47
I N D O N E S I A

Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buat bantu sapa aja yang mau, monggo

Citation preview

Page 1: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

I N D O N E S I A

Page 2: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

R.R ALYSIA GITA P.XI-D1 / 27Oleh :

Page 3: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Pembangunan ekonomi INDONESIA jaman dulu

dan masa kini ...

Pembangunan ekonomi INDONESIA jaman dulu

dan masa kini ...

Page 4: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 5: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

PENGERTIAN

Pembangunan ekonomi merupakan usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan kenaikan produk domestik bruto per kapita dengan memperhatikan pertumbuhan jumlah penduduk dengan memperbaiki struktur ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Page 6: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

TUJUAN :

Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan sasaran :1. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat2. Meningkatkan taraf hidup dengan cara meningkatkan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, pemerataan pendidikan, nilai-nilai budaya, dll.3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial dengan membebaskan perbudakan, ketergantungan dan penderitaan

Page 7: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

FAKTOR-FAKTOR :

 • Faktor-faktor Ekonomi, meliputi

sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, kewirausahaan dan teknologi (faktor produksi)

• Faktor Non-Ekonomi, seperti stabilitas ekonomi dan keamanan negara, pelayanan birokrasi yang memihak masyarakat, etos kerja dan kondisi sosial masyarakat.

Page 8: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 9: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

1. kewirausahaan dan teknologi (faktor produksi)

1. BIDANG PERTANIANPembangunan Pertanian di Indonesia tetap dianggap

terpenting dari keseluruhan pembangunan ekonomi, apalagi semenjak sektor pertanian ini menjadi penyelamat perekonomian nasional karena justru pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain pertumbuhannya negatif. Beberapa alas an yang mendasari pentingnya pertanian di Indonesia :(1) potensi sumberdayanya yang besar dan beragam,(2) pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar,(3) besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini dan(4) menjadi basis pertumbuhan di pedesaan

Potensi pertanian yang besar namun sebagian besar dari petani banyak yang termasuk golongan miskin adalah sangat ironis terjadi di Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi sektor pertanian keseluruhan.

Page 10: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Jaman sekarang :

Page 11: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 12: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Jaman dahulu :

Page 13: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Kesimpulan :

Indonesia sebagai negara agrasis atau negara pertanian yang mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai petani. sangat lah aneh jika para petani masih hidup dengan kekurangan apalagi termasuk dalam golongan miskin. Sedangkan sektor pertaniaan adalah salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan perekonomian indonesia seharusnya pemerintah lebih perhatian terhadap para pertani karena mereka juga menyumbang dalam devisa negara untuk pendapatan nasional.

Page 14: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

2. INDUSTRI PERDAGANGAN

Jamandahulu :

Page 15: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 16: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Jaman sekarang :

Page 17: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 18: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

3. PEMERATAAN PEMBANGUNAN

• SEKARANG

Page 19: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 20: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

• JAMAN DAHULU

Page 21: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 22: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

4. FAKTOR TRANSPORTASI

Faktor transportasi sangatlah penting dalam menunjang pembangunan perekonomian di suatu negara. Hal ini dikarenakan transportasi sangatlah membantu dalam berbagai bidang pembangunan. Transportasi sebagai alat bantu pendistribusian sandang, pangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan perekonomian. Selain sebagai pendistribusian, transportasi dalam hal ini sangatlah fital dan menjadi tombak dalam pembangunan perekonomian.

Page 23: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

• Transportasi Modern

Page 24: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

• Transportasi Dahulu

Page 25: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 26: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 27: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

1. SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam hal ini sumber daya manusia menjadi otak dalam pembangunan perekonomian negara, sumber daya manusia diperluka untuk mengatur pembangunan serta menjadi tenaga kerja yang siap dalam membangun suatu negara di bidang perekonomian yang nantinya dapat berdampak pada kemakmuran suatu negara.

Page 28: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Jaman sekarang :

Page 29: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Jaman dahulu :

Page 30: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

2. Sosial BudayaSebaiknya menjadikan kebudayaan-kebudayaan

lokal yang dianut menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya semacam way of life.

Pemerintah Indonesia sebaiknya melakukan sosialisasi kepada warga Indonesia mengenai pengetahuan kebudayaan itu sendiri melalui media massa, lembaga pendidikan seperti sekolah, dan institusi-institusi laiinya yang dapat terusmembangkitkan, melestarikan, serta mengembangkan budaya itu sendiri seperti sanggar-sanggar.

Dalam pengembangannya, sebaiknya pemerintah Indonesia melakukan program-program yang memajukan budaya-budaya lokal seperti ‘Visit Indonesia’ yang didukung dengan upaya komunikasi dan promosi dengan baik, komprehensif (menyeluruh), kontinyu, dan menarik di media-media lokal maupun internasional.

Page 31: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Jaman dahulu :

Page 32: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Masa kini :

Page 33: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

3. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA SEJAK MERDEKA

Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde baru sampai masa sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman politik dan ekonomi. Peralihan dari orde lama dan orde baru telah memberikan iklim politik yang dinamis walaupun akhirnya mengarah ke otoriter namun pada kehidupan ekonomi mengalami perubahan yang lebih baik. Pada masa Orde Lama (1945-1966), masa ini perekonomian berkembang kurang menggembirakan, sebagai dampak ketidakstabilan politik dan seringnya pergantian kabinet. Pada masa Orde Baru (1966-1997), masa pemerintahan orde baru dicanangkan pembangunan dibidang perekonomian. Pengertian perencanaan bermakna sangat kompleks apa lagi disertai dengan istilah pembangunan. Sampai sekarang belum ada defenisi perencanaan yang memuaskan semua semua pihak, karena masing-masing ahli tentang perencanaan mendefenisikan menurut pengertiannya masing-masing, yang di antaranya: Berhubungan dengan hari depan, Menyusun seperangkat kegiatan secara sistematis, Dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.

Page 34: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

1. Orde LamaMasa pemerintahan Soekarno kebijakan ekonomi

pembangunan masih sangat labil, yang didera oleh berbagai persoalan antaranya pergejolakankan politik yang belum kondusif dan juga system pemerintahan yang belum baik, sehingga berdampak pada proses pengambilan kebijakan.

a. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :

Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.

Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.

Kas negara kosong. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

Page 35: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

b. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :

• Gunting Syarifuddin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun.

• Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951 dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.

• Pembatalan sepihak atas hasil-hasil Konferensi Meja Bundar, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan tersebut.

Page 36: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

c. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)

Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi. Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :

• Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.

• Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.

• Devaluasi yang dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1.Tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.

Page 37: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Orde lama :

Page 38: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

2.Orde Baru

Pada masa Orde Baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional dalam program politiknya dan untuk mencapai stabilitas nasional terlebih dahulu diawali dengan apa yang disebut dengan konsensus nasional.

Pada masa ini juga proses pembangunan nasional terus digarap untuk dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Pendapatan perkapita juga meningkat dibandingkan dengan masa orde lama meskipun akhirnya terjadi krisis moneter pada tahun 1997 yang membuat negara semakin terpuruk.

Page 39: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

• Orde Baru

Page 40: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

3. ReformasiPada masa krisis ekonomi, ditandai dengan

tumbangnya pemerintahan Orde Baru kemudian disusul dengan era Reformasi yang dimulai oleh pemerintahan Presiden Habibie. Pada masa ini tidak hanya hal ketatanegaraan yang mengalami perubahan, namun juga kebijakan ekonomi. Sehingga apa yang telah stabil dijalankan selama 32 tahun, terpaksa mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan keadaan.

Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.

Page 41: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono terdapat kebijakan kontroversial yaitu mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan kontroversial pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah.

Page 42: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

Masa Reformasi :

Page 43: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)

GRAFIK :

Page 44: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 45: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 46: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)
Page 47: Indonesia (Rr Alysia Gita p Xi-d1)