ipi152478

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 ipi152478

    1/9

    Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035 

    90

    PERANCANGAN TABUNG IMPEDANSI DAN KAJIANEKSPERIMENTAL KOEFISIEN SERAP BUNYI PADUAN

    ALUMINIUM-MAGNESIUM

    Felix Asade1, Ikhwansyah Isranuri2 1,2Departemen Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara, Jln.Almamater Kampus

    USU Medan 20155 Medan Indonesiaemail: [email protected]

    AbstrakManusia tidak suka akan kebisingan. Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidakdiinginkan. Teknik pengendalian kebisingan memainkan peranan penting untuk menciptakansuasana lingkungan akustik yang nyaman. Ini dapat tercapai ketika intensitas suara diturunkanke level yang tidak mengganggu pendengaran manusia. Pencapaian lingkungan akustik yangnyaman ini dapat diperoleh dengan menggunakan beragam tehnik. Salah satu tehnik tersebutadalah dengan menyerap suara. Penilitian ini menunjukkan bagaimana pengaruh penambahanmagnesium terhadap sifat penyerapan suara dari aluminium. Sehingga paduan aluminium-magnesium ini dapat dijadikan sebagai material akustik untuk penanggulangan kebisingan.Hasil penilitian ini menunjukkan peningkatan nilai penyerapan suara dengan bertambahnya

    kandungan magnesium. Nilai koefisien absorpsi paling baik pada paduan aluminium-magnesium terjadi pada frekuensi menengah dan tinggi.

    Kata kunci: tabung impedansi, koefisien serap bunyi, material akustik, aluminium-magnesium.

     AbstractPeople do not like noise. By definition, it is unwanted sound. Noise control play an importantrole in creating an acoustically pleasing environtment. This can be achieved when the intensityof sound is brought down to a level that is not harmful to human ears. Achieving a pleasingenvironment can be obtained by using various techniques. One such technique is by absorbingthe sound. This paper review how the influence by adding magnesium can change theabsorption behavior of aluminium. So that aluminium-magnesium alloy can be used as acousticmaterials to reduce noise. The result showed the increase of sound absorption value as thecomposition of magnesium increased. Sound absorption coeficient of aluminium-magnesium

    alloy show a good result in the middle and higher frequency.

    Keywords: impedance tube, sound absorption coefficient, acoustic materials, aluminium-magnesium

    1. Pendahuluan

    Seiring dengan berkembangnyateknologi, kebisingan merupakan salah satumasalah yang sangat penting untuk diatasi,karena jelas mengganggu aktivitas maupunkesehatan pada manusia. Salah satu cara

    untuk mencegah perambatan/radiasikebisingan pada komponen/struktur mesin,ruangan/bangunan serta dalam kebisinganindustri, ialah dengan penggunaan materialakustik yang bersifat menyerap ataumeredam bunyi sehingga bising yang terjadidapat direduksi [1].

    Faktor yang penting dalam memilihaluminium (Al) dan paduaannya adalahkekuatan tinggi untuk rasio berat, ketahanan

    terhadap korosi oleh banyak bahan kimia,konduktivitas termal dan listrik yang tinggi,penampilan, dan kemudahan mampu bentuk(formability ) dan mampu mesin(machinability ). Magnesium (Mg) adalahlogam teknik ringan yang ada, dan memilikikarakteristik meredam getaran yang baik.

    Paduan ini digunakan dalam aplikasistruktural dan non-struktural dimana beratsangat diutamakan. Magnesium jugamerupakan unsur paduan dalam berbagai jenis logam non-ferrous. Hasil paduan darikedua unsur ini lebih ringan dibandingkandengan besi atau baja, ketahanan korosiyang baik, mengurangi kebisingan (lownoise) dan mampu mesin yang baik [2].Paduan aluminium-magnesium banyak

  • 8/16/2019 ipi152478

    2/9

    Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035 

    91

    digunakan untuk konstruksi bangunan,transportasi (pesawat dan aplikasi ruangangkasa, bus, mobil, gerbong kereta api,dan kapal laut), dan penciptaan mesin yangdigunakan dalam manufaktur.

    2. Tinjauan Pustaka

    2.1 GelombangGelombang adalah suatu getaran,

    gangguan atau energi yang merambat.Dalam hal ini yang merambat adalahgetarannya, bukan medium perantaranya.Satu gelombang terdiri dari satu lembah dansatu bukit (untuk gelombang transversal)atau satu renggangan dan satu rapatan(untuk gelombang longitudinal).

    Besaran-besaran yang digunakan

    untuk mendiskripsikan gelombang antaralain panjang gelombang (λ) adalah jarakantara dua puncak yang berurutan, frekuensi(ƒ) adalah banyaknya gelombang yangmelewati suatu titik tiap satuan waktu,periode (T) adalah waktu yang diperlukanoleh gelombang melewati suatu titik,amplitudo (A) adalah simpangan maksimumdari titik setimbang, kecepatan gelombang(v) adalah kecepatan dimana puncakgelombang (atau bagian lain darigelombang) bergerak [3].

    2.2 BunyiBunyi adalah suatu bentuk gelombanglongitudinal yang merambat secaraperapatan dan perenggangan terbentuk olehpartikel zat perantara serta ditimbulkan olehsumber bunyi yang mengalami getaran.Rambatan gelombang bunyi disebabkanoleh lapisan perapatan dan pereganganpartikel-partikel udara yang bergerak ke luar,yaitu karena penyimpangan tekanan. Halserupa juga terjadi pada penyebarangelombang air pada permukaan suatu kolamdari titik dimana batu dijatuhkan [4].

    Bunyi mempunyai beberapa sifatseperti:1. Asal dan perambatan bunyi

    Semua benda yang dapat bergetarmempunyai kecenderungan untukmenghasilkan bunyi. Bila ditinjau dari arahgetarnya, bunyi termasuk gelombanglongitudinal dan bila dilihat dari medium

    perambatannya, bunyi termasuk gelombangmekanik.

    2. Frekuensi bunyiFrekuensi adalah ukuran jumlah putaran

    ulang per peristiwa dalam selang waktu yangdiberikan. Besarnya frekuensi ditentukandengan rumus:

    f = 1/T .........(1)dimana:f = Frekuensi (Hz)T = Waktu (detik)

    3. Cepat rambat bunyiCepat rambat bunyi di udara lebih kecil

    daripada cepat rambat cahaya di udara.Karena bunyi juga termasuk gelombang,Hubungan antara cepat rambat bunyi (c),

    frekuensi (f) dan panjang gelombang (λ)adalah:c = f λ ......(2)

    dimana:c = Cepat rambat bunyi (m/s)f = Frekuensi (Hz)λ = Panjang gelombang (m)

    4. Panjang gelombangPanjang suatu gelombang bunyi dapat

    didefinisikan sebagai jarak yang ditempuholeh perambatan bunyi selama tiap siklus.Hubungan antara panjang gelombang,

    frekuensi, dan cepat rambat bunyi dapatditulis sebagai berikut:λ = c/f........(3)

    dimana:λ = Panjang gelombang bunyi (m)c = Cepat rambat bunyi (m/s)f = Frekuensi (Hz)

    5. Intensitas bunyiIntensitas bunyi adalah aliran energi

    yang dibawa gelombang udara dalam suatudaerah per satuan luas. Intensitas bunyidalam arah tertentu di suatu titik adalah laju

    energi bunyi rata-rata yang ditransmisikandalam arah tersebut melewati satu-satuanluasan yang tegak lurus arah tersebut di titikbersangkutan [4]. Untuk tujuan praktis dalamdalam pengendalian kebisingan lingkungan,tingkat tekanan bunyi sama dengan tingkatintensitas bunyi. Intesitas bunyi pada tiaptitik dari sumber dinyatakan dengan:

    I = W/A......(4)

  • 8/16/2019 ipi152478

    3/9

    Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035 

    92

    dimana:I = Intensitas bunyi (W/m2)W = Daya akustik (Watt) A = Luas area yang ditembus tegak

    lurus oleh gelombang bunyi (m2)

    2.3 Aluminium Aluminium diambil dari bahasa Latin:

    alumen, alum. Orang-orang Yunani danRomawi kuno menggunakan alum  sebagaicairan penutup pori-pori dan bahan penajamproses pewarnaan.

     Adapun sifat-sifat aluminium antara lainsebagai berikut:1. Ringan2. Tahan terhadap korosi3. Kuat

    4. Mudah dibentuk5. Konduktor listrik6. Konduktor panas7. Non magnetik8. Tak beracun9. Memiliki ketangguhan yang baik10. Mampu diproses ulang

    2.4 MagnesiumMagnesium merupakan logam yang

    ringan, putih keperak-perakan dan cukupkuat. Ia mudah ternoda di udara,danmagnesium yang terbelah-belah secara

    halus dapat dengan mudah terbakar di udaradan mengeluarkan lidah api putih yangmenakjubkan. Magnesium sepertiga lebihringan dibanding aluminium dan dalamcampuran logam digunakan sebagai bahankonstruksi pesawat dan missile. Logam inimemperbaiki karakter mekanik fabrikasi danlas aluminium ketika digunakan sebagaialloying agent . Magnesium digunakan dalammemproduksi grafit dalam cast iron, dandigunakan sebagai bahan tambahanconventional propellants. 

    2.5 Paduan Aluminium-Magnesium Aluminium lebih banyak dipakai sebagai

    paduan daripada logam murni sebab tidakkehilangan sifat ringan dan sifat-sifatmekanisnya serta mampu cornya diperbaikidengan menambah unsur-unsur lain. Unsur-unsur paduan yang tidak ditambahkan padaaluminium murni selain dapat menambahkekuatan mekaniknya juga dapat

    memberikan sifat-sifat baik lainnya sepertiketahanan korosi dan ketahanan aus.

    Keberadaan magnesium hingga 15,35%dapat menurunkan titik lebur logam paduanyang cukup drastis, dari 660oC hingga450oC. Namun, hal ini tidak menjadikanaluminium paduan dapat ditempamenggunakan panas dengan mudah karenakorosi akan terjadi pada suhu di atas 60oC.Keberadaan magnesium juga menjadikanlogam paduan dapat bekerja dengan baikpada temperatur yang sangat rendah, dimana kebanyakan logam akan mengalamifailure pada temperatur tersebut.

    Paduan magnesium (Mg) merupakanlogam yang paling ringan dalam hal berat jenisnya. Magnesium mempunyai sifat yangcukup baik seperti alumunium, hanya saja

    tidak tahan terhadap korosi. Magnesiumtidak dapat dipakai pada suhu diatas 150°Ckarena kekuatannya akan berkurang dengannaiknya suhu. Sedangkan pada suhu rendahkekuatan magnesium tetap tinggi. Diagramfasa paduan aluminium-magnesium dapatdilihat pada gambar 1.

    Gambar 1. Diagram fasa paduan Al-Mg.

    Keberadaan magnesium dapatmempengaruhi sifat akustik paduan karenaakan menyebabkan menurunnya nilaiimpedansi akustik paduan tersebut. Denganpenurunan impedansi/ hambatan akustik

    tersebut maka propagasi gelombang bunyilebih besar. Tabel 1 berikut menunjukkanperbedaan nilai impedansi akustik darikedua material.

  • 8/16/2019 ipi152478

    4/9

    Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035 

    93

    Tabel 1. Acoustic properties aluminium danmagnesium [5].

    MetalsDensityg/cm3 

     Acoustic Impedanceg/cm2-sec x105 

     Aluminum 2.70 17.10

    Magnesium 1.74 10.98

    2.6 Sifat AkustikKata akustik berasal dari bahasa Yunani

    yaitu akoustikos,  yang artinya segalasesuatu yang bersangkutan denganpendengaran pada suatu kondisi ruang yangdapat mempengaruhi mutu bunyi [6].

    Fenomena absorpsi suara sepertiterlihat pada gambar 2.

    Gambar 2. Fenomena absorpsi suara olehsuatu permukaan bahan.

    Fenomena suara yang terjadi akibatadanya berkas suara yang bertemu ataumenumbuk bidang permukaan bahan, makasuara tersebut akan dipantulkan (reflected ),diserap (absorb), dan diteruskan(transmitted ) atau dengan ditransmisikanoleh bahan tersebut [6].

    2.7 Koefisien AbsorbsiKoefisien absorbsi atau penyerapan

    suara (sound absorption) merupakanperubahan energi dari energi suara menjadienergi panas atau kalor.

    Kualitas dari bahan peredam suara

    ditunjukkan dengan harga α (koefisienpenyerapan bahan terhadap bunyi), semakinbesar α maka semakin baik digunakansebagai peredam suara. Nilai α berkisar dari0 sampai 1. Jika α bernilai 0, artinya tidakada bunyi yang diserap sedangkan jika αbernilai 1, artinya 100% bunyi yang datingdiserap oleh bahan [7]. Besarnya energisuara yang dipantulkan, diserap, atau

    diteruskan bergantung pada jenis dan sifatdari bahan atau material tersebut. Padaumumnya bahan yang berpori ( porousmaterial ) akan menyerap energi suara yanglebih besar dibandingkan dengan jenisbahan lainnya. Adanya pori-porimenyebabkan gelombang suara dapatmasuk kedalam material tersebut. Energisuara yang diserap oleh bahan akandikonversikan menjadi bentuk energi lainnya,pada umumnya diubah ke energi kalor [8].

    Perbandingan antara energi suara yangdiserap oleh suatu bahan dengan energisuara yang datang pada permukaan bahantersebut didefinisikan sebagai koefisienpenyerap suara atau koefisien absorbsi (α).

    α  

     (5)

    2.8 Material AkustikMaterial akustik adalah material teknik

    yang fungsi utamanya adalah untukmenyerap suara/bising. Material akustikadalah suatu bahan yang dapat menyerapenergi suara yang datang dari sumber suara.Pada dasarnya semua bahan dapatmenyerap energi suara, namun besarnyaenergi yang diserap berbeda-beda untuk tiapbahan. Energi suara tersebut dikonversimenjadi energi panas, yang merupakan hasildari friksi dan resistansi dari berbagai

    material untuk bergerak dan berdeformasi.Peredam suara merupakan suatu hal

    penting didalam desain akustik, dan dapatdiklasifikasikan menjadi 4 bagian yaitu:1. Material berpori ( porous materials)2. Membran penyerap ( panel absorbers)3. Rongga penyerap (cavity resonators)4. Manusia dan furnitur.

    2.9 Metode Pengukuran KoefisienAbsorpsi Menggunakan TabungImpedansi

     Ada dua metode standar yangdigunakan untuk mengukur koefisien serapbunyi untuk sampel berukuran kecil yaitumenggunakan metode rasio gelombangtegak (ISO 105432-1) dan metode transferfungsi (ISO 105432-2). Kedua metodedirancang untuk pengukuran pada sampelkecil. Metode rasio gelombang tegakmapan, tapi lambat sehingga diganti dengan

  • 8/16/2019 ipi152478

    5/9

    Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035 

    94

    metode transfer fungsi karena kecepatandan akurasinya dalam pengukuran.

    2.10 Metode Transfer Fungsi (ISO 10534-2:1998)

    Metode ini menggunakan dua buahmikropon yaitu pada posisi x1  dan x2  [9].Tekanan bunyi pada posisi ini masing-masing adalah:

        ...........(6)

        .......(7)

    Tabung impedansi yang menggunakanmetode ini diilustrasikan pada gambar 3.

    Gambar 3. Tabung Impedansi untukpengukuran koefisien serap bunyi.

    dimana: A dan B adalah amplitudo tegangan(Volt)k adalah nomor gelombang (m-1)x1  adalah jarak antara sampel danmikropon terjauh (m)x2  adalah jarak antara sampel danmikropon terdekat (m)

    sehingga transfer fungsi akustikkompleks anatara kedua mikropon ini yaitu:

      

      ......................(8)

    dan faktor refleksinya:

     

      ...........(9)

    dimana:

       

       

       (jarak kedua mikropon)

    maka koefisien serap bunyi dapatditentukan melalui persamaan berikut:

      ..................(10)

    2.11 Konstruksi Tabung Impedansi UntukMetode Transfer Fungsi (ISO 10543-2:1998)

    Permukaan tabung harus rata, tidakberpori-pori dan tidak berlubang (kecualipada posisi mikropon yang akan dipasang).

    Dinding tabung harus kuat dan cukup tebaluntuk mencegah vibrasi yang muncul akibatpemancaran sinyal bunyi. Ketebalan yang direkomendasikan pada tabung impedansiyaitu 5% dari diameter tabung.

    Mikropon di letakkan pada areagelombang bunyi dengan jarak minimumsebesar diameter tabung dari sumber bunyi.

    Batas atas frekuensi f u dapat di tentukandari besar diameter tabung yang dipilihdengan kondisi berikut:

    d  < 0,58 λu .......................(11)

    Batas bawah frekuensi ditentukan pada jarak antara mikropon s0  dengan kondisiberikut:

    s0   > 0,05 · λ1 ................... (12)

    Sehingga batas atas frekuensi untuk s0 ditentukan dengan kondisi berikut:f u · s0   3 · d .......................... (14) x 2  ≥ 2 · d   ........................ (15)

    Maka panjang tabung impedansi untukpengukuran koefisien serap bunyi yaitu:

    l = x 2  + x + s0   ......................... (16)

    3. Metodologi Penelitian

    3.1 Perancangan Tabung ImpedansiTabung impedansi harus rata, mulus

    dan tidak berlubang. Dinding tabung haruscukup tebal dan kuat untuk menahangetaran yang timbul oleh sinyal bunyi yangdihasilkan noise generator. 

  • 8/16/2019 ipi152478

    6/9

    Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035 

    95

    Menurut persamaan (11) batas atasfrekuensi f u  untuk diameter tabung 100 mmyaitu:

    d < 0,58

     

    0,1m < 0,58  

    Sehingga diperoleh batas atas frekuensif u = 2 kHz.

    Batas bawah frekuensi f 1  ditentukanoleh jarak antara mikrofon s0 . Sesuaidengan persamaan (12) maka untuk jarak s0= 150 mm diperoleh:s0   > 0,05 · λ1s0   > 0,05 ·

     

    0,15m  > 0,05 ·

     

    f 1 = 114 Hz

    Dan batas atas frekuensi untuk s0  =150mm dengan persamaan (13) yaitu:f u · s0  300mmSehingga dipilih x = 350 mm.

    Jarak  x 2   antara sampel dan mikroponterdekat ditentukan oleh persamaan (15)yaitu: x 2  ≥ 2 · dSehingga dipilih x 2  = 200 mm.

    Maka panjang tabung untuk pengujiankoefisien serap bunyi adalah:

    l = x 2  + x + s0  = 700 mmSkematis perancangan tabung

    impedansi untuk pengukuran koefisien

    absorpsi ditunjukkan pada gambar 5.

    Gambar 5. Skematis tabung impedansiuntuk pengukuran koefisien absorsi.

    Untuk pengukuran frekuensi tinggi, jarakmikropon yang lebih dekat s digunakan.Pada tabung impedansi ini diambil nilai s = 75 mm.

    Sesuai dengan persamaan (12) dan (13)untuk s = 75 mm maka batas frekuensinyaadalah:

    f u < 2058 Hzf 1 >228 Hz

    Dan untuk s0   = 150 mm batas

    frekuensinya:f u < 1029 Hzf 1 >114 Hz

    Dapat disimpulkan bahwa konstruksitabung impedansi ini untuk pengukurankoefisien serap bunyi dan transmission loss 

    memiliki batas frekuensi berdasarkan ISO10534-2 dan ASTM E-2611 yaitu dari 114 Hzsampai 2 kHz.

    3.2 Alat Adapun peralatan yang di pergunakan

    selama penelitian ini adalah:1. Laptop2. LabJack U3-LV3. Amplifier4. Speaker5. Mikropon6. Tabung impedansi

    3.3 Bahan Adapun bahan spesimen yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah Aluminium-Magnesium (Al-Mg) denganketebalan 10 mm.

    Variasi spesimen yang digunakandidalam penelitian ditunjukkan pada gambar6.

    (1) (2) (3)Gambar 6. Spesimen Al-Mg: (1) Paduan

     Al 98%-Mg 2% (2) Paduan Al 96%-Mg 4%(3) Paduan Al 94%-Mg 6%.

  • 8/16/2019 ipi152478

    7/9

    Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035 

    96

    3.3 Experimental Set Up Secara eksperimental, pengujian dan

    pengambilan data untuk mendapatkankoefisien serap bunyi dari material dilakukandengan menggunakan tabung impedansidan alat-alat pendukung lainnya. Skematisdan set up alat untuk pengujian koefisienserap bunyi ditunjukkan pada gambar 7.

    Gambar 7. Skema alat uji tabung impedansi.

    3.4 Prosedur PengujianProsedur pengujian yang dilakukan

    adalah sebagai berikut:1. Siapkan semua peralatan uji dengan

    diatur sesuai gambar set up peralatanpengujian.

    2. Masukkan spesimen uji dalam tabungimpedansi, yaitu ditengah ruang ujidengan posisi tegak lurus terhadap arahruang tabung.

    3. Pengukuran dilakukan pada frekuensi125Hz, 250Hz, 500Hz, 1000Hz,1500Hz, dan 2000 Hz.

    4. Hubungkan mikropon 1 dan mikropon 2pada pre-amp mic channel 1 dan 2.Untuk frekuensi dibawah 228Hz yaitufrekuensi 125Hz dipakai mikropon 1’dan 2.

    5. Hubungkan output chanel pre-amp micke chanel 1 dan chanel 2 pada labjack.

    6. Hubungkan Labjack ke port USB padaLaptop lalu buka Software DAQFaqtoryuntuk menganalisis sinyal.

    7. Pada DAQFaqtory buka program SoundRecorder 4ch.

    8. Untuk membangkitkan sinyal bunyi,buka program ToneGen. Bunyi yangdikeluarkan berupa pure tone. 

    9. Atur frekuensi pada ToneGen lalu bukakembali DAQFaqtory   untuk melihat

    grafik tegangan suara pada masing-masing mikropon.

    10. Klik Start/Stop Save untuk Logging data.Data grafik akan otomatis tersimpandalam drive (D:) pada laptop.

    11. Ambil nilai tegangan rata-rata padamasing-masing mikropon (A dan B)untuk dihitung koefisien absorpsinyadengan bantuan MATLAB.

    12. Hitung tekanan suara pada masing-masing mikropon.

    13. Hitung faktor Refleksi dan koefisienserap bunyi.

    14. Ulangi prosedur diatas untuk frekuensidan sampel yang berbeda.

    4. Hasil dan Pembahasan4.1 Hasil

    Berikut ini adalah data hasil pengujiankoefisien serap bunyi untuk berbagai variasipaduan aluminium-magnesium.1. Paduan Al 98%-Mg 2%

    Nilai koefisien serap bunyi paduan Al98%-Mg 2% dapat dilihat pada tabel 2.

    Tabel 2. Tabel koefisien serap bunyi paduan Al 98%-Mg 2%.

    Frekuensi(Hz)

    α

    125 0.1146

    250 0.1384

    500 0.2098

    1000 0.2729

    1500 0.2687

    2000 0.2289

    Dalam bentuk grafik, koefisien serapbunyi paduan Al 98%-Mg 2% dapat dilihatpada gambar 8.

    Gambar 8. Grafik koefisien serap bunyipaduan Al 98%-Mg 2%.

  • 8/16/2019 ipi152478

    8/9

    Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035 

    97

    2. Paduan Al 96%-Mg 4%Nilai koefisien serap bunyi paduan Al

    96%-Mg 4% dapat dilihat pada tabel 3.

    Tabel 3. Tabel koefisien serap bunyi paduan Al 96%-Mg 4%.

    Frekuensi(Hz)

    α

    125 0.1428

    250 0.2209

    500 0.2458

    1000 0.3018

    1500 0.3147

    2000 0.2801

    Dalam bentuk grafik, koefisien serapbunyi paduan Al 96%-Mg 4% dapat dilihat

    pada gambar 9.

    Gambar 9. Grafik koefisien serap bunyipaduan Al 96%-Mg 4%.

    3. Paduan Al 94%-Mg 6%Nilai koefisien serap bunyi paduan Al

    94%-Mg 6% dapat dilihat pada tabel 4.

    Tabel 4. Tabel koefisien serap bunyi paduan Al 94%-Mg 6%.

    Frekuensi(Hz)

    α

    125 0.15014

    250 0.251089

    500 0.30377

    1000 0.3586091500 0.318188

    2000 0.284745

    Dalam bentuk grafik, koefisien serapbunyi paduan Al 94%-Mg 6% dapat dilihatpada gambar 10.

    Gambar 10. Grafik koefisien serap bunyipaduan Al 94%-Mg 6%.

    4.2 PembahasanSetelah melakukan pengukuran dan

    pengolahan data maka didapatlah grafikhasil perbandingan dari variasi paduan Al98%-Mg 2%,  Al 96%-Mg 4%, dan Al 94%-

    Mg 6% yang dapat dilihat pada gambar 11.

    Gambar 11. Grafik perbandingan koefisienserap bunyi paduan Al-Mg.

    Gambar 11 menunjukkan grafikrekapitulasi hasil pengujian paduan Aluminium-Magnesium. Dari grafik tersebutdapat disimpulkan bahwa semakin tinggikadar magnesium pada material paduanmaka semakin naik kemampuan serapbunyinya. Pada paduan Al 96% - Mg 4% dan Al 94% - Mg 6% kenaikan koefisienabsorpsinya tidak terlalu signifikan padafrekuensi 125 Hz, 250 Hz, 1500 Hz dan 2000Hz. Dari grafik juga dapat dilihat bahwapenyerepan bunyi pada paduan aluminium-magnesium lebih baik pada frekuensimenengah dan tinggi.

    5. Kesimpulan Dari seluruh kegiatan penelitian mulai

    dari perancangan, pembuatan alat uji danpengujian spesimen, maka penulis dapatmenyimpulkan beberapa kesimpulan, yaitu:1. Telah didesain sebuah alat uji akustik

    berupa tabung impedansi sesuaistandar ISO 10534-2:1998 dengan

  • 8/16/2019 ipi152478

    9/9

    Jurnal e-Dinamis, Volume. 6, No.2 September 2013 ISSN 2338-1035 

    98

    batas frekuensi pengujian 114 Hzsampai 2 kHz.

    2. Dalam penelitian ini dapat diketahuibahwa semakin tinggi kadar magnesiumpada material paduan aluminium-magnesium maka semakin baikkemampuan serap bunyinya. Diperolehnilai koefisien serap bunyi tertinggi padaspesimen Al 94% - Mg 6% yatu sebesar0,358.

    3. Frekuensi yang paling baik diserap olehpaduan Aluminium-Magnesium yaitupada frekuensi menengah dan tinggi.Untuk paduan Al 98% - Mg 2% nilaikoefisien absorpsi paling tinggi sebesar0.273 yaitu pada frekuensi 1000 Hzsedangkan pada paduan Al 96% - Mg4% nilai koefisien absorpsi paling tinggi

    sebesar 0,3147 pada frekuensi 1500 Hzdan pada paduan Al 94% - Mg 6% nilaikoefisien absorpsi paling tinggi sebesar0,3586 pada frekuensi 1000 Hz.

    Daftar Pustaka[1] Suhada, Khairul. Kajian Koefisien

     Absorpsi Bunyi dari Material KompositSerat Gergajian Batang Sawit danGypsum Sebagai Material PenyerapSuara Menggunakan MetodeImpedance Tube. Tesis Master, USU,

    2010.[2] Nasution, Muhammad Syahreza.Pengaruh Penambahan KadarMagnesium pada Aluminium terhadapKekuatan Tarik dan Struktur Mikro.Tugas Skripsi, USU, 2012.

    [3] Harahap, Raja Naposo. KajianEksperimental Karakteristik Material Akustik dari Campuran Serat BatangKelapa Sawit dan Polyurethane dengan Metode Impedance Tube.

    Tugas Skripsi, USU, 2010.[4] Doelle, Leslie L. Evironment Acoustics.

    New York: McGraw-Hill Company, Inc.1972.

    [5] http://www.ndted.org/GeneralResources/MaterialProperties/UT/ut_matlprop_ metals.htm (diakses 17 maret 2013)

    [6] Suptandar JP. Faktor Akustik dalamPerancangan Disain Interior. Jakarta:Ikrar Mandiriabadi. 2004.

    [7] Khuriati A, Komaruddin E dan Nur M.Disain Peredan Suara Berbahan DasarSerabut Kelapa dan pengukuranKoefisien penyerapan Bunyinya.Berkala Fisika 9(1):15-25. 2006.

    [8] Wirajaya A. Karakteristik KompositSandwich Serat Alami sebagai Absorber Suara. Tesis Master, ITB,2007.

    [9] British Standards “AcousticsDetermination of sound absorptioncoefficient and impedance inimpedance tubes Part 2: TransferFuction Method”, BS EN ISO 10534-2.2001.