12
Sejarah dan Profil Singkat PGAS PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) didirikan tahun 1859 dengan nama Firma L. J. N. Eindhoven & Co. Gravenhage”. Kemudian, pada tahun 1950, pada saat diambil alih oleh Pemerintah Belanda, PGAS diberi nama “NV. Netherland Indische Gaz Maatschapij (NV. NIGM)” . Pada tahun 1958, saat diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, nama PGAS diganti menjadi “Badan Pengambil Alih Perusahaan-Perusahaan Listrik dan Gas (BP3LG)” yang kemudian beralih status menjadi BPU-PLN pada tahun 1961. Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah, PGAS ditetapkan sebagai perusahaan negara dan dikenal sebagai “Perusahaan Negara Gas (PN. Gas)”. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun 1984, PN. Gas diubah menjadi perusahaan umum (“Perum”) dengan nama “Perusahaan Umum Gas Negara”. Perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah no.37 tahun 1994, PGAS diubah dari Perum menjadi perusahaan perseroan terbatas yang dimiliki oleh negara (Persero) dan namanya berubah menjadi “PT Perusahaan Gas Negara (Persero)”. Kantor pusat PGAS berlokasi di di Jl. K.H. Zainul Arifin No. 20, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PGAS adalah melaksanakan perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan usaha hilir bidang gas bumi yang meliputi kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga, perencanaan, pembangunan, pengembangan produksi, penyediaan, penyaluran dan distribusi gas buatan; atau usaha lain yang menunjang usaha. Saat ini, usaha utama PGAS adalah distribusi dan transmisi gas bumi ke pelanggan industri, komersial dan rumah tangga. Pada tanggal 05 Desember 2003, PGAS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PGAS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp1.500,- per saham. Saham- saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Desember 2003. Sejarah Pencatatan Saham JENIS PECATATAN SAHAM TGL PENCATATAN Negara Republik Indonesia (Seri A Dwiwarna) 1 15-Des-2003 Saham Perdana @ Rp1.500,- (Seri B) 1.296.296.00 0 15-Des-2003 Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing ) (Seri B) 3.024.690.99 9 15-Des-2003 Konversi MSOP I (2004 s/d 2006) 215.637.305

IDX Sejarah & Kesimpulan

  • Upload
    alif

  • View
    65

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bisnis

Citation preview

Page 1: IDX Sejarah & Kesimpulan

Sejarah dan Profil Singkat PGAS

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) didirikan tahun 1859 dengan nama “Firma L. J. N. Eindhoven & Co. Gravenhage”. Kemudian, pada tahun 1950, pada saat diambil alih oleh Pemerintah Belanda,  PGAS diberi  nama “NV.  Netherland  Indische Gaz Maatschapij   (NV.  NIGM)”.  Pada tahun 1958,  saat diambil  alih oleh Pemerintah Republik   Indonesia,  nama PGAS diganti menjadi “Badan Pengambil   Alih   Perusahaan-Perusahaan   Listrik   dan  Gas   (BP3LG)” yang   kemudian   beralih   status menjadi BPU-PLN pada tahun 1961.Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah, PGAS ditetapkan sebagai perusahaan negara dan dikenal sebagai “Perusahaan Negara Gas (PN. Gas)”. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun   1984,   PN.   Gas   diubah   menjadi   perusahaan   umum   (“Perum”)   dengan   nama “Perusahaan Umum Gas  Negara”.   Perubahan   terakhir   berdasarkan   Peraturan   Pemerintah   no.37   tahun   1994, PGAS diubah dari Perum menjadi perusahaan perseroan terbatas yang dimiliki oleh negara (Persero) dan namanya berubah menjadi “PT Perusahaan Gas Negara (Persero)”. Kantor pusat PGAS berlokasi di di Jl. K.H. Zainul Arifin No. 20, Jakarta.Berdasarkan   Anggaran   Dasar   Perusahaan,   ruang   lingkup   kegiatan   PGAS   adalah   melaksanakan perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan usaha hilir bidang gas bumi yang meliputi kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga, perencanaan, pembangunan, pengembangan produksi, penyediaan, penyaluran dan distribusi gas buatan; atau usaha lain yang menunjang usaha. Saat ini, usaha utama PGAS adalah distribusi dan transmisi gas bumi ke pelanggan industri, komersial dan rumah tangga.

Pada  tanggal  05  Desember  2003,  PGAS memperoleh  pernyataan  efektif  dari  Bapepam-LK  untuk melakukan   Penawaran   Umum   Perdana   Saham   PGAS   (IPO)   kepada   masyarakat   sebanyak 1.296.296.000  dengan  nilai  nominal  Rp500,-  per  saham dengan harga  penawaran  Rp1.500,-  per saham.   Saham-saham   tersebut   dicatatkan   pada   Bursa   Efek   Indonesia   (BEI)   pada   tanggal   15 Desember 2003.

Sejarah Pencatatan Saham

JENIS PECATATAN SAHAM TGL PENCATATAN

Negara Republik Indonesia (Seri A Dwiwarna) 1 15-Des-2003

Saham Perdana @ Rp1.500,- (Seri B) 1.296.296.000 15-Des-2003

Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) (Seri B) 3.024.690.999 15-Des-2003

Konversi MSOP I (2004 s/d 2006) 215.637.305  

Konversi MSOP I (2006 s/d 2007) 3.261.500  

Konversi ESOP I (2008) 53.551.388  

Pemecahan Saham (Stock Split) 18.373.748.772 04-Ags-2008

Konversi Dana Proyek Pemerintah (2009) 1.274.322.231  

Saham   Seri   A   Dwiwarna   yang   dipegang   Pemerintah   Negara   Republik   Indonesia.   Saham   Seri   A Dwiwarna   adalah   saham   yang   memberikan   hak-hak   preferen   kepada   pemegangnya   untuk menyetujui  pengangkatan dan pemberhentian Komisaris  dan Direksi,  perubahan anggaran dasar termasuk perubahan modal, pembubaran dan likuidasi, penggabungan, peleburan, pengambilalihan PGAS.

Page 2: IDX Sejarah & Kesimpulan

Perusahaan Gas Negara

PGN - Perusahaan   Gas   Negara

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Jenis Publik (IDX: PGAS)

Industri Transmisi dan distribusi gas bumi

Didirikan 1859 (I.J.N. Eindhoven & Co)

Kantor

pusat

Kantor   Pusat   Jl.   KH   Zainul   Arifin   No. 

20 Jakarta - 11140, Indonesia

Tokoh

penting

Hendi Prio Santoso (Direktur Utama)

Produk Gas bumi

Situs web www.pgn.co.id

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN (IDX: PGAS)   adalah   sebuah BUMN yang 

bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi.

Sejarah

Semula pengusahaan gas di  Indonesia adalah perusahaan gas swastaBelanda yang bernama I.J.N.

Eindhoven & Co berdiri   pada   tahun   1859   yang   memperkenalkan   penggunaan   gas   kota 

di Indonesia yang terbuat dari batu bara.

Proses   peralihan   kekuasaan   kembali   terjadi   di   akhir   Perang   Dunia   II   pada   Agustus   1945, 

saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh 

listrik  melalui  delegasi  Buruh/Pegawai  Listrik  dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI 

Page 3: IDX Sejarah & Kesimpulan

Pusat   berinisiatif   menghadap Presiden   Soekarno untuk   menyerahkan   perusahaan-perusahaan 

tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pada   27   Oktober   1945,   Presiden   Soekarno   membentuk Jawatan Listrik dan Gas di   bawah 

Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 

157,5 MW.

Pada tahun 1958 perusahaan tersebut dinasionalisasi dan diubah menjadi PN Gas.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan

Umum Perusahaan Listrik Negara) yang   bergerak   di   bidang   listrik,   gas   dan   kokas   yang 

dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu 

Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan 

Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara. Tanggal inilah 

yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada tiap tahunnya.

Perusahaan   ini   yang   semula   mengalirkan   gas   buatan   dari   batu   bara   dan minyak dengan 

teknik Catalytic Reformingyang tidak ekonomis  mulai  menggantinya  dengan mengalirkan  gas 

alam pada tahun 1974 di kota Cirebon. Konsumennya adalah sektor rumah tangga, komersial 

dan   industri.   Penyaluran   gas   alam   untuk   pertama   kali   dilakukan   di Cirebon tahun 1974, 

kemudian   disusul   berturut-turut   di   wilayah Jakarta tahun 

1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun1985, Surabaya tahun 1994, dan Palembang tahun 1996.

Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan,  maka pada tahun 1984 statusnya 

berubah menjadiPerusahaan Umum Gas Negara Perum dan

pada   tahun 1994 statusnya   ditingkatkan   lagi   menjadi PT Perusahaan Gas Negara

(Persero) dengan   penambahan   ruang   lingkup   usaha   yang   lebih   luas   yaitu   selain   di   bidang 

distribusi gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor hulu yaitu di bidang transmisi, dimana 

PGN berfungsi sebagai transporter.

PGN kemudian memasuki babak baru menjadi perusahaan terbuka ditandai dengan tercatatnya 

saham   PGN   pada   tanggal 15   Desember 2003 di Bursa   Efek   Indonesia dan   namanya   resmi 

menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Galeri logo

Pada tahun 2011, PGN melakukan perubahan logo dan Corporate Identity-nya.

Page 4: IDX Sejarah & Kesimpulan

Logo lama PGN

 

Logo baru PGN

Bisnis PGN[sunting | sunting sumber]

Distribusi gas bumi[sunting | sunting sumber]

PGN mengoperasikan jalur pipa distribusi gas sepanjang lebih dari 3.750 km, menyuplai gas bumi ke 

pembangkit listrik, industri, usaha komersial termasuk restoran, hotel dan rumah sakit, serta rumah 

tangga   di   wilayah-wilayah   yang   paling   padat   penduduknya   di   Indonesia.   PGN   mendapatkan 

keuntungan dari penjualan gas kepada konsumen.

Transmisi Gas Bumi[sunting | sunting sumber]

Jalur pipa transmisi gas bumi PGN terdiri dari jaringan pipa bertekanan tinggi sepanjang sekitar 2.160 

km yang mengirimkan gas bumi dari sumber gas bumi ke stasiun penerima pembeli. PGN menerima 

Toll Fee untuk pengiriman gas sesuai dengan Perjanjian Transportasi Gas (GTA) yang berlaku selama 

10-20 tahun. Unit Bisnis Strategis

Untuk   mengawasi   kegiatan   operasional   transmisi   dan   distribusi,   PGN   membagi   area   bisnisnya 

menjadi empat Unit Bisnis Strategis dengan fokus geografis masing-masing:

SBU   Distribusi   Wilayah   I,   mencakup   area Sumatera   Selatan, Lampung hingga Jawa 

Barat (termasuk Jakarta)

SBU Distribusi Wilayah II   , mencakup area Jawa Timur

SBU   Distribusi   Wilayah   III,   mencakup   Sumatera   Utara,   Riau   (Pekanbaru)   dan Kepulauan 

Riau (Batam)

SBU Transmisi, mencakup jaringan transmisi di Sumatera Selatan dan Jawa

Selain itu, anak perusahaan PGN, PT Transportasi Gas Indonesia, mengelola bisnis transmisi gas bumi 

untuk jaringan Grissik-Duri dan Grissik-Singapura. Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi

Page 5: IDX Sejarah & Kesimpulan

PT Transportasi Gas Indonesia   : transmisi gas bumi

PT PGAS Telekomunikasi Nusantara    (PGASCOM): telekomunikasi

PT PGN Solution   : konstruksi, enginering, operation & maintenance

PT Nusantara Regas   : terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung

PT Saka Energi Indonesia   : kegiatan di bidang hulu

PT Gagas Energi Indonesia   : kegiatan di bidang hilir

PT Gas Energi Jambi   : perdagangan, konstruksi dan jasa

PT Banten Gas Synergi   : jasa, transportasi, perdagangan dan pertambangan (Afiliasi)

PT PGN LNG Indonesia   : bisnis LNG dan terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung

Saham PGN[sunting | sunting sumber]

Kode Saham  : PGAS

Seiring dengan gencarnya privatisasi BUMN di  Indonesia,  maka pemerintah melakukan penjualan 

saham   perdana   PT   Perusahaan   Gas   Negara   (Tbk)   pada   tanggal   05   Desember   2003.   PGAS 

memperoleh   pernyataan   efektif   dari Bapepam-LKuntuk   melakukan   Penawaran   Umum   Perdana 

Saham PGAS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 dengan nilai nominal Rp. 500,- per 

saham   dengan   harga   penawaran   Rp.   1.500,-   per   saham.   Saham-saham   tersebut   dicatatkan 

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 Desember 2003.

Pada pertengahan Januari 2007, informasi keterlambatan komersialisasi gas via pipa transmisi SSWJ 

dari manajemen PGN menjadi penyebab utama anjloknya harga saham BUMN itu hingga sebesar 

23% dalam satu hari. Sentimen negatif di pasar modal itu berkaitan dengan kecurigaan bahwa PGN 

dan pemerintah menutup-nutupi keterlambatan proyek tersebut yang harusnya sudah operasi pada 

Desember 2006, tapi tertunda hingga Januari 2007 dan tertunda lagi hingga Maret [1]. Akibatnya PGN 

dikenakan denda oleh Pertamina sebesar US$ 15.000 per hari sejak 1 November 2006[2].

Pada tahun 2011, komposisi saham pemerintah mencapai 57% dan sisanya publik sebanyak 43% [3]

Sejarah Pencatatan Saham PGAS

NO JENIS PECATATAN JUMLAH SAHAM TANGGAL PENCATATAN

01 Saham Perdana @ Rp.1.500,- 1.296.296.000 15 Desember 2003

02 Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) 3.024.691.000

03 Konversi MSOP I (2004 s/d 2006) 215.637.305

Page 6: IDX Sejarah & Kesimpulan

04 Konversi MSOP II (2006 s/d 2007) 3.261.500

05 Konversi ESOP I (2008) 53.551.388

06 Pemecahan Saham (Stock Split) 18.373.748.772 04 Agustus 2008

07 Konversi Dana Proyek Pemerintah (2009) 1.274.322.231

Pranala luar

(Indonesia) Situs Web Resmi

(Indonesia) PGN di BUMN Online

Referensi

1. ̂  "BEJ dan Bapepam Diminta Selidiki Anjloknya Saham PGN". Media Indonesia. 14-01-2007. 

Diakses 2007-01-16.

2. ̂  "PGN Bayar Denda". Kompas Cybermedia. 16-01-2007. Diakses 2007-01-16.

3. ̂  Komposisi saham PGN

Page 7: IDX Sejarah & Kesimpulan
Page 8: IDX Sejarah & Kesimpulan
Page 9: IDX Sejarah & Kesimpulan
Page 10: IDX Sejarah & Kesimpulan

Kesimpulan :

Terjadinya   penurunan   pada   September   2011   adalah   karena   turunnya   nilai   saham   dan   adanya penurunan mata uang.

Peningkatan pada bulan Februari 2013 adalah karena kebutuhan akan gas di Indonesia yang mulai melambung   tinggi   terutama   dibidang   industri   dan   rumah   tangga   maka   dari   bulan   januari   2012 peningkatan secara bertahap sudah mulai terlihat. Apalagi semenjak pemerintah mengalihkan dari Minyak tanah ke GAS, ini juga termasuk faktor mengapa tahun-tahun terakhir harganya melambung tinggi sampai di 4.575.