24
Hymenoptera Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Hymenoptera adalah salah satu ordo biologi serangga , yang antara lain terdiri atas tawon atau tabuhan , lebah , dan semut . Nama ini merujuk ke sayap bermembran dari serangga, dan diturunkan dari bahasa Yunani Kuno ὑμήν (humẽn): membran dan πτερόν (pteron): sayap. Sayap belakang terhubung kesayap depan oleh sejumlah kait disebut hamuli . Betinanya khas memiliki ovipositor khusus untuk memasukkan telur ke dalam inang maupun tempat lain yang tak dapat dijangkau. Ovipositor sering termodifikasi atas alat penyengat . Yang mudanya berkembang melaluimetamorfosis sempurna — yakni memiliki stadium larva seperti cacing dan stadium kepompong yang tak atif sebelum dewasa. (Lihat holometabola .) Penentuan sekssunting sunting sumber Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sistem penentuan seks haplodiploid Di antara Hymenoptera, seks ditentukan oleh sejumlah kromosom yang dimiliki setiap individu. Telur yang dibuahi mendapatkan 2 set kromosom (masing-masing dari gamet parental), lalu berkembang ke betina diploid , sedangkan telur yang tak dibuahi hanya mengandung 1 set (dari betina), lalu berkembang menjadi jantan haploid ; tindakan pembuahan berada di bawah kendali sadar betina penghasil telur. Fenomena ini disebut haplodiploidi . Namun, perlu diingat bahwa mekanisme genetik yang sesungguhnya dari penentuna seks haplodiploid bisa lebih kompleks daripada jumlah kromosom yang sederhana. Pada sejumlah Hymenoptera, seks biasanya ditentukan oleh lokus gen tunggal dengan banyak alel. Pada spesies-spesies itu, haploidnya jantan dan diploid heterozigot pada lokus seksnya betina, namun biasanya diploid akan homozigot pada lokus seks dan sebagai gantinya berkembang menjadi jantan. Ini mungkin khususnya terjadi pada individu yang parentalnya bersaudara atau

Hymenoptera Entomologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

entomologi

Citation preview

Hymenoptera

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hymenopteraadalah salah satuordobiologiserangga, yang antara lain terdiri atastawonatautabuhan,lebah, dansemut. Nama ini merujuk ke sayap bermembran dari serangga, dan diturunkan daribahasa Yunani Kuno(humn): membran dan(pteron): sayap.Sayap belakangterhubung kesayap depanoleh sejumlah kait disebuthamuli.

Betinanya khas memilikiovipositorkhusus untuk memasukkan telur ke dalam inang maupun tempat lain yang tak dapat dijangkau. Ovipositor sering termodifikasi atasalat penyengat. Yang mudanya berkembang melaluimetamorfosissempurna yakni memiliki stadium larva seperti cacing dan stadium kepompong yang tak atif sebelum dewasa. (Lihatholometabola.)

Penentuan sekssunting

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hymenoptera&action=edit&section=1" \o "Sunting bagian: Penentuan seks" \t "_blank" sunting sumberArtikel utama untuk bagian ini adalah:Sistem penentuan seks haplodiploidDi antara Hymenoptera, seksditentukanoleh sejumlahkromosomyang dimiliki setiap individu. Telur yang dibuahi mendapatkan 2 set kromosom (masing-masing darigametparental), lalu berkembang ke betinadiploid, sedangkan telur yang tak dibuahi hanya mengandung 1 set (dari betina), lalu berkembang menjadi jantanhaploid; tindakan pembuahan berada di bawah kendali sadar betina penghasil telur. Fenomena ini disebuthaplodiploidi. Namun, perlu diingat bahwa mekanisme genetik yang sesungguhnya dari penentuna seks haplodiploid bisa lebih kompleks daripada jumlah kromosom yang sederhana.

Pada sejumlah Hymenoptera, seks biasanya ditentukan oleh lokus gen tunggal dengan banyak alel. Pada spesies-spesies itu, haploidnya jantan dan diploid heterozigot pada lokus seksnya betina, namun biasanya diploid akan homozigot pada lokus seks dan sebagai gantinya berkembang menjadi jantan. Ini mungkin khususnya terjadi pada individu yang parentalnya bersaudara atau berhubungan dekat. Jantan diploid diketahui tercipta dengan perkawinan sejenis pada sejumlah spesies semut, lebah dan tawon.

Salah satu akibat haplodiploidi adalah rata-rata betinanya memiliki gen yang lebih banyak dengan saudarinya daripada mereka sendiri dengan anak betinanya. Karena hal inilah, kerja sama di antara betina yang sama tidak biasanya menguntungkan, dan ada hipotesis berpengaruh pada asaleusosialyang banyak dalam ordo ini.

Klasifikasisunting

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hymenoptera&action=edit&section=2" \o "Sunting bagian: Klasifikasi" \t "_blank" sunting sumberSymphytasunting

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hymenoptera&action=edit&section=3" \o "Sunting bagian: Symphyta" \t "_blank" sunting sumberSubordoSymphytatermasuklalat daun,ekor tanduk, dantawon kayu parasit. Kelompok ini nampaknyaparafiletik, karena sering dipercaya bahwa familiOrussidaeada dalam kelompok yang dari situ Apocrita berkembang. Mereka memiliki simpangan tak menyempit antara thorax dan abdomen, dan larva-larva dari bentuk yang hidup bebas biasanya herbivora, berkaki, berkaki depan(di tiap segmen, tak sepertiLepidoptera), danocelli.

Apocritasunting

HYPERLINK "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hymenoptera&action=edit&section=4" \o "Sunting bagian: Apocrita" \t "_blank" sunting sumberTawon, lebah, dan semut membentuk subordoApocrita, dicirikan dengan penyempitan antara segmen abdomen pertama dan kedua yang disebut pinggang tawon (petiola), juga melibatkan bersatunya segmen abdomen pertama padathorax. Larva-larva semua Apocrita juga tak berkaki, berkaki depan, maupun ocelli.

Ordo Hymenoptera

Kata hymenoptera berasal dari bahasa yunani yaitu uman atauhymen(kulit tipis, membrane,selaput)danptera(sayap). Disebut demikian karena sayap serangga ini tipis seperti membrane yang halus, sayap depan lebih besar dari satap belakang dan sayap dua pasang dan bervena. Ordo ini terdapat beberapa keluarga pemakan tanaman, tetapi sebagian besar merupakan pemakan serangga lain. Hymenoptera terbagi menjadi dua subordo yaitu, chalastogastra dan clistogastra.

Ciri-ciri ordo hymenoptera adalah :Mengalami metamorfosis sempurna.

Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.

Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva> kepompong > dewasa.

Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli.

Contoh : Lebah madu (Apis), tawon (Xylocopa latipes), semut hitam (Monomorium sp.). Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada hama tanaman.Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah : Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi), Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona). Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa)

Ciri-Ciri Ordo Hymenopterapengertian ordo hymenoptera Hymenoptera adalahsalah satu jenis hewan kategoriinsectayang mempunyai sayap bermembran.

Ciri khusus ordo hymenopteradanmorfologi ordo hymenopteraantara lain adalah :

Disebut serangga bersayap selaput.

Mempunyai 2 pasang sayap, sayap depan lebih besar dari sayap belakang.

Memiliki ovipostitor pada hewan betinanya.

Peranan hymenoptera membantu penyerbukan tanaman.

Mengalami metamorfosis sempurna.

Contoh Hymenoptera

Contoh ordo hymenoptera/contoh hewan hymenoptera/contoh serangga ordo hymenopterayaitu :

1. Xylocopa bombus ( lebah kayu )

2. Apis indica ( lebah madu )

3. Apis dorsata ( lebah gong )

Lebah-lebah ini mempunyai susunan masyarakat tersendiri yang terbagi ke dalam golongan :

Lebah pekerjayaitu lebah betina yang mandul, bertugas mengumpulkan madu, membuat sarang, mengurus telur dan larva.

Lebah jantanbertugas mengawini ratunya.

Lebah ratu, tubuh bagian belakang besar, tidak bekerja dan tugasnya hanya bertelur, dalam satu sarang hanya ada seekor saja.

4. Formicidae sp, ( semut )

5. Oecophylla smaragdina ( semut merah / semut rangrang )

PENGENALAN ORDO HYMENOPTERA DAN DIPTERA

PENGENALAN ORDO HYMENOPTERA DAN DIPTERA(Laporan Praktikum Bioekologi Hama Tanaman)

Karina Zulkarnain

131412109

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

PENDAHULUANLatar BelakangKata hymenoptera berasal dari bahasa yunani yaitu uman atauhymen(kulit tipis, membrane)danptera(sayap) yang berarti sayap serangga ini tipis seperti membrane yg halus, sayap depan lebih besar dari satap belakang. Sebagian besar ordo ini merupakan pemakan serangga lain. Hymenoptera terbagi menjadi dua subordo yaitu, chalastogastra dan clistogastra. Hymenoptera Mengalami metamorfosis sempurna, tipe alat mulut mandibulata yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya. (

Kata diptera berasal dari kata yunani yaitudi(dua)danptera(sayap).Karena serangga yg termasuk dalam ordo ini mempunyai sepasang sayap, Tetapi ada yg mempunyai dua pasang sayap yaitu lalat tapi tereduksi menjadi halter yg berfungsi sebagai alat keseimbangan. Larva pada ordo ini disebut belatung. Belatung berbentuk ulat pendek yang tidak memiliki kaki, kepalanya kecil dan semakin kebelakang akan semakin besar

Tujuan PraktikumAdapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

Mengetahui jenis-jenis serangga yang termasukHymenopteradanDipteraMengetahui bagian-bagian tubuh dariHymenopteradanDipteraMengetahui ciri-ciri morfologi dariHymenopteradanDiptera4.Mengetahui gejala yang terlihat dan cara pengendaliannya.

METODOLOGI PERCOBAAN2.1. Waktu dan TempatPraktikum Pengenalan Ordo Hemiptera, Tysanoptera dan Isoptera dilakukan pada tanggal November 2014 pukul 07.30 WIB s/d 09.30 WIB di Laboratorium Hama, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

2.2. Alat dan BahanAdapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri.

Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Lalat parasitoid, lalat buah, lalat rumah, Trichograma,Apenteles flavipes, Stenobracon nicevillei.2.3. Prosedur PercobaanAdapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

Disiapkan alat dan bahan yang akan diamati.

Diamati bahan yang telah disiapkan di cawan petri.

Dideskripsikan bahan yang telah disiapkan.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN3.1. Hasil PengamatanAdapun tabel hasil pengamatan yang didapatkan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

Lalat ParasitoidFamili : TachinidaeSpesies :Strumiopsis inferens

Lalat BuahFamili : TephritidaeSpesies :Bactrocera sp.

Lalat RumahFamili : MuscidaeSpesies :Musca domestica

TrichogramaFamili : TrichogrammatidaeSpesies :Trichograma chilonis

Apenteles flavipesFamili : BranconidaeSpesies :Apenteles flavipes

Stenobracon nicevilleiFamili : BranconidaeSpesies :Stenobracon nicevillei

Pembahasan3.1.1 Lalat Parasitoid Strumiopsis inferens (Diptera : Tachinidae)

Siklus hidup dari telur hingga menjadi imago rata-rata 40,5 (31-49) hari

dengan masa telur 5-11 hari, rata-rata masa tempayak 18,7 (15-24) hari dan rata-rata masa pupa 12,8 hari (11-14) hari (Saragih dkk., 1986). Perkembangbiakan lalat parasitoid hampir sama dengan lalat rumah, dimana lalat betina mengalami bunting 1-2 minggu. Telur yang telah dibuahi ditahan dalam uterus, kerapkali penetasan terjadi dalam organ tersebut dan dapat juga terjadi tempayak dikeluarkan dengan masih diselubungi lapisan kulit telur yang tipis

Larva dari ordo diptera disebut sebagai ulat atau tempayak, dimana bagian

kepala atau tubuh tidak dapat dibedakan, selalu tidak bertungkai atau tidak

berkaki (Amalia , 2010).

3.1.2Lalat Buah Bactrocera sp.(Diptera : Tephritidae

Lalat buah (Bactrocera sp.) adalah hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran. Anggota ordo Diptera ini kerap menggagalkan panen yang dinanti petani buah dan sayur.Lalat buah berukuran 1-6 mm, berkepala besar, berleher sangat kecil. Warnanya sangat bervariasi, kuning cerah, oranye, hitam, cokelat, atau kombinasinya dan bersayap datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak coklat kekuningan. Pada abdomennya terdapat pita-pita hitam, sedangkan pada thoraxnya terdapat bercak-bercak kekuningan.Lalat buah sering menyerang dan menghancurkan tanaman saat musim penghujan karena kelembapan memicu pupa untuk keluar menjadi lalat dewasa.

Gejala : larva akan menggerek buah dan menyebabkan buah membusuk di bagian dalam. Bila diamati, pada buah yang terserang akan tampak lubang kecil kehitaman bekas tusukan. Buah menjadi rusak, lembek, busuk dan akhirnya rontok. Batang yang terserang menjadi benjolan seperti bisul sehingga buah yang dihasilkan kecil-kecil dan menguning.

Pengendalian yang dapat dilakukan : dengan cara sanitasi lingkungan, yaitu pengumpulan buah-buah yang terserang, baik yang jatuh maupun yang masih di pohon. Kemudian dimusnahkan dengan menimbun yang terserang kedalam tanah (dipastikan bahwa kedalaman tanah tidak memungkinkan larva dapat berkembang menjadi pupa) (Amir , 2003).

3.1.3 Lalat Rumah Musca domestica(Diptera : Muscidae)

Lalat masuk ke dalam ordo Diptera yaitu memiliki dua pasang sayap (Di- = dua dan ptera = sayap). Mata yang dimiliki biasanya berukuran besar. Antena memiliki jumlah segmen yang bervariasi dari 3 40 buah. Metamorfosis sempurna dengan larva yang tidak berkakiOrdo ini memiliki tipe alat mulut untuk mengunyah dan menghisap atau menjilat dan menghisap membentuk alat mulut yang sepeti belalai disebut probosis. Probosis ini dapat ditarik ke dalam atau dijulurkan sesuai dengan keperluan hewan tersebut. Sesuai dengan namanya, hewan dari ordo ini mempunyai 2 pasang sayap depan, sedangkan sayap belakang berubah bentuknya menjadi suatu bulatan kecil yang disebut haltere. Haltere ini digunakan sebagai alat keseimbangan dan alat untuk mengetahui keadaan angin (Widiyaningrum,2009).

Lalat rumah berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Memiliki sepasang mata, sepasang antena, dan tiga pasang kaki. Lalat rumah memiliki bulu pada bagian atas dan bawah. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis ini menjadi ciri pada lalat rumah dan merupakan pembeda dengan musca jenis lainnya. Siklus hidup pada lalat rumahada 4 fase, yaitu: telur, larva, pupa, dan dewasa. Metamorfosis yang dilakukan oleh lalat adalah metamorfosis sempurna (Borror , 1996).

3.1.4 Trichograma Trichograma chilonis( Hymenoptera : Trichogrammatidae)

Parasitoid telurTrichogramma japonicummemiliki panjang tubuh 0,75 mm dengan tubuh berwarna hitam dan mata merah yang khas (Darmadi, 2008). Tarsus dengan tiga ruas. Sayap depan sangat lebar dengan rambut-rambut yang membentuk garis, vena marginal dan stignal membentuk kurva tunggal. Sayap belakang sempit dan berambut apabila dipelihara pada suhu 30oC dan kelembapan 80% tubuh berwarna cokelat kehitaman, rambut-rambut pada sayap depan panjang, ovipositor keluar di ujung abdomen. Imago jantan mempunyai antenna berbentuk clavus dengan 30-40 rambut, tiap rambut panjangnya 3 kali lebar antenna. Ovipositor pada betina hampir satu setengah kali lebih panjang daripada tibia belakang yang memungkinkan betina untuk meletakkan telur ke dalam telur yang tertutup bulu. Ukuran telur sekitar 0,31mm. rasio jenis kelamin dewasa jantan dan betina adalah 1:2,3. Parasitoid ini merupakan parasitoid yang hidup berkelompok (Pracaya , 2008).

LarvaTrichogrammaterdiri dari tiga instar. Setelah mencapai instar 3 (3-4 hari setelah telur terparasit), telur penggerek batang berubah warnanya menjadi gelap atau hitam. Larva kemudian berkembang menjadi pupa. Setelah 4-5 hari, pupa berubah menjadi imago, dan keluar dari telur inang dengan membuat lubang bulat pada kulit telur. Daur hidup sejak telur diletakkan hingga imago muncul sekitar 8 hari. Setiap betina biasa menghasilkan telur sebanyak 50 butir. Perkembangbiakan dengan perkawinan atau parthenogenesis. Parasitoid betina yang kawin menghasilkan keturunan betina dan jantan, sedangkan yg tidak kawin akan menghasilkan jantan saja (Gullan, 1999).

Pada saat pemarasitan, parasitoidTrichogramma japonicumbetina akan menguji telur dengan memukulnya menggunakan antenna, menggerek masuk ke dalam telur inang dengan ovipositornya dan meletakkan satu atau lebih telur tergantung ukuran telur inang. Pada saatTrichogramma japonicumbetina menemukan inangnya, biasanya akan tinggal dekat atau menetap pada inangnya untuk periode yang panjang selama terjadinya pemarasitan. Populasi parasitoid dipengaruhi oleh keberadaan inang dan kondisi lingkungan. Populasi inang yang rendah menyebabkan parasitoid tidak berkembang, parasitoid dewasa aktif pada siang hari dan terbang menuju ke arah sumber cahaya. Tingkat pemarasitan di lapangan berkisar antara 40% (Pracaya , 2008).

3.1.5Apenteles flavipes(Hymenoptera : Branconidae)

Apantelessp. memiliki antena lebih panjang dari tubuh, tubuh berwarna hitam dan berwarna kuning pada bagian abdomen dan kakinya, sedangkan pada sayap terdapat RV (Reccurent vein).Apantelessp. merupakan musuh alami yang berupa parasitoid larva. Parasitoid ini mempunyai kisaran inang yang luas, antara lainPlusia chalcites, Crocidolomia binatalis, Attacuc atlas,danSpodoptera litura.Apantelesdewasa berukuran sangat kecil, panjangnya sekitar 2-3 mm.Apantelesbetina meletakkan telur ke dalam tubuh inang (pada stadium telur atau larva instar awal) dengan ovipositornya, biasanya dalam satu inang akan diletakkan telur sebanyak 16-65 butir. Telur-telur tersebut akan menetas dalam 2-3 hari, dan larva yang muncul akan segera memakan tubuh inangnya dari dalam (endoparasitoid). Menjelang berpupa, larva akan keluar dari tubuh inang dan berpupa di luar tubuh inang. PupaApantelesberwarna putih. Dewasa yang muncul hanya hidup beberapa hari saja.Apantelesyang ditemukan pada saat penelitian menyerang ulat dari anggota Famili Lymantriidae (Eggleton , 1995).

3.1.6Stenobracon nicevillei(Hymenoptera : Branconidae)

Stenobracon nicevilleierupakan parasit larva. Ukuran tubuhnya adalah 9-13 mm. Parasitoid betina memiliki ovipositor berukuran 2 kali panjang tubuhnya. Alat ini dimasukkan ke larva penggerek saat oviposisi untuk memasukkan sebutir telurnya. Seekor larva penggerek cukup untuk menghidupi seekor parasitoid hingga dewasa. Parasitoid ini ditemukan di lingkungan yang kering(Sudarsono , 2003).

KESIMPULANAdapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

hymenoptera berasal dari bahasa yunani yaitu uman atauhymen(kulit tipis, membrane)danptera(sayap) yang berarti sayap serangga ini tipis seperti membrane yg halus, sayap depan lebih besar dari satap belakang.

diptera berasal dari kata yunani yaitudi(dua)danptera(sayap).Karena serangga yg termasuk dalam ordo ini mempunyai sepasang sayap, Tetapi ada yg mempunyai dua pasang sayap yaitu lalat tapi tereduksi menjadi halter yg berfungsi sebagai alat keseimbangan

Serangga yang termasuk ordo hymenoptera adalah Trichogramma (Trichogramma chilonis),Apenteles flavipes, Stenobracon nicevillei.Serangga yang termasuk ordo diptera adalah Lalat parasitoid (Sturmiopsis inferens), Lalat buah (Bactrocera sp.), Lalat rumah (Musca domestica).

Hymenoptera sebagian besar merupakan parasitoid, tetapi sebagian diptera juga berperan sebagai parasitoid.

DAFTAR PUSTAKAAmalia, H dan Idham Sakti Harahap. 2010. Preferensi Kecoa AmerikaPeriplaneta Americana(L.) (Blattaria : Blattidae) terhadap berbagai kombinasi umpan. Jurnal Ilmiah Sainteks. Vol.7, No.2, 67-77. Ilmiah Sainteks. Vol.14, No.3, 173-177.

Amir, M. 2003.Rayap dan Peranannya.Dalam:M. Amir, Kahono. S.Serangga Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Bagian Barat.Biodiversity Conservation Project.LIPI.51-62.

Borror, D. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta, UGM Press.

Eggleton P, Bignell DE. 1995. Monitoring the response of tropical insects to changes in the environment: troubles with termites.Di dalam: Harrington R, Stroks NE.Insects in a Changing Environment. London: Academic Pr. hal: 473-497.

Gullan, P.J; Cranston PS. 1999.The Insect An Outline of Entomology. Edisi Ke-2.

Oxford: Blackwell Sci.

Pracaya.2008.Hama dan penyakit Tanaman. Jakarta : Penebar Swadaya.

Sudarsono, H. 2003. Hama belalang kembara (locusta migratoria manilensis meyen): Fakta dan Analisis Awal Ledakan populasi di Provinsi Lampung. Jurnal Hama dan penyakit Tumbuhan Tropika. Vol.3, No.2: 51-56.

Widiyaningrum, P. 2009. Pertumbuhan Tiga Spesies Jangkrik Lokal yang Dibudidayakan pada Padat Penebaran dan Jenis Pakan Berbeda. Jurnal Ilmiah Sainteks. Vol.14, No.3, 173-177.

MAKALAH: ORDO HYMENOPTERA (LEBAH MADU DAN SEMUT RANGRANG) (ENTOMOLOGI)BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Serangga merupakan suatu misteri penciptaan yang luar biasa. Serangga mempunyai jumlah terbesar dari seluruh spesies yang ada di bumi ini, mempunyai berbagai macam peranan dan keberadaannya ada dimana-mana, sehingga menjadikan serangga sangat penting di ekosistem dan kehidupan manusia (Suheriyanto, 2008).

Dari 1,82 juta spesies tumbuhan dan hewan yang telah diidentifikasi, serangga merupakan kelompok yang paling besar, yaitu mencapai 60% dari spesies tersebut atau lebih kurang ada 950.000 spesies serangga. Jumlah seluruh serangga baik yang sudah diidentifikasi secara pasti. Menurut perkiraan pada tahun 1992, jumlah serangga berkisar antara 5 sampai 10 juta spesies (Suheriyanto, 2008).

Hymenoptera adalah salah satu biologi serangga, yang antara lain terdiri atas tawon, lebah, dan semut. Nama ini merujuk karena serangga ini memiliki sayap yang bermembran. Sayap belakang terhubung ke sayap depan oleh sejumlah kait disebut hamuli. Betinanya khas memiliki ovipositor khusus untuk memasukkan telur ke dalam inang maupun tempat lain yang tak dapat dijangkau. Ovipositor sering termodifikasi atas alat penyengat. Yang mudanya berkembang melalui metamorfosis sempurna yakni memiliki stadium larva seperti cacing dan stadium kepompong yang tak atif sebelum dewasa.

Dari sudut kepentingan manusia, ordo ini barangkali berguna dari seluruh kelas serangga. Ordo ini mengandung banyak sekali jenis yang berharga sebagai parasit-parasit atau pemangsa-pemangsa dari hama-hama serangga, dan ordo itu mengandung penyerbuk-penyerbuk yang paling penting dari tumbuh-tumbuhan yaitu lebah-lebah. Hymenoptera adalah satu kelompok yang sangat menarik dalam hal biologi, karena menunjukkan keragaman yang besar dari kebiasaan-kebiasaan dan kompleksitas kelakuan yang meningkat dalam hal organisasi sosial dari tabuhan, lebah dan semut-semut (Borror, 1996).

1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari Ordo Hymenoptera ?

2. Apa Ciri-ciri, Struktur morfologi dan anatomi dari Ordo Hymenoptera ?

3. Bagaimana peranan dari Ordo Hymenoptera ?

1.3 Tujuan1. Mengetahui pengertian dari Ordo Hymenoptera

2. Mengetahui Ciri-ciri, Struktur morfologi dan anatomi dari Ordo Hymenoptera.

3. Mengetahui peranan dari Ordo Hymenoptera.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Deskripsi Ordo Hymenoptera Berasal dari kata hymen yang berarti selaput dan pteron yang berarti sayap. Identifikasi dari ordo ini adalah mempunyai dua pasang sayap yang menyerupai membran. Sayap belakang lebih kecil dari sayap muka dan terletak di margin anterior yang digunakan pada waktu terbang. Alat mulut mandibulata, ovipositor berkembang dengan baik bermodifikasi sebagai alat pengengat (pada imago betina) (BororandDelong, 1970).

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Ordo Hymenoptera Tipe perkembangan dari serangga ini adalah holometabola, serangga ini ada yang parasit, predator, pemakan tanaman dan juga sebagai pemakan bahan-bahan organik (scavengers). Hymenoptera ini terbagi atas dua sub ordo yaitu Symphyta dan Apocrita. Pada Symphyta abdomen menyatu dengan toraks, sedangkan pada Apocrita dasar abdomen mengecil dan mengalami pergentingan dengan toraks (AroraandDhaliwal, 1999).

2.3 Struktur Ordo Hymenoptera2.3.1 Morfologi Anggota-anggota yang bersayap dari ordo ini memiliki empat sayap yang tipis. Sayap-sayap belakang lebih kecil daripada sayap-sayap depan dan mempunyai satu deret kait-kait kecil (hamuli) pada tepi anterior, dengan alat itu sayap belakang menempel ke satu lipatan pada tepi anterior sayap depan. Sayap-saya secara relatif mengandung beberapa rangka sayap, dan pada beberapa bentuk yang kecil tidak terdapat rangka-rangka sayap sama sekali. Bagian-bagian mulut mandibulat, tetapi kebanyakan, terutama lebah-lebah, labium dan maksillae membentuk satu struktur seperti lidah melalui alat itu makanan cairan diambil (Borror, 1996).

Sungut-sungut hymenoptera beragam bentuknya, jumlah ruas-ruas, dan lokasi pada muka. Pada Apocrita, jumlah ruas-ruas sungut dan dalam berapa hal, bentuk sungut dapat berbeda pada dua jenis kelamin. Pada kebanyakan acleata yang jantan mempunyai 13 ruas sungut dan yang betina memiliki 12. Pada semur-semut, sungut-sungut dengan sangat jelas bersiku pada ratu-ratu dan pekerja daripada yang jantan (Borror, 1996).

2.3.2 Anatomi Berbeda dengan golongan serangga lain, serangga yang tergolong ordo Hymenoptera memiliki thorax yang terdiri atas empat ruas, yaitu prothorax, mesothorax, metathorax, dan propedeum. Secara homologi propodeum adalah ruas abdomen yang pertama tetapi secara evolusioner fungsinya menyatu dengan thorax. Unit abdomen Hymenoptera yang secara homologi minus abdomen pertama itu dikenal sebagai gester sedangkan thorax dan propodeum dikenal sebagai alitrunk (Susilo, 2007).

Hymenoptera terdiri atas dua sub-ordo, yaitu Symphyta (tingkat rendah) dan Apocrita (tingkat tinggi). Sub-ordo Symphyta mencakup golongan Hymenoptera herbivora yang dikenal sebagai kerawai daun, sedangkan sub-ordo Apocrita mencakup golongan Hymenoptera karnivora (predator & parasitoid) dan Hymenoptera eusosial. Perbedaan morfologi antara Symphyta dan Apocrita adalah bentuk ruas awal gaster dan tipe larvanya. Ruas awal gaster pada Apocrita berukuran lebih langsing daripada ruas-ruas belakangnya sehingga membentuk tangkai (petiol). Karena bentuk gasternya yang demikian itu, Sub-ordo Apocrita dikenal pula sebagai Sub-ordo Symphyta adalah Sub-ordo Clistogastra (Petiolata) (Susilo, 2007).

2.4 Ciri-ciri Ordo Hymenoptera Ukuran tubuh sangat kecil hingga besar. Sayap 2 pasang, seperti selaput, bervena sedikit, untuk yang berukuran sangat kecil hampir tidak mempunyai vena, sayap depan lebih besar dari sayap belakang, mempunyai sederetan kait-kait kecil yang ter letak di margin anterior yang digunakan pada waktu terbang. Antena mempunyai 10 ruas atau lebih. Betina memunyai ovipositor yang berkembang baik, beberapa jenis ovopositornya bermodifikasi menjadi alat sengat untuk pertahanan diri (Mochamad dkk, 2009).

Ciri-ciri toraks yang dipakai dalam identifikasi Hymenoptera terutama mencakup bentuk pronotum sklerit mesothoraks tertentu dan lekukan-lekukan. Bentuk protonum berguna untuk memisahkan beberapa famili Symphyta, dan bentuknya dari sisi berguna untuk memisahkan kelompok-kelompok superfamili Apocrita.

2.5 Klasifikasi Ordo HymenopteraKerajaan : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insekta

Subkelas : Pterygota

Infrakelas : Neoptera

Super ordo : Endopterygota

Ordo : Hymenoptera

2.6 Peranan Ordo Hymenoptera Anggota ordo ini banyak yang menguntungkan manusia karena sebagai parasit dan predator hama serta sebagai polinator. Ordo ini terbagi menjadi 2 sub ordo yang kemudian tiap sub ordo terbagi menjadi beberapa superfamili dan beberapa famili. Kedua sub ordo tersebut adalah Symphyta (Chalastrogastra) dan sub ordo Apecitra (Clistogastra). Sifat- sifat karakteristik yang digunakan dalam identifikasi adalah vena sayap, antena, abdomen, kaki, dan sifat-sifat yang lain (Mochamad dkk, 2009).

2.7 Siklus Hidup Metamorfosis sempurna, dan pada kebanyakan ordo, larva seperti lundi atau seperti belatung. Larva kebanyakan lalat-lalat gergaji dan bentu-bentuk yang sekerabat (subordo Symphyta) adalah eruciform dan berbed dari lepidoptera di mana mereka mempunyai lebihdari lima pasang proleg, tidak ada kroset pada proleg-proleg ini, dan biasanya hanya mempunyai sepasang stemmata. Pupae eksarat dan dapat terbentuk dalam satu kokon, di dalam induk-semang (dalam hal jenis parasitik) atau pada sel yang khusus. Kelamin pada kebanyakan Hymenoptera dikontrol oleh pembuahan telur. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi betina-betina dan telur-telur yang tidak dibuahi biasanya berkembang menjadi jantan (Borror, 1996).

2.8 Spesies dari Ordo Hymenoptera2.8.1 Lebah Madu (Apis Indica)Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae ( Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika. Sebagai serangga, lebah mempunyai tiga pasang dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada rumah. Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Lebah menjalani metamorfosis lengkap ("holometabola") sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan:

1. telur,

2. larva (bentuk ulat),

3. (kepompong),

4. imago (lebah dewasa).

Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan seterusnya menjadi anak lebah. Salah satu syarat hidup lebah adalah adanya tanaman. Secara umum lebah bisa hidup di seluruh belahanbumi, kecuali di daerah kutub. Hal ini disebabkan di daerah kutub tidak ada tanaman yang menjadi sumber pakan lebah. Di daerah tropis lebah dapat berkembang biak dengan baik dan produktifsepanjang tahun karena tumbuhan sebagai sumber pakan tersedia terus. Di daerah sub tropis lebah tidak produktif pada musim dingin (Suranto,2004).

Berikut ini klasifikasi dari spesies lebah madu.

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Ordo: Hymenoptera

Famili: Apidae

Bangsa: Apini

Genus:Apis Lebah madu telah di kenal oleh manusia sejak zaman budaya-budaya kuno beberapa ribu tahun yang lalu. Al Qur'an menempatkan secara istimewa lebah madu menjadi sebuah judul yaituAn Nahl(Lebah Madu). Dalam salah satu ayatnya (Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis:

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.

2.8.2 Semut rangrang (Oechophylla smaragdina) Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam ordo Hymenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala disebut super organisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di . Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia,Greenland dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut. Di saat jumlah mereka bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan besar. Rayap, terkadang disebutsemut putih, tidak memiliki hubungan yang erat dengan semut, walaupun mereka memiliki struktur sosial yang sama. Semut beludru, walaupun menyerupai semut besar, tapi mereka merupakan tawon betina yang tidak bersayap.

Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif sangat kecil, semut adalah hewan terkuat kedua didunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Posisi pertama adalah Kumbang Badak dengan kemampuan menopang beban dengan berat 850 kali dari berat badannya sendiri.

Klasifikasi ilmiah dari spesies semut rangrang adalah sebagai berikut :

Kerajaan: Animalia

Filum: Arthropoda

Kelas: Insecta

Ordo: Hymenoptera

Sub ordo : Apokrita

Sub Famili: Vespoidea

Famili : Formicidae

Spesies :Oechophylla smaragdina Umat muslim diperintahkan untuk tidak membunuh semut, berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah Muhammad bersabda bahwa, "Ada seekor seekor semut pernah menggigit salah seorang . Nabi tersebut lalu memerintahkan umatnya untuk mendatangi sarang semut kemudian membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya, "Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan1. Pengertian dari Ordo Hymenoptera adalah hymen = selaput, berarti hymenoptera merupakan Serangga bersayap selaput.

2. Ciri-ciri dari Ordo Hymenoptera yaitu : Sayap seperti selaput tipis, Metamorfosis : Holometabola, Bersifat sebagai hama (sebagian kecil), parasit, dan predator, serta penyerbuk. Memiliki Sungut-sungut hymenoptera beragam bentuknya, jumlah ruas-ruas, dan lokasi pada muka.

3. Peranan dari Ordo Hymenoptera yaitu :

: Kerawai daun (leafcutter bees),

Parasit : Larva memarasit berbagai jenis serangga dari ordo Homoptera, Coleoptera, Diptera dan Hymenoptera,

Predator : Memangsa berbagai jenis serangga,

Penyerbuk : Jenis lebah, tetapi imago parasit pun dapat berperan sebagai penyerbuk.

DAFTAR PUSTAKABorror j, Donald,1996.Pengenalan Pelajaran Serangga edisi keenam. Gajah mada university press : Yogyakarta

Hadi, H. Mochamad, dkk. 2009.Biologi Insekta Entomologi. Graha ilmu. Yogyakarta

Purnomo, Hari, 2010.Pengantar Pengendalian Hayati. Penerbit : CV Andi offset. Yogyakarta

Suheriyanto, Dwi, 2008.Ekologi Serangga. UIN Malang Press

Susilo F.x, 2007.PengendalianHayati dengan memberdayakan musuh alami hama tanaman. Graha ilmu edisi pertama. Yogyakarta