3
  Nama : Asmi Marina Claudiah  NIM : 12155 MERAIH KENIKMATAN TERTINGGI DENGAN MENJAGA IBADAH Alhamdulillah rabbil’aalamin, wabihi nasta’iinu’alaa umuuriddunya wad diin, wash shalaatu was salaamu ‘alaa sayyidina muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iin , ammaa ba’d.  Kehidupan yang bahagia dan sejahtera adalah dambaan bagi setiap manusia. Dari waktu ke waktu kita berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita dan keluarga kita. Bangun pagi pulang petang, bekerja membanting tulang dengan harapan supaya kita memperoleh kehidupan yang lebih baik. Bagi setiap umat Islam, bekerja adalah sebuah kewajiban. Apalagi untuk menggapai kebahagiaan dan kesejahteraan, itu adalah sebuah cita-cita yang luhur. Insya Allah cita-cita tersebut akan menjadi sempurna dan membawa sebenar-benarnya kebaikan jika Allah adalah tujuannya. Tak dapat dipungkiri bahwa kadang-kadang kita lupa. Ketika kita sibuk dengan urusan dunia, urusan akhirat kita lalaikan. Untuk itulah Allah memerintahkan supaya kita selalu menjaga ibadah kita. Salah satu tujuannya adalah agar kita selalu ingat bagian kira di akhirat. Kaum muslimin yang dirahmati Allah! Ibadah bukanlah beban. Allah SWT. Tidak membebankan sesuatu kepada seseorang melainkan seseuai dengan kemampuannya. Begitu pula dalam beramal dan beribadah, Allah tidak menuntut seseorang untuk melakukan suatu amal ibadah yang besar dan luar biasa, yang lebih Allah cintai adalah amal ibadah yang dilakukan secara terus menerus walaupun sedikit. Seperti diriwayatkan dalam sebuah hadis, “Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang terus menerus walaupun sedikit.” (HR. Bukhari-Muslim) Coba kita jujur pada diri sendiri, pernahkah kita merasa terganggu ketika kita sedang sibuk bekerja atau sedang menemui seseorang yang kita anggap penting, kemudian suara adzan memanggil kita? Apa yang kemudian kita pilih? Meneruskan bekerja dan menunda shalat? Meneruskan pertemuan dan mengabaikan panggilan shalat? Atau menghentikan segala aktivitas untuk segera memenuhi panggilan Allah? Hadirin yang dirahmati Allah!

kultumku.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Nama: Asmi Marina ClaudiahNIM: 12155MERAIH KENIKMATAN TERTINGGI DENGAN MENJAGA IBADAH

Alhamdulillah rabbilaalamin, wabihi nastaiinualaa umuuriddunya wad diin, wash shalaatu was salaamu alaa sayyidina muhammadin waalaa aalihi washahbihi ajmaiin, ammaa bad.Kehidupan yang bahagia dan sejahtera adalah dambaan bagi setiap manusia. Dari waktu ke waktu kita berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita dan keluarga kita. Bangun pagi pulang petang, bekerja membanting tulang dengan harapan supaya kita memperoleh kehidupan yang lebih baik.Bagi setiap umat Islam, bekerja adalah sebuah kewajiban. Apalagi untuk menggapai kebahagiaan dan kesejahteraan, itu adalah sebuah cita-cita yang luhur. Insya Allah cita-cita tersebut akan menjadi sempurna dan membawa sebenar-benarnya kebaikan jika Allah adalah tujuannya.Tak dapat dipungkiri bahwa kadang-kadang kita lupa. Ketika kita sibuk dengan urusan dunia, urusan akhirat kita lalaikan. Untuk itulah Allah memerintahkan supaya kita selalu menjaga ibadah kita. Salah satu tujuannya adalah agar kita selalu ingat bagian kira di akhirat.Kaum muslimin yang dirahmati Allah!Ibadah bukanlah beban. Allah SWT. Tidak membebankan sesuatu kepada seseorang melainkan seseuai dengan kemampuannya. Begitu pula dalam beramal dan beribadah, Allah tidak menuntut seseorang untuk melakukan suatu amal ibadah yang besar dan luar biasa, yang lebih Allah cintai adalah amal ibadah yang dilakukan secara terus menerus walaupun sedikit. Seperti diriwayatkan dalam sebuah hadis, Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang terus menerus walaupun sedikit. (HR. Bukhari-Muslim)Coba kita jujur pada diri sendiri, pernahkah kita merasa terganggu ketika kita sedang sibuk bekerja atau sedang menemui seseorang yang kita anggap penting, kemudian suara adzan memanggil kita? Apa yang kemudian kita pilih? Meneruskan bekerja dan menunda shalat? Meneruskan pertemuan dan mengabaikan panggilan shalat? Atau menghentikan segala aktivitas untuk segera memenuhi panggilan Allah?Hadirin yang dirahmati Allah!Dalam kehidupan keseharian, kita selalu disuguhi oleh berbagai macam pilihan. Termasuk dalam beribadah, jika kita berpegang teguh pada keimanan terhadap Allah, pilihan untuk tetap menjaga ibadah akan terasa kenikmatannya.Sekarang tinggal bagaimana caranya kita meneguhkan hati dan niat kita guna menjaga keteguhan ibadah kita supaya kenikmatannya dapat kita rasakan. Perlu kita sadari bahwa walaupun amal ibadah itu kita tujukan hanya kepada Allah, namun sesungguhnya amal ibadah tersebut adalah untuk kebaikan kita sebagai manusia. Bahkan setiap amal saleh yang kita niatkan sebagai ibadah akan dibalas oleh Allah dengan balasan yang lebih baik. Seperti firman-Nya : Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An-Nahl : 97)Selain memperoleh nikmat kebaikan seperti yang disebutkan dalam ayat diatas, secara fisik, kenikmatannya juga dapat dirasakan secara langsung. Contohnya bagi orang yang membiasakan diri untuk selalu menjaga shalat dan puasa, badannya akan senantiasa terasa bugar hingga usia tua. Orang yang menjaga shalatnya berarti juga menjaga kesehatan tubuhnya melalui gerakan-gerakan shalat. Menurut beberapa penelitian, salah satu manfaat gerakan shalat, yaitu dapat memperlancar sirkulasi darah kita. Selain itu, dengan shalat orang-orang yang sudah lanjut usia akan terjaga dari penyakit pikun. Hal ini dikarenakan pikiran orang-orang yang melakukan shalat selalu diingatkan dalam waktu-waktu shalat serta hafalan-hafalan bacaan di dalam shalat.Sedangkan untuk puasa, ibadah ini dapat memelihara kesehatan lambung kita. Saat berpuasa, lambung kita tidak dibebani dengan aktivitas yang berat untuk mencerna makanan, serta diberi waktu yang cukup untuk beristirahat. Selain itu tubuh kita juga akan dijauhkan dari berbagai macam penyakit, seperti yang disabdakan Rasulullah SAW. dalam sebuah hadis, Lambung di dalam perut adalah rumah penyakit. Dan sumber penyakit adalah makanan. Sedang menjaga makanan adalah sumber segala obat.Kaum muslimin yang dirahmati Allah!Selain shalat dan puasa, masih banyak lagi amal-amal ibadah yang dapat kita usahakan untuk selalu kita jaga kesinambungannya seperti bersedekah, berinfak, berzakat, tolong menolong dalam kebaikan, membaca Al-Quran, serta amal ibadah lainnya. Untuk mendapatkan kenikmatan dalam menjaga amal-amal ibadah tersebut, pada intinya kita harus mampu membuka kesadaran bahwa ketaatan dan keistiqamahan kita menjaga ibadah tersebut sejatinya adalah perintah Allah supaya kita bahagia dan sejahtera di dunia dan di akhirat.Seperti janji Allah SWT. bahwa di akhirat nanti kita akan memperoleh kebaikan dan nikmat karena amal ibadah kita di dunia, yaitu kenikmatan surga. Bagi kita yang benar-benar menjaga amal ibadah sebagai bukti keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, Allah menyediakan tambahan nikmat sebagai setinggi-tingginya nikmat yang akan diperoleh manusia diperoleh manusia di akhirat. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Shuhaib bin Sinan ra., Rasulullah SAW. bersabda, jika penghuni surga telah masuk surga, Allah SWT. berfirman, apakah kalian (wahai penguin surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan (dari kenikmatan surga?) maka mereka menjawab, Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari (azab) neraka? maka, (pada waktu itu) Allah membuka hijab (yang menutupi wajah-Nya Yang Maha mulia), dan penghuni surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai daripada melihat (wajah) Allah SWT.Aquulu qaulii hadza wastaghfiru llaaha lii walakum innahu huwal ghafuururrahimu