Upload
ibnu-khamdani
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS
PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN STEAK
DISUSUN OLEH :
GINA ANGGITA PUTERI KINASIH
10.11.3909
S1 TI 2E
STMIK AMIKOM Yogyakarta
T.A. 2010-2011
ABSTRAK
ABSTRAK
Karya ilmiah ini berjudul PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN STEAK
yang bertujuan untuk memberikan gambaran usaha tentang pengelolaan bisnis warung
makan bermenu steak yang bisa dinikmati oleh seluruh kalangan.
Dengan modal sederhana, kita dapat menyajikan menu mewah yang dapat
menarik banyak konsumen dari berbagai kalangan, tidak hanya yang memiliki uang
banyak, konsumen yang memiliki uang berkecukupan juga dapat menikmatinya,
sehingga bisnis ini bisa mendapatkan profit yang besar.
Untuk mendapatkan profit yang besar, sebelumnya kita harus memahami dahulu
tentang bisnis warung makan steak ini, mulai dari modal yang dibutuhkan, alat dan bahan
untuk membuat steak, cara memasak dan cara penyajian steak, serta gambaran usahanya,
seperti tempat menjalankan usaha, perlengkapan usaha dan karyawan,bentuk promosi,
dan penetapan harga yang terjangkau oleh konsumen.
ISI
A. Pengenalan Produk
Steak yang dijual di pasaran umumnya berbahan dasar daging. Sebenarnya, ada
juga yang berbahan dasar ayam atau ikan. Khusus yang berbahan dasar ikan biasanya
harganya lebih mahal, misalnya ikan salmon yang berkualitas prima.
Jenis daging yang biasa digunakan untuk steak adalah daging sapi yang berasal
dari sapi perah atau sapi potong. Dibandingkan dengan daging sapi pekerja, daging yang
berasal dari kedua jenis sapi ini memiliki tekstur yang lebih lembut sehingga steak yang
dihasilkan lebih empuk.
B. Bahan dan Cara Membuat
Daging yang biasa digunakan untuk membuat steak adalah daging sapi. Beberapa
jenis daging sapi yang digunakan untuk steak adalah sebagai berikut:
Sirloin merupakan daging yang berasal dari bagian belakang sapi. Sirloin memiliki
tekstur yang agak keras dibandingkan dengan daging yang ada di bagian lainnya.
Harganya lebih murah dibandingkan dengan bagian daging sapi yang lain.
Tenderloin adalah daging sirloin yang berasal dari bagian lain yang letaknya di depan
sirloin dan di belakang tulang rusuk. Daging tenderloin merupakan bagian daging sapi
yang paling lembut. Dalam pembuatan steak, tenderloin dipotong secara diagonal.
Toploin atau striploin adalah daging sapi yang membungkus bagian tenderloin. Tingkat
kekerasannya antara sirloin dan tenderloin.
T-bone. Sesuai namanya, bagian ini memiliki tulang berbentuk T di kedua sisinya. Pada
T-bone ini daging tenderloin terdapat di bagian daging yang lebih sedikit dan striploin
terdapat di bagian daging yang lebih banyak.
Porterhouse sama dengan T-bone, tetapi porterhouse memiliki daging tenderloin lebih
banyak daripada daging striploin.
Rib berasal dari daging di sekitar tulang rusuk. Rib eye steak adalah rib yang tidak
disajikan bersama tulang rusuk.
C. Beberapa Cara Memasak Daging Steak
Steak biasanya dimasak dengan cara dipanggang. Tingkat kematangannya tergantung
dari selera konsumen. Berikut beberapa cara membuat steak.
1. Welldone, pemasakan daging steak hingga matang dengan temperatur daging
ketika selesai dimasak sekitar 80 C. Dagingnya mengalami banyak penguapan.
2. Medium, temperatur akhir ketika selesai dimasak sekitar 70 C. Bagian tengah
daging masih berwarna merah dan bagian sampingnya berwarna merah muda.
3. Rare, sebagian besar daging masih berwarna merah dengan temperatur ketika
selesai dimasak sekitar 60 C.
D. Cara Penyajian
Steak dapat langsung disajikan setelah selesai dimasak dan lebih enak disajikan dalam
keadaan hangat. Penyajian steak biasanya dilengkapi dengan siraman saus yang bisa
diracik sendiri atau membeli jadi. Selain itu, dilengkapi dengan sayuran seperti kentang,
wortel, jagung, dan buncis yang telah direbus.
E. Gambaran Usaha
1. Produk
Saat ini steak tidak hanya bisa dinikmati di hotel atau restoran. Sekarang, kita dapat
mendirikan warung makan steak dengan harga yang terjangkau semua kalangan. Dengan
harga belasan ribu rupiah kita sudah bisa menyajikan steak yang enak.
Bahan baku steak (daging sapi) sebaiknya dibeli dari supplier yang jelas dan memiliki
sertifikat halal karena bahan baku daging sapi rentan dengan isu sapi gila, daging babi,
atau virus anthrax. Ketika membeli daging sapi untuk steak harus memperhatikan kualitas
daging yang dapat dilihat dari tingkat keempukan serta warna serat daging.
Ciri daging sapi yang bagus adalah berwarna merah segar (ketika masih mentah) dan
seratnya pecah atau mudah dipisahkan (ketika sudah matang). Daging berkualitas jelek
akan alot ketika sudah matang. Setelah mendapat pasokan daging dari supplier sebaiknya
kita mencoba mengolahnya menjadi steak terlebih dahulu dan mencicipinya sendiri.
Apabila daging terasa alot dan hasilnya tidak seperti yang kita harapkan sebaiknya daging
tersebut dikembalikan kepada supplier.
2. Tempat Usaha
Lokasi untuk menjalankan usaha ini sebaiknya berada di pinggir jalan raya utama yang
ramai. Lokasi yang di pilih juga harus memiliki tempat parkir yang luas sehingga bisa
memuat banyak kendaraan. Dekorasi tempat tidak perlu mewah, yang penting tempatnya
bersih dan nyaman sehingga pembeli betah berada di dalamnya.
3. Perlengkapan Usaha dan Karyawan
Perlengkapan yang dibutuhkan adalah pemanggang daging, freezer (kulkas), peralatan
makan (piring, garpu, dan pisau), meja, dan kursi. Selain itu, dibutuhkan beberapa alat
lain, seperti tempat saus, tempat tisu, dan alat lainnya.
Karyawan yang dibutuhkan 2-3 orang. Karyawan yang dipilih harus memiliki keahlian
memanggang daging yang benar. Selain itu, memiliki pengetahuan tentang ciri daging
yang sudah matang dan pandai mencampur saus secara tepat. Gaji karyawan biasanya Rp
700.000 per orang.
4. Promosi
Bentuk promosi yang umum dilakukan adalah membuat spanduk atau menyebarkan
brosur. Spanduk biasanya berisi identitas usaha yang ditulis dengan huruf berukuran
besar sehingga bisa terlihat dari jarak jauh. Brosur biasanya dicetak dengan ukuran
setengah folio. Isinya memuat identitas usaha dan menu yang ditawarkan (lengkap
dengan daftar harga).
Selain itu, promosi bisa dilakukan dengan cara menerapkan layanan pesan antar
(delivery order). Dengan cara ini diharapkan konsumen yang memesan steak tidak
terbatas. Artinya, tidak hanya orang yang sedang di luar rumah yang bisa memesan steak.
Mereka yang malas ke luar rumah pun bisa menikmati steak dengan cara memesan lewat
telepon atau SMS. Pelayanan ini efektif untuk menambah pelanggan.
5. Penetapan Harga
Harga steak sangat bergantung pada jenis dan bagian daging yang dipesan. Harga steak
yang menggunakan daging tenderloin lebih mahal (Rp 24.000) dibandingkan dengan
harga steak dari bagian daging yang lain. Steak yang menggunakan daging sirloin dan
daging T-bone (Rp 18.000-22.000).
REFERENSI
sumber:
- Membidik Peluang Usaha, 20 Peluang Bisnis Makanan.doc
- http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-
opportunities/2102389-membidik-peluang-usaha-20-peluang/#ixzz1IBV3TtEw
- MENGANALISIS+PELUANG+USAHA.ppt
- Tips membuat judul dan abstrak dalam penyusunan skripsi.doc