5
FINA MAULIDIYA 4E/ TEKNIK KONVERSI ENERGI INTI PEMBELAJARAN 7 HABITS Berikut 3 kebiasaan yang perlu diarahkan dari sifat ketergantungan agar menuju kemandirian (kemenangan pribadi) 1. Jadilah Proaktif Bersikap proaktif yaitu mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan kita sendiri (dan terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor utama untuk efektifitas dalam kehidupan kita. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang kita buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Dalam arti lain bersikap proaktif yaitu bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai- nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Seseorang yang proaktif yaitu yang mau melakukan perubahan, tidak bersikap reaktif, dan tidak menyalahkan oranglain. Orang yang proaktif melakukan sesuatu dengan menggunakan keempat anugerah manusia yang unik – kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas – dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. 2. Mulai Dengan Tujuan Akhir Yaitu dengan menemukan diri sendiri dan klarifikasi nilai- nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang sangat penting. Segalanya diciptakan dua kali – pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Dalam penulisan pernyataannya, yaitu dengan menelusuri dan mengubah paradigma diri sendiri, kemudian definisikan peran-peran kita

INTI PEMBELAJARAN 7 HABITS (ETIKA).docx

  • Upload
    fina

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INTI PEMBELAJARAN 7 HABITS (ETIKA).docx

FINA MAULIDIYA4E/ TEKNIK KONVERSI ENERGI

INTI PEMBELAJARAN 7 HABITS

Berikut 3 kebiasaan yang perlu diarahkan dari sifat ketergantungan agar menuju kemandirian (kemenangan pribadi)

1. Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif yaitu mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan kita sendiri (dan terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor utama untuk efektifitas dalam kehidupan kita. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang kita buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Dalam arti lain bersikap proaktif yaitu bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Seseorang yang proaktif yaitu yang mau melakukan perubahan, tidak bersikap reaktif, dan tidak menyalahkan oranglain. Orang yang proaktif melakukan sesuatu dengan menggunakan keempat anugerah manusia yang unik – kesadaran diri, hati nurani, daya imajinasi, dan kehendak bebas – dan dengan menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan.

2. Mulai Dengan Tujuan Akhir

Yaitu dengan menemukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang sangat penting. Segalanya diciptakan dua kali – pertama secara mental, kedua secara fisik. Individu, keluarga, tim, dan organisasi, membentuk masa depannya masing-masing dengan terlebih dulu menciptakan visi serta tujuan setiap proyek secara mental. Secara mental mereka identifikasikan prinsip-prinsip, nilai-nilai, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan yang paling penting bagi mereka sendiri dan membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk melaksanakannya. Suatu pernyataan misi adalah bentuk tertinggi dari penciptaan secara mental, yang dapat disusun oleh seorang individu, keluarga, atau organisasi. Dalam penulisan pernyataannya, yaitu dengan menelusuri dan mengubah paradigma diri sendiri, kemudian definisikan peran-peran kita sendiri dalam kehidupan, dan gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan hubungan dalam hidup kita sendiri. Pernyataaan misi ini adalah keputusan utama, karena melandasi keputusan-keputusan lainnya. Menciptakan budaya kesamaan misi, visi, dan nilai-nilai, adalah inti dari kepemimpinan.

3. Dahulukan Yang Utama

Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan kita, visi kita, nilai-nilai kita, dan prioritas-prioritas kita). Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan kita berdasarkan skala kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah dilakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang kita inginkan, mendorong kita sendiri semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang kita definisikan sendiri pada apa yang dituliskan pada pernyataan misi kita sendiri dalam kebiasaan kedua. Hal-hal sekunder tidak didahulukan. Hal-hal

Page 2: INTI PEMBELAJARAN 7 HABITS (ETIKA).docx

utama tidak dikebelakangkan. Individu dan organisasi memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting. Intinya adalah memastikan diutamakannya hal yang utama.

Inti yang dapat kita pelajari agar tercapai kemenangan pribadi yaitu Kemenangan pribadi mentransformasikan kita dari reaktivitas, di mana keadaan sekeliling kita mengontrol kita, menuju proaktivitas, di mana kita merasakan suatu tujuan dalam hidup kita dan dapat mengatur diri kita untuk mencapainya.

Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan publik.

4. Berpikir Menang-Menang

Berpikir menang-menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati (saling tergantung) dalam semua interaksi. Berpikir menang-menang adalah didasarkan pada kelimpahruahan yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah – ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang-menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung – dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang-menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang-menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan" untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.

5. Berusaha Mengerti Dahulu, Baru Dimengerti

Yaitu gunakan cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan kita dan berpikiran terbuka untuk dapat kita pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan pemecahan masalah secara positif. Jika kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan, berusaha dipahami menuntut keberanian. Karena kecenderungan kita bukanlah mendengarkan untuk memahami, tetapi untuk menjawab. Padahal, kebutuhan jiwa manusia yang paling mendalam adalah untuk dimengerti, dan untuk dihargai.

6. Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga – bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif, sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri. Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong kontribusi yang berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan

Page 3: INTI PEMBELAJARAN 7 HABITS (ETIKA).docx

mendukung.Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini mengesampingkan sikap saling merugikan/anergi (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 ½), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mengejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih). Karena sinergi itu merayakan perbedaan dan perbedaan tiap individu itulah tercipta kekuatan yang besar.

Jadi, inti dari kebiasaan-kebiasaan tersebut agar mencapai kemenangan publik yaitu kemenangan publik bukan berarti kemenangan atas orang lain. Hal ini berarti keberhasilan dalam interaksi yang efektif yang memberikan manfaat bersama bagi semua pihak. Kemenangan Publik adalah kelanjutan dari Paradigma Kelimpahruahan.

Kemudian Kebiasaan terakhir yang berkaitan dengan peremajaan-diri (pembaharuan diri) yaitu:

7. Asahlah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya. Seimbangkan dan perbaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif. Bersyukur apa yang telah kita raih, dan selalu koreksi kemampuan dari dalam kita dan selalu perbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah kita buat agar segala hal bisa tercapai lebih baik lagi dengan prinsip melihat lagi ke dalam dengan memperbaiki yang salah, kemudian lakukan dengan yang benar, hingga akhirnya kita dapatkan hasil/pencapaian yang kita inginkan.

Rekening Bank Emosional

Rekening Bank Emosional mencerminkan tingkat kepercayaan dalam suatu hubungan. Seperti rekening keuangan di Bank, kita memasukkan simpanan atau melakukan penarikan dari rekening ini. Perbuatan-perbuatan seperti berusaha untuk memahami terlebih dulu, sikap murah hati, menepati janji, dan bersikap setia dapat meningkatkan saldo kepercayaan. Tidak murah hati, melanggar janji, dan bergosip tentang seseorang yang tidak hadir, mengurangi, bahkan menghapuskan kepercayaan dalam suatu hubungan.