11
7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 1/11  PARTISIPASI POLITIK Nama: Syawaluddin NPM : 2016.135.00.050 Jurusan APD A. Kajian Teri Par!isi"asi Pli!i# Partisipasi merupakan salah satu aspek penting demokrasi. Partisipasi merupakan taraf partisipasi politik warga masyarakat dalam kegiatan-kegiatan  politik baik yang bersifat aktif maupun pasif dan bersifat langsung maupun yang  bersifat tidak langsung guna mempengaruhi kebijakan pemerintah. Partisipasi politik yang meluas merupakan ciri khas modernisasi politik. Istilah  partisipasi politik telah digunakan dalam berbagai pengertian yang berkaitan dengan perilaku, sikap dan persepsi yang merupakan syarat mutlak bagi  partisipasi politik. Huntington dan Nelson dalam bukunya Partisipasi Politik di  Negara Berkembang memaknai partisipasi politik sebagai  By political participation we mean activity by private citizens designed to influence government decision-making. Participation may be individual or collective, organized or spontaneous, sustained or sporadic, peaceful or violent, legal or illegal, effective or ineffective. !partisipasi politik adalah kegiatan warga  Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh Pemerintah. Partisipasi bisa bersifat indi"idual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadik, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif. #engan demikian, pengertian Huntington dan Nelson dibatasi beberapa hal, yaitu pertama, Hutington dan Nelson mengartikan partisipasi politik hanyalah mencakup kegiatan-kegiatan dan bukan sikap-sikap. #alam hal ini, mereka tidak memasukkan komponen-komponen subjektif seperti pengetahuan tentang politik, keefektifan politik, tetapi yang lebih ditekankan adalah bagaimana berbagai sikap dan perasaan tersebut berkaitan dengan bentuk tindakan politik. $edua, yang dimaksud dengan partisipasi politik adalah warga negara biasa, bukan pejabat-  pejabat pemerintah. Hal ini didasarkan pada pejabat-pejabat yang mempunyai  pekerjaan profesional di bidang itu, padahal justru kajian ini pada warga negara  biasa. $etiga, kegiatan politik adalah kegiatan yang dimaksud untuk mempengaruhi keputusan pemerintah. $egiatan yang dimaksudkan misalnya membujuk atau menekan pejabat pemerintah untuk bertindak dengan cara-cara tertentu untuk menggagalkan keputusan, bahkan dengan cara mengubah aspek-

Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 1/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

A. Kajian Teri Par!isi"asi Pli!i#

Partisipasi merupakan salah satu aspek penting demokrasi. Partisipasi

merupakan taraf partisipasi politik warga masyarakat dalam kegiatan-kegiatan

 politik baik yang bersifat aktif maupun pasif dan bersifat langsung maupun yang

 bersifat tidak langsung guna mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Partisipasi politik yang meluas merupakan ciri khas modernisasi politik. Istilah

 partisipasi politik telah digunakan dalam berbagai pengertian yang berkaitan

dengan perilaku, sikap dan persepsi yang merupakan syarat mutlak bagi

 partisipasi politik. Huntington dan Nelson dalam bukunya Partisipasi Politik di

 Negara Berkembang memaknai partisipasi politik sebagai

 By political participation we mean activity by private citizens designed to

influence government decision-making. Participation may be individual or 

collective, organized or spontaneous, sustained or sporadic, peaceful or violent,

legal or illegal, effective or ineffective. !partisipasi politik adalah kegiatan warga

 Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk 

mempengaruhi pembuatan keputusan oleh Pemerintah. Partisipasi bisa bersifat

indi"idual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadik, secara

damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif.

#engan demikian, pengertian Huntington dan Nelson dibatasi beberapa hal,

yaitu pertama, Hutington dan Nelson mengartikan partisipasi politik hanyalah

mencakup kegiatan-kegiatan dan bukan sikap-sikap. #alam hal ini, mereka tidak 

memasukkan komponen-komponen subjektif seperti pengetahuan tentang politik,

keefektifan politik, tetapi yang lebih ditekankan adalah bagaimana berbagai sikap

dan perasaan tersebut berkaitan dengan bentuk tindakan politik. $edua, yang

dimaksud dengan partisipasi politik adalah warga negara biasa, bukan pejabat-

 pejabat pemerintah. Hal ini didasarkan pada pejabat-pejabat yang mempunyai

 pekerjaan profesional di bidang itu, padahal justru kajian ini pada warga negara

 biasa. $etiga, kegiatan politik adalah kegiatan yang dimaksud untuk 

mempengaruhi keputusan pemerintah. $egiatan yang dimaksudkan misalnya

membujuk atau menekan pejabat pemerintah untuk bertindak dengan cara-cara

tertentu untuk menggagalkan keputusan, bahkan dengan cara mengubah aspek-

Page 2: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 2/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

aspek sistem politik. #engan itu protes-protes, demonstrasi, kekerasan bahkan

 bentuk kekerasan pemberontak untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah dapat

disebut sebagai partisipasi politik. $eempat, partisipasi juga mencakup semua

kegiatan yang mempengaruhi pemerintah, terlepas tindakan itu efektif atau tidak,

 berhasil atau gagal. $elima, partisipasi politik dilakukan langsung atau tidak 

langsung, artinya langsung oleh pelakunya sendiri tanpa menggunakan perantara,

tetapi ada pula yang tidak langsung melalui orang-orang yang dianggap dapat

menyalurkan ke pemerintah.

#alam definisi tersebut partisipasi politik lebih berfokus pada kegiatan politik 

rakyat secara pribadi dalam proses politik, seperti memberikan hak suara atau

kegiatan politik lain yang dipandang dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan

 politik oleh Pemerintah dalam konteks berperan serta dalam penyelenggaraan

 pemerintahan. #engan demikian partisipasi politik tidak mencakup kegiatan

 pejabat-pejabat birokrasi, pejabat partai, dan lobbyist professional yang bertindak 

dalam konteks jabatan yang diembannya.

#alam perspektif lain %c&losky dalam International 'ncyclopedia of the (ocial

(cience menyatakan bahwa

The term “political participation will refer to those voluntary activities by which

members of a society share in the selection of rulers and, directly or indirectly, in

the formation of public policy !partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan

sukarela dari warga masyarakat melalui makna mereka mengambil bagian dalam

 proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses

 pembentukan kebijakan umum).

#alam perspektif pengertian yang generik, Budiardjo memaknai partisipasi politik 

adalah

$egiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam

kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan Negara dan secara

langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan Pemerintah !public

 policy*. $egiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam

 pemilihan umum menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau

Page 3: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 3/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

kelompok kepentingan, mengadakan hubungan !contacting* dengan pejabat

Pemerintah atau anggota parlemen, dan sebagainya.

Berbagai definisi partisipasi politik dari para pakar ilmu politik tersebut diatas,

secara eksplisit mereka memaknai partisipasi politik bersubstansi core political 

activity yang bersifat personal dari setiap warga negara secara sukarela untuk 

 berperan serta dalam proses pemilihan umum untuk memilih para pejabat publik,

 baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penetapan kebijakan

 publik.

(elanjutnya secara eksplisit, Huntington dan Nelson membedakan partisipasi

 politik kedalam dua karakter, yaitu

a. Partisipasi yang demokratis dan otonom adalah bentuk partisipasi politik yang

sukarela+

 b. Partisipasi yang dimanipulasi, diarahkan, dan disponsori oleh Pemerintah

adalah bentuk partisipasi yang dimobilisasikan+

$emudian amlan (urbakti juga memberikan pengertian yang sejalan

dengan pengertian partisipasi politik diatas yakni

Partisipasi politik sebagai kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi

 proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan dalam ikut serta

menentukan pimpinan pemerintahan) Partisipasi politik tersebut didefenisikan

sebagai keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan

 publik yang dilakukan oleh warga negara biasa.

Berangkat dari dua gagasan menganai partisipasi politik tersebut diatas

maka, dapat dikatakan bahwa partisipasi politik dapat dibedakan dalam dua hal.

 Pertama, partisipasi dalam warga masyarat dalam keadaan sadar dalam hal untuk 

memperjuangkan hak otonom masyarakat yang tanpa didorong oleh kekuataan

diluar diri indi"idu atau partisipasi politik tidak berdasarkan mobilisasi yang

dilakoni baik oleh aktor maupun pemerintah.  !edua,  partisipasi politik yang

dimobilisasi atau digerakan oleh aktor-aktor politik, sehingganya partisipasi

 politik lebih bersifat semu bukan berpartisipasi dalam keadaan sadar.

Page 4: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 4/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

B. Perilaku partisipasi politik

. Perilaku politik Perilaku politik atau !InggrisPolitic Beha"iour*adalah

 perilaku yang dilakukan oleh insan/indi"idu atau kelompok guna

memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik.(eorang

indi"idu/kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan

kewajibannya guna melakukan perilaku politik adapun yang dimaksud

dengan perilaku politik contohnya adalah

a. %elakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat / pemimpin b. %engikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu

 partai politik atau parpol , mengikuti ormas atau organisasi masyarakat

atau lsm lembaga swadaya masyarakat

c. Ikut serta dalam pesta politikIkut mengkritik atau menurunkan para

d. Pelaku politik yang berotoritas

e. Berhak untuk menjadi pimpinan politik 

f. Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan

 politik guna melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik 

oleh undang-undang dasar dan perundangan hukum yang berlaku

(umber perilaku politik pada dasarnya adalah budaya politik, yaitu

kesepakatan antara pelaku politik tentang apa yang boleh dilakukan dan yang

tidak boleh dilakukan. $esepakatan ini tidak selalu bersifat terbuka, tetapi ada

 pula yang bersifat tertutup. $esepakatan untuk menerima amplop setiap kali

dilakukan pembahasan 00 merupakan kesepakatan gelap !illicit agreement*.

%embayar 1uang pelicin1 kepada para petinggi politik untuk mendapatkan

dukungan partai dalam rebutan jabatan bupati, wali kota, dan gubernur merupakan

tindakan yang dianggap sah dalam budaya politik kita kini.

(uatu budaya politik biasanya berlaku selama periode tertentu. $etika datang

 perubahan penting dalam konstelasi politik, datang pula para pelaku baru dalam

gelanggang politik, terbukalah kesempatan untuk memperbarui budaya politik.

#i negara kita budaya politik para perintis kemerdekaan berbeda dari budaya

 politik pada 2aman demokrasi parlementer, dan ini berbeda dengan budaya politik 

yang tumbuh dalam 2aman 3rde Baru. 4aman reformasi ini juga melahirkan

Page 5: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 5/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

 budaya politik baru, yang kemudian melahirkan perilaku politik yang

menyusahkan banyak orang. #i sementara kalangan budaya politik kita disebut

dengan 1budaya politik aji mumpung1. Politik dapat dimaknai sangat luas hampir 

tak terbatas. #alam wacana politik "ersi 5unani, perhatian utama ilmu politik 

lebih pada pengetahuan politik, proses dan tindakan para aktor politik. (iapakah

 pelaku-pelaku politik tersebut6 Pelaku politik bisa berupa lembaga, indi"idu

maupun kelompok yang memiliki kepentingan politik dan melakukan akti"itas-

akti"itas politik, baik yang dilakukan secara formal maupun informal. #alam

memahami bentuk perilaku politik, dapat dipergunakan pendekatan respon politik 

!beha"ioralisme*, yang mengetengahkan partisipasi politik, baik secara historis,

sosiologis, tradisional dan lainnya. Partisipasi politik adalah perilaku luar indi"idu

warga negara yang bisa diamati dan bukan merupakan perilaku dalam yang

 berupa sikap atau orientasi. Bentuk partisipasi politik dibedakan menjadi kegiatan

 politik kon"ensional !normal dalam demokrasi modern* dan non-kon"ensional

!legal maupun ilegal, penuh kekerasan dan re"olusioner*. #alam partisipasi

 politik, berarti dimungkinkan terdapat hubungan antara pemerintah dan

masyarakatnya. 0ntuk membangun interaksi antara pemerintah dan masyarakat

diperlukan proses, partisipasi dan kontribusi !interaksi timbal balik*. #an

 peningkatan partisipasi politik, baik secara kualitas maupun kuantitas merupakan

kunci demokrasi.

Budaya politik merupakan orientasi psikologis terhadap obyek sosial yang

meliputi aspek kognitif, afektif dan e"aluatif yang ditujukan kepada sistem politik 

secara umum. 7tau, secara praktis, budaya politik merupakan seperangkat nilai-

nilai yang menjadi dasar para aktor untuk menjalankan tindakan-tindakan dalam

ranah politik.

8atar budaya politik beraneka ragam, antara lain terdiri atas ras, etnik, adat,

 bahasa, agama dan lain sebagainya. #engan keragaman latar budaya politik 

tersebut dimungkinkan muncul sengketa politik, yang umumnya berkisar pada

kepentingan ekonomi, kekuasaan, dan masalah-masalah khusus misalnya hak-hak 

warga negara. Penyelesaian persengketaan sulit dilakukan apabila hanya

Page 6: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 6/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

mengakomodasi kepentingan salah satu kepentingan. %aka, diperlukan kesadaran

dan partisipasi politik yang bijak untuk mengatasinya.

9. Penyebab :imbulnya ;erakan Partisipasi Politik  

%enurut %yron <einer, terdapat lima penyebab timbulnya gerakan ke

arah partisipasi lebih luas dalam proses politik, yaitu sebagai berikut

a. %odernisasi dalam segala bidang kehidupan yang menyebabkan

masyarakat makin banyak menuntut untuk ikut dalam kekuasaan politik.

 b. Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. %asalah siapa yang berhak 

 berpartisipasi dan pembuatan keputusan politik menjadi penting danmengakibatkan perubahan dalam pola partisipasi politik.

c. Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern. Ide

demokratisasi partisipasi telah menyebar ke bangsa-bangsa baru sebelum

mereka mengembangkan modernisasi dan industrialisasi yang cukup

matang.

d. $onflik antar kelompok pemimpin politik, jika timbul konflik antar 

elite, maka yang dicari adalah dukungan rakyat. :erjadi perjuangan kelas

menentang melawan kaum aristokrat yang menarik kaum buruh dan

membantu memperluas hak pilih rakyat.

e. $eterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan sosial, ekonomi, dan

kebudayaan. %eluasnya ruang lingkup akti"itas pemerintah sering

merangsang timbulnya tuntutan-tuntutan yang terorganisasi akan

kesempatan untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan politik.

=. >enis Partisipasi Politik  

Partisipasi politik sangat terkait erat dengan seberapa jauh demokrasi

diterapkan dalam pemerintahan. Negara yang telah stabil demokrasinya,

maka biasanya tingkat partisipasi politik warganya sangat stabil, tidak 

fluktuatif. Negara yang otoriter kerap memakai kekerasan untuk 

memberangus setiap prakarsa dan partisipasi warganya. $arenanya, alih-

alih bentuk dan kuantitas partisipasi meningkat, yang terjadi warga tak 

 punya keleluasaan untuk otonom dari jari-jemari kekuasaan dan tak ada

 partisipasi sama sekali dalam pemerintahan yang otoriter. Negara yang

Page 7: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 7/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

sedang meniti proses transisi dari otoritarianisme menuju demokrasi galib

disibukkan dengan frekuensi partisipasi yang meningkat tajam, dengan

 jenis dan bentuk partisipasi yang sangat banyak, mulai dari yang bersifat

konstitusional) hingga yang bersifat merusak sarana umum.

$arena begitu luasnya cakupan tindakan warga negara biasa dalam

menyuarakan aspirasinya, maka tak heran bila bentuk-bentuk partisipasi

 politik ini sangat beragam. (ecara sederhana, jenis partisipasi politik 

terbagi menjadi dua Pertama, partisipasi secara kon"ensional di mana

 prosedur dan waktu partisipasinya diketahui publik secara pasti oleh

semua warga. $edua, partisipasi secara non-kon"ensional. 7rtinya,

 prosedur dan waktu partisipasi ditentukan sendiri oleh anggota masyarakat

yang melakukan partisipasi itu sendiri !PPI%, 9??*.

>enis partisipasi yang pertama, terutama pemilu dan kampanye.

$eikutsertaan dan ketidakikutsertaan dalam pemilu menunjukkan

sejauhmana tingkat partisipasi kon"ensional warganegara. (eseorang yang

ikut mencoblos dalam pemilu, secara sederhana, menunjukkan komitmen

 partisipasi warga. :api orang yang tidak menggunakan hak memilihnya

dalam pemilu bukan berarti ia tak punya kepedulian terhadap masalah-

masalah publik. Bisa jadi ia ingin mengatakan penolakan atau

ketidakpuasannya terhadap kinerja elite politik di pemerintahan maupun

 partai dengan cara golput.

(ementara jenis partisipasi politik yang kedua biasanya terkait dengan

aspirasi politik seseorang yang merasa diabaikan oleh institusi demokrasi,

dan karenanya, menyalurkannya melalui protes sosial atau demonstrasi.

<ujud dari protes sosial ini juga beragam, seperti memboikot, mogok,

 petisi, dialog, turun ke jalan, bahkan sampai merusak fasilitas umum.

@.Partisipasi Politik di Negara #emokrasi

#i negara demokrasi, partisipasi dapat ditunjukan di pelbagai kegiatan.

Biasanya dibagi A bagi jenis kegiatan berdasarkan intensitas melakukan

kegiatan tersebut. 7da kegiatan yang yang tidak banyak menyita waktu

dan yang biasanya tidak berdasarkan prakarsa sendiri besar sekali

Page 8: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 8/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

 jumlahnya dibandingkan dengan jumlah orang yang secara aktif dan

sepenuh waktu melibatkan diri dalam politik. $egiatan sebagai akti"is

 politik ini mencakup antara lain menjadi pimpinan partai atau kelompok 

kepentingan.

#i Negara yang menganut paham demokrasi, bentuk partisipasi politik 

masyarakat yang paling mudah diukur adalah ketika pemilihan umum

 berlangsung. Prilaku warga Negara yang dapat dihitung itensitasnya

adalah melalui perhitungan persentase orang yang menggunakan hak 

 pilihnya ! "oter turnout * disbanding dengan warga Negara yang berhak 

memilih seluruhnya.

#i 7merika (erikat umumnya "oter turnout lebih rendah dari Negara A 

 Negara eropa barat. 3rang 7merika tidak terlalu bergairah untuk member 

suara dalam pemilihan umum. 7kan tetapi mereka lebih aktif mencari

 pemecahan berbagai masalah masyarakat serta lingkungan melalui

kegiatan lain, dan menggabungkan diri dengan organisasi organisasi

seperti organisasi politik, bisnis, profesi dan sebagainya.

. Partisipasi Politik di Negara 3toriter  

#i Negara otoriter seperti komunis, partisipasi masa diakui kewajarannya,

karena secara formal kekuasaan ada di tangan rakyat. :etapi tujuan yang

utama dari partisipasi massa dalam masa pendek adalah untuk merombak 

masyarakat yang terbelakang menjadi masyarakat modern dan produktif.

Hal ini memerlukan pengarahan yang ketat dari monopoli partai politik.

:erutama, persentase yang tinggi dalam pemilihan umum dinilai dapat

memperkuat keabsahan sebuah re2im di mata dunia. $arena itu, re2im

otoriter selalu mengusahakan agar persentase pemilih mencapai angka

tinggi. 7kan tetapi perlu diingat bahwa umumnya system pemilihan di

 Negara otoriter berbeda dengan system pemilihan di Negara #emokrasi,

terutama karena hanya ada satu calon untuk setiap kursi yang

diperebutkan, dan para calon tersebut harus melampaui suatu proses

 penyaringan yang ditentukan dan diselenggarakan oleh partai komunis.

#i luar pemilihan umum, partisipasi politik juga dapat di bina melalui

Page 9: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 9/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

organisasi A organisasi yang mencakup golongan pemuda, golongan buruh,

serta organisasi A organisasi kebudayaan. %elalui pembinaan yang ketat

 potensi masayarakat dapat dimanfaatkan secara terkontrol. Partisipasi yang

 bersifat community action terutama di 0ni so"iet dan &hina sangat intensif 

dan luas. %elebihi kegiatan Negara demokrasi di Barat. :etapi ada unsur 

mobilisasi partisipasi di dalamnya karena bentuk dan intensitas partisipasi

ditentukan oleh partai.

#i Negara A Negara otoriter yang sudah mapan seperti &hina menghadapi

dilema bagaimana memperluas partisipasi tanpa kehilangan kontrol yang

dianggap mutlak diperlukan untuk tercapainya masyarakat yang

diharapkan. >ika kontrol ini dikendorkan untuk meningkatkan partisipasi,

maka ada bahaya yang nantinya akan menimbulkan konflik yang akan

mengganggu stabilitas. (eperti yang dilakuakn oleh &hina di tahun

CD/CE. Pada saat itu dicetuskannya gerakan $ampanye (eratus

Bunga) yaitu dimana masyarakat diperbolehkan untuk menyampaikan

kritik. Namun pengendoran kontrol ini tidak berlangsung lama, karena

ternyata tajamnya kritik yang disuarakan dianggap mengganggu stabilitas

nasional. (esuda terjadi tragedy :iananmen (Fuare pada tahun CGC,

ketika itu ratusan mahasiswa kehilangan nyawanya dalam bentrokan

dengan aparat, dan akhirnya pemerintah memperketat kontrol kembali.

D. Partisipasi Politik di Negara Berkembang

 Negara berkembang adalah negara A Negara baru yang ingin cepat

mengadakan pembangunan untuk mengejar ketertinggalannya dari Negara

maju. Hal ini dilakukan karena menurut mereka berhasil atau tidaknya

 pembangunan itu tergantung dari partisipasi rakyat. Peran sertanya

masyarakat dapat menolong penanganan masalah A masalah yang timbul

dari perbedaan etnis, budaya, status sosial, ekonomi, agama dan

sebagainya. Pembentukan identitas nasional dan loyalitas diharapkan dapat

menunjang pertumbuhannya melalui partisipasi politik.

#i beberapa Negara berkembang partisipasi bersifat otonom, artinya lahir 

dari diri mereka sendiri, masih terbatas. 3leh karena itu jika hal ini terjadi

Page 10: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 10/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

di Negara- Negara maju sering kali dianggap sebagai tanda adanya

kepuasan terhadap pengelolaan kehidupan politik. :etapi jika hal itu terjadi

di Negara berkembang, tidak selalu demikian halnya. #i beberapa Negara

yang rakyatnya apatis, pemerintah menghadapi menghadapi masalah

 bagaimana caranya meningkatkan partisipasi itu, sebab jika tidak 

 partisipasi akan menghadapi jalan buntu, dapat menyebabkan dua hal yaitu

menimbulkan anomi atau justru menimbulkan re"olusi.

aktor-faktor 5ang %empengaruhi

Partisipasi Politik %asyarakat

. aktor (osial 'konomi

$ondisi sosial ekonomi meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan

dan jumlah keluarga.

9. aktor Politik  

7rnstein (. !CDC* peran serta politik masyarakat didasarkan kepada

 politik untuk menentukan suatu produk akhir. aktor politik meliputi

a. $omunikasi Politik.

$omunikasi politik adalah suatu komunikasi yang mempunyai

konsekuensi politik baik secara aktual

maupun potensial, yang mengatur kelakuan manusia dalam keberadaan

suatu konflik. !Nimmo, CC=G*. $omunikasi politik antara pemerintah

dan rakyat sebagai interaksi antara dua pihak yang menerapkan etika

!(urbakti, CC9C*.

 b. $esadaran Politik.

$esadaran politik menyangkut pengetahuan, minat dan perhatian

seseorang terhadap lingkungan

masyarakat dan politik !'ko, 9???@*. :ingkat kesadaran politik diartikan

sebagai tanda bahwa warga masyarakat menaruh perhatian terhadap

masalah kenegaraan dan atau pembangunan !Budiarjo, CG99*.

c. Pengetahuan %asyarakat terhadap

Proses Pengambilan $eputusan. Pengetahuan masyarakat terhadap proses

Page 11: Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

7/26/2019 Kajian Teori Partisipasi Politik-Syawaluddin

http://slidepdf.com/reader/full/kajian-teori-partisipasi-politik-syawaluddin 11/11

 PARTISIPASI POLITIK 

Nama: Syawaluddin

NPM : 2016.135.00.050

Jurusan APD

 pengambilan keputusan akan menentukan corak dan arah suatu keputusan

yang akan diambil !amlan(urbakti CC9CD*.

d. $ontrol %asyarakat terhadap $ebijakan Publik.

$ontrol masyarakat terhadap kebijakan publik yakni masyarakat

menguasai

kebijakan publik dan memiliki kewenangan untuk mengelola suatu obyek 

kebijakan tertentu !7rnstein, CDC9*. $ontrol untuk mencegah dan

mengeliminir penyalahgunaan kewenangan dalam keputusan politik 

!(etiono,9??9D*. 7rnsteinCDC9*, kontrol masyarakat dalam

kebijakan publik adalah the power of directing. >uga mengemukakan

ekspresi politik,

memberikan aspirasi atau masukan !ide, gagasan* tanpa intimidasi yang

merupakan problem dan harapan rakyat !<idodo, 9???C9*, untuk 

meningkatkan kesadaran kritis dan keterampilan masyarakat melakukan

analisis dan pemetaan terhadap persoalan aktual dan merumuskan

agenda tuntutan mengenai pembangunan !&ristina, 9??E*.

=. aktor isik Indi"idu dan 8ingkungan aktor fisik indi"idu sebagai

sumber kehidupan termasuk fasilitas serta ketersediaan pelayanan umum.

aktor lingkungan adalah kesatuan ruang dan semua benda, daya, keadaan,

kondisi dan makhluk hidup, yang berlangsungnya berbagai kegiatan

interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta lembaga dan pranatanya

!$. %anullang dan ;itting,CC==*.

@. aktor Nilai Budaya

;abriel 7lmond dan (idney erba !CCC9*, Nilai budaya politik atau

ci"ic culture merupakan basis yang membentuk demokrasi, hakekatnya

adalah politik baik etika politik maupun teknik !(oemitro CCC9E* atau

 peradapan masyarakat !erba, (holo2man, Bradi, CC*. aktor 

nilai budaya menyangkut persepsi, pengetahuan, sikap, dan kepercayaan

 politik.