45
TUGAS SEJARAH INDONESIA ALIFIA SIFRILIANI X – AP 1 NO. ABSEN: 04 SMK NEGERI 13 JAKARTA

JAWABAN TUGAS SEJARAH.docx

Embed Size (px)

Citation preview

TUGASSEJARAH INDONESIA

ALIFIA SIFRILIANIX AP 1NO. ABSEN: 04

SMK NEGERI 13 JAKARTA

1. Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di Indonesia, para ahli menafsirkan bahwa Agama Islam dan kebudayaan Islam diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke 7 M, ada juga yang berpendapat pada abad ke 13 M. Sebutkan sumber-sumber berita masuknya Agama Islam dan kebudayaan Islam beserta bukti-bukti yang mendukung pendapat tersebut dalam bentuk tabel!JAWAB:WAKTU MASUKNYA AGAMA ISLAM DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIASUMBER BERITA/PENDAPAT MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIABUKTI YANG MENDUKUNG SUMBER BERITA/PENDAPAT MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

ABAD KE-7 MASEHIBerita Cina zaman Dinasti Tang bahwa pada tahun 674 M orang Arab telah menetap di KantonGroeneveldt berpendapat bahwa pada waktu yang sama kelompok orang Arab yang beragama Islam mendirikan perkampungan di pantai barat Sumatera. Perkampungan terprsebut namanya Barus/Fansur.

Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelagodi Di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M.

T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of ThePropagation of The Moslem FaithDi dalamnya menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).

ABAD KE-13 MASEHICatatan Perjalanan MarcopoloMenyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di Aceh, pada tahun 1292 M.

Berita Ibnu Batutah dari IndiaDalam perjalanannya ke Cina, Ibnu Batutah singgah di Samudra Pasai pada tahun 1345 M. Ia menceritakan bahwa Raja Samudra Pasai giat menyebarkan Agama Islam.

Nisan makam RajaDitemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 1297 M

2. Masuk dan berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia atau proses Islamisasi di Indonesia melalui beberapa cara atau saluran. Jelaskan proses Islamisasi di Indonesia disertai dengan bukti/contoh pendukungnya!JAWAB:a. Melalui perdaganganKesibukan lalu lintas perdagangan abad ke-7 M hingga ke-16 M menjadikan para pedagang muslim ikut berpartisipasi didalamnya. Penyebaran Islam melalui jalur perdagangan ini sangat menguntungkan, karena para raja dan bangsawan turut ambil bagian dalam proses ini. Mereka berhasil mendirikan masjid-masjid dan mendatangkan para mullah-mullah dari negerinya sehingga jumlahnya semakin bertambah banyak.

b. Melalui pernikahanSecara ekonomi status sosial para pedagang muslim lebih tinggi dibanding penduduk pribumi. Sehingga puteri-puteri pribumi tertarik untuk menjadi istri saudagar muslim tersebut. Sebelum dinikahkan, tentunya mereka harus masuk Islam terlebih dahulu. Dengan pernikahan ini keturunan semakin banyak dan lingkungan semakin luas. Jalur pernikahan lebih menguntungkan ketika anak saudagar muslim menikah dengan anak bangsawan atau anak raja. Sebagaimana yang terjadi antara Sunan Ampel dengan Nyai Manila.

c. Melalui tasawufTasawuf mengajarkan akan kelembutan budi. Mereka mengajarkan ilmu tasawuf yang digabungkan dengan budaya yang sudah ada. Ajaran tasawuf yang dikembangkan berupa memanfaatkan kekuatan magis dan memiliki kemampuan menyembuhkan orang lain. Tentunya atas izin Allah swt.

d. Melalui pendidikanJalur ini dengan cara mendirikan pondok pesantren. Para penduduk pribumi dididik oleh para ulama dengan pendidikan yang kuat dan diberi bekal segala ilmu agama. Setelah dirasa cukup, mereka disuruh kembali ke daerahnya dan diharuskan menyebarkan ilmu yang telah didapatkan dipesantren.

e. Melalui kesenianYang paling terkenal adalah seni pertunjukan wayang. Dimana semua tokoh-tokoh Hindu dalam pewayangan diganti namanya dengan istilah Islam. Hal ini yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Selain itu juga bisa melalui seni kaligrafi, seni ukir dan seni bangunan.

f. Melalui politikSaluran ini dengan cara mengislamkan rajanya terlebih dahulu. Kemudian baru rakyatnya mau memeluk agama Islam. Karena sabda raja adalah sabda Tuhan.

3. Jelaskan faktor-faktor yang mempermudah Islam mudah diterima dan berkembang di Indonesia!JAWAB: a. Persyaratan masuk Islam sangat mudah, cukup dengan mengucapkan dua kalimat syahadat b. Pelaksanaan ibadah sederhana dan murahc. Agama Islam tidak mengenal pembagian kasta, sehingga bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakatd. Aturan-aturannya fleksibel dan tidak memaksae. Penyebarannya dilakukan secara damaif. Runtuhnya Majapahit pada akhir abad ke-15g. Masuk melalui Gujarat, India dan mendapat pengaruh Hindu & tasawuf sehingga pemahamannya mudahh. Para penyebar Islam menunjukkan sikap teladan serta pandai menyesuaikan diri dalam masyakarati. Setelah berdirinya kerajaan Islam di Nusantara, para rajanya berperan aktif dalam menyebarkan Islam kepada rakyatnya.4. Berdasarkan sumber, tokoh yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia adalah yang dikenal sebagai Wali Songo dan tokoh lain. Sebutkan tokoh-tokoh tersebut dan daerah penyebarannya dalam bentuk tabel!JAWAB:

NAMA TOKOH TERSEBUTDAERAH PENYEBARANNYA

1. Sultan Malik Al-Saleh (Marah Silu)Samudera Pasai

2. Sultan AhmadSamudera Pasai

3. Sultan Allaudin Riayat SyahAceh

4. Sultan Iskandar MudaAceh

5. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)Gresik, Jawa Timur

6. Sunan Ampel (Raden Rahmat)Surabaya, Jawa Timur

7. Sunan Bonang (Maulana Makhdum Ibrahim)Pesisir Utara Jawa Timur

8. Sunan Giri (Raden Paku)Blambangan Puncak Gunung Giri, Gresik

9. Sunan Drajat (Syarifuddin)Sedayu, Jawa Timur

10. Sunan Kalijaga (Raden Massaid)Jawa

11. Sunan Kudus (Jafar Shadiq)Kudus

12. Sunan Muria (Raden Umar Said)Jawa

13. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)Cirebon

14. Dato ri Bandang (Abdul Makmur Khatib Tunggal), Dato ri Patimang (Sulaiman Khatib Sulung), dan Dato ri Tiro (Jawad Khatib Bungsu)Sulawesi Selatan

15. Sultan AlauddinGowa Tallo

16. Tuan Tunggang ParanganKerajaan Kutai Kertanegara

17. Sultan Zainal AbidinKerajaan Ternate

5. Perwujudan akulturasi kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Islam meliputi berbagai bidang:a. Seni Bangunanb. Aksara dan Seni Rupac. Sistem Pemerintahand. Filsafat dan Ajaran IslamTunjukkan bukti yang mendukung dari yang persyaratan diatas dalam bentuk tabel!JAWAB:

BIDANG AKULTURASI KEBUDAYAANWUJUD AKULTURASI KEBUDAYAAN INDONESIA DAN ISLAMBUKTI YANG MENDUKUNG WUJUD AKULTURASI TERSEBUT

Seni Bangunan*MASJID*A. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.B. Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.C. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.*MAKAM*a. Makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.b. Makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing, nisannya juga terbuat dari batu.c. Di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba.d. Dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).e. Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja.*ISTANA*A. Bangunan istana arsitektur yang dibangun pada awal perkembangan Islam, juga memperlihatkan adanya unsur akulturasi dari segi arsitektur ataupun ragam hias, maupun dari seni patungnya*MASJID*1) Masjid Agung Demak2) Masjid Gunung Jati3) Masjid Kudus

*MAKAM*1) Makam Sendang Duwur (Tuban)

*ISTANA*1) Istana Kasultanan Yogyakarta dilengkapi dengan patung penjaga Dwarapala (Hindu).

Aksara dan Seni Rupa*AKSARA*1. Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tanda-tanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. *SENI RUPA*1. Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan dua aliran seni logam), agar didapat keserasian*AKSARA*1. Kaligrafi

*SENI RUPA*2. Relief/Ukiran pada Masjid3. Suluk, yaitu kitab yang membentangkan ajaran tasawuf. Contohnya ialah Suluk Wujil, Suluk Sukarsa, dan Suluk Malang Sumirang. Karya sastra yang dekat dengan suluk ialah primbon yang isinya bercorak kegaiban dan ramalan penentuan hari baik dan buruk, pemberian makna kepada sesuatu kejadian dan sebagainya.4. Hikayat, yakni saduran cerita wayang.5. Babad, ialah hikayat yang berisi sejarah. Misalnya Babad Tanah Jawi isinya sejarah Pulau Jawa, Babad Giyanti tentang pembagian Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta dan sebagainya.6. Kitab-kitab lain yang berisi ajaran moral dan tuntunan hidup, seperti Tajus Salatin dan Bustan us Salatin.

SISTEM PEMERINTAHAN*SISTEM PEMERINTAHAN*1. Dalam pemerintahan, sebelum Islam masuk Indonesia, sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha, tetapi setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu/Budha mengalami keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka dan sebagainya.*SISTEM PEMERINTAHAN*1. Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperti halnya para wali dan apabila rajanya meninggal tidak lagi dimakamkan dicandi/dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.

FILSAFAT DAN AJARAN ISLAM*FILSAFAT&AJARAN ISLAM*1. Filsafat pendidikan Islam pada hakikatnya adalah sebagai hasil dari buah kajian yang bercirikan Islam, pada hakikatnya adalah konsep berpikir mengenai pendidikan yang bersumber pada ajaran Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai nilai-nilai ajaran Islam. Tujuan filsafat pendidikan Islam pada hakikatnya identik dengan tujuan ajaran Islam. Keduanya berasal dari sumber yang sama yakni al-Quran dan al-Hadits. Kedua sumber itu kemudian timbul pemikiran-pemikiran tentang persoalan keIslaman dalam berbagai aspek, termasuk filsafat pendidikan. Dengan demikian hasil pemikiran para ulama seperti qiyas dan ijma sebagai sumber pokok tadi yakni al-Quran dan al-Hadits. Ajaran yang termuat dalam wahyu merupakan dasar dari pemikiran filsafat pendidikan Islam yang berisi teori umum tentang Islam*FILSAFAT&AJARAN ISLAM*1) Tasawuf yang berisi ajaran dan aliran agama Islam.2) Qalam adalah ajaran pokok agama islam yang berisi pelajaran tentang keesahan Tuhan yang menjadi dasar kepercayaan (iman) mutlak bagi umat islam.3) Fikih (Fiqh) adalah bagian pokok agama islam yang mengatur kehidupan mayarakat Islam, baik secara lahir maupun secara batin.

6. Jelaskan perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia, meliputi:

a. Letaknyab. Kehidupan Politikc. Kehidupan Ekonomid. Kehidupan Sosiale. Kehidupan Budayaf. Bukti Sejarahnyag. Penyebab Kemundurannyah. Silsilah RajaKerajaan Islam-nya adalah:a. Samudra Pasaib. Kerajaan Malakac. Kerajaan Acehd. Kerajaan Bantene. Kerajaan Mataramf. Kerajaan Gowa Tallog. Kerajaan Ternate dan TidoreJAWAB:1. SAMUDRA PASAI

a. Letaknya: Terletak di Pantai Timur Pulau Sumatera bagian utara berdekatan dengan jalur pelayaran internasional (Selat Malaka).b. Kehidupan Politik: Pusat pemerintahan Kesultanan Pasai letaknya antara Krueng Jambo Aye (Sungai Jambu Air) dengan Krueng Pase (Sungai Pasai), Aceh Utara. Menurut ibnu Batuthah yang menghabiskan waktunya sekitar dua minggu di Pasai, menyebutkan bahwa kerajaan ini tidak memiliki benteng pertahanan dari batu, namun telah memagari kotanya dengan kayu, yang berjarak beberapa kilometer dari pelabuhannya. Pada kawasan inti kerajaan ini terdapat masjid, dan pasar serta dilalui oleh sungai tawar yang bermuara ke laut. Ma Huan menambahkan, walau muaranya besar namun ombaknya menggelora dan mudah mengakibatkan kapal terbalik. Sehingga penamaan Lhokseumawe yang dapat bermaksud teluk yang airnya berputar-putar kemungkinan berkaitan dengan ini.Dalam struktur pemerintahan terdapat istilah menteri, syahbandar dan kadi. Sementara anak-anak sultan baik lelaki maupun perempuan digelari dengan Tun, begitu juga beberapa petinggi kerajaan. Kesultanan Pasai memiliki beberapa kerajaan bawahan, dan penguasanya juga bergelar sultan. Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az-Zahir, Kerajaan Perlak telah menjadi bagian dari kedaulatan Pasai, kemudian ia juga menempatkan salah seorang anaknya yaitu Sultan Mansur di Samudera. Namun pada masa Sultan Ahmad Malik az-Zahir, kawasan Samudera sudah menjadi satu kesatuan dengan nama Samudera Pasai yang tetap berpusat di Pasai. Pada masa pemerintahan Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir, Lide (Kerajaan Pedir) disebutkan menjadi kerajaan bawahan dari Pasai. Sementara itu Pasai juga disebutkan memiliki hubungan yang buruk dengan Nakur, puncaknya kerajaan ini menyerang Pasai dan mengakibatkan Sultan Pasai terbunuh. Menjelang masa-masa akhir pemerintahan Kesultanan Pasai, terjadi beberapa pertikaian di Pasai yang mengakibatkan perang saudara. Sulalatus Salatin menceritakan Sultan Pasai meminta bantuan kepada Sultan Melaka untuk meredam pemberontakan tersebut. Namun Kesultanan Pasai sendiri akhirnya runtuh setelah ditaklukkan oleh Portugal tahun 1521 yang sebelumnya telah menaklukan Melaka tahun 1511, dan kemudian tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh.c. Kehidupan Ekonomi: Karena letaknya yang strategis, di Selat Malaka, di tengah jalur perdagangan India, Gujarat, Arab, dan Cina, Pasai dengan cepat berkembang menjadi besar. Sebagai kerajaan maritim, Pasai menggantungkan perekonomiannya dari pelayaran dan perdagangan. Letaknya yang strategis di Selat Malaka membuat kerajaan ini menjadi penghubung antara pusat-pusat dagang di Nusantara dengan Asia Barat, India, dan Cina. Salah satu sumber penghasilan kerajaan ini adalah pajak yang dikenakan pada kapal dagang yang melewati wilayah perairannya. Pasai juga merupakan kota dagang, mengandalkan lada sebagai komoditi andalannya, dalam catatan Ma Huan disebutkan 100 kati lada dijual dengan harga perak 1 tahil. Dalam perdagangan Kesultanan Pasai mengeluarkan koin emas sebagai alat transaksi pada masyarakatnya, mata uang ini disebut Deureuham (dirham) yang dibuat 70% emas murni dengan berat 0.60 gram, diameter 10 mm, mutu 17 karat. Sementara masyarakat Pasai umumnya telah menanam padi di ladang, yang dipanen 2 kali setahun, serta memilki sapi perah untuk menghasilkan keju. Sedangkan rumah penduduknya memiliki tinggi rata-rata 2.5 meter yang disekat menjadi beberapa bilik, dengan lantai terbuat dari bilah-bilah kayu kelapa atau kayu pinang yang disusun dengan rotan, dan di atasnya dihamparkan tikar rotan atau pandan. d. Kehidupan Sosial: Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Samudera Pasai diatur menurut aturan aturan dan hukum hukum Islam. Dalam pelaksanaannya banyak terdapat persamaan dengan kehidupan sosial masyarakat di negeri Mesir maupun di Arab.e. Kehidupan Budaya: Sedangkan kehidupan budaya Kerajaan Samudera Pasai berkembang sebagai penghasil karya tulis yang baik. Beberapa orang berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu, yang kemudian disebut dengan bahasa Jawi dan hurufnya disebut Arab Jawi. Selain itu juga berkembang ilmu tasawuf yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.f. Bukti Sejarahnya: Berita dari Marco Polo yang singgah di daerah Samudera Pasai pada tahun 1292. Berita dari Tome Pires dalam Summer Oriental-nya. Ia menyebutkan bahwa pada tahun 1512-1515 M, ia berkunjung ke daerah pesisir utara dan timur daerah Sumatera. Berita dari Ibnu Batutah seorang musafir daro Maroko yang singgah di Samudera Pasai. Nisan kubur Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 696 H/ 1297 M. Naskah atau Hikayat raja-raja Pasai, karangan Hamzah Fansuri dari abad ke-15 M. Nisan kubur ratu Nahrasiyah yang berangka tahun 1428 M. Mata uang logam emas yaitu dirham yang mulai dibuat pada masa pemerintahan Sultan Muhammad (1297-1326 AD) Nisan Naina Husam al-Din.

g. Penyebab Kemudurannya: 1. Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan Nusantara,2. Berdirinya Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis,3. Setelah Sultan Malik at-Thahir meninggal, tidak ada yang menggantikan sehingga penyebaran agama Islam diambil kerajaan Aceh.h. Silsilah Raja: 1. Tahun 1267 - 1297 Kerajaan Samudra Pasai dipimpin oleh Sultan Malik as-Saleh atau nama lainnya adalah Marah Silu. Sultan Malik as-Saleh merupakan sultan pertama yang memimpin kerajaan Samudra Pasai.2. Tahun 1297 - 1326 Kerajaan Samudra pasai dibawah pimpinan Sultan Muhammad Malik az-Zahir, yang merupakan anak dari sultan Sultan Malik as-Saleh. Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az-Zahir ini Koin emas mulai diperkenalkan kepada masyarakat di kerajaan Samudra Pasai.3. Tahun 1326 - 1345 Kesultanan Samudra Pasai ini dipmipin oleh Sultan Mahmud Malik az-Zahir, yang merupakan anak dari Sultan Muhammad Malik az-Zahir dan cucu dari Sultan Malik as-Saleh.4. Tahun 1345 - 1383 Kerajaan / kesultanan ini dibawah pimpinan Sultan Ahmad Malik az-Zahir, pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malik az-Zahir ini Kesultanan Samudra Pasai ini diserang oleh kerajaan Majapahit.5. Tahun 1383 - 1405 Kesultanan dipimpin oleh Sultan Zain al-Abidin Malik az-Zahir6. Tahun 1405 - 1412 Kesultanan Pasai dipimpin oleh Sultanah Nahrasiyah yang merupakan seorang Raja perempuan, dia adalah janda Sultan Kerajaan Pasai sebelumnya.7.Tahun 1405 - 1412 Kesultanan Samudra Pasai dipimpin oleh Sultan Sallah ad-Din, yang menikahi Sultanah Nahrasiyah, pemimpin Kerajaan Samudra Pasai sebelumnya.8. Tahun 1412 - 1455 Kerjaaan dipimpin oleh Sultan Abu Zaid Malik az-Zahir, yang mengirim utusan ke Cina.9. Tahun 1455 - 1477 Kesultanan dipimpin oleh Sultan Mahmud Malik az-Zahir II 10. Tahun 1477 - 1500 Kesultanan Samudra pasai dipimpin oleh Sultan Zainal Abidin ibn Mahmud Malik az-Zahir II, yang merupakan anak dari sultan / pemimpin sebelumnya.11. Tahun 1501 - 1513 Kesultanan dipimpin oleh Sultan Abdullah Malik az-Zahir 12. Tahun 1513 - 1521 Kesultanan dipimpin oleh Sultan Zainal Abidin III, pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin III ini kerajaan / kesultanan Samudra Pasai ditaklukan oleh Portugal.

2. KERAJAAN MALAKA

a. Letaknya: Letak kerajaan ini adalah di Selat Malaka / Semenanjung Malaka.b. Kehidupan Politik: Berawal dari Paramisora (dari Majapahit) melarikan diri ke Tumasik dan mendirikan Kesultanan Malaka dengan gelar Sultan Iskandar Syah pada abad ke-15. Raja raja yang pernah memerintah kerajaan ini adalah Sri Maharaja, Sri Prameswara Dewa Syah, Sultan Muzzafar Syah, Sultan Mansyur Syah, Sultan Alauddin Riayat Syah, dan Sultan Mahmud Syah. Kerajaan ini sempat mengalami masa keemasan, yaitu pada zaman pemerintahan Sultan Mansyur Syah.c. Kehidupan Ekonomi: Selain menjadikan kota tersebut sebagai pusat perdagangan, rombongan pendatang juga mengajak penduduk asli menanam tanaman yang belum pernah mereka kenal sebelumnya, seperti tebu, pisang, dan rempah-rempah. Rombongan pendatang juga telah menemukan biji-biji timah di daratan. Dalam perkembangannya, kemudian terjalin hubungan perdagangan yang ramai dengan daratan Sumatera. Salah satu komoditas penting yang diimpor Malaka dari Sumatera saat itu adalah beras. Malaka amat bergantung pada Sumatera dalam memenuhi kebutuhan beras ini, karena persawahan dan perladangan tidak dapat dikembangkan di Malaka. Hal ini kemungkinan disebabkan teknik bersawah yang belum mereka pahami, atau mungkin karena perhatian mereka lebih tercurah pada sektor perdagangan, dengan posisi geografis strategis yang mereka miliki.d. Kehidupan Sosial: Sedangkan kehidupan sosial Kerajaan Malaka dipengaruhi oleh faktor letak, keadaan alam dan lingkungan wilayahnya. Sebagai masyarakat yang hidup dari dunia maritim, hubungan sosial masyarakatnya sangatlah kurang dan bahkan mereka cenderung mengarah ke sifat-sifat individualisme. Kelompok masyarakat pun bermunculan, seperti adanya golongan buruh dan majikan.e. Kehidupan Budaya: Pada kehidupan budaya, perkembangan seni sastra Melayu mengalami perkembangan yang pesat seperti munculnya karya-karya sastra yang menggambarkan tokoh-tokoh kepahlawanan dari Kerajaan Malaka seperti Hikayat Hang Tuah, Hikayat Hang Lekir dan Hikayat Hang Jebat.

f. Bukti Sejarahnya: 1. Sulalatus Salatin Mengatakan bahwa kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Melayu di Singpura, kemudian serangan Jawa dan Siam menyebabkan pusat pemerintahan berpindah ke Malaka.2. Kronik Dinasti MingMencatat Parameswara sebagai pendiri Malaka mengunjungi Kisar Tongle di Nanjing pada tahun 1405 dan meminta pengakuan atas wilayah kedaulatannya. Sebagai balasan upeti yang diberikan, Kaisar Cina menyetujui untuk memberikan perlindungan pada Malaka, kemudian tercatat ada sampai 29 kali utusan Malaka mengunjungi Kaisar Cina. Pengaruh yang besar dari relasi ini adalah Malaka dapat terhindar dari kemungkinan adanya serangan Siam dari utara, terutama setelah Kaisar Cina mengabarkan penguasa Ayutthaya akan hubungannya dengan Malaka. Keberhasilan dalam hubungan diplomasi dengan Tiongkok memberi manfaat akan kestabilan pemerintahan baru di Malaka,3. Laporan dari kunjungan Laksamana Cheng Ho (1409) Mengambarkan Islam telah mulai dianut oleh masyarakat Malaka4. Pararaton Disebutkan terdapat nama tokoh yang mirip yaitu Bhra Hyang Parameswara sebagai suami dari Ratu Majapahit, Ratu Suhita.g. Penyebab Kemundurannya: Yang menyebabkan Kerajaan Malaka runtuh adalah akibat serangan Portugis pada 24 Agustus 1511, yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Sejak saat itu, para keluarga kerajaan menyingkir ke negeri lain.h. Silsilah Raja: 1. Iskandar Syah (1396-1414 M)Pada abad ke-15 M, di Majapahit terjadi perang paregreg yang mengakibatkan Paramisora (Parameswara) melarikan diri bersama pengikutnya dari daerah Blambangan ke Tumasik (Singapura), kemudian melanjutkan perjalanannya sampai ke Semenanjung Malaya dan mendirikan Kp. Malaka.2. Muhammad Iskandar Syah (1414-1424 M)Merupakan putra dari Iskandar Syah, pada masa pemerintahannya wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka diperluas lagi hingga mencapai seluruh Semenanjung Malaya.3. Mudzafat Syah (1424-1458 M)Setelah berhasil menyingkirkan Muhammad Iskandar Syah, ia kemudian naik tahta dengan gelar sultan (Mudzafat Syah merupakan raja Kerajaan Malaka yang pertama bergelar Sultan). Pada masa pemerintahannya, terjadi serangan dari Kerajaan Siam (serangan dari darat dan laut), namun dapat digagalkan. Mengadakan perluasan wilayah ke daerah-daerah yang berada di sekitar Kerajaan Malaka seperti Pahang, Indragiri dan Kampar.4. Sultan Mansyur Syah (1458-1477 M)Merupakan putra dari Sultan Mudzafat Syah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka mencapai puncak kejayaan sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara. Puncak kejayaan dicapai berkat Sultan Mansyur Syah meneruskan politik ayahnya dengan memperluas wilayah kekuasaanya, baik di Semananjung Malaya maupun di wilayah Sumatera Tengah (Kerajaan Siam berhasil ditaklukan). Raja Siam tewas dalam pertempuran , tetapi putra mahkotanya ditawan dan dikawinkan dengan putri sultan sendiri kemudian diangkat menjadi raja dengan gelar Ibrahim. Indragiri mengakui kekuasaan Malaka.

5. Sultan Alaudin Syah (1477-188 M)Merupakan putra dari Sultan Mansyur Syah Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka mulai mengalami kemunduran, satu persatu wilayah kekuasaan Kerajaan Malaka mulai melepaskan diri. Hal ini disebabkan oleh karena Sultan Alaudin Syah bukan merupakan raja yang cakap.6. Sultan Mahmud Syah (1488-1511 M)Merupakan putra dari Sultan Alaudin Syah Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka merupakan kerajaan yang sangat lemah, wilayah kekuasaannya meliputi sebagian kecil Semenanjung Malaya, hal ini menambah suram kondisi Kerajaan Malaka.Pada tahun 1511 M, terjadi serangan dari bangsa Portugis di bawah pimpinan Alfonso dAlberquerque dan berhasil Merebut Kerajaan Malaka. Akhirnya Malaka pun jatuh ke tangan Portugis

3. KERAJAAN ACEHa. Letaknya: Letak geografis terletak di Pulau Sumatera bagian utara dekat jalur pelayaran dan perdagangan internasional saat itu.b. Kehidupan Politik: Corak pemerintahan Aceh adalah pemerintahan sipil dan pemerintahan atas dasar agama. Pendiri kerajaan Aceh adalah Mudzaffar Syah. Raja yang pernah memerintah kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah, Sultan Salahudin, Sultan Alauddin Riayat, Sultan Iskandar Muda, Sultan Iskandar Thani.c. Kehidupan Ekonomi: Dalam masa kejayaannya, perekonomian Aceh berkembang pesat. Daerahnya yang subur banyak menghasilkan lada. Kekuasaan Aceh atas daerah-daerah pantai Timur dan Barat Sumatera menambah jumlah ekspor ladanya. Penguasaan Aceh atas beberapa daerah di Semenanjung Malaka menyebabkan bertambahnya bahan ekspor penting seperti timah dan lada yang dihasilkan di daerah itu.d. Kehidupan Sosial: Lapisan sosial masyarakat Aceh berbasis pada jabatan struktural, kualitas keagamaan dan kepemilikan harta benda. Mereka yang menduduki jabatan struktural di kerajaan menduduki lapisan sosial tersendiri, lapisan teratasnya adalah sultan, dibawahnya ada para penguasa daerah. Sedangkan lapisan berbasis keagamaan merupakan lapisan yang merujuk pada status dan peran yang dimainkan oleh seseorang dalam kehidupan keagamaan. Dalam lapisan ini, juga terdapat kelompok yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad. Mereka ini menempati posisi istimewa dalam kehidupan sehari-hari, yang laki-laki bergelar Sayyed, dan yang perempuan bergelar Syarifah. Lapisan sosial lainnya dan memegang peranan sangat penting adalah para orang kaya yang menguasai perdagangan, saat itu komoditasnya adalah rempah-rempah, dan yang terpenting adalah lada.e. Kehidupan Budaya: Aceh sering disebut sebagai Negeri Serambi Mekah, karena Islam masuk pertama kali ke Indonesia melalui kawasan paling barat pulau Sumatera ini. Orang Aceh mayoritas beragama Islam dan kehidupan mereka sehari-hari sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam ini. Oleh sebab itu, para ulama merupakan salah satu sendi kehidupan masyarakat Aceh. Pengaruh Islam yang sangat kuat juga tampak dalam aspek bahasa dan sastra Aceh. Peninggalan Islam di Nusantara banyak di antaranya yang berasal dari Aceh, seperti Bustanussalatin dan Tibyan fi Marifatil Adyan karangan Nuruddin ar-Raniri pada awal abad ke-17 ; Kitab Tarjuman al-Mustafid yang merupakan tafsir Al Quran Melayu pertama karya Shaikh Abdurrauf Singkel tahun 1670-an; dan Tajussalatin karya Hamzah Fansuri. Ini bukti bahwa Aceh sangat berperan dalam pembentukan tradisi intelektual Islam di Nusantara. Karya sastra lainnya, seperti Hikayat Prang Sabi, Hikayat Malem Diwa, Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, merupakan bukti lain kuatnya pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakat Aceh.f. Bukti Sejarahnya: 1. Bustan us-salatin (buku II, bab 13)Di tulis oleh Nuruddin ar-Raniri, ia adalah seorang intelektual dari Gujarat dan tiba di Aceh pada tanggal 6 Muharram 1047 H (31 Mei 1637). Pada tanggal 4 Maret 1638, Nurrudi ar-Raniri diperintahkan oeh Iskandar Tsani untuk menyusun karangan yang berjudul Taman Para Sultan, yang berisi tentang agama dan sejarah. Pada Bab XIII seluruhnya menceritakan tentang sejarah Aceh.2. Hikayat Aceh Hikayat Aceh disusun pada masa pemerintahan Sulatan Iskandar Muda, tetapi sayangnya pengarangnya tidak diketahui. Hikayat Aceh isinya mengenai kebesaran raja.

g. Penyebab Kemundurannya: a. Kekalahan perang antara Aceh melawan Portugis (1629).b. Pengganti Sultan Iskandar Muda kurang Cakap.c. Permushan antara kaum muda.d. Daerah yang jauh dari pemerintahan pusat, melepaskan diri dari Aceh.h. Silsilah Raja:1. Sultan Ali Mughayat SyahAdalah raja kerajaan Aceh yang pertama. Ia memerintah tahun 1514 1528 M. Di bawah kekuasaannya, Kerjaan Aceh melakukn perluasan ke beberapa daerah yang berada di daerah Daya dan Pasai. Bahkan melakukan serangan terhadap kedudukan bangsa Portugis di Malaka dan juga menyerang Kerajaan Aru.2. Sultan SalahuddinSetelah Sultan Ali Mughayat Wafat, pemeintahan beralih kepada putranya yg bergelar Sultan Salahuddin. Ia memerintah tahun 1528 1537 M, selama menduduki tahta kerajaan ia tidak memperdulikan pemerintahaan kerajaannya. Keadaan kerajaan mulai goyah dan mengalami kemerosostan yg tajam. Oelh karena itu, Sultan Salahuddin digantiakan saudaranya yg bernama Alauddin Riayat Syah al-Kahar. 3. Sultan Alaudin Riayat Syah al-KaharIa memerintah Aceh dari tahun 1537 1568 M. Ia melakukan berbagai bentuk perubahan dan perbaikan dalam segala bentuk pemeintahan Kerajaan Aceh. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh melakukan perluasaan wilayah kekuasaannya seperti melakukan serangan terhadap Kerajaan Malaka ( tetapi gagal ). Daerah Kerajaan Aru berhasil diduduki. Pada masa pemerintahaannya, kerajaan Aceh mengalami masa suram. Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi.

4.Sultan Iskandar MudaSultan Iskandar Muda memerintah Kerajaan Aceh tahun 1607 16 36 M. Di bawah pemerintahannya, Kerjaan Aceh mengalami kejayaan. Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerjaan besar adn berkuasa atas perdagangan Islam, bahakn menjadi bandar transito yg dapat menghubungkan dgn pedagang Islam di dunia barat.Untuk mencapai kebesaran Kerajaan Ace, Sultan Iskandar Muda meneruskan perjuangan Aceh dgn menyerang Portugis dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaya. Tujuannya adalah menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan menguasai daerah daerah penghasil lada. Sultan Iskandar Muda juga menolak permintaan Inggris dan Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatera bagian barat. Selain itu, kerajaan Aceh melakukan pendudukan terhadap daerah daerah seperti Aru, pahang, Kedah, Perlak, dan Indragiri, sehingga di bawah pemerintahannya Kerajaan aceh memiliki wilayah yang sangat luas.Pada masa kekeuasaannya, terdapat 2 orang ahli tasawwuf yg terkenal di Ace, yaitu Syech Syamsuddin bin Abdullah as-Samatrani dan Syech Ibrahim as-Syamsi. Setelah Sultam iskandar Muda wafat tahta Kerajaan Aceh digantikan oleh menantunya, Sultan Iskandar Thani5. Sultan Iskandar Thani.Ia memerintah Aceh tahun 1636 1641 M. Dalam menjalankan pemerintahan, ia melanjutkan tradisi kekuasaan Sultan Iskandar Muda. Pada masa pemerintahannya, muncul seorang ulama besar yg bernama Nuruddin ar-Raniri. Ia menulis buku sejarah Aceh berjudul Bustanussalatin. Sebagai ulama besar, Nuruddin ar-Raniri sangat di hormati oleh Sultan Iskandar Thani dan keluarganya serta oleh rakyat Aceh. Setelah Sultan Iskandar Thani wafat, tahta kerjaan di pegang oleh permaisurinya ( putri Sultan Iskandar Thani ) dgn gelar Putri Sri Alam Permaisuri ( 1641-1675 M ).6. Sultan Sri Alam (1575-1576).7. Sultan Zain al-Abidin (1576-1577).8. Sultan Ala al-Din Mansur Syah (1577-1589)9. Sultan Buyong (1589-1596)10. Sultan Ala al-Din Riayat Syah Sayyid al-Mukammil (1596-1604).11. Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607)12. Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1607-1636).13. Iskandar Thani (1636-1641).14. Sri Ratu Safi al-Din Taj al-Alam (1641-1675).15. Sri Ratu Naqi al-Din Nur al-Alam (1675-1678)16. Sri Ratu Zaqi al-Din Inayat Syah (1678-1688)17. Sri Ratu Kamalat Syah Zinat al-Din (1688-1699)18. Sultan Badr al-Alam Syarif Hashim Jamal al-Din (1699-1702)19. Sultan Perkasa Alam Syarif Lamtui (1702-1703)20. Sultan Jamal al-Alam Badr al-Munir (1703-1726)21. Sultan Jauhar al-Alam Amin al-Din (1726)22. Sultan Syams al-Alam (1726-1727)23. Sultan Ala al-Din Ahmad Syah (1727-1735)24. Sultan Ala al-Din Johan Syah (1735-1760)25. Sultan Mahmud Syah (1760-1781)26. Sultan Badr al-Din (1781-1785)27. Sultan Sulaiman Syah (1785-)28. Alauddin Muhammad Daud Syah.29. Sultan Ala al-Din Jauhar al-Alam (1795-1815) dan (1818-1824)30. Sultan Syarif Saif al-Alam (1815-1818)31. Sultan Muhammad Syah (1824-1838)32. Sultan Sulaiman Syah (1838-1857)33. Sultan Mansur Syah (1857-1870)34. Sultan Mahmud Syah (1870-1874)35. Sultan Muhammad Daud Syah (1874-1903)

4. KERAJAAN BANTEN

a. Letaknya: Terletak di ujung barat Pulau Jawa, yaitu di daerah Banten, Jawa Barat.b. Kehidupan Politik: Pada awal berkembangnya masyarakat pantai Banten, Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Namun pada tahun 1524 wilayah Banten berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak di bawah pimpinan Syarif Hidayatullah. Pada waktu Demak terjadi perebutan kekuasaan, Banten melepaskan diri dan tumbuh menjadi kerajaan besar.Setelah itu, kekuasaan Banten diserahkan kepada Sultan Hasanudin, putra Syarif Hidayatullah. Sultan Hasanudin dianggap sebagai peletak dasar Kerajaan Banten. Banten semakin maju di bawah pemerintahan Sultan Hasanudin karena didukung oleh faktor-faktor berikut ini:1. Letak Banten yang strategis terutama setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, Banten menjadi bandar utama karena dilalui jalur perdagangan laut.2. Banten menghasilkan rempah-rempah lada yang menjadi perdagangan utama bangsa Eropa menuju Asia.c. Kehidupan Ekonomi: Kerajaan Banten berada pada posisi yang strategis dalam perdagangan internasional. Berkuasanya Portugis di Malaka mendorong Banten untuk membuat pelabuhan di tepi Selat Sunda dan Teluk Banten, pelabuhan ini dipakai untuk ekspor lada yang akan dikirim ke luar negeri. Untuk menambah ekspor lada, Maulana Yusuf melakukan penaklukan ke Lampung. Dengan ditaklukkannya Lampung sebagai penghasil lada terbesar mampu meningkatkan ekspor ke luar negeri dan meningkatkan perekonomian.d. Kehidupan Sosial: Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa selain Kerajaan Demak, Kasepuhan Cirebon, Giri Kedaton, dan Mataram Islam. Kehidupan sosial rakyat Banten berlandaskan ajaran-ajaran yang berlaku dalam agama Islam. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, kehidupan sosial masyarakat Banten semakin meningkat dengan pesat karena sultan memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Usaha yang ditempuh oleh Sultan Ageng Tirtayasa adalah menerapkan sistem perdagangan bebas dan mengusir VOC dari Batavia. Menurut catatan sejarah Banten, Sultan Banten termasuk keturunan Nabi Muhammad SAW sehingga agama Islam benar-benar menjadi pedoman hidup rakyat. Meskipun agama Islam mempengaruhi sebagian besar kehidupan Kesultanan Banten, namun penduduk Banten telah menjalankan praktek toleransi terhadap keberadaan pemeluk agama lain. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya sebuah klenteng di pelabuhan Banten pada tahun 1673.e. Kehidupan Budaya: Masyarakat yang berada pada wilayah Kesultanan Banten terdiri dari beragam etnis yang ada di Nusantara, antara lain: Sunda, Jawa, Melayu, Bugis, Makassar, dan Bali. Beragam suku tersebut memberi pengaruh terhadap perkembangan budaya di Banten dengan tetap berdasarkan aturan agama Islam. Pengaruh budaya Asia lain didapatkan dari migrasi penduduk Cina akibat perang Fujian tahun 1676, serta keberadaan pedagang India dan Arab yang berinteraksi dengan masyarakat setempat. Dalam bidang seni bangunan Banten meninggalkan seni bangunan Masjid Agung Banten yang dibangun pada abad ke-16. Selain itu, Kerajaan Banten memiliki bangunan istana dan bangunan gapura pada Istana Kaibon yang dibangun oleh Jan Lucas Cardeel, seorang Belanda yang telah memeluk agama Islam. Sejumlah peninggalan bersejarah di Banten saat ini dikembangkan menjadi tempat wisata sejarah yang banyak menarik kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri.f. Bukti Sejarahnya: Istana Surosoan, Masjid Agung Banten, Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara.g. Penyebab Kemundurannya: Mangkatnya Raja Besar Banten Maulana Yusuf dan tidak ada yang menggantikannya, dan Perang saudara antara saudara Maulana Yusuf dengan pembesar Kerajaan Banten.h. Silsilah Raja: 1. Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin (1552 - 1570)2. Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan (1570 - 1585)3. Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana (1585 - 1596)4. Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu (1596 - 1647)5. Sultan Abu al-Maali Ahmad (1647 - 1651)6. Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul (1651-1682)7. Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar (1683 - 1687)8. Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya (1687 - 1690)9. Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin tahun (1690 - 1733)10. Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin (1733 - 1747)11. Ratu Syarifah Fatimah (1747 - 1750)12. Sultan Arif Zainul Asyiqin al-Qadiri tahun (1753 - 1773)13. Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin (1773 - 1799)14. Sultan Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihin (1799 - 1803)15. Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin (1803 - 1808)16. Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin (1809 - 1813)

5. KERAJAAN MATARAMa. Letaknya: Kerajaan Mataram terletak di Jawa Tengah dengan daerah intinya disebut Bhumi Mataram. Daerah tersebut dikelilingi oleh pegunungan dan gunung-gunung, seperti Pegunungan Serayu, Gunung Prau, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Pegunungan Kendang, Gunung Lawu, Gunung Sewu, Gunung Kidul. Daerah itu juga dialiri banyak sungai, diantaranya Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo, dan yang terbesar dalah Sungai Bengawan Solo.

b. Kehidupan Politik: Raja pertama yang memerintah adalah Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Setelah Sutawijaya wafat, digantikan oleh putranya yaitu Mas Johang yang bergelar Sultan Anyakrawati.

c. Kehidupan Ekonomi: Kerajaan Mataram adalah kelanjutan dari Kerajaan Demak dan Pajang. Kerajaan ini menggantungkan kehidupan ekonominya dari sektor agraris. Hal ini karena letaknya yang berada di pedalaman. Akan tetapi, Mataram juga memiliki daerah kekuasan di daerah pesisir utara Jawa yang mayoritas sebagai pelaut. Daerah pesisir inilah yang berperan penting bagi arus perdagangan Kerajaan Mataram.

d. Kehidupan Sosial: Kehidupan masyarakat di kerajaan Mataram, tertata dengan baik berdasarkan hukum Islam tanpa meninggalkan norma-norma lama begitu saja. Dalam pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, Raja merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, kemudian diikuti oleh sejumlah pejabat kerajaan. Di bidang keagamaan terdapat penghulu, khotib, naid, dan surantana yang bertugas memimpin upacara-upacara keagamaan. Di bidang pengadilan, dalam istana terdapat jabatan jaksa yang bertugas menjalankan pengadilan istana.Untuk menciptakan ketertiban di seluruh kerajaan, diciptakan peraturan yang dinamakan anger-anger yang harus dipatuhi oleh seluruh penduduk.

e. Kehidupan Budaya: Kebudayaan yang berkembang pesat pada masa Kerajaan Mataram berupa seni tari, pahat, suara, dan sastra. Bentuk kebudayaan yang berkembang adalah Upacara Kejawen yang merupakan akulturasi antara kebudayaan Hindu-Budha dengan Islam.Di samping itu, perkembangan di bidang kesusastraan memunculkan karya sastra yang cukup terkenal, yaitu Kitab Sastra Gending yang merupakan perpaduan dari hukum Islam dengan adat istiadat Jawa yang disebut Hukum Surya Alam.

f. Bukti Sejarahnya: Babad Tanah Djawi, Babad Meinsma, Serat Kandha, Serat Centini, Serat Cabolek, Serat Dharma Wirayat (yang sangat populer sebagai karya Sri Paku Alam III.), Serat Nitipraja, Babad Sangkala, Babad Sankalaniang Momana, dan Sadjarah Dalem.

g. Penyebab Kemundurannya: Kemunduran Mataram Islam berawal saat kekalahan Sultan Agung merebut Batavia dan menguasai seluruh Jawa dari Belanda. Setelah kekalahan itu, kehidupan ekonomi rakyat tidak terurus karena sebagian rakyat dikerahkan untuk berperang.

h. Silsilah Raja: 1. Panembahan Senopati (1584-1601 M)2. Mas Jolang atau Seda Ing Krapyak (1601- 1613 M)Tercatat bahwa pada pemerintahannya beliau membangun sebuah taman Danalaya di sebelah barat kraton. Pemerintahannya berakhir ketika beliau meninggal di hutan Krapyak ketika beliau sedang berburu.3. Mas Rangsang dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1646 M)Di bawah pemerintahannya (tahun 1613-1645) Mataram mengalami masa kejayaan. Ibukota kerajaan Kotagede dipindahkan ke Kraton Plered. Sultan Agung juga menaklukkan daerah pesisir supaya kelak tidak membahayakan kedudukan Mataram. Beliau juga merupakan penguasa yang secara besar-besaran memerangi VOC yang pada saat itu sudah menguasai Batavia. Sultan Agung meninggal pada tahun 1645.4. Amangkurat I (1646- 1676 M)Pemerintahannya yang berlangsung tahun 1645-1676 diwarnai dengan banyak pembunuhan dan kekejaman. Pada masa pemerintahannya ibukota kerajaan Mataram dipindahkan ke Kerta.5. Amangkurat II dikenal juga sebagai Sunan Amral (1677- 1703 M)Sunan Amangkurat II bertahta pada tahun 1677-1703. Ia sangat tunduk kepada VOC demi mempertahankan tahtanya.6. Sunan Mas atau Amangkurat III pada 1703 MPecahlah perang perebutan mahkota I, antara Amangkurat III dan Paku Buwana I, namun Amangkurt III menyerah dan dibuang ke Sailan oleh VOC.7. Pangeran Puger yang bergelar Paku Buwana I (1703-1719 M)Dalam pemerintahannya dipenuhi dengan pemberontakan para bangsawan yang menentangnya, dalam hal ini Voc kembali turut andil di dalamnya.8. Amangkurat IVdikenal sebagai Sunan Prabu (1719-1727 M)Sehingga kembali pecah perang Perebutan Mahkota II (1719-1723). Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan China terhadap VOC.9. Paku Buwana II (1727-1749 M)Terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Raden Mas Said. Paku Buwana menugaskan Mangkubumi untuk menumpas kaum pemerontak dengan janji akan memberikan tanah di Sukowati (Sragen sekarang). Walaupun Mangkubumi berhasil tetapi Paku Buwono II mengingkari janjinya sehingga akhirnya dia berdamai dengan Mas Said. Mereka berdua pun melakukan pemberontakan bersama-sama hingga pecah Perang Perebutn Mahkota III (1747-1755).10. Paku Buwana III pada 1749 M pengangkatannya dilakukan oleh VOC.Namun justru saat itu terjadi perpecahan anatara Mangkubumi dan Raden Mas Said. VOC lalu mengutus seorang Arab dari Batavia untuk mengajak Mangkubumi berdamai. Ajakan itu diterima Mangkubumi dan terjadilah Perjanjian Giyanti (1755).Isi perjanjian tersebut adalah: Mataram dibagi menjadi dua, Bagian barat dibagikan kepada Pangeran Mangkubumi yang diijinkan memakai gelar Hamengku Buwana I dan mendirikan Kraton di Yogyakarta. Bagian timur diberikan kepada Paku Buwana IIIMulai saat itulah Mataram dibagi dua, yaitu Kasultanan Yogyakarta dengan raja Sri Sultan Hamengku Buwana I dan Kasunanan Surakarta dengan raja Sri Susuhunan Paku Buwana III.

6. KERAJAAN GOWA TALLO

a. Letaknya: Terletak di Sulawesi Selatan yang memiliki posisi yang penting karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara.

b. Kehidupan Politik: Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Robandang/Dato Ri Bandang dari Sumatera, sehingga pada abad 17 agama Islam berkembang pesat di Sulawesi Selatan, bahkan raja Makasar pun memeluk agama Islam. Raja Makasar yang pertama memeluk agama Islam adalah Sultan Alaudin. Sejak pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan Makasar berkembang sebagai kerajaan maritim dan berkembang pesat pada masa pemerintahan raja Muhammad Said (1639 1653).Selanjutnya kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Hasannudin (1653 1669). Pada masa pemerintahannya Makasar berhasil memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur serta daerah-daerah yang dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Ia berhasil menguasai Ruwu, Wajo, Soppeng, dan Bone.Perluasan daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat. Daerah kekuasaan Makasar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia Timur dapat dikuasainya. Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Oleh karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa di Ambon.

c. Kehidupan Ekonomi: Kerajaan Makasar merupakan kerajaan Maritim dan berkembang sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian Timur. Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor : letak yang strategis, memiliki pelabuhan yang baik jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511 yang menyebabkan banyak pedagang-pedagang yang pindah ke Indonesia Timur. Sebagai pusat perdagangan Makasar berkembang sebagai pelabuhan internasional dan banyak disinggahi oleh pedagang-pedagang asing seperti Portugis, Inggris, Denmark dan sebagainya yang datang untuk berdagang di Makasar. Pelayaran dan perdagangan di Makasar diatur berdasarkan hukum niaga yang disebut dengan ADE ALOPING LOPING BICARANNA PABBALUE, sehingga dengan adanya hukum niaga tersebut, maka perdagangan di Makasar menjadi teratur dan mengalami perkembangan yang pesat. Selain perdagangan, Makasar juga mengembangkan kegiatan pertanian karena Makasar juga menguasai daerah-daerah yang subur di bagian Timur Sulawesi Selatan.

d. Kehidupan Sosial: Sebagai negara Maritim, maka sebagian besar masyarakat Makasar adalah nelayan dan pedagang. Mereka giat berusaha untuk meningkatkan taraf kehidupannya, bahkan tidak jarang dari mereka yang merantau untuk menambah kemakmuran hidupnya. Walaupun masyarakat Makasar memiliki kebebasan untuk berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi dalam kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka anggap sakral. Norma kehidupan masyarakat Makasar diatur berdasarkan adat dan agama Islam yang disebut PANGADAKKANG. Dan masyarakat Makasar sangat percaya terhadap norma-norma tersebut.

e. Kehidupan Budaya: Dari segi kebudayaan, maka masyarakat Makassar banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran. Mereka terkenal sebagai pembuat kapal. Jenis kapal yang dibuat oleh orang Makassar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo.

f. Bukti Sejarahnya: Rumah raja Gowa, Kapal Pinishi dan Kapal Layar Kora-kora.

g. Penyebab Kemundurannya: Sepeninggal Hasanuddin, Makassar dipimpin oleh putranya bernama napasomba. Sama seperti ayahnya, sultan ini menentang kehadiran belanda dengan tujuan menjamin eksistensi Kesultanan Makasar. Namun, Mapasomba gigih pada tekadnya untuk mengusir Belanda dari Makassar. Sikapnya yang keras dan tidak mau bekerja sama menjadi alasan Belanda mengerahkan pasukan secara besar-besaran. Pasukan Mapasomba berhasil dihancurkan dan Mapasomba sendiri tidak diketahui nasibnya. Belanda pun berkuasa sepenuhnya atas kesultanan Makassar.

h. Silsilah Raja: 1. Tumanurunga (+ 1300)2. Tumassalangga Baraya3. Puang Loe Lembang4. I Tuniatabanri5. Karampang ri Gowa 6. Tunatangka Lopi (+ 1400)7. Batara Gowa Tuminanga ri Paralakkenna8. Pakere Tau Tunijallo ri Passukki9. Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna (awal abad ke-16)10. I Manriwagau Daeng Bonto Karaeng Lakiyung Tunipallangga Ulaweng (1546-1565)11. I Tajibarani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatte12. I Manggorai Daeng Mameta Karaeng Bontolangkasa Tunijallo (1565-1590).13. I Tepukaraeng Daeng Parabbung Tuni Pasulu (1593).14. I Mangari Daeng Manrabbia Sultan Alauddin Tuminanga ri Gaukanna Berkuasa mulai tahun 1593 - wafat tanggal 15 Juni 1639. Merupakan penguasa Gowa pertama yang memeluk agama Islam.15. I Mannuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Malikussaid Tuminanga ri Papang Batuna Lahir 11 Desember 1605, berkuasa mulai tahun 1639 hingga wafatnya 6 November 165316. I Mallombassi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape Sultan Hasanuddin Tuminanga ri Balla'pangkana Lahir tanggal 12 Juni 1631, berkuasa mulai tahun 1653 sampai 1669, dan wafat pada 12 Juni 1670 17. I Mappasomba Daeng Nguraga Sultan Amir Hamzah Tuminanga ri Allu' Lahir 31 Maret 1656, berkuasa mulai tahun 1669 hingga 1674, dan wafat 7 Mei 1681.17. I Mallawakkang Daeng Mattinri Karaeng Kanjilo Tuminanga ri Passiringanna18. Sultan Mohammad Ali (Karaeng Bisei) Tumenanga ri Jakattara Lahir 29 November 1654, berkuasa mulai 1674 sampai 1677, dan wafat 15 Agustus 168119. I Mappadulu Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Jalil Tuminanga ri Lakiyung. (1677-1709)20. La Pareppa Tosappe Wali Sultan Ismail Tuminanga ri Somba Opu (1709-1711)21. I Mappaurangi Sultan Sirajuddin Tuminang ri Pasi22. I Manrabbia Sultan Najamuddin23. I Mappaurangi Sultan Sirajuddin Tuminang ri Pasi. (Menjabat untuk kedua kalinya pada tahun 1735)24. I Mallawagau Sultan Abdul Chair (1735-1742)25. I Mappibabasa Sultan Abdul Kudus (1742-1753)26. Amas Madina Batara Gowa (diasingkan oleh Belanda ke Sri Lanka) (1747-1795)27. I Mallisujawa Daeng Riboko Arungmampu Tuminanga ri Tompobalang (1767-1769)28. I Temmassongeng Karaeng Katanka Sultan Zainuddin Tuminanga ri Mattanging (1770-1778)29. I Manawari Karaeng Bontolangkasa (1778-1810)30. I Mappatunru / I Mangijarang Karaeng Lembang Parang Tuminang ri Katangka (1816-1825)31. La Oddanriu Karaeng Katangka Tuminanga ri Suangga (1825-1826)32. I Kumala Karaeng Lembang Parang Sultan Abdul Kadir Moh Aidid Tuminanga ri Kakuasanna (1826 - wafat 30 Januari 1893)33. I Malingkaan Daeng Nyonri Karaeng Katangka Sultan Idris Tuminanga ri Kalabbiranna (1893- wafat 18 Mei 1895) 34. I Makkulau Daeng Serang Karaeng Lembangparang Sultan Husain Tuminang ri Bundu'na Memerintah sejak tanggal 18 Mei 1895, dimahkotai di Makassar pada tanggal 5 Desember 1895. Ia melakukan perlawanan terhadap Hindia Belanda pada tanggal 19 Oktober 1905 dan diberhentikan dengan paksa oleh Hindia Belanda pada 13 April 1906. Ia meninggal akibat jatuh di Bundukma, dekat Enrekang pada tanggal 25 Desember 1906.35. I Mangimangi Daeng Matutu Karaeng Bonto Nompo Sultan Muhammad Tahur Muhibuddin Tuminanga ri Sungguminasa (1936-1946)36. Andi Ijo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin (1956-1960) merupakan Raja Gowa terakhir, meninggal di Jongaya pada tahun 1978.

7. KERAJAAN TERNATE-TIDORE

a. Letaknya: Secara geografis kerajaan ternate dan tidore terletak di Kepulauan Maluku, antara sulawesi dan irian jaya letak terletak tersebut sangat strategis dan penting dalam dunia perdagangan masa itu.

b. Kehidupan Politik: Di kepulauan Maluku terdapat kerajaan kecil, diantaranya Kerajaan Ternate sebagai pemimpin Uli Lima yaitu persekutuan lima bersaudara. Uli Siwa yang berarti persekutuan sembilan bersaudara. Ketika bangsa Portugis masuk, Portugis langsung memihak dan membantu Ternate, hal ini dikarenakan Portugis mengira ternate lebih kuat. Begitu pula bangsa Spanyol memihak Tidore akhirnya terjadilah peperangan antara dua bangsa kulit, untuk menyelesaikan, Paus turun tangan dan menciptakan Perjanjian Saragosa. Dalam perjanjian tersebut bangsa Spanyol harus meninggalkan maluku dan pindah ke Filipina, sedangkan Portugis tetap berada di maluku. Raja pertama kerajaan ini adalah Sultan Hairun. Setelah ia meninggal, ia digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Baabullah.

c. Kehidupan Ekonomi: Tanah di Kepulauan Maluku itu subur dan diliputi hutan rimba yang banyak memberikan hasil diantaranya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak menghasilkan pala. Pada abad ke 12 M permintaan rempah-rempah meningkat, sehingga cengkeh merupakan komoditi yang penting. Pesatnya perkembangan perdagangan keluar dari maluku mengakibatkan terbentuknya persekutuan. Selain itu mata pencaharian perikanan turut mendukung perekonomian masyarakat.

d. Kehidupan Sosial: Kedatangan bangsa portugis di kepulauan Maluku bertujuan untuk menjalin perdagangan dan mendapatkan rempah-rempah. Bangsa Portugis juga ingin mengembangkan agama katholik. Dalam 1534 M, agama Katholik telah mempunyai pijakan yang kuat di Halmahera, Ternate, dan Ambon, berkat kegiatan Fransiskus Xaverius. Sebagian dari daerah maluku terutama Ternate sebagai pusatnya, sudah masuk agama islam. Oleh karena itu, tidak jarang perbedaan agama ini dimanfaatkan oleh orang-orang Portugis untuk memancing pertentangan antara para pemeluk agama itu. Dan bila pertentangan sudah terjadi maka pertentangan akan diperuncing lagi dengan campur tangannya orang-orang Portugis dalam bidang pemerintahan, sehingga seakan-akan merekalah yang berkuasa. Setelah masuknya kompeni Belanda di Maluku, semua orang yang sudah memeluk agama Katholik harus berganti agama menjadi Protestan. Hal ini menimbulkan masalah-masalah sosial yang sangat besar dalam kehidupan rakyat dan semakin tertekannya kehidupan rakyat. Keadaan ini menimbulkan amarah yang luar biasa dari rakyat Maluku kepada kompeni Belanda. Di Bawah pimpinan Sultan Ternate, perang umum berkobar, namun perlawanan tersebut dapat dipadamkan oleh kompeni Belanda. Kehidupan rakyat Maluku pada zaman kompeni Belanda sangat memprihatinkan sehingga muncul gerakan menentang Kompeni Belanda.

e. Kehidupan Budaya: Rakyat Maluku, yang didominasi oleh aktivitas perekonomian tampaknya tidak begitu banyak mempunyai kesempatan untuk menghasilkan karya-karya dalam bentuk kebudayaan. Jenis-jenis kebudayaan rakyat Maluku tidak begitu banyak kita ketahui sejak dari zaman berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam seperti Ternate dan Tidore.

f. Bukti Sejarahnya: Istana Sulatan Ternate, Benteng kerajaan Ternate, Masjid di Ternate, Benteng-benteng peninggalan Portugis, Spanyol dan Keraton Tidore

g. Penyebab Kemundurannya: Adu domba Kerajaan Tidore yang dilakukan bangsa asing dan VOC berhasil menguasai perdagangan rempah rempah di Maluku.

h. Silsilah Raja: Kerajaan Ternate Sultan Marhum atau Gapi Baguna (1465 -1485 M), Raja pertama Kerajaan Ternate. Sultan Zainal Abidin (1485 1500 M), raja kedua Kerajaan Ternate. Sultan Sirullah (1500 1550 M), raja ketiga Kerajaan Ternate. Sultan Khairun (1550 1570 M), raja keempat Kerajaan Ternate. Sultan Baabullah (1570 1583 M), raja kelima Kerajaan Ternate.Nama Raja : Kerajaan Tidore : Nama Raja : Kerajaan Tidore Syahadati Raja Jarlolo Sultan Nuku (1789 1805 M)