5
TEORI SATRA Oleh : ADE BAYU SAPUTRA NPM: A2A014101 PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU

Kesusastraan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sastra

Citation preview

Page 1: Kesusastraan

TEORI SATRA

Oleh :

ADE BAYU SAPUTRANPM: A2A014101

PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2015

Page 2: Kesusastraan

Pemahaman tentang sastra

Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif atau bisa disebut

penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain. Ketiadaan

pengertian yang baku terhadap sastra tidak membuat sastra kehilangan bentuk atau

menjadi hantu sebagai satu disiplin ilmu. Saya berpikir bahwa hal ini adalah esensi

positif terhadap penilaian sastra karena ia terus-menerus menampilkan wajah baru.

Tidak stagnan tetapi dinamis, tidak terikat dengan pengertian baku menjadi sastra lebih

bebas berekspresi dalam pencapaian hakikat maupun fungsinya.Sastra adalah karya

cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif,hasil ungkapan perasaan, pikiran, emosi, yang

dituangkan dengan bahasa baik lisan maupun tulisan yagn indah.Kata indah di sini tidak

saja menjangkau pengertian-pengertian lahiriah tetapi terutama pengertian-pengertian

yang bersifat rohaniah.

Karya sastra menjadi tempat curahan hati, dimana bahasa yang ditumpahkan

merupakan hasil penerjemahan dari ekspresi hati dan jiwa, pemikiran, kehendak dan

lain-lain. Sastra berhubungan erat dengan seni, budaya, dan keindahan, maka karya

sastra memiliki nilai dan arti tersendiri. Sastra dalam arti khusus yang digunakan dalam

konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian

sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk

mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.

Di dalam suatu karya sastra terdapat nilai-nilai emosi yang positif yang dapat

memberikan makna petuah, nasehat, contoh, amanat, yang dapat memberikan pengaruh

yang bermakna. Berbagai peran sastra sebenarnya sangatlah menarik untuk

diperbincangkan, bahwa melalui sastra seorang pembaca atau bahkan pengarang akan

mendapatkan kesannya tersendiri. Artinya, melalui sastra ada banyak manfaat yang

dapat diambil, baik bagi para penikmat sastra atau bagi pengarangnya, sehingga sastra

dapat menjadi sarana refleksi diri. Oleh karena itu, pada dasarnya sastra dapat pula

dijadikan sebagai suatu pembelajaran tersendiri.

Page 3: Kesusastraan

Dalam proses pneciptaan sastra seorang pengarang berhadapan dengan suatu

kenyataan yang ditemukan dalam masyarakat. Karena hakikatnya sastra merupakan

replika kehidupanmanusiadenganberbagaimacampersoalannyamenyuguhkanrealitas

yang menarikuntukkemudiandiangkatdalamsastra.Realitas objektif itu dapat berbentuk

peristiwa-peristiwa, norma-norma (tata-nilai). Sastra mencoba mengutarakan sesuatu

terhadap realitas secara objektif.Merubah fakta yang faktual menjadi fakta yang

imajinatif  bahkan menjadi fakta-fakta yang artistik. Pesan disampaikan dalam nilai-

nilai yang artistik tersebut. Karya sastra tidak semata-mata memuat pesan-pesan moral

ataupun khotbah-khotbah tentang baik dan buruk akan tetapi menjadi pesan-pesan yang

artistik. Pesan-pesan yang ditawarkan dalam keterpesonaan dan senandung.

Jadi dapat disimpulkan disimpulkan sastraadalah pengungkapan dari fakta artistik

dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia melalui bahasa sebagai medium

dan memberikan efek yang positif terhadap kehidupan manusia.Terdapat beberapa

faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam proses penciptaan karya sastra, yaitu

faktor persoalan yang diungkapkan, keindahan pengungkapan, dan  faktor bahasa atau

kata, yang dimaksudkan adalah pengungkapan persoalan-persoalan dan nilai-nilai

tentang hidup (manusia dan kemanusiaan), terutama persoalan-persoalan dan nilai-nilai

lain yang berhubungan dengan bangsa Indonesia serta diungkapkan dengan

menggunakan Bahasa Indonesia sebagai media.

Sastrasebagaikaryaseniseutuhnyatidakakanmampumelepaskandiridariberbagaigeja

la yang terjadidalamkehidupanbermasyarakat.

Kehidupanbermasyarakatmemberikanberbagaimacampermasalahan yang

kemudiandapatdiolahdandisuguhkandengankreatifolehpengarangsebagaisuatuhasilkarya

sastra yang padaakhirnyadapatdijadikansebagaisuatudokumensosial. Artinya,

berbagaimacamrealitas yang terdapatdalamkebidupanbermasyarakatdapat pula

direkamdalambentuktulisan yang imajinatifdanmampumemberikanfaedahnyatersendiri.

Mengandungsisikemanfaatantanpaharusmengurangiaspekkesusastraannya yang

menuntutadanyanilaiestetisdalamsastra.