Upload
miftakhaeriah
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 1/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
A. Kajian Teri Par!isi"asi Pli!i#
Partisipasi merupakan salah satu aspek penting demokrasi. Partisipasi
merupakan taraf partisipasi politik warga masyarakat dalam kegiatan-kegiatan
politik baik yang bersifat aktif maupun pasif dan bersifat langsung maupun yang
bersifat tidak langsung guna mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Partisipasi politik yang meluas merupakan ciri khas modernisasi politik. Istilah
partisipasi politik telah digunakan dalam berbagai pengertian yang berkaitan
dengan perilaku, sikap dan persepsi yang merupakan syarat mutlak bagi
partisipasi politik. Huntington dan Nelson dalam bukunya Partisipasi Politik di
Negara Berkembang memaknai partisipasi politik sebagai
By political participation we mean activity by private citizens designed to
influence government decision-making. Participation may be individual or
collective, organized or spontaneous, sustained or sporadic, peaceful or violent,
legal or illegal, effective or ineffective. !partisipasi politik adalah kegiatan warga
Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk
mempengaruhi pembuatan keputusan oleh Pemerintah. Partisipasi bisa bersifat
indi"idual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadik, secara
damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif.
#engan demikian, pengertian Huntington dan Nelson dibatasi beberapa hal,
yaitu pertama, Hutington dan Nelson mengartikan partisipasi politik hanyalah
mencakup kegiatan-kegiatan dan bukan sikap-sikap. #alam hal ini, mereka tidak
memasukkan komponen-komponen subjektif seperti pengetahuan tentang politik,
keefektifan politik, tetapi yang lebih ditekankan adalah bagaimana berbagai sikap
dan perasaan tersebut berkaitan dengan bentuk tindakan politik. $edua, yang
dimaksud dengan partisipasi politik adalah warga negara biasa, bukan pejabat-
pejabat pemerintah. Hal ini didasarkan pada pejabat-pejabat yang mempunyai
pekerjaan profesional di bidang itu, padahal justru kajian ini pada warga negara
biasa. $etiga, kegiatan politik adalah kegiatan yang dimaksud untuk
mempengaruhi keputusan pemerintah. $egiatan yang dimaksudkan misalnya
membujuk atau menekan pejabat pemerintah untuk bertindak dengan cara-cara
tertentu untuk menggagalkan keputusan, bahkan dengan cara mengubah aspek-
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 2/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
aspek sistem politik. #engan itu protes-protes, demonstrasi, kekerasan bahkan
bentuk kekerasan pemberontak untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah dapat
disebut sebagai partisipasi politik. $eempat, partisipasi juga mencakup semua
kegiatan yang mempengaruhi pemerintah, terlepas tindakan itu efektif atau tidak,
berhasil atau gagal. $elima, partisipasi politik dilakukan langsung atau tidak
langsung, artinya langsung oleh pelakunya sendiri tanpa menggunakan perantara,
tetapi ada pula yang tidak langsung melalui orang-orang yang dianggap dapat
menyalurkan ke pemerintah.
#alam definisi tersebut partisipasi politik lebih berfokus pada kegiatan politik
rakyat secara pribadi dalam proses politik, seperti memberikan hak suara atau
kegiatan politik lain yang dipandang dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan
politik oleh Pemerintah dalam konteks berperan serta dalam penyelenggaraan
pemerintahan. #engan demikian partisipasi politik tidak mencakup kegiatan
pejabat-pejabat birokrasi, pejabat partai, dan lobbyist professional yang bertindak
dalam konteks jabatan yang diembannya.
#alam perspektif lain %c&losky dalam International 'ncyclopedia of the (ocial
(cience menyatakan bahwa
The term “political participation will refer to those voluntary activities by which
members of a society share in the selection of rulers and, directly or indirectly, in
the formation of public policy !partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan
sukarela dari warga masyarakat melalui makna mereka mengambil bagian dalam
proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses
pembentukan kebijakan umum).
#alam perspektif pengertian yang generik, Budiardjo memaknai partisipasi politik
adalah
$egiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam
kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan Negara dan secara
langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan Pemerintah !public
policy*. $egiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam
pemilihan umum menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 3/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
kelompok kepentingan, mengadakan hubungan !contacting* dengan pejabat
Pemerintah atau anggota parlemen, dan sebagainya.
Berbagai definisi partisipasi politik dari para pakar ilmu politik tersebut diatas,
secara eksplisit mereka memaknai partisipasi politik bersubstansi core political
activity yang bersifat personal dari setiap warga negara secara sukarela untuk
berperan serta dalam proses pemilihan umum untuk memilih para pejabat publik,
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penetapan kebijakan
publik.
(elanjutnya secara eksplisit, Huntington dan Nelson membedakan partisipasi
politik kedalam dua karakter, yaitu
a. Partisipasi yang demokratis dan otonom adalah bentuk partisipasi politik yang
sukarela+
b. Partisipasi yang dimanipulasi, diarahkan, dan disponsori oleh Pemerintah
adalah bentuk partisipasi yang dimobilisasikan+
$emudian amlan (urbakti juga memberikan pengertian yang sejalan
dengan pengertian partisipasi politik diatas yakni
Partisipasi politik sebagai kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi
proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan dalam ikut serta
menentukan pimpinan pemerintahan) Partisipasi politik tersebut didefenisikan
sebagai keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
publik yang dilakukan oleh warga negara biasa.
Berangkat dari dua gagasan menganai partisipasi politik tersebut diatas
maka, dapat dikatakan bahwa partisipasi politik dapat dibedakan dalam dua hal.
Pertama, partisipasi dalam warga masyarat dalam keadaan sadar dalam hal untuk
memperjuangkan hak otonom masyarakat yang tanpa didorong oleh kekuataan
diluar diri indi"idu atau partisipasi politik tidak berdasarkan mobilisasi yang
dilakoni baik oleh aktor maupun pemerintah. !edua, partisipasi politik yang
dimobilisasi atau digerakan oleh aktor-aktor politik, sehingganya partisipasi
politik lebih bersifat semu bukan berpartisipasi dalam keadaan sadar.
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 4/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
B. Perilaku partisipasi politik
. Perilaku politik Perilaku politik atau !InggrisPolitic Beha"iour*adalah
perilaku yang dilakukan oleh insan/indi"idu atau kelompok guna
memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.(eorang
indi"idu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan
kewajibannya guna melakukan perilaku politik adapun yang dimaksud
dengan perilaku politik contohnya adalah
a. %elakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin b. %engikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu
partai politik atau parpol , mengikuti ormas atau organisasi masyarakat
atau lsm lembaga swadaya masyarakat
c. Ikut serta dalam pesta politikIkut mengkritik atau menurunkan para
d. Pelaku politik yang berotoritas
e. Berhak untuk menjadi pimpinan politik
f. Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan
politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik
oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku
(umber perilaku politik pada dasarnya adalah budaya politik, yaitu
kesepakatan antara pelaku politik tentang apa yang boleh dilakukan dan yang
tidak boleh dilakukan. $esepakatan ini tidak selalu bersifat terbuka, tetapi ada
pula yang bersifat tertutup. $esepakatan untuk menerima amplop setiap kali
dilakukan pembahasan 00 merupakan kesepakatan gelap !illicit agreement*.
%embayar 1uang pelicin1 kepada para petinggi politik untuk mendapatkan
dukungan partai dalam rebutan jabatan bupati, wali kota, dan gubernur merupakan
tindakan yang dianggap sah dalam budaya politik kita kini.
(uatu budaya politik biasanya berlaku selama periode tertentu. $etika datang
perubahan penting dalam konstelasi politik, datang pula para pelaku baru dalam
gelanggang politik, terbukalah kesempatan untuk memperbarui budaya politik.
#i negara kita budaya politik para perintis kemerdekaan berbeda dari budaya
politik pada 2aman demokrasi parlementer, dan ini berbeda dengan budaya politik
yang tumbuh dalam 2aman 3rde Baru. 4aman reformasi ini juga melahirkan
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 5/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
budaya politik baru, yang kemudian melahirkan perilaku politik yang
menyusahkan banyak orang. #i sementara kalangan budaya politik kita disebut
dengan 1budaya politik aji mumpung1. Politik dapat dimaknai sangat luas hampir
tak terbatas. #alam wacana politik "ersi 5unani, perhatian utama ilmu politik
lebih pada pengetahuan politik, proses dan tindakan para aktor politik. (iapakah
pelaku-pelaku politik tersebut6 Pelaku politik bisa berupa lembaga, indi"idu
maupun kelompok yang memiliki kepentingan politik dan melakukan akti"itas-
akti"itas politik, baik yang dilakukan secara formal maupun informal. #alam
memahami bentuk perilaku politik, dapat dipergunakan pendekatan respon politik
!beha"ioralisme*, yang mengetengahkan partisipasi politik, baik secara historis,
sosiologis, tradisional dan lainnya. Partisipasi politik adalah perilaku luar indi"idu
warga negara yang bisa diamati dan bukan merupakan perilaku dalam yang
berupa sikap atau orientasi. Bentuk partisipasi politik dibedakan menjadi kegiatan
politik kon"ensional !normal dalam demokrasi modern* dan non-kon"ensional
!legal maupun ilegal, penuh kekerasan dan re"olusioner*. #alam partisipasi
politik, berarti dimungkinkan terdapat hubungan antara pemerintah dan
masyarakatnya. 0ntuk membangun interaksi antara pemerintah dan masyarakat
diperlukan proses, partisipasi dan kontribusi !interaksi timbal balik*. #an
peningkatan partisipasi politik, baik secara kualitas maupun kuantitas merupakan
kunci demokrasi.
Budaya politik merupakan orientasi psikologis terhadap obyek sosial yang
meliputi aspek kognitif, afektif dan e"aluatif yang ditujukan kepada sistem politik
secara umum. 7tau, secara praktis, budaya politik merupakan seperangkat nilai-
nilai yang menjadi dasar para aktor untuk menjalankan tindakan-tindakan dalam
ranah politik.
8atar budaya politik beraneka ragam, antara lain terdiri atas ras, etnik, adat,
bahasa, agama dan lain sebagainya. #engan keragaman latar budaya politik
tersebut dimungkinkan muncul sengketa politik, yang umumnya berkisar pada
kepentingan ekonomi, kekuasaan, dan masalah-masalah khusus misalnya hak-hak
warga negara. Penyelesaian persengketaan sulit dilakukan apabila hanya
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 6/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
mengakomodasi kepentingan salah satu kepentingan. %aka, diperlukan kesadaran
dan partisipasi politik yang bijak untuk mengatasinya.
9. Penyebab :imbulnya ;erakan Partisipasi Politik
%enurut %yron <einer, terdapat lima penyebab timbulnya gerakan ke
arah partisipasi lebih luas dalam proses politik, yaitu sebagai berikut
a. %odernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan
masyarakat makin banyak menuntut untuk ikut dalam kekuasaan politik.
b. Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. %asalah siapa yang berhak
berpartisipasi dan pembuatan keputusan politik menjadi penting danmengakibatkan perubahan dalam pola partisipasi politik.
c. Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern. Ide
demokratisasi partisipasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum
mereka mengembangkan modernisasi dan industrialisasi yang cukup
matang.
d. $onflik antar kelompok pemimpin politik, jika timbul konflik antar
elite, maka yang dicari adalah dukungan rakyat. :erjadi perjuangan kelas
menentang melawan kaum aristokrat yang menarik kaum buruh dan
membantu memperluas hak pilih rakyat.
e. $eterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan
kebudayaan. %eluasnya ruang lingkup akti"itas pemerintah sering
merangsang timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan
kesempatan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.
=. >enis Partisipasi Politik
Partisipasi politik sangat terkait erat dengan seberapa jauh demokrasi
diterapkan dalam pemerintahan. Negara yang telah stabil demokrasinya,
maka biasanya tingkat partisipasi politik warganya sangat stabil, tidak
fluktuatif. Negara yang otoriter kerap memakai kekerasan untuk
memberangus setiap prakarsa dan partisipasi warganya. $arenanya, alih-
alih bentuk dan kuantitas partisipasi meningkat, yang terjadi warga tak
punya keleluasaan untuk otonom dari jari-jemari kekuasaan dan tak ada
partisipasi sama sekali dalam pemerintahan yang otoriter. Negara yang
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 7/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
sedang meniti proses transisi dari otoritarianisme menuju demokrasi galib
disibukkan dengan frekuensi partisipasi yang meningkat tajam, dengan
jenis dan bentuk partisipasi yang sangat banyak, mulai dari yang bersifat
konstitusional) hingga yang bersifat merusak sarana umum.
$arena begitu luasnya cakupan tindakan warga negara biasa dalam
menyuarakan aspirasinya, maka tak heran bila bentuk-bentuk partisipasi
politik ini sangat beragam. (ecara sederhana, jenis partisipasi politik
terbagi menjadi dua Pertama, partisipasi secara kon"ensional di mana
prosedur dan waktu partisipasinya diketahui publik secara pasti oleh
semua warga. $edua, partisipasi secara non-kon"ensional. 7rtinya,
prosedur dan waktu partisipasi ditentukan sendiri oleh anggota masyarakat
yang melakukan partisipasi itu sendiri !PPI%, 9??*.
>enis partisipasi yang pertama, terutama pemilu dan kampanye.
$eikutsertaan dan ketidakikutsertaan dalam pemilu menunjukkan
sejauhmana tingkat partisipasi kon"ensional warganegara. (eseorang yang
ikut mencoblos dalam pemilu, secara sederhana, menunjukkan komitmen
partisipasi warga. :api orang yang tidak menggunakan hak memilihnya
dalam pemilu bukan berarti ia tak punya kepedulian terhadap masalah-
masalah publik. Bisa jadi ia ingin mengatakan penolakan atau
ketidakpuasannya terhadap kinerja elite politik di pemerintahan maupun
partai dengan cara golput.
(ementara jenis partisipasi politik yang kedua biasanya terkait dengan
aspirasi politik seseorang yang merasa diabaikan oleh institusi demokrasi,
dan karenanya, menyalurkannya melalui protes sosial atau demonstrasi.
<ujud dari protes sosial ini juga beragam, seperti memboikot, mogok,
petisi, dialog, turun ke jalan, bahkan sampai merusak fasilitas umum.
@.Partisipasi Politik di Negara #emokrasi
#i negara demokrasi, partisipasi dapat ditunjukan di pelbagai kegiatan.
Biasanya dibagi A bagi jenis kegiatan berdasarkan intensitas melakukan
kegiatan tersebut. 7da kegiatan yang yang tidak banyak menyita waktu
dan yang biasanya tidak berdasarkan prakarsa sendiri besar sekali
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 8/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
jumlahnya dibandingkan dengan jumlah orang yang secara aktif dan
sepenuh waktu melibatkan diri dalam politik. $egiatan sebagai akti"is
politik ini mencakup antara lain menjadi pimpinan partai atau kelompok
kepentingan.
#i Negara yang menganut paham demokrasi, bentuk partisipasi politik
masyarakat yang paling mudah diukur adalah ketika pemilihan umum
berlangsung. Prilaku warga Negara yang dapat dihitung itensitasnya
adalah melalui perhitungan persentase orang yang menggunakan hak
pilihnya ! "oter turnout * disbanding dengan warga Negara yang berhak
memilih seluruhnya.
#i 7merika (erikat umumnya "oter turnout lebih rendah dari Negara A
Negara eropa barat. 3rang 7merika tidak terlalu bergairah untuk member
suara dalam pemilihan umum. 7kan tetapi mereka lebih aktif mencari
pemecahan berbagai masalah masyarakat serta lingkungan melalui
kegiatan lain, dan menggabungkan diri dengan organisasi organisasi
seperti organisasi politik, bisnis, profesi dan sebagainya.
. Partisipasi Politik di Negara 3toriter
#i Negara otoriter seperti komunis, partisipasi masa diakui kewajarannya,
karena secara formal kekuasaan ada di tangan rakyat. :etapi tujuan yang
utama dari partisipasi massa dalam masa pendek adalah untuk merombak
masyarakat yang terbelakang menjadi masyarakat modern dan produktif.
Hal ini memerlukan pengarahan yang ketat dari monopoli partai politik.
:erutama, persentase yang tinggi dalam pemilihan umum dinilai dapat
memperkuat keabsahan sebuah re2im di mata dunia. $arena itu, re2im
otoriter selalu mengusahakan agar persentase pemilih mencapai angka
tinggi. 7kan tetapi perlu diingat bahwa umumnya system pemilihan di
Negara otoriter berbeda dengan system pemilihan di Negara #emokrasi,
terutama karena hanya ada satu calon untuk setiap kursi yang
diperebutkan, dan para calon tersebut harus melampaui suatu proses
penyaringan yang ditentukan dan diselenggarakan oleh partai komunis.
#i luar pemilihan umum, partisipasi politik juga dapat di bina melalui
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 9/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
organisasi A organisasi yang mencakup golongan pemuda, golongan buruh,
serta organisasi A organisasi kebudayaan. %elalui pembinaan yang ketat
potensi masayarakat dapat dimanfaatkan secara terkontrol. Partisipasi yang
bersifat community action terutama di 0ni so"iet dan &hina sangat intensif
dan luas. %elebihi kegiatan Negara demokrasi di Barat. :etapi ada unsur
mobilisasi partisipasi di dalamnya karena bentuk dan intensitas partisipasi
ditentukan oleh partai.
#i Negara A Negara otoriter yang sudah mapan seperti &hina menghadapi
dilema bagaimana memperluas partisipasi tanpa kehilangan kontrol yang
dianggap mutlak diperlukan untuk tercapainya masyarakat yang
diharapkan. >ika kontrol ini dikendorkan untuk meningkatkan partisipasi,
maka ada bahaya yang nantinya akan menimbulkan konflik yang akan
mengganggu stabilitas. (eperti yang dilakuakn oleh &hina di tahun
CD/CE. Pada saat itu dicetuskannya gerakan $ampanye (eratus
Bunga) yaitu dimana masyarakat diperbolehkan untuk menyampaikan
kritik. Namun pengendoran kontrol ini tidak berlangsung lama, karena
ternyata tajamnya kritik yang disuarakan dianggap mengganggu stabilitas
nasional. (esuda terjadi tragedy :iananmen (Fuare pada tahun CGC,
ketika itu ratusan mahasiswa kehilangan nyawanya dalam bentrokan
dengan aparat, dan akhirnya pemerintah memperketat kontrol kembali.
D. Partisipasi Politik di Negara Berkembang
Negara berkembang adalah negara A Negara baru yang ingin cepat
mengadakan pembangunan untuk mengejar ketertinggalannya dari Negara
maju. Hal ini dilakukan karena menurut mereka berhasil atau tidaknya
pembangunan itu tergantung dari partisipasi rakyat. Peran sertanya
masyarakat dapat menolong penanganan masalah A masalah yang timbul
dari perbedaan etnis, budaya, status sosial, ekonomi, agama dan
sebagainya. Pembentukan identitas nasional dan loyalitas diharapkan dapat
menunjang pertumbuhannya melalui partisipasi politik.
#i beberapa Negara berkembang partisipasi bersifat otonom, artinya lahir
dari diri mereka sendiri, masih terbatas. 3leh karena itu jika hal ini terjadi
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 10/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
di Negara- Negara maju sering kali dianggap sebagai tanda adanya
kepuasan terhadap pengelolaan kehidupan politik. :etapi jika hal itu terjadi
di Negara berkembang, tidak selalu demikian halnya. #i beberapa Negara
yang rakyatnya apatis, pemerintah menghadapi menghadapi masalah
bagaimana caranya meningkatkan partisipasi itu, sebab jika tidak
partisipasi akan menghadapi jalan buntu, dapat menyebabkan dua hal yaitu
menimbulkan anomi atau justru menimbulkan re"olusi.
aktor-faktor 5ang %empengaruhi
Partisipasi Politik %asyarakat
. aktor (osial 'konomi
$ondisi sosial ekonomi meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan
dan jumlah keluarga.
9. aktor Politik
7rnstein (. !CDC* peran serta politik masyarakat didasarkan kepada
politik untuk menentukan suatu produk akhir. aktor politik meliputi
a. $omunikasi Politik.
$omunikasi politik adalah suatu komunikasi yang mempunyai
konsekuensi politik baik secara aktual
maupun potensial, yang mengatur kelakuan manusia dalam keberadaan
suatu konflik. !Nimmo, CC=G*. $omunikasi politik antara pemerintah
dan rakyat sebagai interaksi antara dua pihak yang menerapkan etika
!(urbakti, CC9C*.
b. $esadaran Politik.
$esadaran politik menyangkut pengetahuan, minat dan perhatian
seseorang terhadap lingkungan
masyarakat dan politik !'ko, 9???@*. :ingkat kesadaran politik diartikan
sebagai tanda bahwa warga masyarakat menaruh perhatian terhadap
masalah kenegaraan dan atau pembangunan !Budiarjo, CG99*.
c. Pengetahuan %asyarakat terhadap
Proses Pengambilan $eputusan. Pengetahuan masyarakat terhadap proses
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin
http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 11/11
PARTISIPASI POLITIK
Nama: Syawaluddin
NPM : 2016.135.00.050
Jurusan APD
pengambilan keputusan akan menentukan corak dan arah suatu keputusan
yang akan diambil !amlan(urbakti CC9CD*.
d. $ontrol %asyarakat terhadap $ebijakan Publik.
$ontrol masyarakat terhadap kebijakan publik yakni masyarakat
menguasai
kebijakan publik dan memiliki kewenangan untuk mengelola suatu obyek
kebijakan tertentu !7rnstein, CDC9*. $ontrol untuk mencegah dan
mengeliminir penyalahgunaan kewenangan dalam keputusan politik
!(etiono,9??9D*. 7rnsteinCDC9*, kontrol masyarakat dalam
kebijakan publik adalah the power of directing. >uga mengemukakan
ekspresi politik,
memberikan aspirasi atau masukan !ide, gagasan* tanpa intimidasi yang
merupakan problem dan harapan rakyat !<idodo, 9???C9*, untuk
meningkatkan kesadaran kritis dan keterampilan masyarakat melakukan
analisis dan pemetaan terhadap persoalan aktual dan merumuskan
agenda tuntutan mengenai pembangunan !&ristina, 9??E*.
=. aktor isik Indi"idu dan 8ingkungan aktor fisik indi"idu sebagai
sumber kehidupan termasuk fasilitas serta ketersediaan pelayanan umum.
aktor lingkungan adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya, keadaan,
kondisi dan makhluk hidup, yang berlangsungnya berbagai kegiatan
interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta lembaga dan pranatanya
!$. %anullang dan ;itting,CC==*.
@. aktor Nilai Budaya
;abriel 7lmond dan (idney erba !CCC9*, Nilai budaya politik atau
ci"ic culture merupakan basis yang membentuk demokrasi, hakekatnya
adalah politik baik etika politik maupun teknik !(oemitro CCC9E* atau
peradapan masyarakat !erba, (holo2man, Bradi, CC*. aktor
nilai budaya menyangkut persepsi, pengetahuan, sikap, dan kepercayaan
politik.