51
GAMBARAN KLINIS DAN LABORATORIUM PENDERITA MALARIA BERAT PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU PERIODE JANUARI 2007 SAMPAI JANUARI 2010 Oleh: CHRISTIAN JEVON EUGENE CHANDRA 060 111 083

KTIS Malaria Berat

  • Upload
    cjec

  • View
    270

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KTIS Malaria Berat

GAMBARAN KLINIS DAN LABORATORIUM PENDERITA MALARIA BERAT PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUANG PERAWATAN INTENSIF RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU PERIODE JANUARI 2007 SAMPAI JANUARI 2010

Oleh:

CHRISTIAN JEVON EUGENE CHANDRA

060 111 083

Page 2: KTIS Malaria Berat

Latar belakang Malaria:penyakit yang bersifat akut maupun kronis, yang disebabkan oleh

protozoa genus Plasmodium falciparum dan ditandai dengan panas, anemia dan hepatosplenomegali.

Di Indonesia malaria merupakan masalah kesehatan yang utama.

Depkes (2006), jumlah episode malaria 2.200.000 orang setiap tahun.

Angka kematian karena malaria 40.000 orang setiap tahun.

Di Indonesia dikenal 4 spesies yang menyerang manusia yaitu P. vivax, penyebab malaria tertiana P. Falciparum, penyebab malaria tropika P. Malariae, penyebab malaria malariae P. Ovale, penyebab malaria ovale.

Page 3: KTIS Malaria Berat

ganas, banyak menimbulkan komplikasi, mudah resisten terhadap pengobatan, sering menyebabkan malaria berat yang bisa berujung kematian.

Page 4: KTIS Malaria Berat

Malaria BeratMalaria Beratmenurut WHO:menurut WHO:

Malaria serebral dengan Malaria serebral dengan kesadaran menurun. kesadaran menurun.

Anemia berat,kadar Anemia berat,kadar hemoglobin 5gr% atau hemoglobin 5gr% atau hematokrit <15%. hematokrit <15%.

DDehidrasi, gangguan ehidrasi, gangguan asam basa(asidosis asam basa(asidosis metabolik) dan gangguan metabolik) dan gangguan elektrolit.elektrolit.

Hipoglikemia (gula Hipoglikemia (gula darah<40mg%).darah<40mg%).

Gagal ginjal akut Gagal ginjal akut (urin<1ml/kgBB/jam, (urin<1ml/kgBB/jam, kreatinin serum>3mg%).kreatinin serum>3mg%).

Edem paru akut, bila sesak Edem paru akut, bila sesak nafas dan sianosis, tidak nafas dan sianosis, tidak ada gejala dekompensasi ada gejala dekompensasi kordis, batuk-batuk dan kordis, batuk-batuk dan sputum berdarah/berbuih.sputum berdarah/berbuih.

Kegagalan sirkulasi dan Kegagalan sirkulasi dan syok (tekanan syok (tekanan sistoliksistolik << 550 0 mmHg).mmHg).

Kecenderungan terjadiinya Kecenderungan terjadiinya perdarahan.perdarahan.

Hiperpireksia/hipertermia Hiperpireksia/hipertermia (suhu badan > 41(suhu badan > 41ooC) C)

Hemoglobinouria, atau Hemoglobinouria, atau black water fever.black water fever.

Ikterus (kadar bilirubin Ikterus (kadar bilirubin darah >3 mg%)darah >3 mg%)

Hiperparasitemia (>5% Hiperparasitemia (>5% eritrosit dihinggapi parasit)eritrosit dihinggapi parasit)

Page 5: KTIS Malaria Berat

Kenapa saya mengambil penelitian ini?Kenapa saya mengambil penelitian ini?

Page 6: KTIS Malaria Berat

Malaria berat memiliki prognosis yang buruk jika Malaria berat memiliki prognosis yang buruk jika

tidak ditangani secara cepat dan tepat, karena tidak ditangani secara cepat dan tepat, karena

bisa menyebabkan kematian.bisa menyebabkan kematian.

Diperlukan pengetahuan tentang gejala klinis dan Diperlukan pengetahuan tentang gejala klinis dan

laboratorium untuk menegakkan diagnosis.laboratorium untuk menegakkan diagnosis.

Page 7: KTIS Malaria Berat

Masalah Masalah

Bagaimana gambaran klinis dan Bagaimana gambaran klinis dan laboratorium dari penderita malaria laboratorium dari penderita malaria berat yang dirawat di ruang berat yang dirawat di ruang perawatan intesif bagian Ilmu perawatan intesif bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Kandou Manado periode Januari Januari 20020077 sampai sampai Januari Januari 2010.2010.

Page 8: KTIS Malaria Berat

TUJUAN PENELITIANTUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui gambaran klinis Untuk mengetahui gambaran klinis dan laboratorium pada penderita dan laboratorium pada penderita malaria berat di ruang perawatan malaria berat di ruang perawatan intesisf Bagian Ilmu Kesehatan Anak intesisf Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. RSUP Prof. Dr. Dr. R. D. Kandou Manado.R. D. Kandou Manado.

Page 9: KTIS Malaria Berat

MANFAAT PENELITIANMANFAAT PENELITIAN

Menambah pengetahuan penulis Menambah pengetahuan penulis sebagai seorang mahasiswa sebagai seorang mahasiswa kedokteran.kedokteran.

Dapat diambil tindakan beserta Dapat diambil tindakan beserta pengobatan yang cepat dan tepat.pengobatan yang cepat dan tepat.

Menjadi bahan acuan untuk Menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnyapenelitian selanjutnya

Page 10: KTIS Malaria Berat

Gambaran Klinis dan Gambaran Klinis dan LaboratoriumLaboratorium

Malaria serebral.Malaria serebral.– Gejala yang paling dini adalah demam (37,5-41Gejala yang paling dini adalah demam (37,5-4100C), C),

anoreksia,anoreksia, mual dan batuk, terkadang diare. Gejala yang mual dan batuk, terkadang diare. Gejala yang mendahului koma umumnya 1-2 hari.mendahului koma umumnya 1-2 hari.

– Kejang Kejang : : awal dari serangan malaria serebral. awal dari serangan malaria serebral. – Tanda neurologis yang penting: gangguan di Tanda neurologis yang penting: gangguan di upper upper

motor neuron motor neuron yang simetris dan batang otak. yang simetris dan batang otak. – Perdarahan dan eksudat di retina. Perdarahan dan eksudat di retina. – Delirium, halusinasi atau mengamukDelirium, halusinasi atau mengamuk (jarang) (jarang)..– parasitemia berat yang disertai anemia berat. parasitemia berat yang disertai anemia berat. – Hepatosplenomegali.Hepatosplenomegali.– koma.koma.– Dalamnya koma dinilai dengan skala koma Glasgow atru Dalamnya koma dinilai dengan skala koma Glasgow atru

dengan skala koma Blantyre. dengan skala koma Blantyre.

Page 11: KTIS Malaria Berat

AnemiaAnemia

Derajat anemia tergantung pada Derajat anemia tergantung pada derajat dan lama parasitemia terjadi. derajat dan lama parasitemia terjadi. Anak dengan anemia berat dapaAnak dengan anemia berat dapatt menderita takikardia dan dispnea. menderita takikardia dan dispnea.

Page 12: KTIS Malaria Berat

Dehidrasi, gangguan asam-basa dan Dehidrasi, gangguan asam-basa dan elektrolitelektrolit– Gejala klinis yang berat adalah Gejala klinis yang berat adalah

penurunan fungsi perfusi perifer rasa penurunan fungsi perfusi perifer rasa haus, penurunan berat badan 3-4%, haus, penurunan berat badan 3-4%, nafas cepat dan dalam (asidosi), nafas cepat dan dalam (asidosi), penurunan turgor kulit, peningkatan penurunan turgor kulit, peningkatan kadar ureum darah (>6,5 mmol/l atau kadar ureum darah (>6,5 mmol/l atau 40 mg/dl)dan asidosis metabolik pada 40 mg/dl)dan asidosis metabolik pada pemeriksaan urin.pemeriksaan urin.

Page 13: KTIS Malaria Berat

Hipoglikemia beratHipoglikemia berat– usia< 3tahun biasanyausia< 3tahun biasanya:: kejang , hiperparasitemia, kejang , hiperparasitemia,

penurunan kesadaran, berkeringat, kulit teraba dingin penurunan kesadaran, berkeringat, kulit teraba dingin dan lembab, napas yang tidak teratur. dan lembab, napas yang tidak teratur.

– Penurunan kadar glukosa darah menjadi 40mg/dl atau Penurunan kadar glukosa darah menjadi 40mg/dl atau lebih rendah. lebih rendah.

– Pada penderita dengan gejala klasik rasa cemas, dilatasi Pada penderita dengan gejala klasik rasa cemas, dilatasi pupil, sesak nafas, pernafasan sulit dan berbunyi, pupil, sesak nafas, pernafasan sulit dan berbunyi, oligouria, rasa kedinginan, takikardia dan pening. oligouria, rasa kedinginan, takikardia dan pening.

– Gambaran klinis ini dapat berkembang menjadi Gambaran klinis ini dapat berkembang menjadi penurunan kesadaran, kejang umum, sikap tubuh penurunan kesadaran, kejang umum, sikap tubuh ekstensi, dan koma.ekstensi, dan koma.

Page 14: KTIS Malaria Berat

• Gagal ginjalGagal ginjal– Kadar ureum sedikit meningkat, berkisar Kadar ureum sedikit meningkat, berkisar

10% pada anak usia lebih dari 5 tahun, 10% pada anak usia lebih dari 5 tahun, – seserringkali gagal ginjal disebabkan oleh ingkali gagal ginjal disebabkan oleh

karena dehidrasi yang tidak diobati karena dehidrasi yang tidak diobati adekuat.adekuat.

Page 15: KTIS Malaria Berat

• Edema paru akutEdema paru akut– Frekuensi nafas meningkat dan dijumpai Frekuensi nafas meningkat dan dijumpai

ronki dan krepitasi yang menyebar. ronki dan krepitasi yang menyebar. – ttimbul pada beberapa hari setelah imbul pada beberapa hari setelah

pemberian terapi anti malaria, biasanya pemberian terapi anti malaria, biasanya terjadi bersamaan dengan terjadi bersamaan dengan hipperparasitemia, gagal ginjal, hipperparasitemia, gagal ginjal, hipoglikemia, dan asidosis. hipoglikemia, dan asidosis.

– Edema paru dapat menyebabkan hipoksia Edema paru dapat menyebabkan hipoksia yang mengakibatkan kejang, penurunan yang mengakibatkan kejang, penurunan kesadaran serta kematian.kesadaran serta kematian.

Page 16: KTIS Malaria Berat

• Kegagalan sirkulasi (algid malaria)Kegagalan sirkulasi (algid malaria)– malaria yang disertai syok yang malaria yang disertai syok yang

disebabkandisebabkan adanya septikemia kuman adanya septikemia kuman gram negatif. gram negatif.

– Penderita malaria berat Penderita malaria berat bisa bisa kolaps kolaps dengan tekanan darah sistolik dengan tekanan darah sistolik << 50 50 mmHg mmHg

– kulit terasa lembab, sianotik, konstriksi kulit terasa lembab, sianotik, konstriksi vena perifer, denyut nadi melemah dan vena perifer, denyut nadi melemah dan cepat. cepat.

Page 17: KTIS Malaria Berat

• Kecenderungan terjadinya Kecenderungan terjadinya perdarahan.perdarahan.– perdarahan gusi, perdarahan gusi, – epistaksis, epistaksis, – petekie,petekie,– perdarahan sub konjungtiva. perdarahan sub konjungtiva. – Jika terjadi koagulasi iJika terjadi koagulasi inntravaskular travaskular

diseminata (KID) bisa menimbulkan diseminata (KID) bisa menimbulkan perdarahan yang lebih hebat misalnya perdarahan yang lebih hebat misalnya melena dan hematemesis.melena dan hematemesis.

Page 18: KTIS Malaria Berat

• HemoglobinuriaHemoglobinuria

• Hampir semua kasus hemoglobinuria Hampir semua kasus hemoglobinuria berhubungan dengan defisiensi G6PD berhubungan dengan defisiensi G6PD pada pasien malaria. Pada kasus ini pada pasien malaria. Pada kasus ini hemolisis akan berhenti setelah hemolisis akan berhenti setelah pecahnya eritrosit tua.pecahnya eritrosit tua.

Page 19: KTIS Malaria Berat

• HiperpireksiaHiperpireksia– Hiperpireksia adalah keadaaan Hiperpireksia adalah keadaaan

peningkatan suhu tubuh menjadi 41peningkatan suhu tubuh menjadi 4100C C atau lebih dan dapat menyebabkan atau lebih dan dapat menyebabkan gejala neurologik yang menetap.gejala neurologik yang menetap.

– Hiperpireksia sering dijumpai pada anak Hiperpireksia sering dijumpai pada anak dan sering berhubungan dengan kejang, dan sering berhubungan dengan kejang, delirium dan koma. delirium dan koma.

Page 20: KTIS Malaria Berat

Pemeriksaan mikroskopisPemeriksaan mikroskopis

• Pemeriksaan mikroskopis darah pada hapusan Pemeriksaan mikroskopis darah pada hapusan darah tebal dengan pembesaran obyektif 100 kali darah tebal dengan pembesaran obyektif 100 kali yang dapat dinyatakan dalam derajat parasitemia yang dapat dinyatakan dalam derajat parasitemia + sampai ++++, yaitu:+ sampai ++++, yaitu:++ : menyatakan 1-10 parasit per 100 : menyatakan 1-10 parasit per 100

lapangan pandang.lapangan pandang.++++ : menyatakan 11-100 parasit per : menyatakan 11-100 parasit per

100 100 lapangan pandang.lapangan pandang.++++++ : menyatakan 1-10 parasit per lapangan : menyatakan 1-10 parasit per lapangan

pandangpandang++++ ++++ : menyatakan lebih dari 10 parasit per : menyatakan lebih dari 10 parasit per

lapangan pandang.lapangan pandang.

Page 21: KTIS Malaria Berat

METODOLOGI PENELITIAN

TEMPAT PENELITIAN

Bagian Ilmu Kesehahatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou manado.

Page 22: KTIS Malaria Berat

JANGKA WAKTU PENELITIANJANGKA WAKTU PENELITIAN Penilitian ini dilakukan dalam Penilitian ini dilakukan dalam

jangka waktu 1 bulan, yaitu bulan jangka waktu 1 bulan, yaitu bulan Mei 2010 sampai bulan Juni 2010.Mei 2010 sampai bulan Juni 2010.

Page 23: KTIS Malaria Berat

JENIS PENELITIANJENIS PENELITIAN Penelitian ini bersifat desktiptif Penelitian ini bersifat desktiptif

retrospektifretrospektif

Page 24: KTIS Malaria Berat

VARIABEL PENELITIANVARIABEL PENELITIAN Variabel bebasVariabel bebas

Umur, jenis kelamin, dan alamat.Umur, jenis kelamin, dan alamat. Variabel terikatVariabel terikat

Gambaran klinis dan laboratorium Gambaran klinis dan laboratorium malaria berat berdasarkan kriteria malaria berat berdasarkan kriteria WHO.WHO.

Page 25: KTIS Malaria Berat

DEFINISI OPERASIONALDEFINISI OPERASIONAL 1.1. Gambaran klinis pada malaria berat Gambaran klinis pada malaria berat

berdasarkan kriteria WHO yang berdasarkan kriteria WHO yang dimodifikasi, jika ditemukan salah satu dimodifikasi, jika ditemukan salah satu dengan kriteria malaria berat atau dengan kriteria malaria berat atau dengan komplikasi yang didapat pada dengan komplikasi yang didapat pada status penderita berupa:status penderita berupa:

Malaria serebral dengan kesadaran Malaria serebral dengan kesadaran menurun. menurun.

Anemia berat, kadar hemoglobin Anemia berat, kadar hemoglobin 5gr% atau hematokrit <15%. 5gr% atau hematokrit <15%.

dehidrasi, gangguan asam dehidrasi, gangguan asam basa(asidosis metabolik) dan basa(asidosis metabolik) dan gangguan elektrolit. Ditandai gangguan elektrolit. Ditandai dengan penurunan turgor kulit, dengan penurunan turgor kulit, pernafasan dalam dan kehilangan pernafasan dalam dan kehilangan berat badan 3-4%berat badan 3-4%

Hipoglikemia (gulaHipoglikemia (gula d darah<40mgarah<40mg%).%).

Gagal ginjal akut Gagal ginjal akut (urin<1ml/kgBB/jam, kreatinin (urin<1ml/kgBB/jam, kreatinin serum>3mg%).serum>3mg%).

Edem paru akut, bila sesak nafas dan Edem paru akut, bila sesak nafas dan sianosis, tidak ada gejala dekompensasi sianosis, tidak ada gejala dekompensasi kordis, batuk-batuk dan sputum kordis, batuk-batuk dan sputum berdarah/berbuih.berdarah/berbuih.

Kegagalan sirkulasi dan syok (tekanan Kegagalan sirkulasi dan syok (tekanan darah sistolik darah sistolik << 50 mmHg). 50 mmHg).

Kecenderungan terjadiinya perdarahan, Kecenderungan terjadiinya perdarahan, misalnya perdarahan spontan bila ada gusi misalnya perdarahan spontan bila ada gusi berdarah, epistaksis, petekie, perdarahan berdarah, epistaksis, petekie, perdarahan subkonjungtiva, hematemesis dan melena.subkonjungtiva, hematemesis dan melena.

Hiperpireksia/hipertermia (suhu badan > Hiperpireksia/hipertermia (suhu badan > 41oC) 41oC)

Hemoglobinouria, atau Hemoglobinouria, atau black water fever.black water fever. Ikterus (kadar bilirubin darah >3 mg%)Ikterus (kadar bilirubin darah >3 mg%) Hiperparasitemia (>5% eritrosit dihinggapi Hiperparasitemia (>5% eritrosit dihinggapi

parasit)parasit)

Page 26: KTIS Malaria Berat

B. Umur berdasarkan tahun, bulan, dan tanggal kelahiran menurut status penderita.

C.Jenis kelamin digolongkan berdasarkan perempuan dan laki-laki.

D.Alamat adalah tempat tinggal penderita berdasarkan status dan dibagi menurut kabupaten / kotamadya.

Page 27: KTIS Malaria Berat

Subjek PenelitianSubjek Penelitian

Populasi dari penelitian adalah penderita Populasi dari penelitian adalah penderita malaria tropika yang dirawat di Ruang malaria tropika yang dirawat di Ruang Perawatan Intensif RSUP Prof. Dr. R. D. Perawatan Intensif RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Kandou periode Januari Januari 20020077 – – Januari Januari 2010.2010.

Sampel dari penelitian adalah seluruh data dari Sampel dari penelitian adalah seluruh data dari penderita malaria berat yang dirawat di Ruang penderita malaria berat yang dirawat di Ruang Perawatan Intensif RSUP Prof. Dr. R. D. Perawatan Intensif RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Kandou periode Januari Januari 20020077 – – Januari Januari 2010.2010.

Page 28: KTIS Malaria Berat

Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian

Alat tulis menulis Alat tulis menulis KalkulatorKalkulator KomputerKomputer Catatan rekam medik penderita malaria berat Catatan rekam medik penderita malaria berat

atau dengan komplikasi yang dirawat di Ruang atau dengan komplikasi yang dirawat di Ruang Perawatan Intensif RSUP Prof. Dr. R. D. Perawatan Intensif RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Kandou periode januari januari 20020077 sampai sampai januari januari 2010.2010.

Page 29: KTIS Malaria Berat

Pengumpulan DataPengumpulan Data

Melakukan pengumpulan data dengan melihat Melakukan pengumpulan data dengan melihat catatan rekam medik penderita malaria berat catatan rekam medik penderita malaria berat yang dirawat di Ruang Perawatan Intensif yang dirawat di Ruang Perawatan Intensif RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode januari januari 20020077 sampai sampai januari januari 2010.2010.

Page 30: KTIS Malaria Berat

Pengolahan DataPengolahan Data

Pengelolaan data dilakukan secara manual dan Pengelolaan data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer. Data yang ada menggunakan komputer. Data yang ada dihitung dalam bentuk distribusi frekuensi.dihitung dalam bentuk distribusi frekuensi.

Page 31: KTIS Malaria Berat

Penyajian dataPenyajian data

Data disajikan dalam bentuk tabel dan teks Data disajikan dalam bentuk tabel dan teks tulisan.tulisan.

Page 32: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat dalam periode tahun

Periode Jumlah penderita malaria berat

n (%)

Januari 2007-Januari 2008 10 (32,26)

Januari 2008-Januari 2009 10 (32,26)

Januari 2009-Januari 2010 11 (35,48)

Page 33: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat menurut umur.

Umur (tahun)

Penderita malaria berat n (%)

< 5 15 (48,39)

5 – 10 7 (22,58)

> 10 9 (29,03)

Page 34: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita menurut jenis kelamin.

Jenis kelamin Penderita Malaria beratn (%)

Laki-Laki 18 (58,64%)

Perempuan 12 (38,71%)

Page 35: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat yang dirawat di RPI Bagian Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

menurut alamat

Alamat(Kotamadya/kabupaten)

Penderita malaria berat n (%)

Manado 13 (41,94)

Minahasa 13 (41,94)

Bitung 1 (3,23)

Bolaang Mongondow 0 (0,00)

Gorontalo 1 (3,23)

Sangihe 0 (0,00)

Talaud 0 (0,00)

Page 36: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat berdasarkan ada tidaknya penurunan kesadaran

Ada tidaknya penurunan kesadaran

Jumlah penderita malaria berat

%

Ada penurunan kesadaran

Tidak ada penurunan kesadaran

4

27

12,90

87,09

Jumlah 31 100

Page 37: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat berdasarkan ada tidaknya anemia berat.

Ada tidaknya anemia berat

Jumlah pendrita malaria berat

%

Ada anemia berat

Tidak ada anemia berat

8

23

25,80

74,19

Jumlah 31 100

Page 38: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat

berdasarkan ada tidaknya dehidrasi. Ada tidaknya dehidrasi Jumlah penderita malaria

berat%

Ada dehidrasi

Tidak ada dehidrasi

3

28

9,68

90,32

Jumlah 31 100

Page 39: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat berdasarkan ada tidaknya hipoglikemia.

Ada tidaknya hipoglikemia Jumlah penderita malaria berat %

Ada hipoglikemia

Tidak ada hipoglikemia

1

30

3,22

96,77

Jumlah 31 100%

Page 40: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat

berdasarkan ada tidaknya edema paru. Ada tidaknya edema paru Jumlah penderita malaria berat %

Ada edema paru

Ada tidaknya edema paru

1

30

3,22

96,77

Jumlah 31 100%

Page 41: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat berdasarkan ada tidaknya kegagalan sirkulasi.

Ada tidaknya kegagalan sirkulasi

Jumlah penderita malaria berat %

Ada kegagalan sirkulasi

Ada tidaknya kegagalan sirkulasi

3

28

9,68

90,32

Jumlah 31 100%

Page 42: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat berdasarkan ada tidaknya perdarahan.

Ada tidaknya perdarahan Jumlah penderita malaria berat %

Ada perdarahan

Ada tidaknya perdarahan

0

31

0,00

100

Jumlah 31 100%

Page 43: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat berdasarkan ada tidaknya hiperpireksia.

Ada tidaknya hiperpireksia Jumlah penderita malaria berat %

Ada hiperpireksia

Ada tidaknya hiperpireksia

26

5

83,87

16,13

Jumlah 31 100%

Page 44: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat

berdasarkan ada tidaknya hemoglobinuria.

Ada tidaknya hemoglobinuria Jumlah penderita malaria berat %

Ada Hemoglobinuria

Ada tidaknya hemoglobinuria

0

31

0,00

100

Jumlah 31 100%

Page 45: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat

berdasarkan ada tidaknya ikterus. Ada tidaknya ikterus Jumlah penderita malaria berat %

Ada ikterus

Ada tidaknya ikterus

0

31

0,00

100

Jumlah 31 100%

Page 46: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat berdasarkan ada tidaknya Gagal ginjal akut.

Ada tidaknya GGA Jumlah penderita malaria berat %

Ada GGA

Ada tidaknya GGA

0

31

0,00

100

Jumlah 31 100%

Page 47: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat

berdasarkan ada tidaknya Hiperparasitemia

Ada tidaknya hiperparasitemia Jumlah penderita malaria berat %

Ada hiperparasitemia

Ada tidaknya hiperparasitemia

17

15

54,84

48,39

Jumlah 31 100%

Page 48: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat menurut gambaran laboratorium saat masuk rumah

sakit

Gambaran laboratorium Malaria beratn (%)

Hemoglobin < 12,5 gr % > 12,5 gr %Leukosit < 5000/mm3

5000-10.000/mm3

> 10.000/mm3

Trombosit < 150.000/mm3

150.000-450.000/mm3

> 450.000/mm3

30 (96,77)1 (3,23)

14 (45,16)13 (41,94)

3 (9,68)

23 (74,19)7 (22,58)0 (0,00)

Page 49: KTIS Malaria Berat

Distribusi penderita malaria berat menurut derajat parasitemia pada pemeriksaan darah tepi saat masuk rumah sakit

Derajat parasitemia Malaria berat n (%)

+

+ +

+ + +

+ + + +

Parasit seksual (Gamet)

2 (6,45)

5 (16,13)

11 (35,48)

10 (32,26)

9 (29,03)

Page 50: KTIS Malaria Berat

. KESIMPULAN

Anemia, leukopenia dan trombositopenia merupakan gambaran laboratorium yang paling sering ditemukan pada penderita malaria berat.

penderita malaria berat memiliki derajat parasitemia dalam nilai yang tinggi yang tergolong hiperparasitemia.

gambaran klinis dan laboratorium yang paling sering dari malaria berat adalah hiperpireksia dan hiperparasitemia

Page 51: KTIS Malaria Berat