30
Kependudukan, tata kota, dan rumah susun Anggota kelompok: 1.Cynthia Laurent (7) 2.Khansa Ratri (23) 3.Septia Nurmala (31) 4.Stevani Aigi (32) 5.Tavia Aulia (33) 6.Vericka Puspita (34)

Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Kependudukan, tata kota, dan rumah susun

Anggota kelompok:1. Cynthia Laurent (7)2. Khansa Ratri (23)3. Septia Nurmala (31)4. Stevani Aigi (32)5. Tavia Aulia (33)6. Vericka Puspita (34)

Page 2: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Penduduk DKI Jakarta

• Pengertian penduduk:– Umum: Setiap WNI atau WNA yang mendiami

suatu tempat atau wilayah dan menetap serta memenuhi ketentuan sesuai syarat -syarat yang berlaku.

– Khusus: WNI atau WNA yang tinggal dan menetap di DKI Jakarta dalam kurun waktu mulai 0-180 hari secara berturut-turut sesuai Keputusan Gubernur No.1.b.3/I/27/1970 tanggal 5 Agustus 1970

Page 3: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Penduduk DKI Jakarta

• Dari definisi tadi kita bisa menyimpulkan beberapa elemen penduduk, yakni: Selalu ada jumlah atau kumpulan Memiliki karakteristik yang kurang lebih sama

antara satu dengan yang lainnya (homogen) WNI atau WNA yang menetap dalam wilayah DKI

Jakarta secara berturut-turut 180 hari dan telah memenuhi syarat.

Page 4: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Penduduk DKI Jakarta

• DKI Jakarta merupakan kota terpadat, penduduknya terus bertambah dari waktu ke waktu, baik akibat kelahiran maupun migrasi. Jakrta memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan pusat sebagian besar kegiatan kehidupan berbangsa dan bernegara.

• Kota Jakarta sudah dinyatakan sebagai kota tertutup, yaitu dilarang menetap bagi setiap orang yang berasal dari daerah lain yang tidak mempunyai pekerjaan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Ibukota Jakarta, sejak 5 Agustus 1970.

Page 5: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Penduduk DKI Jakarta

• Permasalahan kependudukan:– Pengangguran. Pengangguran disebabkan oleh

tidak seimbangnya jumlah penduduk dengan lowongan pekerjaan yang tersedia di DKI Jakarta. Selain itu, rendahnya keterampilan yang dimiliki, juga rendahnya tingkat pendidikan, mempengaruhi untuk masuk ke dalam dunia kerja.

– Kebersihan. Kesadaran akan kebersihan bagi setiap penduduk sangatlah penting agar tercipta lingkungan hidup yang nyaman, teratur, dan sehat.

Page 6: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Penduduk DKI Jakarta

– Keamanan. Kemiskinan akibat tuntutan kehidupan yang tinggi di kota Jakarta dapat menimbulkan kenekatan seseorang untuk melakukan tindak kriminalitas yang mengganggu rasa aman orang lain demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

– Kekeluargaan. Di wilayah DKI Jakarta masih sering terjadi bentrokan antar warga yang penyebabnya tidak masuk akal sehat, di samping itu sifat individualis terlalu menonjol, sehingga menimbulkan rasa iri kepada orang lain yang akhirnya memicu keributan.

Page 7: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Penduduk DKI Jakarta

– Kerindangan. Jumlah penduduk yang padat menuntut jumlah perumahan yang banyak, sehingga lahan hijau semakin menyempit dan akibatnya udara Jakarta kurang nyaman.

Page 8: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Administrasi Kependudukan

Page 9: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

1. Kartu keluarga

• Kartu keluarga (KK) merupakan kartu yang berisi daftar anggota sebuah keluarga yang melipputi kepala keluarga, istri, anak dan orang lain yang ditanggung.

• Kartu keluarga dibuat 3 rangkap, satu untuk arsip kelurahan, satu lembar untuk RT, dan satu lagi dipegang oleh keluarga yang bersangkutan.

• Kartu keluarga sangatlah penting sebagai syarat untuk mengurus berbagai keperluan

• Kartu Tanda penduduk (KTP) wajib dimiliki oleh Warga Negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah.

Page 10: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

2. Kartu Tanda penduduk

• Masa Berlaku KTP untuk jangka waktu 5 tahun, kecuali manula (berusia di atas 60 tahun), KTP berlaku seumur hidup. Berakhirnya masa berlaku KTP, sesuai dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan.

• KTP yang rusak, hilang atau berubah data, seperti perubahan alamat, kewarganegaraan, nama dan sebagainya harus diganti dengan KTP baru.

• Yang tidak wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk adalah anggota perwakilan negara asing, organisasi-organisasi internasional, corps diplomatik berserta anggota keluarganya dan penduduk sementara.

Page 11: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Prosedur Pengurusan KTP di DKI Jakarta:

• Persyaratan Pembuatan KTP Baru1) Surat Pengantar dari RT/RW2) Foto Copy Kartu Keluarga3) Foto Langsung4) SKPPB bagi pendatang baru dari luar DKI Jakarta5) Fotocopy akta Kelahiran6) SKPPT bagi WNA7) Bukti Pembayaran Keterlambatan Pembuatan KTP

Page 12: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Prosedur Pengurusan KTP di DKI Jakarta:

• Persyaratan Perpanjangan KTP1. Surat Pengantar dari RT/RW2. KTP lama yang sudah habis masa berlakunya3. Fotocopy Kartu Keluarga4. Foto Langsung5. Surat Keterangan lapor kehilangan KTP dari

Kepolisian bagi yang kehilangan KTP6. Bukti Pembayaran Keterlambatan Perpanjangan

KTP

Page 13: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

3. Pencatatan kelahiran

• Di Jakarta, setiap bayi yang baru lahir harus dilaporkan ke kantor kelurahan.

• Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan pelaporan kelahiran, antara lain sebagai berikut:

A. Setiap bayi yang baru lahir dilaporkan ke kantor kelurahan setempat, khusus bagi WNA setelah dari kelurahan meneruskan ke Suku Dinas Kependudukan di kantor Wali Kota setempat

B. Batas waktu pelaporan selambat-lambatnya 14 hari sejak hari lahir. Keterlambatan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 14: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Gambar Surat Laporan Kelahiran

Page 15: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

3. Pencatatan kelahiran

• Persyaratan-persyaratan administrasi yang harus dipersiapkan untuk melaporkan kelahiran. Beberapa persyaratan yang harus dibawa antara lain:

• Surat keterangan dari pihak yang menolong kelahiran seperti bidan, dokter, rumah sakit, dll

• KTP dari kedua orang tua• Kartu keluarga

Page 16: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

3. Pencatatan kelahiran

• Untuk anak yang lahir dari warga negara asing ditambah dengan:

1. Surat bukti pelaporan orang tua asing (SBPOA) kepala keluarganya

2. Akta kelahiran dan atau resi anak yang dilaporkan

3. Surat fiskal atau pajak

Page 17: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Gambar Surat Akta Kelahiran

Page 18: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

4. Pelaporan Kematian

• Persyaratannya antara lain:1. KTP orang yang meninggal2. Surat keterangan visum dari dokter/ rumah sakit/

puskesmas dan KK yang bersangkutanA. Bagi warga negara asing selain dokumen diatas melampirkan pula :

surat bukti pelaporan orang asing (SBPOA) yang meninggalB. Surat bukti pelaporan orang asing (SBPOA) kepala keluarga dan atau anggota keluarag yang tertua

Page 19: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

5. Perpindahan

• Faktor-faktor yang menyebabkan sesorang harus pindah ke daerah lain adalah:

A. PerkawinanB. PerceraianC. Pindah tempat tinggalD. Pemisahan keluarga yang telah dewasaE. Pekerjaan

Page 20: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

5. Perpindahan• Untuk mengurus perpindahan, faktor-faktor yang harus

diperhatikan adalah:1. Orang yang akan pindah melapor ke kelurahan lama dengan

membawa kartu keluarga, KTP bagi yang telah berumur 17 tahun, surat pengantardari RT/RW, khusus untuk warga asing lengkap juga dengan SBPOA, surat fiscal dan dokumen lainnya.

2. Kelurahan melakukan pencatatan dalam buku induk pindah alamat. Jika seluruh anggotakeluarga ikut pindah, kartu keluarga yang bersangkut akan dicabut. Namun jika hanya sebagian saja yang pindah, anggota keluarga yang pindah dicoret dari kartu keluarga dan diberi keterangan seperlunya seperti alamat yang dituju, tanggal perpindahan, dan nomor register surat keterangan pindah

Page 21: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

5. Perpindahan

3. Pihak kelurahan akan mengeluarkan Surat Keterangan Pindah (SKP) rangkap 3. Lembar 1 beserta KTP tau dokumen lainnya diserahkan kepada yang bersangkutan.

4. Setelah menerima SKP, pelapor membawa SKP tersebut kekecamatan untuk diketahui dan ditandatangani oleh camat.

5. Setelah tiba pada alamat yang dituju, orang yang bersangkutan harus segera melapor kekelurahan setempat dengan membawa SKP dan dokumen lainnya untuk dapat diproses dan mendapatkan KK dan KTP baru.

6. Untuk WNA, sebelum melapor kekelurahan yang baru harus menyelesaikan perubahan SBPOA ke suku dinas kependudukan.

Page 22: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Urbanisasi

Page 23: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Pengertian Urbanisasi

• Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota

• Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua.Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan social kemasyarakatan.

Page 24: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Pengertian Urbanisasi

• Berbeda dengan perspektifilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi.

• Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yaitu:

Page 25: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Pengertian Urbanisasi

1. Migrasi Penduduk Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota.

2. Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

Page 26: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi

• Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah• Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap• Banyak lapangan pekerjaan di kota• Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih

baik dan berkualitas• Kurangnya fasilitas-fasilitas di desa• Di kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan,

ilmu pengetahuan dan teknologi• Pengaruh media massa

Page 27: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi

• Lahan pertanian yang semakin sempit• Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya• Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di

desa• Terbatasnya sarana dan prasarana di desa• Diusir dari desa asal sehingga Jakarta menjadi tujuan• Memiliki impian kuat menjadi orang kaya• Pengalaman dari teman atau keluarga yang pulang kampung

dari Jakarta memiliki kehidupan ekonomi yang lebih baik • keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang

statis

Page 28: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Pengaruh Urbanisasi

• Bertambahnya jumlah pengangguran di Jakarta karena banyak para urban belum juga mendapatkan pekerjaan

• Tingginya angka pengangguran dapat menimbulkan berbagai tindak kriminalitas

• Di desa kekurangan tenaga untuk mengolah lahan pertanian sehingga akan berpengaruh pada hasil pertanian yang kurang maksimal.

Page 29: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Pengaruh Urbanisasi

• Penduduk Jakarta semakin padat sehingga terjadi macet di mana-mana

• Munculnya pemukiman kumuh karena banyak yang tidak mampu membeli atau membangun rumah sendiri

• Upah tenaga kerja menjadi murah karena banyaknya pengangguran

Page 30: Kependudukan, Tata Kota, Dan Rumah Susun

Pencegahan Terjadinya Urbanisasi

• Peningkatan dan pemerataan pembangunan di daerah untuk menyediakan lapangan kerja sehingga penduduk tidak perlu lagi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan

• Pengetatan peraturan tentang kependudukan di Jakarta• Menumbuhkan kecintaan generasi muda akan daerah dan

desanya sehingga muncul semangat untuk membangun daerahnya

• Bagi putera daerah yang telah berhasil hendaknya pulang ke rumah masing-masing untuk turut membangun daerahnya dan memciptakan lapangan kerja

• Ketika pulang kampung (mudik) tidak perlu mengajak teman atau saudara di kampung untuk ikut ke Jakarta