Upload
chervonita-indri-turnip
View
215
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
guaGUDFisdbALUFGQ;A'P;hduostep9wQDGUBISVBUC
Citation preview
KAPITA
dr. Lousia Langi MS. MA
1. 3 Faktor determinana. Faktor jauh masalah ekonomi, pengetahuanb. Faktor perantara terpapar agen patogen, diet kurangc. Faktor dekat kurang gizi, asuapan
2. Indeks Pembangunan Manusia a. Menurut UNICEF 2014, angka kematian balia berkurang dari setengah dalam periode
1990 – 2013b. 84 per 1000 kelahiran hidup menjadi 29 per 1000 kelahiran hidupc. Setiap 3 menit 1 balita meninggal di Indonesiad. 150.000 balita meninggal setiap tahun
3. Gizi seimbang dan PUGsa. Gizi seimbang
Makan makanan yang beraneka ragam dan cukup sesuai kebutuhan kalorib. 13
i. Makanlah beraneka ragam makananii. Makanlah sesuai kebutuhan energi
iii. Makanlah karbohidrat ½ dari kebutuhan energiiv. Makanlah sumber lemak / minyak ¼ dari kebutuhan energiv. Gunakan garam beryodium (< 6 g)
vi. Makanlah sumber zat besivii. Asi kepada bayi sampai umur 6 bln
viii. Biasakan makan pagiix. Minumlah air bersih , aman dan cukup (min 8 gelas)x. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
xi. Hindari minum minuman beralkoholxii. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
xiii. Bacalah label pada makanan yang dikemas
dr. Wiradi Suryanegara
# 5 tingkat keluarga (BKKBN, 1995)
1. Keluarga pra sejahteraKeluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minial seperti
kebutuhan agama, pangan, sandang, papan, kesehatan2. Keluarga sejahtera tahap I
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan secara minimal tapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologis seperti kebutuhan pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transport.
3. Keluarga sejahtera tahap IIKebutuhan pengembangan belum dapat terpenuhi keseluruhan seperti kebutuhan
untuk menabung dan informasi.4. Keluarga sejahtera tahap III
Belum dapat memberikan sumbangan secara teratur kepada masyarakat disekitar, misal dalam bentuk sumbangan materiil dan keuangan secara aktif.
5. Keluarga sejahtera tahap III plusSudah memenuhi semua kebutuhan
# Pembahasan mengenai batasan keluarga
1. UU no 10 th 1922. Tinkham dan Voorlies, 19723. Leavit, 19824. Goldenberg, 19805. Susman (1970)
DR. Sudung Nainggolan
# Rumah Sehat (APHA – American Public Health Association)
Rumah yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani ( fisik) dan rohani (psikis) Rumah yang dapat digunakan sbagai tempat berlindung terhadap penularan
penyakit dan gangguan / kecelakaan
1. Syarat fisik rumah sehat1. Ventilasi baik
Di pegunungan, min 5% luas lantaiDataran rendah, min 10% luas lantaiDaerah pantai, min 20% luas lantai
2. Penerangan cukup. Ukurannya sama dengan ukuran ventilasi3. Tidak bising.
Dirumah maks 50dB. Di kamar tidur maks 30dB.4. Jumlah kamar tersedia cukup besar5. Kontruksi baik, atap, lantai dan bangunan.
2. Syarat Psikis Rumah Sehat1. Terdapat ketenangan & rasa aman dirumah2. Anak laki laki dan perempuan berumur diatas 10 tahun harus tidur terpisah.3. Ada kemungkinan bagi masing- masing anggota.
3. Syarat jauh dari penyakit dan kecelakaan1. Tempat pembuangan yang baik2. Bahan dan kontruksi kuat3. Alat – alat pembakar berjarak > 15 cm dari dinding4. Alat- alat elektrik berjarak 1,5 m dari atas lantai
dr. Leane, DA, Msc, SpGK
# Sumber Zat – Zat Gizi
Hidrat arang Lemak Energi Protein Vitamin Membentuk jaringan , mempertahankan kesehatan Mineral Serat Mengatur proses didalam tubuh air
#kebutuhan protein untuk CABOR
Endurance : 1,2 – 1,5 g Protein/ Kg BB Speed Power : 1,5 – 1,7 g Protein/ Kg BB Power : 1,5 – 2 g Protein/ Kg BB
dr. Farry Ariyani Priastuty
#manfaat inform concent
Dapat lebih memandirikan pasien Dapat lebih meningkatkan hubungan dokter – pasien Dapat melindungi dokter dari gugatan hukum
# tata cara tindakan medik
Menyampaikan salam Mengajukan pertanyaan dan ataupun menilai masalah serta kebutuhan pasien Menyampaikan uraian sesuai dngan masalah dan atau kebutuhan pasien yang telah di
identifikasi Membantu mengambil keputusan Menjelaskan kepada pasien tentang keputusan yang telah diambil
dr. Angkasa Sebayang, MS
# Teori perubahan menurut Lewin
1. Fase pencairanIndividu mulai memprtimbangkan penerimaan terhadap perubahan
2. Fase diagnose masalahIndividu mulai mengidentifikasikan kekuatan pendukung dan penentang perubahan
3. Fase penentuan tujuanIndividu mulai menentukan tujuannya sesuai peubahan yang diterimanya
4. Fase perilaku baruIndividu mulai mencobanya dan memperbandingkan dengan praktek yang telah dilakukan dan diharapkan
5. Fase pembekuan ulangIndividu menjadikan perilaku tersebut menjadi permanen
dr. Paul Matulessy, MN
# kompetensi 1 dan tujuannya
Keterampilan interpretasi: dokter muda mampu melakukan interpretasi secara mandiri dengan pasien sebagai sasaran.
Tujuan khusus:
1. Mampu mendengarkan dan berkomunikasi dengan pasien2. Mampu menggali keluhan pasien3. Mampu menggali riwayat perkembangan penyakit pasien4. Mampu menggali risiko penyakit pasien5. Mampu melakukan pemeriksaan fisik6. Mampu melakukan dan menjelaskan pemriksaan penujang7. Mampu menegakkan working diagnosis dan diferetial diagnosis8. Mampu merumuskan penatalaksanaan terhadap pasien9. Mampu melakukan pencatatan informasi