11
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA JOURNAL READING Oktober 2014 Oleh: Miftahul Jannah Tatuhey (2008-83-031) PERCOBAAN KONTROL ACAK DARI TERAPI OKSIGEN PADA INFARK MIOKARD AKUT: UDARA VERSUS OKSIGEN PADA STUDI INFARK MIOKARD (STUDI AVOID) Pembimbing: dr. Zulkarnaini, MS, Sp.JP, FIHA DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

Journal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

journal

Citation preview

Page 1: Journal

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAMFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PATTIMURA

JOURNAL READINGOktober 2014

Oleh:Miftahul Jannah

Tatuhey(2008-83-031)

PERCOBAAN KONTROL ACAK DARI TERAPI OKSIGEN PADAINFARK MIOKARD AKUT: UDARA VERSUS OKSIGEN PADA

STUDI INFARK MIOKARD (STUDI AVOID)

Pembimbing:dr. Zulkarnaini, MS, Sp.JP, FIHA

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURAAMBON

Page 2: Journal

ABSTRAK

• Peran oksigen rutin untuk pasien dengan infark miokard akut (IMA) tanpa

komplikasi baru-baru ini dipertanyakan. Terdapat data yang bertentangan

pada kemungkinan efek hiperoksia pada iskemik miokard.

Latar Belakang

• Udara versus oksigen pada studi infark miokard (studi AVOID) merupakan

studi prospektif, multi-senter, percobaan kontrol acak yang dilakukan oleh

Ambulance Victoria dan berpartisipasi adalah RS metropolitan Melbourne

dengan kemampuan PPCI.

Metode

• Menentukan apakah dengan tidak memberikan terapi oksigen rutin pada

pasien infark miokard akut dengan elevasi ST tetapi tanpa hipoksia

sebelum reperfusi dapat mengurangi ukuran infark miokard.

Tujuan

2

Page 3: Journal

3

PENDAHULUAN

Penyakit arteri koroner (PAK) adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia.

Terapi yang optimal untuk pasien dengan STEMI adalah terapi reperfusi baik dengan primary percutaneous coronary intervention (PPCI) atau dengan pemberian obat trombolitik.

Guideline saat ini merekomendasikan untuk pemberian terapi tambahan untuk pasien dengan STEMI sebelum terapi reperfusi, seperti oksigen, aspirin, dan nitrat.

Terdapat bukti pendukung dari percobaan klinis untuk pemberian aspirin dan nitrat, sedangkan tidak ada data dari studi prospektif, percobaan klinis kontrol acak untuk mendukung penggunaan suplemen oksigen rutin.

Page 4: Journal

4

Selama bertahun-tahun, pemberian suplemen oksigen telah dianggap bermanfaat untuk terapi pasien dengan infark miokard akut, sebagian besar didasarkan pada data percobaan laboratorium.

2 kelompok anjing menjalani 90 menit oklusi koroner diikuti oleh 72 jam reperfusi. Satu kelompok menerima 100% oksigen inspirasi 20 menit sebelum reperfusi dan 3 jam setelah reperfusi sedangkan kelompok udara menerima udara ruangan. Ukuran infark pada kelompok oksigen berkurang 38% dan fraksi ejeksi ventrikel kiri mengalami perbaikan dibandingkan dengan anjing yang menerima udara ruangan.

PENILITIAN PERBANDINGAN PEMBERIAN UDARA VS OKSIGEN PADA INFARK MIOKARD AKUT

(Data Pro Oksigen)

Page 5: Journal

5

Baru-baru ini muncul data klinis yang menantang gagasan bahwa suplemen oksigen harus digunakan pada semua pasien.

Konsentrasi tinggi oksigen mengakibatkan efek samping: penurunan curah jantung, peningkatan tekanan darah dan peningkatan vaskular sistemik resisten. Terakhir diperkirakan akan meningkat kerja miokard dan meningkatkan iskemia miokard. (Efek hemodinamik dari oksigen inspirasi konsentrasi tinggi pada 50 pasien dengan infark miokard akut)

PENILITIAN PERBANDINGAN PEMBERIAN UDARA VS OKSIGEN PADA INFARK MIOKARD

AKUT (2)(Data Kontra Oksigen)

Page 6: Journal

6

Percobaan meta-analisis menganalisis hasil dari 387 pasien yang dilibatkan dalam ketiga studi tersebut. bahwa temuan ini tidak bermakna secara statistik.

Percobaan double-blind, studi acak di RS, 200 pasien IMA. 2 kelompok tersebut dibandingkan. Hasilnya: tidak ada perbedaan yang signifikan pada angka mortalitas, insidensi aritmia atau penggunaan analgesik antar kelompok dan para peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada manfaat dari rutinitas pemberian oksigen pada IMA tanpa komplikasi.

Percobaan di Rusia, 137 pasien diberikan baik oksigen tambahan (4-6L/ menit) atau udara. Komplikasi termasuk gagal jantung, perikarditis dan gangguan ritme lebih jarang terjadi pada kelompok . Satu pasien meninggal dari 58 pada kelompok oksigen dan tidak ada dari 79 peserta dalam kelompok udara.

PERBANDINGAN PENILITIAN PEMBERIAN OKSIGEN PADA INFARK MIOKARD AKUT (3)

3 prospektif, percobaan kontrol oksigen dibandingkan tanpa oksigen pada pasien dengan infark miokard.

1

2

Page 7: Journal

7

Penilitian meta-analisis dari semua studi reperfusi miokard hiperoksik menemukan bahwa terapi ini menyebabkan penurunan yang signifikan pada aliran darah koroner, peningkatan resistensi pembuluh darah koroner, dan penurunan yang signifikan konsumsi oksigen miokard. Data ini tampaknya menunjukkan bahwa tambahan oksigen dapat membahayakan.

PERBANDINGAN PENILITIAN PEMBERIAN OKSIGEN PADA INFARK MIOKARD AKUT (4)

Pada percobaan klinis, 112 pasien dengan STEMI diberikan salah satu dari oksigen hiperbarik maupun oksigen biasa (40% melalui masker atau 6 L/menit melalui nasal kanul) selama trombolisis. Hasilnya, tidak ada perbedaan yang signifikan pada level creatinine kinase dalam 24 jam atau pengosongan fraksi ejeksi ventrikel kiri. Secara keseluruhan, ditemukan bahwa tidak ada manfaat dengan pendekatan ini pada penelitian ini.

Page 8: Journal

8

PERBANDINGAN PENILITIAN PEMBERIAN OKSIGEN PADA INFARK MIOKARD AKUT (5)

Guideline American Heart Association baru-baru ini untuk manajemen sindrom koroner akut tidak merekomendasikan oksigen, mereka mencatat bahwa tidak ada bukti uji klinis untuk mendukung rekomendasi ini.

Guideline Australian National Heart Foundation pada tahun 2006 tidak merekomendasikan penggunaan suplemen oksigen rutin.

Guideline Eropa untuk manajemen sindrom koroner akut sekarang tidak memasukan rekomendasi untuk suplemen oksigen.

Guideline Australian National Heart Foundation pada tahun 2006 tidak merekomendasikan penggunaan suplemen oksigen rutin

Page 9: Journal

9

Page 10: Journal

10

Meskipun terapi oksigen inhalan menjadi rutinitas pra-rumah sakit

dan perawatan di rumah sakit untuk IMA, ada kekhawatiran bahwa

pasien bisa hiperoksik sehingga mungkin dapat meningkatkan

ukuran infark miokard dan mungkin dapat menyebabkan hasil yang

lebih buruk. Hal ini telah menyebabkan guideline internasional

memperingatkan penggunaan oksigen rutin di pasien normoxic pada

IMA tanpa komplikasi.

KESIMPULAN

Page 11: Journal

11