40

Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

  • Upload
    sonesia

  • View
    219

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perubahan Harus ADA Untuk Perbaikan

Citation preview

Page 1: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015
Page 2: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

Dari Meja Redaksi Pembaca yang terhormat... Selamat berjumpa kembali dengan Infokus Kepegawaian Kanreg XI BKN setelah kurang lebih enam bulan yang lalu kini

Infokus Kepegawaian kembali hadir di tengah anda untuk menyampaikan kabar-kabar yang berkaitan dengan pelayanan kepegawaian. Dengan kembali hadirnya Infokus Kepegawaian pada edisi IV bulan Juni 2015 ini mudah-mudahan para pembaca tetap antusias dan kami Tim Infokus Kepegawaian justru berharap para pembaca selalu menanti terbitan demi terbitan Infokus Kepegawaian Kanreg XI BKN karena menanti isi berita yang mudah-mudahan layak untuk dibaca sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Dalam kesempatan ini Tim Infokus Kepegawaian mengucapkan Selamat Ulang Tahun BKN yang ke 67, semoga BKN semakin maju dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam pengelolaan manajemen kepegawaian Pegawai Negeri Sipil dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat PNS. Berbicara masalah pelayanan, Kanreg XI BKN terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dengan meluncurkan program pelayanan kepegawaian terpadu satu pintu (PTSP), yang akan menjadi salah satu bahasan utama pada edisi kali ini. Selain itu Tim Infokus Kepegawaian juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat umat Islam, semoga dalam menjalankan ibadah puasa selalu mendapatkan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pada edisi kali ini Infokus Kepegawaian memuat sejumlah liputan mengenai kegiatan-kegiatan Kanreg XI BKN yang tentunya layak untuk diketahui bersama, seperti mengenai Rakor Pencegahan Ijazah Palsu, Rakor Perlakuan Bagi PNS yang Dipidana, serta tak ketinggalan Family Gathering Keluarga Besar Kanreg XI BKN di Pulau Lihaga dan info-info lainnya yang patut kita simak.

Akhir kata, selamat membaca semoga bermanfaat, dan mohon kritik serta saran untuk peningkatan kualitas Infokus Kepegawaian Kanreg XI BKN, karena kami menyadari bahwa penerbitan buletin ini masih jauh dari kesempurnaan. Salam Redaksi

Redaksi INFOKUS Kepegawaian menerima tulisan untuk dimuat dalam bulletin ini yang dapat disampaikan melalui Editor INFOKUS Kepegawaian

BERITA BKN • Perpisahan Kepala BKN 1 • Acara Perpisahan Bapak Warli 2

LIPUTAN KHUSUS • Implementasi Pelayanan Publik Pada Kantor Regional XI BKN : Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) 3 • Kantor Regional XI BKN Menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan Penggunaan Ijazah Palsu 6 • Pembukaan dan Peresmian Kegiatan Dalam Rangka Memperingati HUT Badan Kepegawaian Negara (BKN) Ke-67 7

BERITA PUSAT • Transfer Ilmu Antar Negara Dalam Peningkatan Kapasitas dan Peranan Pemerintah Daerah 9 • Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian 10

BERITA KHUSUS • Kanreg XI BKN Fasilitasi Pemerintah Kab Bone Bolango Melaksanakan TKD Bagi Calon ASN Dengan Sistem CAT BKN 11 • Pra Natal Mengajak Korpri Kanreg XI BKN Menanti Dengan Bijaksana Kedatangan Tuhan Yesus Kedua Kali 12 • Peletakan Batu Pertama Masjid Al-Hijrah 13 • Family Gathering Keluarga Besar Kantor Regional XI BKN di Pulau Lihaga 14 • Pelantikan Pejabat Administrator dan Pengawas di Lingkungan Kantor Regional XI BKN 16 • Orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil Kantor Regional XI BKN 17 • Pengambilan Sumpah/Janji PNS di Lingkungan Kantor Regional XI BKN 19

BERITA KANREG • Rapat Koordinasi Kepegawaian Tentang Perlakuan Bagi PNS Yang Dipidana 20 • Penyuluhan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Kepegawaian Se-Wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN 23 • Rapat Koordinasi Bidang Pensiun dan Sosialisasi Layanan Klaim Otomatis 26 • Bimbingan Teknis Penerapan KPO dan PPO 27

LIPUTAN TERKINI • Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Kanreg XI BKN 29

TULISAN ANDA • PTSP Merubah Prosedur dan Memperbaiki Pelayanan 30

OPINI • The Right Man In The Right Place 32

SELINGAN • Sejarah Kalender 34

Alamat INFOKUS Kepegawaian : Kantor Regional XI BKN, Jln A.A. Maramis Km.8 Manado

Penanggung Jawab : Redaktur : Pembuat Artikel : Kepala Kantor Regional XI BKN Kepala Bagian Tata Usaha Mohamad Recy Lahay Agustina D. Dolonseda Penyunting/Editor : Sekretariat : Kusnaedi Eka Pangestuti Tonny Munayang Brian Steyjers Thayb Rahmiaty M. Saleh Zuzana Damopolii Jaffray J. Sumarauw

Page 3: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

Pada hari Senin tanggal 26

Januari 2015 bertempat di Restoran City Extra Manado, Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara bekerja sama dengan PT. Taspen (Persero) Cabang Manado, menggelar acara ramah tamah dengan Kepala BKN, Bapak Drs. Eko Sutrisno, M.Si, yang berdasarkan pasal 90 huruf b UU Nomor 5 Tahun 2014 dan Surat Keputusan Presiden Nomor 62/M/Tahun 2012 tentang Pengangkatan Kepala BKN, tepatnya terhitung mulai tanggal 2 Februari 2015 akan mengakhiri masa jabatan sebagai Kepala BKN. Acara yang dimulai pada pukul 19.00 Wita turut dihadiri oleh Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian BKN, Bapak Drs. S. Kuspriyo Murdono, M.Si; Kepala Kantor Regional XI BKN, Bapak English Nainggolan, SH, MH; Direktur Pensiun PNS dan Pejabat Negara, Bapak I Nengah Priyadi, SH, M.Si; Kepala Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen ASN, Bapak Aris Windiyanto; Kepala Biro Kepegawaian BKN, Bapak Warli, SH; serta Kepala PT. Taspen (Persero) Cabang Manado, Bapak Martin Ridingallo beserta jajarannya.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan cindera mata dari seluruh pegawai Kantor Regional XI BKN yang diwakili oleh Kepala Kantor Regional XI BKN, Kepala Bagian Umum, Kepala Bidang Mutasi, Kepala Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun, Kepala Bidang Informasi Kepegawaian, dan Kepala Bidang Bimbingan Teknis, serta cindera mata dari PT. Taspen (Persero) Cabang Manado yang diserahkan oleh Kepala PT. Taspen (Persero) Cabang Manado. Dalam sambutannya Kepala BKN mengingatkan, untuk senantiasa

mewaspadai segala bentuk rongrongan yang akan memecah belah rasa persatuan dan kebersamaan organisasi, terutama yang paling berbahaya adalah yang berasal dari dalam organisasi kita sendiri, karena hal itu akan menggerogoti dan menghancurkan organisasi tanpa kita sadari. Dalam suasana penuh keakraban, Bapak Eko Sutrisno yang dikenal sebagai sosok yang kebapakan dan rendah hati menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan yang diberikan oleh segenap pegawai BKN sehingga beliau dapat menyelesaikan masa tugasnya sebagai Kepala BKN dengan baik serta memohon maaf jika selama menjabat sebagai Kepala BKN ada hal-hal yang kurang berkenan dan masih belum sesuai dengan harapan dari seluruh pegawai BKN. “Saya juga berharap walaupun sudah pensiun dan tidak lagi menduduki jabatan sebagai Kepala BKN, tetapi sebagai pribadi silahturahmi yang sudah terjalin tidak akan putus, serta saya juga berharap ke depannnya sistem kepegawaian akan jauh lebih baik dengan kerja sama antara BKN dengan komunitas kepegawaian yang ada,” demikian Bapak Eko Sutrisno mengakhiri sambutannya. (zuzan)

PERPISAHAN KEPALA BKN

1

Page 4: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

Bpk. English Nainggolan (kiri) saat memberikan cendera mata kepada Bpk. Warli (kanan) yang didampingi istri (Ibu Nurfalkiah)

ACARA PERPISAHAN BAPAK WARLI, SH “SEMOGA SUKSES DENGAN AMANAH BARU”

Setelah sekian lama jabatan Kepala Bidang Mutasi Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara Manado lowong yang menimbulkan pertanyaan siapakah yang pantas dan capable untuk memikul tanggung jawab itu akhirnya terjawab sudah. Terhitung tanggal 19 Maret 2014 berdasarkan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 73/KEP/2014 maka jabatan Kepala Bidang Mutasi Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara Manado diemban oleh Warli, SH. Nama yang cukup singkat dan mudah diingat tetapi memiliki kompetensi dan pengalaman segudang.

Pada tanggal 7 April 2014 dengan mengambil tempat di Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara dilaksanakan Pengambilan Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Dengan disaksikan oleh dua orang saksi yaitu Joko Surbakti, SH sebagai Kepala Bagian Umum Biro Kepegawaian Negara Badan Kepegawaian Negara di Jakarta dan Fatima Erma Latief, SE sebagai Kepala Bidang Informasi Kepegawaian Kantor Regional XI beserta seluruh pegawai Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara, beliau mengucapkan Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

Sebelum menjabat sebagai Kepala Bidang Mutasi Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara Manado, beliau adalah Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Jabatan Analis Kepegawaian. Pria yang lahir di Ciamis pada tanggal 5 Desember 1959 ini mulai mendedikasikan dirinya di Badan Kepegawaian Negara sejak 1 Januari 1982.

Meskipun sudah bekerja tetapi beliau tidak mau tinggal di zona nyaman. Kerinduan untuk menambah ilmu sekaligus meningkatkan kapabilitas diri tidak dapat dibendung. Beliau melanjutkan pendidikannnya di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Fakultas Hukum Jurusan Hukum Tata Negara dan berhasil

menyelesaikan pendidikannya pada tanggal 14 September tahun 1990.

Pada tahun 1991 tepatnya tanggal 7 Juli, Beliau menikah dengan Nurfalkiah dan memiliki empat orang anak yaitu Hilyatun Nislah, Afifah Nurdiyanah, Harmalah Karimah, dan Fahmi Aziz.

Tidak terasa sudah 32 tahun beliau mengabdikan dirinya bagi negara. Begitu banyak pengalaman yang beliau alami tapi tidak menyurutkan dedikasi dan passion beliau. Pemerintah sangat mengapresiasi pengabdian beliau dan itu diwujudkan dengan peng-anugerahan Tanda Kehormatan “Satyalancana Karya Satya” 30 (Tiga Puluh) Tahun.

Pembawaan beliau yang humoris namun tegas membuat beliau cepat berbaur dengan lingkungan kerja yang baru bahkan beliau sangat aktif dalam acara-acara keagamaan. Namun seperti kata bijak “di mana ada pertemuan di situ juga ada perpisahan”, pada bulan Januari 2015 beliau diangkat menjadi Kepala Biro Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara di Jakarta.

Acara perpisahan Bapak Warli dengan jajaran pegawai Kantor Regional XI dilangsungkan di Pondok Hijau Resto. Begitu banyak pesan dan kesan yang disampaikan dalam acara yang penuh kehangatan dan kebersamaan itu. Terasa sekali walaupun singkat tetapi kebersamaan dengan Bapak Warli adalah momen yang tak terlupakan.

Selamat bekerja dan mengabdikan diri di tempat pekerjaan yang baru. Doa kami Bapak Warli diberikan kemampuan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembankan oleh negara. (jaffray)

2

Page 5: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR REGIONAL XI BKN: PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

Tuntutan pelayanan yang baik begitu kuat

dirasakan, terlebih bagi instansi pemerintah. Ada begitu banyak layanan yang diberikan oleh instansi pemerintah kepada masyarakat, namun dari berbagai kajian dan data penilaian masyarakat kepada kepuasan pelayanan pada umumnya masih memberikan penilaian yang kurang baik.

Perubahan bentuk pelayanan di instansi pemerintah yang merupakan salah satu wujud implementasi reformasi birokrasi di mulai sejak disahkanya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Instansi-instansi

pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung maupun tidak langsung berupaya untuk dapat memenuhi berbagai persyaratan layanan dengan menyusun, menetapkan dan menerapkan standar pelayanan yang berdasar pada prinsip sederhana, partisipatif, akuntabel, berkelanjutan, transparasi, dan keadilan untuk setiap jenis pelayanan sebagai tolak ukur dalam penyelenggaraan pelayanan di lingkungan masing-masing.

Pelayanan publik dapat diartikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk

3

Page 6: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menurut Keputusan MENPAN No. 63/KEP/M.PAN/7/2003, bahwa kegiatan pelayanan haruslah berdasarkan prinsip pelayanan publik dan juga harus memiliki standar pelayanan yang dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan. Adapun prinsip pelayanan publik adalah :

a. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan.

b. Kejelasan Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik, unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dan sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik, rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

c. Kepastian waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

d. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.

e. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.

f. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.

g. Kelengkapan sarana dan prasarana Tersedianya sarana dan prasarana kerja dan pendukung lainnya yang memadai

termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika.

h. Kemudahan akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

i. Kedisiplinan, kesopan, dan keramahan Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas.

j. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain.

Standar pelayanan merupakan ukuran yang

dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib diataati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan, berikut adalah standar pelayanan menurut Keputusan MENPAN No. 63/KEP/M.PAN/7/2003, yaitu :

a. Prosedur pelayanan Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengadaan.

b. Waktu penyelesaian Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan.

c. Biaya pelayanan Biaya atau tarif pelayanan termasuk rinciannya yang dititipkan dalam proses pemberian pelayanan.

d. Produk pelayanan Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

e. Sarana dan prasarana Penyedia sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik.

f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat

4

Page 7: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dibutuhkan.

Munculnya pelayanan publik dikarenakan adanya kepentingan, dan kepentingan tersebut bermacam-macam bentuknya. Berdasarkan Keputusan MENPAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 kegiatan pelayanan publik, dikelompokkan menjadi :

a. Pelayanan Administratif Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap suatu barang, dan sebagainya. Dokumen-dokumen ini antara lain Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte Kelahiran, Akte Kematian, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor, Sertifikat Kepemilikan atau Penguasaan Tanah, dan sebagainya.

b. Pelayanan Barang Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.

c. Pelayanan Jasa Pelayanan yang menghasikan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan sebagainya.

Pola penyelenggaraan pelayanan publik

dalam Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, yaitu : a. Fungsional

Pola pelayanan publik diberikan oleh penyelenggara pelayanan, sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangannya.

b. Terpusat Pola pelayanan publik diberikan secara tunggal oleh penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan wewenang dari penyelenggara pelayanan terkait lainnya yang bersangkutan.

c. Terpadu 1) Terpadu Satu Atap

Pola pelayanan terpadu satu atap diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan dilayani melelui beberapa pintu. Terhadap jenis pelayanan yang sudah dekat dengan masyarakat tidak perlu disatu atapkan.

2) Terpadu Satu pintu Pola pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui satu pintu.

d. Gugus Tugas Petugas pelayanan secara perorangan atau dalam bentuk gugus tugas ditempatkan pada instansi pemberi pelayanan dan lokasi pemberian pelayanan tertentu.

Sebagai bentuk penerapan pelayanan

publik pada Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara (BKN), diimplementasi dalam bentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Sesuai dengan keputusan MENPAN Nomor 63/KEP/ M.PAN/7/2003 bahwa Kegiatan Pelayanan Publik di Kantor Regional XI BKN adalah Pelayanan Administratif yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik berupa surat keputusan dan nota persetujuan/penetapan, dengan konsep Pola Pelayanan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Terpadu Satu Pintu dengan nama Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Pelayanan Terpadu Satu Pintu ditujukan untuk dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik melalui pelayanan yang cepat, mudah, transparan, dan pasti. Selain itu kebijakan tersebut juga memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat serta meningkatkan hak yang dilayani atas pelayanan publik yang lebih baik. (tm)

5

Page 8: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

KANTOR REGIONAL XI BKN MENGGELAR RAPAT KOORDINASI PENCEGAHAN PENGGUNAAN IJAZAH PALSU

Manado – Dengan maraknya pemberitaan media massa terkait ijazah palsu yang melibatkan beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta yang berada di wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN, pada tanggal 16 Maret 2015 Kantor Regional XI BKN menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pencegahan Penggunaan Ijazah Palsu.

Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Terbuka, STKIP PGRI, STIE Budi Utomo, STIE Swadaya, beserta Kepala BKD Provinsi Sulawesi Utara beserta Kabupaten Kotanya. Adapun yang menjadi pembicaranya adalah Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah IX, Dr. Hawignyo, M; Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Utara, Asiano G. Kawatu, SE, M.Si; serta Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Manado, Dr. Ichdar Domu, M.Pd.

Adapun pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan sebagai berikut :

1. Perlu dicegah penggunaan ijazah yang diduga palsu oleh CPNS/PNS;

2. Pemerintah Daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara wajib meneliti ulang semua ijazah S1 dan S2 yang digunakan oleh PNS di lingkungannya;

3. Terkait meneliti ulang semua ijazah S1 dan S2, Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara (BKD Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi Utara) akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan pemerintah kabupaten/kota paling lambat 1 (satu) bulan sejak kesepakatan ini dibuat;

4. Sumber utama pengecekan ijazah baik dari PTN maupun PTS dilakukan melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) forlap.dikti.go.id, apabila tidak ditemukan di PDPT konfirmasi ke PTN bagi Ijazah PTN dan ke Kopertis bagi ijazah PTS;

5. Perlu dibentuk tim peneliti/verifikasi khusus ijazah yang dimiliki oleh PNS di semua instansi;

6. Setiap instansi wajib menindak lanjuti semua pengaduan masyarakat mengenai ijazah yang diduga palsu;

7. Peserta wajib melaporkan hasil kesepakatan ini kepada pimpinan instansi masing-masing. (titin)

Kepala Dinas Pendidikan Nasional Prov. Sulut Asiano G. Kawatu, SE, M.Si (kiri); Kepala Kantor Regional XI BKN English Nainggolan, SH, MH; Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah IX Dr. Hawignyo, M; Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Universitas

Negeri Manado Dr. Ichdar Domu, M.Pd (kanan)

Peserta Rapat Koordinasi Pengecagan Penggunaan Ijasah Palsu

6

Page 9: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

PEMBUKAAN DAN PERESMIAN KEGIATAN DALAM RANGKA MEMPERINGATI HUT KE-67 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (BKN)

Dalam rangka memperingati HUT Ke-67 Badan kepegawaian Negara (BKN) yang, yang akan jatuh pada tanggal 30 Mei 2015, Kantor Regional XI BKN Manado mengadakan serangkaian acara yang telah diawali dengan beberapa pertandingan olahraga dari cabang bola volly dan sepak bola mini yang telah dilaksanakan mulai tanggal 20 April 2015 yang lalu.

Pada hari Jumat, tanggal 8 Mei 2015 secara resmi semua rangkaian acara yang akan dan telah dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT BKN ke- 67 dibuka dan diresmikan oleh Kepala Kantor Regional XI BKN Manado, Bapak English Nainggolan, SH, MH yang diawali dengan doa bersama dan pelepasan balon ke udara yang menandai secara resmi acara pembukaan HUT Ke-67 BKN.

Dalam acara pembukaan yang juga dihadiri oleh rekan kerja dari BKD Kota Manado, BKD Kota Tomohon, dan BKD Kabupaten Minahasa Utara tersebut, Kepala Kantor Regional XI BKN Manado, Bapak English Nainggolan, SH, MH memberikan sambutan. Beliau menyampaikan bahwa BKN yang akan memasuki umur yang ke-67 tahun

harus lebih matang sesuai dengan umurnya yang dilihat dari segi pelayanan kepada masyarakat luas yang sesuai dengan tema HUT Ke-67 BKN yaitu “Dengan Tekad Kita Bangun Manajemen Aparatur Sipil Negara Melalui Pelayanan Kepegawaian yang Profesional dan Bermartabat”. Beliau juga menyampaikan pentingnya kebersamaan dan kerja sama dengan instansi yang menjadi mitra kerja BKN khusunya Kantor Regional XI Manado agar terciptanya pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Sambutan Kakanreg didampingi Kepala BKD Kota Tomohon

Acara pembukaan dalam rangka HUT Ke-67 BKN juga dirangkaikan dengan berbagai macam kegiatan seperti senam Zumba dilanjutkan dengan pertandingan persahabatan dari cabang olahraga bola volley. Antusiasme para peserta

7

Page 10: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

dan pendukung dari masing-masing pesertamembuat pertandingan persahabatan ini sangat meriah. Pemenang dari pertandingan persahabatan bola volly ini akhirnya menjadi milik BKDD Kota Manado, peringkat kedua ditempati oleh BKDD Kabupaten Minahasa Utara, BKDD Kota Tomohon menempati peringkat ketiga, sedangkan tuan rumah harus puas menempati peringkat ke empat.

Pelepasan Balon HUT Ke-67 BKN

Semua kegiatan dalam rangka HUT KeBKN akan mencapai puncaknya pada tanggal 1 Juni 2015. Pada tanggal 29 Mei 2015 dilaksanakan jalan sehat yang melibatkan keluarga besar Kantor Regional XI BKN Manado dan untuk acara puncak tanggal 1 Juni 2015 akan ada penyerahan hadiah kepada masingpeserta lomba yang mendapatkan juaraacara puncak tersebut juga akan dilaksanakan lomba kebersihan dan keindahan ruangan pada masing-masing bidang dan direncanakan akan dinilai langsung oleh Sekda Kabupaten Minahasa Utara, Kepala BKD Provinsi Sulawesi U

masing peserta membuat pertandingan persahabatan ini sangat

emenang dari pertandingan persahabatan bola volly ini akhirnya menjadi

anado, peringkat kedua Minahasa Utara,

BKDD Kota Tomohon menempati peringkat sedangkan tuan rumah harus puas

HUT Ke-67 akan mencapai puncaknya pada tanggal 1

ada tanggal 29 Mei 2015 yang melibatkan

keluarga besar Kantor Regional XI BKN Manado dan untuk acara puncak tanggal 1 Juni 2015 akan ada penyerahan hadiah kepada masing-masing

erta lomba yang mendapatkan juara. Pada acara puncak tersebut juga akan dilaksanakan lomba kebersihan dan keindahan ruangan pada

masing bidang dan direncanakan akan Minahasa

Utara, Kepala BKD Provinsi Sulawesi Utara,

Kepala BKD Kota Tomohon, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kantor Regional XI BKN Manado.

Semoga diumur yang ke-Kepegawaian Negara menjadi instansi yang lebih profesional dan bermartabat sesuai dengan visi dan misi BKN. (bryan)

Senam Zumba bersama

Pertandingan persahabatan Bola Volly

dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kantor Regional XI BKN

-67 ini, Badan Kepegawaian Negara menjadi instansi yang lebih profesional dan bermartabat sesuai dengan visi

Senam Zumba bersama

Pertandingan persahabatan Bola Volly

8

Page 11: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

TRANSFER ILMU ANTAR NEGARA DALAM PENINGKATAN KAPASITAS DAN PERANAN PEMERINTAH

DAERAH

Badan Kepegawaian Negara menggelar workshop dengan tema “Knowledge Management on Local Government” di Savoy Homann Hotel Bandung, Jalan Asia Afrika Kota Bandung. Workshop Knowledge Management on Local Government ACCSM ini berlangsung selama 4 hari, hingga 27 Februari 2015. Dihadiri oleh 9 Negara Anggota ASEAN dan sejumlah pejabat perwakilan Kementerian/Lembaga. Workshop menjadi langkah konkret sebagai sarana transfer ilmu antarnegara sahabat di ASEAN dan seluruh pihak.

Pembukaan workshop dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Deddy Mizwar serta sejumlah perwakilan dari negara-negara ASEAN. Saat membuka secara langsung acara ini, Deddy Mizwar menyampaikan harapan semoga kegiatan Workshop (Knowledge Management on Local Government ASEAN Conference on Civil Service Matters (ACCSM)) ini dapat melahirkan berbagai rumusan strategis untuk meningkatkan kapasitas serta peranan Pemerintah Daerah dalam rangka membangun sistem pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel. Lebih lanjut beliau memberikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Badan Kepegawaian Negara yang telah menjadikan Provinsi Jawa Barat, khususnya Kota Bandung sebagai Tuan Rumah pelaksanaan kegiatan workshop ini. Pada kesempatan yang sama, Bima Haria Wibisana, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Kepala BKN sekaligus Pelaksana Tugas Kepala BKN mengatakan, semoga kegiatan workshop kali ini dapat memperkuat hubungan antara Negara-negara anggota ASEAN dan semakin menegaskan peran ASEAN dalam dunia Internasional.

Pada hari kedua workshop, masing-masing perwakilan dari negara-negara ASEAN menyampaikan presentasinya mengenai rumusan strategi dan kondisi dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Mewakili Indonesia dipilihlah Ridwan Kamil selaku Walikota Bandung dan Tri Risma Harini yang menjabat sebagai Walikota Surabaya sebagai pembicara pada momen international ACCSM karena berbagai prestasi dan terobosan- terobosan yang telah meraka lakukan. Yang menarik adalah bahwa didaulatnya kedua Walikota berprestasi tersebut sebagai pembicara dalam Workshop Knowledge Management on Local Government ASEAN Conference on Civil Service Matters (ACCSM) karena mereka merasa dirinya bukan sebagai pejabat melainkan sebagai Manager. Sehingga mereka lebih memberikan contoh kepada seluruh stafnya bukan ke memerintah.

Walikota Bandung Ridwan Kamil melakukan berbagai strategi dalam Management Knowledge yang diterapkan di Kota Bandung. Ridwan Kamil menyampaiakan bahwa strategi yang dilakukan dalam management knowledge dalam memimpin Kota Bandung meliputi: menciptakan sharing pengetahuan berbagi budaya, mendorong pegawai untuk lebih berinovasi membuat sesuatu yang baru dan bagaimana caranya dan berbagi invoasinya dan berbagi pengetahuan melalui media sosial seperti whatsapp group/facebook/twitter dan belajar dari pengalaman dan e-learning. Data dari Lemhanas mencatat bahwa saat ini Kota Bandung merupakan first trust city of people Indonesia. Kota Bandung juga merupakan perigkat ke 6 dunia untuk penggunaan social media, dimana

9

Page 12: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

penggunaan social media di Kota Bandung untuk berbagai tujuan seperti media komunikasi dengan penduduk Kota Bandung, sebagai pusat pengaduan masyarakat, sebagai alat kontrol publik dan sebagai tempat berbagi pengetahuan. Bandung Command Centre (BCC) merupakan wujud nyata strategi dalam management knowledge.

Jika Ridwan Kamil menggunakan social media sebagai strategi dalam management knowledge PNS, maka Tri Risma Harini menekankan pada pemanfaatan e-governmentsebagai strategi pembangunan management knowledge jajarannya. Tri Risma Harini menyampaikan bahwa e-governmentdilakukan di berbagai bidang, diantaranya: budgeting, e-SDM, e-performance, e-monitoring, e- education, e-office, e-permit, e-health, dan

Rapat Koordinasi Nasional KepegawaianJakarta – Rabu (10/6) bertempat di Hotel

Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Badan Kepegawaian Negara melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian, yang dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Dalam Rakornas Kepegawaian tersebut juga diserahkan BKN Award yang merupakan

penggunaan social media di Kota Bandung untuk berbagai tujuan seperti media komunikasi dengan penduduk Kota Bandung, sebagai pusat pengaduan masyarakat, sebagai alat kontrol publik dan sebagai tempat berbagi pengetahuan.

(BCC) merupakan management

Jika Ridwan Kamil menggunakan social management

PNS, maka Tri Risma Harini government

management jajarannya. Tri Risma Harini

government lebih dilakukan di berbagai bidang, diantaranya: e-

monitoring, health, dan

media centre. Menurut Risma dilakukan pekerjaan secara digital, yang bersangkutan akan bisa selalu memantau setiap pekerjaan hanya dari tablet dan handphone

Pada akhirnya workshop dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung terlaksananypemerintah, khususnya program reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi sejatinya adalah proses perbaikan tata kelola pemerintahan dan pembangunan aparatur negara yang bertujuan menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristiWorkshop juga diharapkan dapat meningkatkan respons pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai tantangan dan sebagai sarana mewujudkan harapan masyarakat untuk peningkatan pelayanan publik yang lebih ba(eka)

Rapat Koordinasi Nasional Kepegawaian Rabu (10/6) bertempat di Hotel

Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Badan Kepegawaian Negara melaksanakan Rapat

, yang dibuka

Dalam Rakornas Kepegawaian tersebut yang merupakan

perhargaan yang bergengsi sebagai pengakuan pengelolaan kepegawaian terbaik. Ada 73 tropi BKN Award 2015 yang bagi dalam 11 Kategori, dan dari 73 tropi tersebut, 3 (tiga) tropi berhasil di bawah pulang oleh 2 (dua) Instansi Daerah di Wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN. Adapun Instansi dan tropi-tropi yang berhasil di raih yaitu:(tm)

. Menurut Risma bahwa dengan dilakukan pekerjaan secara digital, yang bersangkutan akan bisa selalu memantau setiap

handphonenya.

workshop ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung terlaksananya program pemerintah, khususnya program reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi sejatinya adalah proses perbaikan tata kelola pemerintahan dan pembangunan aparatur negara yang bertujuan menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif.

juga diharapkan dapat meningkatkan respons pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai tantangan dan sebagai sarana mewujudkan harapan masyarakat untuk peningkatan pelayanan publik yang lebih baik.

perhargaan yang bergengsi sebagai pengakuan pengelolaan kepegawaian terbaik. Ada 73 tropi

am 11 Kategori, dan dari 73 tropi tersebut, 3 (tiga) tropi berhasil di bawah pulang oleh 2 (dua) Instansi Daerah di Wilayah Kerja Kantor Regional XI BKN. Adapun

tropi yang berhasil di raih yaitu:

10

Page 13: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

KANTOR REGIONAL XI BKN FASILITASI PEMERINTAH KABUPATEN BONE BOLANGO MELAKSANAKAN TKD

BAGI CALON ASN DENGAN MENGUNAKAN SISTEM CAT BKN

Kabupaten Bone Bolango menjadi instansi terakhir yang difasilitasi oleh Kantor Regional XI BKN dalam melaksanakan Tes Kompetensi Dasar (TKD) bagi Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menggunakan Sistem Computer Assisted Test (CAT).

Pelaksanaan seleksi lokasinya di SMK Negeri 1 Gorontalo, yang sebelumnya SMK Negeri 1 Gorontalo ini sudah digunakan dalam TKD Calon ASN pada Pemerintah Kota Gorontalo yang berlangsung selama 12 (dua belas) hari dan dilanjutkan dengan Kabupaten Gorontalo Utara selama 4 (empat) hari.

Pelaksanaan TKD Calon ASN pada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango berlangsung 2 (dua) hari, yaitu pada tanggal 4 s/d 5 Desember 2014 yang diikuti oleh 777 peserta yang lulus verifikasi administrasi. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Kabupaten Bone Bolango, yang dihadiri juga oleh Sekretaris BKD Kabupaten Bone Bolango serta pejabat lainnya dilingkungan BKD Kabupaten Pohuwato dan Tim CAT BKN Kanreg XI.

Selama dua hari pelaksanaan tes ada 753 peserta yang hadir, dan skor tertinggi yang dicapai oleh peserta adalah 396. (tm)

11

Page 14: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

PRA NATAL MENGAJAK KORPRI KANREG XI BKN MENANTI BIJAKSANA KEDATANGAN TUHAN YESUS KEDUA KALI

“Menanti dengan Bijaksana”. Itulah tema

perayaan Pra Natal Yesus Kristus KORPRI Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara yang diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal Desember 2014. Pdt. Leendert Kambey, S.Th mengajak segenap umat Kristen di lingkungan Keluarga Besar Kantor Regional XI BKN untuk menanti dengan bijaksana kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali seperti kelima gadis bijaksana dalam Matius 25 : 1-13. “Marilah kita berjaga-jaga seperti kelima gadis bijaksasedia untuk kedatanganNya yang kedua kali dengan melakukan segala perintahNya dan menjauhi segala larangannya yang difirmankanNya di Alkitab, hidup dengan kasih satu dengan yang lain, takut akan Tuhan dalam menjalani kehidupan ini, karena kita tidkapan datangNya Yesus Kristus Tuhan kita, Dia datang secara tiba-tiba, tanpa bisa kita tebakungkap Pengkhotbah.

Kepala Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara dalam kesan dan pesan

PRA NATAL MENGAJAK KORPRI KANREG XI BKN MENANTI DENGAN KEDATANGAN TUHAN YESUS KEDUA KALI

tulah tema perayaan Pra Natal Yesus Kristus KORPRI Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara yang

tanggal 12 Desember 2014. Pdt. Leendert Kambey, S.Th

ak segenap umat Kristen di lingkungan Keluarga Besar Kantor Regional XI BKN untuk menanti dengan bijaksana kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali seperti kelima gadis

13. “Marilah kita jaga seperti kelima gadis bijaksana, siap

sedia untuk kedatanganNya yang kedua kali dengan melakukan segala perintahNya dan menjauhi segala larangannya yang difirmankanNya di Alkitab, hidup dengan kasih satu dengan yang lain, takut akan Tuhan dalam menjalani kehidupan ini, karena kita tidak tahu kapan datangNya Yesus Kristus Tuhan kita, Dia

tiba, tanpa bisa kita tebak,”

Kepala Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara dalam kesan dan pesan

Natalnya meengungkapkan kesannya adalah syukur dan berbangga atas penyelanggaraan Pra Natal ini, di mana di samping melaksanakan pekerjaan rutin di Kantor Regioal XI BKN, setiap pegawai Kristen tetap terpanggil menyisihkan waktu, tenaga, uang untuk merayakan Pra Natal bersama, itu artinya kita terus mengingat keberadaan Tuhan dalam kehidupan kita. Adapun yang menjadi pesan Kepala Kantor Regional XI BKN semoga perayaan Natal menjadikan kita umat yang lebih beriman, tampak dalam pekerjaan melakukan segala sesuatu dengan hati.

Perayaan Pra Natal ini dihadiri bukan hanyoleh umat Kristen Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara tapi seluruh pegawai di lingkungan Kantor Regional XI BKN sebagai bagian dari toleransi umat beragama. Inilah yang menjadikan Pra Natal tersebut menjadi kaya makna meskipun penyelenggaraannya secara sederhana. (titin)

DENGAN

kesannya adalah atas penyelanggaraan Pra

samping melaksanakan pekerjaan rutin di Kantor Regioal XI BKN, setiap pegawai Kristen tetap terpanggil menyisihkan waktu, tenaga, uang untuk merayakan Pra Natal bersama, itu artinya kita terus mengingat

adaan Tuhan dalam kehidupan kita. Adapun Kepala Kantor Regional XI

semoga perayaan Natal menjadikan kita umat yang lebih beriman, tampak dalam pekerjaan melakukan segala sesuatu dengan hati.

Perayaan Pra Natal ini dihadiri bukan hanya oleh umat Kristen Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara tapi seluruh pegawai di lingkungan Kantor Regional XI BKN sebagai bagian dari toleransi umat beragama. Inilah yang menjadikan Pra Natal tersebut menjadi kaya makna meskipun penyelenggaraannya dilakukan

12

Page 15: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

PELETAKAN BATU PERTAMA Alhamdulillah, Tepatnya pada Selasa, 27

Januari 2015 sebuah peristiwa yang bersejarah tertoreh di Kantor Regional BKN XI, peletakan batu pertama Pembangunan Masjid AlHijrah ini, dimulai pada jam 10:20, dengan susunan Acara, sbb:

- Pembukaan; - Pembacaan Tilawah; - Sambutan Kepala Badan Kepegawaian

Negara; - Prosesi peletakan batu pertama

Pembangunan Masjid Al-Hijrah; - Doa Penutup.

Atas saran dari Kepala Kantor Regional XI BKN Bapak English Nainggolan kepada Panitia Pembanguan Masjid Al-Hijrah, untuk secepatnya dilaksanakan pembangunan karena sudah hampir 6 tahun sejak dibentuknya panitia pembangunan Masjid, oleh sebab itu maka lagkah awal diambil oleh Panitia Pembagunan Masjid Al-Hijrah adalah dengan melaksanakan acara peletakan batu pertama.

Saat Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bapak Drs. Eko Sutrisno, M.Si, meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Al-Hijrah. Acara bertempat di belakang Kantor Tata Naskah Regional XI BKN Manado diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Kepala Biro Kepegawaian BKN Bapak Warli, selanjutnya sambutan dari Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bapak Drs. Eko Sutrisno, M.Si., dan dilengkapi tausiah dan doa dari bapak Indra Mantau, M.Ag. Dalam Tausiahnya beliau mengatakan bahwa dalam pandangan Islam Masjid merupakan pusat yang sangat strategis untuk membina masyarakat yang islami untuk melakuakan pembinaan kepada umat, pembinaan aqidah, ibadah serta penerapan ekonomi dan pendidikan berbasis nilai nilai Islam.

PELETAKAN BATU PERTAMA MASJID AL-HIJRAH, Tepatnya pada Selasa, 27

Januari 2015 sebuah peristiwa yang bersejarah XI, Prosesi

peletakan batu pertama Pembangunan Masjid Al-Hijrah ini, dimulai pada jam 10:20, dengan

Kepala Badan Kepegawaian

Prosesi peletakan batu pertama

dari Kepala Kantor Regional XI BKN Bapak English Nainggolan kepada Panitia

Hijrah, untuk secepatnya pembangunan karena sudah hampir

6 tahun sejak dibentuknya panitia pembangunan Masjid, oleh sebab itu maka lagkah awal diambil

Hijrah adalah dengan melaksanakan acara peletakan batu

Kepala Badan Kepegawaian Negara, , meletakkan batu

pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan tempat di belakang

Manado diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Kepala Biro Kepegawaian BKN Bapak Warli,

Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bapak Drs. Eko Sutrisno,

, dan dilengkapi tausiah dan doa dari bapak Tausiahnya beliau

dalam pandangan Islam Masjid merupakan pusat yang sangat strategis untuk membina masyarakat yang islami untuk melakuakan pembinaan kepada umat, pembinaan aqidah, ibadah serta penerapan

ai nilai Islam.

Beliau menghimbau agar dapat menghidupkan kegiatan masjid ini yang mencakup tiga hal Idarah, imarah dan ri’ayah.

Pertama, pelaksanaan idarah meliputi beberapa hal, yaitu : (1) (2) Pengorganisasian, (3) Pengadministrasian, (4) Keuangan, dan (5)Pengawasan.

Kedua, masalah imarah. Ruang lingkup Imarah masjid meliputi : (1) Pembinaan Ibadah, (2) Majelis Ta’lim, (3) Remaja Masjid, (4) Perpustakaan Masjid, (5) Taman Kanak(6) Madrasah Diniyah, (7) Pembinaan Ibadah Sosial, (8) PHBI dan Nasional, Perempuan, (10) Koperasi dan Kesehatan.

Ketiga, ri’ayah. Pengertian Ri’ayah tidakhanya menyangkut keadaan fisik masjid saja, akan tetapi lebih luas lagi sebagaimanadalam Al Qur’an surat Ali Imran : 97. “Barang siapa yang memasuki Masjid maka dia menjadi aman”. Yaitu menciptakan keamanan bagi jama’ah di Masjid yang meliputi aman lahir dan batin. Disamping ruangannya bersih, sucnyaman, penerangannya cukup, tempat wudlu dan kamar kecil bersih dan sehat, airnya cukup,dan pembuangan limbahnya tidak mencemari lingkungan masjid, tembok dan pagarbersih, halaman bersih dan asri, tersedia tempat penitipan sandal/sepatu bagi keramahan pengelola masjid terhadap jama’ahnya, ungkapnya.

Acara yang dikemas sederhana namun penuh kehikmatan dihadiri Seluruh Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kantor Regional XI BKN. Sesuai rencana, semoga Masjid ini dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak lebih dari satu tahun. Oleh karena kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak sehingga rencana dapat terwujud. (kusnaedi)

HIJRAH Beliau menghimbau agar dapat menghidupkan kegiatan masjid ini yang mencakup tiga hal

Pertama, pelaksanaan idarah meliputi Perencanaan,

ngadministrasian, Pengawasan.

Kedua, masalah imarah. Ruang lingkup Pembinaan Ibadah,

Remaja Masjid, Taman Kanak-kanak, Pembinaan Ibadah

PHBI dan Nasional, (9) Pembinaan Koperasi dan (11) Layanan

Ketiga, ri’ayah. Pengertian Ri’ayah tidak hanya menyangkut keadaan fisik masjid saja,

api lebih luas lagi sebagaimana dimaksud dalam Al Qur’an surat Ali Imran : 97. “Barang

maka dia menjadi aman”. Yaitu menciptakan keamanan bagi

yang meliputi aman lahir dan batin. Disamping ruangannya bersih, suci dan

penerangannya cukup, tempat wudlu dan kamar kecil bersih dan sehat, airnya cukup, dan pembuangan limbahnya tidak mencemari lingkungan masjid, tembok dan pagar catnya bersih, halaman bersih dan asri, tersedia tempat

jama’ah, juga keramahan pengelola masjid terhadap

Acara yang dikemas sederhana namun penuh kehikmatan dihadiri Seluruh Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kantor Regional XI

Sesuai rencana, semoga Masjid ini dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak lebih dari satu tahun. Oleh karena kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak sehingga rencana

13

Page 16: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

FAMILY GATHERING KELUARGA BESAR KANTOR REGIONAL XI BKN DI PULAU LIHAGA

Mengutip dari tulisan Parlin Nainggolan di

Kompasiana tanggal 22 Mei 2011, family gathering adalah kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dan keluarga dalam suatu organisasi, perusahaan, atau komunitas-komunitas untuk berkumpul bersama di suatu tempat. Kegiatan family gathering di suatu kantor/instansi biasanya dilaksanakan untuk mempererat hubungan antara sesama pegawai, pegawai dengan kantor tempat bekerja, pegawai dengan keluarganya sendiri, mengenal dan mempererat hubungan dengan keluarga dari pegawai lain, dan penyegaran kembali setelah bekerja di kantor.

Berkumpul di Kantor menuju ke Pelabuhan Serei

Dihadapkan dengan kepadatan aktivitas sehari-hari, terutama melakukan rutinitas pekerjaan sehari-hari, sehingga diperlukan suatu kegiatan yang berguna untuk penyegaran bagi setiap pegawai. Atas dasar itulah Kantor Regional XI BKN Manado melaksanakan family gathering yang dilaksanakan di Pulau Lihaga. Kepala Kantor Regional XI BKN Manado, Bapak English Nainggolan memboyong seluruh pegawai dan keluarga untuk mengikuti kegiatan family gathering tersebut.

Sabtu pagi tanggal 31 Januari 2015, tepat jam 07.00 pagi Wita, di halaman kantor telah tersedia 3 unit bis yang berkapasitas 30 seat untuk mengantarkan pegawai dan keluarga yang akan mengikuti kegiatan family gathering. Masing-masing bagian/bidang mensupport para pegawai di unitnya dengan memberikan t-shirt sebagai identitas unit. Setelah mengawali kegiatan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Marie Sandag, seorang Pegawai dari Bidang Informasi Kepegawaian, kemudian para pegawai beserta keluarga menuju bis yang telah disediakan dengan terlebih mendapatkan sarapan pagi yang telah disediakan oleh Panitia.

Games bersama keluarga

Untuk mencapai salah satu tempat wisata favorit yang terletak di Kabupaten Minahasa Utara ini, perjalanan ditempuh kurang lebih sekitar 90 menit dari Kota Manado menuju Likupang (Pelabuhan Serei). Kemudian dilanjutkan lagi menuju Pulau Lihaga dengan menempuh 45 menit perjalanan dengan menggunakan kapal kecil yang berkapasitas 50 orang.

Perjalanan menuju Pulau Lihaga memang memakan waktu 2 jam. Akan tetapi perjalanan yang nampak melelahkan para peserta dari Kanreg XI BKN Manado terbayarkan dengan keindahan Pulau Lihaga yang terletak pada gugusan pulau-pulau. Tampak pemandangan pulau yang tak berpenghuni itu dihiasi oleh hamparan pasir putih, dikelilingi oleh birunya lautan.

Tiba di pantai pasir putih Pulau Lihaga

14

Page 17: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

Setibanya di Pulau Lihaga, para peserta family gathering mengikuti permainan games outbond yang memang telah dipersiapkan oleh panitia. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun solidaritas dan team work sesama pegawai dan keluarga. Games diadakan dengan membentuk beberapa tim dengan games yang diikuti dengan antusias oleh pegawai Kanreg XI BKN Manado. Acara diselingi oleh live music yang dimainkan oleh Dendy Wolontery, pegawai dari Bagian Umum.

Jam 13.00 Wita, tepat ketika matahari berada di atas kepala, peserta diundang makan siang bersama yang memang telah disiapkan oleh panitia. Menu yang disediakan oleh panitia berupa singkong dan ubi rebus, ikan tude bakar, kuah asam, dan sayur pakis. Semuanya adalah menu khas Manado. Setelah makan siang games pun dilanjutkan hingga tak terasa matahari sudah tergelincir ke barat. Dan peserta family gathering pun menyempatkan mengelilingi Pulau Lihaga

dengan berjalan kaki sebelum bersiap-siap untuk kembali ke rumah masing-masing dengan menempuh perjalanan yang sama.

Sikap kekeluargaan dan keakraban yang terjalin memberikan banyak dampak positif dalam kehidupan sehari-hari ataupun aktifitas di dalam lingkup pekerjaan, oleh karena itu family gathering menjadi kegiatan pendukung untuk menghilangkan rasa penat dan memberikan segala bentuk penyegaran jiwa, relaksasi, dan rasa kekeluargaan yang tinggi. Dengan adanya rasa kekeluargaan dan kekerabatan yang tinggi bisa membuat semuanya menjadi mudah, saling bahu membahu memberikan bantuan satu sama lain, saling berbagi cerita dan solusi dengan didasari ketulusan yang sudah melekat, karena nilai kekeluargaan itu sendiri. Diharapkan ke depannya, pelaksanaan family gathering menjadi agenda tahunan Kanreg XI BKN Manado di tahun-tahun mendatang. (amy)

15

Page 18: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

PELANTIKAN PEJABAT ADMINISTRATOR DAN PENGAWAS DI LINGKUNGAN KANTOR REGIONAL XI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Manado – Dalam rangka penataan dan penyesuaian Organisasi Tata Kerja Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara (BKN), sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014, Kepala Kantor Regional XI BKN, English Nainggolan SH, MH, melantik Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas di lingkungan BKN Kantor Regional XI (Kanreg XI) pada hari Senin, 09 Februari 2015 bertempat di Aula BKN Kanreg XI.

Pengambilan Sumpah

Selain penataan dan penyesuaian dengan Organisasi Tata Kerja (OTK) yang baru, dalam sambutannya Kepala Kanreg XI BKN menyampaikan bahwa dalam pelantikan ini terdapat mutasi, baik mutasi di lingkungan Kanreg XI maupun mutasi antar Kanreg, hal ini menandakan bahwa kita sewaktu-waktu akan bisa ditempatkan di mana saja dan kita harus siap dengan hal tersebut. “Jadi, jangan hanya berpikiran di Manado saja,” tegas Beliau. Tak lupa pula Kepala Kanreg XI BKN mengucapkan selamat kepada PNS yang mendapat promosi dari Jabatan Fungsional Tertentu dan Jabatan Fungsional Umum menjadi Jabatan Pengawas.

Kepala Kanreg XI BKN berpesan agar PNS di lingkungan Kanreg XI BKN agar dapat menjadi contoh bagi semua PNS di wilayah kerja Kanreg XI, baik dalam hal disiplin dan kinerjanya. Selanjutnya Beliau menyampaikan agar dalam melaksanakan tugas nanti diharapkan ada kreatifitas dan inovasi, serta membangun komunikasi dengan komunitas-komunitas kanreg.

Tak lupa pula Beliau menyampaikan agar kita meningkatkan pengetahuan tentang kepegawaian dan bekerja lebih baik terutama dalam melayani. “Dan dengan organisasi ini, diharapkan kita dapat melayani lebih baik. Melayani dengan hati, melayani dengan tulus”, pesan Beliau yang sering sekali diucapkan dan diingatkan kepada seluruh PNS di Kanreg XI BKN.

Penandatanganan Berita Acara

Di akhir sambutannya, Kepala Kanreg XI

BKN menyampaikan terima kasih kepada para undangan yang telah menyempatkan hadir dalam acara pelantikan. Tak lupa pula Beliau berpesan kepada undangan, khususnya rekan kerja dari BKD, agar kami tolong ditegur apabila ada pelayanan yang kurang. “Jangankan ditegur, langsung diperingatkan saja. Kami sangat menerima itu” tegas Beliau mengakhiri sambutan. (recy)

16

Page 19: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL KANTOR REGIONAL XI BKN

Senin (30/3), bertempat di Aula Maesa Kantor Regional XI BKN telah dilaksanakan orientasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II dan Golongan III. Ada 7 CPNS baru, 3 orang penempatan Kantor Regional XI BKN dan 4 orang penempatan UPT wilayah kerja Kantor Regional XI BKN. Acara ini dihadiri oleh Kepala Kantor Regional XI BKN beserta para pejabat Administrator di Lingkungan Kantor Regional XI BKN. Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Kantor Regional XI BKN, English Nainggolan, SH, MH.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Regional XI BKN mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung menjadi bagian dari keluarga besar Kantor Regional XI BKN serta selamat bekerja bagi rekan-rekan CPNS. Beliau mengatakan bahwa para CPNS ini tidak salah memilih instansi dan pasti sudah mencari info mengenai BKN sebelumnya, sehingga menambah keyakinan untuk mengabdi di BKN. Hari ini hari pertama secara resmi para CPNS masuk dan

bergabung menjadi bagian dari Kantor Regional XI BKN. Kantor BKN ini disiplin dan berbeda dengan instansi lain. Jadi diharapkan para CPNS yang harus menyesuaikan diri dengan organisasi, bukan organisasi yang menyesuaikan dengan para pegawai baru. Para CPNS diminta untuk beradaptasi dengan pegawai di lingkungan kantor. Jika ada perilaku yang bagus harus dicontoh.

Dalam sambutannya beliau juga berpesan, pertama pendapatan PNS terbatas, oleh karena itu tolong berhemat dan diperhatikan gaya hidup. Kedua, semua sudah tahu bagaimana ketatnya tes masuk CPNS. Pesan Bapak Kepala Kakanreg agar jangan sombong dan tetap rendah hati. Sungguh luar biasa para CPNS semua bisa menang dalam ujian yang kompetitif. Ketiga, tolong perhitungkan faktor jarak, kondisi ekonomi, dan transportasi dalam mencari tempat kos. Keempat, harus bisa membaur dan tidak boleh merasa rendah diri, tetapi harus rendah hati. Untuk informasi penempatan UPT untuk

17

Page 20: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

sementara masih ditempatkan di Kantor Regional XI BKN dan nanti ada Perka tersendiri yang mengatur tentang UPT. Dan Assesor merupakan jabatan yang pertama ada di Kanreg BKN jadi harus banyak belajar mengenai apa itu Assesor dan harus ada inisiatif untuk mencari tahu. Dan sekali lagi Bapak Kakanreg pesankan harus menjaga tingkah laku karena banyak bertemu dengan instansi lain, tetap menjaga kesopanan dan menjaga integritas, serta memiliki loyalitas. Jangan menjadikan BKN sebagai pekerjaan sampingan dan pekerjaan pokoknya ada di luar kantor. Kita semua adalah pewaris dan penerus kanreg XI BKN. Jadi diharapkan bisa menjadi contoh bagi yang lain.

Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari masing-masing Pejabat Administrator yang dimulai oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Yetsie Elvie Pangalila, S.Sos, M.Si. Dalam Pengarahannya, Kepala Bagian Tata Usaha menyampaikan ucapan selamat datang kepada para CPNS dan selamat bergabung menjadi keluarga besar BKN serta diharapkan para CPNS dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan aturan yang ada. Kepala Bagian Tata Usaha kemudian memaparkan tentang Struktur Organisasi Kantor Regional XI BKN sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014, Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Tata Usaha sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014, Struktur Organisasi Bagian Tata Usaha, serta tata tertib di Kantor Regional XI BKN.

Kemudian sesi kedua pemaparan dilanjutkan oleh Kepala Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian, Sri Hartati, SH, MH yang menjelaskan tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014 dan Struktur Organisasi Bidang Muatsi dan

Status Kepegawaian.

Kemudian sesi ketiga pemaparan dilanjutkan oleh Kepala Bidang Pengangkatan dan Pensiun, Fatima Erma Latief, SE yang menjelaskan tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pengangkatan dan Pensiun sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014 dan Struktur Organisasi Bidang Pengangkatan dan Pensiun.

Kemudian sesi keempat pemaparan dilanjutkan oleh Kepala Bidang Informasi Kepegawaian, Drs. Burhan Manda, SH, MH yang menjelaskan tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Informasi Kepegawaian sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014 dan Struktur Organisasi Bidang Informasi Kepegawaian.

Kemudian sesi terakhir dilanjutkan penyampaian materi oleh Kepala Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian, Eddy Korengkeng, S.Sos yang menjelaskan tentang Tugas pokok dan fungsi Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 Tahun 2014 dan Struktur Organisasi Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian.

Setelah semua bagian/bidang selesai melaksanakan presentasi, acara orientasi dilanjutkan dengan orientasi lapangan atau kunjungan ke ruangan masing-masing bagian atau bidang untuk lebih mengenal tempat dan fungsi ruangan juga untuk berinteraksi dengan seluruh pegawai di kantor ini. (kusnaedi)

18

Page 21: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PNS DI LINGKUNGAN KANTOR REGIONAL XI BKN

Manado, hari Rabu tanggal 24 Juni 2015, Kepala Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara ( BKN ), English Nainggolan, melakukan pengambilan sumpah/janji PNS sekaligus memberikan selamat kepada pegawai yang baru di ambil sumpah atas peningkatan status dari CPNS menjadi PNS, dan ini semua atas prestasi yang telah diberikan karena tidak ada kewajiban bahwa semua CPNS harus diangkat menjadi PNS, tetapi ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk diangkat menjadi PNS. Kepala Kantor Regional XI BKN berharap ada makna strategis dengan adanya peningkatan status dari CPNS menjadi PNS yang 80% menjadi 100%, begitupun dengan kinerjanya setelah PNS peningkatan kinerja harus meningkat bahkan lebih dari 100%.

Para CPNS yang diambil sumpahnya tersebut merupakan hasil seleksi pengadaan CPNS BKN tahun 2014. Ke 10 (sepuluh) orang CPNS yang dilantik terdiri dari 5 (lima) orang CPNS golongan II dan 5 (lima) orang CPNS

golongan III. Para CPNS dilantik menjadi PNS berdasarkan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor UP.33/4/2015 Tanggal 21 Mei 2015 tentang pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dalam pidato pelantikannya, Kepala Kantor Regional XI BKN mengajak seluruh pegawai untuk terus berkarya dan mengabdi, bukan untuk unit kerja tetapi untuk Badan Kepegawaian Negara, karena jika prestasi BKN ke depan meningkat maka kesejahteraan kita lebih baik lagi, sebagaimana upaya-upaya pimpinan kita ke arah tersebut. Beliau juga berpesan kepada teman-teman yang masih CPNS jangan ada yang rendah diri dengan status CPNSnya tetapi jadilah orang yang rendah hati, dan juga kepada seluhur Pegawai Kanreg XI BKN, Kakanreg menghimbau bahwa kita sebagai instansi pusat yang ada di daerah harus lebih baik dari instansi vertikal dan daerah lainnya, itu sudah kita mulai dan harus kita tingkatkan. Kegiatan pengambilan sumpah/janji PNS diakhiri dengan memberikan ucapan selamat kepada para pegawai yang baru saja di ambilnya sumpah/janjinya.

Selamat bagi PNS Kantor Regional XI BKN yang baru, tugas besar menanti Anda. (eka)

19

Page 22: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

RAPAT KOORDINASI KEPEGAWAIANTENTANG PERLAKUAN BAGI PNS YANG DIPIDANA

Berkaitan dengan banyaknya permasalahan kepegawaian di wilayah kerja Kantor Regional XI BKN, maka Kantor RegionaL XI BKN mengadakan Rapat Koordinasi Kepegawaian tentang Perlakuan bagi PNS yang Dipidana. Acara Rakor yang diadakan pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2015 bertempat di Aula Maesa Kantor Regional XI BKN, dihadiri oleh para Sekretaris Daerah dan Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah kerja Kantor Regional XI BKN, yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Maluku Utara. Narasumber pada acara tersebut berasal dari BKN yang diwakili oleh Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian, Ibu Yulina Setiawati Ningsih Nugroho, SH, MM, Bapak Dadek Nandemar, Narasumber dari Badan Pemeriksa Keuangan, dan Narasumber dari Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Utara, Bapak Erwin Purba, SH.

Dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Kepegawaian tentang Perlakuan bagi PNS yang Dipidana, Deputi Pembinaan Manajemen Kepegawaian, Ibu Yulina Setiawati Ningsih Nugroho, SH, MM

Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian Yulina Setiawati Ningsih Nugroho, SH, MM (kiri), Kepala Kantor Regional

XI BKN English Nainggolan, SH, MH (kanan)

RAPAT KOORDINASI KEPEGAWAIANTENTANG PERLAKUAN BAGI PNS YANG DIPIDANA

erkaitan dengan banyaknya permasalahan kepegawaian di wilayah kerja

Regional XI BKN, maka Kantor RegionaL XI BKN mengadakan Rapat Koordinasi Kepegawaian tentang Perlakuan bagi PNS yang Dipidana. Acara Rakor yang diadakan pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2015 bertempat di Aula Maesa Kantor

ra Sekretaris Daerah dan Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah kerja Kantor Regional XI BKN, yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Maluku Utara. Narasumber pada acara tersebut berasal dari BKN yang diwakili oleh

ang Pembinaan Manajemen Kepegawaian, Ibu Yulina Setiawati Ningsih Nugroho, SH, MM, Bapak Dadek Nandemar, Narasumber dari Badan Pemeriksa Keuangan, dan Narasumber dari Kejaksaan Tinggi Provinsi

Dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Kepegawaian tentang Perlakuan

Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian, Ibu Yulina Setiawati Ningsih Nugroho, SH, MM

menyampaikan bahwa beliau mengapresiasi Kantor regional XI BKN Manado yang menyelenggarakan acara rapat koordinasi kepegawaian ini. Acara ini dipandang penting sebagai sebuah forum terutama bagi Sekretaris Daerah dan Kepala BKD yang berkaitan erat dengan setiap permasalahan kepegawaian untuk menyamakan persepsi ataupun mencari solusi agar permasalahan yang timbul tidak berlarutlarut. Selanjutnya Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian dalam sambutannya pada pembukaan rakor yang dilanjutkan dengan materi Pemberhentian PNS menurut Undangundang Nomor 43 Tahun 1999 dan Undangundang Nomor 5 Tahun 2014 mengharapkan kepada seluruh jajaran pemerintahan agar menerapkan merit system. Prinsipsystem adalah tentang kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Implementasi merit systemlain adalah :

1. Seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;

2. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;

3. Pelaksanaan rekrutmen, seleksi, dan promosi dilakukan secara terbuka berdasarkan kualifikasi individual dan standar kompetensi jabatan;

4. Memiliki manajemen karier yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, dan pola karier;

5. Memberlakukan pegawai ASN secarasetara, dan non diskriminatif;

6. Memberikan gaji yang sama pada posisi dan bobot jabatan yang sama;

7. Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan kinerja;

8. Menerapkan standar integritas dan perilaku pegawai ASN;

Pembinaan Manajemen Kepegawaian Yulina Kepala Kantor Regional

XI BKN English Nainggolan, SH, MH (kanan)

RAPAT KOORDINASI KEPEGAWAIAN TENTANG PERLAKUAN BAGI PNS YANG DIPIDANA

menyampaikan bahwa beliau mengapresiasi Kantor regional XI BKN Manado yang menyelenggarakan acara rapat koordinasi kepegawaian ini. Acara ini dipandang penting

buah forum terutama bagi Sekretaris Daerah dan Kepala BKD yang berkaitan erat dengan setiap permasalahan kepegawaian untuk menyamakan persepsi ataupun mencari solusi agar permasalahan yang timbul tidak berlarut-larut. Selanjutnya Deputi Bidang Pembinaan

najemen Kepegawaian dalam sambutannya pada pembukaan rakor yang dilanjutkan dengan materi Pemberhentian PNS menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 mengharapkan kepada seluruh jajaran pemerintahan agar

. Prinsip-prinsip merit adalah tentang kualifikasi, kompetensi,

merit system antara

Seluruh jabatan sudah memiliki standar

Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai

Pelaksanaan rekrutmen, seleksi, dan promosi dilakukan secara terbuka berdasarkan kualifikasi individual dan standar kompetensi

Memiliki manajemen karier yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, dan pola

Memberlakukan pegawai ASN secara adil,

Memberikan gaji yang sama pada posisi dan

Memberikan penghargaan dan mengenakan

Menerapkan standar integritas dan perilaku

20

Page 23: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

9. Merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi sesuai dengan hasil pengolahan kinerja;

10. Menjaga netralitas pegawai ASN dari intervensi politik;

11. Memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan penyalagunaan wewenang; dan

12. Memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi.

Komisi ASN bertugas mengawasi pelaksanaan merit system di mana outputnya adalah pegawai negeri sipil yang mempunyai integritas yang baik dan profesional. Pelaksanaan manajemen kepegawaian merupakan tanggung jawab dari Sekretaris Daerah dan Kepala BKD, untuk itu diharapkan masalah-masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu diharapkan pula semua mutasi kepegawaian (termasuk mutasi diklat, mutasi di penjara) harus dilaporkan, di sini diperlukan kejujuran semua pengelola kepegawaian. Rekam jejak adalah salah satu penentu, walaupun secara adminstrasi dan dalam pelaksanaan tes memenuhi syarat, namun jika tidak memiliki rekam jejak yang baik maka harus digugurkan, dan hal ini berlaku surut. Konsekuensinya adalah pengembalian gaji yang sudah diterima. Sedangkan perlakuan terhadap PNS yang melakukan tindak pidana jabatan atau yang ada hubungannya dengan jabatan menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah :

1. PNS yang menjadi tersangka dan ditahan maka yang bersangkutan diberhentikan sementara;

2. Selama diberhentikan sementara diberikan uang pemberhentian sementara sebesar 50 % dari gaji;

3. Uang pemberhentian sementara diberikan bulan berikutnya sejak ditetapkan SK pemberhentian sementara;

4. Pemberhentian sementara berlaku sejak dikenakan penahanan sampai dengan ditetapkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap;

5. PNS yang diberhentikan sementara mencapai BUP, maka akan diberikan penghasilan 75% dari hak pensiunnya;

6. Setelah ada keputusan pengadilan tersebut, PNS diberhentikan tidak dengan hormat;

7. PNS yang meninggal dunia sebelum ada keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap maka diberhentikan dengan hormat.

Pada materi mengenai penyelesaian kerugian negara/daerah melalui tuntutan ganti rugi terhadap PNS non bendahara, Bapak Dadek Nandemar selaku Narasumber dari Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara menyampaikan pengertian dari kerugian negara/daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai (pasal 1 angka 22 UU Nomor 1 tahun 2004), antara lain : kekurangan yang nyata dan pasti, akibat perbuatan melawan hukum, adanya hubungan kausalitas (sebab akibat), dan adanya penanggung jawab. Prinsip penyelesaian kerugian negara/daerah, bertujuan untuk tindakan disiplin, menimbulkan efek jera terhadap pelaku, pemulihan kerugian negara, dan mendorong tata kelola yang baik. Dasar hukum penyelesaian ganti rugi negara/daerah terhadap PNS non bendahara adalah Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang

21

Page 24: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara. Tahap penanganan informasi awal harus terjawab untuk pertanyaan 5W1H (what, why, who, when, where, dan how). Mekanisme pemeriksanaan oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah (TPKN/D) harus disertai Berita Acara sesuai bukti-bukti pendukung. Penyelesaian melalui Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) yaitu dengan membayar lunas sekaligus atau angsuran maksimal 24 bulan, dengan persyaratan :

1. Memuat pengakuan dan tanda tangan bermaterai;

2. Kesanggupan melunasi maksimal 24 bulan atau 2 tahun;

3. Ditandatangani saksi minimal 2 orang; 4. Diketahui oleh atasan langsung/kepala

satker; 5. Dapat diangsur dengan pemotongan gaji; 6. Untuk kerugian dengan jumlah besar

dimintakan sita jaminan.

Sedangkan penyelesaian melalui Surat Pembebanan (Tuntutan Ganti Kerugian) dilakukan apabila penanggung jawab tidan mau menandatangani SKTJM atau bila penyelesaian melalui SKTJM tidak berhasil, dengan prosedur yang harus dilakukan, yaitu:

1. Penerbitan surat pemberitahuan ganti rugi; 2. Penyampaian keberatan/pembelaan (14 hari

kerja); 3. Jika keberatan diterima diterbitkan Surat

Bebas Tuntutan Ganti Rugi; 4. Jika ditolak diterbitkan Surat Keputusan

Pembebanan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga Negara/Gubernur /Bupati/Walikota.

Pada materi terakhir yang disampaikan oleh Bapak Erwin Purba, Narasumber dari Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Utara, dengan topik Kejahatan Jabatan yang Dilakukan oleh PNS, dijelaskan bahwa tindak pidana adalah suatu bentuk pelanggaran hukum yang bertentangan dengan norma kepatutan dan kesusilaan yang berlaku di masyarakat. Perumusan Undang-undang Tindak Pidana Korupsi yang meliputi

perbuatan-perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu koorporasi secara “melawan hukum“ yang terbagi menjadi materil dan formil, di mana perkembangan-perkembangan baru yang diatur dalam Undang-undang Tindak Pidana Korupsi adalah “Koorporasi” sebagai “subjek” tindak pidana korupsi yang dapat dikenakan sanksi.

Pengelompokan Tipikor menurut Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2001, yaitu:

1. Tipikor yang berkaitan dengan kerugian negara atau perekonomian negara;

2. Tipikor yang berkaitan dengan penyuapan; 3. Tipikor yang berkaitan dengan penggelapan; 4. Tipikor yang berkaitan dengan permintaan

paksa atau pemerasan jabatan; 5. Tipikor yang berkaitan dengan pemborongan,

leveransir, dan rekanan; 6. Tindak pidana yang berkaitan dengan Tipikor.

Dari hasil pemaparan beberapa materi dan

diskusi antara para peserta rakor kepegawaian dengan para narasumber akhirnya ditarik kesimpulan bahwa : 1. Berdasarkan visi dan misi Undang-undang

ASN, maka tujuan utama dari Undang-undang ASN adalah untuk melindungi PNS dari intervensi politik;

2. PNS yang melakukan tindak pidana kejahatan jabatan, dan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan telah dijatuhi hukuman berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, diberhentikan tidak dengan hormat. Salinan putusan pengadilan merupakan dasar untuk pemberhentian sementara bagi PNS yang terkena pidana;

3. Jenis pemberhentian PNS tertuang dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014;

Penerapan MERIT system diharapkan mampu mencetak calon-calon pemimpin yang berintegritas dan profesional berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang baik. (zuzan)

22

Page 25: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

PENYULUHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

SE-WILAYAH KERJA KANTOR REGIONAL XI BKN Dalam rangka mewujudkan Sistem

Manajemen Kepegawaian yang baik dan benar sesuai dengan visi dan misi Badan Kepegawaian Negara (BKN), Direktorat Perundang-undangan BKN mengadakan penyuluhan tentang Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kepegawaian se-wilayah kerja Kantor Regional XI BKN yang tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi dan pemahaman tentang Peraturan Perundang-undangan dalam bidang Kepegawaian.

Acara Penyuluhan ini diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia, Bapak Sukamto, SH (Kasubdit Peundang-undangan Bidang Karir dan Disiplin), yang dilanjutkan oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanreg XI BKN Manado, Ibu Yetsie Elvie Pangalila mewakili Kepala Kantor Regional XI BKN Manado dan dibuka secara resmi oleh Deputi Perundang-undangan, Ibu Yulina Setiawaty NN, SH, MM.

Dalam Sambutan dan arahannya Deputi Perundang-Undangan menyampaikan bahwa tantangan dan masalah yang dihadapi Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini adalah ASN masih berpiijak dalam 2 (dua) dunia yang menjadi pedoman dalam bidang kepegawaian yaitu UU ASN Nomor 5 tahun 2014 dan UU Nomor 43 tahun 2010 karena dalam UU ASN Nomor 5 tahun 2014, Peraturan Pemerintah (PP) yang menjadi turunan dan pedoman pelaksanaan UU ASN Nomor 5 tahun 2014 baru 1 (satu) PP yang ditetapkan dari 6 (enam) PP yang harus

ditetapkan sehingga UU Nomor 43 tahun 2010 dan PP yang menjadi turunan UU Nomor 43 tahun 2010 ini masih digunakan untuk dijadikan pedoman dalam bidang kepegawaian. Ibu Yulina Setiawaty NN, SH, MM juga menyampaikan masih terdapat disharmonisasi antara UU ASN Nomor 5 tahun 2014 dengan Peraturan Perundangan yang lain sehingga pihak-pihak yang terkait masih berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan agar nantinya tidak ada lagi masalah-masalah yang timbul dalam penerapan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014.

Setelah sambutan dan arahan dari Deputi Perundang-Undangan, Ibu Yulina Setiawaty NN, SH, MM acara penyuluhan ini dilanjutkan dengan penyampaian beberapa materi yang dibawakan oleh Direktur Peraturan Perundang-Undangan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bapak Drs. Haryomo Dwi Putranto, M.Hum. yaitu tentang UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 1983 Jo Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 1990 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Setelah semua kegiatan dalam rangka penyuluhan tentang Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kepegawaian dilaksanakan, acara penyuluhan ini ditutup oleh Direktur Peraturan Perundang-undangan Badan Kepegawain Negara (BKN), Bapak Drs. Haryomo Dwi Putranto, M.Hum. (bryan)

Direktur Peraturan Perundang-Undangan BKN Drs. Haryomo Dwi Putranto, M.Hum (kiri), Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN Yulina Setiawati Ningsih Nugroho, SH, MM, Kepala Bagian Tata Usaha Kanreg XI BKN Yetsie Y. Pangalila, S.Sos, M.Si (kanan)

23

Page 26: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

IMPLEMENTASI PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI SALAH SATU INSTRUMEN REFORMASI BIROKRASI

Rapat pelaksanaan Implementasi Penataan PNS bertempat di Aula Maesa Kantor Regional XI BKN Manado yang berlangsung dari tanggal 25 Maret sampai 26 Maret 2015, dihadiri oleh 102 orang peserta yang berasal dari 34 kabupaten/kota terdiri dari Pegawai pada BKD yang menangani perencanaan atau formasi PNS dan Pegawai pada Bagian Organisasi dan Tata Laksana di wilayah kerja Kantor Regional XI BKN dan juga Tim dari Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi BKN Jakarta.

Dalam Rapat ini sambutan disampaikan oleh Sekretaris Utama BKN, Bapak Usman Gumanti, SH. M.Si, yang sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya beliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta atas kehadiran dan partisipasinya dalam workshop implementasi penataan PNS Tahun 2015. Yang ditekankan oleh beliau adalah bahwa pertemuan ini adalah wujud dari tindak lanjut dari UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Beliau berharap semoga kegiatan yang akan dilaksanakan selama 2 (dua) hari ini dapat menghasilkan output dan outcome sesuai dengan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini serta membawa manfaat bagi kita semua. Tugas utama selama melaksanakan Penataan PNS

adalah menghitung kebutuhan pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga kita dapat menentukan langkah-langkah tindak lanjut yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada. Implementasi Penataan PNS yang pertama adalah menyusun Analisis Kesenjangan Jabatan (AKJ), maka disampaikan kembali bahwa setiap instansi wajib untuk menyusun Analisis Kesenjangan Jabatan sehingga perlu untuk melakukan verifikasi kembali terhadap informasi jabatan yang telah disusun agar sesuai dengan kebutuhan terutama dalam kaitannya dengan penyusunan Analisis Kesenjangan Jabatan adalah pada syarat jabatan. Kewajiban berikutnya adalah menghitung kebutuhan Pegawai sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 19 tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyusunan kebutuhan PNS. Penghitungan ini wajib dilakukan oleh semua Instansi Daerah dan hasilnya disampaikan kepada Pusat Perencanaan kepegawian dan Formasi BKN paling lambat 3 (tiga) bulan setelah workshop ini selesai diselenggarakan. Pada kesempatan ini, Sekretaris Utama BKN juga menyampaikan bahwa di setiap Kantor Regional akan ditunjuk satu Instansi Daerah yang akan dijadikan sebagai lokus Implementasi Penataan PNS. Tugas dari masing-masing instansi Daerah

24

Sekretaris Utama BKN Usman Gumanti, SH. M.Si (kiri), Kepala Kantor Regional XI BKN English Nainggolan, SH. MH (kanan)

Page 27: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

yang menjadi lokus Implementasi penataan PNS adalah :

1. Melaksanakan koordinasi dengan Tim dari Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi BKN sebagai persiapan untuk workshop Implementasi Penataan PNS di lokus.

2. Bagi Badan Kepegawaian Daerah dan Biro/Bagian Organisasi dan Tata Laksana yang berasal dari Instansi daerah yang menjadi lokus Impelementasi Penataan PNS Tahun 2015 agar menyelesaikan Analisis Kesenjangan Jabatan bagi Pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungannya untuk dipresentasikan pada saat workshop Impelentasi Penataan PNS di lokus.

3. Menyiapkan data penghitungan kebutuhan PNS diantaranya adalah data kelembagaan, Data Bezetting Pegawai (Jumlah Pegawai yang ada), data jumlah rombongan belajar pada sekolah negeri untuk setiap jenjang, data tipe Fasilitas Pelayanan Kesehatan milik pemerintah.

Setelah Sekretaris Utama BKN selesai memberikan sambutan dan membuka secara resmi Rapat pelaksanaan Implementasi Penataan PNS, dilanjutkan dengan acara penyerahan buku pedoman penataan PNS kepada Pemerintah Daerah Kota Gorontalo sebagai daerah lokus Implementasi Penataan PNS pada tahun 2014. Selanjutnya pemaparan materi diberikan oleh Bapak Badi Mulyono dari Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi BKN Jakarta,dan rencana rapat akan berakhir hari Kamis tanggal 26 Maret 2015. Para peserta Rapat sangat antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh Narasumber dari BKN Pusat dengan adanya banyak pertanyaan yang dilontarkan seputar penataan PNS, terutama mengenai Analisis Jabatan dan Analisis Kesenjangan Jabatan. Hal ini merupakan awal yang baik dalam proses penataan PNS sebagai salah satu instrumen

reformasi birokrasi yang sedang dirintis oleh BKN bersama-sama dengan pemerintah daerah. Diharapkan hasil dari penataan PNS ini adalah kesesuaian antara pegawai yang dibutuhkan dengan kondisi yang baik secara kualitas maupun kuantitas. Dengan jumlah dan kualitas yang sesuai akan berdampak pada kualitas pelayanan publik yang semakin meningkat dan terlaksana secara efisien dan efektif. Program penataan PNS merupakan bagian dari tugas besar BKN dalam melakukan pembinaan manajemen ASN dengan mendasarkan pada merit system. Secara khusus, ketentuan mengenai penataan pegawai ini telah diatur oleh BKN melalui Peraturan Kepala BKN Nomor 37 Tahun 2011. Dalam peraturan ini dinyatakan bahwa setiap Pejabat Pembina Kepegawaian baik Pusat maupun Daerah wajib melakukan penataan PNS untuk diperoleh pegawai yang tepat baik secara kuantitas, kualitas, komposisi, dan distribusinya secara proporsional. Beberapa langkah yang harus dilakukan adalah dengan melakukan analisis jabatan, analisis kesenjangan, dan analisis kebutuhan yang dijadikan dasar untuk menentukan kategori jumlah pegawai dengan cara membandingkan antara hasil kebutuhan setiap jabatan dengan jumlah pegawai yang ada.

Rapat Pelaksanaan Implementasi Penataan PNS di wilayah kerja Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara ditutup pada hari Kamis, tanggal 26 Maret 2015 oleh Bapak English Nainggolan, selaku Kepala Kantor Regional XI BKN Manado. Beliau sangat mengapresiasi acara ini karena tugas penataan PNS ini merupakan tanggung jawab kita semua. Dan Lokus tahun ini akan diadakan di Kabupaten Pohuwato karena memang pengelolaan kepegawaian di Kabupaten Pohuwato sangat bagus dan patut menjadi teladan bagi kota/kabupaten yang lain. Dan semoga tahun depan Lokus dapat menyeberang ke daerah Maluku Utara. Dan hasil yang telah diperoleh dari rapat ini, beliau meminta agar dilaporkan kepada atasan masing-masing serta dilakukan implementasinya secepat mungkin. Apalagi dengan adanya UU ASN yang menuntut adanya perubahan/percepatan dalam rangka reformasi birokrasi. (eka)

25

Page 28: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

RAPAT KOORDINASI BIDANG PENSIUN DAN SOSIALISASI LAYANAN KLAIM OTOMATIS

Manado – Koordinasi antara Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan PT. Taspen terus berlanjut. Pada hari Jumat, 10 April 2015 dilaksanakan Rapat Koordinasi Bidang Pensiun dan Sosialiasi Layanan Klaim Otomatis yang dihadiri oleh Direktur Pensiun PNS dan Pejabat Negara BKN, Kepala Kantor Regional XI BKN, Manajer Layanan dan Manfaat Taspen Pusat, serta perwakilan BKD di wilayah Kantor Regional XI BKN.

Rapat koordinasi tersebut terlaksana terkait dengan Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pemberian Kuasa Kepada Kepala BKN untuk a.n. Presiden Menetapkan Kenaikan Pangkat, Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Bagi PNS yang Berpangkat Pembina Utama Muda Golongan Ruang IV/c Ke Atas dan pembahasan tentang tata cara dan pelaksanaan layanan klaim otomatis, di mana PT. Taspen meluncurkan Program Layanan Klaim Otomatis dalam rangka perbaikan dan percepatan pembayaran pensiun pertama dan Tabungan Hari Tua (THT) kepada PNS yang mencapai BUP.

Adapun keputusan rapat tersebut, antara lain :

a. Proses pengusulan SK Pensiun PNS kepada BKN paling cepat 12 (dua belas) bulan dan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum PNS yang

bersangkutan pensiun;

b. PPK melakukan pencetakan dan verifikasi Daftar Perorangan Calon Pensiun (DPCP) serta Formulir Permintaan Pembayaran (FPP) untuk ditandatangani oleh PNS;

c. FPP berserta persyaratan pembayaran Pensiun dan Tabungan Hari Tua oleh BKD disampaikan kepada Kepala Kantor Cabang PT. Taspen;

d. PT. Taspen menyelenggarakan layanan klaim otomatis bekerjasama dengan BKN/BKD dan PPK sehingga pembayaran pensiun pertama dan THT PNS dapat dibayarkan tepat wktu, dan PNS yang bersangkutan tidak perlu mengurus persyaratan serta tidak perlu datang ke Kantor Cabang PT. Taspen;

BKD mendukung sepenuhnya pelaksanaan Layanan Klaim Otomatis. (titin)

26

Page 29: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

BIMBINGAN TEKNIS PENERAPAN PERKA BKN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN KENAIKAN PANGKAT REGULER DAN NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERHENTIAN DAN PEMBERIAN PENSIUN BAGI PNS YANG MENCAPAI BATAS USIA PENSIUN

Manado, 15 Juni 2015 Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara (BKN) melaksanakan bimbingan teknis penerapan Peraturan Kepala BKN Nomor 25 Tahun 2013 tentang Pemberian Kenaikan Pangkat Reguler dan Peraturan Kepala BKN Nomor 26 Tahun 2013 tentang Pemberian Pensiun Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang Mencapai Batas Usia Pensiun. Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini bahwa proses pengurusan kenaikan pangkat (KP) regular bagi PNS dengan jabatan fungsional umum harus sesuai dengan Perka BKN Nomor 25 Tahun 2013 yang pada Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) mengunakan prosedur yang disebut kenaikan pangkat otomatis (KPO). Serta bagi PNS yang mencapai batas usia pensiun (BUP) maka proses pemberhentian dan pemberian pensiunnya sesuai dengan Perka BKN Nomor 26 Tahun 2013 yang pada SAPK menggunakan prosedur pemberhentian pensiun otomatis (PPO).

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Regional XI BKN English Nainggolan, SH. MH, yang dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Bidang dan Operator SAPK dari BKD Prov/Kab/Kota yang bersedia hadir karena kegiatan ini sangat penting untuk

kebutuhan peningkatan pelayanan kepegawaian khususnya peningkatan pelayanan kenaikan pangkat PNS IV/b ke bawah dan Pemberhentian dan Pemberian Pensiun PNS yang BUP IV/b ke bawah. Selanjunya Kakanreg menyampaikan bahwa dengan adanya proses KPO dan PPO, maka BKD harus selalu melakukan peremajaan data terhadap mutasi-mutasi kepagawaian sehingga database akan selalu terupdate serta tidak akan megalami kesulitan untuk melakukan peremajaan yang cukup banyak ketika mendekati periode kenaikan pangkat atau mencapai BUP. dan dengan proses KPO serta PPO tidak diperlukan lagi banyak berkas yang masuk untuk mengurus kepegawaian dan juga diharapkan kepada teman-teman BKD untuk tidak membiarkan PNS mengurus urusan kepegawaiannya sendiri, karena sudah ada BKD yang mengurusnya. Pada kesempatan ini juga Kakanreg menyampaikan bawah setiap ada mutasi-mutasi kepegawaian yang di tetapkan dengan surat keputusan (SK), maka surat tembusan harus disampaikan ke Kantor Regional XI BKN sehingga data pada SAPK dan Tata Naskah di Kanreg akan selalu terupdate dan sama.

Setelah dibukanya kegiatan bimtek penerapan Perka BKN Nomor 25 Tahun 2013 dan

27

Page 30: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

Perka BKN Nomor 26 Tahun 2013 secara resmi oleh Kepala Kantor Regional XI BKN, selanjutnya materi bimtek disampaikan oleh Kepala Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian Kanreg XI BKN Sri Hartati, SH. MH, Kepala Bidang Pengangkatan dan Pensiun Kanreg XI BKN Fatima Erma Latief, SE, dan Kepala Bidang Informasi Kepegawaian Kanreg XI BKN Drs. Burhan, SH. MH.

Peserta bimtek, setelah mendegarkan pemaparan substansi tentang Perka BKN Nomor

25 Tahun 2013 dan Perka BKn Nomor 26 Tahun 2013 yang dilanjutkan dengan tanya jawab. Berikutnya peserta bimtek dimintakan untuk mengikuti pelatihan berupa simulasi KPO dan PPO pada SAPK yang dilaksanakan di ruang Computer Assisted Test (CAT) Kanreg XI BKN dengan pemateri pegawai pada Seksi Pemanfaatan Teknologi Informasi serta Seksi Pengolahan Data dan Diseminasi Informasi Kepegawaian. (tm)

28

Page 31: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

(a) Sambutan dari Kepala Kantor Regional XI BKN English Nainggolan(b) Pegawai bersama keluarga dan undangan (c) Ustadz Rizal Kasim, SIP,MSi memberikan ceramah

BUKA PUASA BERSAMA KELUARGA BESAR

Kamis, Kantor Regional XI Badan

Kepegawaian Negara di Manado melaksanakan acara Buka Puasa Bersama yang dihadiri oleh seluruh pegawai Kantor Regional XI beserta keluarga. Acara ini berlangsung dengan sangat khidmat dan penuh rasa kekeluargaan.

Sambutan dari Kepala Kantor Regional XI BKN English Nainggolan

Ustadz Rizal Kasim, SIP,MSi memberikan ceramah

KELUARGA BESAR KANREG XI BKN

, Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara di Manado melaksanakan

yang dihadiri oleh seluruh pegawai Kantor Regional XI beserta keluarga. Acara ini berlangsung dengan sangat

Ustadz Rizal Kasim, SIP,MSi dalam ceramahnya mengatakan “Bulan Ramadhan adalah Bulan diklat bagi Umat Muslim, bulan dimana kita melatih untuk menahaan nafsu dari halmembatalkan ibadah puwalaupun tidak ada yang melihatnya karena kita percaya bahwa Allah SWT melihat kita. Disamping itu Ustadz yang masih sangat muda mengingatkan kepada undangan bahwa dalam birokrasi PNS dibagi menjadi 4 (empat) Golongan yaitu Golongan I,II,III dan Golongan IV

sedangkan manusia di hadapan Allah hanya ada 2 (dua) golongan yaitu golongan yang beruntung dan golongan yang merugi, sehingganya kita yang saat ini masih beruntung bertemu dengan bulan yang penuh berkah harus benarmemanfaatkan kesempatan ini dengan sebaikbaiknya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Regional XI BKN, Bapak English Nainggolan, SH,MH mengatakan dalam sambutannya bahwa Pegawai di lingkungan Kantor Regional XI BKN merupakan para pribadi yang jujur yang telah diuju kejujurannya dengan menahan hawa nafsu dibulan suci Ramadhan. Beliu juga mengatakan kepada Pegawai yantidak menjalankan Ibadah Puasa untuk toleransi dengan Pegawai yang sedang melaksanakan Ibadah Puasa.

Acara Buka Puasa berakhir dengan sholat Magrib berjamaah yang dilanjutkan dengan makan malam bersama. (cipto)

KANREG XI BKN Ustadz Rizal Kasim, SIP,MSi

dalam ceramahnya mengatakan “Bulan Ramadhan adalah Bulan diklat bagi Umat Muslim, bulan dimana kita melatih untuk menahaan nafsu dari hal-hal yang membatalkan ibadah puasa walaupun tidak ada yang melihatnya karena kita percaya bahwa Allah SWT melihat kita. Disamping itu Ustadz yang masih sangat muda mengingatkan kepada undangan bahwa dalam birokrasi PNS dibagi menjadi 4 (empat) Golongan yaitu

I,III dan Golongan IV sedangkan manusia di hadapan Allah hanya ada 2 (dua) golongan yaitu golongan yang beruntung dan golongan yang merugi, sehingganya kita yang saat ini masih beruntung bertemu dengan bulan yang penuh berkah harus benar-benar

kesempatan ini dengan sebaik-

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Regional XI BKN, Bapak English Nainggolan, SH,MH mengatakan dalam sambutannya bahwa Pegawai di lingkungan Kantor Regional XI BKN merupakan para pribadi

uju kejujurannya dengan menahan hawa nafsu dibulan suci Ramadhan.

atakan kepada Pegawai yang tidak menjalankan Ibadah Puasa untuk toleransi dengan Pegawai yang sedang melaksanakan

Acara Buka Puasa berakhir dengan sholat berjamaah yang dilanjutkan dengan

29

Page 32: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

PTSP MERUBAH PROSEDUR DAN MEMPERBAIKI PELAYANAN

Dengan diterapkannnya konsep pelayanan publik yang diimplementasikan dalam bentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara (BKN) sejak Januari 2015, maka prosedur pelayanan yang selama ini melekat pada Bidang masing-masing berubah menjadi pelayanan pada PTSP.

Pelayanan kepegawaian PTSP Kantor Regional XI BKN memberikan layanan kepegawaian berupa :

a. Layanan berkas; b. Layanan Konsultasi; c. Layanan Pengaduan.

Dengan adanya perubahan prosedur pelayanan yang dahulunya dilaksanakan pada Bidang masing-masing, menjadi Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Perubahan ini juga diikuti dengan adanya pegembangan beberapa aplikasi sehingga pelayanan pada PTSP dapat lebih baik dan memenuhi standar dari Pelayanan Publik yang seharusnya. Konsekuensi adanya perubahan yang terjadi jelas menuntut kehadiran inovasi dalam mengelola layanan publik yang disediakan. Fakta menunjukkan bahwa layanan berbasis teknologi informasi (TI) dalam memberikan pelayanan dan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam jenis layanan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Pemanfaatan kemajuan TI pada PTSP Kantor Regional XI BKN, diawali dengan memberikan keteraturan proses layanan yang didahului penggunaan sistem antrian yang baik sehingga dapat memberikan kejelasan dan kepastian kepada yang dilayani. Sistem antrian yang dikembangkan memberikan kenyamanan kepada mereka yang akan dilayani karena cukup mendapatkan nomor antrian sesuai kebutuhan layanan yang diinginkan, dan mereka hanya perlu duduk sebentar menunggu panggilan nomor antri dari aplikasi antrian yang digunakan.

Selanjutnya pada meja pelayanan di PTSP dikembangkan juga Aplikasi Status Berkas. Dengan aplikasi ini maka status dari suatu berkas pengurusan layanan kepegawaian akan ketahuan dan dapat diinformasikan pada monitor/televisi status berkas yang ada di ruang tunggu PTSP, dan juga informasi status berkas ini dapat di akses melalui SMS (Short Message Service). Pengecekan Status Berkas melalui SMS Center Kanreg XI BKN 08114300411. Selain untuk pengecekan status berkas, SMS Center Kanreg XI BKN ini digunakan untuk menerima pengaduan kepegawaian melalui SMS (layanan pengaduan dapat juga dilayani pada PTSP Kanreg XI BKN).

Pada meja PTSP dikembangkan juga Aplikasi Tata Persuratan, dengan tujuan bahwa setiap surat yang masuk atau keluar dari Kantor Regional XI BKN akan tersimpan dokumen digital dan informasinya, serta dapat di akses dan disposisikan suratnya oleh pimpinan melalui perangkat smart phone.

Selain kedua aplikasi tersebut di atas, ada lagi aplikasi yang dikembangkan guna mendukung peningkatan pelayanan di PTSP, yaitu Aplikasi Konsultasi, di mana setiap pelayanan konsultasi di Kantor Regional XI BKN terlayani dan terdata dengan baik.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 Tahun 2004, pelayanan yang berikan oleh suatu instansi harus dapat dinilai oleh yang menerima pelayanan, sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Penilaian dilakukan memlaui indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang dapat dijadikan bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk itu, pada PTSP Kantor Regional XI BKN telah mengembangkan Aplikasi IKM untuk digunakan oleh yang menerima pelayanan dalam memberikan penilaian terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. (tm)

30

Page 33: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

PROSEDUR PELAYANAN PADA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) KANREG XI BKN

31

Page 34: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

Untuk memahami tentang penempatan pegawai terlebih dahulu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan pegawai. Dalam pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah”. Pada pasal 1 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 dijelaskan “Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan”. Lebih lanjut lagi pada pasal 1 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 disebutkan bahwa “Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan”.

Sedangkan pengertian pegawai negeri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pegawai pemerintah yang berada di luar politik, bertugas melaksanakan administrasi pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan. Sehingga dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu untuk diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan dan berada di luar politik untuk melaksanakan administrasi pemerintahan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan.

Pegawai adalah aset utama organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Pegawai mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia, dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Pegawai bukan mesin, uang, dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi.

Dalam suatu organisasi perencanaan awal penempatan pegawai adalah suatu hal yang sangat mendasar. Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan handal, perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan pegawai yang akan mengisi pekerjaan yang ada dalam unit organisasi tersebut. Keberhasilan dalam pengadaan pegawai terletak pada ketepatan dalam penempatan pegawai, baik penempatan pegawai baru maupun pegawai lama pada posisi jabatan yang baru. Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam mendapatkan pegawai yang kompeten yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.

Penempatan pegawai adalah tindak lanjut dari hasil seleksi, yaitu dengan menempatkan calon pegawai yang diterima pada jabatan atau pekerjaan yang membutuhkan pegawai tersebut. Penempatan ini harus didasarkan pada job description dan job specification yang telah ditentukan serta berpedoman kepada prinsip “penempatan orang-orang yang tepat pada tempat tepat dan penempatan orang yang tepat untuk jabatan yang tepat“ atau “the right man in the right place and the right man behind the right

32

Page 35: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

job”. Prinsip penempatan yang tepat harus dilaksanakan secara konsekuen supaya pegawai dapat bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Dengan penempatan yang tepat, gairah kerja, mental kerja, dan prestasi kerja akan mencapai hasil yang optimal, bahkan kreativitas serta prakarsa karyawan dapat berkembang. Penempatan yang tepat merupakan motivasi yang menimbulkan antusias dan moral kerja yang tinggi bagi pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan.

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2013 tanggal 22 Maret 2013 tentang Uraian Tugas Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara yang telah diperbaharui dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 39 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Jabatan di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara, diuraikan jabatan apa saja yang ada dilingkungan Badan Kepegawaian Negara, baik untuk jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi, maupun jabatan fungsional. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam dalam suatu organisasi.

Saat ini yang menjadi ganjalan adalah masalah penempatan untuk pegawai dengan jabatan fungsional umum. Apakah penempatan pegawai untuk mengisi jabatan fungsional umum berdasarkan pendidikan atau skill dan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan. Jika untuk kepentingan penataan organisasi, tentunya penempatan seseorang harus sesuai dengan pendidikan dan jabatan yang dilamar. Namun, jika hanya berpatokan pada pendidikan dan jabatan yang dilamar, akan terjadi penumpukan di beberapa unit kerja dan bisa jadi ada kekosongan di unit yang lain. Pada kenyataannya saat ini banyak organisasi yang menempatkan pegawai dengan jabatan fungsional umum sesuai dengan kebutuhan organisasi. Hal ini terjadi dengan alasan bahwa

minimnya sumber daya manusia yang tidak sebanding dengan beban kerja organisasi, sehingga ada beberapa jabatan fungsional umum dengan kualifikasi pendidikan tertentu yang diisi oleh pegawai dengan kualifikasi pendidikan yang tidak sesuai. Padahal untuk dapat menduduki suatu jabatan harus memenuhi syarat jabatan tersebut. Syarat jabatan adalah syarat yang harus dipenuhi atau dimiliki seseorang untuk menduduki suatu jabatan. Syarat jabatan merupakan tuntutan kemampuan kerja yang ditunjukkan keahlian atau keterampilan kerja yang diidentifikasi dari pemilikan pengetahuan kerja, pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, dan kemampuan dari aspek psikologis dan kekuatan fisik. Untuk itu agar didapatkan kesesuaian penempatan pegawai perlu dilakukan analisis jabatan dalam suatu organisasi. Hasil analisis jabatan adalah uraian pekerjaan atau jabatan dan persyaratan pekerjaan atau jabatan yang nantinya dapat digunakan dalam penempatan pegawai. Dengan analisis jabatan ini pula akan diperoleh informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu jabatan sehingga dapat menjadi dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. (zuzan)

33

Page 36: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

Konon kalender berasal dari kata kalends yang berarti penetapan bulan yang dimulai pada hari pertama bulan baru. Sistem kalends dikenal pada masa Kaisar Agustus yang memperbaiki sistem penanggalan bikinan Julius Caesar yang dikenal dengan kalender Julian (diperkenalkan 45 tahun sebelum masehi). Kalender Julian merupakan tahun surya dengan jumlah hari tetap setiap bulannya, disisipi satu hari tiap 4 tahun untuk penyesuaian tahun tropis. Kalender ini digunakan secara resmi di seluruh Eropa, sebelum diganti dengan Kalender Gregorian pada tahun 1582. Kalender Gregorian atau kalender Masehi, sudah menjadi standar penghitungan hari internasional. Pada mulanya kalender ini dipakai untuk menentukan jadwal kebaktian gereja-gereja Katolik dan Protestan. Kalender Gregorian merupakan pembaruan dari kalender Julian. Dalam 16 abad pemakaian kalender Julian, titik balik surya sudah bergeser maju sekitar 10 hari dari yang biasanya ditengarai dengan tanggal 21 Maret tiap tahun. Hal ini membuat kacaunya penentuan hari raya Paskah yang bergantung kepada daur candra dan daur surya di titik balik tersebut. Pemikiran tentang koreksi ini sebenarnya telah mulai dipergunjingkan dengan keluarnya tabel-tabel koreksi oleh gereja sejak zaman Paus Pius V pada tahun 1572. Dekrit rekomendasi baru dikeluarkan oleh penggantinya, yaitu Paus Gregorius XIII, dan disahkanlah pada tanggal 24 Februari 1582. Isinya antara lain tentang koreksi daur tahun kabisat dan pengurangan 10 hari dari kalender Julian. Dengan demikian, tanggal 4 Oktober 1582 Julian, esoknya adalah tanggal 15 Oktober 1582 Gregorian. Tanggal 5 hingga 14 Oktober 1582 tidak pernah ada dalam sejarah kalender ini. Kalender ini memuat 97

tahun kabisat tiap 400 tahun. Tahun-tahun yang bisa dibagi seratus tidak dianggap tahun kabisat sekalipun bisa dibagi empat, kecuali bisa dibagi 400. Koreksi ini berlaku surut sampai pada Konsili Nicaea pada 325, saat hari Paskah ditetapkan. Tingkat kekeliaruan Cuma satu hari untuk tenggang waktu 4.000 tahun. Sejak saat itulah awal tahun dimulai pada 1 Januari, sebab pada waktu-waktu sebelumnya dimulai pada 25 Maret. Tahun Baru yang diawali dengan 25 Maret ini, agaknya masih berdampak dalam dunia pajak di banyak negara Eropa, yang memulai tahun pajaknya pada 25 Marey atau di sekitar awal April. Pada mulanya kaum Protestan tidak menyetujui reformasi Gregorian ini, baru pada abad berikutnya kalender itu diikuti. Dalam tubuh Katolik sendiri, kalangan gereja ortodoks juga bersikeras untuk tetap mengikuti kalender Julian, namun sejak abad ke-16 itu, banyak negara di dunia menggunakan kalender Gregorianus yang telah mengoreksi kalender Julius Caesar. Tetapi Inggris baru ikut menggunakan kalender tersebut pada tahun 1752. Sampai saat ini terdapat sekitar 40 model kalender yang masih digunakan di seluruh dunia. Tenggang waktu tiap kalender berbeda-beda menurut perhitungannya sendiri, sehingga perubahan tahun di antara mereka juga berbeda-beda. Tahun 2000 kalender internasional identik dengan kalender Byzantium tahun 7508, Cina/Imlek (2550/2551), India (1912), Jawa (tahun ehe 1932), Islam (1420/1421), Yahudi (5760), dan seterusnya. Ini karena kalender internasional sendiri agaknya juga tidak sempurna. Seperti diketahui, ia mula-mula diperkenalkan di Roma pada abad 526 SM oleh Dionysius Exiguus. Dasar kalkulasinya adalah seluruh periode hidup Yesus. Dionysius mengira kelahiran 34

Page 37: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

Yesus pada 25 Desember 1 SM. Ternyata perhitungannya meleset. Berbagai riset modern memperkirakan kelahiran Yesus pada tahun 6 SM (sebelum 4 SM semasa Herodes tewas). Tidak jelas apakah “salah hitung” sekitar 4-6 tahun tersebut sudah dikoreksi. Yang jelas, kalender Dionysius itu Cuma bagian kecil dalam perkembangan sejarah kalender internasional, termasuk sejumlah koreksi dan penyempurnaan di dalamnya selama berabadabad. Dalam Serat Widya Pradana karangan R. Ng. Ranggawarsita dikatakan bahwa untuk memperkenalkan kalender Islam di kalangan masyarakat Jawa, bertepatan dengan tahun 931 H atau 1400 tahun Saka, atau 1443 tahun Jawa baru, yaitu pada jaman pemerintahan kerajaan Demak, Sunan Giri II telah membuat penyesuaian antara sistem kalender Hijriyah dengan sistem kalender Jawa pada waktu itu. Caranya adalah menggabungkan hari tujuh Hijriyah dengan hari kelima (tepatnya hari lima atau pancawara). Sebelum ada hari tujuh Islam (Itsnain, Tsulatsa’, Arba’a, Khamis, Jum’ah, Sabt, dan Ahad) ada hari tujuh lama (Soma, Anggara, Tumpak, dan Radite). Adapun pancawara tetap dipakai tidak diganti. Pancawara itu meliputi: legi (manis), pahing (merah), pon (kuning), wage (hitam), dan kliwon (asih atau kasih). Karena perangkapan atau penggabungan ini (hari tujuh Islam dengan pancawara), dikenallah hitungan selapan (35 hari) dalam setiap bulan. Penggabungan kalender tersebut, untuk sebagian orang, diduga sebagai salah satu strategi untuk merukunkan dua varian, yang menurut Clifford Geertz disebut “Islam santri” dan “Islam abangan”. Waktu itu, Sultan Agung menginginkan persatuan rakyatnya untuk menggempur Belanda di Batavia, termasuk ingin “menyatukan Pulau Jawa.” Oleh karena itu, dia ingin rakyatnya tidak terbelah, apadisebabkan keyakinan agama. Sultan Agung Harnyokrokusumo ingin merangkul dua varian tersebut. (eka/berbagai sumber)

Yesus pada 25 Desember 1 SM. Ternyata perhitungannya meleset. Berbagai riset iran Yesus pada tahun 6 SM (sebelum 4 SM semasa Herodes tewas). Tidak jelas apakah “salah hitung” 6 tahun tersebut sudah dikoreksi. Yang jelas, kalender Dionysius itu Cuma bagian kecil dalam perkembangan sejarah kalender ejumlah koreksi dan di dalamnya selama berabad-karangan R. Ng. Ranggawarsita dikatakan bahwa untuk memperkenalkan kalender Islam di kalangan masyarakat Jawa, bertepatan dengan tahun 931 H atau 1400 tahun Saka, atau 1443 tahun Jawa baru, yaitu pada jaman pemerintahan membuat penyesuaian antara sistem kalender Hijriyah dengan sistem kalender Jawa pada waktu itu. Caranya adalah menggabungkan hari tujuh Hijriyah dengan hari kelima (tepatnya hari lima atau pancawara). Sebelum ada hari tujuh ’a, Khamis, Jum’ah, Sabt, dan Ahad) ada hari tujuh lama (Soma, Anggara, Tumpak, dan Radite). Adapun pancawara tetap dipakai tidak diganti. Pancawara itu meliputi: legi (manis), pahing (merah), pon (kuning), wage (hitam), dan a perangkapan atau penggabungan ini (hari tujuh Islam dengan pancawara), dikenallah hitungan selapan (35 hari) dalam setiap bulan. Penggabungan kalender tersebut, untuk sebagian orang, diduga sebagai salah satu strategi untuk merukunkan dua varian, yang nurut Clifford Geertz disebut “Islam santri” dan “Islam abangan”. Waktu itu, Sultan Agung menginginkan persatuan rakyatnya untuk menggempur Belanda di Batavia, termasuk ingin “menyatukan Pulau Jawa.” Oleh karena itu, dia ingin rakyatnya tidak terbelah, apalagi disebabkan keyakinan agama. Sultan Agung Harnyokrokusumo ingin merangkul dua varian

35

Page 38: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015

36

Page 39: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015
Page 40: Infokus Kepegawaian Edisi IV-Juni 2015