang redah yang berlaku sesuai atau tidak dengan ketentuan undang-undang dasar.
Selain dari apayang diuraykan dimuka dan sesuai pula dengan penjelasan undang-undang dasar 1945,
pembukaan undang-undsang dasar1945mempuyai fungsi atau hubungan langsung dengan batang tubuhundang-undang dasar1945 itu sendiri.ialah bahwa;pembukaan undang-undang dasar 1945mengandung
pokok-pokok pikiran itu diciptakan oleh undang-undang dasar 1945dalam pasal-pasalnya.
Dengan tetap menyadari keagungan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan denganmemperhatikan hubungan dengan batang tubuh UUD yang memuat dasar falsafah negara pancasali dan
UUD 1945 merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan bahkan merupakan rangkaian kesatuan
nilai dan norma yang terpadu. UUD 1945 terdiri dari rangkaian pasal-pasal yang merupakanperwujudan dari pokok-pokok pikiranterkandung dalam UUD1945 yang tidak lain adlah pokok pikiran:
persatuan Indonesia, keadilan sosial, kedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan dan ketuhanan Yang Maha Esa menurut kemanusiaan yang adil dan
beradab, yang tidak lainadalah sila dari pancasila, sedangkan pancasila itu sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telah mampu memberikan semangat kepada dan terpancang dengan khidmat dalam
perangkat UUD 1945. semangat dan yang disemangati pada hakikatnya merupakan satu rangkaiankesatuan yang yidak dapat dipisahkan.Seperti telah disinggung di muka bahwa di samping Undang-Undang dasar, masih ada hukum dasar
yang tidak tertulis yang juga merupkan sumber hukum, yang menurut penjelasan UUD 1945
merupakan aturan-auran dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelengaraan negara,meskipun tidak tertulis. Inilah yang dimaksudkan dengan konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan
sebagai pelengkap atau pengisi kekosongan yg timbul dari praktek kenegaraan, karena aturan tersebut
tidak terdapat dalam Undang-Undang dasar.
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
11/55
UUD 1945 yang hanya terdiri dari 37 pasal ditambah dengan Empat pasal Aturan Peralihan dan dua
ayatturan Tambahan, maka UUD 1945 termasuk singkat dan bersipat supel atau fleksibal. Dalam
hubumgan ini penjelasan UUD 1945 mengemukakan bahwa telah cukuplah kalau Undang-Undang
dasar hanya memuat aturan-aturan pokok garis-garis besar sebagai intruksi kepada Pemerintahpusatdan lain-lain penyelengaraan negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara. Undang-Undang
dasar yg disingkat itu sangat menguntungkan bagi negara seperti Indonesia ini yang masih harus terus
berkembang secarz dinamis, sehingga dengan aturan-aturan pokok itu akan merupakan aturan ygluwes, kenyal, tidak mudah ketinggalan zaman, sedang aturan-aturan yg menyelenggarakan aturan-
aturan pokok iti diserahkan kepada Undang-Undang yg lebih mudah caranya membuat, menubah dan
mencabut. Oleh karena itu, makin supel (elastic)Sifatnya aturan itu makin baik. Jadi kita harus menjadi supaya sistem Undang-Undang dasar jangan
sampai ketinggalan zaman. Yang penting dalam pemerintahan dan dalam hal hidupnya negara ialah
semangat para pemimpin pemerintahan. Yaitu semangat yang dinamis, positif dan konstuktif sepertiyang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945.
http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-ppkn-tentang-hubungan-pancasila.html
Pancasila : Penjelasan sila-sila
1. Sila ketuhana yang maha esa
Inti sila ketuhanan yang mahaesa adalah kesesuaian sifat-sifat dan hakikat Negara dengan hakikat
Tuhan. Kesesuaian itu dalam arti kesesuaian sebab-akibat. Maka dalam segala aspek penyelenggaraan
Negara Indonesia harus sesuai dengan hakikat nila-nilai yang berasal dari tuhan, yaitu nila-nilai
agama. Telah dijelaskan di muka bahwa pendukung pokok dalam penyelenggaraan Negara adalah
manusia, sedangkan hakikat kedudukan kodrat manusia adalah sebagai makhluk berdiri sendiri dansebagai makhluk tuhan. Dalam pengertian ini hubungan antara manusia dengan tuhan juga memiliki
hubungan sebab-akibat. Tuhan adalah sebagai sebab yang pertama atau kausa prima, maka segala
sesuatu termasuk manusia adalah merupakan ciptaan tuhan (Notonagoro)
Hubungan manusia dengan tuhan, yang menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan kewajiban
manusia sebagai makhluk tuhan terkandung dalam nilai-nilai agama. Maka menjadi suatu kewajiban
manusia sebagai makhluk tuhan, untuk merealisasikan nilai-nilai agama yang hakikatnya berupa nila-
nilai kebaikan, kebenaran dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Disis lain Negara adalah suatu lembaga kemanusiaan suatu lembaga kemasyarakatan yang anggota-
anggotanya terdiri atas manusia, diadakan oleh manusia untuk manusia, bertujuan untuk melindungi
dan mensejahterakan manusia sebagai warganya. Maka Negara berkewajiban untuk merealisasikan
kebaikan, kebenaran, kesejahteraan, keadilan perdamaian untuk seluruh warganya.
Maka dapatlah disimpulkan bahwa Negara adalah sebagai akibat dari manusia, karena Negara adalah
lembaga masyarakat dan masyarakat adalah terdiri atas manusia-manusi adapun keberadaan nilai-nilai
yang berasal dari tuhan. Jadi hubungan Negara dengan tuhan memiliki hubungan kesesuaian dalam
arti sebab akibat yang tidak langsung, yaitu Negara sebagai akibat langsung dari manusia dan
http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-ppkn-tentang-hubungan-pancasila.htmlhttp://kuliahade.wordpress.com/2010/07/30/pancasila-penjelasan-sila-sila/http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-ppkn-tentang-hubungan-pancasila.htmlhttp://kuliahade.wordpress.com/2010/07/30/pancasila-penjelasan-sila-sila/7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
12/55
manusia sebagai akibat adanya tuhan. Maka sudah menjadi suatu keharusan bagi Negara untuk
merealisasikan nilai-nilai agama yang berasal dari tuhan.
Jadi hubungan antara Negara dengan landasan sila pertama, yaitu ini sila ketuhanan yang mahaesa
adalah berupa hubungan yang bersifat mutlak dan tidak langsung. Hal ini sesuai dengan asal mula
bahan pancasila yaitu berupa nilai-nilai agama , nilai-nilai kebudayaan, yang telah ada pada bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala yang konsekuensinya harus direalisasikan dalam setiap aspek
penyelenggaraan Negara
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab
Inti sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah landasan manusia. Maka konsekuensinya dalam
setiap aspek penyelengaraan Negara antara lain hakikat Negara, bentuk Negara, tujuan Negara ,
kekuasaan Negara, moral Negara dan para penyelenggara Negara dan lain-lainnya harus sesuai
dengan sifat-sifat dan hakikat manusia. Hal ini dapat dipahami karena Negara adalah lembaga
masyarakat yang terdiri atas manusia-manusia, dibentuk oleh anusia untuk memanusia dan
mempunyai suatu tujuan bersama untuk manusia pula. Maka segala aspek penyelenggaraan Negara
harus sesuai dengan hakikat dan sifat-sifat manusia Indonesia yang monopluralis , terutama dalam
pengertian yang lebih sentral pendukung pokok Negara berdasarkan sifat kodrat manusia monodualisyaitu manusia sebagai individu dan makhluk social.
Oleh karena itu dalam kaitannya dengan hakikat Negara harus sesuai dengan hakikat sifat kodrat
manusia yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk social. Maka bentuk dan sifat Negara Indonesia
bukanlah Negara individualis yang hanya menekankan sifat makhluk individu, namaun juga bukan
Negara klass yang hanya menekankan sifat mahluk social , yang berarti manusia hanya berarti bila ia
dalam masyarakat secara keseluruhan . maka sifat dan hakikat Negara Indonesia adalah monodualis
yaitu baik sifat kodrat individu maupun makhluk social secara serasi, harmonis dan seimbang. Selain
itu hakikat dan sifat Negara Indonesia bukan hanya menekan kan segi kerja jasmani belaka, atau juga
bukan hanya menekankan segi rohani nya saja, namun sifat Negara harus sesuai dengan kedua sifat
tersebut yaitu baik kerja jasmani maupun kejiwaan secara serasi dan seimbang, karena dalam praktek
pelaksanaannya hakikat dan sifat Negara harus sesuai dengan hakikat kedudukan kodrat manusia
sebagai makhluk berdiri seniri dan makhluk tuhan.
3. Sila persatuan Indonesia
Inti sila persatuan Indonesia yaitu hakikat dan sifat Negara dengan hakikat dan sifat-sifat satu.
Kesesuaian ini meliputi sifat-sifat dan keadaan Negara Indonesia yang pada hakekatnya merupakan
suatu kesatuan yang utuh, setiap bagiannya tidak berdiri sendiri-sendiri. Jadi Negara merupakan suatu
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
13/55
kesatuan yang utuh , setiap bagiannya tidak berdiri sendiri-sendiri. Jadi Negara Indonesia ini
merupakan suatu kesatuan yang mutlak tidak terbagi-bagi , merupakan suatu Negara yang
mempunyai eksistensi sendiri, yang mempunyai bentuk dan susunan sendiri. Mempunyai suatu sifat-
sifat dankeadaan sendiri. Kesuaian Negara dengan hakikat satu tersebut meliputi semua unsur-unsur
kenegaraan baik yang bersifat jasmaniah maupun rohania, baik yang bersifat kebendaan maupun
kejiwaan. Hal itu antara lain meliputi rakyat yang senantiasa merupakan suatu kesatuan bangsaIndonesia, wilayah yaitu satu tumpah darah Indonesia, pemerintah yaitu satu pemerintahan Indonesia
yang tidak bergantung pada Negara lain, satu bahasa yaitu bahasa nasional indoneisa,satu nasib dalam
sejarah, satu jiwa atau satu asas kerokhanian pancasila. Kesatuan dan persatuan Negara, bangsa dan
wilayah Indonesia tersebut, membuat Negara dan bangsa indoneisa mempunyai keberadaan sendiri di
antara Negara-negara lain di dunia ini
Dalam kaitannya dengan sila persatuan Indonesia ini segala aspek penyelenggaraan Negara secara
mutlak harus sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat satu. Oleh karena itu dalamn realisasi
penyelenggaraan negaranya, baik bentuk Negara, penguasa Negara, lembaga Negara, tertib hukum,
rakyat dan lain sebagainya harus sesuai dengan hakikat satu serta konsekuensinya harus senantiasa
merealisakan kesatuan dan persatuan. Dalam pelaksanaannya realisasi persatuan dan kesatuan ini
bukan hanya sekedarberkaitan dengan hal persatuannya namun juga senantiasa bersifat dinamis yaitu
harus sebagaimana telah dipahami bahwa Negara pada hakekatnya berkembang secara dinamis
sejalan dengan perkembangan zaman, waktu dan keadaan.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
Inti sila keempat adalah kesesuaian sifat-sifat dan hakikat Negara dengan sifat-sifat dan hakikat
rakyat. Dalam kaitannya dengan sila keempat ini, maka segala aspek penyelenggaraan Negara harus
sesuai dengan sifat-sifat dan hakekat rakyat, yang merupakan suatu keseluruhan penjumlahan semua
warga Negara yaitu Negara Indonesia. Maka dalam penyelenggaraan Negara bukanlah terletak pada
suatu orang dan semua golongan satu buat semua, semua buat satu. Dalam hal ini Negara berdasarkan
atas hakikat rakyat , tidak pada golongan atau individu. Negara berdasarkan atas permusyawaratan
dan kerjasama dan berdasarkan atas kekuasaan rakyat. Negara pada hakikatnya didukung oleh rakyat
oleh rakyat itu dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan. Negara dilakukan untuk kepentingan seluruh
rakyat , atau dengan lain perkataan kebahagian seluruh rakyat dijamain oleh Negara.
Dalam praktek pelaksanaannya pengertian kerakyatan bukan hanya sekedar berkaitan dengan
pengertian rakyata secara kongkrit saja namun mengandung suatu asas kerokhanian , mengandung
cita-cita kefilsafatan. Maka pengertian kesesuaian dengan hakikat rakyat tersebut, juga menentukan
sifat dan keadaan Negara, yaitu untuk keperluan seluruh rakyat . maka bentuk dan sifat-sifat Negara
mengandung pengertian suatu cita-cita kefilsafatan yang demokrasi yang didalam pelaksanaannya
meliputi demokrasi politik dan demokrasi politik dan demokrasi si=osial ekonomi.
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
14/55
Telah dijelaskan di muka bahwa pendukung pokok Negara adalah manusia yang bersifat monodualis
sedangkan rakyat pada hakikatnya terdiri atas manusia-manusai. Oleh karena itu kesesuaian Negara
dengan hakikat rakyat ini berkaitan dengan sifat Negara kita, yaitu Negara demokrasi monodualis,
yang berarti demokrasi yang sesuai dengan sifat kodrat manusia yaitu sebagai makhluk individu dan
makhluk social dalam suatu kesatuan dwitunggal, dalam keseimbangan dinamis yang selalu sesuai
dengan situasi, kondisi dan keadaan zaman. Dalam pelaksanaannya demokrasi monodualis ini jugabersifat kekeluargaan yaitu prinsip hidup bersama yang bersifat kekeluargaan.
5. Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Inti sila kelima yaitu keadilan yang mengandung makna sifat-sifat dan keadaan Negara Indonesia
harus sesuai dengan hakikat adil, yaitu pemenuhan hak dan wajib pada kodrat manusia hakikat
keadilan ini berkaitan dengan hidup manusia , yaitu hubungan keadilan antara manusia satu dengan
lainnya, dalam hubungan hidup manusia dengan tuhannya, dan dalam hubungan hidup manusia
dengan dirinya sendiri (notonegoro). Keadilan ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam
pengertian sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Selanjutnya hakikat adil sebagaimana
yang terkandung dalam sila kedua ini terjelma dalam sila kelima, yaitu memberikan kepada siapapun
juga apa yang telah menjadi haknya oleh karena itu inti sila keadilan social adalah memenuhi hakikat
adil.
Realisasi keadilan dalam praktek kenegaraan secara kongkrit keadilan social ini mengandung cita-cita
kefilsafatan yang bersumber pada sifat kodrat manusia monodualis , yaitu sifat kodrat manusia
sebagai individu dan makhluk social. Hal ini menyangkut realisasi keadilan dalam kaitannya dengan
Negara Indonesia sendiri (dalam lingkup nasional) maupun dalam hubungan Negara Indonesia
dengan Negara lain (lingkup internasional)
Dalam lingkup nasional realisasi keadilan diwujudkan dalam tiga segi (keadilan segitiga) yaitu:
1. Keadilan distributive, yaitu hubungan keadilan antara Negara dengan warganya. Negara
wajib memenuhi keadilan terhadap warganya yaitu wajib membagi-bagikan terhadap
warganya apa yang telah menjadi haknya.
2. Keadilan bertaat (legal), yaitu hubungan keadilan antara warga Negara terhadap Negara.
Jadi dalam pengertian keadilan legal ini negaralah yang wajib memenuhi keadilan terhadap
negaranya.
3. Keadilan komulatif, yaitu keadilan antara warga Negara yang satu dengan yang lainnya,atau dengan perkataan lain hubungan keadilan antara warga Negara.
Selain itu secara kejiwaan cita-cita keadilan tersebut juga meliputi seluruh unsur manusia, jadi juga
bersifat monopluralis . sudah menjadi bawaan hakikatnya hakikat mutlak manusia untuk memenuhi
kepentingan hidupnya baik yang ketubuhan maupun yang kejiwaan, baik dari dirinya sendiri-sendiri
maupun dari orang lain, semua itu dalam realisasi hubungan kemanusiaan selengkapnya yaitu
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
15/55
hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan manusia lainnya dan hubungan
manusia dengan Tuhannya.
http://kuliahade.wordpress.com/2010/07/30/pancasila-penjelasan-sila-sila/
Memahami Makna Pembukaan UUD 45
Memahami Makna Pembukaan UUD 45
Bung Karno : Declaration of Independence kita, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar 45,
memberikan pedoman-pedoman tertentu untuk mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk
melaksanakan ke Negaraan kita, untuk mengetahui tujuan dalam memperkembangkan kebangsaan kita,
untuk setia kepada suara-batin yang hidup dalam kalbu rakyat kita. Proklamasi tanpa
Declaration berarti bahwa kemerdekaan kita tidak mempunyai falsafah. Tanpa mempunyai Dasar
Penghidupan Nasional, tidak mempunyai pedoman, tidak mempunyai arah, tidak mempunyai raison
detre, tidak mempunyai tujuan selain daripada mengusir kekuasaan asing dari bumi Ibu Pertiwi.
(DBR II 442)
Pendahuluan
Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan, karena di dalam alam
kemerdekaan itulah kita akan dapat berjuang mencapai tujuan hidup berdasarkan prinsip-prinsip yang
telah kita letakkan. Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan bukan sekedar untuk merdeka, akan tetapi
kemerdekaan Indonesia diproklamasikan untuk menciptakan keadaan yang memberi kemungkinan bagi
bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita hidupnya berdasarkan prinsip-prinsip yang hidup di dalam
kalbu. Oleh karena itu, Bung Karno menyebut kemerdekaan sebagai jembatan emas untuk mencapai
cita-cita nasional Indonesia.
Dari kutipan di atas jelas dapat kita ketahui bahwa di dalam Deklarasi Kemerdekaan yang tertuangsebagai Pembukaan UUD 1945 kita akan dapat menemukan falsafah, pedoman, dasar-dasar
kebangsaan dan kenegaraan, serta kepribadian bangsa Indonesia. Dalam Deklarasi Kemerdekaan itulah
kita akan dapat menemukan raison detre (alasan keberadaan/ eksistensi) bangsa Indonesia. Dengan
demikian seluruh arah dan tujuan, serta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara harus merupakan
turunan (derivasi) serta penjabaran dari Pembukaan UUD 1945.
Setiap perjuangan untuk mencapai cita-cita luhur selalu akan dihadapkan kepada berbagai tantangan.
Demikian pula perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaannya. Berbagai
tantangan telah datang menghantam, baik dari luar maupun dari dalam. Ketika hantaman secara fisik
tidak mampu merontokkan perjuangan bangsa Indonesia, mereka berusaha membunuh pemahaman,
kesadaran serta penghayatan bangsa Indonesia atas cita-cita Proklamasi Kemerdekaannya dengan cara
mengaburkan, membelokkan serta merusak makna Deklarasi Kemerdekaan. Guna menghadapi
berbagai tantangan tersebut diperlukan usaha kita dengan sungguh-sungguh untuk dapat memahami
makna Deklarasi Kemerdekaan.
Dengan memahami makna yang terkandung dalam Deklarasi Kemerdekaan, meskipun dalam tulisan ini
hanya akan membahas pokok-pokoknya, kita akan dapat menentukan arah yang benar serta mencegah,
setidak-tidaknya mengerti atas terjadinya penyimpangan-penyimpangan, baik yang bersifat
fundamental, konseptual maupun operasional, baik terbuka maupun terselubung.
Memahami makna Pembukaan UUD 1945Kalau musuh-musuh Proklamasi Kemerdekaan mampu melaksanakan penjungkir-balikan makna
Pembukaan UUD 1945 dengan cara licik dan penuh dengan tipu muslihat, ironisnya, banyak
pendukung Proklamasi yang tidak menyadari, tidak memahami, atau tidak peduli bahwa telah terjadi
pengkhianatan yang akan menghancur-leburkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan.
Hal tersebut dapat terjadi karena berbagai sebab, antara lain : menonjolnya kepentingan subyektif (baik
pribadi, kelompok maupun golongan), tidak memahami bahwa perombakan Pancasila maupun UUD
1945 akan merombak seluruh tata kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak mengetahui atau tidak
http://kuliahade.wordpress.com/2010/07/30/pancasila-penjelasan-sila-sila/http://solindo.wordpress.com/2008/01/09/17/http://kuliahade.wordpress.com/2010/07/30/pancasila-penjelasan-sila-sila/http://solindo.wordpress.com/2008/01/09/17/7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
16/55
memahami makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 maupun Pancasila (meskipun
mungkin hafal tiap kata), serta sebab yang lain lagi. Atau memang tidak mau tahu sama sekali tentang
itu semua!
Oleh karena itu, untuk menegakkan kembali jiwa, semangat dan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan,
merupakan kewajiban kita untuk mencermati, memahami dan menghayati makna yang terkandung
dalam Deklarasi Kemerdekaan.
Untuk dapat mencermati, memahami serta menghayati substansi serta makna yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945, akan kita kutip teks Pembukaan tersebut secara lengkap :
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supayaberkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar negara Indonesia , yang terbentuk dalam satu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari kutipan tersebut dapat kita cermati bahwa dalam Deklarasi Kemerdekaan terkandung asas, visi,
misi dalam mendirikan negara yang merdeka, serta bentuk, sifat dan dasar negara yang kita dirikan.
Selanjutnya akan kita telusuri alinea per alinea, untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya,
meskipun kita juga memahami, bahwa keterbatasan kata yang kita miliki tidak akan mampu mengurai
secara rinci seluruh kandungan yang ada dalam cita-cita luhur tersebut. Namun diharapkan setidak-
tidaknya kita akan dapat melakukan pemahaman atas pokok-pokok pikiran yang terkandung di
dalamnya.
Alinea pertama merupakan asas dalam mendirikan negara, yang terdiri dari dua hal :
pertama : kemerdekaan adalah hak segala bangsa;
kedua : penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Dengan demikian jelas bahwa negara yang didirikan oleh bangsa Indonesia adalah sebuah negara
bangsa (nation state) yang berdiri di atas hak yang dimilikinya, yaitu hak untuk merdeka. Hal ini
dipertegas dalam alinea ke empat yang menyebutkan Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia. Atas
dasar asas tersebut, nasionalisme yang dibangun Indonesia pasti bukan nasionalisme yang chauvinistik,
bukan pula jingo nasionalism, melainkan nasionalisme yang berperikemusiaan dan berperikeadilan.Nasionalisme yang akan dibangun adalah nasionalisme yang menjunjung tinggi hak kemerdekaan
semua bangsa, untuk menjalin hubungan saling hormat menghormati dengan kewajiban untuk
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Atas dasar kesadaran itu, maka penjajahan di muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan..
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
17/55
Berdasarkan prinsip tersebut, maka dapat diketahui bahwa nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme
yang dijiwai perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu nasionalisme Indonesia adalah
nasionalisme yang anti penindasan, baik penindasan bangsa atas bangsa (exploitation de nation par
nation) maupun penindasan manusia atas manusia (exploitation de lhomme par lhomme).
Memahami bahwa kapitalisme merupakan induk dari kolonialisme/ imperialisme, maka nasionalisme
Indonesia adalah nasionalisme yang juga anti kapitalisme seperti halnya anti kolonialisme/imperialismedalam segala bentuk dan manifestasinya.
Visi bangsa Indonesia dalam mendirikan negara bangsa yang merdeka dengan jelas diungkapkan dalam
alinea ke dua, yaitu : negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat bermakna sebagai negara bangsa (nation state) yang bebas
dari penjajahan maupun penindasan negara lain, serta berhak menentukan segala kebijakannya
berdasarkan kedaulatan yang dimilikinya.
Disadari sepenuhnya bahwa kekuatan Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekaaanya adalah
tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan semangat persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.Pluralisme yang ada bukanlah untuk mengedepankan kepentingannya sendiri, melainkan untuk saling
mendukung guna membangun kekuatan bersama.
Kesadaran akan adanya saling ketergantungan antar wilayah yang beragam itulah yang merupakan
sumber kekuatan Indonesia, sehingga Indonesia akan menjadi negara yang tidak akan tergantung pada
dan didikte oleh negara atau kekuatan lain.
Seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain, untuk menegakkan kemerdekaan dan kedaulatannya bangsa
Indonesia berpegang pada tiga prinsip kemerdekaan yang oleh Bung Karno disebut Trisakti, yaitu :
berdaulat di bidang politik;
berdikari di bidang ekonomi; dan berkepribadian di bidang kebudayaan.
Sedangkan adil dan makmur adalah kondisi kehidupan yang menjadi tujuan dalam mendirikan negara.
Kemakmuran yang akan dibangun adalah kemakmuran untuk semua, kemakmuran untuk bangsa
Indonesia secara keseluruhan yang terdistribusi secara adil. Oleh karena itu dasar pengelolaan
kesejahteraan tersebut harus berasaskan kekeluargaan yang bersumber pada prinsip kesederajadan dan
kebersamaan. Tidak bisa tidak, demokrasi ekonomi dan demokrasi politik harus ditegakkan. Kondisi
masyarakat yang sejahtera lahir dan batin itulah yang disebut sebagai Sosialisme Indonesia, yang tak
lain adalah masyarakat Gotong Royong.
Berdasarkan asas kemerdekaan dan visi yang ingin diwujudkan, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
religius, menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan yang telah dicanangkan, kemerdekaan yang
diperjuangkan dengan berbagai pengorbanan, hanya dapat terlaksana, sepenuhnya berkat rahmat Tuhan
Y.M.E. Hal ini terungkap dalam alinea ke tiga.
Selanjutnya dalam alinea ke empat diungkapkan tentang prinsip-prinsip dibentuknya Pemerintah
sebagai instrumen politik dan tugasnya. Untuk memberikan landasan dan acuan bagi penyelenggaraan
pemerintahan dan kehidupan bernegara, disusunlah Undang-Undang Dasar. Sedangkan bentuk negara
ditetapkan sebagai Republik yang berkedaulatan rakyat, artinya Indonesia adalah sebuah republik yang
bersifat demokratis. Sedangkan sebagai dasar negara adalah Pancasila.
Untuk menjamin terwujudnya visi yang telah ditetapkan, Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan
kepada Pemerintah untuk melaksanakan dua tugas pokok :
ke dalam :
pertama, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia ;
kedua, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa;
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
18/55
ke luar : ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Dari tugas yang diamanatkan kepada Pemerintah tersebut dengan jelas termaktub bahwa Indonesia,
baik sebagai bangsa maupun sebagai wilayah adalah satu kesatuan yang utuh, sesuai dengan jiwa yang
terkandung dalam Sumpah Pemuda. Kesadaran atas kesatuan yang utuh itulah yang merupakan sumber
bagi dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Amanat untuk memajukan kesejahteraan umum mempunyai makna untuk memajukan kesejahteraan
bagi rakyat secara keseluruhan, bukan hanya kesejahteraan orang per orang. Oleh karena itu perlu
disusun suatu sistem yang dapat menjamin terselenggaranya keadilan sosial. Dan kesejahteraan yang
harus diciptakan bukan hanya sekedar kesejahteraan ekonomis, bukan sekedar kesejahteraan material,
melainkan kesejahteraan lahir dan batin, kesejahteraan material dan spiritual. Artinya kesejahteraan
material itu harus terselenggara dalam masyarakat yang saling menghormati dan menghargai hak dan
kewajiban masing-masing, masyarakat yang bebas dari rasa takut, masyarakat yang hidup dalam
kesederajadan dan kebersamaan, masyarakat yang bergotong-royong. Masyarakat adil, makmur dan
beradab itulah warna dari Sosialisme Indonesia.
Amanat tersebut terkait dengan amanat berikutnya, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yangbermakna membangun peradaban bangsa, sehingga bangsa Indonesia akan mampu hadir sebagai
bangsa yang memiliki kepribadian nasional yang bersumber kepada nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi nasional Indonesia, yaitu Pancasila. Dengan kepribadian nasional yang dimilikinya itu bangsa
Indonesia akan memiliki kepercayaan diri, akan memiliki national dignity. Untuk membangun
peradaban bangsa inilah diperlukan kecerdasan intelektual, emosional, afirmatif (dari affirmative
intelegents kecerdasan untuk mengambil keputusan) dan spiritual, untuk memecahkan berbagai
persoalan kehidupan bangsa dan negara, sehingga mutlak perlu dilaksanakan nation and character
building.
Namun dengan kepercayaan diri dan national dignity tersebut tidak berarti kita akan tampil sebagai
bangsa yang chauvinistis, melainkan semata-mata ingin hidup dalam tata pergaulan dunia yang saling
hormat menghormati. Hal tersebut jelas terungkapkan dalam tugas ke luar, yaitu : ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Dari sini terlihat dengan jelas bahwa cita-cita bangsa Indonesia dalam membangun peradaban itu tidak
hanya terbatas pada membangun peradaban bangsa, melainkan juga peradaban manusia.
Dari peradaban bangsa dan umat manusia yang berangkat dari kesederajadan dan kebersamaan, dan
terimplementasikan dalam kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, akan lahir suatu
kehidupan yang sejahtera, kehidupan tanpa ada penindasan bangsa atas bangsa (exploitation de nation
par nation), maupun penindasan manusia atas manusia (exploitation de lhomme par lhomme). Inilah
Dunia Baru yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia, Dunia Baru yang adil dan beradab.
Dengan merunut tiap kata dari Pembukaan UUD 1945, terlihat dengan nyata bahwa Pembukaan UUD
1945 sangat sarat dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Namun di sini HAM tidak diangkat secara
sempit hanya terbatas pada pandangan manusia sebagai mahluk individu, melainkan juga sebagai
mahluk sosial. Sehingga terbentanglah harmoni yang menggelar kesejahteraan hidup bersama.
Keseluruhan tata kehidupan berbangsa dan bernegara serta tujuan perjuangan bangsa Indonesia tersebut
dilaksanakan berdasarkan Pancasila, suatu filosofische grondslag (landasan filosofis) yang berangkat
dari Tuntutan Budi Nurani Manusia (the Social Conscience of Man). Oleh karena itulah Bung Karno
menyebut perjuangan revolusioner bangsa Indonesia sebagai revolusi besar kemanusiaan.
Demokrasi Indonesia
Disamping hal-hal yang berkenaan dengan asas, visi, misi, serta dasar negara, dalam Pembukaan UUD
1945 ditegaskan bahwa Indonesia adalah negara berbentuk Republik yang berkedaulatan rakyat, yang
berarti bahwa dalam keseluruhan penyelenggaraan negara ini harus merupakan perwujudan dari
kedaulatan rakyat.
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
19/55
Penggunaan istilah kedaulatan rakyat di sini merupakan penegasan tentang pengertian demokrasi yang
sering dimaknakan sekedar sebagai kebebasan individu. Penegasan tersebut memberikan arah bahwa
dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara harus selalu bertumpu pada kedaulatan
rakyat. Rakyat harus menjadi subyek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya
rakyat harus memiliki keberdayaan yang penuh, sehingga dapat menegakkan kedaulatannya. Dan
dalam hubungan ini pulalah pemerintah diwajibkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk melaksanakan kedaulatan rakyat, Pancasila telah memberikan rumusan yang jelas, yaitu :kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya- waratan/perwakilan.
Dalam sistem ini, demokrasi tidak hanya diartikan sebagai sebuah prosedur dan juga bukan tujuan.
Demokrasi adalah sebuah substansi, yaitu tegaknya keberdayaan dan kedaulatan rakyat. Substansi
tersebut diwujudkan ke dalam sebuah sistem yang merupakan alat bagi rakyat dalam menciptakan
kesejahteraannya. Rakyat benar-benar ditempatkan sebagai subyek dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam fungsi tersebut rakyat mempunyai dua peran aktif, yaitu:
melakukan interaksi untuk melahirkan pimpinan yang berfungsi mewakili komunitasnya;
menyalurkan aspirasi melalui wakil(2) yang telah dilahirkannya; dengan demikian setiap pimpinan
mempunyai kewajiban untuk mengemban aspirasi rakyat yang diwakilinya.
Dalam struktur kenegaraan, kedaulatan rakyat itu dijelmakan menjadi Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) sebagai Lembaga Tertinggi Negara. Dengan adanya Lembaga Tertinggi Negara yang
terdiri dari sejumlah orang yang kewenangannya dibatasi oleh UUD tersebut, apabila dilaksanakan
dengan benar, dijamin tidak akan lahir kekuasaan otoriter.
Untuk membentuk MPR, disusunlah infrastruktur yang terdiri dari partai-partai politik. Wakil-wakil
partai politik ini akan terhimpun dalam Dewan Perwakilan Rakyat yang seluruh anggotanya juga akan
menjadi anggota MPR.
Namun disadari bahwa partai-partai politik tidak akan mampu menyerap seluruh aspirasi rakyat. Oleh
karena itu agar aspirasi politik yang bersifat umum itu dapat diimplementasikan dengan baik, harus ada
orientasi kewilayahan dan juga terhadap fungsi-fungsi dalam kehidupan sosial. Maka diperlukan wakil-
wakil yang akan membawakan aspirasi kewilayahan yang meliputi aspek sosial dan budaya, serta
fungsi-fungsi dalam kehidupan sosial.
Yang dimaksud dengan fungsi-fungsi kehidupan sosial adalah kebutuhan/ kepentingan permanen
masyarakat, misalnya yang menyangkut produksi, distribusi, pendidikan, kerohanian, kepemudaan,
pertahanan dan keamanan, dan sebagainya.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka disamping ada wakil-wakil yang berasal dari partai politik,
untuk membentuk MPR yang dapat menyerap aspirasi rakyat secara keseluruhan perlu dilengkapi
dengan Utusan Daerah dan Utusan Golongan (fungsional). Unsur-unsur yang termasuk Golongan
Fungsional (bukan profesional, juga bukan minoritas) antara lain buruh, tani, nelayan, cendekiawan,
rohaniwan, TNI/Polri, pemuda, budayawan dan sebagainya.
Melalui permusyawaratan rakyat itulah demokrasi Indonesia diselenggarakan.
Pengingkaran
Setelah kita telusuri isi dan jiwa Pembukaan UUD 1945, akan dapat dengan jelas kita lihat terjadinya
penyimpangan-penyimpangan sejak awal Proklamasi Kemerdekaan hingga dewasa ini. Benih
pengingkaran yang tertebar dalam berbagai penyimpangan tersebut mendapat lahan subur pada dataran
yang dibangun Orde Baru.
Apa yang dilakukan oleh Orde Baru adalah salah satu bentuk pengingkaran yang masih segar hidup
dalam ingatan kita. Dengan semboyan melaksanakan Pancasila dan UUD 45 secara murni dan
konsekuen Orde Baru telah melakukan penyimpangan yang menyesatkan. Penyimpangan itu bersifat
menyeluruh, mulai dari cara berpikir, moralitas sampai pola berkonsumsi, yang dilaksanakan melalui
penipuan sejarah, pendistorsian Pancasila, pengembangan pola berpikir pragmatisme dan pola hidup
hedonistik, pembangunan kekuasaan otoriter dan represif, pembangunan konglomerasi, sampai dengan
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
20/55
penyerahan kedaulatan nasional kepada kapitalisme internasional. Kesadaran politik rakyat
dihancurkan melalui floating mass, sedangkan terhadap mahasiswa dilaksanakan melalui NKK/BKK.
Selama lebih dari tiga puluh tahun bangsa Indonesia telah mengalami character assassination
(pembunuhan watak penghancuran karakter).
Dewasa ini, di tengah keadaan bangsa Indonesia masih terbenam dalam keterpurukan sebagai akibat
dari kebijakan Orba dan penerusnya, para floating elite yang lahir sebagai kelanjutan daridilaksanakannya floating mass, telah mengobok-obok UUD 1945, yang ujungnya adalah de-
ideologisasi.
Kalau Orde Baru telah mendistorsi Pancasila melalui P4, dewasa ini sisa-sisa Orba bersama para
petualang (oportunis) dan profiteur (orang yang hanya mencari keuntungan) telah merombak pasal-
pasal UUD 1945 dan menghapus penjelasannya dengan dalih melakukan pemurnian demokrasi melalui
amandemen.
Di samping banyaknya pasal rancu (saling bertentangan, tidak konsisten maupun tidak berkualifikasi
UUD), perombakan yang mereka lakukan telah melahirkan pembusukan kelembagaan, pengembangan
semangat federalisme/liberalisme/ individualisme, dan pendistorsian terhadap demokrasi. Singkatnyamereka telah melahirkan UUD baru yang mengingkari jiwa dan semangat Pembukaan UUD 1945, dan
dengan demikian mereka telah menghianati cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Berbeda dengan Amerika Serikat yang melakukan amandemen melalui addendum dengan tetap
mempertahan-kan UUDnya yang asli, sisa-sisa Orba bersama petualang dan profiteur itu telah
merombak pasal-pasal UUD 1945 secara substantif dan menghapus penjelasannya, tetapi secara licik
tetap mempertahankan nama UUD 1945 dan Pembukaannya, sebagai upaya untuk menyelimuti
pengingkarannya. Langkah tersebut merupakan tahap awal untuk menggantinya dengan UUD baru!
Sebagai akibatnya, ada dua UUD yang memiliki nama dan Pembukaan yang sama, tetapi berbeda
dalam substansinya. Pada saatnya kelak rakyat dan generasi yang akan datang akan bertanya, yang
manakah UUD 1945 yang sesungguhnya?
Apabila jawabnya adalah hasil perombakan yang dilakukan oleh para elite politik yang berkonspirasi di
MPR, maka bangsa Indonesia akan kehilangan dokumen historis karya besar founding fathers. Namun
kalau keduanya diakui sebagai realitas yang ada, maka akan ada dua UUD 1945, yang satu adalah
UUD 1945 yang asli, sedang yang lainnya adalah UUD 1945 hasil rekayasa para petualang politik di
MPR, yang isi dan jiwanya mengingkari UUD 1945 yang asli beserta Pembukaannya. Oleh karenanya
sudah sepantasnya kalau UUD baru tersebut disebut sebagai UUD 1945 palsu.
Dengan telah hadirnya UUD baru sebagai akibat dari dirombaknya batang tubuh dan dihilangkannya
Penjelasan UUD 1945, maka Pembukaan UUD 1945 tinggal menjadi simbol, sama halnya Pancasila
tinggal sebagai sebuah nama ketika didistorsi melalui P4. Namun diyakini bahwa Pembukaan UUD
1945 dan Pancasila akan tetap hidup dalam kalbu rakyat serta semua yang tetap setia kepada cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dia akan bergelora kembali, dan setiap bentuk pengingkaran akan
sirna diterjang perjuangan luhur.
PENUTUP
Pembukaan UUD 1945 memberikan acuan yang jelas mulai dari asas pendirian negara sampai ke dasar
dan tatanan penyelenggaraannya. Dalam pelaksanaannya memang akan sangat dipengaruhi oleh jiwa
dan semangat penyelenggaranya. Untuk menghindari bias-bias yang dapat menimbulkan ketersesatan
dalam pelaksanaannya diperlukan pemahaman yang mendalam, jujur dan sungguh-sungguh.
Disamping itu, agar pemahaman kita benar-benar utuh, maka harus difahami pula makna Pancasilasebagaimana diuraikan oleh Penggalinya, Bung Karno.
Dari alur pikiran yang kita runut dalam Pembukaan UUD 1945, dapat kita tangkap bahwa perjuangan
bangsa Indonesia adalah sebuah revolusi besar kemanusiaan yang berangkat dari Tuntutan Budi Nurani
Manusia (the Social Conscience of Man), dan akan dilaksanakan melalui tiga tahapan revolusi, yaitu:
mencapai Kemerdekaan Penuh, artinya bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain di dunia,
akan berdiri tegak sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, berdasarkan tiga prinsip kemerdekaan :
7/30/2019 Hubungan Antara Proklamasi Kemerdekaan Dan UUD 1945
21/55
berdaulat di bidang politik;
berdikari di bidang ekonomi;
berkepribadian di bidang kebudayaan.
melalui gerbang kemerdekaan itu akan dibangun Sosialisme Indonesia di dalam negara kesatuan yang
demokratis, yaitu masyarakat gotong royong yang adil-makmur material dan spiritual dalam suatu
kehidupan bangsa yang beradab;
untuk menjaga tegaknya Kemerdekaan Penuh dan tetap terselenggaranya Sosialisme Indonesia, harusdibangun tata kehidupan Dunia Baru yang adil dan beradab berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Masyarakat dunia yang saling hormat menghormati, dunia baru tanpa ada
penindasan bangsa atas bangsa maupun manusia atas manusia.
Untuk membangun moral serta elan vital revolusioner guna mendukung tercapainya cita-cita luhur
tersebut, harus dilaksanakan pembangunan bangsa dan kepribadiannya (nation and character building)
melalui aksi multi-dimensi oleh seluruh eksponen bangsa. Pancasila adalah landasan filosofis yang
merupakan dasar dan acuan perjuangan.
Dengan mencermati semakin dalam makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, semakin
terasa betapa luhurnya cita-cita bangsa Indonesia, cita-cita untuk membangun peradaban bangsa dan
umat manusia.
http://solindo.wordpress.com/2008/01/09/17/
Apa hubungan pancasila dengan uud 1945?
Bahwa pembukaan UUD 1945 yang membuat dasar falsafah negara pancasila, merupakan satukeasatuan nilai dan norma yang terpadau yang tidak dapat dipisahkan dengan rangkaian pasal-pasal dan
batang tubuh UUD 1945. hal inilah yang harus kita ketahui, dipahami dan dihayati oleh setiap orang
Indonesia. Jadi pancasila itu disamping termuat dalam pembukaan UUD 1945 (rumusannya dan pokok-pokok pikiran yang terkandung didalamnya) dijabarkan secara pokok dalam wujud pasal-pasal batang
tubuh UUD 1945.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091103171743AAJ0wa1
ANALISIS HUBUNGAN PANCASILA, PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945, PEMBUKAAN
UUD 1945 DAN BATANG TUBUH UUD 1945
Untuk melihat hubungan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan Pembukaan UUD 1945,
kita dapat mengkaji Pidato Presiden RI, Bung Karno, pada tanggal 17-8-1963 yang lebih dikenal
dengan RESOPIM berikut ini:[1]
Dengarkan sekali lagi bunyi naskah Proklamasi itu :
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara
saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Dan dengarkan sekali lagi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 :
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Atas berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa dan