24
MAKALAH BAB II MATERI SUBYEK DAN OBYEK HUKUM Maret 8, 2010 galuhwardhani SUBYEK DAN OBYEK HUKUM DISUSUN OLEH : NAMA NPM ANJAR WIDOWATI 20208155 DEVINTA GALUH W. 20208346 RINNA YUNITA 21208065 VITA MAGDALENA A. 21208265 KELAS : 2EBO5 DOSEN : ARMAINI AKHIRSON MATA KULIAH : ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS GUNADARMA

HUKUM Bisnis 1sdsd

  • Upload
    umaaye

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sdsdsd

Citation preview

MAKALAH BAB II MATERI SUBYEK DAN OBYEKHUKUMMaret 8, 2010galuhwardhaniSUBYEK DAN OBYEK HUKUM

DISUSUN OLEH :NAMA NPM ANJAR WIDOWATI 20208155 DEVINTA GALUH W. 20208346 RINNA YUNITA 21208065 VITA MAGDALENA A. 21208265KELAS : 2EBO5DOSEN : ARMAINI AKHIRSONMATA KULIAH : ASPEK HUKUMDALAM EKONOMIFAKULTAS EKONOMIJURUSAN AKUNTANSIUNIVERSITAS GUNADARMA2010

KATA PENGANTARPuji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Aspek Hukum Dalam Ekonomi yang berjudul Subyek Dan Obyek Hukum ini dengan tepat waktu. Makalah ini membahas materi tentangsubyek hukum, obyek hukum, hak kebendaan yang bersifat sebagai pelunasan hutang (hak jaminan).Harapan kami makalah ini dapat meningkatkan pemahaman dalam mempelajari ilmu aspek hukum dalam ekonomi terutama dalam materi subyek hukum, obyek hukum, hak kebendaan yang bersifat sebagai pelunasan hutang (hak jaminan). Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja mohon dimaklumi dan dimaafkan karena kami masih dalam tahap pembelajaran.Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu kami menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas perhatian dan kesempatan serta bimbingan yang telah diberikan Dosen Aspek Hukum Dalam Ekonomi Bapak Armaini Akhirson, kami ucapkan terima kasih.Jakarta, 1 Maret 2010Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.iDAFTAR ISI.. iiBAB I SUBYEK HUKUM.11.1 Pengertian Subyek Hukum11.2 Jenis Subyek Hukum..11.2.1 Manusia Biasa11.2.2 Badan Hukum3BAB II OBYEK HUKUM42.1 Pengertian Obyek Hukum.42.2 Jenis Obyek Hukum42.2.1 Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen).42.2.2 Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriekegoderen)6BAB III HAK KEBENDAAN YANG BERSIFAT SEBAGAI PELUNASAN HUTANG (HAK JAMINAN)73.1.1 Pengertian Hak Kebendaan Yang Bersifat Sebagai Pelunasan Hutang (Hak Jaminan)..73.2 Macam-macam Pelunasan Hutang.73.2.1 Jaminan Umum..73.2.2 Jaminan Khusus..83.2.2 .1 Gadai..83.2.2 .2 Hipotik113.2.2 .3 Hak Tanggungan 123.2.2 .4 Fidusia14DAFTAR PUSTAKAiii

BAB I1.1. SUBYEK HUKUM1.1.1. Pengertian Subyek HukumSubyek hukum adalah setiap makhluk yang berwenang untuk memiliki, memperoleh, dan menggunakan hak-hak kewajiban dalam lalu lintas hukum.1.2 Jenis Subyek HukumSubyek hukum terdiri dari dua jenis yaitu manusia biasa dan badan hukum.1.2.1 Manusia BiasaManusia biasa (natuurlijke persoon) manusia sebagai subyek hukum telah mempunyai hak dan mampu menjalankan haknya dan dijamin oleh hukum yang berlaku dalam hal itu menurut pasal 1 KUH Perdata menyatakan bahwa menikmati hak kewarganegaraan tidak tergantung pada hak kewarganegaraan.Setiap manusia pribadi (natuurlijke persoon) sesuai dengan hukum dianggap cakap bertindak sebagai subyek hukum kecuali dalam Undang-Undang dinyatakan tidak cakap seperti halnya dalam hukum telah dibedakan dari segi perbuatan-perbuatan hukum adalah sebagai berikut :1. Cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang dewasa menurut hukum (telah berusia 21 tahun dan berakal sehat).2. Tidak cakap melakukan perbuatan hukum berdasarkan pasal 1330 KUH perdata tentang orang yang tidak cakap untuk membuat perjanjian adalah :3. Orang-orang yang belum dewasa (belum mencapai usia 21 tahun).4. Orang ditaruh dibawah pengampuan (curatele) yang terjadi karena gangguan jiwa pemabuk atau pemboros.5. Orang wanita dalm perkawinan yang berstatus sebagai istri.1.2.2 Badan HukumBadan hukum (rechts persoon) merupakan badan-badan perkumpulan yakni orang-orang (persoon) yang diciptakan oleh hukum.Badan hukum sebagai subyek hukum dapat bertindak hukum (melakukan perbuatan hukum) seperti manusia dengan demikian, badan hukum sebagai pembawa hak dan tidak berjiwa dapat melalukan sebagai pembawa hak manusia seperti dapat melakukan persetujuan-persetujuan dan memiliki kekayaan yang sama sekali terlepas dari kekayaan anggota-anggotanya, oleh karena itu badan hukum dapat bertindak dengan perantara pengurus-pengurusnya.Misalnya suatu perkumpulan dapat dimintakan pengesahan sebagai badan hukum dengan cara :1. Didirikan dengan akta notaris.2. Didaftarkan di kantor Panitera Pengadilan Negara setempat.3. Dimintakan pengesahan Anggaran Dasar (AD) kepada Menteri Kehakiman dan HAM, sedangkan khusus untuk badan hukum dana pensiun pengesahan anggaran dasarnya dilakukan Menteri Keuangan.4. Diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia.Badan hukum dibedakan dalam 2 bentuk yaitu :1. Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon)Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan publik untuk yang menyangkut kepentingan publik atau orang banyak atau negara umumnya.Dengan demikian badan hukum publik merupakan badan hukum negara yang dibentuk oleh yang berkuasa berdasarkan perundang-undangan yang dijalankan secara fungsional oleh eksekutif (Pemerintah) atau badan pengurus yang diberikan tugas untuk itu, seperti Negara Republik Indonesia, Pemerintah Daerah tingkat I dan II, Bank Indonesia dan Perusahaan Negara.1. Badan Hukum Privat (Privat Recths Persoon)Badan Hukum Privat (Privat Recths Persoon) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan banyak orang di dalam badan hukum itu.Dengan demikian badan hukum privat merupakan badan hukum swasta yang didirikan orang untuk tujuan tertentu yakni keuntungan, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan lain-lain menurut hukum yang berlaku secara sah misalnya perseroan terbatas, koperasi, yayasan, badan amal.BAB IIOBYEK HUKUM2.1 Pengertian Obyek HukumObyek hukum menurut pasal 499 KUH Perdata, yakni benda. Benda adalah segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum atau segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi para subyek hukum atau segala sesuatu yang dapat menjadi obyek hak milik.2.2 Jenis Obyek HukumKemudian berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda dapat dibagi menjadi 2, yakni benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen), dan benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriekegoderan).2.2.1 Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen)Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen) adalah suatu benda yang sifatnya dapat dilihat, diraba, dirasakan dengan panca indera, terdiri dari benda berubah / berwujud, meliputi :1. Benda bergerak / tidak tetap, berupa benda yang dapat dihabiskan dan benda yang tidak dapat dihabiskan.Dibedakan menjadi sebagai berikut : Benda bergerak karena sifatnya, menurut pasal 509 KUH Perdata adalah benda yang dapat dipindahkan, misalnya meja, kursi, dan yang dapat berpindah sendiri contohnya ternak. Benda bergerak karena ketentuan undang-undang, menurut pasal 511 KUH Perdata adalah hak-hak atas benda bergerak, misalnya hak memungut hasil (Uruchtgebruik) atas benda-benda bergerak, hak pakai (Gebruik) atas benda bergerak, dan saham-saham perseroan terbatas.1. Benda tidak bergerakBenda tidak bergerak dapat dibedakan menjadi sebagai berikut : Benda tidak bergerak karena sifatnya, yakni tanah dan segala sesuatu yang melekat diatasnya, misalnya pohon, tumbuh-tumbuhan, area, dan patung. Benda tidak bergerak karena tujuannya yakni mesin alat-alat yang dipakai dalam pabrik. Mesin senebar benda bergerak, tetapi yang oleh pemakainya dihubungkan atau dikaitkan pada bergerak yang merupakan benda pokok. Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang, ini berwujud hak-hak atas benda-benda yang tidak bergerak misalnya hak memungut hasil atas benda yang tidak dapat bergerak, hak pakai atas benda tidak bergerak dan hipotik.Dengan demikian, membedakan benda bergerak dan tidak bergerak ini penting, artinya karena berhubungan dengan 4 hal yakni :1. Pemilikan (Bezit)Pemilikan (Bezit) yakni dalam hal benda bergerak berlaku azas yang tercantum dalam pasal 1977 KUH Perdata, yaituberzitterdari barang bergerak adalah pemilik (eigenaar) dari barang tersebut. Sedangkan untuk barang tidak bergerak tidak demikian halnya.1. Penyerahan (Levering)Penyerahan (Levering) yakni terhadap benda bergerak dapat dilakukan penyerahan secara nyata (hand by hand) atau dari tangan ke tangan, sedangkan untuk benda tidak bergerak dilakukan balik nama.1. Daluwarsa (Verjaring)Daluwarsa (Verjaring) yakni untuk benda-benda bergerak tidak mengenal daluwarsa, sebabbezitdi sini sama dengan pemilikan (eigendom) atas benda bergerak tersebut sedangkan untuk benda-benda tidak bergerak mengenal adanya daluwarsa.1. Pembebanan (Bezwaring)Pembebanan (Bezwaring) yakni tehadap benda bergerak dilakukanpand(gadai,fidusia) sedangkan untuk benda tidak bergerak dengan hipotik adalah hak tanggungan untuk tanah serta benda-benda selain tanah digunakanfidusia.2.2.2 Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriekegoderen)Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriegoderen) adalah suatu benda yang dirasakan oleh panca indera saja (tidak dapat dilihat) dan kemudian dapat direalisasikan menjadi suatu kenyataan, contohnya merk perusahaan, paten, dan ciptaan musik / lagu.BAB IIIHAK KEBENDAAN YANG BERSIFAT SEBAGAIPELUNASAN HUTANG(HAK JAMINAN)3.1 Pengertian Hak Kebendaan Yang Bersifat Sebagai Pelunasan Hutang (Hak Jaminan)Hak kebendaan yang bersifat sebagai pelunasan hutang (hak jaminan) adalah hak jaminan yang melekat pada kreditor yang memberikan kewenangan untuk melakukan eksekusi kepada benda yang dijadikan jaminan jika debitur melakukan wansprestasi terhadap suatu prestasi (perjanjian).Dengan demikian hak jaminan tidak dapat berdiri karena hak jaminan merupakan perjanjian yang bersifat tambahan (accessoir) dari perjanjian pokoknya, yakni perjanjian hutang piutang (perjanjian kredit).Perjanjian hutang piutang dalam KUH Perdata tidak diatur secara terperinci, namun bersirat dalam pasal 1754 KUH Perdata tentang perjanjian pinjaman pengganti yakni dikatakan bahwa bagi mereka yang meminjam harus mengembalikan dengan bentuk dan kualitas yang sama.3.2 Macam-macam Pelunasan HutangDalam pelunasan hutang adalah terdiri dari pelunasan bagi jaminan yang bersifat umum dan jaminan yang bersifat khusus.3.2.1 Jaminan UmumPelunasan hutang dengan jaminan umum didasarkan pada pasal 1131KUH Perdata dan pasal 1132 KUH Perdata.Dalam pasal 1131 KUH Perdata dinyatakan bahwa segala kebendaan debitur baik yang ada maupun yang akan ada baik bergerak maupun yang tidak bergerak merupakan jaminan terhadap pelunasan hutang yang dibuatnya.Sedangkan pasal 1132 KUH Perdata menyebutkan harta kekayaan debitur menjadi jaminan secara bersama-sama bagi semua kreditur yang memberikan hutang kepadanya.Pendapatan penjualan benda-benda itu dibagi-bagi menurut keseimbangan yakni besar kecilnya piutang masing-masing kecuali diantara para berpiutang itu ada alasan-alasan sah untuk didahulukan.Dalam hal ini benda yang dapat dijadikan pelunasan jaminan umum apabila telah memenuhi persyaratan antara lain :1. Benda tersebut bersifat ekonomis (dapat dinilai dengan uang).2. Benda tersebut dapat dipindah tangankan haknya kepada pihak lain.3.2.2 Jaminan KhususPelunasan hutang dengan jaminan khusus merupakan hak khusus pada jaminan tertentu bagi pemegang gadai, hipotik, hak tanggungan, dan fidusia.3.2.2 .1 GadaiDalam pasal 1150 KUH perdata disebutkan bahwa gadai adalah hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak yang diberikan kepadanya oleh debitur atau orang lain atas namanya untuk menjamin suatu hutang.Selain itu memberikan kewenangan kepada kreditur untuk mendapatkan pelunasan dari barang tersebut lebih dahulu dari kreditur-kreditur lainnya terkecuali biaya-biaya untuk melelang barang dan biaya yang telah di keluarkan untuk memelihara benda itu dan biaya-biaya itu didahulukan.Sifat-sifat Gadai yakni : Gadai adalah untuk benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Gadai bersifataccesoirartinya merupakan tambahan dari perjanjian pokok yang di maksudkan untuk menjaga jangan sampai debitur itu lalai membayar hutangnya kembali. Adanya sifat kebendaan. Syaratinbezitz telling, artinya benda gadai harus keluar dari kekuasaan pemberi gadai atau benda gadai diserahkan dari pemberi gadai kepada pemegang gadai. Hak untuk menjual atas kekuasaan sendiri. Hak preferensi (hak untuk di dahulukan). Hak gadai tidak dapat di bagi-bagi artinya sebagian hak gadai tidak akan menjadi hapus dengan di bayarnya sebagaian dari hutang oleh karena itu gadai tetap melekat atas seluruh bendanya.Obyek gadai adalah semua benda bergerak dan pada dasarnya bisa digadaikan baik benda bergerak berwujud maupun benda bergerak yang tidak berwujud yang berupa berbagai hak untuk mendapatkan berbagai hutang yakni berwujud surat-surat piutang kepada pembawa (aan toonder) atas tunjuk (aan order) dan atas nama (op naam) serta hak paten.Hak pemegang gadai yakni si pemegang gadai mempunyai hak selama gadai berlangsung :1. Pemegang gadai berhak untuk menjual benda yang di gadaikan atas kekuasaan sendiri (eigenmachti geverkoop).Hasil penjualan diambil sebagian untuk pelunasan hutang debitur dan sisanya di kembalikan kepada debitur penjualan barang tersebut harus di lakukan di muka umum menurut kebiasaan-kebiasaan setempat dan berdasarkan syarat-syarat yang lazim berlaku.1. Pemegang gadai berhak untuk mendapatkan ganti rugi berupa biaya-biaya yang telah dilakukan untuk menyelamatkan benda gadai .2. Pemegang gadai mempunyai hak untuk menahan benda gadai (hak retensi) sampai ada pelunasan hutang dari debitur (jumlah hutang dan bunga).3. Pemegang gadai mempunyai prefensi (hak untuk di dahulukan) dari kreditur-kreditur yang lain.4. Hak untuk menjual benda gadai dengan perantara hakim jika debitur menuntut di muka hukumsupaya barang gadai di jual menurut cara yang di tentukan oleh hakim untuk melunasi hutang dan biaya serta bunga.5. Atas izin hakim tetap menguasai benda gadai.3.2.2 .2 HipotikHipotik berdasarkan pasal 1162 KUH perdata adalah suatu hak kebendaan atas benda tidak bergerak untuk mengambil pengantian dari padanya bagi pelunasan suatu perhutangan (verbintenis).Sifat-sifat hipotik yakni :1. Bersifataccesoiryakni seperti halnya dengan gadai.2. Mempunyai sifatzaaksgevolg(droit desuite) yaitu hak hipotik senantiasa mengikuti bendanya dalam tagihan tangan siapa pun benda tersebut berada dalam pasal 1163 ayat 2 KUH perdata .3. Lebih didahulukan pemenuhanya dari piutang yang lain (droit de preference) berdasarkan pasal 1133-1134 ayat 2 KUH perdata.4. Obyeknya benda-benda tetap.Obyek hipotik yakni :Sebelum dikeluarkan undang-undang No.4 tahun1996 hipotik berlaku untuk benda tidak bergerak termasuk tanah namun sejak di keluarkan undang-undang No.4 tahun1996 tentang hak tanggungan atas tanah berserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan berlakunya undang-undang HT maka obyek hipotik hanya meliputi hal berikut :1. Kapal laut dengan bobot 20 m ke atas berdasarkan pasal 509 KUH perdata, pasal 314 ayat 4 KUH dagang dan undang-undang N0.12 tahun 1992 tentang pelayaran sementara itu kapal berdasarkan pasal 509 KUH perdata menurut sifatnya adalah benda bergerak karena bisa berpindah atau dipindahkan sedangkan berdasarkan pasal 510 KUH perdata kapal-kapal, perahu-perahu, perahu tambang, gilingan-gilingan dan tempat pemandian yang di pasang di perahu atau berdiri terlepas dan benda-benda sejenis itu adalah benda bergerak.Namun undang-undang No.21 tahun 1992 tentang pelayaran menyatakan kapal merupakan kendaraan air dari jenis apapun kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah air, alat apung dan bangunan air tetap dan terapung, sedangkan dalam pasal 314 KUH dagang mengatur bahwa kapal laut yang bermuatan minimal 20m isi kotor dapat di bukukan di dalam suatu register kapal-kapal menurut ketentuan-ketentuan yang akan di tetapkan dalam suatu undang-undang tersendiri.1. kapal terbang dan helikopter berdasarkan undang-undang No. 15 tahun 1992 tentang penerbangan dalam hukum perdata status hukum pesawat udara adalah benda tidak bergerak, dengan demikian setiap pesawat terbang dan helikopter dioperasikan harus mempunyai tanda pendaftaran yang berlaku di Indonesia.3.2.2 .3 Hak TanggunganBerdasarkan pasal 1 ayat 1 undang-undang hak tanggungan (UUTH), hak tanggungan merupakan hak jaminan atas tanah yang dibebankan berikut benda-benda lain yang merupakan suatu satu kesatuan dengan tanah itu untuk pelunasan hutang dan memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur yang lain.Dengan demikian UUTH memberikan kedudukan kreditur tertentu yang kuat dengan ciri sebagai berikut :1. Kreditur yang diutamakan (droit de preference) terhadap kreditur lainya .2. Hak tanggungan tetap mengikuti obyeknya dalam tangan siapapun obyek tersebut atau selama perjanjian pokok belum dilunasi (droit de suite).3. Memenuhi syarat spesialitas dan publisitas sehingga dapat mengikat pihak ketiga dan memberikan kepastian hukum kepada pihak-pihak yang berkepentingan.4. Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya. Benda yang akan dijadikan jaminan hutang yang bersifat khusus harus memenuhi syarat-syarat khusus seperti berikut : Benda tersebut dapat bersifat ekonomis (dapat dinilai dengan uang). Benda tersebut dapat dipindah tangankan haknya kepada pihak lain. Tanah yang akan dijadikan jaminan ditunjukan oleh undang-undang. Tanah-tanah tersebut sudah terdaftar dalam daftar umum (bersetifikat berdasarkan peraturan pemerintah no 29 tahun 1997 tentang pendaftaran.Obyek hak tanggungan yakni :1. Hak milik (HM).2. Hak guna usaha ( HGU).1. Rumah susun berikut tanah hak bersama serta hak milik atas satuan rumah susun (HM SRS).2. Hak pakai atas tanah negara.Obyek hak tanggungan tersebut terdapat dalam pasal 4 undang-undang no 4 tahun 1996.3.2.2 .4 FidusiaFidusia yang lazim dikenal dengan nama FEO (Fiduciare Eigendoms Overdracht) yang dasarnya merupakan suatu perjanjianaccesorantara debitor dan kreditor yang isinya penyerahan hak milik secara kepercayaan atau benda bergerak milik debitor kepada kreditur.Namun, benda tersebut masih dikuasai oleh debitor sebagai peminjam pakai sehingga yang diserahkan kepada kreditor adalah hak miliknya. Penyerahan demikian di namakan penyerahan secaraconstitutum possesorimyang artinya hak milik (bezit) dari barang di mana barang tersebut tetap pada orang yang mengalihkan (pengalihan pura-pura).Dengan demikian, hubungan hukum antara pemberi fidusia (kreditor) merupakan hubungan hukum yang berdasarkan kepercayaan. Namun, dengan di keluarkannya Undang-Undang nomor 42 tahun 1999 tentang Fidusia maka penyerahan hak milik suatu barang debitor atau pihak ketiga kepada debitor secara kepercayaan sebagai jaminan utang.Fidusia merupakan suatu proses pengalihan hak kepemilikan, sedangkan jaminan fidusia adalah jaminan yang diberikan dalam bentuk fidusia.Sifat jaminan fidusia yakni :Berdasarkan pasal 4 UUJF, jaminan Fidusia merupakan perjanjian ikutan (accesoir) dari suatu perjanjian pokok yang menimbulkan kewajuban bagi para pihak didalam memenuhi suatu prestasi untuk memberikan sesutau atau tidak berbuat sesuatu yang dapat dinilai dengan uang sehingga akibatnya jaminan fidusia harus demi hukum apabila perjanjian pokok yang dijamun dengan Fidusia hapus.Obyek jaminan fidusia yakni benda. Benda adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dialihkan, terdaftar maupun tidak terdaftar, bergerak maupun yang tidak bergerak, dan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan atau hipotik.Benda tidak bergerak harus memenuhi persyaratan antara lain : Benda-benda tersebut tidak dapat dibebani dengan hak tanggungan. Benda-benda tersebut tidak dibebani dengan hak hipotik, untuk benda bergerak, benda-benda tersebut tidak dapat dibebani dengan hak gadai.Perjanjian fidusia adalah perjanjian yang harus dibuat dengan akta notaris dalam Bahasa Indonesia dan merupakan akta jaminan fidusia.Pendaftaran fidusia adalah jaminan fidusia yang lahir pada tanggal dicatat dalam buku daftar fidusia dan merupakan bukti kredutor sebagai pemegang jaminan fidusia diberikan sertifikat jaminan fidusia yang dikeluarkan oleh Kantor Pendaftaran Fidusia.Hapusnya jaminan fidusia yakni jaminan fidusia hapus karena hal sebagai berikut : Hapusnya utang yang dijamin dengan fidusia. Pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh debitor. Musnahnya benda yang menjadi obyek jaminan fidusia.SOAL SOAL1. Berikut dibawah ini yang merupakan jaminan khusus pelunasan piutang adalah kecuali 1. 1. gadai2. hipotik3. fidusia4. subjek hukumJawaban : d. subyek hukum1. Berikut dibawah ini yang bukan merupakan hak tanggungan adalah 1. hak milik2. gadai3. hak guna usaha4. hak pakai atas tanah NegaraJawaban : b. gadai1. Yang merupakan objek jaminan fidusia adalah 1. 1. benda2. utang3. subjek hukum4. badan hukumJawaban : a. benda1. Hak kebendaan yang bersifat pelunasan hutang disebut 1. 1. hak umum2. hak khusus3. hak jaminan4. hipotikJawaban : c. hak jaminan1. Dibawah ini yang merupakan benda jaminan hutang yang bersifat khusus adalah 1. benda tersebut dapat bersifat ekonomis2. benda tersebut merupakan hak tanggungan3. benda tersebut sangat tidak ekonomis4. benda tersebut bersifat gadaiJawaban : a. benda tersebut dapat bersifat ekonomis1. Contoh benda tidak bergerak karena sifatnya adalah 1. 1. saham2. meja3. pohon4. ternakJawaban : c. pohon1. Penyerahan benda bergerak yang dilakukan secara nyata (hand by hand) sedangkan untuk benda tidak bergerak dilakukan balik nama di sebut 1. 1. daluarsa2. pembebanan3. pemilikan4. penyerahanJawaban : d. penyerahan1. Objek hukum menurut pasal 499 KUH perdata, yakni 1. 1. benda2. manusia3. hewan4. tumbuhanJawaban : a. benda1. Suatu benda yang sifatnya dapat dilihat, diraba, dirasakan dengan panca indra disebut 1. obyek hukum2. benda3. benda yang bersifat kebendaan4. benda bergerakJawaban : c. benda yang bersifat kebendaan1. Pembebanan yang dilakukan atas benda tidak bergerak digunakan 1. 1. hipotik2. surat jaminan3. pand4. fidusiasiJawaban : a. hipotik1. Di bawah ini yang bukan termasuk benda yang dapat dijadikan pelunasan jaminan umum adalah1. benda yang bersifat ekonomis2. benda yang dapat dipindahtangankan haknya3. benda yang dapat dinilai dengan uang4. benda yang dapat bersifat komplementer dan subtitusiJawaban : d. benda yang dapat bersifat komplementer dan subtitusi1. Hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak yang diberikan oleh debitur untuk menjamin suatu hutang disebut 1. 1. gadai2. hipotik3. fidusia4. hak tanggunganJawaban : a. gadai1. Fidusia lazim dikenal dengan nama 1. 1. FEO2. HM3. HGU4. BezitJawaban : a. FEO1. Sifat-sifat gadai antara lain kecuali 1. 1. hak preferensi2. accesoir3. inbezitz telling4. zaaksgevolgJawaban : d. zaaksgevolg1. Obyek hak tanggungan terdapat dalam undang-undang 1. 1. pasal 42 tahun 19992. pasal 4 tahun 19963. pasal 21 tahun 19924. pasal 15 tahun 1992Jawaban : b. pasal 4 tahun 19961. Setiap makhluk yang berwenang untuk memiliki, memperoleh dan menggunakan hak-hak kewajiban dalam lalu lintas hukum adalah 1. Subyek hukum2. Badan hukum3. Obyek hukum4. Badan Hukum PrivatJawaban : a. Subyek hukum1. Subyek hukum terdiri dari dua jenis yaitu ..1. Manusia biasa dan badan hukum2. Badan hukum publik dan badan hukum privat3. Manusia dan masyarakat4. Masyarakat dan badan hukumJawaban : a. Manusia biasa dan badan hukum1. Yang termasuk dalam pengertian Badan Hukum ialah..1. Badan-badan perkumpulan yakni orang-orang yang diciptakan oleh Perdata2. Badan-badan perkumpulan yakni orang-orang yang diciptakan oleh pemerintah3. Badan-badan perkumpulan yakni orang-orang yang diciptakan oleh hukum4. Badan-badan perkumpulan yakni orang-orang yang diciptakan oleh NegaraJawaban : c. Badan-badan perkumpulan yakni orang-orang yang diciptakan oleh hukum1. Badan hukum dibedakan dalam 2 bentuk yaitu..1. Subyek hukum dan badan hukum2. Badan hukum publik dan badan hukum privat3. Obyek hukum dan badan hukum4. Badan hukum publik dan obyek hukumJawaban : b. Badan hukum publik dan badan hukum privat1. Badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan banyak orang didalam badan hukum itu adalah.1. Obyek hukum2. Badan hukum3. Badan hukum publik4. Badan hukum privatJawaban : d. Badan hukum privat1. Pasal 511 KUH Perdata terdapat hak atas benda bergerak, diantaranya yang bukan merupakan hak tersebut adalah.1. Hak kebendaan (hipotik)2. Hak memungut hasil benda bergerak3. Hak pakai benda bergerak4. Saham-saham perseroan terbatasJawaban : a. Hak kebendaan (hipotik)1. Dibawah ini selain badan hukum publik yang berkuasa berdasakan perundang-undangan adalah.1. Bank Indonesia2. Perusahaan Negara3. Pemerintah daerah4. KoperasiJawaban : d. Koperasi1. Sifat-sifat hipotik yakni.1. Accesoir & inbezitz telling2. Accesoir & droit de suite3. Accesoir & bezit4. Bezit & droit de preferenceJawaban : b. Accesoir & droit de suite1. Hak gadai tidak akan menjadi hapus dengan dibayarnya sebagian dari hutang tersebut dengan1. Hak gadai bersifat accesoir2. Hak gadai bersifat kebendaan3. Hak gadai tidak dapat di bagi 24. Hak gadai untuk didahulukanJawaban : c. hak gadai tidak dapat dibagi 21. Harta kekayaan debitur menjadi jaminan secara bersama-sama bagi semua kreditur yang memberikan hutang kepadanya. Hal ini terdapat dalam KUH Perdata pasal.1. Pasal 11312. Pasal 11323. Pasal 11334. Pasal 1134Jawaban : b. pasal 1132ESAI1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan subyek hukum dan jenisnya!Subyek hukum adalah setiap makhluk yang berwenang untuk memiliki, memperoleh, dan menggunakan hak-hak kewajiban dalam lalu lintas hukum.Subyek hukum terbagi menjadi 2 yaitu manusia biasa dan badan hokum1. Manusia BiasaManusia biasa (natuurlijke persoon) manusia sebagai subyek hukum telah mempunyai hak dan mampu menjalankan haknya dan dijamin oleh hukum yang berlaku dalam hal itu menurut pasal 1 KUH Perdata menyatakan bahwa menikmati hak kewarganegaraan tidak tergantung pada hak kewarganegaraan.1. Badan HukumBadan hukum (rechts persoon) merupakan badan-badan perkumpulan yakni orang-orang (persoon) yang diciptakan oleh hukum.DAFTAR PUSTAKAKartika S,Elsi dan Advendi.Hukum Dalam Ekonomi(Edisi II Revisi).Grasindo