Upload
duongque
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAGIAN ANGGARAN 089
LAPORAN KEUANGAN SEMESTER I
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI RIAU
SEMESTER I TAHUN 2016
PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016TAHUN ANGGARAN 2016
NOMOR : LAP- 250/PW04/1/2016TANGGAL : 15 JULI 2016
Jalan Jenderal Sudirman Nomor 10 Pekanbaru, 28282
Telepon (0761) 857400 – 39414-39415, Faks 35001
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I tahun 2016
Kata Pengantar - i -
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara
lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang
dipimpinnya.
Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi
dan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan berdasarkan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini
telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga menyajikan informasi keuangan
yang transparan, akurat dan akuntabel.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para
pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/
pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Perwakilan BPKP
Provinsi Riau. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Pekanbaru, 15 Juli 2016
Kepala Perwakilan,
Sueb CahyadiNIP 19640508 198603 1 001
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Daftar Isi - ii -
DAFTAR ISIHalaman
Kata Pengantar iDaftar Isi iiDaftar Tabel iiiDaftar Lampiran ivPernyataan Tanggung Jawab vRingkasan Laporan Keuangan 1I. Laporan Realisasi Anggaran 3II. Neraca 4III. Laporan Operasional 5IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6V. Catatan atas Laporan Keuangan 7
A. Penjelasan Umum 7A.1. Profil dan Kebijakan Teknis 7A.2. Implementasi Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Tahun 2016 8A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 9A.4. Basis Akuntansi 9A.5. Dasar Pengukuran 10A.6. Kebijakan Akuntansi 10
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 18B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 18B.2. Belanja Negara 19
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 24C.1. Aset Lancar 24C.2. Aset Tetap 25C.3. Kewajiban Jangka Pendek 29C.4. Ekuitas 31
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 32D.1. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional 32D.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 37
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 40E.1. Ekuitas Awal 40E.2. Surplus/(Defisit) LO 40E.3. Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas 40E.4. Transaksi Antar Entitas 40E.5. Ekuitas Akhir 41
F. Pengungkapan Penting Lainnya 42F.1. Informasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja 42
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Daftar Tabel - iii -
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP Semester I TA 2016 18Tabel 2 : Perbandingan Realisasi PNBP Semester I TA 2016 dan 2015 19Tabel 3 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program
Semester I TA 201619
Tabel 4 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja SemesterI Tahun 2016
20
Tabel 5 : Perbandingan Realisasi Belanja Semester I TA 2016 dan 2015 21Tabel 6 : Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Semester I TA 2016 dan
201521
Tabel 7 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2016 dan2015
22
Tabel 8 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal Semester I TA 2016 dan2015
22
Tabel 9 : Rincian Aset Lancar per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 24Tabel 10 : Rincian Persediaan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 25Tabel 11 : Rincian Aset Tetap per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 26Tabel 12 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2016 29Tabel 13 : Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 30 Juni 2016 dan 31
Desember 201530
Tabel 14 : Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Semester I Tahun2016 dan 2015
32
Tabel 15 : Rincian Beban Operasional Semester I Tahun 2016 dan 2015 33Tabel 16 : Rincian Beban Pegawai Semester I Tahun 2016 dan 2015 34Tabel 17 : Rincian Beban Persediaan Semester I Tahun 2016 dan 2015 34Tabel 18 : Rincian Beban Barang dan Jasa Semester I Tahun 2016 dan 2015 35Tabel 19 : Rincian Beban Pemeliharaan Semester I Tahun 2016 dan 2015 36Tabel 20 : Rincian Beban Perjalanan Dinas Semester I Tahun 2016 dan 2015 37Tabel 21 : Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Semester I Tahun 2016
dan 201537
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Daftar Lampiran - iv -
DAFTAR LAMPIRAN
1. Laporan Keuangan Pokok
A. Neraca Percobaan
B. Laporan Realisasi Anggaran
C. Neraca
D. Laporan Operasional
E. Laporan Perubahan Ekuitas
2. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah
3. Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah
4. Laporan Realisasi Anggaran Belanja
5. Laporan Realisasi Pengembalian Belanja
6. Laporan Barang Pengguna - SIMAK BMN
7. Daftar Persediaan – SIMAK BMN
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Pernyataan Tanggung Jawab - v -
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau yang terdiri atas Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir, adalah merupakan
tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi
keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pekanbaru, 15 Juli 2016
Kepala Perwakilan,
Sueb CahyadiNIP 19640508 198603 1 001
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Ringkasan - 1 -
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016 ini telah disusun
dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang
sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode
1 Januari sampai dengan s.d. 30 Juni 2016.
Realisasi Pendapatan Negara s.d. 30 Juni 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan
Pajak sebesar Rp28.656.595,00.
Realisasi Belanja Negara s.d. 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp13.051.193.298,00 atau
mencapai 46,00 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp28.373.416.000,00.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015.
Nilai Aset per 30 Juni 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp37.847.797.826,00 yang terdiri
atas Aset Lancar sebesar Rp785.909.628,00 dan Aset Tetap (netto setelah akumulasi
penyusutan) sebesar Rp37.061.888.198,00.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing Rp669.569.453,00 dan Rp37.178.228.373,00.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit
dari kegiatan operasional, surplus/defisit dari kegiatan non-operasional, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk
periode sampai dengan 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp24.632.880,00, sedangkan jumlah
Beban Operasional adalah sebesar Rp13.186.650.788,00 sehingga terdapat defisit dari
Kegiatan Operasional senilai ( Rp13.162.017.908,00). Kegiatan Non Operasional terjadi
surplus sebesar Rp2.201.215,00 sehingga sampai dengan 30 Juni 2016 Perwakilan BPKP
Provinsi RiaumengalamiDefisit-LO sebesar (Rp13.159.816.693,00).
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Ringkasan - 2 -
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016
adalah sebesar Rp37.307.444.899,00 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp13.159.816.693,00,
kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp0,00 dan ditambah Transaksi Antar
Entitas sebesar Rp13.028.219.828,00 sehingga Ekuitas Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada
tanggal 30 Juni 2016 adalah senilai Rp37.178.228.373,00.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula
dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan
untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan
tanggal 30 Juni 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca,
Laporan Operasional, dan L aporan Perubahan Ekuitas untuk Semester I Tahun 2016 disusun
dan disajikandengan basis akrual.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Laporan Realisasi Anggaran- 3 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAULAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016DAN 30 JUNI 2015
(dalam Rupiah)
U R A I A NCATA-
TAN
30 JUNI 2016
30 JUNI 2015
REALISASIANGGARAN REALISASI
%REALISASI
THDANGGARAN
PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH B.1
■ Penerimaan Negara Bukan Pajak - 28.656.595 - 25.894.840
Jumlah Pendapatan - 28.656.595 - 25.894.840
BELANJA B.2
Rupiah Murni 28.373.416.000 13.051.193.298 46,00 11.507.227.076
■ Belanja Pegawai 20.969.934.000 9.853.790.421 46,99 8.913.212.727
■ Belanja Barang 7.089.082.000 2.893.545.877 40,82 2.357.940.349
■ Belanja Modal 314.400.000 303.857.000 96,65 236.074.000
Pinjaman Luar Negeri
■ Belanja Pegawai - - - -
■ Belanja Barang - - - -
■ Belanja Modal - - - -
Jumlah Belanja 28.373.416.000 13.051.193.298 46,00 11.507.227.076
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan ini.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Neraca - 4 -
II. N E R A C A
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANNERACA
PER 30 JUNI 2016 DAN 31 DESEMBER 2015(dalam Rupiah)
NAMA PERKIRAAN CATATAN 30 JUNI 2016 31 DES 2015
ASET
ASET LANCAR C.1
■ Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 500.000.000 0
■ Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 154.771.953 0
■ Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.1.3 0 20.000.000
■ Persediaan C.1.4 131.137.675 178.053.529
JUMLAH ASET LANCAR 785.909.628 198.053.529
ASET TETAP C.2
■ Tanah C.2.1 21.815.384.500 21.815.384.500
■ Peralatan dan Mesin C.2.2 8.045.766.058 7.907.711.058
■ Gedung dan Bangunan C.2.3 16.075.971.543 15.903.674.543
■ Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.4 497.177.514 497.177.514
■ Aset Tetap Lainnya C.2.5 30.367.200 30.367.200
■ Akumulasi Penyusutan C.2.6 (9.402.778.617) (9.005.898.782)
JUMLAH ASET TETAP 37.061.888.198 37.148.416.033
JUMLAH ASET 37.847.797.826 37.346.469.562
NAMA PERKIRAAN CATATAN
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.3
■ Utang Kepada Pihak Ketiga C.3.1 167.746.953 39.024.663
■ Pendapatan Diterima Dimuka C.3.2 1.822.500 0
■ Uang Muka dari KPPN C.3.3 500.000.000 0
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 669.569.453 39.024.663
JUMLAH KEWAJIBAN 669.569.453 39.024.663
EKUITAS C.4
■ Ekuitas C.4.1 37.178.228.373 37.307.444.899
JUMLAH EKUITAS 37.178.228.373 37.307.444.899
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 37.847.797.826 37.346.469.562
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan ini.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Laporan Operasional - 5 -
III. LAPORAN OPERASIONAL
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAULAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015
(dalam Rupiah)
NAMA PERKIRAAN CATATAN 30 Juni 2016 30 Juni 2015
1 2 3 4
KEGIATAN OPERASIONAL D.1
PENDAPATAN OPERASIONAL D.1.1
■ Pendapatan Negara Bukan Pajak D.1.1.1 24.632.880 22.762.300
Jumlah Pendapatan Operasional (D.1.1.1) D.1.1 24.632.880 22.762.300
BEBAN OPERASIONAL D.1.2
■ Beban Pegawai D.1.2.1 9.845.653.673 8.893.365.727
■ Beban Persediaan D.1.2.2 165.035.788 125.567.770
■ Beban Barang dan Jasa D.1.2.3 685.737.903 644.683.364
■ Beban Pemeliharaan D.1.2.4 237.792.831 272.210.700
■ Beban Perjalanan Dinas D.1.2.5 1.856.362.633 1.323.289.475
■ Beban Penyusutan dan Amortisasi D.1.2.6 396.067.960 625.856.935
Jumlah Beban Operasional (D.1.2.1 s.d. D.1.2.6) D.1.2 13.186.650.788 11.884.973.971
Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Operasional (D.1.1–D.1.2) D.1 (13.162.017.908) (11.862.211.671)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.2
SURPLUS / (DEFISIT) DARI PELEPASAN ASET NON LANCAR D.2.1
■ Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.1 2.200.000 1.250.000
■ Beban Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.2 0 17.770.748
Jumlah Surplus / (Defisit) dari Pelapsan Aset Non Lancar (D.2.1.1–D.2.1.2)
D.2.1 2.200.000 (16.520.748)
SURPLUS / (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONALLAINNYA
D.2.2.
■ Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.1 1.215 60.040
Jumlah Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya(D.2.2.1)
D.2.2 1.215 60.040
Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional (D.2.1+D.2.2) D.2 2.201.215 (16.460.708)
SURPLUS / (DEFISIT) – LO (D.1+D.2) (13.159.816.693) (11.878.672.379)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan ini.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Laporan Perubahan Ekuitas - 6 -
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAULAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016 DAN 2015
(dalam Rupiah)
NAMA PERKIRAANCATAT
AN30 JUNI 2016 30 JUNI 2015
EKUITAS AWAL E.1 37.307.444.899 37.360.783.204SURPLUS/(DEFISIT) – LO E.2 (13.159.816.693) (11.878.672.379)
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGINILAI EKUITAS
E.3
■ Penyesuaian Nilai Aset E.3.1 2.380.339 6.291.165Jumlah Koreksi Yang Menambah/MengurangiNilai Ekuitas
2.380.339 6.291.165
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4
■ Ditagihkan ke Entitas Lain E.4.1 13.051.193.298 11.507.227.076
■ Diterima dari Entitas Lain E.4.2 (28.656.595) (25.894.840)
■ Transfer Masuk E.4.3 5.683.125 -
Jumlah Transaksi Antar Entitas 13.028.219.828 11.481.332.236KENAIKAN/(PENURUNAN) EKUITAS (E.2+E.3+E.4) (129.216.526) (391.048.978)
EKUITAS AKHIR (E.1+E.2+E.3+E.4) E.5 37.178.228.373 36.969.734.226
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan ini.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 7 -
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Profil danKebijakan Teknis
A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah
lembaga pemerintah non kementerian, yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983, kemudian diperbarui
dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 192 Tahun 2014.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, BPKP merupakan
aparat pengawasan intern pemerintah yang berada dan bertanggung
jawab kepada Presiden. Tugas BPKP adalah menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional.
Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP berperan untuk
membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik
dan bersih, membantu menghadapi permasalahan yang terjadi dan
memberikan masukan/solusi. Penegasan jati diri sebagai pengawas
internal pemerintah adalah dalam arti BPKP lebih mengedepankan
peran proaktif untuk dapat memberikan nilai tambah kepada
stakeholder dan shareholder. Dalam hal ini, BPKP berperan untuk
meningkatkan proses governance, manajemen risiko dan penerapan
sistem pengendalian guna mencapai tujuan nasional. Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, menyatakan BPKP berperan dalam mendukung
akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan Keuangan
Negara melalui fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 8 -
Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah sebagai berikut:
Kepala Perwakilan : Sueb Cahyadi
Kepala Bagian Tata Usaha : Raden Kemal RamdanKoordinator Pengawasan KelompokJFA Bidang IPP
: Beligan Sembiring
Koordinator Pengawasan KelompokJFA Bidang APD
: Rustam
Koordinator Pengawasan KelompokJFA Bidang Akuntan Negara
: Maladi
Koordinator Pengawasan KelompokJFA Bidang Investigasi
: Muhammad Risbiyantoro
Koordinator Pengawasan KelompokJFA Bidang Program dan Pelaporanserta Pembinaan APIP
: Yulissa Ananda
Kepala Sub Bagian Keuangan : Ahmad BaihaqiKepala Sub Bagian Kepegawaian : Patardo H Nainggolan
Kepala Sub Bagian Umum : Dodo WidodoImplementasiAkuntansiPemerintahanBerbasis AkrualTahun 2015
A.2. IMPLEMENTASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS
AKRUAL TAHUN 2016
BPKP mulai tahun anggaran 2015 untuk pertama kali
mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual dalam penyusunan
laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam
implementasi pertama ini, perlakuan akuntansi atas penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (IPSAP) Nomor 4 tentang Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Estimasi Akuntansi, dan Koreksi Kesalahan Tanpa
Penyajian Kembali Laporan Keuangan, BPKP tidak melakukan
penyajian kembali atas Laporan Keuangan Tahun 2014.
BPKP menyandingkan Laporan Keuangan untuk periode yang
berakhir 30 Juni 2016 berbasis akrual dengan Laporan Keuangan
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 berbasis kas menuju
akrual.
Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 tersanding adalah bukan laporan keuangan
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 9 -
komparatif. Pembaca laporan keuangan diharapkan memahami
penyandingan tersebut bukan perbandingan, sehingga tidak dapat
digunakan sebagai dasar analisis laporan keuangan lintas tahun.
PendekatanPenyusunanLaporan Keuangan
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan per 30 Juni 2016 ini merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh BPKP. Laporan
Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai
dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian
Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
(SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan
Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan
SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap,
persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan
barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Jumlah satuan kerja yang menyusun laporan keuangan dan
dikonsolidasikan menjadi laporan keuangan BPKP sebanyak satu
Eselon I yang terdiri dari 39 satuan kerja yaitu 33 satuan kerja Kantor
Daerah dan 6 satuan kerja Kantor Pusat.
Basis Akuntansi A.4. BASIS AKUNTANSI
BPKP menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta
basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi
Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan
peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 10 -
yang mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Dasar Pengukuran A.5. DASAR PENGUKURAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui
dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar
pengukuran yang diterapkan BPKP dalam penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi
atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk
memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar
sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang
rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi
terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
KebijakanAkuntansi A.6. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan per 30 Juni 2016 telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan
akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi,
aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu
entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan
keuangan ini merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh BPKP. Di
samping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkunganpemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan BPKP adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 11 -
Pendapatan-LRA (1) Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah pusat.
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas
Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
Pendapatan-LO (2) Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
pendapatan dan/atau pendapatan direalisasi, yaitu adanya
aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus
pengakuan pendapatan-LO pada BPKP adalah sebagai
berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan.
Pendapatan Sewa Aset Tetap diakui secara proporsional
antara nilai dan periode waktu sewa.
Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
diakui pada saat ditetapkan surat keputusan denda atau
dokumen lain yang dipersamakan.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 12 -
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas
dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban (4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya
konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan .
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang
Jangka Panjang, dan Aset Lainnya.Aset Lancar a. Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.
Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 13 -
Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung
dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak
(SKTM) dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung
dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan
kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur secara
handal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat
direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan
dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih.
Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang
ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan
yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya
adalah sebagai berikut:
KualitasPiutang
UraianTarif
Penyisihan
LancarBelum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuhtempo
0,5%
KurangLancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat TagihanPertama tidak dilakukan pelunasan
10%
DiragukanSatu bulan terhitung sejak tanggal Surat TagihanKedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal SuratTagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada PanitiaUrusan Piutang Negara/DJKN
100%
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo
dua belas (12) bulan setelah tanggal pelaporan disajikan
sebagai Bagian Lancar Tagihan TGR.
Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir,
apabila diperoleh dengan pembelian.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 14 -
Aset Tetap b. Aset Tetap
Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau
harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih
dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);
Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah);
Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan
sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa
koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena
aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan
organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai
clengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa
kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain
pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan
penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada
penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang BMN/BMD.
Pengembalian belanja modal tahun anggaran yang lalu
dicatat sebagai koreksi terhadap nilai aset yang
bersangkutan pada saat pengembalian tersebut telah
disetorkan ke Kas Negara.Penyusutan AsetTetap c. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 15 -
suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan
pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara
Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap Tanah,
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP), dan Aset Tetap yang
dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau
dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap
dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan
adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan
metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang
dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap
semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan
berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam
Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap
pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat adalah sebagai berikut:
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Piutang JangkaPanjang
d. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh
tempo atau akan direalisasikan lebih dari dua belas (12)
bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 16 -
Jangka Panjang adalah Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari
satu tahun.
TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau
perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian
negara/daerah.
TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai
negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan
tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian
yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun
tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum
yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam
pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset
tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset
Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau
jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
kekayaan intelektual.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar
nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 17 -
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo
dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak
Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan
Diterima Dimuka, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo
dalam waktu lebih dari dua belas (12) bulan setelah tanggal
pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam
satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 18 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah mengadakan
revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini
disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya
perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada
saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan jenis belanja adalah sebagai
berikut:
Jenis BelanjaAnggaran Awal Anggaran Revisi
Kode Uraian
51 Belanja Pegawai 20.969.934.000 20.969.934.000
52 Belanja Barang 7.089.082.000 7.089.082.000
53 Belanja Modal 314.400.000 314.400.000
Jumlah 28.373.416.000 28.373.416.000
RealisasiPendapatan Negaradan HibahRp28.656.595
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Semester I Tahun 2016 s.d 30
Juni 2016 adalah sebesar Rp28.656.595,00. Keseluruhan Pendapatan Negara
di Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) Lainnya. Perwakilan BPKP Provinsi Riau tidak membuat
Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak dan Hibah TA 2016. Rincian
Estimasi dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya
sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 disajikan pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP Semester I TA 2016
Uraian Jenis Pendapatan Estimasi (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi
Pendapatan Pengelolaan BMN - 28.655.380 -
Pendapatan Jasa - - -
Pendapatan Lain-Lain - 1.215 -
Jumlah - 28.656.595 -
Dibandingkan dengan Semester I Tahun 2015, terdapat kenaikan realisasi
Pendapatan Negara dan Hibah sebesar Rp2.761.755,00 atau 10,67 persen
yang disebabkan adanya kenaikan Pendapatan Pengelolaan BMN yang
berasal dari Pendapatan Sewa Rumah Dinas pada Perwakilan BPKP
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 19 -
Provinsi Riau. Perbandingan realisasi PNBP Semester I Tahun 2016 dan
2015 disajikan pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2Perbandingan Realisasi PNBP Semester I TA 2016 dan 2015
Uraian Jenis PNBPRealisasi PNBP Semeter I Naik / (Turun)
TA 2016 (Rp) TA 2015 (Rp) Rp %
Pendapatan Pengelolaan BMN 28.655.380 25.834.800 2.820.580 10,92
Pendapatan Lain-Lain 1.215 60.040 (58.825) (97,98)
Jumlah Netto 28.656.595 25.894.840 2.761.755 10,67
Realisasi BelanjaNegaraRp13.051.193.298
B.2. Belanja Negara
Realisasi belanja Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada Semester I Tahun
2016 setelah dikurangi pengembalian belanja adalah sebesar
Rp13.051.193.298,00 atau 46,00 persen dari anggaran sebesar
Rp28.373.416.000,00. Anggaran dan realisasi Belanja menurut program TA
2016 disajikan pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Semester I TA 2016
ProgramAnggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Kode Uraian
01Program Dukungan Manajemendan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya BPKP
25.212.975.000 11.591.258.458 45,97
06
Program Pengawasan InternAkuntabilitas Keuangan Negaradan Pembinaan PenyelenggaraanSPIP
3.160.441.000 1.459.934.840 46,19
Jumlah 28.373.416.000 13.051.193.298 46,00
Sedangkan menurut jenis belanja, anggaran dan realisasinya disajikan pada
Tabel 4 berikut ini:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 20 -
Tabel 4Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Semester I Tahun 2016
Jenis BelanjaAnggaran Realisasi %
RealisasiKode Uraian
51 Belanja Pegawai 20.969.934.000 9.853.790.421 46,99
52 Belanja Barang 7.089.082.000 2.893.545.877 40.82
53 Belanja Modal 314.400.000 303.857.000 96.65
Jumlah 28.373.416.000 13.051.193.298 46,00
Komposisi anggaran dan realisasi belanja Semester I Tahun 2016 disajikan
pada Grafik 1 berikut ini:20,969,934,000
9,853,790,421
7,089,082,000
2,893,545,877
314,400,000
303,857,000
0
5,000,000,000
10,000,000,000
15,000,000,000
20,000,000,000
25,000,000,000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
AnggaranRealisasi
Grafik 1Anggaran dan Realisasi Belanja Semester I Tahun 2016
Realisasi belanja Semester I Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar
Rp1.543.966.222,00 dibandingkan TA 2015 disebabkan antara lain kenaikan
gaji dan tunjangan PNS, belanja perjalanan dalam negeri dan belanja modal
gedung dan bangunan. Perbandingan realisasi belanja Semester I Tahun
2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 5 berikut ini:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 21 -
Tabel 5Perbandingan Realisasi Belanja Semester I Tahun 2016 dan 2015
Jenis Belanja Realisasi Belanja Semester I Naik / (Turun)
Kode Uraian TA 2016 (Rp) TA 2015 (Rp) Rp %
51 Belanja Pegawai 9.853.790.421 8.913.212.727 940.577.694 10,55
52 Belanja Barang 2.893.545.877 2.357.940.349 535.605.528 22,71
53 Belanja Modal 303.857.000 236.074.000 67.783.000 28,71
Jumlah 13.051.193.298 11.507.227.076 1.543.966.222 13,42
Belanja PegawaiRp9.853.790.421
B.2.1. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Semester I TA 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp9.853.790.421,00 dan Rp8.913.212.727,00. Kenaikan
realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp940.577.694,00 atau 10,55 persen
antara lain disebabkan pembayaran gaji ke-13 dan tunjangan hari
raya di Semester I Tahun 2016. Rincian realisasi Belanja Pegawai
Semester I TA 2016 dan 2015 disajikan pada Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Semester I TA 2016 dan 2015
UraianRealisasi Belanja Semester I Naik / (Turun)
TA 2016 (Rp) TA 2015 (Rp) Rp %Belanja Gaji dan Tunj.PNS 5.221.243.746 4.108.444.370 1.112.799.376 27,09
Belanja Lembur 11.532.000 215.707.000 (204.175.000) (94,65)Belanja TunjanganKhusus dan BelanjaPegawai Transito
4.621.015.293 4.591.342.319 29.672.974 0,65
Realisasi BelanjaBruto 9.853.791.039 8.915.493.689 938.297.350 10,52
Pengembalian Belanja (618) (2.280.962) 2.280.344 (99,97)Realisasi BelanjaNetto 9.853.790.421 8.913.212.727 940.577.694 10,55
Belanja BarangRp2.893.545.877
B.2.2. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp2.893.545.877,00 dan Rp2.357.940.349,00. Kenaikan realisasi
Belanja Barang sebesar Rp535.605.528,00 atau 22,71 persen antara lain
disebabkan meningkatnya kegiatan yang terkait dengan belanja
barang. Rincian realisasi Belanja Barang Semester I TA 2016 dan 2015
disajikan pada Tabel 7 berikut ini:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 22 -
Tabel 7Perbandingan Realisasi Belanja Barang Semester I TA 2016 dan 2015
UraianRealisasi Belanja Semester I Naik / (Turun)
TA 2016 (Rp) TA 2015 (Rp) Rp %
Belanja Barang Operasional 525.280.102 491.164.358 34.115.744 6,95
Belanja Barang NonOperasional 5.500.000 5.500.000 - -
Belanja Barang Persediaan 108.879.600 92.530.485 16.349.115 17,67
Belanja Jasa 185.845.716 174.419.931 11.425.785 6,55
Belanja Pemeliharaan 211.677.826 271.036.100 (59.358.274) (21,90)
Belanja Perj. Dalam Negeri 1.857.017.633 1.323.289.475 533.728.158 40,33
Realisasi Belanja Bruto 2.894.200.877 2.357.940.349 536.260.528 22,74
Pengembalian Belanja (655.000) - (655.000) -
Realisasi Belanja Netto 2.893.545.877 2.357.940.349 535.605.528 22,71
Belanja ModalRp303.857.000 B.2.3. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Semester I TA 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp303.857.000,00 dan Rp236.074.000,00. Realisasi Belanja
Modal mengalami kenaikan sebesar Rp67.783.000,00 atau 28,71
persen antara lain disebabkan adanya kenaikan anggaran Belanja
Modal. Rincian realisasi Belanja Modal Semester I TA 2016 dan 2015
disajikan pada Tabel 8 berikut ini:
Tabel 8Perbandingan Realisasi Belanja Modal Semester I TA 2016 dan 2015
UraianRealisasi Belanja Semester I Naik / (Turun)
TA 2016 (Rp) TA 2015 (Rp) Rp %
Belanja Modal Peralatandan Mesin 131.560.000 236.074.000 (104.514.000) (44,27)
Belanja Modal Gedungdan Bangunan 172.297.000 - 172.297.000 -
Realiasi Belanja Bruto 303.857.000 236.074.000 67.783.000 28,71
Pengembalian Belanja - - - -
Realisasi Belanja Netto 303.857.000 236.074.000 67.783.000 28,71
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 23 -
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar
Rp131.560.000,00 telah dicatat di Neraca sebagai perolehan Peralatan
dan Mesin sebesar Rp131.560.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
No Kelompok Barang Kuantitas Nilai (Rp)
1 Bofet 1 unit 4.400.000
2 Meja Makan 4 unit 33.000.000
3 Sice 2 unit 29.700.000
4 Matras/Kasur 6 unit 36.960.000
5 Tempat Tidur 5 unit 27.500.000
Jumlah 131.560.000
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar
Rp172.297.000,00 telah dicatat di Neraca sebagai penambah nilai
perolehan Gedung dan Bangunan sebesar Rp172.297.000,00.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 24 -
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Aset LancarRp785.909.628
C.1. Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp785.909.628,00 dan Rp198.053.529,00. Aset Lancar
merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau
dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu dua belas (12) bulan sejak
tanggal pelaporan.
Rincian Aset Lancar per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 disajikan
pada Tabel 9 berikut ini:
Tabel 9Rincian Aset Lancar per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
No. Aset Lancar 30 Juni 2016(Rp)
31 Desember 2015(Rp)
1 Kas di Bendahara Pengeluaran 500.000.000 -
2 Kas Lainnya dan Setara Kas 154.771.953 -
3 Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) - 20.000.000
4 Persediaan 131.137.675 178.053.529
Jumlah 785.909.628 198.053.529
Kas di BendaharaPengeluaranRp500.000.000
C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2016 dan 31 Desember
2015 masing-masing sebesar Rp500.000.000,00 dan Rp0,00. Saldo
tersebut merupakan Uang Persediaan (UP) yang sampai dengan
tanggal neraca belum dipertanggungjawabkan secara definitif ke
Kas Umum Negara yang terdiri dari:
Kas Tunai Rp 22.567.605
Kas di Bank Rp 205.639.510
Kuitansi yang Belum Di-SPJ-kan Rp 110.146.210
Uang Muka Perjalanan Dinas Rp 161.646.675
Jumlah Rp 500.000.000
Kas Lainnya danSetara KasRp154.771.953
C.1.2. Kas Lainnya dan Setara Kas
Kas Lainnya dan Setara Kas per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
masing-masing sebesar Rp154.771.953 dan Rp0,00. Saldo tersebut
merupakan LS Bendahara berupa belanja perjalanan dinas yang
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 25 -
belum dibayarkan kepada yang berhak.
Belanja DibayarDimuka (prepaid)Rp0,00
C.1.3. Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid)
Nilai Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) per 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp20.000.000,00.
PersediaanRp13.137.675 C.1.4. Persediaan
Nilai persediaan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-
masing sebesar Rp131.137.675,00 dan Rp178.053.529,00. Persediaan
merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud
untuk mendukung kegiatan operasional. Rincian Persediaan per 30
Juni 2016 dan 31 Desember 2015 tersaji pada Tabel 10 sebagai
berikut:
Tabel 10Rincian Persediaan per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
No. Uraian 30 Juni 2016(Rp)
31 Des 2015(Rp)
1 Barang Konsumsi 105.088.335 113.935.550
2 Barang Untuk Pemeliharaan 3.299.700 6.111.900
3 Bahan Baku - -
4 Persediaan Lainnya 22.749.640 58.006.079
Jumlah 131.137.675 178.053.529
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam
kondisi baik.
Aset TetapRp37.061.888.198 C.2. Aset Tetap
Nilai buku Aset Tetap per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-
masing sebesar Rp37.061.888.198,00 dan Rp37.148.416.033,00, yang
merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua
belas (12) bulan, dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Rincian Aset Tetap per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 disajikan pada
Tabel 12 berikut ini:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 26 -
Tabel 11Rincian Aset Tetap per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
No. Uraian 30 Juni 2016 (Rp) 31 Desember 2015(Rp)
1 Tanah 21.815.384.500 21.815.384.500
2 Peralatan dan Mesin 8.045.766.058 7.907.711.058
3 Gedung dan Bangunan 16.075.971.543 15.903.674.543
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 497.177.514 497.177.514
5 Aset Tetap Lainnya 30.367.200 30.367.200
Nilai Perolehan 46.464.666.815 46.154.314.815
Akumulasi Penyusutan (9.402.778.617) (9.005.898.782)
Nilai Buku 37.061.888.198 37.148.416.033
TanahRp21.815.384.500 C.2.1. Tanah
Nilai Aset Tetap berupa Tanah yang dimiliki BPKP per
30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar
Rp21.815.384.500,00.
Selama Semester I tahun 2016 tidak terdapat kenaikan/penurunan
nilai perolehan Tanah. Tanah tersebut terdiri dari 9 sertifikat hak
milik seluas 16.856 M2.
Peralatan dan MesinRp8.045.766.058 C.2.2. Peralatan dan Mesin
Nilai perolehan Peralatan dan Mesin per 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp8.045.766.058,00 dan
Rp7.907.711.058,00. Sedangkan nilai buku Peralatan dan Mesin
pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp1.051.147.962,00.
Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 27 -
Uraian Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 7.907.711.058
Mutasi Tambah:
- Pembelian 131.560.000
- Transfer Masuk 6.495.000
- Reklasifikasi dari Aset Lain-Lain -
Jumlah Mutasi Tambah 138.055.000
Mutasi Kurang:
- Transfer Keluar -
- Penghentian Aset dari Penggunaan -
- Penghapusan -
- Koreksi Nilai Aset Tetap -
Jumlah Mutasi Kurang -
Nilai Perolehan per 30 Juni 2016 8.045.766.058
Akumulasi Penyusutan s.d. 30 Juni 2016 (6.994.618.096)
Nilai Buku per 30 Juni 2016 1.051.147.962
Transaksi penambahan dan pengurangan nilai Peralatan dan
Mesin Semester I tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah melalui Pembelian Rp131.560.000,00 yang
seluruhnya berasal dari realisasi Belanja Modal Peralatan dan
Mesin dengan rincian sebagai berikut:
No Kelompok Barang Kuantitas Nilai (Rp)
1 Bofet 1 unit 4.400.000
2 Meja Makan 4 unit 33.000.000
3 Sice 2 unit 29.700.000
4 Matras/Kasur 6 unit 36.960.000
5 Tempat Tidur 5 unit 27.500.000
Jumlah 131.560.000 Transfer Masuk sebesar Rp6.495.000 berupa 1 unit scanner dari
Kantor Pusat BPKP.
Gedung danBangunanRp16.075.971.543
C.2.3. Gedung dan Bangunan
Nilai perolehan Gedung dan Bangunan per 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015, masing-masing sebesar Rp16.075.971.543,00 dan
Rp15.903.674.543,00. Sedangkan nilai buku Gedung dan Bangunan
pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp13.822.376.581,00.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 28 -
Mutasi nilai Gedung dan Bangunan tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 15.903.674.543
Mutasi Tambah:
Pembelian -
Pengembangan Nilai Aset 172.297.000
Jumlah Mutasi Tambah 172.297.000
Mutasi Kurang
Transfer Keluar -
Koreksi Nilai Aset Tetap -
Jumlah Mutasi Kurang -
Nilai Perolehan per 30 Juni 2016 16.075.971.543
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (2.253.594.962)
Nilai Buku per 31 Desember 2015 13.822.376.581
Penambahan nilai perolehan Gedung dan Bangunan melalui
Pembelian sebesar Rp172.297.000,00 merupakan realisasi Belanja
Modal Penambah Nilai Gedung dan Bangunan.
Jalan, Irigasi danJaringanRp497.177.514
C.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Nilai perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan per 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp497.177.514,00.
Sedangkan nilai buku Jalan, Irigasi dan Jaringan pada tanggal
pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutannya adalah sebesar Rp342.611.955,00.
Selama tahun Semester I tahun 2016 tidak ada mutasi nilai
perolehan pada Jalan, Irigasi dan Jaringan yang dimiliki oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Aset Tetap LainnyaRp30.367.200
C.2.5. Aset Tetap Lainnya
Nilai perolehan Aset Tetap Lainnya per 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp30.367.200,00 yang
merupakan Aset Tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, serta Jalan,
Irigasi dan Jaringan. Sedangkan nilai buku Aset Tetap Lainnya
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 29 -
pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp30.367.200,00.
Selama Semester I tahun 2016 tidak ada mutasi nilai perolehan
pada Aset Tetap Lainnya yang dimiliki oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Riau.
AkumulasiPenyusutan AsetTetap(Rp9.402.778.617)
C.2.6. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar minus Rp9.402.778.617,00
dan minus Rp9.005.898.782,00.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset
Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas
penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2016
disajikan pada Tabel 12 berikut ini:
Tabel 12Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 30 Juni 2016
No Uraian Nilai Perolehan(Rp)
AkumulasiPenyusutan (Rp)
Nilai Buku(Rp)
1 Tanah 21.815.384.500 - 21.815.384.500
2 Peralatan dan Mesin 8.045.766.058 6.994.618.096 1.051.147.962
3 Gedung danBangunan 16.075.971.543 2.253.594.962 13.822.376.581
4 Jalan, Irigasi danJaringan 497.177.514 154.565.559 342.611.955
5 Aset Tetap Lainnya 30.367.200 - 30.367.200
Jumlah 46.464.666.815 9.402.778.617 37.061.888.198
Kewajiban JangkaPendekRp669.569.453
C.3. Kewajiban Jangka Pendek
Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
masing-masing sebesar Rp669.569.453,00 dan Rp39.024.663,00.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang
diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari dua belas (12)
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 30 -
bulan setelah tanggal pelaporan.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
disajikan pada Tabel 13 berikut ini:
Tabel 13Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015
No. Uraian 30 Juni 2016 (Rp) 31 Desember 2015(Rp)
1 Utang Kepada Pihak Ketiga 167.746.953 39.024.663
2 Pendapatan Diterima Dimuka 1.822.500 -
3 Uang Muka dari KPPN 500.000.000 -
Jumlah 669.569.453 39.024.663
Utang Kepada PihakKetigaRp167.746.953
C.3.1. Utang Kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang Kepada Pihak Ketiga per 30 Juni 2016 dan 31
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp167.746.953,00 dan
Rp39.024.663,00. Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga sebesar
Rp167.746.953,00 terdiri atas:
Uraian Nilai (Rp)
Belanja Barang Persediaan yang belum SPM/SP2D 12.975.000
SPM/SP2D LS Bendahara yang belum dibayarkankepada yang berhak
154.771.953
Jumlah 167.746.953
PendapatanDiterima DimukaRp1.822.500
C.3.2. Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan Diterima Dimuka per 30 Juni 2016 dan 31 Desember
2015 masing-masing sebesar Rp1.822.500,00 dan Rp0,00. Jumlah
Pendapatan Diterima Dimuka per 30 Juni 2016 tersebut
merupakan pendapatan sewa Gedung dengan perhitungan
sebagai berikut:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 31 -
No Obyek Sewa Jangka Waktu(Periode)
Nilai Sewa(Rp)
PendapatanDiterima Dimukaper 30 Juni 2015
(Rp)
1 DharmaWanita
1 tahun (2/1/2016s.d 31/12/2016) 550.000 275.000
2 Suarni 1 tahun (2/1/2016s.d 31/12/2016) 1.635.000 817.500
3 Erma Wati 1 tahun (2/1/2016s.d 31/12/2016) 1.460.000 730.000
Jumlah 3.645.000 1.822.500
EkuitasRp37.178.228.373
C.4. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara
Aset dan Kewajiban.
EkuitasRp37.178.228.373
C.4.1. Ekuitas
Ekuitas per 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing
sebesar Rp37.178.228.373,00 dan Rp37.307.444.899,00. Ekuitas adalah
kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara Aset dan
Kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam
Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 32 -
Surplus/(Defisit)dari KegiatanOperasional(Rp13.162.017.908)
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional
Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional pada Semester I Tahun
2016 dan 2015 masing-masing sebesar minus Rp13.162.017.908,00 dan
Rp11.862.211.671,00. Jumlah tersebut merupakan selisih antara
Pendapatan Operasional sebesar Rp24.632.880,00 dikurangi dengan
Beban Operasional sebesar Rp13.186.650.788,00.
PendapatanOperasionalRp24.632.880
D.1.1. Pendapatan Operasional
Pendapatan Operasional pada Semester I Tahun 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp24.632.880,00 dan Rp22.762.300,00.
Jumlah tersebut seluruhnya merupakan Pendapatan Negara
Bukan Pajak.
Pendapatan NegaraBukan Pajak-LORp24.632.880
D.1.1.1. Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO
Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO pada
Semester I Tahun 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp24.632.880,00 dan Rp22.762.300,00. Rincian
Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO disajikan pada
Tabel 14 berikut ini:
Tabel 14Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO
Semester I Tahun 2016 dan 2015
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Pendapatan PengelolaanBMN
24.632.880 22.762.300 1.870.580 (8,22)
Jumlah 24.632.880 22.762.300 1.870.580 8,22
Pendapatan Pengelolaan BMN merupakan pendapatan
yang diperoleh atas pemanfaatan atau sewa BMN oleh
pihak ketiga. Realisasi pendapatan pengelolaan BMN
menurut LRA sebesar Rp26.455.380,00 sedangkan
menurut LO sebesar Rp24.632.880,00 sehingga terdapat
selisih sebesar Rp1.822.500,00 yang merupakan
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 33 -
pendapatan sewa diterima dimuka Semester I Tahun
2016.
Beban OperasionalRp13.186.650.788 D.1.2. Beban Operasional
Jumlah Beban Operasional pada Semester I Tahun 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp13.186.650.788,00 dan
Rp11.884.973.971,00. Jumlah tersebut merupakan realisasi beban
yang terjadi dalam rangka pelaksanaan kegiatan operasional
selama Semester I Tahun 2016. Rincian Beban Operasional
disajikan pada Tabel 15 berikut ini:
Tabel 15Rincian Beban Operasional Semester I Tahun 2016 dan 2015
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Beban Pegawai 9.845.653.673 8.893.365.727 952.287.946 10,71
Beban Persediaan 165.035.788 125.567.770 39.468.018 31,43
Beban Barang dan Jasa 685.737.903 644.683.364 41.054.539 6,37
Beban Pemeliharaan 237.792.831 272.210.700 (34.417.869) (12,64)
Beban Perjalanan Dinas 1.856.362.633 1.323.289.475 533.073.158 40,28
Beban Penyusutan danAmortisasi
396.067.960 625.856.935 (229.788.975) (36,72)
Jumlah 13.186.650.788 11.884.973.971 1.301.676.817 10,95
Beban PegawaiRp9.845.653.673 D.1.2.1 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada Semester I Tahun 2016
dan 2015 masing-masing sebesar Rp9.845.653.673,00
dan Rp8.893.365.727,00 . Beban Pegawai adalah beban
atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus
PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
Rincian Beban Pegawai disajikan pada Tabel 16 berikut
ini:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 34 -
Tabel 16
Rincian Beban Pegawai Semester I Tahun 2016 dan 2015
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Belanja Gaji danTunjangan PNS 5.213.106.380 4.086.316.408 1.126.789.972 27,57
Belanja Lembur 11.532.000 215.707.000 (204.175.000) (94,65)
Belanja TunjanganKhusus dan BelanjaPegawai Transito
4.621.015.293 4.591.342.319 29.672.974 0,65
Jumlah 9.845.653.673 8.893.365.727 952.287.946 10,71
Realisasi beban pegawai menurut LRA sebesar Rp9.853.790.421,00
sedangkan menurut LO sebesar Rp9.845.653.673,00 sehingga
terdapat selisih sebesar Rp8.136.748,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Jurnal balik dari Belanja Gaji Pegawai yang masihharus dibayar
(8.136.748)
Jumlah (8.136.748)
Beban PersediaanRp165.035.788
D.1.2.2. Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Semester I Tahun 2016
dan 2015 masing-masing Rp165.035.788,00 dan
Rp125.567.770,00. Beban Persediaan merupakan beban
untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang
habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi
baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan.
Rincian Beban Persediaan disajikan pada Tabel 17
berikut ini:Tabel 17
Rincian Beban Persediaan Semester I Tahun 2016 dan 2015
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Beban Persediaan Konsumsi 84.040.090 77.763.635 6.276.455 8,07
Beban Persediaan Lainnya 80.995.698 47.804.135 33.191.563 69,43
Jumlah 165.035.788 125.567.770 39.468.018 31,43
Beban Barang danJasa Rp685.737.903
D.1.2.3. Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa pada Semster I Tahun
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 35 -
2016 dan 2015 masing-masing Rp685.737.903,00 dan
Rp644.683.364,00. Beban Barang dan Jasa adalah
konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan
kegiatan entitas.
Rincian Beban Barang dan Jasa disajikan pada Tabel 18
berikut ini:
Tabel 18Rincian Beban Barang dan Jasa Semester I Tahun 2016 dan 2015
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Beban Barang Operasional 525.280.102 491.164.358 34.115.744 6,95
Beban Barang NonOperasional 5.500.000 5.500.000 - 0,00
Beban Jasa 154.957.801 148.019.006 6.938.795 4,69
Jumlah 685.737.903 644.683.364 41.054.539 6,37
Realisasi beban barang dan jasa menurut LRA sebesar
Rp825.505.418,00 sedangkan menurut LO sebesar Rp685.737.903,00
sehingga terdapat selisih sebesar Rp30.887.915,00 dengan rincian
sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Jurnal balik dari Belanja Barang dan Jasa berupaTagihan Listrik yang masih harus dibayar
(30.887.915)
Jumlah (30.887.915)
BebanPemeliharaaanRp237.792.831
D.1.2.4. Beban Pemeliharaan
Jumlah Beban Pemeliharaan pada Semester I Tahun
2016 dan 2015 masing-masing Rp237.792.831,00 dan
Rp272.210.700,00. Beban Pemeliharaan merupakan
beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset
tetap dan aset lainnya yang sudah ada ke dalam
kondisi normal.
Rincian Beban Pemeliharaan disajikan pada Tabel 19
berikut ini:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 36 -
Tabel 19Rincian Beban Pemeliharaan Semester I Tahun 2016 dan 2015
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Beban PemeliharaanGedung danBangunan
112.858.375 140.332.000 (27.473.625) (19,58
Beban PemeliharaanPeralatan dan Mesin 106.634.781 118.869.504 (12.234.723) (10,29)
Beban PersediaanBahan untukPemeliharaan
18.299.675 13.009.196 5.290.479 40,67
Jumlah 237.792.831 272.210.700 (34.417.869) (12,64)
Realisasi Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
(netto) Semester I tahun 2016 menurut Laporan
Realisasi Anggaran sebesar Rp86.634.781,00, sedangkan
menurut Laporan Operasional sebesar
Rp106.634.781,00. Dengan demikian terdapat selisih
sebesar Rp20.000.000,00 dengan penjelasan sebagai
berikut:
Uraian Nilai (Rp)
Kupon BBM tahun 2015 yang telah digunakan 20.000.000
Jumlah 20.000.000
Beban PerjalananDinasRp1.856.362.633
D.1.2.5. Beban Perjalanan Dinas
Jumlah Beban Perjalanan Dinas pada Semester I Tahun
2016 dan 2015 masing-masing Rp1.856.362.633,00 dan
Rp1.323.289.475,00. Beban tersebut merupakan beban
yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan.
Rincian Beban Perjalanan Dinas disajikan pada
Tabel 20 berikut ini:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 37 -
Tabel 20Rincian Beban Perjalanan Dinas Semester I Tahun 2016 dan 2015
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Beban Perjalanan Biasa 1.729.893.233 1.215.206.075 514.687.158 42,35
Beban Perjalanan DinasDalam Kota 106.811.400 108.083.400 (1.272.000) (1,18)
Beban Perjalanan DinasPaket Meeting Luar Kota 19.658.000 - 19.658.000 0,00
Jumlah 1.856.362.633 1.323.289.475 533.073.158 40,28
Beban Penyusutandan AmortisasiRp396.067.960
D.1.2.6. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi pada
Semester I Tahun 2016 dan 2015 masing-masing
Rp396.067.960,00 dan Rp625.856.935,00. Beban
Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi
sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset
yang bersangkutan.
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi disajikan
pada Tabel 21 berikut ini:
Tabel 21Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
Semester I Tahun 2016 dan 2015
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Beban Penyusutan Peralatandan Mesin
190.962.466 435.996.080 (245.033.614) (56,20)
Beban Penyusutan Gedungdan Bangunan
200.301.348 185.056.709 15.244.639 8,24
Beban Penyusutan Jalan danJembatan 1.276.914 1.276.914 - 0,00
Beban Penyusutan Jaringan 3.527.232 3.527.232 - 0,00
Jumlah 396.067.960 625.856.935 (229.788.975) (36,72)
Surplus/(Defisit)dari Kegiatan NonOperasionalRp2.201.215
D.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional pada Semester I
Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp2.201.215,00 dan
(Rp16.460.708,00). Jumlah tersebut merupakan Surplus dari Pelepasan
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 38 -
Aset Non Lancar sebesar Rp2.200.000,00 dan Surplus dari Kegiatan
Non Operasional Lainnya sebesar Rp1.215,00.
Surplus/(Defisit)Pelepasan Aset NonLancar Rp2.200.000
D.2.1. Surplus/(Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar
Jumlah Surplus/(Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar pada
Semester I Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp2.200.000, dan (Rp16.520.748,00). Jumlah tersebut merupakan
selisih antara Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar sebesar
Rp2.200.000,00 dikurangi Beban Pelepasan Aset Non Lancar
sebesar Rp0,00.
PendapatanPelepasan Aset NonLancar Rp2.200.000
D.2.1.1. Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar pada Semester
I Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp2.200.000,00 dan Rp1.250.000,00. Jumlah tersebut
merupakan penerimaan atas lelang hasil bongkaran
rincian sebagai berikut:
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Pendapatan dariPemindahtangan BMN Lainnya
2.200.000 1.250.000 950.000 76,00
Jumlah 2.200.000 1.250.000 950.000 76,00
Beban PelepasanAset Non LancarRp0,00
D.2.1.2. Beban Pelepasan Aset Non Lancar
Beban Pelepasan Aset Non Lancar pada Semester I
Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp0,00.
dan Rp17.770.748,00. Jumlah tersebut merupakan
selisih antara nilai perolehan dengan akumulasi
penyusutan atas aset yang telah dihapus dan
dikeluarkan dari Neraca pada tanggal pelaporan.
Surplus/(Defisit)dari Kegiatan NonOperasionalLainnya Rp1.215
D.2.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada
Semester I Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp1.215,00 dan Rp60.040,00. Jumlah tersebut seluruhnya
merupakan Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 39 -
Lainnya.
Pendapatan dariKegiatan NonOperasionalLainnya Rp1.215,00
D.2.2.1. Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
pada Semester I Tahun 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp1.215,00 dan Rp60.040,00 dengan rincian
sebagai berikut:
UraianRealisasi Semester I Naik / (Turun)
Tahun 2016 Tahun 2015 Jumlah %
Penerimaan Kembali BelanjaPegawai Tahun Anggaran YangLalu
1.215 60.040 (58.825) (97,98)
Jumlah 1.215 60.040 (58.825) (97,98)
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
40
Ekuitas AwalRp37.307.444.899
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
E.1. Ekuitas Awal
Jumlah Ekuitas Awal per 30 Juni 2016 dan 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp37.307.444.899,00 dan Rp37.360.783.204,00.
Surplus/(Defisit) LO(Rp13.159.816.693)
E.2. Surplus/(Defisit) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan
30 Juni 2015 adalah sebesar minus Rp13.159.816.693,00 dan minus
Rp11.878.672.379,00. Defisit LO merupakan selisih kurang pendapatan
dibandingkan dengan beban operasional atau defisit yang berasal dari
kegiatan operasional sebesar Rp13.162.017.908,00, dan surplus dari
kegiatan non operasional sebesar Rp2.201.215,00 sebagaimana telah
dijelaskan pada Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional.
Koreksi yangMenambah/Mengurangi EkuitasRp2.380.339
E.3. Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas
Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas yang berakhir pada 30
Juni 2016 dan 30 Juni 2015 adalah sebesar Rp2.380.339 dan Rp6.291.165.
Penyesuaian NilaiAset Rp5.642.480
E.3.1. Penyesuaian Nilai Aset
Penyesuaian Nilai Aset merupakan penyesuaian nilai perolehan
persediaan karena nilai persediaan yang dilaporkan pada
tanggal neraca menggunakan harga pembelian terakhir,
sementara persediaan tersebut dibeli dengan harga satuan yang
berbeda. Penyesuaian Nilai Aset per 30 Juni 2016 dan
30 Juni 2015 adalah sebesar Rp2.380.339,00 dan Rp6.291.165,00
dengan rincian sebagai berikut:
Jenis Persediaan Nilai Penyesuaian(Rp)
Barang Konsumsi 2.196.475Barang untuk Pemeliharaan 93.305Persediaan Lainnya 90.559
Jumlah 2.380.339Transaksi AntarEntitasRp13.028.219.828
E.4. Transaksi Antar Entitas
Jumlah Transaksi Antar Entitas per 30 Juni 2016 dan
30 Juni 2015 masing-masing sebesar Rp13.028.219.828,00 dan
Rp11.481.332.236,00. Jumlah tersebut terdiri atas:
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
41
Uraian Jumlah (Rp)Ditagihkan ke Entitas Lain 13.051.193.298Diterima dari Entitas Lain (28.656.595)Transfer Masuk 5.683.125
Jumlah 13.028.219.828
Ditagihkan keEntitas LainRp13.051.193.298
E.4.1. Ditagihkan ke Entitas Lain
Jumlah Ditagihkan ke Entitas Lain per 30 Juni 2016 dan
30 Juni 2015 masing-masing sebesar Rp13.051.193.298,00 dan
Rp11.507.227.076,00. Jumlah tersebut merupakan realisasi belanja
yang telah diterima pembayarannya dari Kas Negara pada
tanggal neraca.
Diterima dariEntitas LainRp28.656.595
E.4.2. Diterima dari Entitas Lain
Jumlah Diterima dari Entitas Lain per 30 Juni 2016 dan
30 Juni 2015 masing-masing sebesar Rp28.656.595,00 dan
Rp25.894.840,00. Jumlah tersebut merupakan realisasi
penerimaan negara yang telah disetorkan ke Kas Negara pada
tanggal neraca.
Transfer MasukRp5.683.125
E.4.3. Transfer Masuk
Jumlah Transfer Masuk per 30 Juni 2016 dan
30 Juni 2015 masing-masing sebesar Rp5.683.125,00 dan Rp0,00.
Ekuitas AkhirRp37.178.228.373
E.5. Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas per tanggal 30 Juni 2016 dan 30 Juni 2015 adalah masing-
masing sebesar Rp37.178.228.373,00 dan Rp36.969.734.226,00. Nilai
tersebut merupakan kekayaan bersih pada tanggal neraca yaitu selisih
antara nilai Aset sebesar Rp37.847.797.826,00 dikurangi nilai
Kewajiban sebesar Rp669.569.453,00.
Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2016
Catatan atas Laporan Keuangan - 42 -
Pengungkapan PentingLainnya
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
F.1. Informasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja
Selama tahun 2016 kegiatan pengawasan di lingkungan
kedeputian selain didanai dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi
Riau, juga didanai dari mitra kerja. Kegiatan tersebut berupa
pendampingan, bimbingan teknis dan sosialisasi berdasarkan
permintaan dari kementerian/lembaga, dan BUMN/BUMD/
BLU yang menjadi mitra kerja masing-masing bidang di
lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Sampai dengan
tanggal 30 Juni 2016 jumlah penugasan yang dibiayai dari dana
mitra kerja sebanyak 124 PP dan telah menghasilkan 39 LHP, dan
realisasi dana penugasan beban mitra kerja sebesar
Rp456.914.600,00, dengan rincian sebagai berikut:
PP LHP Jml Dana PP LHP Jml Dana PP LHP Jml DanaIPP-Perekonomian - - - 7 7 46.739.600 7 7 46.739.600IPP-Polsoskam - - - - - - - - -APD 4 - 43.910.000 44 32 366.265.000 48 32 410.175.000Akuntan Negara - - - - - - - - -Investigasi - - - - - - - - -
Jumlah 4 - 43.910.000 51 39 413.004.600 55 39 456.914.600
Bidang PKPT NON PKPT JUMLAH
Jumlah dana tersebut seluruhnya dikelola dan
dipertanggungjawabkan oleh pihak mitra kerja sesuai dengan
mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja.
Pegawai BPKP yang diberi tugas oleh pimpinan unit masing-
masing diterbitkan Surat Perintah Dinas (SPD) Nihil dengan
beban anggaran mitra kerja, dan pada akhir kegiatan/penugasan
pegawai dimaksud menerima dan menandatangani kuitansi
penggantian biaya perjalanan dinas/transport lokal, dan
selanjutnya dipertanggungjawabkan sesuai dengan mekanisme
yang berlaku pada masing-masing mitra kerja.
Lampiran Surat Sekretaris UtamaNomor S- /SU/03/2015Tanggal November 2015
HAL-HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYAJIAN
AKUN-AKUN PADA PSEUDO LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2015
1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan30 November 2015.
2. Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo kas di Bendahara Penerimaan yang disajikan adalah uang kas yang ada pada BendaharaPenerimaan pada tanggal 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015. Saldo tersebut dihasilkandari jurnal penyesuaian pada aplikasi SAIBA pada sisi debet dengan akun lawan adalah akunpendapatan terkait pada sisi kredit.
Atas penyetoran Kas di Bendahara Penerimaan yang dilakukan setelah tanggal 31 Oktober2015 dan 30 November 2015, agar segera dilakukan jurnal penyesuaian untuk mengoreksipendapatan.
3. Kas Lainnya Setara Kas
Saldo Kas Lainnya Setara Kas yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan30 November 2015. Pencatatan/penjurnalan untuk transaksi-transaksi Kas Lainnya Setara Kass.d. 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015 sudah dilaksanakan dengan tepat.
4. Piutang PNBP
Saldo Piutang PNBP yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015.Pencatatan/penjurnalan untuk transaksi-transaksi Piutang PNBP s.d. tanggal 31 Oktober 2015dan 30 November 2015 sudah dilaksanakan dengan tepat.
5. Penyisihan Piutang
Saldo Penyisihan Piutang yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan 30 November2015 atau sama dengan saldo Penyisihan piutang pada LK Semester I Tahun 2015.
6. Persediaan
Saldo Persediaan yang disajikan adalah saldo persediaan sesuai dengan persediaan yangdimiliki pada tanggal 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015. Pencatatan atas akunPersediaan dilakukan dengan memperhatikan, antara lain:
a. Pencatatan atas semua mutasi persediaan pada Aplikasi Persediaan. Pemakaianpersediaan harus dicatat sebesar yang digunakan. Penggunaan menu Perolehan Lainnyatidak diperkenankan.
b. Pencatatan atas transaksi persediaan dilakukan hanya dengan Aplikasi Persediaan.c. Tidak diperkenankan menggunakan jurnal manual untuk mencatat persediaan pada
aplikasi SAIBA, kecuali jurnal yang dihasilkan dari Aplikasi Persediaan/SIMAK BMNtidak tepat.
d. Opname fisik atas Persediaan tidak wajib dilakukan.
e. Tidak boleh menyajikan akun Persediaan yang Belum Diregister. Jika terdapat pembelianyang belum dibayar agar dibuat Jurnal Penyesuaian untuk mencatat utang atas transaksitersebut.
7. Bagian Lancar Tagihan Tuntuan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi adalah saldoper 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015. Entitas harus sudah melakukanpencatatan/penjurnalan untuk transaksi-transaksi pelunasan Bagian Lancar TagihanTuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi s.d. 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015.
8. Belanja Dibayar di Muka
Saldo Belanja Dibayar di Muka yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan30 November 2015. Entitas harus sudah melakukan pencatatan atas seluruh transaksi BelanjaDibayar di Muka s.d. tanggal 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015.
9. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Saldo Pendapatan yang Masih Harus Diterima yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober2015 dan 30 November 2015. Entitas harus sudah melakukan pencatatan atas seluruh transaksiBelanja yang Masih Harus Dibayar s.d. tanggal 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015.
10. Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
Saldo Piutang Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi yang disajikan adalah saldoper 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015.
11. Aset Tetap dan Aset Lainnya
Saldo Aset Tetap dan Aset Lainnya yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan30 November 2015. Penyajian Aset Tetap dan Aset Lainnya memperhatikan, antara lain:
a. Tidak melakukan jurnal manual pada aplikasi SAIBA atas transaksi terkait Aset Tetap danAset Lainnya. Dalam hal terdapat jurnal yang dihasilkan dari aplikasi SIMAK BMN tidaktepat, perbaikan atas ketidaktepatan tersebut dapat dilakukan dengan jurnal manual padaSAIBA.
b. Akun Aset Tetap Belum Diregister dan Aset Lainnya Belum Diregister boleh tersaji padaPseudo LKKL Tahun 2015 dengan menjelaskan penyebabnya dalam CaLK.
12. Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan30 November 2015.
13. Utang Kepada Pihak Ketiga
Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan30 November 2015. Entitas harus sudah melakukan pencatatan atas seluruh transaksi UtangKepada Pihak Ketiga s.d. tanggal 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015.
14. Belanja yang Masih Harus Dibayar
Saldo Belanja yang Masih Harus Dibayar yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan30 November 2015. Entitas harus sudah melakukan pencatatan atas seluruh transaksi Belanjayang Masih Harus Dibayar s.d. tanggal 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015.
15. Pendapatan Diterima di Muka
Saldo Pendapatan Diterima di Muka yang disajikan adalah saldo per 31 Oktober 2015 dan30 November 2015. Entitas harus sudah melakukan pencatatan atas seluruh transaksiPendapatan Diterima di Muka s.d. tanggal 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015.
16. Pendapatan
Saldo akun Pendapatan yang disajikan adalah saldo atas semua transaksi pendapatan s.d.31 Oktober 2015 dan 30 November 2015. Penyesuaian akan dilakukan pada tanggal31 Desember 2015.
17. Beban Pegawai, Beban Barang dan Jasa, Beban Pemeliharaan, dan Beban Perjalanan Dinas
Saldo akun beban-beban tersebut di atas yang disajikan dalam LO adalah saldo atas semuatransaksi terkait s.d. tanggal 31 Oktober 2015 dan 30 November 2015. Penyesuaian tidakdiperlukan atas transaksi beban-beban di atas. Penyesuaian dilakukan pada tanggal31 Desember 2015.
18. Beban Penyusutan
Beban Penyusutan yang disajikan dalam pseudo LKKL adalah beban penyusutan s.d. 30 Juni2015 atau Semester I Tahun 2015.
19. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang disajikan dalam LKKL adalah beban PenyisihanPiutang Tak Tertagih s.d. 30 Juni 2015 atau Semester I Tahun 2015.
20. Akun-akun Ekuitas
Akun-akun ekuitas yang disajikan adalah untuk transaksi ekuitas s.d. 31 Oktober 2015 dan 30November 2015.
21. Akun Piutang/Utang Jangka Panjang tidak perlu dilakukan reklasifikasi menjadi BagianLancar Piutang/Utang Jangka Panjang.
22. Pencatatan seluruh transaksi, termasuk koreksi/perbaikan untuk data s.d. 31 Oktober 2015dan 30 November 2015 agar didokumentasikan dengan baik.