3
INTOKSIKASI OPIAT Definisi Keracunan opiate dengan gejala (trias intosikasi opiate) : - Koma yang dalam - Pupil mata mengecil bila dilakukan penyinaran dengan flashlight atau dalam istilah medik disebut pupil pin-point - Kesulitan bernapas, dan gambaran sekilas seolah pasien telah tidak bernyawa Opiat umum digunakan untuk mengatasi nyeri melalui efek depresi pada otak Contoh golongan opiate : - Morfin - Heroin (putau) - Kodein - Bufrenofrin - Metadon - Barbiturate - Etanol Intoksikasi eforia, menguap, banyak tidur, bicara cadel, konstipasi, penurunan kesadaran Putus zat nyeri, mata dan hidung berair, perasaan panas dingin, diare, gelisah, tidak bisa tidur Epidemiologi - USA 10000 meninggal karena overdosis Etiologi - Konsentrasi opiate tinggi Faktor resiko - Pemakai opiate - Gangguan psiatri - Penderita gangguan hati (dimetabolisme di hati) - Penderita gangguan ginjal (eskresi) Manifestasi klinik - Penurunan kesadaran - Depresi pernapasan - Miosis - Injeksi konjungktiva - Euphoria - Bekas tusukan jarum suntik - Ventricular arrhythmia - Seizure Penegakan diagnosis a. Anamnesis - Riwayat pemakaian opiate b. Pemeriksaan fisik - Trias intosikasi opiate : o Depresi CNS

Intoksikasi Opiat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Intoksikasi Opiat

Citation preview

Page 1: Intoksikasi Opiat

INTOKSIKASI OPIAT

Definisi

Keracunan opiate dengan gejala (trias intosikasi opiate) :

- Koma yang dalam

- Pupil mata mengecil bila dilakukan penyinaran dengan flashlight atau dalam istilah medik disebut pupil pin-point

- Kesulitan bernapas, dan gambaran sekilas seolah pasien telah tidak bernyawa

Opiat umum digunakan untuk mengatasi nyeri melalui efek depresi pada otak

Contoh golongan opiate :

- Morfin

- Heroin (putau)

- Kodein

- Bufrenofrin

- Metadon

- Barbiturate

- Etanol

Intoksikasi eforia, menguap, banyak tidur, bicara cadel, konstipasi, penurunan kesadaranPutus zat nyeri, mata dan hidung berair, perasaan panas dingin, diare, gelisah, tidak bisa tidur

Epidemiologi

- USA 10000 meninggal karena overdosis

Etiologi

- Konsentrasi opiate tinggi

Faktor resiko

- Pemakai opiate

- Gangguan psiatri

- Penderita gangguan hati (dimetabolisme di hati)

- Penderita gangguan ginjal (eskresi)

Manifestasi klinik

- Penurunan kesadaran

- Depresi pernapasan

- Miosis

- Injeksi konjungktiva

- Euphoria

- Bekas tusukan jarum suntik

- Ventricular arrhythmia

- Seizure

Penegakan diagnosis

a. Anamnesis- Riwayat pemakaian opiateb. Pemeriksaan fisik- Trias intosikasi opiate :

o Depresi CNS

o Depresi pernapasan

o Miosis

- Injeksi konjungktiva

- Euphoria

- Bekas tusukan jarum suntik

- Ventricular arrhythmia

- Seizure

Pemeriksaan penunjang

- Lab : Urin hasil positif didapat setelah 36 jam pemaparan terakhir

- Darah : CBC, keratin kinase, gas darah

- Radiografi o Dada : jika didapat cedera paru

akut

Page 2: Intoksikasi Opiat

Penggunaan opiat

Aktivasi reseptor opioid (Mu, Kappa, Sigma, Delta)

Mu :AnalgesiaEuphoriaDepresi pernapasanmiosis

Hambat pelepasan neurotransmitter sipnatik dlm CNS dan PNS

Kappa :AnalgesiaSedative Depresi pernapasanmiosis

Delta :HalusinasiPsikosis

Sigma :EuforiaAnalgesia

Major

Faktor resikoPemakaian berlebihanMetabolisme menurunRiwayat ketergantungan

Akumulasi

Inhibisi berlebihan

Koma

Miosis frekuen

Depresi pernapasan frekuen

o Abdomen

- EKG

DD

- Alcohol abuse

- Diabetic ketoasidosis

- Hiperkalkemia

- Meningitis

- Strok hemoragik

- Keracunan obat2an lain

Tatalaksana

- Kegawatano Airway jalan oksigen

o Endotrakeal tube

o Antagonis opioid : naloxon

(0,4-2mg/kg)o Jika pasien pencandu, dan

keadaan memungkinkan : IV aliquot (0,1-0,4 mg) untuk mengendalikan efek opiate

o Naloxon IV 1-3 min, dan dapat

diulangi sesering mungkin sesuai kebutuhan

o CNS depressan mengurangi

efek penolakano Monitoring selama 4-6 jam di

UGD

Prognosis

Dubia kemungkinan relaps yang cukup tinggi

Komplikasi

- Acute lung injury

- Intravenous drug abuseo Selulitis

o abses

- endokarditis

- pneumonia

- rhabdomyolysis

KDU : 4

Patofisiologi