28
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Teori agensi merupakan teori menggambarkan hubungan antara dua individu yang berbeda kepentingan yaitu prinsipal dan agen. Hendriksen dan Breda (1992) menyatakan bahwa hubungan agensi merupakan hubungan kontraktual antara prinsipal dan agen, prinsipal mendelegasikan tanggung jawab atas tugas tertentu sesuai dengan kontrak yang disepakati atau pengambilan keputusan kepada agen. Agen akan melakukan tindakan terbaik demi kepentingan prinsipal. Prinsipal akan memberikan imbalan atas kerja si agen. Wewenang dan tanggung jawab agen maupun prinsipal diatur dalam kontrak kerja atas persetujuan bersama (Ujiyhanto, 2010). Prinsipal yang dalam hal ini diwakili oleh shareholders menuntut akuntabilitas dari agen yang diwakili oleh manajer melalui pelaporan informasi keuangan perusahaan. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak, termasuk manajemen perusahaan. Namun yang paling berkepentingan

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

  • Upload
    lekhanh

  • View
    263

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori Dan Konsep

2.1.1 Teori Keagenan

Teori agensi merupakan teori menggambarkan hubungan antara dua

individu yang berbeda kepentingan yaitu prinsipal dan agen. Hendriksen dan

Breda (1992) menyatakan bahwa hubungan agensi merupakan hubungan

kontraktual antara prinsipal dan agen, prinsipal mendelegasikan tanggung jawab

atas tugas tertentu sesuai dengan kontrak yang disepakati atau pengambilan

keputusan kepada agen. Agen akan melakukan tindakan terbaik demi kepentingan

prinsipal. Prinsipal akan memberikan imbalan atas kerja si agen. Wewenang dan

tanggung jawab agen maupun prinsipal diatur dalam kontrak kerja atas

persetujuan bersama (Ujiyhanto, 2010). Prinsipal yang dalam hal ini diwakili oleh

shareholders menuntut akuntabilitas dari agen yang diwakili oleh manajer melalui

pelaporan informasi keuangan perusahaan.

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi

internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik

(pemegang saham). Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan

sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat

dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan

perusahaan. Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai

pihak, termasuk manajemen perusahaan. Namun yang paling berkepentingan

Page 2: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

14

dengan laporan keuangan adalah para pengguna eksternal (diluar manajemen)

karena pengguna laporan keuangan di luar manajemen berada dalam kondisi yang

paling besar ketidakpastian. Sedangkan para pengguna internal (manajemen

perusahaan) memiliki kontak langsung dengan perusahaan dan mengetahui

peristiwa yang terjadi sehingga tingkat ketergantungan terhadap informasi

akuntansi tidak sebesar para pengguna eksternal. Hubungan antara prinsipal dan

agen tersebut akan timbul suatu masalah agensi karena adanya konflik

kepentingan antara prinsipal dan agen. Praptiorini dan Januarti (2007)

mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator pada hubungan

antara prinsipal dan agen. Auditor adalah pihak yang di anggap mampu

menjembatani kepentingan pihak pemegang saham dan pihak manajer dalam

mengelola keuangan perusahaan.

Masalah keagenan dapat merugikan pemegang saham karena pemegang

saham tidak terlibat langsung dalam pengelolaan perusahaan sehingga tidak

memiliki akses yang memadai untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Informasi sepenuhnya dibawah kendali manajer atau agen. Konflik kepentingan

yang disebabkan oleh kemungkinan agen tidak selalu bertindak sesuai dengan

keinginan prinsipal dapat mendorong timbulnya biaya keagenan (agency cost).

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan ada tiga jenis biaya keagenan yaitu:

1) Pengeluaran untuk memantau kegiatan manajerial, seperti biaya audit.

2) Pengeluaran untuk struktur organisasi dengan cara yang membatasi perilaku

manajerial yang tidak diinginkan, seperti menunjuk anggota luar dewan

direksi atau restrukturisasi bisnis perusahaan unit dan hierarki manajemen.

Page 3: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

15

3) Biaya kesempatan yang dapat terjadi ketika pemegang saham dikenakan

pembatasan, seperti persyaratan untuk suara pemegang saham pada

permasalahan tertentu, membatasi kemampuan manajer untuk mengambil

tindakan yang meningkatkan kekayaan pemegang saham.

Jadi dengan hal tersebut didapatkan bahwa indikasi audit delay bagi pihak

perusahaan emiten adalah diperlukannya biaya agensi untuk mengembalikan

kepercayaaan investor seperti biaya untuk pengungkapan informasi tambahan,

kaitannya adalah semakin panjang audit delay dan semakin sering audit delay

terjadi maka akan semakin besar pula biaya agensi yang harus dikeluarkan.

2.1.2 Teori Signal

Teori sinyal (signal) menyatakan bahwa terdapat kandungan informasi

pada pengumuman suatu informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan

pihak potensial lainnya dalam mengambil keputusan ekonomi. Menurut Jama’an

(2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah

perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini

berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk

merealisasikan keinginan pemilik. Suatu pengumuman dikatakan mengandung

informasi apabila dapat memicu reaksi pasar, yaitu dapat berupa perubahan harga

saham atau abnormal return. Apabila pengumuman tersebut memberikan dampak

positif berupa kenaikan harga saham, maka pengumuman tersebut merupakan

sinyal positif. Namun jika pengumuman tersebut memberikan dampak negatif,

maka pengumuman tersebut merupakan sinyal negatif.

Page 4: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

16

Scott (2010) mengatakan bahwa pengumuman laporan keuangan atau

laporan audit merupakan informasi yang penting dan dapat mempengaruhi dalam

proses pengambilan keputusan. Manfaat utama teori ini adalah akurasi dan

ketepatan waktu penyajian laporan keuangan ke publik. Sedikit sinyal dari

perusahaan akan bermanfaat dalam kebutuhan untuk pengambilan keputusan oleh

investor. Semakin penjang audit delay menyebabkan ketidakpastian pergerakan

harga saham (Wiwik, 2006). Investor dapat mengartikan lamanya audit delay

disebabkan karena perusahaan memiliki bad news yang dianggap sebagai sinyal

negatif karena tidak segera mempublikasikan laporan keuangannya, yang akan

berakibat pada penurunan harga saham perusahaan.

2.1.3 Laporan Keuangan

Keiso (2007:2) menerangkan bahwa laporan keuangan merupakan sarana

yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan suatu perusahaan

kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Menurut SFAC No.2 (dalam

Angruningrum, 2013) tentang karakteristik kualitatif dari informasi keuangan

menyatakan bahwa informasi keuangan akan bermanfaat bila memenuhi

karakteristik kualitas yaitu relevan, andal, memiliki daya banding dan konsistensi,

sesuai dengan pertimbangan cost-benefit, dan materialitas.

Tujuan laporan keuangan menurut IAI (2007) adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan tujuan pelaporan keuangan menurut

Kieso dan Weygand (dalam Dwiyanti 2010) adalah untuk memberikan informasi

Page 5: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

17

yang berguna dalam keputusan investasi dan kredit, menilai prospek arus kas dan

informasi mengenai sumberdaya perusahaan, klaim pada sumber daya tersebut,

dan perubahan dalam sumber daya tersebut.

Ikatan Akuntan Indonesia (2007) menyatakan para pihak berkepentingan

dapat di kategorikan sebagai berikut:

1) Investor

Para investor menggunakan laporan keuangan sebagai dasar untuk membantu

dalam pengambilan keputusan apakah harus membeli, menahan atau menjual

investasi. Selain itu juga untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar

dividen.

2) Karyawan

Laporan keuangan memungkinkan karyawan untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

3) Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman memerlukan informasi keuangan untuk memutuskan apakah

pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. Jadi laporan

keuangan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemberian pinjaman oleh

kreditur.

4) Pemasok dan kreditur lain

Untuk mengetahui apakah jumlah yang terutang dapat dibayar pada saat jatuh

tempo.

5) Pelanggan

Page 6: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

18

Bagi pelanggan merupakan dasar untuk melihat mengenai kelangsungan hidup

perusahaan, terutama apabila antara perusahaan dan pelanggan terlibat dalam

perjanjian jangka panjang.

6) Pemerintah

Pemerintah memerlukan informasi keuangan untuk mengatur aktivitas

perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan dasar untuk menyusun statistik

pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7) Masyarakat

Menyediakan informasi agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan

kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya. Selain itu juga

perusahaan membantu memberikan kontribusi pada perekonomian nasional

termasuk jumlah orang yang dipekerjakan.

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi

dalam laporan keuangan menjadi berguna bagi pemakai laporan keuangan. Ikatan

Akuntan Indonesia (2007) mengemukakan ada empat karakteristik laporan

keuangan yang dapat di percaya informasinya :

1) Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang dapat ditampung dalam laporan keuangan

adalah kemudahannya untuk dapat segera dipahami oleh pemakai. Untuk maksud

ini, pemakai diasumsikan memilki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas

dan bisnis akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan

ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang dimasukkan

Page 7: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

19

dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan

bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pemakai tertentu.

2) Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas

relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu

mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, membantu

mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dikatkan bahwa informasi yang

relevan adalah informasi yang tepat waktu.

3) Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi

memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan

material, dan dapat diandalkan oleh pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau

jujur (faithfull representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara

wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi tersebut secara potensial dapat

menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam

suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi

perusahaan mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun

tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.

4) Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan

antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja

keuangan perusahaan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan

Page 8: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

20

keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan

perubahan posisi keuangan secara relatif. Salah satu kendala informasi yang

relevan dan andal adalah tepat waktu, apabila terdapat penundaan yang tidak

semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan

relevansinya. Keempat hal tersebut merupakan syarat utama laporan keuangan

yang dapat di katakan laporan keuangan yang berkualitas. Setidaknya perusahaan

harus memenuhi keempat karakteristik tersebut agar laporan keuangannya dapat

berguna dan bermanfaat bagi pihak yang berkepentigan.

Pelaporan keuangan publik di Indonesia diatur dalam Undang-Undang

No.8 tahun 1995 tentang pasar modal, yang telah diperbaharui dengan Peraturan

Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-

36/PM/2003 yang berlaku 16 sejak tanggal 30 September 2003 tentang kewajiban

penyampaian laporan keuangan berkala (akhir tahun dan tengah tahunan) yang

disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dari Ikatan Akuntan

Indonesia. Pelaporan dan publikasi laporan keuangan tahunan yang diaudit dan

laporan tengah tahunan yang tidak diaudit adalah bersifat wajib, sedangkan

penyampaian laporan keuangan triwulan bersifat sukarela.

2.1.4 Ketepatan Waktu

Keakurasian suatu informasi sangat erat kaitannya dengan ketepatan

waktu, suatu informasi apabila telat dalam penyampaiannya ataupun pelaporannya

akan mengurangi keefektifan dari informasi tersebut, begitu juga dengan laporan

keuangan. Ketepatan laporan keuangan ini berkaitan dengan proses audit dari

laporan keuangan itu sendiri. Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah

Page 9: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

21

merupakan rentang waktu mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah

diaudit kepada publik sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai

tanggal penyerahan ke Bapepam-LK. Ketepatan waktu adalah informasi yang ada

siap untuk digunakan sebelum kehilangan makna oleh pemakai laporan keuangan

serta kapasitasnya masih tersedia dalam pengambilan keputusan (IAI, 2012).

Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika

informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi

keuangan yang dilaporkan. Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus

disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya

pengambilan keputusan tersebut Baridwan (dalam Putra, 2011). Scott (dalam

Rachmawati, 2008) mendefinisikan informasi sebagai bukti yang mempunyai

potensi untuk mempengaruhi keputusan individual. Namun demikian, informasi

baru akan bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi tersebut tepat waktu.

Chamber dan Penman (dalam Hilmi dan Ali 2008) mendefinisikan

ketepatan waktu dalam dua cara yaitu:

1) Ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari

tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan.

2) Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas

tanggal pelaporan yang diharapkan.

Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam dan didukung oleh

peraturan terbaru Bapepam, X.K.6 tertanggal 7 Desember 2006, maka

penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu

Page 10: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

22

apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah

tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Sedangkan untuk

laporan tengah tahunan, selambat-lambatnya 30 hari setelah tengah tahun buku

berakhir. Jika tidak disertai laporan akuntan, selambat-lambatnya 60 hari setelah

tengah tahun berakhir. Jika disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan

terbatas, selambat-lambatnya 90 hari setelah tengah tahun buku berakhir jika

disertai laporan akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan

keuangan secara keseluruhan.

Publikasi laporan keuangan auditan merupakan sebuah informasi yang

sangat penting dan bermanfaat bagi para pelaku bisnis di Pasar Modal, rentang

waktu penyelesaian audit laporan keuangan mengambil andil dalam

mempengaruhi manfaat informasi laporan keuangan yang di audit. Suatu

ketepatan waktu merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penerbitan

laporan keuangan dalam persaingan bisnis di pasar modal. Menurut Givoly dan

Palmon (dalam Hidayah, 2008) menyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan

keuangan merupakan alat yang signifikan dalam memprediksi kesuksesan suatu

perusahaan disamping beberapa faktor finansial lainnya maupun pertimbangan

mengenai karakteristik pasar. Ketepatan waktu mengandung pengertian bahwa

informasi tersedia sebelum kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi atau

membuat perbedaan dalam keputusan SFAC (dalam Suwardjono, 2005).

2.1.5 Probabilitas Kebangkrutan

Probabilitas merupakan suatu nilai untuk yang berguna untuk mengukur

tingkat terjadinya suatu kejadian yang tidak pasti Supranto (dalam Karang, 2015).

Page 11: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

23

Menurut Kartono (dalam Karang, 2015), kepailitan atau bangkrut diartikan

sebagai suatu sitaan dan eksekusi atas seluruh kekayaan debitur untuk

kepentingan krediturnya bersama-sama, yang pada waktu debitur dinyatakan pailit

mempunyai piutang dan untuk jumlah piutang yang masing-masing kreditur

miliki pada saat itu. Secara ringkasnya yang dimaksud dengan probabilitas

kebangkrutan adalah kemungkinan atau prediksi mengenai seberapa besar

penderitaan atau kerugian suatu perusahaan yang dapat dilihat dari segi aktivitas

keuangannya. Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui

laporan keuangan.

Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

sumber informasi mengenai posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan perusahaan yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan

keputusan yang tepat, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang

berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara

melakukan analisis dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Foster (dalam Almilia dan

Kristijadi, 2003) menyatakan empat hal yang mendorong analisis laporan

keuangan dengan model rasio keuangan yaitu untuk mengendalikan pengaruh

perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu, untuk membuat data

menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yang digunakan, untuk

menginvestigasi teori yang terkait dengan rasio keuangan dan untuk mengkaji

hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi atau prediksi variabel

tertentu (seperti kebangkrutan atau profitabilitas kebangkrutan).

Page 12: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

24

Kondisi keuangan perusahaan yang buruk akan menyebabkan

kebangkrutan, kondisi ini lebih dikenal dengan sebutan financial distress atau

perusahaan terancam mengalami kebangkrutan. Financial distress sering kali

dapat diartikan dalam tahap yang dekat dengan kebangkrutan yang ditandai

dengan adanya ketidakpastian profitabilitas perusahaan pada masa yang akan

datang. Selain itu, financial distress juga didefinisikan sebagai tahap penurunan

kondisi keuangan sebelum terjadi kebangkrutan. Platt dan platt (2002)

menyatakan bahwa kegunaan informasi financial distress dalam perusahaan

adalah supaya manajemen dapat mempercepat tindakan perbaikan dan juga

pencegahan masalah sebelum kebangkrutan benar-benar terjadi. Misalnya saja

pihak perusahaan dapat mengambil tindakan merger atau take over dengan

perusahaan lain agar perusahaan mampu untuk membayar hutang dan mengelola

perusahaan dengan baik. Jika perusahaan mampu untuk memprediksi

kemungkinan terjadinya kondisi financial distress, maka perusahaan juga dapat

menggunakannya sebagai tanda peringatan awal akan adanya kemungkinan

kebangkrutan pada masa yang akan datang.

Kebangkrutan sering dikatakan suatu keadaan atau situasi dalam hal ini

perusahaan telah gagal atau tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-kewajiban

kepada debitur karena perusahaan mengalami kekurangan dan ketidakcukupan

dana untuk menjalankan atau melanjutkan usahanya sehingga tujuan ekonomi

suatu perusahaan tidak dapat dicapai lagi yaitu profit. Masalah yang berkaitan

dengan kebangkrutan semakin cenderung muncul apabila suatu perusahaan

menyertakan lebih banyak utang dalam struktur modalnya. Ancaman

Page 13: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

25

kebangkrutan bukan hanya kebangkrutan itu sendiri tetapi juga berbagai masalah

yang ditimbulkannya, seperti karyawan penting keluar, pemasok menolak

memberikan kredit, pelanggan mencari perusahaan lain yang lebih stabil, dan

pemberi pinjaman meminta suku bunga yang lebih tinggi serta menetapkan syarat-

syarat yang lebih ketat pada kontrak pinjaman. Kebangkrutan akan cepat terjadi di

negara yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, karena kesulitan ekonomi

akan memicu semakin cepatnya kebangkrutan perusahaan yang mungkin tadinya

sudah buruk dalam hal keuangan kemudian semakin buruk dan bangkrut.

Perusahaan yang sehat pun akan mengalami kesulitan dalam pemenuhan dana

untuk kegiatan operasional akibat adanya krisis ekonomi tersebut. Dari hal

tersebut dapat diketahui proses kebangkrutan tidak semata-mata disebabkan oleh

faktor ekonomi tetapi juga disebabkan oleh faktor yang lain yang sifatnya non

ekonomi.

2.1.6 Kualitas KAP

Kualitas KAP dapat diproksi dengan kualitas aditor dimana semakin baik

kualitas auditan dari suatu kantor akuntan publik maka akan menimbulkan

persepsi baik pula terhadap kantor akuntan publiknya (Febriatry, 2011). Hapsari

(2012) menyatakan bahwa seorang auditor di tuntut untuk menghasilkan laporan

audit yang berkualitas karena laporan keuangan tersebut akan menjadi acuan

berbagai pihak dalam membuat keputusan. Angelo (1981) menyebutkan bahwa

kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan

Page 14: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

26

melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.

Dalam menghasilkan audit yang berkualitas, kantor akuntan publik harus

menyadari adanya tanggung jawab kepada publik, klien, dan kepada semua

praktisi, termasuk prilaku terhormat, bahkan jika hal tersebut berarti melakukan

pengorbanan atas kepentingan pribadi (Alvin, 2008).

Hasil kualitas tidak bisa diamati secara langsung sehingga pengukuran

variabel kualitas audit maupun kantor akuntan publik menjadi sulit untuk

dioperasionalkan mengatasi permasalahan ini, para peneliti kemudian mencari

surogasi atau indikator pengganti dari kantor akuntan publik. Defond dan

Jimbalvo (dalam Sanjaya, 2008) menyatakan bahwa dimensi kantor akuntan

publik yang paling sering digunakan dalam penelitian adalah ukuran kantor

akuntan publik atau KAP, karena nama baik perusahaan atas KAP yang di

mengauditnya dianggap merupakan gambaran yang paling penting. Menurut

Yuliana dan Ardiati (2004) Kantor Akuntan Publik di Indonesia dibagi menjadi

KAP the big four dan Kantor Akuntan Publik non the big four.

Kualitas auditor dapat diketahui dari besarnya kantor akuntan publik yang

melaksanakan pengauditan laporan keuangan tahunan, bersandar pada apakah

Kantor Akuntan Publik (KAP) berafiliasi dengan the big four atau tidak.

Penelitian Wooten yang memaparkan Teori De Angelo (dalam Yuliana dan

Ardiati, 2004) menunjukkan bahwa the big four cenderung menyajikan audit yang

lebih baik dibandingkan dengan non big four, karena mereka memiliki nama baik

yang dipertaruhkan. Selain itu, KAP besar lebih banyak mengeluarkan pendapat

going concern dari pada KAP kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa KAP besar

Page 15: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

27

lebih menginginkan untuk mengambil sikap yang tepat dalam mengeluarkan

pendapat yang sesuai dan memiliki kemampuan teknis untuk mendeteksi going

concern perusahaan sehingga menarik klien lebih banyak sehingga dapat dikatan

memiliki kualitas yang baik. Adapun kategori the big four di Indonesia yaitu:

1) KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), bekerjasama dengan KAP Drs. Hadi

Sutanto & Rekan, Haryanto Sahari & Rekan.

2) KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), bekerjasama dengan KAP

Sidharta-Sidharta & Widjaja.

3) KAP Ernest & Young (E & Y), bekerjasama dengan KAP Prasetio, Sarwoko,

& Sanjadja.

4) KAP Deloitte Touche Thomatsu (Deloitte), bekerjasama dengan KAP Hans

Tuanakotta & Mustofa, Osman Ramli Satrio &Rekan.

Kantor Akuntan Publik yang lebih besar, kualitas audit yang dihasilkan juga lebih

baik. Auditor berkualitas merupakan berita baik bagi investor, sehingga

manajemen akan segera menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik yang memiliki reputasi baik.

2.1.7 Audit Delay

Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit dapat

menjadi dasar pengukuran tingkat profesionalitas seorang auditor. Ketepatan

waktu dari penyajian pelaporan keuangan memiliki dampak yang material

terhadap evaluasi dari proses audit karena laporan keuangan tidak dapat

dipublikasikan jika proses audit belum dapat ditarik hasilnya (Johnson, 1998).

Kinerja auditor dalam melakukan proses audit memiliki peran besar dalam

Page 16: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

28

ketepatan waktu penyajian laporan keuangan kepada publik. Penyelesaian proses

audit sesuai batas waktu yang telah ditentukan dapat dijadikan dasar penentuan

kualitas audit seorang auditor. Dikarenakan auditor yang berkualitas akan segera

menyelesaikan proses auditnya karena hal tersebut dapat mencerminkan

kecakapan auditor dalam melakukan proses audit (Johnson, 1998). Audit delay

atau dalam beberapa penelitian sebagai audit reporting lag didefinisikan sebagai

selisih waktu antara berakhirnya tahun fiskal sampai dengan tanggal

diterbitkannya laporan audit. Dyer (1975) membagi keterlambatan atau lag

menjadi: Preliminary Lag, yaitu interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai

dengan tanggal diterimanya laporan keuangan pendahulu oleh pasar modal,

Auditor’s Signature Lag, yaitu interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai

dengan tanggal yang tercantum dalam laporan auditor. Total Lag, yaitu interval

antara berakhirnya tahun fiskal sampai dengan tanggal diterimanya laporan

keuangan tahunan publikasi oleh pasar modal.

Audit delay merupakan salah satu istilah bagian dari auditing yang tidak

dapat dipisahkan satu sama lain. Menurut American Accounting Assosiation

Committe dalam Basic Accounting Concept mendefinisikan auditing sebagai suatu

proses yang sistematis dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif

yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan tentang tindakan-tindakan dan

kejadian-kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat hubungan antara

pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan

mengkomukasikan hasilnya dengan pihak-pihak yang berkepentingan (Alderman,

2002). Auditor membutuhkan waktu yang cukup untuk menghasilkan opini audit

Page 17: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

29

yang obyektif, hal ini dikarenakan proses audit harus sesuai dengan prosedur yang

berlaku. Di lain pihak laporan keuangan harus diterbitkan di BEI tepat waktu, agar

relevansi dari laporan keuangan tersebut tidak berkurang atau bahkan hilang.

Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar

dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk

menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Rachmawati, 2008).

Audit delay dapat berdampak pada ketepatan waktu informasi akuntansi

yang disampaikan, informasi yang disampaikan berdampak pada reaksi pasar

sejak informasi tersebut disampaikan (Asthon et al, 1987). Semakin banyak audit

delay akan berakibat semakin panjang pula penyampaian informasi kepada

penggunanya. Laporan keuangan dalam penerbitannya apabila terdapat

penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang

dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Standar Akuntansi Keuangan (2009)

menyatakan bahwa ketepat waktu penyampaian laporan keuangan menjadi

kendala bagi informasi yang relevan dan handal. Laporan keuangan yang berisi

informasi yang berupa pengumuman laba akan berdampak pada investor, dimana

mempengaruhi investor untuk menunda pembelian atau penjualan sekuritasnya

sampai dengan diterbitkannya laporan keuangan auditan perusahaan. Ketepatan

waktu perusahaan ketika mempublikasi laporan keuangan kepada investor

ataupun mayarakat umum tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam

menyelasaikan pekerjaanya dalam mengaudit perusahaan yang bersangkutan.

Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sangatlah penting karena

ketepatan ini bukan saja berpengaruh pada nilai dan kualitas laporan keuangan

Page 18: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

30

tersebut namun juga membawa reaksi yang sangat negatif bagi pasar. Dengan

keadaan demikian menyebabkan ada kemungkinan hal negatif terjadi seperti

reputasi auditor dan kualitas auditor dimata masyarakat yang akan jatuh apabila

terlalu lama seorang auditor mengeluarkan laporan keungan yang telah di

auditnya, sehingga para pemakai laporan keuangan akan ragu terhadap kualitas

informasi yang di publikasikan.

2.1.8 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu telah banyak di lakukan untuk mengkaji

faktor-faktor terjadinya audit delay pada penerbitan laporan keuangan. Mereka

mencoba menggunakan berbagai faktor antara lain, ukuran perusahaan, opini

sebelumnya, profitabilitas, solvabilitas, reputasi auditor, kualitas auditor, ukuran

KAP, spesialisi industri dan beberapa faktor lainnya lagi. Akan tetapi dari sekian

penelitian masih ada ketidak konsistenan terhadap penyebab dari audit audit delay

ini. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu, sampel,

proksi yang digunakan, teknik analisis serta metode penelitian yang berbeda-beda.

Tabel dibawah ini merangkum beberapa hasil penelitian, serta teknik

analisis yang digunakan dalam mendeteksi atau mengetahui pengaruh faktor-

faktor yang mempengaruhi adanya fenomena audit delay yang terjadi saat

penerbitan laporan keuangan. Dengan adanya penelitian terdahulu diharapkan

dapat menjadi refrensi bagi penulis dalam melakukan penelitian. Ringkasan

penelitian terdahulu disajikan dalam bentuk tabel yang berisi nama dan tahun

penelitian, variabel serta proksi yang digunakan, data dan alat analisis serta hasil

penelitian. Tabel ringkasan penelitian terdahulu disajikan dalam Tabel 2.1 berikut

Page 19: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

31

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Variabel Tehnik Analisis

Data

Hasil Penelitian

1 Lai dan M.C.Cheuk, 2005, Audit Delay, Audit Partner Rotation and Audit Firm Rotation: Evidence from Australia

Independen: Audit Partner Rotation, Audit Firm Rotation, Total Assets, Loss, Subsidiaries, Industry Clasification, Audit Opinion, Probability of Bankcuptcy, End of Report, Auditor, Stucture Audit Firm, Provision audit service Dependen: Audit Delay

Regresi Berganda

1. Rata-rata audit delay adalah 73 hari

2. Audit Partner Rotation dan Audit Firm Rotation tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

3. Ada dua jenis lags yang tersedia di Australia: Preliminary Lags dan Earnings Announcemet Lags.

No Nama Peneliti Variabel Tehnik Analisis

Data

Hasil Penelitian

2 Febriaty,2011, Faktor-Faktor

Independen: Ukuran Perusahaan,Tingkat

Regresi Linier

Ukuran Perusahaan,

Page 20: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

32

Yang Mempengaruhi Terhadap Audit Delay Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009

Leverage,Kualitas KAP. Dependen: Audit Delay

Berganda tingkat leverage, mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Sementara variabel kualitas KAP tidak berpengaruh terhadap audit Delay.

3 R.Rulick Setyahadi ,2012, Pengaruh Probabilitas Kebangkrutan Terhadap Audit Delay

Independen: Probabilitas Kebangkrutan Dependen: Audit Delay

Regresi Linear Sederhana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa audit delay berpengaruh oleh probabilitas kebangkrutan

4 Silvia Angruningrum dan Made Gede Wirakusuma,2013, Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kopleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Komite Audit Pada Audit Delay

Independen: Profitabilitas, Leverage, Kopleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Komite Audit Dependen: Audit Delay

Regresi Linier Berganda

Variabel yang berpengaruh terhadap keterlambatan audit hanya variabel leverage sedangkan untuk variabel lainnya yaitu profitabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, reputasi KAP, dan komite audit tidak mempengaruhi audit delay

No Nama Peneliti Variabel Tehnik Analisis

Data

Hasil Penelitian

5 Rio Ferdianto,2011, Pengaruh Ukuran

Independen: Ukuran

Regresi Linier

Hasil penelitian menerangkan

Page 21: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

33

Perusahaan Profitabilitas Solvabilitas Opini Auditor Dan Reputasi KAP Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Perusahaan Profitabilitas Solvabilitas Opini Auditor Dan Reputasi KAP Audit Dependen: Audit Delay

variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, opini auditor, dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

6 Novice Lianto dan Budi Hartono Kusuma,2010, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay

Independen: Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Jenis Industri Dependen: Audit Delay

Regresi Berganda

Profitabilitas, Solvabilitas, Umur Perusahaan berpengaruh pada audit delay Ukuran Perusahaan, Jenis Industri tidak berpengaruh pada audit delay

7 Lestari Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengeruhi Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Independen: Ukuran Perusahaan Profitabilitas, Kualitas Auditor, Solvabilitas, Opini Auditor. Dependen: Audit Delay

Regresi Berganda

Profitabilitas, Solvabilitas, dan Kualitas Auditor berpengaruh pada audit delay Ukuran Perusahaan dan Opini Auditor tidak berpengaruh pada audit delay

No Nama Peneliti Variabel Tehnik Analisis

Data

Hasil Penelitian

8 Subekti, Imam. Independen : Regresi Hasil penelitian

Page 22: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

34

dan N.W. Widiyanti. 2004, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay di Indonesia

Profitabilitas, ukuran perusahaan, sektor industri, opini auditor, KAP Big5 Dependen: Audit Delay

Berganda

menjelaskan Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, dan Opini Auditor berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay

9 Alvina Noor Arifa, 2013, Pengembangan Model Audit Delay dengan Audit Report Lag dan Audit Total Lag

Independen: Ukuran KAP,Opini Audit,Audit Commite Size Dependen: Audit Report Lag dan Audit Total Lag

Regresi Berganda

Hasil penelitian menjelaskan Ukuran KAP, opini audit, dan audit commitee size berpengaruh baik secara simultan maupun parsial terhadap audit report lag maupun total lag.

Sumber: Data diolah, 2016

2.2 Hipotesis Penelitian

2.1.1 Pengaruh Probabilitas Kebangkrutan terhadap Audit Delay

Perusahaan yang diduga memiliki probabilitas kebangkrutan yang lebih

besar cenderung akan mengalami audit delay yang lebih panjang (Setyahadi,

2012). Hal ini disebabkan ketika perusahaan mengalami kesulitan keuangan,

cenderung akan terjadi penundaan pelaporan keuangan karena auditor

memerlukan waktu yang lebih lama dalam proses audit dan juga auditor

memerlukan data tambahan yang diperlukan untuk dapat menghasilkan opini yang

sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut.

Page 23: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

35

Analisis prediksi kebangkrutan merupakan analisis yang dapat membantu

perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan perusahaan akan mengalami

kebangkrutan yang disebabkan oleh masalah-masalah keuangan. Metode Z-Score

(Altman) adalah skor yang ditentukan dari hitungan standar kali nisbah-nisbah

keuangan yang akan menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan

(Supardi, 2003). Suatu perusahaan yang memiliki probabilitas kebangkrutan yang

tinggi dengan nilai z-score yang rendah cenderung akan menunda untuk

menyampaikan laporan keuangannya kepada publik. Hal ini disebabkan karena

probabilitas kebangkrutan yang tinggi dengan nilai z-score yang rendah pada

laporan keuangannya merupakan bad news bagi perusahaan dan jika

dipublikasikan kepada publik maka dapat memperburuk citra perusahaan

(Persephony, 2013).

Halim (2000), melakukan penelitian tentang audit delay di Indonesia

dengan menggunakan sampel 287 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

pada tahun 1997. Variabel independen yang digunakan antara total revenue, jenis

industri, bulan penutupan buku tahunan, lamanya menjadi klien KAP, rugi/laba

operasi, tingkat profitabilitas, jenis opini. Hasil penelitian multivariate

menunjukkan bahwa ketujuh faktor tersebut secara serentak sangat berpengaruh

terhadap audit delay, namun yang konsisten berpengaruh adalah tahun buku dan

pelaporan kerugian. Subekti dan Widiyanti (2004) berhasil membuktikan bahwa

audit delay yang panjang dialami oleh perusahaan yang tingkat profitabilitasnya

tinggi, ukuran perusahaan besar, perusahaan non finansial mendapatkan opini non

WTP dan diaudit oleh KAP besar (the big four).

Page 24: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

36

Setyahadi (2012) menyatakan bahwa probabillitas kebangkrutan

berpengaruh positif dengan audit delay. Schwartz dan Soo (1986), dalam

penelitiannya mengemukakan bahwa perusahaan yang mengalami kesulitan

keuangan akan mengalami audit delay yang lebih panjang jika dibandingkan

dengan perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Selanjutnya

dikembangkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lai dan M.C.Cheuk (2005)

dalam penelitiannya tentang pengaruh rotasi partner audit dan rotasi kantor

akuntan publik terhadap audit delay pada perusahaan di Australia dimana

perusahaan-perusahaan di Australia dengan melakukan perhitungan probabilitas

kebangkrutan menggunakan Zmijewski model didapat bahwa probabilitas

kebangkrutan untuk perusahaan-perusahaan di Australia berpengaruh positif

terhadap audit delay. Serta penelitian yang dilakukan oleh Walker dan David

(2008) yang meneliti dampak jasa non-audit pada audit delay pada perusahaan di

New Zealand, menggunakan variabel probabilitas kebangkrutan sebagai proksi

untuk mengetahui kesulitan keuangan suatu perusahaan, ditemukan bahwa

probabilitas kebangkrutan berpengaruh positif terhadap audit delay. Berdasarkan

uraian tersebut adapun hipotesis penelitian yang dirumuskan adalah sebagai

berikut.

H1 : probabilitas kebangkrutan berpengaruh positif terhadap audit delay.

2.1.2 Pengaruh Kualitas KAP Terhadap Audit Delay

Penelitian yang dilakukan Ashton et al (dalam Utami, 2006), menemukan

bahwa audit delay akan lebih pendek bagi perusahaan yang diaudit oleh KAP

yang tergolong besar. Beberapa penelitian membuktikan dan berargumen bahwa

Page 25: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

37

KAP besar memiliki insentif lebih besar untuk mengaudit lebih akurat karena

mereka memiliki lebih banyak hubungan spesifik dengan klien, hubungan tersebut

akan hilang jika mereka memberikan laporan yang tidak akurat Lennox, 1999

(dalam Astria 2011). Selain itu karena KAP besar memiliki sumber daya yang

lebih besar dibandingkan dengan KAP kecil, sehingga mereka memiliki resiko

terancam (exposed) oleh tuntutan hukum pihak ketiga yang lebih besar bila

menghasilkan laporan audit yang tidak akurat dan keliru. Hal ini diasumsikan

karena KAP besar memiliki karyawan dalam jumlah yang besar, dapat mengaudit

lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga

memungkinkannya untuk menyelesaikan audit tepat waktu, dan memiliki

dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat, guna

menjaga reputasinya. KAP besar juga memiliki lebih banyak pengalaman yang

membuat mereka dapat melakukan tugas audit lebih cepat. KAP ini dapat

menjalankan pengauditan secara lebih efisien dan efektif, serta memiliki

fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penjadwalan audit. Febrianty (2011)

menyatakan kualitas KAP dikatakan berpengaruh signifikan terhadap audit delay,

karena sebagian besar perusahaan sudah menggunakan jasa audit Kantor Akuntan

Publik the big four yang dapat melakukan auditnya dengan cepat dan efisien

Gilling (dalam Lestari Dewi, 2010) menunjukkan adanya korelasi positif

antara audit delay dan kualitas auditor yang di lihat dari KAP the big four.

Literatur yang ada memaparkan bahwa KAP besar, dalam hal ini the big four,

cenderung lebih cepat menyelesaikan tugas audit yang mereka terima bila

dibandingkan dengan non big four dikarenakan reputasi yang harus mereka jaga

Page 26: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

38

(Hossain dan Taylor, 1998). Sekiranya dengan hal tersebut maka tidak, ada

kemungkinan mereka akan kehilangan pekerjaan pengauditan untuk tahun-tahun

berikutnya sebab dinilai kurang kompeten. Kualitas KAP dikatakan berpengaruh

siginifikan terhadap audit delay, dilihat dari sebagian besar perusahaan yang

sudah menggunakan jasa audit KAP the big four melakukan auditnya dengan

cepat dan efisien (Rachmawati, 2008). Jadi perusahaan yang di audit oleh the big

four akan memiliki waktu audit delay lebih singkat ketimbang perusahaan yang

diaudit oleh non big four karena kualitas KAP the big four cenderung lebih baik.

Dari penjelasan di tersebut maka dapat di tarik hipotesis sebagai berikut.

H2 : Kualitas KAP berpengaruh positif terhadap audit delay

2.1.3 Kualitas KAP Memoderasi Hubungan Probabilitas Kebangkrutan

Pada Audit Delay

Sering kali keterlambatan penyampaian laporan keuangan diakibatkan oleh

tingkat kesulitan auditor dalam mengaudit laporan keuangan salah satunya dalam

menilai probabilitas kebangkrutan perusahaan. Hal ini menuntut KAP harus

memiliki sumberdaya yang baik atau berkualitas agar meminimalisir terjadinya

keterlambatan penyampaian laporan keuangan. De Angelo (1981) menyebutkan

bahwa kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan

dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi

kliennya. Jadi dengan hal ini ketelitian, kecermatan, dan keahlian merupakan

syarat dari KAP yang berkualitas, apabila kemampuan tersebut telah dimiliki

maka keterlambatan akan dapat di minimalisir.

Page 27: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

39

John dan Lys,1990 (dalam Naim, 1999) menyatakan bahwa auditor yang

tergolong besar memiliki dorongan untuk mengembangkan dan memasarkan

keahlian mengenai kepatuhan terhadap Stock Exchange Commision (SEC) dari

pada auditor yang tergolong kecil. Dalam hal ini kantor akuntan publik yang

tergolong besar akan memberikan informasi kepada klien tentang peraturan SEC

yang baru dan meminta klien untuk mematuhinya. Scwartz dan Soo, 1996 (dalam

Naim, 1999) mengatakan bahwa keterlambatan laporan keuangan lebih sering di

lakukan oleh auditor kecil karena sumberdaya yang mereka miliki terbatas.

Keterbatasan sumber daya ini yang akan menjadi kendala dalam menilai

probabilitas kebangkrutan dan pada akhirnya akan menjadi penyebab audit delay.

Waktu audit yang cepat cenderung merupakan salah satu cara KAP dengan

kualitas tinggi untuk mempertahankan reputasi mereka (Marwanti Tiwuk, 2015).

DeAngelo (1981) berpendapat bahwa auditor besar akan lebih independen, dan

karenanya akan memberikan kualitas yang lebih tinggi atas audit.

Ahmad dan Komarudin, 2001 (dalam Utami, 2006) timeliness pada KAP

big four akan lebih pendek dibandingkan timeliness pada KAP kecil. Hasil

tersebut sesuai juga dengan penelitian Ashton, William, dan Elliot (1987),

Schwartz dan Soo (1996) yang menemukan bahwa timeliness akan lebih pendek

bagi perusahaan yang diaudit oleh KAP yang tergolong besar. Berdasarkan

penjelasan inilah penelitian ini menjadikan variabel kualitas KAP yang di proksi

sebagai KAP big four dan KAP non big four dalam memoderasi pengaruh

probabilitas kebangkrutan terhadap audit delay. Maka diperoleh hipotesis

penelitian sebagai berikut.

Page 28: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Landasan … II.pdf · Oleh sebab itu, manajer mempunyai kewajiban memberikan ... mengemukakan bahwa di butuhkan pihak ketiga sebagai mediator

40

H3 : Kualitas KAP memoderasi pengaruh probabilitas kebangkrutan pada

audit delay.