71
KULIAH HUKUM BISNIS MAGISTER AKUNTANSI PASCASARJANA UNIVERSITAS SURABAYA IRTA WINDRA SYAHRIAL 2007

KULIAH HUKUM BISNIS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KULIAH HUKUM BISNIS

KULIAH HUKUM BISNIS

MAGISTER AKUNTANSI

PASCASARJANA UNIVERSITAS SURABAYA

IRTA WINDRA SYAHRIAL

2007

Page 2: KULIAH HUKUM BISNIS

HUKUM BISNIS

• HUKUM PERDATA HUKUM DAGANG

Page 3: KULIAH HUKUM BISNIS

HUKUM PERDATA

• BURGERLIJK WETBOEK

• KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA

• 4 BUKU

• -. BUKU I :tentang ORANG

• -. BUKU II: tentang BENDA

• -. BUKU III; tentang PERIKATAN

• -. BUKU IV; tentang PEMBUKTIAN DAN

• DALUARSA

Page 4: KULIAH HUKUM BISNIS

HUKUM DAGANG

• WETBOEK VAN KOOPHANDEL• KITAB UNDANG UNDANG HUKUM

DAGANG• 2 BUKU:• BUKU I: HUKUM DAGANG PADA

UMUMNYA• BUKU II: HAK-HAK DAN KEWAJIBAN

YANG TERBIT DARI PELAYARAN

Page 5: KULIAH HUKUM BISNIS

HUKUM PERDATA

• HUKUM YANG MENGATUR

• KEPENTINGAN PERORANGAN

Page 6: KULIAH HUKUM BISNIS

HUKUM DAGANG

• HUKUM YANG MENGATUR SOAL-SOAL PERDAGANGAN, YAITU

• SOAL-SOAL YANG TIMBUL KARENA TINGKAH LAKU MANUSIA DALAM PERDAGANGAN

Page 7: KULIAH HUKUM BISNIS

HK PERDATA-HK DAGANG

• Hukum dagang adalah bagian dari hukum perdata pada umumnya, yaitu yang mengatur masalah perjanjian dan perikatan-perikatan yang diatur dalam buku III BW

Hukum dagang adalah

keseluruhan dari aturan hukum mengenai perusahaan dalam lalu lintas perdagangan sejauh telah diatur dlm KUHD dan beberapa aturan tambahan

Page 8: KULIAH HUKUM BISNIS

HK PERDATA

• Hukum yang mengatur kepentingan

• perorangan

• orang=person:

• * manusia

• * badan hukum

Page 9: KULIAH HUKUM BISNIS

Hk perdata…….

• Manusia dan badan hukum=orang

• Orang subyek hukum >< obyek hukum

• Pendukung hak

• Hak sejak lahir

• Pasal 2 KUH Perdata

Page 10: KULIAH HUKUM BISNIS

Subyek hukum

Kewenangan berhak Kecakapan bertindak

Page 11: KULIAH HUKUM BISNIS

Kewenangan berhak

• Semua orang mempunyai kewenangan berhak

• Ada sejak dilahirkan

• Berakhir bila mati

• Pengecualian pasal 2

Page 12: KULIAH HUKUM BISNIS

Kecakapan bertindak

• Pasal 1330

• Tak cakap:

• * belum dewasa

• * di bawah Pengampuan

• * orang-orang perempuan (ps 108-110)

• SEMA 3 tahun 1963

Page 13: KULIAH HUKUM BISNIS

PERIKATAN

• HUBUNGAN HUKUM

• TIMBUL DALAM HK HARTA KEKAYAAN

• ANTARA 2 PIHAK

• BERHAK ATAS SUATU PRESTASI

• BERKEWAJIBAN UNTUK MEMENUHI PRESTASI

Page 14: KULIAH HUKUM BISNIS

PERIKATAN

PERJANJIAN UNDANG UNDANG

UU KRN PERB MNS UU SAJA

MEN HKMELAWAN HK

Page 15: KULIAH HUKUM BISNIS

Unsur perikatan

• 1. Hubungan hukum

• 2. Terletak dalam hukum harta kekayaan

• 3. Pihak-pihak

• 4. Prestasi (1234)

Page 16: KULIAH HUKUM BISNIS

Schuld & haftung

• Schuld: Kewajiban debitur menyerahkan prestasi kepada kreditur

• (kewajiban membayar utang)• Haftung: kewajiban debitur untuk

membiarkan harta kekayaan diambil kreditur guna pelunasan hutangnya apabila debitur tidak memenuhi kewajiban membayar utang

Page 17: KULIAH HUKUM BISNIS

PERJANJIAN

• PASAL 1313:

• Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih

Page 18: KULIAH HUKUM BISNIS

Unsur-unsur dalam perjanjian

• 1. Essentialia

• 2. Naturalia

• 3. Accidentalia

Page 19: KULIAH HUKUM BISNIS

Bagian essentialia

• Bagian perjanjian yang merupakan unsur yang harus ada pada perjanjian tertentu

• Misalnya:

• Dalam perjanjian sewa menyewa harus ada:

• Obyek sewa, harga sewa, masa sewa

Page 20: KULIAH HUKUM BISNIS

Bagian naturalia

• Bagian perjanjian yang karena sifat perjanjian dianggap ada tanpa diperjanjikan secara khusus oleh para pihak, diantaranya:

• Pasal 1553, 1554, 1555, 1559 ay 1 dan 2 dst

Page 21: KULIAH HUKUM BISNIS

Bagian accidentalia

• Bagian dari perjanjian berupa ketentuan yang ditambahkan secara khusus oleh para pihak

• Misalnya:

• Tempat penyerahan barang

Page 22: KULIAH HUKUM BISNIS

Syarat sahnya perjanjian

• Pasal 1320:

• 1. Kesepakatan

• 2. Kecakapan

• 3. Hal tertentu

• 4. Sebab yang halal/diperbolehkan

Page 23: KULIAH HUKUM BISNIS

Asas kebebasan berkontrak

• Pasal 1338• Pasal-pasal yang terdapat dalam hukum

perjanjian hanya optional law• Dapat dikesampingkan/disimpangi• Para pihak dapat membuat perjanjian sebagai

mana dikehendaki• Asal tidak bertentangan dengan kepatutan dan

ketertiban dalam masyarakat maupun kesusilaan

Page 24: KULIAH HUKUM BISNIS

Asas konsensual

• Konsensus=sepakat

• Sejak tercapainya kata sepakat mengenai hal2 yang menjadi obyek perjanjian maka lahirlah perjanjian

Page 25: KULIAH HUKUM BISNIS

wanprestasi

• Suatu keadaan dimana debitur tidak memenuhi kewajiban yang ditetapkan dalam perikatan

• Tidak dipenuhinya kewajiban yang ditetapkan dalam perikatan:

• Kesalahan debitur• Di luar kesalahan debitur• Pasal 1243

Page 26: KULIAH HUKUM BISNIS

Debitur tidak memenuhikewajiban yang ditetapkan dalam perikatan

• Kesalahan debitur di luar kesalahan

• debiturKesengajaankelalaian

Keadaan memaksa/overmachtDi luar dugaan

Page 27: KULIAH HUKUM BISNIS

INGKAR JANJI/WANPRESTASI

Ada 4 macam wujud wanprestasi:1. Debitur sama sekali tidak memenuhi

perikatan2. Debitur terlambat memenuhi perikatan3. Debitur keliru/tidak sesuai dalam

memenuhi perikatan4. Debitur melakukan sesuatu yang menurut

perjanjian tidak boleh dilakukan

Page 28: KULIAH HUKUM BISNIS

Saat debitur dikatakan tidak memenuhi perikatan

• Sulit untuk menentukan, karena sering kali ketika mengadakan perjanjian pihak-pihak tidak menentukan waktu untuk melaksanakan perjanjian tersebut. Bahkan walau pihak-pihak menentukan waktu untuk pelaksanaan , cidera janji tidak terjadi dengan sendirinya

• (berbeda untuk perikatan untuk tidak berbuatan sesuatu), shg bila orang itu melakukan perbuatan yang dilarang, maka ia sudah tidak memenuhi perikatan

Page 29: KULIAH HUKUM BISNIS

Pernyataan lalai

• Bila debitur tidak memenuhi perikatan, maka ia dapat minta GR atas biaya, rugi dan bunga yang dideritanya

• Untuk adanya kewajiban ganti rugi, maka debitur harus terlebih dahulu dinyatakan berada dalam keadaan lalai

• Hal ini merupakan upaya hukum untuk sampai pada keadaan debitur dinyatakan wanprestasi

Page 30: KULIAH HUKUM BISNIS

Berada dalam keadaan lalai, maksudnya:

• Peringatan atau pernyataan dari kreditur tentang saat selambat-lambatnya debitur wajib memenuhi prestasi.

• Apabila saat ini dilampauinya, maka debitur wanprestasi

• Lihat pasal 1238 KUHPerdata

Page 31: KULIAH HUKUM BISNIS

Dalam hal apa pernyataan lalai diperlukan?

• Pernyataan lalai diperlukan dalam hal seseorang meminta GR atau meminta pemutusan perikatan dengan membuktikan adanya ingkar janji.

• Menurut ilmu Hk Perdata, kalau kreditur menuntut adanya pemenuhan, maka pernyataan lalai tidak diperlukan sebab hak untuk mendapatkan pemenuhan sudah ada dalam perikatan, sedangkan hak untuk meminta GR, dasarnya adalah sudah dilakukan wanprestasi, disini pernyataan lalai diperlukan

Page 32: KULIAH HUKUM BISNIS

Pernyataan lalai tidak diperlukan

• 1. Jika debitur menuntut pemenuhan prestasi

• Debitur tidak memenuhi prestasi sama sekali

• Keliru memenuhi prestasi

• Telah ditentukan oleh UU (1626)

• Jika dalam perjanjian ditentukan waktu

• Debitur mengakui bahwa ia dalam keadaan lalai

Page 33: KULIAH HUKUM BISNIS

Contoh pernyataan lalai tidak diperlukan

• Jika seorang penjahit mempunyai kewajiban untuk membuat pakaian pengantin, maka ia harus menyerahkan sebelum dilangsungkan perkawinan, karena jika diserahkan sesudah itu, prestasi debitur sudah tidak berarti bagi kreditur

Page 34: KULIAH HUKUM BISNIS

Contoh diperlukan adanya penetapan lalai

• A berkewajiban menyerahkan barang kepada B pada tanggal 18 Pebruari 2005, akan tetapi sudah satu bulan A belum menyerahkan barangnya. Dalam hal ini B masih harus memberikan pernyataan lalai untuk menentukan saat terjadinya wanprestasi

Page 35: KULIAH HUKUM BISNIS

Keadaan memaksa

• 1244: jika ada alasan untuk itu, si berutang harus dihukum mengganti biaya, rugi dan bunga apabila ia tidak dapat membuktikan, bahwa hak tidak atau tidak pada waktu yang tepat dilaksanakannya perikatan itu, disebabkan karena suatu hal yang tidak terduga pun tidak dapat dipertanggung jawabkan padanya semuanya itupun jika itikad buruk tidaklah ada pada pihaknya

Page 36: KULIAH HUKUM BISNIS

Keadaan memaksa

• Suatu keadaan dimana DEBITUR TIDAK MEMENUHI PRESTASI

• Tidak dipenuhinya prestasi oleh debitur TERLETAK DI LUAR KESALAHAN DEBITUR

• FAKTOR PENYEBAB ITU TIDAK DAPAT DIDUGA SEBELUMNYA DAN TIDAK DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN PADA DEBITUR

Page 37: KULIAH HUKUM BISNIS

AKIBAT KEADAAN MEMAKSA

• Kreditur tidak dapat menuntut agar perikatan itu dipenuhi

• Debitur tidak dapat dikatakan dalam keadaan lalai

• Kreditur tidak dapat meminta pemutusan perjanjian

• Gugurnya kewajiban untuk melakukan kontra prestasi (perikatan tetap ada hanya daya kerjanya yg lenyap)

Page 38: KULIAH HUKUM BISNIS

Teori tentang keadaan memaksa

• Ajaran yang obyektif

• Ajaran yang subyektif

Page 39: KULIAH HUKUM BISNIS

Ajaran yang obyektif

• Debitur berada dalam keadaan memaksa, apabila pemenuhan prestasi itu tidak mungkin dilaksanakan oleh siapapun juga atau oleh setiap orang

Page 40: KULIAH HUKUM BISNIS

Ajaran yang subyektif

• Keadaan memaksa itu ada, apabila debitur masih mungkin melaksanakan prestasi, tetapi dalam melaksanakan itu mengalami kesukaran atau pengorbanan, sehingga dalam keadaan yang demikian itu kreditur tidak dapat menuntut pelaksanaan prestasi

Page 41: KULIAH HUKUM BISNIS

risiko

• Suatu ajaran tentang siapakah yang harus menanggung ganti rugi apabila debitur tidak memenuhi prestasi dalam keadaan memaksa

Page 42: KULIAH HUKUM BISNIS

RESIKO

• PERJANJIAN SEPIHAK PERJANJIAN TIMBAL BALIK

PASAL 1237PASAL 1444

CONTOH PEMBERIAN HADIAH MUSNAH

PASAL 1545PASAL 1553

Page 43: KULIAH HUKUM BISNIS

Pembuktian dalam keadaan memaksa

• 3 syarat:• 1. Ia harus membuktikan bahwa ia tidak bersalah• 2. Ia tidak dapat memenuhi kewajibannya secara

lain• 3. Ia tidak mengngung risiko baik menurut

ketentuan undang-undang maupun ketentuan perjanjian atau karena ajaran itikad baik harus menanggung risiko

Page 44: KULIAH HUKUM BISNIS

Onrechtmatige daad

• Perbuatan Melawan Hukum

arrest Hoge Raad

31 Januari 1919

Ajaran sempit ajaran luas

Undang-undangHak orang lain

Kewajiban hukumKepatutan&kesusilaan

Page 45: KULIAH HUKUM BISNIS

arrest

• Arrest water leiding

• Arrest lindenbaum-cohen

Page 46: KULIAH HUKUM BISNIS

Kasus lindenbaum-cohen

• 2 percetakan, Cohen dan lindenbaum• Pihak Cohen bermaksud mendapat informasi

dari perusahaan lindenbaum dan digunakan untuk menyaingi usaha lindenbaum

• Cohen digugat oleh lindenbaum untuk ganti rugi atas onrechtmatige daad (1401 BW belanda)

• Tkt I cohen kalah, tkt banding lindenbaum kalah krn tindakan cohen bukan onrechtmatige daad

• HR memenangkan lindenbaum, karena pengertian Onrechtmatige daad diperluas

Page 47: KULIAH HUKUM BISNIS

Ex 1401 dalam arti luas

• Suatu perbuatan memperkosa hak hukum orang lain atau perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum pihak si pelaku atau bertentangan dengan kesusilaan (baik) atau dengan kepatutan yang berlaku dalam pergaulan masyarakat yang berkaitan dengan kepentingan orang lain dan harta bendanya

Page 48: KULIAH HUKUM BISNIS

Onrechtmatige daad

• Mula-mula onrechtmatige daad diartikan secara sempit, mengingat perkataan onrechtmatige daad sebagai hanya perbuatan yang langsung melanggar suatu peraturan hukum

• Baru setelah Arres HR tanggal 31 Januari 1919 istilah onrechtmatige ditafsirkan dalam arti yang luas, setelah adanya perkara antara Lindenbaum dan Cohen

• Selain itu juga ada kasus yang tidak memuaskan yaitu kasus kran air di kota Zutphen

Page 49: KULIAH HUKUM BISNIS

Kesalahan dalam perbuatan melanggar hukum

• Bila seseorang pada waktu melakukan perbuatan melanggar hukum itu tahu betul, bahwa perbuatan itu akan berakibat sesuatu, maka dapat dikatakan seseorang itu dapat dipertanggung jawabkan

• Syarat bahwa seseorang itu tahu akan adanya akibat, ialah bahwa seseorang itu tahu hal adanya keadaan-keadaan yang menyebabkan kemungkinan akibat itu akan terjadi

Page 50: KULIAH HUKUM BISNIS

contoh

• A menmebak mati B. Di sini A memegang senapan dengan dua tangannya, mengarahkan senapan itu dan kemudian dengan salah satu jarinya menarik pelatuk senapan sehingga peluruh yang berada dalam senapan itu keluar dan mengenai tubuh B, sehingga B mati

Page 51: KULIAH HUKUM BISNIS

Apakah dalam hal ini:

A tahu bahwa senapan yang dipegangnya berisi peluru

A tahu bahwa ada B pada jurusan dimana senapan itu diarahkan

Page 52: KULIAH HUKUM BISNIS

kesalahan

• Kesengajaan (opzet, dolus)

• Lalai/kurang berhati-hati (culpa)

Page 53: KULIAH HUKUM BISNIS

Ujud penggantian kerugian

• materiil

• immateriil

Page 54: KULIAH HUKUM BISNIS

Hal hal yang menghilangkan sifat melanggar hukum

• 1. Hak Pribadi• Contoh• Pada umumnya dari suatu pohon milik

orang lain, orang tidak boleh menebang cabang atau memotong akar-akarnya dan orang yang melakukan ini adalah telah melakukan PMH

• Tetapi bagaimana dengan pasal 666

Page 55: KULIAH HUKUM BISNIS

contoh

• Pada umumnya seseorang tidak diperbolehkan membuat suatu perjanjian atas nama orang lain, Si A membuat perjanjian mengenai suatu barang yang tidak diurus milik B, supaya barang itu tidak terlantar A mengadakan pengurusan barang tersebut tanpa diminta ingat Zaakwaarneming. Dan ini sepanjang B tidak merasa dirugikan atas perbuatan A

Page 56: KULIAH HUKUM BISNIS

Pembelaan Diri (noodweer)

• Setiap orang yang diserang oleh orang lain berhak membela diri

• Disini membela diri terdorong melakukan perbuatan yang umumnya merupakan perbuatan melanggar hukum, menyebabkan sifat melanggar hukumnya lenyap

Page 57: KULIAH HUKUM BISNIS

Keadaan memaksa

• Hilangnya sifat PMH karena keadaan memaksa• Misalnya A mengemudikan mobil, tiba-tiba

tangannya dipegang kuat-kuat oleh B yang jauh lebih besar badannya dan memaksa A untuk menyerahkan mobilnya. Akibatnya A tidak dapat menguasai kemudi dan kemudian menabrak mobil lain yang ada di depannya

Page 58: KULIAH HUKUM BISNIS

PMH yang melenyapkan pertanggung jawaban

• 1. Perintah kepegawaian• Lihat pasal 51 KUHP, pasal 44 KUHP,• Pasal 45 KUHP• 2. Hak menghakimi sendiri• (lihat pasal 1155 KUHPerdata menentukan, bahwa dalam

hal seorang A menggadai suatu barang bergerak dari B, kelau B tidak membayar hutang pada waktu yang ditentukan, maka A dapat seketika itu juga melelangkan barang yang digadaikan itu, agar dari uang pendapatannya dapat diambil pembayaran hutang dengan bunga dan biaya

Page 59: KULIAH HUKUM BISNIS

• Contoh di atas menjelaskan bahwa hukum memberi ijin kepada seorang untuk menghakimi sendiri, sebab seorang itu boleh bertindak untuk melaksanakan hukum di luar perantara hakim dengan tidak ada persetujuan dulu dari pihak lain

Page 60: KULIAH HUKUM BISNIS

Badan Hukum sebagai pelanggar Hukum

• Badan Hukum dapat berupa: negara, suatu daerah otonom, suatu perkumpulan orang-orang, yayasan

• Badan Hukum dapat turut serta dalam pergaulan hidup dalam masyarakat, dapat menjual, membeli, menyewakan atau menyewa barang, tukar menukar

• Hal-hal ini juga dapat dipertanggung jawabkan atas tindakan melanggar hukum yang merugikan orang lain

Page 61: KULIAH HUKUM BISNIS

Unsur kesalahan pada Badan Hukum, ada 3 teori

• 1. Teori perumpamaan: Bd Hk diumpamakan manusia

• 2. Teori peralatan: Bd Hk mempunyai organ berupa RUPS dan pengurus yang bertindak sebagai alat dalam Bd Hk

• 3. Teori kepemilikan: Bd Hk sebagai kempulan manusia, kepentingan Bd Hk tidak lain kepentingan orang-orang yang menjadi background dari bd hk

Page 62: KULIAH HUKUM BISNIS

Pertgan jwb atas perbuatan orang lain yang melanggar

hukum• 1. Hal pengawasan, seperti halnya dengan

anak-anak di bawah pengawasan ortu/wali, curandus dalam hal curatele di bawah pengawasan seorang curator, seorang murid dibawah pengawasan guru dalam lingkungan pelajaran yang diberikan, seorang pesuruh di bawah pengawasan penyuruh

Page 63: KULIAH HUKUM BISNIS

• 2. Pemberian kuasa dengan risiko perekonomian, misalnya seorang sopir dalam menjalankan mobil secara kurang berhati-hati menabrak mobil lain sehingga rusak, tidak ada gunanya menggugat sopir tersebut di muka hakim perdata, karena kekayaan sopir tidak cukup untuk menutup kerugian tersebut

Page 64: KULIAH HUKUM BISNIS

Pertanggung jawaban atas keadaan barang atau hewan

• Genteng rumah yang merosot ke bawah dan menjatuhi orang

• Seekor anjing menggigit orang

• Pohon milik A roboh dan menjatuhi rumah tetangga

Page 65: KULIAH HUKUM BISNIS

Perbuatan Melanggar Hukum terhadap tubuh dan jiwa seorang manusia

• Pasal 1370 KUHPerdata

Page 66: KULIAH HUKUM BISNIS

Perbuatan Melanggar Hukum terhadap kehormatan seorang manusia

• Pasal 1372 dan 1373 KUHPerdata

Page 67: KULIAH HUKUM BISNIS

Pasal 1365-1380

Page 68: KULIAH HUKUM BISNIS

Ganti rugi

• Biaya

• Rugi

• bunga

Page 69: KULIAH HUKUM BISNIS

4 unsur dalam onrechtmatig

• 1. ada perbuatan melanggar hukum (onrechtmatig)

• 2. Ada kesalahan : kesengajaan atau kelalaian

• 3. ada kerugian: materiil dan immateriil

• 4. ada hubungan kausal atanara perbuatan dengan kerugian

Page 70: KULIAH HUKUM BISNIS

2 teori tentang hubungan kausal

• 1. teori conditio sine qua non– Syarat yang tidak dapat ditawar-tawar– setiap kejadian yang merupakan suatu – kaitan dalam rangkaian causal dengan – sendirinya merupakan causal dari suatu – hasil akhir

Page 71: KULIAH HUKUM BISNIS

• 2. teori adequate veroorzaking

• Causa yang menimbulkan kerugian ialah perbuatan yang ada dalam rangkaian causa yang secara wajar dapat dikira kirakan menimbulkan kerugian itu