Lapkas Iship Obgyn Peb

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    1/29

    LAPORAN KASUS

    KEHAMILAN DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT

    OLEH:

    dr. Anditha Namira Rezk Sit!m"#$

    PENDAMPING:

    Dr. I%ma Ninda Nin&%ih

    Dr. 'itrika R Ria%a

    PEMBIMBING:

    dr. U(an& Rid)an P* S".OG

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

    DR. TENGKU MANS+UR TAN,UNG BALAIPROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA

    TAN,UNG BALAI

    -/0

    KATA PENGANTAR 

    1

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    2/29

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil

    menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Kehami$an den&an Preek$am"%ia

    Berat”.

    Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh

    karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersi!at membangun selalu

     penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

    Akhir kata penulis mengu"apkan terima kasih kepada semua pihak yang

    telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampaiakhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai setiap langkah kita.

    #edan $%&'

    Penulis

    DA'TAR ISI

    2

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    3/29

    Kata Pen&antar............................................................................................... i

    Da1tar I%i........................................................................................................ii

    Ba2 / Pendah#$#an ........................................................................................ /

    Ba2 - Tin(a#an P#%taka ................................................................................ 3

      $.& Preeklamsia.......................................................................................... (

      $.&.&. )e!inisi ................................................................................... (

      $.&.$. *tiologi ................................................................................... (

      $.&.(. +lasi!ikasi ............................................................................... ,

      $.&.,. nsidensi dan aktor /esiko .................................................... 0

      $.&.0. Pato!isiologi............................................................................. 1

      $.&.'. #ani!estasi +linis ................................................................... &%

      $.&.1. Penatalaksanaan ...................................................................... &&

      $.&.2. Pen"egahan ............................................................................. &2

    Ba2 III La"!ran Ka%#% ................................................................................. -/

    Ba2 I4 Di%k#%i Ka%#% .................................................................................... -5

    Ba2 4 Da1tar P#%taka .................................................................................... -6

    BAB I

    PENDAHULUAN

    3

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    4/29

    Preeklampsia 3P*4 merupakan kumpulan gejala atau sindroma yang

    mengenai wanita hamil dengan usia kehamilan di atas $% minggu dengan tanda

    utama berupa adanya hipertensi dan proteinuria.5mumnya wanita hamil tersebut

    tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan 6askular atau hipertensi sebelumnya.&

    *tiologi preeklampsia sampai sekarang belum diketahui dengan

     pasti.&$7anyak teori dikemukakan tetapi belum ada yang mampu memberi

     jawaban yang memuaskan.8leh karena itu preeklampsia sering disebut sebagai

    “the disease o! theory”.(

    nsidens preeklampsia sebesar ,90 kasus per &%.%%% kelahiran hidup padanegara maju.)i negara berkembang insidensnya ber6ariasi antara '9&% kasus per 

    &%.%%% kelahiran hidup./erata insidensi preeklampsia pada umumnya 0:

    kejadian ini dipengaruhi oleh paritas predisposisi ras genetik dan

    lingkungan.,0Angka kematian ibu akibat kasus preeklampsia ber6ariasi antara %-

    ,:.Penyebab kematian terbanyak wanita hamil akibat preeklampsia adalah

     perdarahan intraserebral dan edema paru.*!ek preeklampsia pada kematian

     perinatal berkisar antara &%-$2:.Penyebab terbanyak kematian perinataldisebabkan prematuritas pertumbuhan janin terhambat dan solutio plasenta.$

    Angka kejadian preeklampsia rata-rata sebanyak ': dari seluruh

    kehamilan dan&$: pada kehamilan primigra6ida. +ejadian penyakit ini lebih

     banyak dijumpai padaprimigra6ida terutama primigra6ida pada usia muda

    daripada multigra6ida.$

    BAB II

    TIN,AUAN PUSTAKA

    4

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    5/29

    -./. Preek$am"%ia

    -././ De1ini%i

    Preeklampsia 3P*4 merupakan kumpulan gejala atau sindroma yang

    mengenai wanita hamil dengan usia kehamilan di atas $% minggu dengan tanda

    utama berupa adanya hipertensi dan proteinuria. 7ila seorang wanita memenuhi

    kriteria pree"lampsia dan disertai kejang yang bukan disebabkan oleh penyakit

    neurologis dan atau koma maka ia dikatakan mengalami eklampsia. 5mumnya

    wanita hamil tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan 6askular atau

    hipertensi sebelumnya.&

    +umpulan gejala itu berhubungan dengan 6asospasme peningkatan

    resistensi pembuluh darah peri!er dan penurunan per!usi organ.+elainan yang

     berupa lesi 6askuler tersebut mengenai berbagai sistem organ termasuk 

     plasenta.Selain itu sering pula dijumpai peningkatan akti6asi trombosit dan

    akti6asi sistem koagulasi.&-1

    -./.-. Eti!$!&i

    *tiologi preeklampsia sampai sekarang belum diketahui dengan

     pasti.7anyak teori dikemukakan tetapi belum ada yang mampu memberi jawaban

    yang memuaskan.8leh karena itu preeklampsia sering disebut sebagai “the

    disease o! theory”. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal

     berikut;(

    &. peningkatan angka kejadian preeklampsia pada primigra6ida kehamilan

    ganda hidramnion dan mola hidatidosa$. peningkatan angka kejadian preeklampsia seiring bertambahnya usia

    kehamilan(. perbaikan keadaan pasien dengan kematian janin dalam uterus,. penurunan angka kejadian preeklampsia pada kehamilan-kehamilan

     berikutnya0. mekanisme terjadinya tanda-tanda preeklampsia seperti hipertensi edema

     proteinuria kejang dan koma

    5

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    6/29

    Sedikitnya terdapat empat hipotesis mengenai etiologi preeklampsia hingga saat

    ini yaitu; ,

    &. skemia plasenta yaitu in6asi tro!oblas yang tidak normal terhadap arteri

    spiralis sehingga menyebabkan berkurangnya sirkulasi uteroplasenta yang

    dapat berkembang menjadi iskemia plasenta.$. Peningkatan toksisitas 6ery low density lipoprotein 3im proteolitik dan radikal bebas.,. ?enetik.

    Teori yang paling diterima saat ini adalah teori iskemia plasenta.Namun

     banyak !aktor yang menyebabkan preeklampsia dan di antara !aktor-!aktor yang

    ditemukan tersebut seringkali sukar ditentukan apakah !aktor penyebab atau

    merupakan akibat.

    -./.3. K$a%i1ika%i

    Preeklampsia dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia berat 3P*74.&-

    '

    &. Preeklampsia ringan

    )ikatakan preeklampsia ringan bila;

    a4 Tekanan darah sistolik antara &,%-&'% mm@g dan tekanan darah b4 diastolik %-&&% mm@g"4 Proteinuria minimal 3B $gC=C$, jam4d4 Tidak disertai gangguan !ungsi organ

    $. Preeklampsia berat

    )ikatakan preeklampsia berat bila;

    a4 Tekanan darah sistolik D &'% mm@g atau tekanan darah diastolik D &&%

    mm@g b4 Proteinuria 3D 0 gC=C$, jam4 atau positi! ( atau , pada pemeriksaan

    kuantitati! "4 7isa disertai dengan ;

    i. 8liguria 3urine E ,%% m=C$,jam4ii. +eluhan serebral gangguan penglihatan

    iii. Nyeri abdomen pada kuadran kanan atas atau daerahepigastrium

    i6. ?angguan !ungsi hati dengan hiperbilirubinemia

    6

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    7/29

    6. *dema pulmonum sianosis6i. ?angguan perkembangan intrauterine

    6ii. #i"roangiopathi" hemolyti" anemia trombositopenia

    (. Fika terjadi tanda-tanda preeklampsia yang lebih berat dan disertai

    denganadanya kejang maka dapat digolongkan ke dalam eklampsia.

    Preklampsia berat dibagi dalam beberapa kategori yaitu;

    a. P*7 tanpa impending eclampsia b. P*7 dengan impending eclampsia dengan gejala-gejala impending di

    antarany anyeri kepala mata kabur mual dan muntah nyeri epigastrium dan

    nyeri abdomen kuadran kanan atas.

     

    -./.7. In%iden% dan 'akt!r Re%ik!

    nsidens preeklampsia sebesar ,90 kasus per &%.%%% kelahiran hidup pada

    negara maju. )i negara berkembang insidensnya ber6ariasi antara '9&% kasus per 

    &%.%%% kelahiran hidup. Angka kematian ibu akibat kasus preeklampsia ber6ariasi

    antara %-,:.

    Angka kematian ibu meningkat karena komplikasi yang dapat mengenai

     berbagai sistem tubuh. Penyebab kematian terbanyak wanita hamil akibat

     preeklampsia adalah perdarahan intraserebral dan edema paru. *!ek preeklampsia

     pada kematian perinatal berkisar antara &%-$2:.Penyebab terbanyak kematian

     perinatal disebabkan prematuritas pertumbuhan janin terhambat dan solutio

     plasenta. Sekitar 10: eklampsia terjadi antepartum dan sisanya terjadi pada

     postpartum. @ampir semua kasus 30:4 eklampsia antepartum terjadi pada

    trimester ketiga.,-0

    Angka kejadian preeklampsia rata-rata sebanyak ': dari seluruh

    kehamilan dan &$: pada kehamilan primigra6ida. +ejadian penyakit ini lebih

     banyak dijumpai pada primigra6ida terutama primigra6ida pada usia muda

    daripada multigra6ida.(

    Penelitian mengenai pre6alensi preeklampsia dan P*7 di ndonesia

    dilakukan di /umah Sakit )enpasar. Pada primigra6ida !rekuensi

     preeklampsiaCeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigra6ida

    terutama primigra6ida muda. @asil penelitian tersebut menunjukkan insidensi

    7

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    8/29

     preeklampsia pada primigra6ida &&%(:. Angka kematian maternal akibat

     penyakit ini 2%1: dan angka kematian perinatal $1,$:. Sedangkan pada

     periode Fuli &1 sCd Funi $%%% didapatkan && kasus 3&$&:4 P*7 dengan 00

    kasus di antaranya dirawat konser6ati!.

    )ari berbagai ma"am !aktor risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan

    maka dapat dikelompokkan sebagai berikut.,'

    &4 Primigra6ida$4 @iperplasentosis seperti molahidatidosa kehamilan ganda diabetes melitus

    hidrops !etalis bayi besar.(4 5mur yang ekstrim.,4 /iwayat keluarga yang pernah mengalami preeklampsia dan eklampsia04 Penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil'4 8besitas

    -./.8. Pat!1i%i!$!&iPerubahan pokok yang didapatkan pada preeklampsia adalah adanya

    spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. 7ila spasme

    arteriolar juga ditemukan di seluruh tubuh maka dapat dipahami bahwa tekanan

    darah yang meningkat merupakan kompensasi mengatasi kenaikan tahanan peri!er 

    agar oksigenasi jaringan tetap ter"ukupi. Sedangkan peningkatan berat badan dan

    edema yang disebabkan penimbunan "airan yang berlebihan dalam ruang

    interstitial belum diketahui penyebabnya. 7eberapa literatur menyebutkan bahwa

     pada preeklampsia dijumpai kadar aldosteron yang rendah dan kadar prolaktin

    yang tinggi dibandingkan pada kehamilan normal. Aldosteron penting untuk 

    mempertahankan 6olume plasma dan mengatur retensi air serta natrium. Pada

     preeklampsia permeabilitas pembuluh darah terhadap protein meningkat.&-'

    Turunnya tekanan darah pada kehamilan normal ialah karena 6asodilatasi

     peri!er yang diakibatkan turunnya tonus otot polos arteriol. @al ini kemungkinan

    akibat meningkatnya kadar progesteron di sirkulasi dan atau menurunnya kadar 

    8

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    9/29

    6asokonstriktor seperti angiotensin adrenalin dan noradrenalin dan atau

    menurunnya respon terhadap >at->at 6asokonstriktor. Semua hal tersebut akan

    meningkatkan produksi 6asodilator atau prostanoid seperti P?*$ atau P?$. Pada

    trimester ketiga akan terjadi peningkatan tekanan darah yang normal seperti

    tekanan darah sebelum hamil. &-'

    7anyak teori yang dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan

    yaitu;&. Teori +elainan

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    10/29

    $. Teori skemia Plasenta dan pembentukan radikal bebasPlasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan

    oksidan. Salah satu oksidan penting yang dihasilkan plasenta iskemia adalah

    radikal hidroksil yang sangat toksis khususnya terhadap membran sel endotel

     pembuluh darah. /adikal hidroksil akan merusak membran sel yang

    mengandung banyak asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak

    Peroksida lemak selain akan merusak sel juga akan merusak nukleus dan

     protein sel endotel. Produksi oksidan dalam tubuh yang bersi!at toksis selalu

    diimbangi dengan produksi anti oksidan.

    (. Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilanPada hipertensi dalam kehamilan telah terbukti bahwa kadar oksidan

    khususnya peroksida lemak meningkat sedangkan antioksidan misal 6itamin *

     pada hipertensi dalam kehamilan menurun sehingga terjadi dominasi kadar 

    oksidan peroksida lemak yang relati! tinggi.Peroksida lemak sebagai oksidan yang sangat toksis ini akan beredar di

    seluruh tubuh dalam aliran darah dan akan merusak membran sel endotel.

    #embran sel endotel lebih mudah mengalami kerusakan oleh peroksida lemak 

    karena letaknya langsung berhubungan dengan aliran darah dan mengandung

     banyak asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat rentan terhadap

    oksidan radikal hidroksil yang akan berubah menjadi peroksida lemak.

    ,. )is!ungsi sel endotela4 ?angguan metabolisme prostaglandin karena salah satu !ungsi sel endotel

    adalah memproduksi prostaglandin yaitu menurunnya produksi prostasiklin

    yang merupakan 6asodilator kuat.

     b4 Agregasi sel trombosit pada daerah endotel yang mengalami kerusakan untuk 

    menutup tempat-tempat dilapisan endotel yang mengalami kerusakan.

    Agregasi trombosit memproduksi tromboksan yang merupakan suatu

    6asokonstriktor kuat."4 Perubahan khas pada sel endotel kapilar glomerulus.d4 Peningkatan permeabilitas kapilar e4 Peningkatan produksi bahan-bahan 6asopresor 

    !4 Peningkatan !aktor koagulasi

    10

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    11/29

    0. Teori ntoleransi munologik antara bu dan Fanina4 Primigra6ida mempunyai risiko lebih besar terjadinya hipertensi dalam

    kehamilan jika dibandingkan dengan multigra6ida. b4 bu multipara yang kemudian menikah lagi mempunyai risiko lebih besar 

    terjadinya hipertensi dalam kehamilan jika dibandingkan dengan suami

    sebelumnya.

    "4 =amanya periode hubungan seks sampai saat kehamilan ialah makin lama

     periode ini makin ke"il terjadinya hipertensi dalam kehamilan.

    '. Teori Adaptasi +ardio6askular Pada hipertensi dalam kehamilan kehilangan daya re!rakter terhadap bahan

    6asokonstriktor dan ternyata terjadi peningkatan kepekaan terhadap bahan-

     bahan 6asopresor. Artinya daya re!rakter pembuluh darah terhadap bahan

    6asopresor hilang sehingga pembuluh darah menjadi sangat peka terhadap

     bahan 6asopresor. Peningkatan kepekaan pada kehamilan yang akan menjadi

    hipertensi dalam kehamilan sudah dapat ditemukan pada kehamilan dua puluh

    minggu. akta ini dapat dipakai sebagai prediksi akan terjadinya hipertensi

    dalam kehamilan.

    1. Teori ?enetik Telah terbukti bahwa pada ibu yang mengalami pereeklampsia maka $':

    anak perempuannya akan mengalami preeklampsia pula sedangkan hanya 2:

    anak menantu mengalami preeklampsia.

    2. Teori )e!isiensi ?i>i+onsumsi minyak ikan dapat mengurangi risiko preeklampsia dan

     beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa de!isiensi kalsiummengakibatkan risiko terjadinya preeklampsiaCeklampsia.

    . Teori Stimulus n!lamasiTeori ini berdasarkan !akta bahwa lepasnya debris tro!oblas di dalam

    sirkulasi darah merupakan rangsangan utama terjadinya proses in!lamasi.

    )is!ungsi endotel pada preeklampsia akibat produksi debris tro!oblas plasenta

     berlebihan tersebut diatas mengakibatkan akti!itas leukosit yang tinggi pada

    sirkulasi ibu. Peristiwa ini disebut sebagai keka"auan adaptasi dari proses

    11

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    12/29

    in!lamasi intra6askular pada kehamilan yang biasanya berlangsung normal dan

    menyeluruh.

    +ebanyakan penelitian melaporkan terjadi kenaikan kadar TN-alpha padaP* dan 5?/. TN-alpha dan =-& meningkatkan pembentukan trombin platelet-

    activating factor (PAF), faktor VIII related anitgen, PA-& permeabilitas endotel

    ekspresi GA#-&

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    13/29

    tekanan sistolik dan tekanan diastolik sebesar % mm@g atau lebih menetap

    menunjukan keadaan abnormal.

     !enaikan "erat "adan. Peningkatan berat badan yang terjadi tiba-tiba dan

    kenaikan berat badan yang berlebihan merupakan tanda pertama preeklampsia.

    Peningkatan berat badan sekitar %,0 kg per minggu adalah normal tetapi bila

    lebih dari & kg dalam seminggu atau ( kg dalam sebulan maka kemungkinan

    terjadinya preeklampsia harus di"urigai. Peningkatan berat badan yang mendadak 

    serta berlebihan terutama disebabkan oleh retensi "airan dan selalu dapat

    ditemukan sebelum timbul gejala edema nondependent yang terlihat jelas seperti

    edema kelopak mata kedua lengan atau tungkai yang membesar. Protein#ria. )erajat proteinuria sangat ber6ariasi menunjukan adanya

    suatu penyebab !ungsional dan bukan organik. Pada preeklampsia awal

     proteinuria mungkin hanya minimal atau tidak ditemukan sama sekali. Pada kasus

    yang berat proteinuria biasanya dapat ditemukan dan men"apai &% grCl.

    Proteinuria hampir selalu timbul kemudian dibandingkan dengan hipertensi dan

     biasanya terjadi setelah kenaikan berat badan yang berlebihan.

     $%eri kepala. ?ejala ini jarang ditemukan pada kasus ringan tetapisemakin sering terjadi pada kasus yang lebih berat. Nyeri kepala sering terasa

     pada daerah !rontalis dan oksipitalis dan tidak sembuh dengan pemberian

    analgesik biasa.Pada wanita hamil yang mengalami serangan eklampsia nyeri

    kepala hebat hampir selalu mendahului serangan kejang pertama.

     $%eri epigastri#m. Nyeri epigastrium atau nyeri kuadran kanan atas

    merupakan keluhan yang sering ditemukan pada preeklampsia berat dan dapat

    menjadi presiktor serangan kejang yang akan terjadi. +eluhan ini mungkin

    disebabkan oleh regangan kapsula hepar akibat edema atau perdarahan.

    Gangg#an penglihatan.?angguan penglihatan yang dapat terjadi di

    antaranya pandangan yang sedikit kabur skotoma hingga kebutaan sebagian atau

    total.+eadaan ini disebabkan oleh 6asospasme iskemia dan perdarahan petekie

     pada korteks oksipital.0-1

    -./.9. Penata$ak%anaan

    13

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    14/29

    #enurut Instit#te of &"stetricians and G%naecologist 'o%al ollege of ph%sicians

    of Ireland, penatalaksanaan preeklampsia berupa;

    &4 Preeklampsia ringanTerjadi pada &0-$0: wanita dengan hipertensi kronis yang berujung pada

     preeklampsia. /ata-rata terjadi pada minggu ke ($ kehamilan. #aka daripada itu

     penatalaksanaan hipertensi kehamilan seharusnya ter!okus pada monitoring ibu

    dan janin apakah sudah berkembang menjadi preeklampsia hipertensi berat

    ataupun an"aman pada janin. #inimal analisa urin dan pemeriksaan tekanan darah

    dilakukan setiap minggu.a. Tempat Perawatan

    +omponen dalam perawatan meliputi unit rumah sakit dan dokter umum

    dapat digunakan dalam penanganan preeklampsia ringan dan hipertensi kehamilan

    tanpa proteinuria. +elayakannya tergantung pada jarak rumah sakit pemenuhan

    kebutuhan pasien dan progres preeklampsia yang lambat b. *6aluasi Awal

    +on!irmasi peningkatan tekanan darah yang dilakukan berulang-ulang dan

     pemeriksaan ekskresi protein urin merupakan bagian dari e6aluasi awal.

    Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan jika ada peningkatan tekanan darah

    yang berkelanjutan antara %- mm@g dan seharusnya dilakukan monitor; tes!ungsi renal termasuk asam urat elektrolit serum tes !ungsi hati dan hitung darah

    lengkap.Pemeriksaan !etus dengan 5S? untuk menge6aluasi berat janin progres

    dari pertumbuhan janin indeks "airan amnion dan #m"ilical arter% Doppler 

    velocimetr% harus dilakukan pada saaat diagnosis setiap , minggu.". Penatalaksanaan hipertensi kehamilan tanpa proteinuria dan preeklampsia

    ringan.Terapi medis hipertensi ringan belum menunjukkan peningkatan hasil

     pada neonatus dan mungkin bisa menutupi diagnosis dalam perubahan yang

    mengarah pada hipertensi berat. Penatalaksanaan seharusnya dapat men"egah

    terjadinya hipertensi sedang maupun berat. )engan target menurunkan atau

    memperke"il komplikasi seperti gangguan pada serebro6askular.5ntuk wanita tanpa masalah kesehatan yang mendasar obat anti hipertensi

     perlu digunakan untuk menjaga tekanan sistolik pada &(%-&00 mm@g dan tekanan

    diastolik 2%-&%0 mm@g. 5ntuk wanita yang sudah memiliki masalah kesehatan

    yang mendasar seperti penyakit ginjal dan diabetes perlu menjaga tekanan

    14

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    15/29

    darahnya pada tekanan darah sistolik &(%-&( mm@g dan tekanan diastol 2%-2

    mmhg.

    La2eta$!$ adalah "ampuran antara al!a dan beta adrenergik antagonis yangdapat menurunkan tekanan darah ibu tanpa adanya e!ek pada janin. )osis inisial

    diberikan dengan &%% mg dua sampai tiga kali perhari. )osis ini dapat diberikan

    sampai dosis maksimum yaitu '%% mg , kali sehari. Perlu diperhatikan bahwa

    labetalol ini kontra indikasi pada wanita dengan riwayat asthma.Meti$d!"a adalah obat antihipertensi yang bekerja se"ara sentral sehingga

    tidak memeiliki e!ek samping pada sirkulasi uteroplasenta. #etildopa diberikan

    dengan dosis mulai dari $0% mg tiga kali sehari sampai dengan &g tiga kali

    sehari. #etildopa tidak sesuai untuk kondisi yang membutuhkan kontrol

    hipertensi se"ara tepat karena untuk men"apai e!ek terapinya metildopa

    membutuhkan waktu $, jam. Semakin tinggi dosis metildopa yang digunakan

    maka akan meningkatkan e!ek samping seperti depresi dan sedasi.Ni1edi"in  adalah calci#m channel antagonist . obat ini merupakan

    antihpertensi yang potensial dan sebaiknya tidak diberikan se"ara sublingual

    karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah se"ara "epat dan kemudian

    dapat membahayakan janin. 7erbeda dengan Ni!edipine yang bekerja se"ara long acting 3Adalat =A4 tidak menyebabkan terjadinya e!ek samping pada sirkulasi

    uteroplasenta. 5ntuk kontrol hipertensi ni!edipin diberikan mulai dari dosis (%

    mgChari sampai dengan &$% mgChari.Fika dosis inisial dari obat-obat tersebut gagal untuk mengkontrol tekanan

    darah se"ara adekuat dosis tersebut perlu ditingkatkan se"ara bertahap sampai

     pada dosis maksimum. Fika kontrol tekanan darah yang adekuat belum ter"apai

    mungkin diperlukan obat antihipertensi lainnya.

    Ta2e$ - M!nit!r Hi"erten%i Ge%ta%i!na$ dan Preek$am"%ia NHBPEP* -;

    TABLE -. 'ETAL MONITORING IN GESTATIONAL AND PREEKLAMPSIA

    Ge%tati!na$ H"erten%i!n

    3hypertension only without proteinuria with normal laboratory test results and without

    symptomps4

    • *stimation o! !etal growth and amnioti" !luid status should be per!ormed

    at diagnosis. ! results are normal repeat testing only i! there is signi!i"ant

    "hange in maternal "ondition.

    •  Nonstress test 3NST4 should be per!omed at diagnosis. ! NST is

    15

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    16/29

    nonrea"ti6e per!orm biophysi"al pro!ile 37PP4. ! 7PP 6alue is eight or i! NST is

    rea"ti6e repeat testing only i! there is signi!i"ant "hange in maternal "ondition.Mi$d Preeyme 6alues and no maternal

    symptoms4

    • *stimation o! !etal growth and amnioti6 !luid status should be per!omed

    at diagnosis. ! results are normal repeat testing e6ery ( weeks.

    •  NST 7PP or both should be per!omed at diagnosis. ! NSt is rea"ti6e or

    it 7PP 6alue is eight repeat weekly. Testing should be repeated immediately i!

    there is abrupt "hange in maternal "ondition.

    • ! estimated !etal weight by ultrasound is B&%th per"entile !or gestasional

    age or i! there is olygohydramnios 3amnioti" !luid E 0 "m4. Then testing should be per!omed at least twi"e weekly.

    a4 PartusPenatalaksanaan yang terahir dari preeklampsia adalah melahirkan

     bayinya. Setelah (1 minggu kehamilan berjalan pertimbangan persalinan perlu

    diberikan. Penilaian se"ara klinis termasuk gejala-gejala pada ibu hamil tersebut

    derajat keparahan preeklampsia keadaan janin dan kondisi ser6iks yang

    mendukung. Fika terjadi kondisi ketika sudah pada usia kehamilan (1 minggu

     preeklampsia ringan tetapi kondisi ser6iks tidak mendukung maka induksi untuk 

     persalinan ditunda khususnya pada wanita yang sebelumnya pernah seksio

    "esareae. Penyebab tertentu juga terjadi pada ibu hamil yang obesitas. Pada

     beberapa kegawat daruratan klinis perlu dilakukan persiapan seksio "esareae. vidence yang berasal dari @HPTAT Trial 3koopmans et al. $%%4

    menunjukkan bahwa pada wanita dengan hipertensi kehamilan dan preeklampsia

    ringan induksi partus setelah kehamilan (1 minggu dihubungkan dengan

     penurunan kegawat daruratan maternal dan tanpa perubahan kondisi janin ataupun

    tanpa indikasi seksio "esarea maka induksi persalinan bisa dilakukan dalam

    situasi ini.

    Ta2e$ 3 Indika%i Termina%i "ada Preek$am"%ia NHBPEP*

    -;

    16

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    17/29

    MATERNAL 'ETAL

    • ?estasional age I(2

    weeks

    • Platelet "ount B&%%.%%%

    "ells Cmm(

    • Progressi6e deterioration

    in hepati" !un"tion

    • Progressi6e deeroration in

    renal !un"tion

    • Suspe"ted abruptio

     pla"entae

    • Persistent se6ere

    heada"hes or 6isual "hanges

    • Persistent se6ere

    epigastri" pain nausea or

    6omiting

    • Se6ere !etal growth

    restri"tion

    •  Nonreassuring !etal testing

    results

    • 8ligohydramnions

    PREE=LAMPSI

    $4 Penatalaksanaan preeklampsia berata4 Pilihan pertama; =abetalol

    Fika pasien dapat metoleransi terapi dapat diberikan dosis inisial sebesar 

    $%% mg se"ara oral. 7iasanya dengan pemberian tersebut dapat memberikan hasil

     penurunan tekanan darah dalam waktu setengah jam. )osis berikutnya dapat

    diberikan (% menit setelahnya jika diperlukan.Fika tidak ada respon dengan pemberian se"ara oral maka kontrol dapat

    dilakukan dengan bolus labetalol 0% mg se"ara berulang dan selanjutnya dengan

    in!us labetalol.n!us bolus 0% mg diberikan minimal dalam 0 menit maka e!eknya akan

    mun"ul pada &% menit berikutnya. )apat diulang lagi jika tekanan darah tidak 

    turun dari &'%C&%0. )osis dapat diberikan mulai dari 0% mg sampai dosis

    maksimum $%% mg dengan inter6al &% menit.Fika setelah pemberian labetalol se"ara intra6ena tidak menurunkan

    tekanan darah dibawah &'%C&%0 mm@g dalam satu sampai satu setengah jam

    maka perlu diberikan obat antihipertensi pilihan ke dua.

     b4 Pilihan kedua

    Hdra$azine

    17

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    18/29

    @ydrala>ine dapat diberikan dengan bolus $0 mg. )apat diulang setiap $%

    menit sampai dosis maksimum $% mg. )apat diikuti dengan in!us hydrala>in ,%

    mg dalam ,% ml normal saline dengan &-0 mlCjam.Ni1edi"ine

     Ni!edipine sebaiknya tidak diberikan se"ara sublingual untuk wanita

    hipertensi. 7isa terjadi hipotensi bersamaan dengan pemberian ni!edipine dan

    magnesium sul!at maka daripada itu ni!edipine diresepkan pada wanita dengan

    hipertensi berat. Ni!edipine oral dapat diberikan dengan ( preparat; kapsul modi!ikasi

    dengan $ kali dosis regular dalam &$ jam dan modi!ikasi dengan tablet dosis

    regular dalam $, jam.

    Ma&ne%i#m S#$1at

    #agnesium sul!at diberikan untuk penanganan kasus preeklampsia berat

    sebagai pen"egahan eklampsia.#agnesium Sul!at diberikan dengan dosis awal lalu diikuti dengan

     pemberian se"ara in!us selama $, jam atau sampai $, jam setelah partus. )osis

    awal magnesium sul!at yaitu , gram se"ara intra6ena selama 0-&% menit. )osis

    kontrol yaitu & gram magnesium sul!at intra6ena per jam.

    5ntuk menghindari kesalahan dalam peresepan maka magnesium sul!at

    sebaiknya diberikan dalam  pre-mi*ed sol#tion+ Pre-mi*ed   magnesium sul!at

    tersedia dengan $ preparat;#agnesium Sul!at ,g dalam 0% ml. Sebaiknya diberikan se"ara intra6ena

    dalam &% menit sebagai dosis bolus.#agnesium Sul!at $%g dalam 0%%ml. Sebaiknya diberikan melalui

    vol#metric p#mp dengan $0 mlCjam 3& gramCjam magnesium sul!at4.*!ek samping pemberian magnesium sul!at dapat berupa paralisis motorik

    hilangnya re!leks tendon depresi pernapasan aritmia pada jantung. 5ntuk menghindari e!ek samping tersebut maka perlu dilakukan monitoring dalam ,

     jam berupa *+? urin output re!leks tendon diperiksa setiap , jam. Pemberian

    magnesium sul!at harus dikurangi jika sudah tidak ada re!leks tendon dan

    !rekuensi pernapasan dibawah &$ kali per menit. Fika terjadi oliguria dan

    gangguan pada konduksi jantung maka hentikan pemberian magnesium sul!at dan

     berikan kembali setelah #rine o#tp#t membaik 38? reland $%&&4.

    18

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    19/29

    Setelah pemberian terapi medikamentosa maka dapat ditentukan ren"ana

    sikap terhadap kehamilannya yang tergantung pada umur kehamilan yaitu;

    Ek%"ektati1: 7ila umur kehamilan B(1 minggu kehamilan dipertahankan selama

    mungkin sambil memberikan terapi medikamentosa.Akti1: 7ila umur kehamilan I(1 minggu artinya kehamilan diakhiri setelah

    mendapat terapi medikamentosa untuk stabilisasi ibu.

    Ta2e$ 3 Penata$ak%anaan Preek$am"%ia >HO* -0;

    -./.5. Pen

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    20/29

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    3./ Identitia% Pa%ien

    20

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    21/29

     Nama ; SalmiahTanggal =ahir ; & ebruari &1'5mur ; ( tahun

    Suku ; #elayuAgama ; slamPekerjaan ; bu /umah TanggaAlamat ; Pasar < Falan Aggur  /# ; %%.01.''.2Tanggal #asuk ; 2 #aret $%&' jam &$.%% W7?ra6ida ; ?& P% A%

    3.- Anamne%i%

    +5 ; Tekanan darah tinggi

    T ; @al ini dialami os sejak usia kehamilan 0 bulan dirasakan

    semakin memberat sejak & minggu terakhir ini. /iwayat

    tekanan darah tinggi sebelum hamil 3-4 riwayat nyeri

    kepala 3K4 riwayat nyeri ulu hati 3-4 riwayat mual muntah

    3-4 riwayat pandangan kabur 3K4 riwayat mulas-mulas mau

    melahirkan 3K4 riwayat keluar lendir darah dari kemaluan

    3-4 riwayat keluar air-air dari kemaluan 3-4. /iwayat 7A+ 

    3K4 normal riwayat 7A7 3K4 normal.

    /PTC/P8 ; -C-

    @P@T ; & #ei $%&0

    TTP ; &% ebruari $%&'

    ANG ; Spesialis 8bgyn $J

      7idan (J

    /iwayat Persalinan ; -

    3.3. Pemerik%aan Um#m dan Pemerik%aan 'i%ik 

    Pemerik%aan Um#m

    21

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    22/29

    +esadaran ; Gompos #entis

    Tekanan )arah ; &1%C% mm@g

     Nadi ; 2 JCmenit

    Suhu ; ('1⁰G

    Perna!asan ; $, JCmenit

    +eadaan 5mum ; Sedang

    +eadaan ?i>i ; Sedang

    Anemis ; 3-4

    kterik ; 3-4

    )ispnoe ; 3-4

    Sianosis ; 3-4

    8edema ; 3-4

    Proteinuria ; 3Tdp4

    Pemerik%aan 'i%ik 

    Status 8bstetrikus ; Abdomen membesar asimetris

    T5 ; (( "m diatas sim!isis

    Tegang ; +anan

    Terbawah ; +epala 30C04

    @is ; 3-4

    )FF ; &,, LCmenit

    ?erak ; 3K4

    22

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    23/29

    Status =okalisata ;

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    24/29

    3 bila tekanan darah &2%C&&% mm@g berikan ni!edipine &%mgC(%menit

    dengan dosis maksimal &$%mg C $, jam4.

    /en"ana ; Terminasi kehamilan dengan SG Gito

    3.9. La"!ran Se

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    25/29

    • Selaput ketuban dipe"ahkan. )engan meluksir kepala =ahir bayi M 77

    (%%% gr P7 ,, "m AS 'C2 anus 3K4

    • Tali pusat diklem di dua tempat dan digunting diantaranya

    • Plasenta dilahirkan dengan traksi pada tali pusat dan penekanan pada

    !undus kesan ; lengkap

    • +edua sudut kiri dan kanan tepi luka insisi uterus dijepit dengan o6al klem

    • +a6um uteri dibersihkan dari sisa-sisa selaput ketuban dengan kasa steril

    terbuka sampai tidak ada selaput atau bagian plasenta yang tertinggal.+esan ; bersih

    • )ilakukan penjahitan hemostasis !igure o! eight pada ujung robekan uterus

    dengan benang 6i"ryl no.$ dinding uterus dijahit lapis demi lapis jelujur 

    terkun"i lalu o6erhe"ting. *6aluasi ; tidak ada perdarahan. /epitonealisasi

    dengan plain "atgut no. &%.

    • +lem peritoneum dipasang lalu ka6um abdomen dibersihkan dari bekuan

    darah dan air ketuban kesan ; bersih e6aluasi tuba dan o6arium kanan 9 

    kiri kesan ; normal

    • =alu peritoneum dijahit dengan plain "atgut no.%%. kemudian dilakukan

     penjahitan aproksimasi otot dengan plain "atgut no.%% se"ara simple

    • +edua ujung !as"ia dijepit dengan ko"her lalu dijahit se"ara jelujur 

    dengan 6i"ril no.$C%

    • Sub kutis dijahit se"ara simple suture dengan plain "atgut no.%%

    • +utis dijahit se"ara subkutikuler dengan 6i"ril no. (C%

    • =uka operasi ditutup dengan kasa steril K bethadine solution

    • =iang 6agina dibersihkan dari sisa-sisa darah dengan kapas sublimat

    hingga bersih

    25

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    26/29

    • +5 ibu post operasi ; 7aik 

    Terapi ;

    - 8$ $ 9 , lCi- ol & ampC&$ jam- nj. ?entamy"in & ampC&$ jam- nj. +etorola" & amp C 2 jam- nj. /anitidin & ampC2 jam- nj. Transamin 0%%mg C 2 jam

    nstruksi ;

    - Awasi

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    27/29

    /?8?-/0

    S ; nyeri luka operasi

    8 ; Sens ; Gompos #entis  T) ; &0%C% mm@g  @/ ; ' JCi  // ; $, JCi  T ; (1$⁰GAnemis 3-4 ikterik 3-4 sianosis 3-4 dispnoe 3-4 oedem 3-4Status =okalisata ; Abdomen ; soepel peristaltik 3K4 N T5 $ jari bawah

     pusat kontraksi 3K4 N PC< 3-4 lo"hia 3K4 rubra luka operasi tertutup

    6erband kesan kering 7A+ ; terpasang kateter 85P &%%"" 7A7 3-4

    !latus3K4 AS 3-C-4A ; Post SG aCi P*7 KN@$

    P ;

    - Ge!adroJyl $ J 0%%mg- #etronida>ol ( J 0%%mg- As #e!enamat ( J 0%%mg- Ni!edipin $ J 0mg- ol ( J 0%%mg- As. #e!enamat (J0%% mg

    -

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    28/29

    /C P7F

    BAB I4

    DISKUSI KASUS

    Pada kasus ini wanita ( tahun didiagnosis preeklamsia berat yang

    ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan !isik dan pemeriksaan penunjang

    yang disesuaikan dengan literatur.

    )ari anamnesa didapatkan pasien dengan ?&P%A% datang ke ?) /S5)

    Tengku #ansyur dengan keluhan mulas-mulas mau melahirkan yang dialami oleh

     pasien sejak tanggal 2C&0C$%&' pukul &$.%% wib. Pada pemeriksaan !isik

     pemeriksaan obstetrik dalam batas normal. Pada pemeriksaan tanda 6ital didapati

    tekanan darah &1%C%mm@g. Penatalaksanaan pada pasien ini adalah dilakukan

    se"tio "esaria emergen"y dengan indikasi preeklamsia berat.

    28

  • 8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb

    29/29

    DA'TAR PUSTAKA

    &. Smith /oger P. Pre-*"lampsia and *"lampsia 3ToJemia o! Pregnan"y4. n;

     Netters 8bstetri" and ?yne"ology. Ghina; Saunders *lse6ier. $%%2. 0,'-,.$. Wibow 7udiono. Pre-eklampsia dan *klampsia. n; lmu +ebidanan

    Sarwono Prawirohardjo *d. $nd ed. Fakarta; Hayasan 7ina Pustaka &2&.

    Pp. $(1-01.(. #o"htar /ustam. Toksemia ?ra6idarum. n; Sinopsis 8bstetri. $nd ed.

    #edan; Per"etakan