163
iii LAPORAN KKN DI DESA ANTAPAN OLEH Ida Bagus Putu Pradhitya (FEB/Akuntansi) Putu Ayu Astrianti (FEB/Akuntansi) Ni Komang Ariani (FEB/Manajemen) Kadek Moni Ratningsih (FBS/Pendidikan Bahasa Bali) I Made Noviana Putra (FBS/Pendidikan Bahasa Jepang) Ni kadek Kandi Pinasari (FMIPA/pendidikan Biologi) Ni Luh Suma Widari (FEB/Pendidikan Ekonomi) Winda Sutiana (FIP/PG PAUD) I Kadek Dwi Agus A.s (FOK/PENJASKESREK) Irham Sani (FTK/PKK) Komang Dewangga Arya S. (FMIPA/Pendidikan Matematika) Ketut Arya (FTK/PTI) I Made Lianto (FIP/PGSD) Ni Kadek Metaputri (FIP/PGSD) Kadek Candra Prahastini (FIP/PGSD Denpasar) I Made Wiranatha Bhawa (FBS/Pendidikan Bahasa Bali) I Wayan Sudastra (FIS/Pendidikan Geografi) Siska Sri Mulia (FIP/Bimbingan Konseling) PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2015

LAPORAN KKN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Kuliah Kerja Nyata

Citation preview

Page 1: LAPORAN KKN

iii

LAPORAN KKN DI DESA ANTAPAN

OLEH Ida Bagus Putu Pradhitya (FEB/Akuntansi) Putu Ayu Astrianti (FEB/Akuntansi) Ni Komang Ariani (FEB/Manajemen) Kadek Moni Ratningsih (FBS/Pendidikan Bahasa Bali) I Made Noviana Putra (FBS/Pendidikan Bahasa Jepang) Ni kadek Kandi Pinasari (FMIPA/pendidikan Biologi) Ni Luh Suma Widari (FEB/Pendidikan Ekonomi) Winda Sutiana (FIP/PG PAUD) I Kadek Dwi Agus A.s (FOK/PENJASKESREK) Irham Sani (FTK/PKK) Komang Dewangga Arya S. (FMIPA/Pendidikan Matematika) Ketut Arya (FTK/PTI) I Made Lianto (FIP/PGSD) Ni Kadek Metaputri (FIP/PGSD) Kadek Candra Prahastini (FIP/PGSD Denpasar) I Made Wiranatha Bhawa (FBS/Pendidikan Bahasa Bali) I Wayan Sudastra (FIS/Pendidikan Geografi) Siska Sri Mulia (FIP/Bimbingan Konseling)

PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

2015

Page 2: LAPORAN KKN

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa yang

telah memberikan rahmat, bimbingan, serta anugerah-Nya sehingga Penyusun

dapat menyusun laporan KKN ini tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan laporan KKN ini Penyusun banyak mendapatkan

bimbingan, arahan, dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Lembaga Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada Penyusun.

2. Lembaga Pengabdian Masyarakat Undiksha yang telah memberikan

arahan dan bimbingan kepada Penyusun selama melakukan KKN.

3. Ni Wayan Yulianthini, S.E., M.M. Selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan arahan serta memantau penyusun selama

proses KKN berlangsung sehingga dapat berjalan dengan lancar

4. I Nyoman Sunarta, S.Ip Kepala Desa Antapan yang selalu setia

membimbing penyusun serta mendampingi penyusun sampai berakhirnya

KKN ini.

5. Kepala Dusun Se-Desa Antapan yang selalu meberikan bimbingan dan

partisipasinya dalam setiap kegiatan yang kami lakukan.

6. Semua masyarakat Desa Antapan yang telah memberikan dukungan

maupun material yang takhenti-hentinya kepada Penyusun.

7. Semua teman-teman KKN yang selalu bekerjasama dalam berbagai

hal sehingga proses KKN berlangsung dengan baik dan berjalan lancar.

Penyusun telah berusaha dengan segenap kemampuan dalam menuangkan

buah fikiran dalam bentuk laporan KKN.Penyusun berharap dengan adanya

laporan KKN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dan dapat

dijadikan dasar untuk pembuatan laporan berikutnya.

Baturiti, 6 Agustus 2015

Page 3: LAPORAN KKN

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

BAB II PENYUSUNAN PROGRAM

2.1 Analisis Situasi Desa ............................................................................ 4

BAB III PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH

3.1 Perumusan Kebutuhan ........................................................................ 8

3.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 8

BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA

4.1 Program Kerja Desa ............................................................................ 10

4.2 Program Kerja Cluster........................................................................... 25

4.2.1 Program Kerja Cluster 1 ............................................................ 25

4.2.2 Program Kerja Cluster 2 ............................................................ 39

4.2.3 Program Kerja Cluster 3 ............................................................ 68

4.2.4 Program Kerja Cluster 4 ............................................................ 93

BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

5.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Desa ............................................... 122

5.1.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 1 ........................................... 122

5.1.2 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 2 ........................................... 123

5.1.3 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 3 ........................................... 125

5.1.4 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 4 ........................................... 126

5.1.5 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 5 .......................................... 127

5.1.6 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 6 ........................................... 130

5.1.7 Hasil Pelaksanaan Program Kerja 7 ........................................... 131

5.2 Hasil Pelaksanaan Program Cluster ..................................................... 132

5.2.1 Hasil Pelaksanaan Program Cluster 1 ......................................... 132

5.2.2 Hasil Pelaksanaan Program Cluster 2 ........................................ 138

5.2.3 Hasil Pelaksanaan Program Cluster 3 ........................................ 147

5.2.4 Hasil Pelaksanaan Program Cluster 4 ........................................ 152

Page 4: LAPORAN KKN

v

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan .............................................................................................. 157

6.2 Saran .................................................................................................... 157

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN KKN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja (Undiksha) adalah sebuah

lembaga pendidikan tinggi yang dikembangkan berdasarkan Pancasila, Undang-

Undang Dasar 1945, dan Statuta Undiksha Singaraja. Sebagai salah satu

perguruan tinggi, Undiksha juga mempunyai visi yaitu terwujudnya lembaga

perguruan tinggi yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan seni. Visi lain yang

dimiliki Undiksha adalah menghasilkan tenaga kependidikan dan

nonkependidikan yang berkualitas serta berdaya saing tinggi dan memberikankan

kontribusi positif untuk bangsa. Selain itu Undiksha juga mempunyai misi yang

sama dengan perguruan tinggi lainya ialah menyelenggarakan Tridharma

Perguruan Tinggi dalam bidang kependidikan dan non kependidikan untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berdaya saing

tinggi. Undiksha memprogramkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang wajib diikuti

oleh mahasiswa program Strata 1 (S1) UNDIKSHA. Bertitik tolak dari program

tersebut, maka sudah menjadi kewajiban mahasiswa di Universitas Pendidikan

Ganesha Singaraja mengikuti kegiatan KKN tersebut. Mahasiswa langsung

diterjunkan ke sebuah desa dan hidup menyatu dengan masyarakat. Mahasiswa

diharapkan membantu memecahkan permasalahan yang di hadapi oleh

masyarakat di suatu desa untuk menjadi masyarakat yang ideal.

Kehidupan masyarakat yang ideal dapat terlihat dari pola pikir,

pendidikan, social budaya, teknologi serta sanitasi dan kesehatan lingkungan yang

berkualitas. Ekonomi juga menjadi faktor utama penentu kualitas suatu

masyarakat. Untuk menjadi masyarakat yang berkualiatas tidaklah mudah terlebih

lagi membentuk masyarakat yang memiliki pola pikir kurang maju

Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan bermanfaat, terutama bagi

mahasiswa karena mahasiswa dapat melihat, merasakan, serta mengalami secara

langsung segala persoalan di masyarakat. Sehingga pengetahuan yang dimiliki

oleh mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi masalah, memberikan skala

prioritas, dan mampu menemukan pemecahan sehingga masalah pembangunan

yang dihadapi masyarakat dapat diatasi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi

Page 6: LAPORAN KKN

2

mahasiswa dilaksanakan sebagai kegiatan melatih diri, dan melakukan penelitian

di desa sesuai dengan bidang ilmu pengetahuan yang ditekuni.

Pelaksanaan KKN tahun 2015 dilaksanakan di desa-desa yang ada di

kabupaten Tabanan, dilaksanakan oleh satu kelompok mahasiswa yang terdiri dari

beberapa mahasiswa yang terdiri dari beberapa jurusan dari masing-masing

fakultas yang ada di Undiksha. Dalam kesempatan ini penulis mendapat

kesempatan mengabdikan diri sebagai mahasiswa KKN di desa Antapan

kecamatan Baturiti kabupaten Bangli. Desa Antapan sebagai salah satu tempat

dilaksanakanya KKN merupakan salah satu desa yang memiliki potensi sumber

daya manusia, lingkungan, serta adat istiadat yang perlu dikembangkan.

Pendidikan merupakan masalah yang sangat khusus dihadapi oleh

masyarakat desa. Kemudian mengenai masalah sanitasi kesehatan lingkungan,

masyarakat belum menyadari akan kesehatan diri dan lingkungan sehingga masih

banyak sampah berserakan di lingkungan desa. Masalah-masalah ini nantinya

diikhawatirkan akan menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Oleh karena itu,

ada beberapa program yang dirancang dalam kegiatan KKN ini. Kegiatan-

kegiatan tersebut diantaranya:

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang pendidikan yaitu

pembuatan program rumah pintar dan pelatihan senam di tingkat SD di

desa Antapan. Program rumah pintar adalah suatu program yang

melibatkan anak-anak tingkat SD yang dikumpulkan di masing-masing

banjar di desa Antapan untuk belajar bersama dalam mengatasi

permasalahan pembelajaran di sekoloah. Tujuannya agar dapat

merangsang perkembangan motorik halus anak melalui rumah pintar ini,

diharapkan nantinya program ini akan menghasilkan siswa yang cerdas

dan kreatif, khususnya di bidang pendidikan.

Program pelatihan senam adalah suatu program yang dilaksanakan

ditingkat SD di desa Antapan, yang dilaksanakan di masing-masing SD.

Materi senam yang diberikan yaitu senam irama (senam pramuka).

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani

anak-anak.

Page 7: LAPORAN KKN

3

2. Sanitasi dan Lingkungan Hidup

Kegiatan sanitasi dan lingkungan hidup ini melibatkan masyarakat

dimana mereka akan diajak untuk menjadi sosok yang peduli terhadap

kebersihan lingkungan hidup mereka. lingkungan yang sehat akan

menentukan kesehatan masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan

diadakannya kegiatan gotong royong dan lomba kebersihan antar Banjar

Desa Antapan Yang Terdiri Dari Enam Banjar Yaitu Banjar Mayungan

Let, Banjar Mayungan Anyar, Banjar Glogor, Bnjar Toh Jiwa, Banjar

Talang Pati dan Banjar Antapan untuk meningkatkan kebersihan

lingkungan Desa dan kegiatan sosialisasi mengenai keorganisasian di

masing-masing Seke Truna Truni (STT) di Desa Antapan. Dari kegiatan

ini, diharapkan masyarakat mampu memahami tentang kebersihan

lingkungan hidup di Desa Antapan.

3. Sosial Budaya

Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama

dan meningkat kecintaan terhadap budaya Bali yang melibatkan

masyarakat dan anak-anak SD Desa Antapan. Hal ini diwujudkan

dengan kegiatan Mekidung di Desa Antapan.

Dengan melaksanakan ketiga program tersebut, diharapkan dalam

pelaksanaan kegiatan KKN ini dapat membantu masyarakat Desa Antapan

dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

Page 8: LAPORAN KKN

4

BAB II

PENYUSUNAN PROGRAM

2.1 ANALISIS SITUASI DESA

Antapan berasal dari kata petapan ( tapa) yang berati tempat bersemadinya

raja – raja Bali, kemudian dibuatlah suatu pelinggih tempat pemujaan Ida Sang

Hyang Widhi yang diberi nama Pura Pucak Sari. Semenjak jaman penjajahan di

Bali Raja Marga menunjuk seorang pejabat sebagai Mekel yaitu I Ketut Pacung

sebagai tangan kanan raja Marga dan ditugaskan menjaga wilayah perbatasan

Marga dan Carang Sari serta masing – masing Desa mempunyai kelihan.

Sejak perselisihan antara Marga dan Carang Sari, terbentuklah kelompok –

kelompok antara lain kelompok penghadang yang disebut TalangPati dan dibuat

pelinggi yang diberi nama Pura Pengadangan. Dan kelompok di sebelah utara

dibuat benteng atau batas penjagaan yang disebut Pura Pucak Bantas. Pasukan

Jibaku yang berani mati mengorbankan jiwa atau mempertahankan jiwa dan

disebut Tohjiwa. Ada sebuah hutan/wana yang disebut Pucak Banua disinilah

diadakan upacara meayu-ayu untuk keamanan yang disebut Mayungan. Disebelah

timur Tohjiwa ada gelogor yang artinya menempatkan kerbau dari hasil rampasan

kerajaan Marga.

Orang – orang yang pernah memimpin Desa Antapan Perbekel/Kepala

Desa adalah:

1. I Ketut Pacung memimpin dari tahun 1917-1925

2. I Wayan Geredeg memimpin dari tahun 1925-1955

3. I Wayan Widhi memimpin dari tahun 1955-1956

4. I Made Liarka memimpin dari tahun 1956-1966

5. I Made Arimbawa memimpin dari tahun 1966-1974

6. I Wayan Narka memimpin dari tahun 1974-1976

7. I Wayan Widhi memimpin dari tahun 1976-1986

8. I Made Kasa memimpin dari tahun 1986-1994

9. I Wayan Muris memimpin dari tahun 1994-1995

10. I Made Sudarma memimpin dari tahun 1995-1996

11. A.A.Gd. Dalem Trisna memimpin dari tahun 1996-1997

Page 9: LAPORAN KKN

5

12. I Gede ketut Kamayana memimpin dari tahun 1998-2006

1. Luas,Letak, Keadaan dan Batas Desa Antapan

a. Luas Desa Antapan

Desa Antapan merupakan salah satu Desa yang ada di kecamatan

Baturiti, tabanan dengan luas 104,3 Ha. 0,03 Ha dipergunakan sebagai

perkantoran, 0,27 Ha dipergunakan sebagai sekolah, 0,6 dipergunakan

sebagai pasar dan sisanya dipergunakan sebagai jalan, tempat

peribadatan,dan juga kuburan.

b. Letak Desa Antapan

Desa Antapan merupakan salah satu desa pertanian dan

perkebunan daratan medium dari salah satu kecamatan di

kabupaten tabanan dan merupakan desa yang berada di kawasan

paling timur di kecamatan Baturiti yang mempunyai ketinggian

tempat 750 m dari permukaan laut, rata – rata curah hujan pertahun

2,942 mm serta suhu rata – rata 20 derajat celcius. Desa Antapan

terdiri dari 6 Dusun/ Banjar Dinas dan 4 Desa Adat serta penduduk

Desa Antapan mata pencahariannya sebagian besar bergerak

dibidang pertanian, perkebunan, perternakan.

c. Keadaan Desa Antapan

Desa Antapan merupakan Desa yangberada pada ketinggian 800 m

dari permukaan laut dengan kemiringan antara 3-45 mengarah ke

Utara.Desa Antapan beriklim Sub Tropis,dengan curah hujan pertahun

rata-rata 2.500 mm,yaitu musim hujan dari bulan Oktober sampai

bulan April dan musim kemarau dari bulan April sampai dengan

Oktober. Sedangkan suhu udara minimum 20º Celcius dan maksimal

23º Celcius.

d. Batas – Batas wilayah Desa Antapan adalah:

a. Sebelah Utara : Hutan Lindung

b. Sebelah Timur : Desa Sulangai

Page 10: LAPORAN KKN

6

c. Sebelah Selatan :Desa Mekarsari

d. Sebelah Barat : Desa Batunya

2. Penduduk

Jumlah pemduduk Desa Antapan adalah 3.008 jiwa (963 KK) dengan

perincian laki – laki 1.531 jiwa dan perempuan 1.477 jiwa. Desa Antapan

terdiri dari 6 banjar Adat antara lain:

a. Banjar Antapan

b. Banjar Talangpati

c. Banjar Tohjiwa

d. Banjar Mayungan Anyar

e. Banjar Mayungan Let

f. Banjar Gelogor

3. Mata Pencaharian, Pendidikan, status perkawinan dan Agama

a. Mata pencaharian Desa Antapan mayoritas sebagai petani dan sebagai

peternak dan rincian mata pencahariannya sebagai berikut:

1) Pemilik tanah sawah : 253 orang

2) Pemilik tanah tegalan : 397 orang

3) Penggarap : 25 orang

4) Buruh tani : 40 orang

5) Pemilik ternak sapi : 700 orang

6) Pemilik ternak babi : 326 orang

7) Pemilik ternak ayam : 100 orang

8) Pemilik usaha kerajinan : 5 orang

9) Pemilik usaha industri RT : 5 orang

10) Pegawai desa : 13 orang

11) Guru : 10 orang

12) TNI/POLRI : 3 orang

13) PNS lainnya : 15 orang

14) Perbankan : 4 unit

15) Pedagang di pasar : 5 orang

Page 11: LAPORAN KKN

7

16) Dagang warung : 40 orang

17) Pedagang kios : 2 orang

18) Pedagang toko : 1 orang

19) Tukang kayu : 100 orang

20) Tukang jahit/bordir : 5 orang

21) Tukang cukur/salon : 1 orang

22) Tukang bangunan : 142 orang

23) Tukang listrik : 2 orang

24) Bengkel : 4 orang

25) Tukang las : 1 orang

26) Sopir : 6 orang

b. Pendidikan

Tingkat pendidikan di Desa Antapan sebagian besar sampai tingkat

SLTA dengan rincian sebagai berikut

1) Buta aksara dan angka : 1.720 orang

2) Tidak tamat SD : 310 orang

3) Tamat SD : 527 orang

4) Tamat SLTP : 270 orang

5) Tamat SLTA : 171 orang

6) Tamat Diploma/sarjana : 10 orang

c. Status Perkawinan

Status perkawinan di Desa Antapan sebagian besar sudah kawin

adapun rinciannya sebagai berikut

1) Belum kawin : 1030 orang

2) Kawin : 1560 orang

3) Cerai hidup : 55 orang

4) Cerai mati : 363 orang

d. Agama

Mayoritas Agama yang dianut masyarakat di desa Antapan adalah

beragama Hindu dengan rincian sebagai berikut

1) Hindu : 2956 orang

2) Islam : 52 orang

Page 12: LAPORAN KKN

8

BAB III

PERUMUSAN KEBUTUHAN/MASALAH

3.1 PERUMUSAN KEBUTUHAN

Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara, baik dengan

kepala desa, kepala dusun, kepala sekolah maupun warga Desa Antapan,

dapat dirumuskan beberapa kebutuhan yang diharapkan dapat membantu dan

ikut membangun desa yang lebih baik. Adapun kebutuhan-kebutuhan tersebut

dapat dirumuskan sebagai berikut,

a. Membuat Peta Desa Antapan yang lebih akurat dan sesuai dengan

keadaan sebenarnya.

b. Bimbingan belajar untuk siswa di Desa Antapan.

c. Memberikan pelatihan TIK kepada pegawai Kantor Desa Antapan.

d. Meningkatkan Kebersihan Lingkungan melalui Kegiatan Lomba yang

diadakan antar banjar di Desa Antapan.

e. Memberikan pelatihan keorganisasian kepada semua STT. se-Desa Antapan.

f. Menata taman yang ada di Kantor Desa agar lebih bersih dan asri.

g. Mengadakan pelatihan senam Pramuka guna meningkatkan kebugaran siswa

Sekolah Dasar di Desa Antapan.

h. Menata tugu/tapal batas Desa Antapan agar terlihat lebih asri.

3.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan beberapa perumusan kebutuhan Desa Antapan seperti

disebutkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi temuan

mahasiswa untuk diberikan solusi dalam rangka pembangunan Desa, yaitu:

(Tema: Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan)

1. Bagaimanakah cara meningkatkan minat belajar siswa di Desa Antapan?

2. Bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan pegawai Kantor Desa

Antapan dalam menggunaan TIK?

Page 13: LAPORAN KKN

9

(Tema: Sosial dan Budaya)

1. Bagaimana memberikan pelatihan keorganisasian kepada semua STT. se-

Desa Antapan?

(Tema: Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan)

1. Bagaimana meningkatkan kebersihan lingkungan Desa Antapan?

2. Bagaimana mengajarkan Senam Pramuka siswa Sekolah Dasar di Desa

Antapan?

3. Bagaimana cara meningkatkan kebersihan taman yang ada di Kantor Desa?

Page 14: LAPORAN KKN

10

BAB IV

PERUMUSAN PROGRAM KERJA

4.1 PROGRAM KERJA DESA

PROGRAM 1 :

1. Tema

Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

2. Nama Program

Penataan Lingkungan Kantor Desa Antapan

3. Rasional

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, Desa Antapan

memiliki kantor desa yang berfungsi untuk melayani administrasi dan

pelayanan lainnya terhadap seluruh masyarakat Desa Antapan.

Pelayanan yang baik tidak hanya ditunjukkan pada pegawai maupun

staf lainnya, namun juga kondisi lingkungan sekitar area kantor desa.

Area yang memiliki kenyamanan dan kesejukan dalam hal ini adalah

area taman dan halaman sekitar. Taman merupakan sebuah areal yang

meliputi komponen material keras dan lunak yang saling mendukung

satu sama lainnya yang sengaja direncanakan oleh

manusia.Kegunaannya sebagai tempat penyejuk dan kerindangan

suatu area. Hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa taman

kantor Desa Antapan masih belum tertata rapi dan kurang dalam

penataan taman. Sehingga masyarakat Desa Antapan kurang merasa

nyaman akan keadaan area kantor. Untuk itu diperlukan sebuah usaha

atau program yang sesuai untuk memperbarui keadaan taman yang

lebih baik dan meningkatkan kesadaran staf pegawai akan kelanjutan

keindahan dan kerindangan taman. Program penataan taman kantor

desa di Desa Antapan yang diharapkan dapat bermanfaat dengan baik

bagi staf pegawai dan masyarakat untuk kedepannya.

4. Sifat Program

Program ini adalah Rintisan

5. Sasaran

Page 15: LAPORAN KKN

11

Sasaran dari program ini adalah staf pegawai kantor Desa Antapan

6. Keterlibatan

Seluruh Mahasiswa KKN dan staf pegawai kantor Desa Antapan

7. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan yaitu:

a. Observasi kantor desa,

b. Sosialisasi pada staf pegawai untuk menyiapkan perlengkapan

atau peralatan yang dibutuhkan saat kegiatan penataan kantor

desa,

c. Pelaksanaan dan partisipasi dalam penataan kantor desa.

8. Alokasi waktu

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 3 (tiga)

minggu, dengan 1 kali pertemuan setiap minggunya, dimana sekali

pertemuan 4 (empat) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini

adalah 12 jam.

9. Jadwal Pelaksanaan

Dilaksanakan pada setiap hari rabu dari 08 Juli sampai dengan 29 Juli

2015.

10. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

1. Memberikan perubahan untuk memiliki suasana baru dan lebih

baik bagi kantor desa

2. Meningkatkan kenyaman dan keindahan kantor desa

PROGRAM 2 :

1. Tema

Sosial Budaya

2. Nama Program

Sosialisasi dan Pelatihan Keorganisasian bagi masing-masing Sekaa

Truna Truni Desa Antapan

Page 16: LAPORAN KKN

12

3. Rasional

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, Desa Antapan

memiliki 6 banjar yang terdiri dari Banjar Mayungan Anyar,

Mayungan Let, Toh Jiwa, Talang Pati, Gelogor, dan Antapan. Masing-

masing banjar memiliki suatu badan keorganisasian untuk pemuda dan

pemudi yang disebut Sekaa Truna Truni (STT). Adapun fungsi dari

Sekaa Truna Truni di masing-masing banjar yakni sebagai wadah

untuk mengerakkan pemuda dan pemudi dalam melaksanakan suatu

kegiatan tertentu yang bersifat positif. Hasil pengamatan yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa keaktifan dan kerjasama Sekaa

Truna Truni (STT) masing sangat kurang. Kurangnya kegiatan

rutinitas yang dilaksanakan dan bahkan beberapa Sekaa Truna Truni

sudah tidak aktif. Hal ini diakibatkan adanya kesibukan masing-

masing pengurus/angggota angggota STT serta kurangnya

pemahaman/pengetahuan akan tugas-tugas dan wewenang.Untuk itu

diperlukan sebuah usaha atau program yang sesuai untuk

memperbarui kinerja Sekaa Truna Truni (STT ) yang lebih aktif dan

kreaktif serta meningkatkan kerjasama demi mewujudkan tujuan suatu

organisasi masing banjar di desa Antapan. ProgramSosialisasi dan

Pelatihan Keorganisasian bagi masing-masing Sekaa Truna Truni

yang diterapkan diharapkan dapat bermanfaat dengan baik bagi

seluruh Sekaa Truna Truni, dan pemuda pemudi Desa Antapan untuk

kedepannya.

4. Sifat Program

Program ini adalah Rintisan

5. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah Sekaa Truna Truni (STT) di desa

Antapan

6. Keterlibatan

Seluruh mahasiswa KKN dan Pemuda Pemudi di Desa Antapan

7. Metode Pelaksanaan

Page 17: LAPORAN KKN

13

Pelaksanaan program: pada tahapan ini mahasiswa KKN mulai

melaksanakan program yang sudah direncanakan dan di jadwalkan

dengan tepat waktu. Adapun rincian pelaksanaan program ini sebagai

berikut :

a. Observasi lingkungan Desa Antapan

b. Sosialisasi pada Sekaa Truna Truni (STT) di Desa Antapan

c. Partisipasi dalam kegiatan terkait

8. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 3 (tiga)

minggu, dengan 1 kali pertemuan setiap minggunya di masing-masing

Sekaa Truna Truni (STT) di desa Antapan, pertemuan pada minggu

pertama direncanakan 2 (dua) jam untuk sosialisasi terkait pelatihan

yang akan diberikan. Pada pertemuan minggu kedua direncanakan 3

(tiga) jam untuk pelaksanaan dari pelatihan yang akan diberikan,

pertemuan minggu ketiga direncanakan 3 (tiga) jam untuk pelatihan

dan evaluasi. Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 48

jam.

9. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan dari tanggal 05 Juli

sampai dengan tanggal 19 Juli 2015, dan dilaksanakan pada hari yang

disesuaikan dengan kesepakatan.

10. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program Sosialisasi dan

Pelatihan Keorganisasian untuk masing-masing Sekaa Truna Truni

Desa Antapan sebagai berikut :

a. Meningkatkan kebersamaan dan pengetahuan dalam bidang

keorganisasian

b. Mengimplementasikan secara langsung pelatihan yang sudah

diberikan ke dalam organisasi Sekaa Truna Truni (STT) di desa

Antapan

Page 18: LAPORAN KKN

14

PROGRAM 3 :

1. Tema

Pengembangan sumberdaya manusia/Pendidikan

2. Nama Program

Pelatihan Senam untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD)

3. Rasional

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, Desa

Antapan memiliki 2 (dua) Sekolah Dasar yakni Sekolah Dasar Negeri

1 Antapan yang berada di banjar Toh Jiwa, dan Sekolah Dasar Negeri

3 Antapan yang berada di banjar Antapan. Selain kegiatan akademik

yang dilaksanakan di masing-masing Sekolah Dasar (SD) di antapan,

juga terdapat kegiatan non akademik seperti ekstrakulikuler pada

bidang kesenian dan olahraga. Kegiatan non akademik saat ini kurang

berjalan lancar terutama pada bidang olahraga. Hal ini akibat dari

kurangnya tenaga pengajar yang ahli dalam bidang ini serta antusias

siswa yang masing kurang. Kegiatan olahraga sangat perlu

dilaksanakan untuk anak-anak Sekolah Dasar demi menjaga kesehatan

tubuh setiap harinya. Kegiatan olahraga yang cocok diterapkan pada

anak-anak Sekolah Dasar (SD) adalah senam. Olahraga senam adalah

gerakan senam ataupun gerakan bebas yang dibarengi dengan musik

atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun

unsur-unsur yang terdapat dalam senam irama meliputi: keluwesan,

kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama.Untuk itu diperlukan

sebuah usaha atau program yang sesuai untuk meningkatkan semangat

olahraga dan menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Dengan

adanyasosialisasi dan pelatihan dalam Program Pelatihan Senam dapat

bermanfaat dengan baik bagi seluruh anak-anak Sekolah Dasar (SD)

di Desa Antapan untuk kedepannya.

4. Sifat program

Program ini adalah Rintisan.

5. Sasaran

Page 19: LAPORAN KKN

15

Sasaran dari program ini adalah anak-anak Sekolah Dasar (SD) di

Desa Antapan

6. Keterlibatan

Seluruh mahasiswa KKN dan anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Desa

Antapan

7. Metode pelaksanaan

Metode yang digunakan yaitu:

a. Observasi lingkungan tempat pelatihan senam,

b. Sosialisasi pada siswa-siswi Sekolah Dasar yang ada di Desa

Antapn tentang betapa pentingnya mengikuti kegiatan senam,

c. Pelaksanaan dan partisipasi dalam kegiatan senam.

8. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 4 (empat)

minggu, dengan 6 kali pertemuan setiap minggunya di masing-masing

Sekolah Dasar dan balai banjar (Rumah Pintar), sekali pertemuan

direncanakan 1 (satu) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program

ini adalah 24 jam

9. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan dari 04 Juli sampai

dengan 01 Agustus 2015, dan dilaksanakan sebelum kegiatan program

Rumah Pintar yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

10. Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program Pelatihan Senam untuk

anak-anak Sekolah Dasar (SD) sebagai berikut :

1. Dapat meningkatkankebersamaan dan pengetahuan anak-anak

Sekolah Dasar dalam olahraga khususnya senam

2. Dapat meningkatkan semangat olahraga dan menjaga kesehatan

jasmani dan rohani anak-anak Sekolah Dasar (SD)

PROGRAM 4 :

1. Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan

Page 20: LAPORAN KKN

16

2. Nama Program

Rumah Pintar

3. Rasional

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, selain adanya

banjar yang banyak di desa Antapan, desa ini juga memiliki jumlah

penduduk yang padat. Sebagian besar penduduk desa Antapan adalah

anak-anak yang masih di bangku Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Mengingat pelaksanaan KKN pada saat

libur sekolah, dimana anak-anak kurang aktif dalam belajar dan

melakukan aktivitas sekolah. Hasil pengamatan yang telah dilakukan,

anak-anak di desa Antapan lebih mementingkan bermain pada saat

liburan berlangsung.Hal ini menyebabkan anak-anak lupa akan materi

pembelajaran sekolahdan semakin membuat malas ketika tahun ajaran

baru. Pada intinya masalah ini disebabkan kurangnya jam belajar yang

teratur dan kesadaran untuk memanfaatkan waktu. Untuk itu

diperlukan sebuah usaha atau program yang sesuai untuk mengisi

liburan sekolah anak-anak Sekolah Dasar (SD)dan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) dengan cara belajar bersama demi meningkatkan ilmu

pengetahuan seputar materi pembelajaran dan tambahan materi lainya.

Salah satu program yang bisa diterapkan yaitu ProgramRumah Pintar

di masing-masing banjar Desa Antapan yang dilangsungakan Sekolah

Dasar (SD) dan balai banjar dan dengan hal ini diharapkan dapat

bermanfaat dengan baik bagi seluruh anak-anak Sekolah Dasar (SD)

dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Desa Antapan untuk

kedepannya.

4. Sifat Program

Program ini adalah Rintisan

5. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan

Sekolah Menegah Pertama (SMP)

Page 21: LAPORAN KKN

17

6. Keterlibatan

Seluruh mahasiswa KKN dan anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Antapan

7. Metode Pelaksanaan

Pada tahapan ini mahasiswa KKN mulai melaksanakan program yang

sudah direncanakan dan di jadwalkan dengan tepat waktu. Adapun

rincian pelaksanaan program ini sebagai berikut :

a. Observasi ke tempat yang dijadikan Rumah Pintar, dalam hal ini

adalah Sekolah Dasar (SD), dan balai banjar di Desa Antapan,

kemudian juga mengetahui kendala/kelemahan pada anak-anak di

Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

mengenai materi pembelajaran sekolah.

b. Persiapan penyusunan rancangan serta materi pembelajaran yang

tepat bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di Desa Antapan

c. Partisipasi dalam kegiatan terkait

8. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 4 (empat)

minggu, dengan 12 kali pertemuan setiap minggunya di masing-

masing banjar desa antapan dan tempatnya dilangsungkan di Sekolah

Dasar (SD) dan balai banjar, sekali pertemuan direncanakan 2 (dua)

jam. Alokasi waktu secara keseluruhan dari program ini adalah 96

jam.

9. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan dari 04 Juli sampai

dengan 01 Agustus 2015, dan dilaksanakan pada hari yang

disesuaikan dengan jadwal.

Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan Program Rumah Pintar

NO. LEVEL TEMPAT/LOKASI HARI WAKTU PELAKSANAAN

Page 22: LAPORAN KKN

18

1. SD Banjar Mayungan

Let/Sekolah Dasar

(SD) N 1 Antapan

Senin &

Rabu

Pkl. 15.00 – 17.00 WITA

2. SD Banjar Mayungan

Anyar/Sekolah

Dasar (SD) N 1

Antapan

Jumat &

Minggu

Pkl. 15.30 – 17.30 WITA

3. SD Banjar Toh

Jiwa/Sekolah Dasar

(SD) 1 Antapan

Selasa

& Kamis

Pkl. 15.00 – 17.00 WITA

4. SD,

SMP

Banjar

Gelogor/Balai

Banjar Gelogor

Minggu

& Sabtu

Pkl. 15.30 – 17.30 WITA

5. SD Banjar Talang

Pati/Sekolah Dasar

(SD) 3 Antapan

Kamis &

Sabtu

Pkl. 15.00 – 17.00 WITA

6. SD Banjar

Antapan/Sekolah

Dasar (SD) 1

Antapan

Rabu &

Jumat

Pkl. 15.30 – 17.30 WITA

10. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program Rumah Pintaruntuk

anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP)

sebagai berikut :

1. Dapat meningkatkan kebersamaan serta pengetahuan anak-anak

Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

2. Dapat menambah pengetahuan anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan cara metode belajar

yang berbeda, serta mampu berprestasi untuk kedepannya.

Page 23: LAPORAN KKN

19

PROGRAM 5 :

1. Tema

Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

2. Nama Program

Perlombaan Kebersihan Lingkungan Antar Banjar di Desa Antapan

3. Rasional

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, Desa Antapan

memiliki 6 banjar yang terdiri dari banjar Mayungan Anyar,

Mayungan Let, Toh Jiwa, Talang Pati, Gelogor, dan Antapan.

Masalah utama yang dihadapi Desa Antapan maupun masing-masing

banjar mengenai lingkungan adalah sampah. Hasil pengamatan yang

telah dilakukan dimana sampah-sampah masih berserakan di pinggir

jalan, selokan, maupun sekitar rumah warga. Tentu hal ini desa akan

terlihat kotor dan kurang tertata rapi, selain itu sampah juga bisa

menjadi ancaman bagi masyarakat desa jika tidak mendapat perhatian

secara intensif. Sampah dapat menimbulkan berbagai macam

pencemaran lingkungan tanah dan udara serta akan timbul berbagai

penyakit.Penyebab timbulnya masalah ini ialah tidak adanya Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di desa Antapan maupun di

masing-masing banjar serta kurangnya kesadaran dari masayarakat

desa untuk pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah yang paling

sederhana yang perlu dilakukan untuk mengurangi berbagai

pencemaran lingkungan yaitu pengolalan sampah dari rumah tangga,

dengan dilakukannya pemilahan sampah organik dan sampah

anorganik. Untuk itu diperlukan sebuah usaha atau program yang

sesuai untuk pengelolaan sampah dan meningkatkan kebersihan

lingkungan desa maupun masing-masing banjar agar tidak lagi

tercemar oleh sampah. Salah satu program yang bisa diterapkan yaitu

Program Perlombaan Kebersihan Lingkunan Antar Banjar di Desa

Antapan. Program ini merupakan cara penanggulangan pencemaran

sampah dengan cara melakukan kegiatan gotong royong maupun kerja

bakti yang secara rutin dilakukan di masing-masing bajar desa

Page 24: LAPORAN KKN

20

Antapan. Program ini diharapkan dapat bermanfaat dengan baik bagi

seluruh masyarakat dan tentunya juga bagi Desa Antapan untuk

kedepannya.

4. Sifat Program

Program ini adalah Rintisan

5. Sasaran

Sasaran dari program in adalah semua masyarakat desa Antapan

6. Keterlibatan

Seluruh mahasiswa KKN dan masyarakat desa Antapan

7. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan yaitu:

a. Observasi dilingkungan Desa Antapan,

b. Sosialisasi pada masyarakat di Desa Antapan tentang bagaimana

pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,

c. Pelaksanaan dan partisipasi dalam melakukan pembersihan.

8. Alokasi waktu

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 2 (dua)

minggu, dengan 3 kali pertemuan setiap minggunya di masing-masing

banjar Desa Antapan, sekali pertemuan direncanakan 3 (tiga) jam.

Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 108.

9. Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan dari tanggal 04 Juli

sampai dengan tanggal 18 Juli 2015, dan dilaksanakan pada hari yang

disesuaikan dengan kesepakatan.

10. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program Perlombaan Kebersihan

Lingkungan Antar Banjar di Desa Antapan sebagai berikut :

1. Dapat memberikan perubahan/dampak yang bersih tanpa sampah

bagi lingkungan Desa Antapan maupun di masing-masing banjar.

2. Dapat meningkatkan kenyamanan dan keindahan Desa Antapan

serta terhindar dari penyakit.

Page 25: LAPORAN KKN

21

PROGRAM 6 :

1. Tema

Pengembangan Sumberdaya Manusia/Pendidikan

2. Nama Program

Pelatihan Telekomunikasi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk staf

pegawai kantor Desa Antapan

3. Rasional

Kantor desa merupakan tempat yang digunakan untuk melayani

berbagai kebutuhan administrasi masyarakat. Sehingga dibutuhkan

teknologi dalam mengolah data untuk mempermudah input maupun

output suatu data. Bukan hanya dalam hal menampung aspirasi

masyarakat, tapi juga dalam pengoprasian komputer. Komputer dalam

jaman sekarang sangat dibutuhkan untuk mempermudah maupun

mempercepat pengerjaan sebuah administrasi desa khususnya di Desa

Antapan.

4. Sifat Program

Program ini adalah Rintisan

5. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah staf pegawai kantor

6. Keterlibatan

Seluruh Mahasiswa KKN dan staf pegawai kantor

7. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan yaitu:

a. Observasi ke kantor desa, untuk mengetahui kendala atau

kelemahan pada staf pegawai mengenai pengetahuan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK)

b. Persiapan penyusunan bahan pelatihan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) yang tepat dan sesuai kebutuhan bagi staf

pegawai di Desa Antapan

c. Pelatihan langsung dan penyampaian materi terkait Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK)

Page 26: LAPORAN KKN

22

8. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 4 (empat)

minggu, dengan 1 kali pertemuan setiap minggunya, dimana sekali

pertemuan direncanakan 2 (dua) jam. Alokasi secara keseluruhan dari

program ini adalah 8 (delapan) jam.

9. Jadwal Pelaksanaan

Dilaksanakan hari rabu pada 08 Juli sampai dengan 29 Juli 2015

10. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program Pelatihan

Telekomunikasi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk staf pegawai

kantor desa yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan staf pegawai kantor desa, dan

2. Mengimplementasikan secara langsung dalam mengerjakan

administrasi desa.

PROGRAM 7 :

1. Tema

Pengembangan Sumberdaya Manusia/Pendidikan

2. Nama program

Inovasi Masa Orientasi Siswa (MOS) dan Insfirasi Penataan

Lingkungan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Baturiti

3. Rasional

Masa orientasi siswa adalah program yang dilaksanakan sekolah untuk

siswa yang akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Salah satu alasan di-laksanakan kegiatan MOS adalah adanya

perbedaan situasi pembelajaran, sistem pembelajaran, dan mata

pelajaran yang akan diterima pada jenjang yang baru. Dengan

dilaksanakannya atau diikutinya kegiatan MOS diharapkan siswa baru

benar-benar siap dengan situasi, sistem, dan mata pelajaran yang

benar-benar baru tersebut. Akan tetapi, sering kali pelaksanaan

kegiatan ini keluar dari koridor yang diharapkan. Yang terjadi adalah

MOS diisi dengan kegiatan bulliyng/tindak kekerasan. Sedangkan

Page 27: LAPORAN KKN

23

untuk penataan ingkungan di Dessa Antapan, rassionalnya yaitu;

sekolah di berbagai daerah pada umumnya tidak memiliki taman

sekolah. Dan hanya sedikit yang mempunyai, tetapi semua itu pun

tidak dirawat dan dimanfaatkan dengan baik. Begitu sulit untuk

menyadarkan warga sekolah untuk merawat sebuah taman sekolah.

Tumbuhan yang ada di taman sekaligus sebagai penghasil oksigen,

karena kemampuan tumbuhan berfotosintesis dengan cara menghisap

carbondioksida ( Co2 ) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah

dengan bantuan sinar matahari ditambah klorofil maka akan

menghasilkan Oksigen (O2) yang baik yang membuat udara di sekolah

tampak lebih segar karena berkurangnya polusi. Dan hijaunya

dedaunan yang rindang dari tanaman akan membuat sekolah tampak

lebih sejuk. Maka dari itu dibuatkan inovasi dalam penataan

lingkungan untuk menyadarkan siswa dari dini tentang lingkungan

sekitar.

4. Sifat program

Program ini adalah Komplementer

5. Sasaran

Seluruh warga Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 5 Baturiti

6. Keterlibatan

Seluruh Mahasiswa KKN dan seluruh warga Sekolah Menegah

Pertama (SMP) 5 Negeri Baturiti

7. Metode pelaksanaan

a. Observasi dilingkungan Desa Antapan,

b. Sosialisasi pada siswa manfaat MOS dan Penataan lingkungan

c. Pelaksanaan dan partisipasi dalam melakukan kegiatan MOS serta

saat penataan lingkungan

8. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 1(satu)

minggu, dengan 7 kali pertemuan setiap harinya, dimana sekali

pertemuan direncanakan 6 (enam) jam. Alokasi secara keseluruhan

Page 28: LAPORAN KKN

24

dari program ini adalah 42 (empat puluh dua) jam, dari Pkl. 07.00-

13.00 WITA

9. Jadwal pelaksanaan

a. Senin, 27 Juli 2015

Memberikan inovasi MOS, Mendampingi untuk kegiatan pra-

MOS, pengenalan mahasiswa UNDIKSHA dan memberikan

arahan untuk siswa SMP N 5 Baturiti dalam insfirasi Penataan

Lingkungan.

b. Selasa, 28 Juli 2015, Mendampingi untuk kegiatan pra-MOS, dan

mempraktekkan untuk siswa SMP N 5 Baturiti dalam insfirasi

Penataan Lingkungan.

c. Rabu, 29 Juli 2015, Mendampingi untuk kegiatan pra-MOS, dan

memberikan arahan untuk mempraktekkan penataan lingkungan

bagi siswa SMP N 5 Baturiti yang baik dan benar.

d. Kamis, 30 Juli 2015, Mendampingi untuk kegiatan pra-MOS, dan

memberikan arahan untuk siswa SMP N 5 Baturiti dalam insfirasi

Penataan Lingkungan

e. Jumat, 31 Juli 2015, Mendampingi untuk kegiatan pra-MOS, dan

memberikan arahan untuk siswa SMP N 5 Baturiti dalam insfirasi

Penataan Lingkungan

f. Sabtu, 01 Agustus 2015, mendampingi kegiatan outbond dan

penataan lingkungan.

10. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini, yaitu:

Untuk memberikan inovasi dalam MOS agar tidak terjadi kegiatan

yang kurang mendidik, memberikan penyegaran kepada siswa untuk

memiliki infirasi untuk kegiatan MOS serta infirasi dalam penataan

lingkungan yang asri dan mengubah pemikiran siswa menjadi lebih

baik.

Page 29: LAPORAN KKN

25

4.2 PROGRAM KERJA CLUSTER

4.2.1 CLUSTER 1

1. Nama anggota cluster :

a. Ni Luh Suma Widari

b. Ketut Arya

c. Made Noviana Putra

d. I Kadek Dwi Agus A.s

2. Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani

a. I Made Subur/Banjar Antapan, Desa Antapan

b. I Nyoman Lana/Banjar Antapan, Desa Antapan

c. Made Kasiana/Banjar Antapan, Desa Antapan

d. Wayan Arta/Banjar Talangpati, Desa Antapan

3. Program 1

a) Tema: Pengembangan sumberdaya manusia/Pendidikan

b) Nama program: Bimbingan membaca, menulis, dan berhitung (calistung)

c) Rasional

Desa antapan memiliki jumlah penduduk yang padat, diantaranya

terdiri dari anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD)

dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Adapun beberapa anak yang

tidak bersekolah di karenakan faktor biaya dan memilih berkerja di usia

yang masih muda. Program kelompok rumah pintar yang telah

dilaksankan dapat mengetahui pengetahuan anak-anak Sekolah Dasar

(SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) di desa antapan. Beberapa

anak di kelas 2 sampai 4 Sekolah Dasar (SD) belum mampu membaca

dengan lancar serta penulisan yang masih salah. Adapun juga anak di

kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD) belum mampu memahami dasar

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta materi

matematika lainya. Hal ini disebabkan kurangnya jam belajar anak-anak

dan lebih mementingkan untuk bermain serta sedikit pula keinginan

membantu orangtua. Maka diperlukan suatu usaha dan program yang

sesuai untuk meningkatkan pengetahuan terkait membaca, menulis, dan

berhitung yang diterapkan di lingkup keluarga serta mengarah kepada

Page 30: LAPORAN KKN

26

anak-anak. Program bimbingan membaca, menulis, dan berhitung

(Calistung) diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga cluster

bersangkutan.

d) Sifat program

Program ini adalah Rintisan

e) Tujuan program

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan membaca,

menulis, dan berhitung kepada anak-anak keluarga cluster bersangkutan

f) Sasaran

Sasaran program ini adalah keluarga cluster I Made Subur dengan anaknya

bernama Kadek Yuni dan keluarga cluster Made Kasiana dengan anaknya

bernama Komang Arda Ardana

g) Metode pelaksanaan

Adapun pelaksanaan program ini sebagai berikut:

1. Persiapan

2. Observasi untuk mengetahui kendala dan kesulitan anak-anak terkait

membaca, menulis, dan berhitung

3. Pelaksanaan/partisipasi menyampaikan materi sesuai kebutuhan serta

evaluasi sewaktu-waktu

h) Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

3. Mengubah cara belajar yang lebih teratur

4. Meningkatkan pengetahuan terkait membaca, menulis dan berhitung

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 27 (dua puluh

tujuh) hari, 4 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan

direncanakan 2 (dua) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini

adalah 29 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari rabu, jumat,

minggu, dan senin, dimulai dari 8 Juli sampai dengan 2 Agustus 2015.

Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan

Page 31: LAPORAN KKN

27

Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi

Waktu

Observasi Sabtu, 4 Juli 2015 1 jam

Pelaksanaan

1

Rabu, 8 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

2

Jumat, 10 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

3

Minggu, 12 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

4

Senin, 13 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

5

Jumat, 17 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

6

Minggu, 19 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

7

Senin, 20 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

8

Rabu, 22 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

9

Jumat, 24 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

10

Minggu, 26 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

11

Senin, 27 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

12

Rabu, 29 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

13

Jumat, 31 Juli 2015 2 jam

Pelaksanaan

14

Minggu, 2 Agustus 2015 2 jam

Total : 29 jam

Page 32: LAPORAN KKN

28

4. Program 2

a) Tema : Pengembangan Sumberdaya manusia/Pendidikan

b) Nama program : Pelatihan mengoperasian komputer dan Microsooft

Word

c) Rasional

Sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi di desa

antapan sangatlah kurang. Jaringan internet yang belum tersentuh serta

sinyal yang masih lemah untuk melakukan komunikasi yang baik dan

lancar. Pada bidang teknologi kurangnya perangkat komputer yang

menyebabkan ketertinggalan dalam bidang ini. Saat ini terdapat beberapa

unit komputer di kantor kepala desa, sekolah, dan beberapa orang sudah

memilikinya. Adanya kekurangan ini sehingga menimbulkan rendahnya

pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mempelajarinya.

Mengoperasikan komputer beserta beberapa aplikasi yang diperlukan

seperti Microsoft Word sangat perlu dikenal dan dipelajarari oleh

masyarakat khususnya anak-anak. Saat ini hampir semua kepentingan dan

kebutuhan bergantung pada teknologi komputer serta didukung jaringan

internet sebagai perangkat tambahannya. Beberapa staf pegawai kantor

desa dan Sekaa Truna Truni (STT) bahkan belum bisa mengoperasikan

komputer beserta aplikasi Microsoft Word untuk kepentingan administrasi

maupun surat menyurat. Maka diperlukan suatu usaha dan program yang

sesuai untuk menambah kemampuan terkait mengoperasikan komputer

dan Microsoft Word yang diterapkan di lingkup keluarga serta mengarah

kepada anak-anak. Program pelatihan mengoperasikan komputer dan

Microsooft Word diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga cluster

bersangkutan.

d) Sifat program

Program ini adalah Rintisan

e) Tujuan program

Tujuan program ini adalah menambah kemampuan terkait

mengoperasikan komputer dan Microsoft Word kepada anak-anak

keluarga cluster bersangkutan

Page 33: LAPORAN KKN

29

f) Sasaran

Sasaran program ini adalah keluarga cluster Wayan Arta dengan

anaknya bernama Wayan Yoga Arsana

g) Metode pelaksanaan

Adapun pelaksanaan program ini sebagai berikut:

1. Persiapan

2. Observasi untuk mengetahui potensi dan minat anak-anak terkait

mengoperasikan komputer dan Microsoft Word

3. Pelaksanan/partisipasi menyampaikan materi dengan modul ditambah

praktek langsung serta evaluasi sewaktu-waktu

h) Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

1. Menambah dan mengembangkan kemampuan terkait mengoperasikan

komputer dan Microsoft Word

2. Memudahkan mempelajari yang lainya yang masih berkaitan dengan

bidang ini

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 26 (dua

puluh enam) hari, 3 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan

direncanakan 2.5 (dua setengah) jam. Alokasi secara keseluruhan dari

program ini adalah 26 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari selasa,

kamis, dan sabtu, dimulai dari 9 Juli sampai dengan 3 Agustus 2015.

Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi

Waktu

Observasi Minggu, 5 Juli 2015 1 jam

Pelaksanaan

1

Kamis, 9 Juli 2015 2.5 jam

Pelaksanaan

2

Sabtu, 11 Juli 2015 2.5 jam

Page 34: LAPORAN KKN

30

Pelaksanaan

3

Kamis, 16 Juli 2015 2.5 jam

Pelaksanaan

4

Sabtu, 18 Juli 2015 2.5 jam

Pelaksanaan

5

Selasa, 21 Juli 2015 2.5 jam

Pelaksanaan

6

Kamis, 23 Juli 2015 2.5 jam

Pelaksanaan

7

Selasa, 28 Juli 2015 2.5 jam

Pelaksanaan

8

Kamis, 30 Juli 2015 2.5 jam

Pelaksanaan

9

Sabtu, 1 Augustus 2015 2.5 jam

Pelaksanaan

10

Selasa, 3 Augustus 2015 2.5 jam

Total : 26 jam

5. Program 3

a) Tema: Sanitasi dan kesehatan lingkungan

b) Nama program: Kebersihan lingkungan dan pencegahan demam berdarah

(DB)

c) Rasional

Desa antapan berada di daerah dataran tinggi, yang memiliki curah

hujan yang tinggi. Iklim yang dingin disertai kabut dan cuaca hujan sering

terjadi di desa ini. Melihat situasi ini, masyarakat sangat perlu menjaga

kesehatan dan kebersihan lingkungan. Selain itu, lingkungan yang bersih

akan akan berdampak positif bagi kesehatan jasmani dan rohani. Saat ini

kondisi lingkungan desa antapan masih kotor dan kurang tertata rapi.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan hal ini, kurangnya tempat

sampah yang tersedia di lingkungan rumah, banjar. Kemudian kurangnya

kesadaran masyarakat akan lingkungan sekitar. Apabila kondisi ini terus

Page 35: LAPORAN KKN

31

terjadi maka sangat memungkinkan datangnya penyakit seperti demam

berdarah (DB). Penyakit ini akan mewabah pada saat udara lembab,

terutama disaat musim hujan. Demam berdarah yang terjadi pada manusia

disalurkan melaui gigitan nyamuk. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka

diperlukan suatu usaha dan program yang sesuai untuk meningkatkan

kebersihan lingkungan dan melaksanakan pencegahan demam berdarah

(DB) yang diterapkan di lingkup keluarga. Program kebersihan lingkungan

dan pencegahan demam berdarah (DB) diharapkan dapat bermanfaat bagi

keluarga cluster bersangkutan.

d) Sifat program

Program ini adalah Rintisan

e) Tujuan program

Tujuan program ini adalah meningkatkan kebersihan lingkungan dan

pencegahan terjadinya demam berdarah (DB) kepada keluarga cluster

bersangkutan.

f) Sasaran

Sasaran program ini adalah keluarga cluster Wayan Arta

g) Metode pelaksanaan

Adapun rincian pelaksanaan program ini sebagai berikut:

1. Persiapan

2. Observasi untuk mengetahui kondisi lingkungan dan seberapa besar

antisipasi pencegahan demam berdarah (DB)

3. Sosialisasi

4. Pelaksanaan/partisipasi melaksanakan kebersihan lingkungan dan

pencegahan demam berdarah (DB) serta evaluasi sewaktu-waktu

h) Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

1. Menghasilkan lingkungan yang bersih dan tertata rapi

2. Kesehatan secara jasmani dan rohani serta terhidar dari demam

berdarah (DB)

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Page 36: LAPORAN KKN

32

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 15 (lima belas)

hari, 2 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan direncanakan 3

(tiga) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 19 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari minggu dan

rabu dimulai dari 19 Juli sampai dengan 2 Agustus 2015.

Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi Waktu

Observasi Minggu, 5 Juli 2015 1 jam

Pelaksanaan

1

Minggu, 19 Juli 2015 3 jam

Pelaksanaan

2

Rabu, 22 Juli 2015 3 jam

Pelaksanaan

3

Minggu, 26 Juli 2015 3 jam

Pelaksanaan

4

Rabu, 29 Juli 2015 3 jam

Pelaksanaan

5

Minggu, 2 Agustus 2015 3 jam

Total : 16 jam

6. Program 4

a) Tema: Sanitasi dan kesehatan lingkungan

b) Nama program : Penerapan cuci tangan dan gosok gigi (cutagogi)

c) Rasional

Penduduk desa antapan kebanyakan diantaranya berprofesi sebagai

petani dan buruh. Beberapa masyarakat lebih banyak meluangkan waktu di

sawah maupun ladang. Mengingat pekerjaan yang dilakukan akan

berdampak kotor, sehingga perlu meningkatkan kebersihan tubuh. Hal ini

juga terjadi pada anak-anak yang kurang memperhatikan kebersihan setelah

bermain. Tangan harus tetap dijaga kebersihannya, mengingat sebagai

perantara langsung dengan mulut. Masuknya penyakit ke dalam tubuh

Page 37: LAPORAN KKN

33

dikarenakan tangan yang kotor, sehingga mudah terserang penyakit.

Sepulang bekerja masyarakat jarang cuci tangan dan langsung digunakan

untuk mengambil sesuatu. Selain tangan, gigi juga harus tetap dijaga

kersihannya dengan cara gosok gigi 2 (dua) kali sehari sehingga terhindar

dari kuman dan bakteri. Saat ini masyarakat khususnya anak-anak kurang

memperhatikan kebersihan tangan dan gigi. Hal ini dikarenakan kurangnya

kesadaran dan belum mengetahui dampak yang akan dihasilkan

kedepannya. Maka diperlukan suatu usaha dan program yang sesuai untuk

meningkatkan kebersihan tangan dan gigi yang diterapkan di lingkup

keluarga serta mengarah kepapada anak-anak. Program penerapan cuci

tangan dan gosok gigi (cutagogi) diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga

cluster bersangkutan.

d) Sifat program

Program ini adalah Rintisan

e) Tujuan program

Tujuan program ini adalah meningkatkan kebersihan tangan dan gigi kepada

keluarga cluster bersangkutan

f) Sasaran

Sasaran program ini adalah keluarga cluster Wayan Arta dengan anaknya

bernama Wayan Yoga Arsana dan keluarga cluster Made Kasiana dengan

anaknya bernama Komang Arda Ardana

g) Metode pelaksanaan

Adapun rincian pelaksanaan program ini sebagai berikut:

1. Persiapan

2. Observasi untuk mengetahui kerutinan dan keseriusan dalam cuci tangan

dan gosok gigi

3. Sosialisasi

4. Pelaksnaan/partisipasi mencontohkan langsung cuci tangan dan gosok

gigi yang benar serta evaluasi sewaktu-waktu

h) Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

Page 38: LAPORAN KKN

34

1. Menjaga kebersihan tangan dan gigi agar terhindar dari kuman serta

bakteri

2. Membiasakan cuci tangan dan gosok gigi secara teratur

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 10 (sepuluh)

hari, 2 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan direncanakan 1

(satu) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 5 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari jumat, sabtu

dan minggu dimulai dari 24 Juli sampai dengan 2 Agustus 2015.

Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi Waktu

Observasi Minggu, 5 Juli 2015 1 jam

Pelaksanaan

1

Jumat, 24 Juli 2015 1 jam

Pelaksanaan

2

Minggu, 26 Juli 2015 1 jam

Pelaksanaan

3

Sabtu, 1 Agustus 2015 1 jam

Pelaksanaan

4

Minggu, 2 Agustus 2015 1 jam

Total : 5 jam

7. Program 5

a) Tema: Sosial budaya

b) Nama program: Pelatihan kerajinan tangan membuat anyaman kise dan

klabang dari daun kelapa (slepan)

c) Rasional

Desa antapan memiliki adat dan istiadat yang berbeda dengan daerah

lainya. Begitu juga dengan kerajinan yang sudah ada sejak dahulu dan terus

dikembangkan hinggga sekarang. Beberapa kerajinan tersebut sering

digunakan pada saat upacara agama. Namun saat ini mengembangkan

Page 39: LAPORAN KKN

35

kerajinan maupun tradisi sangatlah sulit untuk generasi muda. Hal ini

disebabkan karena pemikiran, semangat, dan kemauan yang mulai

berkurang, sehingga tidak mampu mengemban tugas dengan baik. Kerajian

dasar yang perlu dipelajari dan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-

hari adalah kerajinan tangan membuat anyaman. Kerajinan tangan ini

diperlukan kreatifitas dan ketelitian yang tinggi ketika saat proses

menganyam. Salah satu bahan dasar yang digunakan adalah daun kelapa

(slepan). Slepan sangat mudah ditemukan di desa antapan menginggat di

sawah mapun ladang ditanamai pohon kelapa. Adapun kerajinan yang bisa

dibuat diantaranya kise, klabang dan lain-lain. Kise adalah tempat ayam

yang menyerupai tas yang bisa dibawa kemana-mana, klabang adalah

sebuah tenda kecil yang biasa digunakan dalam upacara agama. Maka

diperlukan suatu usaha dan program yang sesuai untuk mengembangkan

kerajinan tangan membuat anyaman kise dan klabang yang diterapkan di

lingkup keluarga. Program pelatihan kerajinan tangan membuat anyaman

kise dan klabang diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga cluster

bersangkutan.

d) Sifat program

Program ini adalah Rintisan

e) Tujuan program

Tujuan program ini adalah mengembangkan kerajinan tangan membuat

anyaman kise dan klabang.

f) Sasaran

Sasaran program ini adalah keluarga cluster I Nyoman Lana

g) Metode pelaksanaan

Adapun rincian pelaksanaan program ini sebagai berikut:

1. Persiapan

2. Observasi untuk mengetahui minat dan bakat dalam menganyam

3. Sosialisasi

4. Pelaksanaan/partisipasi mencontohkan langsung membuat anyaman

kise dan klabang serta evaluasi sewaktu-waktu

h) Luaran program

Page 40: LAPORAN KKN

36

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

1. Menjaga dan melestarikan kerajian tangan membuat anyaman kise dan

klabang

2. Dapat diimplentasikan langsung dikehidupan keluarga maupun

masyarakat

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan dalam program ini adalah 15 (lima belas)

hari, 3 kali pertemuan setiap minggunya, setiap pertemuan direncanakan 3

(tiga) jam. Alokasi secara keseluruhan dari program ini adalah 19 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan program ini dilaksanakan pada setiap hari selasa, kamis,

dan sabtu dimulai dari 21 Juli sampai dengan 4 Agustus 2015.

Tabel Rincian Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan Hari/Tanggal Pelaksanaan Alokasi Waktu

Observasi Minggu, 5 Juli 2015 1 jam

Pelaksanaan

1

Selasa, 21 Juli 2015 3 jam

Pelaksanaan

2

Kamis, 23 Juli 2015 3 jam

Pelaksanaan

3

Selasa, 28 Juli 2015 3 jam

Pelaksanaan

4

Kamis, 30 Juli 2015 3 jam

Pelaksanaan

5

Sabtu, 1 Agustus 2015 3 jam

Pelaksanaan

6

Selasa, 4 Agustus 2015 3 jam

Total : 19 jam

Rekapitulasi Program Kerja Cluster

Tabel Rekapitulasi Program Kerja

Page 41: LAPORAN KKN

37

No. Program Sifat

Program

Sasaran Metode

Pelaksanaan

Luaran Alokasi

Waktu

1

2

3

4

Bimbingan

membaca,

menulis, dan

berhitung

(Calistung)

Pelatihan

mengoperasikan

komputer

beserta aplikasi

Microsoft Word

Kebersihan

lingkungan dan

pencegahan

demam

berdarah (DB)

Penerapan cuci

tangan dan

gosok gigi

(cutagogi)

Rintisan

Rintisan

Rintisan

Rintisan

Kadek

Yuni

dan

Komang

Arda

Ardana

Wayan

Yoga

Arsana

Keluarga

cluster

Wayan

Arta

Wayan

Yoga

Arsana

dan

Komang

Arda

Persiapan,

Observasi,

dan

Pelaksanaa/

partisipasi

serta

evaluasi

Persiapan,

Observasi,

dan

Pelaksanaa/

partisipasi

serta

evaluasi

Persiapan,

Observasi,

Sosialisasi,

dan

Pelaksanaa/

partisipasi

serta

evaluasi

Persiapan,

Observasi,

Sosialisasi,

dan

Pelaksanaa/

partisipasi

1. Mengubah cara

belajar yang

lebih teratur

2. Meningkatkan

pengetahuan

membaca,

menulis, dan

berhitung

1. Menambah dan

mengembangk

an kemampuan

terkait

mengoperasika

n komputer dan

Microsoft

Word

2. Memudahkan

memepelajari

yang lainya

yang masih

berkaitan

dengan bidang

ini

1. Menghasilkan

lingkungan

yang bersih dan

tertata rapi

2. Kesehatan

secara jasamani

dan rohani serta

terhindar dari

demam

berdarah (DB)

1. Menjaga

kebersihan

tangan dan gigi

agar terhindar

29 jam

26 jam

16 jam

5 jam

Page 42: LAPORAN KKN

38

5

Pelatihan

kerajinan

tangan

membuat

anyaman kise

dan klabang

dari daun

kelapa (slepan)

Rintisan

Ardana

Keluarga

cluster I

Nyoman

Lana

serta

evaluasi

Persiapan,

Observasi,

Sosialisasi,

dan

Pelaksanaa/

partisipasi

serta

evaluasi

dari kuman

serta bakteri

2. Membiasakan

mencuci

tangan dan

menggosok

gigi secara

teratur

1. Menjaga dan

melestarikan

kerajianan

tangan dalam

membuat

anyaman kise

dan klabang

2. Dapat

diimplemtasika

n langsung

dikehidupan

keluarga

maupun

masyarakat

19 jam

JUMLAH JAM KERJA 95 jam

Kalender Kerja

Bulan Juli

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11

12 13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24 25

26 27 28 29 30 31

Keterangan:

Persiapan

Observasi

Sosialisasi

Pelaksanaan/partisipasi

serta evaluasi

Page 43: LAPORAN KKN

39

Bulan Agustus

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31

4.2.2 CLUSTER 2

11. Nama Anggota Cluster :

a. Ni Kadek Metaputri

b. Ni Komang Ariani

c. Kadek Moni Ratningsih

d. I Wayan Sudastra

12. Nama dan Alamat Kepala Keluarga Asuh yang Ditangani :

a. Nama Ayah : Made Arta

Nama Anak Asuh: Kadek Eva Amanda

Alamat: Banjar Talang Pati, Desa Antapan, Kec. Baturiti, Kab.

Tabanan

b. Nama Ayah: Wayan Darni

Nama Anak Asuh: Ni Luh Intan

Alamat: Banjar Talang Pati, Desa Antapan, Kec. Baturiti, Kab.

Tabanan

c. Nama Ayah: Nyoman Sukanta

Nama Anak Asuh: Kadek Devi Ulandari

Alamat: Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan, Kec. Baturiti, Kab.

Tabanan

d. Nama Ayah: Made Waca

Nama Anak Asuh: Ketut Andre

Alamat: Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan, Kec. Baturiti, Kab.

Tabanan

Page 44: LAPORAN KKN

40

3. Program 1

a) Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan

b) Nama Program

Bimbingan Belajar Calistung (Membaca, Menulis, Dan Berhitung)

c) Rasional

Kemampuan baca-tulis sangatlah penting karena melibatkan

pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat

mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana

seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan

berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas. Pendidikan

merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan

masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan,

mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Output pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan

jaman. Hal ini disebabkan oleh minimnya penguasaan terhadap disiplin

ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Ini dilihat

dari kualitas pendidikan yang ada di Indonesia masih kurang efektif

karena hal ini dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu masalah

perekonomian keluarga. Padahal kalau dilihat secara global sumber daya

manusia bangsa indonesia sangatlah berpotensi baik. Perbaikan sistem

pendidikan merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah

karena pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Aktivitas

belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara

wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang

dapat cepat menangkap apa yang dipelajari dan terkadang juga teramat

sulit, tetapi juga terkadang sulit untuk mengadakan konsentrasi. Apalagi

dengan kehidupan di Desa Nongan, setelah kami melakukan observasi

Page 45: LAPORAN KKN

41

dan wawancara yang telah saya lakukan, disini banyak anak-anak yang

setelah pulang sekolah mereka sendiri, orang tua mereka kebanyakan

berkebun, pulang di sore hari dan juga tidak terlalu membantu anak-anak

mereka dalam belajar dirumah. Tepatnya anak dari keluarga asuh yang

bernama I Ketut Sukarana , yang bernama Ni Wayan Meli Ani, adalah

seorang anak yang menurut saya sangat antusias dalam belajar di

sekolah, namun kurangnya inisiatif untuk mengulang pelajaran di rumah,

Meli merasa kurang bersemangat mengulang pelajaran dirumah karena

kedua orang tuanya tidak bisa membantunya dalam belajar dan menurut

pengakuan dari kedua orang tua Meli pun mengatakan demikian, bahwa

mereka memang tidak pernah membantu Meli dalam belajar, mengingat

pendidikan mereka juga rendah dan merasa kurang percaya diri untuk

mengajarkan meli, disamping itu mereka juga setiap harinya bekerja

disaat jam-jam anak belajar di rumah. Dengan adanya bimbingan belajar

ini, dapat membantu peserta didik dalam memperdalam suatu materi

yang di berikan disekolah, terutama kesulitan yang di alami oleh Meli

adalah belum bisa menulis tegak bersambung, membaca tulisan tegak

bersambung, belum bisa membedakan penjumlahan dan pengurangan,

perkalian dan penjumlahan dan pengurangan susun, karena seharusnya

setelah melihat materi dari buku ajar, seharusnya murid kelas dua sudah

bisa melakukan hal seperti yang diatas. Kemudian dengan bimbingan

belajar CALISTUNG (Membaca, Menulis, Berhitung) dalam program

ini, pembentukan “Bimbingan Belajar” atau yang lebih akrab disebut

“Bimbel” yang lebih intensif dalam keluarga akan membantu tercapainya

tujuan pendidikan nasional.

d) Sifat Program

Program ini merupakan Program Komplementer

e) Tujuan Program

Untuk Mengajarakan anak dari keluarga asuh agar bisa membaca,

menulis dan berhitung sekaligus menambah pengetahuan dan

pengalaman anak keluarga asuh dalam calistung sehingga anak keluarga

tersebut terlatih dalam menerapkan calistung.

Page 46: LAPORAN KKN

42

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Ni Luh Intan, merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3 Antapan dari

Banjar Talang Pati, Desa Antapan

g) Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan

anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar membaca,

menulis, dan berhitung.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber Wayan Darni (Ibu dari Intan). Kami melakukan

wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum

membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

anak asuh dalam membaca, menulis dan berhitung yang belum

pernah didapat sebelumnya. Observasi ini ditujukan untuk

memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program

kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti

kegiatan bimbingan belajar membaca, menulis dan berhitung.

e. Pengajaran Terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode

ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak

sebagai sasarannya.

f. Evaluasi dan Refleksi Program

Page 47: LAPORAN KKN

43

Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana

peningkatan dan pemahaman kemampuan anak dalam membaca,

menulis dan berhitung yang telah diajarkan serta merefleksi

kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program.

h) Luaran Program

Dengan dilaksanakan bimbingan belajar membaca, menulis, dan

berhitung pada anak asuh, diharapkan anak asuh yang memiliki masalah

dalam membaca, menulis, dan berhitung dapat lebih memahami,

mengerti dan menguasai materi yang diajarkan.

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 14 jam. Alokasi waktu

yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara

lebih rinci, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 03 Juli 2015 Melaksanakan observasi kepada keluarga asuh

banjar talang pati atas nama Wayan Darni 1 jam

2 04 Juli 2015

Melaksanakan sosialisasi kepada keluarga asuh

banjar talang pati atas nama Wayan Darni

sekaligus menjelaskan mengenai program kerja

cluster yang akan dilaksanakan pada keluarga

tersebut

1 jam

3 05 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar

calistung 2 jam

4 07 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar

calistung 2 jam

5 09 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar

calistung 2 jam

6 13 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar

calistung 2 jam

7 16 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar

calistung 2 jam

Page 48: LAPORAN KKN

44

8 18 Juli 2015 Evaluasi atau pemantapan calistung 2 jam

Total Alokasi Waktu 14 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 14 jam.

j) Jadwal Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 18 Juli 2015, pada hari

jumat, sabtu, minggu, selasa, kamis, dan senin.

4. Program 2

a) Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan

b) Nama Program

Belajar dasar-dasar Bahasa Inggris

c) Rasional

Bahasa Inggris memang telah menjadi alat komunikasi yang

mendominasi segala bidang, mulai dari teknologi, pendidikan, politik,

perdagangan, dan lain sebagainya. Bahasa Inggris merupakan alat

komunikasi yang paling sering. Sayangnya masih banyak orang yang

enggan belajar bahasa Inggris karena merasa terlalu tua untuk dapat

menguasai bahasa Inggris, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk

belajar ilmu pengetahuan. Untuk bisa menguasai tata bahasa Inggris

dengan baik, tentunya kita perlu memperbanyak kosakata bahasa Inggris

yang memang menjadi modal utama dalam mempelajari bahasa ini.

Bahasa Inggris merupakan elemen penting yang harus dipelajari dengan

serius dewasa ini, karena belajar bahasa Inggris itu merupakan kebutuhan

di sebuah dunia modern, selain itu bahasa inggris memberi ruang gerak

yang seluas-luasnya kepada keluarga asuh untuk larut menjadi bagian

dari komunitas global masyarakat dunia, maka dari itu pemberian materi

pembelajaran tentang bahasa inggris sangat penting untuk anak usia dini

salah satunya dengan belajar dasar-dasar bahasa inggris sebagai bahan

pengenalan dalam menguasai bahasa inggris.

d) Sifat Program

Program ini merupakan Program Komplementer

Page 49: LAPORAN KKN

45

e) Tujuan Program

Untuk menambah pengetahuan anak keluarga asuh tentang dasar-dasar

bahasa inggris sehingga memperjelas dan menambah wawasan

pengetahuan yang didapat disekolah sebelumnya.

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Kadek Eva Amanada, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 3

Antapan dari Banjar Talang Pati, Desa Antapan

g) Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan

anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Bahasa

Inggris.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber Wayan Sri Wahyuni (Ibu dari Eva). Kami melakukan

wawancara dengan pihak terkait (keluarga asuh) guna menunjang

pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan

program dan pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

anak asuh dalam beberapa mata pelajaran Bahasa Inggris.

Observasi ini ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan

program bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program

kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti

kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris.

e. Pengajaran Terbimbing

Page 50: LAPORAN KKN

46

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode

ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak

sebagai sasarannya.

f. Evaluasi dan Refleksi Program

Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana

peningkatan dan pemahaman kemampuan anak dalam

menggunakan Bahasa Inggris yang telah diajarkan serta merefleksi

kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program.

h) Luaran Program

Dengan adanya program bimbingan belajar ini diharapkan anak dari

keluarga asuh nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan anak

dalam berbahasa inggris, sehingga kesan mereka terhadap pelajaran

Bahasa Inggris bukan lagi sesuatu yang sulit.

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 14 jam. Alokasi

waktu yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program

secara lebih rinci, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 03 Juli 2015 Melaksanakan observasi kepada keluarga

asuh banjar talang pati atas nama Made Arta 1 jam

2 04 Juli 2015

Melaksanakan sosialisasi kepada keluarga

asuh banjar talang pati atas nama Made Arta

sekaligus menjelaskan mengenai program

kerja cluster yang akan dilaksanakan pada

keluarga tersebut

1 jam

3 05 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar

dasar-dasar Bhs. Inggris 2 jam

4 07 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar

dasar-dasar Bhs. Inggris 2 jam

5 10 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar 2 jam

Page 51: LAPORAN KKN

47

dasar-dasar Bhs. Inggris

6 13 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar

dasar-dasar Bhs. Inggris 2 jam

7 16 Juli 2015 Pelaksanaan program bimbingan belajar

dasar-dasar Bhs. Inggris 2 jam

8 19 Juli 2015 Evaluasi atau pemantapan belajar dasar-dasar

Bhs. Inggris 2 jam

Total Alokasi Waktu 14 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 14 jam.

j) Jadwal Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 19 Juli 2015, pada hari

jumat, sabtu, minggu, selasa, kamis, dan senin.

5. Program 3

a) Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan

b) Nama Program

Belajar Menulis dan Membaca Aksara Bali

c) Rasional

Bahasa Bali kini umum digunakan untuk menunjang pendidikan

di sekolah. Namun tidak sedikit juga yang masih belum bisa membaca

dan menulis aksara bali. Aksara Bali masih diajarkan di sekolah-sekolah

Bali sebagai muatan lokal, namun penggunaannya terbatas pada lingkup

yang sempit. Dalam penggunaan sehari-hari, sebagian besar aksara Bali

telah tergantikan dengan huruf latin. Maka dari itu hal ini sangat

diperlukan demi melestarikan budaya.

d) Sifat Program

Program ini adalah Komplementer

e) Tujuan Program

Untuk meningkatkan keterampilan anak keluarga asuh dalam menulis

pasang Aksara Bali dan meningkatkan kualitas membaca Aksara Bali

f) Sasaran

Page 52: LAPORAN KKN

48

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Kadek Devi Ulandari, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 1

Antapan dari Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan

g) Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan

anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar menulis dan

membaca aksara Bali.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan

wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum

membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

anak asuh dalam menulis dan membaca aksara Bali. Observasi ini

ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan program

bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program

kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti

kegiatan bimbingan belajar membaca, menulis dan berhitung.

e. Pengajaran terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode

ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak

sebagai sasarannya.

f. Evaluasi dan Refleksi Program

Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana

peningkatan dan pemahaman kemampuan anak dalam menulis dan

Page 53: LAPORAN KKN

49

membaca aksara Bali yang telah diajarkan serta merefleksi

kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program.

h) Luaran Program

Dengan dilaksanakan bimbingan belajar menulis dan membaca aksara

Bali pada anak asuh, diharapkan anak asuh yang memiliki masalah dalam

menulis dan membaca aksara Bali dapat lebih memahami, mengerti dan

menguasai materi yang diajarkan.

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 14 jam. Alokasi waktu

yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara

lebih rinci, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 03 Juli 2015

Melaksanakan observasi kepada keluarga

asuh banjar talang pati atas nama Nyoman

Sukanta

1 jam

2 04 Juli 2015

Melaksanakan sosialisasi kepada keluarga

asuh banjar talang pati atas nama Nyoman

Sukanta sekaligus menjelaskan mengenai

program kerja cluster yang akan

dilaksanakan pada keluarga tersebut

1 jam

3 06 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam

4 08 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam

5 11 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam

6 14 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam

7 17 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

menulis dan membaca Aksara Bali 2 jam

8 20 Juli 2015 Evaluasi atau pemantapan belajar menulis 2 jam

Page 54: LAPORAN KKN

50

dan membaca Aksara Bali

Total Alokasi Waktu 14 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 14 jam.

j) Jadwal Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 20 Juli 2015, pada hari

pada hari jumat, sabtu, rabu, minggu, selasa, jumat, dan senin.

6. Program 4

a) Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan

b) Nama Program

Belajar Mengaplikasikan Microsoft Word

c) Rasional

Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat tentu menuntut

setiap orang untuk menguasai alat yang dapat digunakan untuk

mengakses informasi serta dapat memudahkan menyelesaikan berbagai

pekerjaan manusia. Salah satu alat yang dapat membantu memudahkan

manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya adalah komputer. Komputer

merupakan sebuah alat elektronik yang multi fungsi. Komputer dapat

digunakan dalam menyelesaikan administrasi berupa surat-surat, laporan,

dan terlebih penting komputer dapat membantu pelajar dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang didapat di sekolah. Untuk dapat

mengeoperasikan komputer tentu terdapat tahapan dasar. Tahapan dasar

bisa dimulai dari cara menghidupkan komputer, mematikan komputer,

dan dapat mengoperasikan aplikasi micfosoft office word.

d) Sifat Program

Program ini adalah Rintisan

e) Tujuan Program

Untuk melatih sekaligus meningkatkan keterampilan mengenai dasar-

dasar komputer (Microsoft Word) kepada anak dari keluarga asuh.

f) Sasaran

Page 55: LAPORAN KKN

51

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama I

Ketut Andre Suantara, merupakan salah satu siswa kelas VII di SMP 5

Baturiti dari Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan.

g) Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan

anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Microsoft

Word karena belajar komputer merupakan hal yang baru bagi anak.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber Andre (Anak dari keluarga asuh di Banjar Tohjiwa).

Kami melakukan wawancara guna menunjang pengumpulan data

awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan

program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

anak asuh dalam beberapa mata pelajaran yang telah didapat

maupun yang belum pernah didapat di sekolah sebelumnya

(komputer dasar). Observasi ini ditujukan untuk memperlancar

proses pelaksanaan program bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program

kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti

kegiatan bimbingan belajar Komputer Microsoft Word.

e. Pengajaran terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode

ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak

sebagai sasarannya.

f. Evaluasi dan Refleksi Program

Page 56: LAPORAN KKN

52

Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana

peningkatan kemampuan dan keterampilan anak dalam penggunaan

komputer dasar (microsoft word) yang telah diajarkan serta

merefleksi kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan

program.

h) Luaran Program

Dengan adanya program bimbingan belajar ini diharapkan anak dari

keluarga asuh nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya

menguasai pelajaran dasar-dasar komputer Microsoft Word, sehingga

kesan mereka terhadap komputer bukan lagi sesuatu yang sulit.

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 14 jam. Alokasi waktu

yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara

lebih rinci, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 03 Juli 2015

Melaksanakan observasi kepada keluarga

asuh banjar talang pati atas nama Made

Waca

1 jam

2 04 Juli 2015

Melaksanakan sosialisasi kepada keluarga

asuh banjar talang pati atas nama Made

Waca sekaligus menjelaskan mengenai

program kerja cluster yang akan

dilaksanakan pada keluarga tersebut

1 jam

3 06 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam

4 08 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam

5 12 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam

6 14 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam

Page 57: LAPORAN KKN

53

7 17 Juli 2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam

8 21 Juli 2015

Evaluasi atau pemantapan belajar

mengaplikasikan Microsoft Word 2 jam

Total Alokasi Waktu 14 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 14 jam.

j) Jadwal Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 21 Juli 2015, pada hari

jumat, sabtu, senin, rabu, minggu, selasa, jumat.

7. Program 5

a) Tema

Sosial Budaya

b) Nama Program

Pelatihan Tari Bali

c) Rasional

Menari merupakan keterampilan dasar yang seharusnya dimiliki oleh

masyarakat Bali untuk melestarikan dan meningkatkan cinta akan

kebudayaan seni Bali. Maka dari itu, program ini dijalankan demi

membantu anak-anak yang masih belum bisa atau berminat untuk menari

Bali agar anak-anak yang belum maupun yang sudah memiliki

keterampilan dalam menari bali dapat bersama-sama mengembangkan

bakat dari anak-anak tersebut.

d) Sifat Program

Program ini adalah Program Rintisan

e) Tujuan Program

Untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan non akademik

khususnya di bidang seni Tari Bali.

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Kadek Eva Amanada, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 3

Antapan dari Banjar Talang Pati, Desa Antapan

Page 58: LAPORAN KKN

54

g) Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan

anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Tari Bali,

karena belajar Tari Bali merupakan hal yang baru bagi anak.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan

wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum

membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

anak asuh dalam menari Bali. Observasi ini ditujukan untuk

memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program

kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti

kegiatan pelatihan Tari Bali.

e. Pengajaran terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode

ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak

sebagai sasarannya.

h) Luaran Program

Dengan dilaksanakan pelatihan Tari Bali pada anak asuh, diharapkan

anak asuh yang memiliki masalah dalam menari Bali dapat lebih

memahami, mengerti dan menguasai materi yang diajarkan sekaligus

mampu melestarikan tarian tradisional (Bali).

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Page 59: LAPORAN KKN

55

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu

yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara

lebih rinci, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 24 Juli 2015 Pelaksanaan program pelatihan Tari Bali 3 jam

2 26 Juli 2015 Pelaksanaan program pelatihan Tari Bali 3 jam

Total Alokasi Waktu 6 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.

j) Jadwal Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 24 Juli dan 26 Juli 2015, pada hari

jumat dan minggu

8. Program 6

a) Tema

Sosial Budaya

b) Nama Program

Pelatihan Pembuatan Ketupat

c) Rasional

Di kalangan umum ketupat sudah tidak asing terdengar di telinga.

Ketupat sendiri beragam jenisnya dan carapembuatannya. Dalam

pembuatanya terdapat tingkat kesulitannya masing-masing. Ketupat

banyak diperlukan berkitan dengan kegunaannya terutama dalam hari-

hari tertentu seperti upacara agama bahkan digunakan dikalangan

pedagang dalam berjualan ketupat. Di kalangan kaum mudah ampir

semua orang merasa kesulitan dalam membuat ketupat. Semua itu karena

kecenderungan akan rasa malas, malasakan belajar dan mencoba ataupun

merasa gengsi karena dijaman sekarang masih membuat hal seperti itu.

Banyak orang berpandangan untuk apa membuat jika masih mampu

membeli. Dengan pandangan hal yang seperti itu justru akan

mempersempit keterampilan dan pengetahuan kita. Bila diperhatikan

Page 60: LAPORAN KKN

56

semua orang di muka bumi takadang manusia yang bodoh terkecuali

malas untuk belajar.

d) Sifat Program

Program ini adalah Program Rintisan

e) Tujuan Program

Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan non akademik bagi

anak-anak usia dini khususnya di bidang seni muatan lokal pembuatan

ketupat.

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Kadek Eva Amanada, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 3

Antapan dari Banjar Talang Pati, Desa Antapan.

g) Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan

anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar membuat

ketupat, karena belajar ketupat merupakan hal yang baru bagi anak

untuk dikembangkan.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan

wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum

membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

anak asuh dalam membuat ketupat. Observasi ini ditujukan untuk

memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Page 61: LAPORAN KKN

57

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program

kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti

kegiatan pelatihan membuat ketupat.

e. Pengajaran terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode

ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak

sebagai sasarannya.

h) Luaran Program

Dengan dilaksanakan pelatihan membuat ketupat pada anak asuh,

diharapkan anak asuh yang memiliki masalah dalam membuat ketupat

dapat lebih terampil dalam pembuatan ketupat.

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu

yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara

lebih rinci, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 22 – 23 Juli

2015

Pelaksanaan program pelatihan

Pembuatan Ketupat

2 x 3 jam = 6

jam

Total Alokasi Waktu 6 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.

j) Jadwal Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 22 - 23 Juli 2015, pada hari rabu

dan kamis

9. Program 7

a) Tema

Sosial Budaya

b) Nama Program

Pelatihan Pembuatan Kelatkat

Page 62: LAPORAN KKN

58

c) Rasional

Di era globalisasi sekarang banyak hal yang sudah mulai ditinggalkan

oleh masyarakat. Bila dikaji secara seksama semua itu masih sangat

diperlukan dalam upaya melestarikan budaya. Melestarikan suatu

kebudayaan bisa dilakukan dari lingkungan masyarakat. Salah satu

budaya tersebut utamanya di Bali adalah membuat Kelatkat. Di Bali

terdapat berbagai jenis Kelatkat, bahkan ada Kelatkat yang mudah dan

ada yang sulit seperti membuat Kelatkat sudamala “lanang” dan “istri”.

Di jaman yang sudah serba canggih dan maju hampir semuanya bisa di

beli dengan uang sehingga lupa akan keberadaannya dan tata cara

pembuatannya. Seolah-olah apa yang terasa mudah akan terlihat sulit,

semua perihal tersebut karena kurangnya kesadaran semua kalangan akan

budayanya sendiri. Dalam upaya melestarikannya, kami mengajarkan

anak asuh dalam membuat Kelatkat agar anak tersebut mampu

melestarikan kebudayaan bali, dimana pembuatan Kelatkat merupakan

salah satu pembelajaran muatan lokal yang termasuk kedalam

keterampilan mengulat atau menganyam yang terbuat dari bambu.

d) Sifat Program

Program ini adalah Program Rintisan

e) Tujuan Program

Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan non akademik bagi

anak-anak usia dini khususnya di bidang seni muatan lokal pembuatan

Kelatkat.

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama I

Ketut Andre Suantara, merupakan salah satu siswa kelas VII di SMP 5

Baturiti dari Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan.

g) Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Page 63: LAPORAN KKN

59

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan

anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar membuat

Kelatkat, karena belajar membut Kelatkat merupakan hal yang baru

bagi anak untuk dikembangkan.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber Andre (Anak dari keluarga asuh di Banjar Tohjiwa).

Kami melakukan wawancara guna menunjang pengumpulan data

awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan

program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

anak asuh dalam membuat Kelatkat. Observasi ini ditujukan untuk

memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program

kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti

kegiatan pelatihan membuat ketupat.

e. Pengajaran terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode

ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak

sebagai sasarannya.

h) Luaran Program

Dengan dilaksanakan pelatihan membuat Kelatkat pada anak asuh,

diharapkan anak asuh yang memiliki masalah dalam membuat Kelatkat

dapat lebih terampil dalam pembuatan Kelatkat.

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu

yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara

lebih rinci, yaitu:

Page 64: LAPORAN KKN

60

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 22 – 23 Juli

2015

Pelaksanaan program pelatihan

Pembuatan Kelatkat

2 x 3 jam = 6

jam

Total Alokasi Waktu 6 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.

j) Jadwal Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 22 - 23 Juli 2015, pada hari rabu

dan kamis

10. Program 8

a) Tema

Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

b) Nama Program

Menggosok Gigi dan Mencuci Tangan yang baik dan benar

c) Rasional

Mencuci tangan merupakan salah satu aktivitas yang rutin dilakukan oleh

semua orang, akan tetapi banyak orang yang belum benar-benar

memahami manfaat dari mencuci tangan tersebut. Mencuci tangan baik

dan sangat penting bagi kita itu agar terhindar dari kuman-kuman

penyakit yang akan menimbulkan suatu penyakit pada diri kita. Salah

satu upaya mencuci tangan yang baik dan benar adalah dengan

menggunakan sabun. Mencuci tangan dengan sabun dikenal sebagai

salah satu upaya pencegahan penyakit, hal ini dilakukan karena tangan

seringkali menjadi pembawa mikroorganisme dan menyebabkan

mikroorganisme berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan

kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Selain mencuci tangan,

menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada anak-anak

sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok

gigi merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga

kebersihan gigi dan gusi dari plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus

Page 65: LAPORAN KKN

61

dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-

benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi

d) Sifat Program

Program ini merupakan Rintisan

e) Tujuan Program

Untuk mengajarkan kepada anak-anak sejak dini mengenai pentingnya

menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar agar anak tersebut

terbiasa akan hidup sehat. Selain itu, program ini bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan tentang cuci tangan dan gosok gigi yang baik

dan benar sekaligus mampu mempraktekannya dalam kehidupan sehari-

hari

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Ni Luh Intan, merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3 Antapan dari

Banjar Talang Pati, Desa Antapan dan Kadek Eva Amanada, merupakan

salah satu siswa kelas 5 di SD N 3 Antapan dari Banjar Talang Pati, Desa

Antapan.

g) Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan

anak dalam membangun kesiapan anak dalam belajar mencuci

tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar karena belajar

mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar

merupakan hal yang baru bagi anak.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber Wayan Darni (Ibu dari Intan) dan Nyoman Sukanta

(Ayah dari Devi). Kami melakukan wawancara guna menunjang

pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan

program dan pelaksanaan program.

Page 66: LAPORAN KKN

62

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

anak asuh dalam mempraktekan cara mencuci tangan dan

menggosok gigi yang baik dan benar yang belum pernah didapat

sebelumnya. Observasi ini ditujukan untuk memperlancar proses

pelaksanaan program bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program

kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti

kegiatan cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan

benar.

e. Pengajaran Terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode

ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak

sebagai sasarannya.

h) Luaran Program

Dengan dilaksanakan kegiatan cara mencuci tangan dan menggososk gigi

yang baik dan benar pada anak asuh, diharapkan anak asuh mampu

mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 16 jam. Alokasi waktu

yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara

lebih rinci, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 27 Juli – 01

Agustus 2015

Pelaksanaan program menggosok gigi

dan mencuci tangan yang baik dan benar

8 x 2 jam

= 16 jam

Total Alokasi Waktu 16 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 16 jam.

Page 67: LAPORAN KKN

63

j) Jadwal Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 27 Juli - 01 Agustus 2015, pada

hari senin, selasa, rabu, kamis, jumat dan sabtu.

11. Program 9

a) Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/ Pendidikan

b) Nama Program

Menjaga Kebersihan Lingkungan Rumah

c) Rasional

Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari

kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu

kesehatan dan pencegahan. Yang dimaksud dengan kebersihan

lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak

mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber

dan lainnya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan

yang bersih indah dan nyaman. Kebersihan akan lebih menjamin

kebersihan seseorang dan menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan

kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan tetep

sehat terawat secara kontinyu. Timbulnya penyakit disebabkan karena

kurang kesadaran dalam merawat kebersihan lingkungan, salah satunya

banyaknya tumpukan sampah disekitar lingkungan rumah. Adapun cara

yang dapat dilakukan masyarakat dalam hal merawat lingkungan salah

satunya memilah sampah secara organik dan non organik, dimana

sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan sampah non

organik dapat di daur ulang.

d) Sifat Program

Program ini merupakan Program Rintisan

e) Tujuan Program

Untuk Mengajarakan anak dari keluarga asuh agar memiliki kesadaran

dalam hal menjaga kebersihan lingkungan dan mampu memilah sampah

menjadi sampah organik dan non organik.

Page 68: LAPORAN KKN

64

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Kadek Devi Ulandari, merupakan salah satu siswa kelas 5 di SD N 1

Antapan dari Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan.

g) Metode Pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kesadaran

dan kepedulian anak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan

mampu memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik

karena program ini merupakan hal yang baru bagi anak.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan

wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum

membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran dan

kepedulian anak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mampu

memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik yang

belum pernah didapat sebelumnya. Observasi ini ditujukan untuk

memperlancar proses pelaksanaan program kebersihan lingkungan

rumah.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program

kepada orang tua asuh dan mengajak anak asuh agar memiliki

kesadaran dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.

e. Pengajaran Terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode

Page 69: LAPORAN KKN

65

ini mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak

sebagai sasarannya.

h) Luaran Program

Dengan dilaksanakan kebersihan lingkungan, diharapkan anak asuh

memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mampu

memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik.

i) Alokasi waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu

yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara

lebih rinci, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 02 – 03 Agustus

2015

Pelaksanaan program menjaga

kebersihan lingkungan rumah

2 x 3 jam

= 6 jam

Total Alokasi Waktu 6 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.

j) Jadwal Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 02 - 03 Agustus 2015, pada hari

minggu dan senin.

REKAPITULASI PROGRAM KERJA KKN

No Program Sifat

Program

Sasaran Metode

pelaksanaan

Luaran Alokasi

Waktu

1. Bimbingan

Belajar

Calistung

(Membaca,

Menulis,

Dan

Berhitung)

Komple

menter

anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Ni Luh Intan,

merupakan

salah satu

siswa kelas 1

di SD N 3

Antapan dari

Banjar Talang

Pati, Desa

Antapan

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing,

evaluasi dan

refleksi

program

Dengan

dilaksanakan

bimbingan belajar

membaca, menulis,

dan berhitung pada

anak asuh,

diharapkan anak

asuh yang memiliki

masalah dalam

membaca, menulis,

dan berhitung dapat

lebih memahami,

mengerti dan

14 jam

Page 70: LAPORAN KKN

66

menguasai materi

yang diajarkan.

2. Belajar

dasar-dasar

Bahasa

Inggris

Komple

menter

anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Kadek Eva

Amanada,

merupakan

salah satu

siswa kelas 5

di SD N 3

Antapan dari

Banjar Talang

pati, Desa

Antapan

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing,

evaluasi dan

refleksi

program

Dengan adanya

program bimbingan

belajar ini

diharapkan anak dari

keluarga asuh

nantinya diharapkan

dapat meningkatkan

kemampuan anak

dalam berbahasa

inggris, sehingga

kesan mereka

terhadap pelajaran

Bahasa Inggris

bukan lagi sesuatu

yang sulit.

14 jam

3. Belajar

Menulis dan

Membaca

Aksara Bali

Komple

menter

anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Kadek Devi

Ulandari,

merupakan

salah satu

siswa kelas 5

di SD N 1

Antapan dari

Banjar Toh

Jiwa, Desa

Antapan

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing,

evaluasi dan

refleksi

program

Dengan

dilaksanakan

bimbingan belajar

menulis dan

membaca aksara

Bali pada anak asuh,

diharapkan anak

asuh yang memiliki

masalah dalam

menulis dan

membaca aksara

Bali dapat lebih

memahami, mengerti

dan menguasai

materi yang

diajarkan.

14 jam

4. Belajar

Mengaplika

sikan

Microsoft

Word

Rintisan anak dari

keluarga asuh

yang bernama

I Ketut Andre

Suantara,

merupakan

salah satu

siswa kelas

VII di SMP 5

Baturiti dari

Banjar Toh

Jiwa, Desa

Antapan.

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing,

evaluasi dan

refleksi

program

Dengan adanya

program bimbingan

belajar ini

diharapkan anak dari

keluarga asuh

nantinya diharapkan

dapat meningkatkan

kemampuannya

menguasai pelajaran

dasar-dasar

komputer Microsoft

Word, sehingga

kesan mereka

terhadap komputer

bukan lagi sesuatu

14 jam

Page 71: LAPORAN KKN

67

yang sulit.

5. Pelatihan

Tari Bali

Rintisan anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Kadek Eva

Amanada,

merupakan

salah satu

siswa kelas 5

di SD N 3

Antapan dari

Banjar Talang

Pati, Desa

Antapan

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing

Dengan

dilaksanakan

pelatihan Tari Bali

pada anak asuh,

diharapkan anak

asuh yang memiliki

masalah dalam

menari Bali dapat

lebih memahami,

mengerti dan

menguasai materi

yang diajarkan

sekaligus mampu

melestarikan tarian

tradisional (Bali).

6 jam

6. Pelatihan

Pembuatan

Ketupat

Rintisan anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Kadek Eva

Amanada,

merupakan

salah satu

siswa kelas 5

di SD N 3

Antapan dari

Banjar Talang

Pati, Desa

Antapan

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing

Dengan

dilaksanakan

pelatihan membuat

ketupat pada anak

asuh, diharapkan

anak asuh yang

memiliki masalah

dalam membuat

ketupat dapat lebih

terampil dalam

pembuatan ketupat.

6 jam

7. Pelatihan

Pembuatan

Kelatkat

Rintisan anak dari

keluarga asuh

yang bernama

I Ketut Andre

Suantara,

merupakan

salah satu

siswa kelas

VII di SMP 5

Baturiti dari

Banjar Toh

Jiwa, Desa

Antapan.

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing

Dengan

dilaksanakan

pelatihan membuat

Kelatkat pada anak

asuh, diharapkan

anak asuh yang

memiliki masalah

dalam membuat

Kelatkat dapat lebih

terampil dalam

pembuatan Kelatkat

6 jam

8. Menggosok

Gigi dan

Rintisan anak dari

keluarga asuh

Persiapan,

wawancara,

Dengan

dilaksanakan

16 jam

Page 72: LAPORAN KKN

68

Mencuci

Tangan

yang baik

dan benar

yang bernama

Ni Luh Intan,

merupakan

salah satu

siswa kelas 1

di SD N 3

Antapan dari

Banjar Talang

Pati, Desa

Antapan dan

Kadek Eva

Amanada,

merupakan

salah satu

siswa kelas 5

di SD N 3

Antapan dari

Banjar Talang

Pati, Desa

Antapan

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing

kegiatan cara

mencuci tangan dan

menggososk gigi

yang baik dan benar

pada anak asuh,

diharapkan anak

asuh mampu

mempraktekannya

dalam kehidupan

sehari-hari

9. Menjaga

Kebersihan

Lingkungan

Rumah

Rintisan anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Kadek Devi

Ulandari,

merupakan

salah satu

siswa kelas 5

di SD N 1

Antapan dari

Banjar Toh

Jiwa, Desa

Antapan

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing

Dengan

dilaksanakan

kebersihan

lingkungan,

diharapkan anak

asuh memiliki

kesadaran dalam

menjaga kebersihan

lingkungan dan

mampu memilah

sampah menjadi

sampah organik dan

non organik.

6 jam

Total Alokasi Waktu 96 jam

4.2.3 CLUSTER 3

1. Nama Anggota Cluster

a. Ida Bagus Putu Pradhitya

b. Winda Sutiana

c. Irham Sani

d. I Made Lianto

Page 73: LAPORAN KKN

69

e. Kadek Candra Prahastini

2. Nama dan alamat kepala keluarga Asuh yang ditangani

a. Wayan Sini/Banjar Mayungan Anyar Desa Antapan

b. Ngakan Adi Rama/Banjar Mayungan Anyar Desa Antapan

c. I Komang Rekayasa/Banjar Mayungan Anyar Desa Antapan

d. I Made Sugiarta/Banjar Gelogor Desa Antapan

e. Komang Suartana/Banjar Toh jiwa Desa Antapan

3. Program 1

a) Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan

b) Nama program

Pengenalan Dasar-dasar Bahasa Inggris

c) Rasional

Bahasa Inggris merupakan elemen penting yang harus dipelajari

dengan serius dan sudah seharusnya diperkenalkan kepada anak didik sejak

dini.Walaupun bahasa inggris merupakan salah satu bahasa yang paling sulit

untuk dipelajari, namun kita harus sadar bahwa Bahasa Inggris merupakan

hal yang sangat penting untuk dipelajari.Namun dalam hal ini ini bahasa

Inggris adalah media komunikasi utama bagi masyarakat dunia dan bahasa

inggris telah diakui sebagai bahasa Internasional yang patut dikuasai oleh

anak-anak, agar mereka dapat berkomunikasi di dunia global.Untuk itu

tujuan utama mempelajari bahasa inggris adalah sebagai bekal disaat kita

semua akan melangkah dalam kehidupan globalisasi. Karena setiap orang

wajib bergelut dalam dunia globalisasi jika ingin berkembang dan tidak

ingin diem ditempat. Adapun manfaat mempelajari bahasa inggris yaitu

seseorang akan dapat berkomunikasi lebih jauh, sehingga wawasannya akan

lebih luas ,akan lebih terbuka. Dengan menguasai bahasa inggris secara

benar, maka seseorang itu akan memiliki modal besar untuk melangkah

dalam dunia yang kemajuan teknologinya selalu bergerak maju.

Terkait dengan kondisi pendidikan yang ada sekarang, maka

berbagai kegiatan perlu dilaksanakan untuk mengupayakan agar anak-anak

Page 74: LAPORAN KKN

70

dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman bisa dihadapi.Untuk itu

diperlukan sebuah usaha atau program yang sesuai untuk mengisi liburan

sekolah dengan cara belajar demi meningkatkan ilmu pengetahuan seputar

materi pembelajaran tentang dasar-dasar bahasa inggris (seperti mengenal

pelafalan huruf alphabet, angka, nama-nama anggota keluarga, anggota

tubuh, hari, bulan, warna, buah, dan binatang). Salah satu program yang

bisa diterapkan yaitu Programdasar-dasar Bahasa Inggris di masing-masing

keluarga asuh banjar desa Antapan yang dilangsungakan di Rumah Keluarga

Asuh sendiri.Dengan hal ini diharapkan dapat bermanfaat dengan baik bagi

anak-anak.

d) Sifat Program

Program ini adalah Program Komplementer

e) Tujuan Program

Untuk dapat memberikan bimbingan belajar tentang dasar-dasar Bahasa

Inggris. Sehingga menambah pengetahuan anak keluarga asuh tentang

dasar-dasar bahasa inggris dan memperjelas serta menambah wawasan

pengetahuan yang didapat disekolah sebelumnya.

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Komang dari Banjar Mayungan Anyar yang merupakan salah satu siswa

kelas 5 di SD N 3 Antapan, dan Ayu yang merupakan salah satu siswa kelas

5 di SD N 3 Antapan.

g) Metode pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak

dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Bahasa Inggris.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber

yaitu keluarga asuh. Kami melakukan wawancara dengan pihak terkait

Page 75: LAPORAN KKN

71

(keluarga asuh) guna menunjang pengumpulan data awal sebelum

membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak

asuh dalam beberapa mata pelajaran Bahasa Inggris. Observasi ini

ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan

belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada

orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan

bimbingan belajar Bahasa Inggris.

e. Pengajaran Terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini

mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai

sasarannya.

f. Evaluasi dan Refleksi Program

Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana peningkatan dan

pemahaman kemampuan anak dalam menggunakan Bahasa Inggris yang

telah diajarkan serta merefleksi kendala-kendala yang dihadapi selama

pelaksanaan program.

h) Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

1. Mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap anak mengenai dasar-

dasar bahasa inggris.

2. Adanya peningkatan kemampuan anak terhadap dasar-dasar bahasa

inggris (seperti mengenal pelafalan huruf alphabet, angka, nama-nama

anggota keluarga, anggota tubuh, hari, bulan, warna, buah, binatang).

3. Mengembangkan potensi yang ada pada diri anak.

Page 76: LAPORAN KKN

72

i) Alokasi Waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 28 jam. Alokasi waktu

yang direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih

rinci, yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 03 Juli 2015

- Melaksanakan observasi kepada keluarga

asuh banjar Mayungan Anyar atas nama

Wayan Sini

- Melaksanakan observasi kepada keluarga

asuh banjar Gelogor atas nama I Made

Sugiarta

1 jam

1 jam

2 04 Juli 2015

- Melaksanakan sosialisasi kepada

keluarga asuh banjar Mayungan Anyar

atas nama Wayan Sini sekaligus

menjelaskan mengenai program kerja

cluster yang akan dilaksanakan pada

keluarga tersebut

- Melaksanakan sosialisasi kepada

keluarga asuh banjar Gelogor atas

nama I Made Sugiarta sekaligus

menjelaskan mengenai program kerja

cluster yang akan dilaksanakan pada

keluarga tersebut

1 jam

1 jam

3 05 Juli 2015

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Komang di banjar Mayungan

Anyar

- Pelaksanaan program bimbingan

2 jam

2 jam

Page 77: LAPORAN KKN

73

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Ayu di banjar Gelogor

4 07 Juli 2015

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Komang di banjar Mayungan

Anyar.

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Ayu di banjar Gelogor

2 jam

2 jam

5 10 Juli 2015

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Komang di banjar Mayungan

Anyar.

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Ayu di banjar Gelogor

2 jam

2 jam

6 13 Juli 2015

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Komang di banjar Mayungan

Anyar.

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Ayu di banjar Gelogor

2 jam

2 jam

7 16 Juli 2015

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Komang di banjar Mayungan

Anyar.

- Pelaksanaan program bimbingan

2 jam

2 jam

Page 78: LAPORAN KKN

74

belajar dasar-dasar Bhs. Inggris

kepada Ayu di banjar Gelogor

8 19 Juli 2015

- Evaluasi atau pemantapan belajar

dasar-dasar Bhs. Inggris kepada

komang di banjar Mayungan Anyar

- Evaluasi atau pemantapan belajar

dasar-dasar Bhs. Inggris kepada Ayu

di banjar Gelogor

2 jam

2 jam

Total Alokasi Waktu

28 J

a

m

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 28 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 19 Juli 2015, pada hari

jumat, sabtu, minggu, selasa, kamis, dan senin.

4. Program 2

a) Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan

b) Nama program

Bimbingan Belajar Calistung (Membaca, Menulis, Dan Berhitung)

c) Rasional

Kemampuan baca-tulis sangatlah penting karena melibatkan

pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat

mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana

seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan

berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas. Pendidikan

merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan

masyarakat madani yang mampu menguasai, mengembangkan,

mengendalikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Output

Page 79: LAPORAN KKN

75

pendidikan belum mampu berjalan seimbang dengan tuntutan jaman. Hal ini

disebabkan oleh minimnya penguasaan terhadap disiplin ilmu pengetahuan

yang diperoleh melalui proses pendidikan. Ini dilihat dari kualitas

pendidikan yang ada di Indonesia masih kurang efektif karena hal ini

dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu masalah perekonomian keluarga.

Padahal kalau dilihat secara global sumber daya manusia bangsa indonesia

sangatlah berpotensi baik. Perbaikan sistem pendidikan merupakan salah

satu upaya yang dilakukan pemerintah karena pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya dan masyarakat.

d) Sifat Program

Program ini adalah Program Komplementer

e) Tujuan Program

Untuk Mengajarakan anak dari keluarga asuh agar bisa membaca, menulis

dan berhitung sekaligus menambah pengetahuan dan pengalaman anak

keluarga asuh dalam calistung sehingga anak keluarga tersebut terlatih

dalam menerapkan calistung.

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Ngakan Putu Raditya, merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3

Antapan dari Banjar Mayungan Anyar, Ana yang merupakan siswa kelas 1

di SD N 3 Antapan dari Banjar Mayungan Anyar, dan Putri yang merupakan

siswa kelas 2 di SD N 3 Antapan dari Banjar Tohjiwa.

g) Metode pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Page 80: LAPORAN KKN

76

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak

dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Bahasa Inggris.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan

narasumber yaitu keluarga asuh. Kami melakukan wawancara dengan

pihak terkait (keluarga asuh) guna menunjang pengumpulan data awal

sebelum membuat usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak

asuh dalam beberapa mata pelajaran Bahasa Inggris. Observasi ini

ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan

belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada

orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan

bimbingan belajar Bahasa Inggris.

e. Pengajaran Terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini

mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai

sasarannya.

f. Evaluasi dan Refleksi Program

Pada tahap akhir, mahasiswa mengevaluasi sejauh mana peningkatan

dan pemahaman kemampuan anak dalam menggunakan Bahasa Inggris

yang telah diajarkan serta merefleksi kendala-kendala yang dihadapi

selama pelaksanaan program.

h) Luaran program

Dengan dilaksanakan bimbingan belajar membaca, menulis, dan berhitung

pada anak asuh, diharapkan anak asuh yang memiliki masalah dalam

membaca, menulis, dan berhitung dapat lebih memahami, mengerti dan

menguasai materi yang diajarkan.

i) Alokasi Waktu pelaksanaan

Page 81: LAPORAN KKN

77

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 36 jam. Alokasi waktu yang

direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,

yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 03 Juli

2015

- Melaksanakan observasi kepada

keluarga asuh banjar Mayungan

Anyar atas nama Ngakan Adi Rama

1 jam

- Melaksanakan observasi kepada

keluarga asuh banjar Mayungan

Anyar atas nama I Komang

Rekayasa

1 jam

- Melaksanakan observasi kepada

keluarga asuh banjar Tohjiwa atas

nama Komang Suartana

1 jam

2 04 Juli

2015

- Melaksanakan sosialisasi kepada

keluarga asuh banjar Mayungan

Anyar atas nama Ngakan Adi Rama

sekaligus menjelaskan mengenai

program kerja cluster yang akan

dilaksanakan pada keluarga tersebut

1 jam

- Melaksanakan sosialisasi kepada

keluarga asuh banjar Mayungan

Anyar atas nama I Komang

Rakayasa sekaligus menjelaskan

mengenai program kerja cluster yang

akan dilaksanakan pada keluarga

tersebut

1 jam

Page 82: LAPORAN KKN

78

- Melaksanakan sosialisasi kepada

keluarga asuh banjar Tohjiwa atas

nama Komang Suartana sekaligus

menjelaskan mengenai program

kerja cluster yang akan dilaksanakan

pada keluarga tersebut

1 jam

3 06 Juli

2015

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di banjar Mayungan

Anyar kepada Ngakan

2 jam

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di Banjar

Mayungan Anyar kepada Ana

2 jam

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di Banjar Tohjiwa

kepada Putri

2 jam

4 07 Juli

2015

Pelaksanaan program bimbingan belajar

calistung di banjar Mayungan Anyar

kepada Ngakan

2 jam

5 09 Juli

2015

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di banjar Mayungan

Anyar kepada Ana

2 jam

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di Banjar Tohjiwa

kepada Putri

2 jam

7 14 Juli

2015

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di Banjar

Mayungan Anyar kepada Ngakan

2 jam

Page 83: LAPORAN KKN

79

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di banjar Mayungan

Anyar kepada Ana

2 jam

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di banjar Tohjiwa

kepada Putri

2 jam

7 16 Juli

2015

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di Banjar

Mayungan Anyar kepada Ngakan

2 jam

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di banjar Mayungan

Anyar kepada Ana

2 jam

- Pelaksanaan program bimbingan

belajar calistung di banjar Tohjiwa

kepada Putri

2 jam

8 18 Juli

2015

- Evaluasi atau pemantapan calistung

di banjar Mayungan Anyar kepada

Ngakan

2 jam

- Evaluasi atau pemantapan calistung

di banjar Mayungan Anyar kepada

Ana

2 jam

- Evaluasi atau pemantapan calistung

di banjar Tohjiwa kepada Putri 2 jam

Total Alokasi Waktu 36 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 36 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 18 Juli 2015, pada hari

jumat, sabtu, senin, selasa, kamis, selasa, kamis dan sabtu.

Page 84: LAPORAN KKN

80

5. Program 3

a) Tema

Sosial budaya

b) Nama program

Pelatihan keterampilan (membuat bunga)

c) Rasional

Keterampilan merupakan kemampuan untuk menggunakan akal,

pikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah atau membuat

suatu menjadi lebih bermakna, sehingga menghasilkan sebuah nilai dari

hasil pekerjaan tersebut. Keterampilan/kemampuan tersebut pada dasarnya

akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk menaikan kemampuan

sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari salah satu bidang

keterampilan yang ada. Untuk menjadi seorang yang terampil, memiliki

keahlian khusus pada bidang tertentu haruslah melalui latihan dan belajar

dengan tekun supaya dapat menguasai bidang tersebut dan dapat memahami

serta mengaplikasikannya.Oleh karena itu tujuan dari pendidikan

keterampilan yaitu untuk membentuk anak-anak serta mempunyai suatu

keahlian, yang tujuan akhirnya dapat dipergunakan untuk kehidupan dirinya

kelak dikemudian hari.Untuk itu diperlukan sebuah usaha atau program

yang sesuai untuk dapat memberikan kreatifitas kepada anak-anak.Salah

satu program yang bisa diterapkan yaitu ProgramPelatihan Keterampilan

(membuat bunga) di masing-masing keluarga asuh banjar desa Antapan

yang dilangsungakan di Rumah Keluarga Asuh sendiri.Dengan adanya

program ini anak-anak bisa mengeluarkan kreatifitasnya masing-masing

sesuai dengan kemampuannya.

d) Sifat Program

Program ini adalah Program Rintisan

e) Tujuan Program

Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan non akademik bagi anak

yaitu dengan pelatihan membuat bunga dari kertas.

Page 85: LAPORAN KKN

81

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama Ana,

merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3 Antapan dari Banjar

Mayungan Anyar, Desa Antapan, Putri yang merupakan salah satu siswa

kelas 1 di SD N 3 Antapan dari Banjar Tohjiwa, dan Ayu yang merupakan

salah satu siswa kelas 5 di SD N 3 Antapan dari Banjar Gelogor

g) Metode pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak

dalam membangun kesiapan anak dalam pelatihan keterampilannya,

karena keterampilan membuat bunga dari kertas jagung hal yang baru

bagi anak.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber

yaitu keluarga asuh. Kami melakukan wawancara guna menunjang

pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan

pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak

asuh dalam keterampilan/kerajinan tangan. Observasi ini ditujukan untuk

memperlancar proses pelaksanaan program bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada

orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan

pelatihan keterampilan membuat bunga

e. Pengajaran terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini

mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai

sasarannya.

Page 86: LAPORAN KKN

82

h) Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

1. Mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap anak mengenai

keterampilan membuat bunga.

2. Adanya peningkatan kemampuan anak terhadapketerampilan membuat

bunga.

3. Mengembangkan potensi dan kreatifitas yang ada pada diri anak.

i) Alokasi Waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu yang

direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,

yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 22 – 23 Juli

2015

Pelaksanaan program pelatihan

keterampilan membuat bunga di banjar

Mayungan Anyar, Banjar Tohjiwa dan

Banjar Tohjiwa

2 x 3 jam = 6

jam

Total Alokasi Waktu 6 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 22 - 23 Juli 2015, pada hari rabu dan

kamis

6. Program 4

a) Tema

Sosial budaya

b) Nama program

Pelatihan tari bali

c) Rasional

Tari Bali sering didefinisikan sebagai seni tarian yang berasal dari

daerah bali. Tarian sendiri diartikan sebagai sebuah kesenian yang

memadukan gerakan tubuh dan ekspresi wajah melalui rangkaian irama dan

Page 87: LAPORAN KKN

83

olah tubuh sehingga membentuk kesatuan makna. Tari bali ini adalah

sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat bali, dimana setiap

gerakan yang disajikan merupakan gambaran dari perwatakan masyarakat

yang melestarikannya.Tari merupakan ungkapan perasaan manusia yang

dinyatakan dengan gerakan-gerakan tubuh manusia.Fungsi tari dalam

kehidupan yaitu sebagai sarana kepentingan upacara, sebagai hiburan,

sebagai seni pertunjukan dan sebagai media pendidikan. Melihat dari

pentingnya tari bali yang ada, maka diperlukan sebuah usaha atau program

yang sesuai untuk meningkatkan kesenian dan kelestarian budaya bali.Salah

satu program yang bisa diterapkan yaitu Program Pelatihan Tari Bali di

masing-masing keluarga asuh banjar desa Antapan yang dilangsungakan di

Rumah Keluarga Asuh sendiri. Dengan adanya program ini anak-anak bisa

berlatih dengan baik dan bisa mengajegkan budaya bali.

d) Sifat Program

Program ini adalah Program Rintisan

e) Tujuan Program

Untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan non akademik

khususnya di bidang seni Tari Bali, serta dapat mengajegkan budaya bali.

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama Putri

di Banjar Tohjiwa, Ana di Banjar Mayungan Anyar dan Ayu di Banjar

Gelogor.

g) Metode pelaksanaa

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak

dalam membangun kesiapan anak dalam belajar Tari Bali, karena belajar

Tari Bali merupakan hal yang baru bagi anak.

Page 88: LAPORAN KKN

84

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber

yaitu keluarga asuh. Kami melakukan wawancara guna menunjang

pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan program dan

pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak

asuh dalam menari Bali. Observasi ini ditujukan untuk memperlancar

proses pelaksanaan program bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada

orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan

pelatihan Tari Bali.

e. Pengajaran terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini

mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai

sasarannya.

h) Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

1) Mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap anak mengenai tari

Bali.

2) Adanya peningkatan kemampuan anak terhadap ngagem, ngaet dan

nyledet.

3) Mengembangkan potensi dan bakat menari yang ada pada diri anak.

i) Alokasi Waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu yang

direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,

yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

Page 89: LAPORAN KKN

85

1 19 Juli 2015

Pelaksanaan program pelatihan

Tari Bali kepada Ana di banjar

mayungan Anyar

2 jam

2 20 Juli 2015

Pelaksanaan program pelatihan

Tari Bali kepada Putri di Banjar

Tohjiwa

2 jam

3 21 Juli 2015

Pelaksanaan program pelatihan

Tari Bali kepada Ayu di Banjar

Gelogor

2 jam

Total Alokasi Waktu 6 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 19 Juli - 21 Juli 2015. pada hari

Minggu, Senin, dan Selasa.

7. Program 5

a) Tema

Sanitasi dan kesehatan lingkungan

b) Nama program

Pelatihan sikat gigi dan mencuci tangan dengan benar

c) Rasional

Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis.Untuk itu kesehatan adalah hal mutlak yang harus dijaga oleh

setiap anak dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan kita sehat maka

akan dapat melakukan aktivitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Dengan hal ini tujuan kita menerapkan pola hidup sehat tentunya untuk

menjaga kesehatan tubuh dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik,

dapat beristirahat dengan nyenyak dan nyaman, dapat melakukan perkerjaan

dengan maksimal, berpikiran positif dan sehat, merasa damai nyaman dan

tentram, mendapatkan kehidupan dan interaksi sosial yang baik, lebih

percaya diri, dan terhindar dari penyakit. Melihat dari kesehatan itu

Page 90: LAPORAN KKN

86

pentingmaka diperlukan salah satu program yang bisa diterapkan yaitu

Program Pelatihan Sikat Gigi dan Mencuci Tangan dengn benar, yang

bertempat di rumah keluarga asuh masing-masing. Dengan adanya program

ini anak-anak bisa berlatih, meningkatkan pengetahuanmengenai bagaimana

cara menggosok gigi dan mencuci tangan dengan benar.

d) Sifat Program

Program ini adalah Program Rintisan

e) Tujuan Program

Untuk mengajarkan kepada anak-anak sejak dini mengenai pentingnya

menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar agar anak tersebut terbiasa

akan hidup sehat. Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan tentang cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar

sekaligus mampu mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang bernama

Ngakan Putu Raditya, merupakan salah satu siswa kelas 1 di SD N 3

Antapan dari Banjar Mayungan Anyar, Desa Antapan, Ana yang merupakan

salah satu siswa kelas 1 di SD N 3 Antapan dari Banjar Mayungan Anyar,

Desa Antapan, dan Putri yang merupakan salah satu siswa kelas 2 di SD N 3

Antapan dari Banjar Tohjiwa.

g) Metode pelaksanaan

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kemampuan anak

dalam membangun kesiapan anak dalam belajar mencuci tangan dan

menggosok gigi yang baik dan benar karena belajar mencuci tangan dan

menggosok gigi yang baik dan benar merupakan hal yang baru bagi anak.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber

Ngakan Adi Rama (Ayah dari Ngakan) dan I Komang Rakayasa (Ayah

dari Ana) dan Komang Suartana (ayah dari Putri). Kami melakukan

wawancara guna menunjang pengumpulan data awal sebelum membuat

usulan kegiatan program dan pelaksanaan program.

Page 91: LAPORAN KKN

87

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak

asuh dalam mempraktekan cara mencuci tangan dan menggosok gigi

yang baik dan benar yang belum pernah didapat sebelumnya. Observasi

ini ditujukan untuk memperlancar proses pelaksanaan program

bimbingan belajar.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada

orang tua asuh dan mengajak anak asuh untuk mengikuti kegiatan cara

mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar.

e. Pengajaran Terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini

mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai

sasarannya.

h) Luaran program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini yaitu:

1. Mampu memberikan gambaran yang jelas terhadap anak mengenai cara

menggosok gigi dan mencuci tangan dengan benar.

2. Adanya peningkatan kemampuan anak terhadap menggosok gigi dan

mencuci tangan dengan benar.

3. Dapat menjaga kebersihan pada diri anak.

i) Alokasi Waktupelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 16 jam. Alokasi waktu yang

direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,

yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 24 Juli – 30

Agustus 2015

Pelaksanaan program menggosok

gigi dan mencuci tangan yang

baik dan benar di banjar

Mayungan Anyar dan banjar

8 x 2 jam = 16

jam

Page 92: LAPORAN KKN

88

Tohjiwa

Total Alokasi Waktu 16 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 16 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 27 Juli - 01 Agustus 2015, pada hari

senin, selasa, rabu, kamis, jumat dan sabtu.

8) Program 6

a) Tema

Sanitasi dan kesehatan lingkungan

b) Nama program

Menjaga kebersihan lingkungan rumah

c) Rasional

Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari

kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu

kesehatan dan pencegahan. Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan

adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang

berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya. Ini dapat

dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan

nyaman. Kebersihan akan lebih menjamin kebersihan seseorang dan

menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan

adalah usaha manusia agar lingkungan tetep sehat terawat secara kontinyu.

Hasil pengamatan yang telah dilakukan dimana sampah-sampah

masih berserakan di pinggir jalan, selokan, maupun sekitar rumah warga.

Tentu hal ini desa akan terlihat kotor dan kurang tertata rapi, selain itu

sampah juga bisa menjadi ancaman bagi masyarakat desa jika tidak

mendapat perhatian secara intensif. Sampah dapat menimbulkan berbagai

macam pencemaran lingkungan tanah dan udara serta akan timbul berbagai

penyakit.Penyebab timbulnya masalah ini ialah tidak adanya Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di desa Antapan maupun di masing-

masing banjar serta kurangnya kesadaran dari masayarakat desa untuk

pengelolaan sampah.Pengelolaan sampah yang paling sederhana yang perlu

Page 93: LAPORAN KKN

89

dilakukan untuk mengurangi berbagai pencemaran lingkungan yaitu

pengolalan sampah dari rumah tangga, dengan dilakukannya pemilahan

sampah organik dan sampah anorganik. Untuk itu diperlukan sebuah usaha

atau program yang sesuai untuk pengelolaan sampah dan meningkatkan

kebersihan lingkungan desa maupun masing-masing banjar agar tidak lagi

tercemar oleh sampah.Salah satu program yang bisa diterapkan yaitu

Program Perlombaan Kebersihan Lingkunan Antar Banjar di Desa Antapan.

Program ini merupakan cara penanggulangan pencemaran sampah dengan

cara melakukan kegiatan gotong royong maupun kerja bakti yang secara

rutin dilakukan di masing-masing bajar desa Antapan. Program ini

diharapkan dapat bermanfaat dengan baik bagi seluruh masyarakat dan

tentunya juga bagi desa Antapan untuk kedepannya.

d) Sifat Program

Program ini adalah Program Komplementer

e) Tujuan Program

Untuk Mengajarakan keluarga asuh agar memiliki kesadaran dalam hal

menjaga kebersihan lingkungan.

f) Sasaran

Sasaran dari program ini adalah Keluarga asuh di banjar Mayungan Anyar,

Banjar Tohjiwa dan Banjar Gelogor

g) Metode pelaksanaan

Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan untuk dapat

melaksanakan program ini di keluarga asuh, adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini, dilakukan observasi untuk mengetahui kesadaran dan

kepedulian anak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mampu

memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik karena

program ini merupakan hal yang baru bagi anak.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan narasumber

Nyoman Sukanta (Ayah dari Devi). Kami melakukan wawancara guna

Page 94: LAPORAN KKN

90

menunjang pengumpulan data awal sebelum membuat usulan kegiatan

program dan pelaksanaan program.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran dan

kepedulian anak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mampu

memilah sampah menjadi sampah organik dan non organik yang belum

pernah didapat sebelumnya. Observasi ini ditujukan untuk memperlancar

proses pelaksanaan program kebersihan lingkungan rumah.

d. Sosialisasi

Metode sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan program kepada

orang tua asuh dan mengajak anak asuh agar memiliki kesadaran dalam

hal menjaga kebersihan lingkungan.

e. Pengajaran Terbimbing

Mahasiswa terjun ke keluarga asuh untuk melaksanakan bimbingan

belajar dengan pendekatan personal atau pribadi. Melalui metode ini

mahasiswa KKN mendatangi keluarga asuh dengan anak sebagai

sasarannya.

h) Luaran program

Dengan dilaksanakan kebersihan lingkungan, diharapkan keluarga asuh

memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan.

i) Alokasi Waktu pelaksanaan

Alokasi waktu yang direncanakan yaitu selama 6 jam. Alokasi waktu yang

direncanakan dari persiapan hingga pelaksanaan program secara lebih rinci,

yaitu:

No. Tanggal Kegiatan Alokasi

Waktu

1 30 – 02 Agustus

2015

Pelaksanaan program menjaga

kebersihan lingkungan rumah di

banjar Mayungan Anyar,

Tohjiwa dan Gelogor

2 x 3 jam = 6

jam

Page 95: LAPORAN KKN

91

Total Alokasi Waktu 6 Jam

Total Alokasi Waktu selama pelaksanaan KKN adalah 6 jam.

j) Jadwal pelaksanaan

Program ini dilaksanakan dari tanggal 30 Juli 2015- 02 Juli 2015, pada hari

kamis, jumat, sabtu, dan minggu.

REKAPITULASI PROGRAM KERJA KKN

No Program Sifat

Program

Sasaran Metode

pelaksanaan

Luaran Alokasi

Waktu

1. Bimbingan

Belajar

Calistung

(Membaca,

Menulis,

Dan

Berhitung)

Komplemen

ter

anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Ngakan Adi

Rama di banjar

mayungan

Anyar, Ana di

banjar

Mayungan

Anyar dan Putri

di banjar

Tohjiwa

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing,

evaluasi dan

refleksi program

Dengan

dilaksanakan

bimbingan belajar

membaca,

menulis, dan

berhitung pada

anak asuh,

diharapkan anak

asuh yang

memiliki masalah

dalam membaca,

menulis, dan

berhitung dapat

lebih memahami,

mengerti dan

menguasai materi

yang diajarkan.

36 jam

2. Belajar

dasar-dasar

Bahasa

Inggris

Komplemen

ter

anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Komang

Sukantrie di

banjar

Mayungan

anyar dan Ayu

di banjar

Gelogor

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing,

evaluasi dan

refleksi program

Dengan adanya

program

bimbingan belajar

ini diharapkan

anak dari

keluarga asuh

nantinya

diharapkan dapat

meningkatkan

kemampuan anak

dalam berbahasa

inggris, sehingga

kesan mereka

terhadap

pelajaran Bahasa

28 jam

Page 96: LAPORAN KKN

92

Inggris bukan lagi

sesuatu yang

sulit.

3. Pelatihan

Tari Bali

Rintisan anak dari

keluarga asuh

yang bernama

ana di Banjar

Mayungan

Anyar, Putri di

Banjar Tohjiwa,

dan Ayu di

banjar Gelogor.

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing

Dengan

dilaksanakan

pelatihan Tari

Bali pada anak

asuh, diharapkan

anak asuh yang

memiliki masalah

dalam menari

Bali dapat lebih

memahami,

mengerti dan

menguasai materi

yang diajarkan

sekaligus mampu

melestarikan

tarian tradisional

(Bali).

6 jam

4. Pelatihan

keterampila

n

Pembuatan

bunga dari

kertas

jagung

Rintisan anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Ana di banjar

Mayungan

Anyar, Putri di

banjar Tohjiwa,

dan Ayu di

banjar Gelogor.

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing

Dengan

dilaksanakan

pelatihan

membuat ketupat

pada anak asuh,

diharapkan anak

asuh yang

memiliki masalah

dalam membuat

ketupat dapat

lebih terampil

dalam pembuatan

bunga dari kertas

jagung.

6 jam

5 Menggosok

Gigi dan

Mencuci

Tangan

yang baik

dan benar

Rintisan anak dari

keluarga asuh

yang bernama

Ana di banjar

Mayungan

Anyar, Ngakan

di banjar

Mayungan

Anyar, dan Putri

di banjar

Tohjiwa

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing

Dengan

dilaksanakan

kegiatan cara

mencuci tangan

dan menggososk

gigi yang baik

dan benar pada

anak asuh,

diharapkan anak

asuh mampu

mempraktekanny

a dalam

kehidupan sehari-

16 jam

Page 97: LAPORAN KKN

93

hari

9. Menjaga

Kebersihan

Lingkungan

Rumah

Rintisan Kkeluarga asuh

Di banjar

Mayungan

anyar, banjar

tohjiwa dan

banjar Gelogor

Persiapan,

wawancara,

observasi,

sosialisasi,

pengajaran

terbimbing

Dengan

dilaksanakan

kebersihan

lingkungan,

diharapkan anak

asuh memiliki

kesadaran dalam

menjaga

kebersihan

lingkungan dan

mampu memilah

sampah menjadi

sampah organik

dan non organik.

6 jam

Total Alokasi Waktu 98 jam

4.2.4 CLUSTER 4

Nama Anggota Cluster

a. Putu Ayu Astriani

b. Ni Kadek Kandi Pinasari

c. Komang Dewangga Arya Saputra

d. I Made Wiranatha Bhawa

e. Siska Sri Mulia

Nama dan alamat kepala keluarga asuh yang ditangani

Cluster I, yaitu:

1. I Gede Arbi Tilaraja

2. Ni Nyoman Susiani

Memiliki anak yaitu:

Ni Putu Cika Wiliani Putri

Ni Kadek Ina Febiani Dewi

I Komang Ardiana Pradnyanjaya

Cluster II, yaitu:

1. I Made Sudi

2. Ni Luh Dani

Page 98: LAPORAN KKN

94

Memiliki anak yaitu:

I Putu Agus Indra Prasetya

Ni Kadek Ari Siska

I Komang Bagus Sastrawan Bijaksana

I Putu Kesya Aristya

Cluster III, yaitu :

1. I Made Winaya

2. Ni Made Suargi

Memiliki anak yaitu:

I Putu Nanda

Ni Kadek Dwi Anggreni

Cluster IV, yaitu:

1. I Wayan Subagia

2. Gusti Ayu Setiawati

Memiliki anak yaitu:

Ni Putu Gek Intan Oktaviana

Ni Kadek Putri Regina

I Komang Arya Aristya

Cluster di Mayungan Let

Cluster I, yaitu:

1. I Ketut Rawan

2. Ni Ketut Sukanadi

Memiliki anak, yaitu:

Ni Luh Intan Pratiwi

I Made Pajar Darma Putra

Cluster II, yaitu:

1. I Wayan Wardana

2. Ni Wayan Murdani

Memiliki anak, yaitu:

Luh Candy Lestari

I Made Dilon

Cluster III, yaitu :

1. I Kadek Sudiarta

2. Ni Komang Sumiarti

Memiliki anak yaitu:

I Wayan Randi Junawan

Page 99: LAPORAN KKN

95

Ni Made Rasti Daswita

PROGRAM 1

1. Tema

Pengembangan Sumberdaya Manusia/Pendidikan

2. Nama Program

Bimbingan Belajar Calistung

3. Rasional

Membaca, menulis dan berhitung adalah kemampuan-kemampuan

dasar yang harus dimiliki semua calon siswa untuk menunjang aktivitas

belajar di Sekolah nanti. Orang tua Sangat berperan penting dalam

memberikan bimbingan-bimbingan dasar membaca, menulis dan berhitung

di rumah. Dikarenakan kesibukan orang tua membuat anak kurang

mendapat perhatian dalam hal pendidikan. Oleh karena itu, diharapkan

program ini dapat membantu anak-anak memiliki kemampuan dasar

membaca, menulis, dan berhitung agar calon siswa nantinya siap untuk

mengikuti pelajaran di Sekolah.

4. Sifat Program

Rintisan

5. Tujuan Program

Diharapkan dengan diadakannya program Bimbingan Belajar Calistung

anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih awal sebelum masuk

sekolah dan juga memperjelas pengetahuan yang didapat disekolah

sebelumnya.

6. Sasaran

Anak dari keluarga asuh

7. Metode Pelaksanaan

a. Metode Observasi dan Wawancara

Kegiatan pada program ini diawali dengan penentuan keluarga asuh

yang ditentukan oleh klian masing-masing dusun. Kemudian dilanjutkan

dengan melakukan observasi kondisi lingkungan rumah. Selanjutnya

dilakukan wawancara dengan keluarga asuh mengenai situasi dan kondisi

ekonomi, kesehatan dan pendidikan seluruh anggota keluarga asuh.

Page 100: LAPORAN KKN

96

b. Metode pendampingan dan pembimbingan.

Metode ini dilaksanakan selama proses pelaksanakan program

berlangsung. Penulis mendampingi anak asuh dalam belajar membaca,

menulis, dan berhitung. Selain itu, penulis juga memberikan bimbingan

ketika anak asuh mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran

membaca, menulis, dan berhitung.

c. Metode Evaluasi

Metode evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak

asuh sebelum dan sesudah diberikan bimbingan belajar membaca,

menulis, dan berhitung dengan cara memberikan test pada awal dan akhir

kegiatan.

8. Luaran Program

Anak mampu membaca menulis dan berhitung

9. Alokasi Waktu

No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 02 Juli 2015 Sosialisasi ke Kepala

Banjar Gelogor dan Banjar

Mayungan Let

3 jam

2 03 Juli 2015 Meminta data nama

keluarga asuh kepada

kepala Banjar Geleogor

dan Mayungan Let

3 Jam

3 04 Juli 2015 Melaksanakan observasi

dan soasialisasi ke

keluarga asuh di Banjar

Gelogor dan Mayungan

Let

3 Jam

4 5 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

gede Arbi Tilaraja dan I

Made Sudi

3 Jam

5 06 Juli 2015 Pelaksanaan Program 2 Jam

Page 101: LAPORAN KKN

97

CALISTUNG di keluarga I

Made Winaya

6 07 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

Wayan Subagia

4 Jam

7 08 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

Ketut Rawan

4 Jam

8 09 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

Wayan Wardana dan I

Kadek Sudiarta

4 Jam

9 10 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

Gede Arbi Tilaraja

3 Jam

10 11 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

Made Sudi

3 Jam

11 12 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

Made Winaya

3 Jam

12 13 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

Wayan Subagia

3 Jam

13 14 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

Ketut Rawan

3 Jam

14 16 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

Wayan Wardana

2 Jam

15 17 Juli 2015 Pelaksanaan Program

CALISTUNG di keluarga I

3 Jam

Page 102: LAPORAN KKN

98

Kadek Sudiarta

TOTAL ALOKASI WAKTU 46 Jam

10. Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal pelaksanaan program CALISTUNG dilakukan setiap hari

kecuali saat hari Raya galungan di keluarga asuh yang berbeda-beda dimulai

dari tanggal 2 Juli 2015 sampai dengan tanggal 17 juli 2015.

PROGRAM 2

1. Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan.

2. Nama Program

Bimbingan Belajar Menulis dan Membaca Aksara Bali

3. Rasional

Dewasa ini, pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan

manusia. Pendidikan telah menjadi kebutuhan yang mendasar bagi seluruh

umat manusia. Selain itu, dalam sistem pendidikan, terutama yang

menyangkut pendidikan formal, terdapat tujuan yang jelas tentang apa yang

harus dicapai oleh seluruh peserta didik, sehingga dibentuklah suatu sistem

yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut. Di Indonesia,

telah dikembangkan suatu sistem pendidikan yang dikemas dalam sebuah

kurikulum. Dalam kurikulum terdapat tujuan pendidikan dan kiat-kiat untuk

mencapai tujuan pendidikan tersebut. Hal-hal ini yang harus dilakukan oleh

seorang guru sebagai tenaga pendidik.

Dalam implementasi suatu program pendidikan di sekolah, ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam memahami

suatu materi pelajaran. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor internal

maupun faktor eksternal. Faktor internal yang bisa mempengaruhi

kemampuan siswa misalnya rendahnya motivasi siswa untuk belajar dan

faktor eksternal seperti metode pembelajaran yang kurang efektif, masalah

keluarga, ekonomi, dan lain sebagainya. Semua hal tersebut dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Page 103: LAPORAN KKN

99

Saat melakukan observasi awal terhadap keluarga asuh, permasalahan

yang pertama ditemukan adalah permasalahan dalam bidang pendidikan.

Dari pemaparan kepala keluarga tersebut (bapak), menyatakan anaknya

kesulitan dalam pelajaran bahasa Bali, khususnya aksara Bali. Mereka

menjelaskan bahwa anaknya sangat tidak menyukai pelajaran bahasa Bali

dan mereka menyadari tidak bisa mengajarkan anaknya dalam pelajaran

Bahasa Bali.

Bimbingan Belajar Menulis aksara Bali merupakan salah satu upaya

yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam

pelajaran bahasa Bali. Pada umumnya, siswa mengalami permasalahan

dalam proses pembelajaran, karena rendahnya motivasi siswa atau sistem

pembelajaran yang kurang efektif, sehingga siswa sulit untuk memahami

materi tersebut. Permasalahan ini memaksa siswa untuk meluangkan waktu

ekstra untuk memahami pelajaran tersebut. Permasalahan selanjutnya

adalah, disaat mereka berusaha untuk memahami pelaran-pelajaran tersebut,

terkadang siswa mengalami hambatan karena kurangnya pemahaman. Hal

ini diperparah dengan kurangnya pembimbing ataupun pihak yang dapat

membantu siswa dalam memahami pelajaran tersebut.

Berdasarkan permasalahan diatas, mahasiswa yang tergabung dalam

program KKN 2015 yang dilaksanakan di Desa Antapan, Kecamatan

Baturiti, Kabupaten Tabanan ingin mengembangkan program berupa

bimbingan belajar menulis dan membaca akasara Bali bagi anak asuh.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan

belajar dan meningkatkan kemampuan dalam bidang menulis dan membaca

akasara Bali.

4. Sifat Program

Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.

5. Tujuan Program

Diharapkan dengan diadakannya program Bimbingan Belajar Menulis dan

Membaca Aksara Bali anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih

awal sebelum masuk sekolah dan juga memperjelas pengetahuan yang

didapat disekolah sebelumnya.

Page 104: LAPORAN KKN

100

6. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh

yang mengalami kesulitan belajar.

7. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi

antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan

metode sebagai berikut:

a) Metode Observasi dan Wawancara

Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh,

dan juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data

awal sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program

kerja.

b) Metode Pembelajaran Terbimbing

Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga

asuh, agar memahami tentang menulis dan membaca aksara Bali.

c) Metode Pembelajaran Mandiri

Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang menulis dan mambaca

aksara Bali. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola

pikirnya .

d) Evaluasi

Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi

akhir. Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing

berlangsung untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir

dilakukan setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari

keberhasilan program.

8. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan

belajar ini:

1. Peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar khususnya menulis

dan mambaca aksara Bali.

2. Peserta didik mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan wawasan

tentang menulis dan maebaca aksara Bali.

Page 105: LAPORAN KKN

101

3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan

pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh

pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik.

9. Alokasi Waktu

No. Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 18 juli 2015 Menjalankan program

Bimbingan Belajar

Menulis dan Membaca

Aksara Bali kepada

keluarga I made Sudi dan

Iketut Rawan

5 Jam

2 19 Juli 2015 Menjalankan program

Bimbingan Belajar

Menulis dan Membaca

Aksara Bali kepada

keluarga I made Sudi dan

Iketut Rawan

4 Jam

TOTAL ALOKASI WAKTU 9 Jam

10. Jadwal Pelaksanaan

Adapun jadwal pelaksanaan program Bimbingan Belajar Menulis dan

Membaca Aksara Bali dilakukan pada tanggal 18 Juli 2015 dan 19 juli 2015.

PROGRAM 3

1. Tema

Pengembangan Sumberdaya Manusia/Pendidikan

2. Nama Program

Pengenalan Dasar-dasar Bahasa Inggris

3. Rasional

Dasar-dasa Bahasa inggris adalah suatu yang sangat penting untuk

dipelajari. Bahasa inggris memberi ruang gerak yang seluas-luasnya kepada

keluarga asuh untuk larut menjadi bagian dari komunitas global masyarakat

Page 106: LAPORAN KKN

102

dunia. Bahkan pada bidang-bidang tertentu bahasa inggris mutlak sangat

diperlukan. Oleh sebab itu, program ini bertujuan untuk mengenalkan

bahasa inggris sejak usia dini. Apabila mengunakan metode yang tepat,

pelajaran bahasa inggris akan lebih mudah dipelajari dan akan terasa lebih

menyenangkan.

4. Sifat Program

Rintisan

5. Tujuan Program

Diharapkan dengan diadakannya program Pengenalan Dasar-dasar Bahasa

Inggris anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih awal sebelum

masuk sekolah dan juga memperjelas pengetahuan yang didapat disekolah

sebelumnya.

6. Sasaran

Anak dari keluarga asuh

7. Metode Pelaksanaan

a. Metode Observasi dan Wawancara

Kegiatan pada program ini diawali dengan penentuan keluarga asuh yang

ditentukan oleh klian masing-masing dusun. Kemudian dilanjutkan

dengan melakukan observasi kondisi lingkungan rumah. Selanjutnya

dilakukan wawancara dengan keluarga asuh mengenai situasi dan kondisi

ekonomi, kesehatan dan pendidikan seluruh anggota keluarga asuh.

b. Metode pendampingan dan pembimbingan.

Metode ini dilaksanakan selama proses pelaksanakan program

berlangsung. Penulis mendampingi anak asuh dalam belajar Bahasa

Inggris. Selain itu, penulis juga memberikan bimbingan ketika anak asuh

mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris.

c. Metode Evaluasi

Metode evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan anak asuh

sebelum dan sesudah diberikan bimbingan belajar pelapalan, membaca

dan menulis bahasa inggris.

8. Luaran Program

Anak mampu untuk pelapalan, membaca dan menulis bahasa inggris.

Page 107: LAPORAN KKN

103

9. Alokasi Waktu

No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 20 Juli 2015 Menjalankan Porgram

Pengenalan Dasar-dasar

Bahasa Inggris kepada

keluarga I Gede Arbi Tilaraja,

I Made Sudi, dan I Ketut

Rawan

5 Jam

2 21 Juli 2015 Menjalankan Porgram

Pengenalan Dasar-dasar

Bahasa Inggris kepada

keluarga I Gede Arbi Tilaraja,

I Made Sudi, dan I Ketut

Rawan

4 Jam

TOTAL ALOKASI WAKTU 9 Jam

10. Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal pelaksanaan program Pengenalan Dasar-dasar Bahasa

Inggris dilakukan pada tanggal 20 Juli 2015 dan 21 juli 2015.

PROGRAM 4

1. Tema

Pengembangan Sumber Daya Manusia/Pendidikan.

2. Nama Program

Pelatihan dan Pengenalan Microsoft Word.

3. Rasional

Di era globalisasi saat ini keterampilan mengoperasikan komputer

sangat diperlukan diberbagai bidang. Hampir seluruh fasilitas, alat, sarana

prasarana di dunia ini dioperasikan dengan menggunakan komputer. Kursus

komputer memiliki peran yang penting khususnya bagi para siswa dan

bahkan pada kalangan sarjanawan yang hendak masuk dunia kerja, bahkan

bagi mereka yang masih menginjak sekolah sebagai salah satu materi

pembelajaran utamanya pelajaran TIK. Pembelajaran ini khususnya terkait

Page 108: LAPORAN KKN

104

dalam penguasaan keterampilan dibidang komputer. Sehingga para siswa

dan sarjana selain memiliki keahlian soft skill dibidang akademik, juga

mempunyai bekal hard skill yaitu ketrampilan dalam bidang komputer. Hal

ini merupakan nilai tambah bagi seseorang. Manfaat lain yaitu

meningkatkan kepercayaan diri khususnya ketika hendak mencari kerja

sesudah selesai menyelsaikan sekolah nantinya. Dengan memiliki

ketrampilan tambahan, seseorang akan lebih percaya diri ketika harus

mengikuti persaingan seleksi masuk sebuah perusahaan ataupun instansi

pemerintah.

Manusia dituntut agar mahir menggunakan teknologi komputer agar

mampu bersaing di dunia industri maupun kerja. Saat ini banyak kursus-

kursus pelatihan keterampilan komputer yang menawarkan kepada

masyarakat sebuah keterampilan mengoperasikan komputer sesuai dengan

kebutuhan peserta didik maupun kebutuhan dunia kerja. Semua pelajaran

tersebut bisa diberikan ketika anak didik sudah memasuki bangku sekolah

sesuai dengan kebutuhannya masing dengan arah-arahan yang tepat, mudah

dan bisa dimengerti.

Dengan didasarkan atas permasalahan yang muncul diatas, mahasiswa

yang tergabung dalam program KKN 2015 yang dilaksanakan di Desa

Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan ingin mengembangkan

program berupa pengenalan dan cara menggunakan Microsoft Word bagi

anak asuh. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami

kesulitan dalam upaya belajar menggunakan Microsoft Word.

4. Sifat Program

Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.

5. Tujuan Program

Diharapkan dengan diadakannya program Pelatihan dan Pengenalan

Microsoft Word anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih awal

sebelum masuk sekolah dan juga memperjelas pengetahuan yang didapat

disekolah sebelumnya.

Page 109: LAPORAN KKN

105

6. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah anak dari keluarga asuh yang mengalami

kesulitan dalam penggunaan Microsoft Word maupun dalam pengenalan

Microsoft Word.

7. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi

antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan

metode sebagai berikut:

a. Metode Observasi dan Wawancara

Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan

juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal

sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.

b. Metode Pembelajaran Terbimbing

Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga

asuh, agar memahamidan mengenali Microsoft Word.

c. Metode Pembelajaran Mandiri

Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang pelatihan Microsoft

Word yang diberikan. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan

pola pikirnya .

d. Evaluasi

Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.

Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung

untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan

setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.

8. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan

belajar ini:

1. Peserta didik dapat mengenali Microsoft Word.

2. Peserta didik mendapatkan tambahan pengetahuan, pengalaman dan

wawasan tentang Microsoft Word .

Page 110: LAPORAN KKN

106

3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan

pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh

pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik.

9. Alokasi Waktu

No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 22 Juli 2015 Menjalankan program

Pelatihan dan

Pengenalan Microsoft

Word kepada keluarga I

Ketut Rawan

4 Jam

TOTAL ALOKASI WAKTU 4 Jam

10. Jadwal Pelaksanaan

Adapun jadwal pelaksanaan program Pelatihan dan Pengenalan Microsoft

Word dilakukan pada tanggal 22 Juli 2015.

PROGRAM 5

1. Tema

Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

2. Nama Program

Cara Mencuci Tangan dan Menggosok Gigi yang Benar Sejak Dini

3. Rasional

Menjaga kebersihan sangat penting untuk kesehatan. Tubuh yang

sehat dapat menunjang segala aktivitas kehidupan sehari-hari. Menjaga

kebersihan salah satunya dapat tercermin dari kebiasaan mencuci tangan

sebelum dan sesudah makan serta menggosok gigi. Mencuci tangan dan

menggosok gigi yang benar harus diterapkan sejak dini agar menjadi

kebiasaan yang baik nantinya. Banyak masyarakat yang mencuci tangan

hanya sekedar mencuci saja karena disebabkan oleh kebiasaan yang

dilakukan sejak dini seperti itu, sehingga sehabis dicuci tangan tidak bersih

maksimal. Begitu pula dengan menggosok gigi, masyarakat kebanyakan

tidak mengerti cara menggosok gigi yang benar sehingga gigi menjagi tidak

Page 111: LAPORAN KKN

107

bersih secara maksimal dan masyarakat sering tidak menggogosok gigi

sebelum tidur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah

satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai cara mencuci

tangan dan menggosok gigi yang benar sehingga kebiasaan yang salah

dilakukan terus menerus dari usia dini hingga dewasa. Oleh karena itu,

diharapkan program ini dapat memberi pengetahuan kepada anak usia dini

mengenai cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar agar kelak

dapat diterapkan hingga dewasa dan dapat menjadi kebiasaan yang baik.

4. Sifat Program

Rintisan

5. Tujuan Program

Menambah pengetahuan keluarga asuh tentang betapa pentingnya mencuci

tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar

6. Sasaran

Anak dari keluarga asuh

7. Metode Pelaksanaan

a. Metode Wawancara dan Observasi

Kegiatan pada program ini diawali dengan penentuan keluarga asuh yang

ditentukan oleh klian masing-masing dusun. Kemudian dilanjutkan

dengan melakukan observasi ke rumah keluarga asuh untuk mengetahui

gambaran umum mengenai kondisi lingkungan rumah. Selanjutnya

dilakukan wawancara dengan keluarga asuh mengenai situasi dan kondisi

ekonomi, kesehatan dan pendidikan seluruh anggota keluarga asuh.

b. Metode penyuluhan

Metode ini dilaksanakan untuk memberi pengetahuan awal mengenai

pentingnya cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan serta

pentingnya gosok gigi setiap hari. Selain itu metode ini penting di

laksanakan agar anak asuh mengetahui dahulu langkah-langkah mencuci

tangan dan menggosok gigi yang benar

c. Metode pelatihan

Metode ini dilaksanakan untuk mempraktekan pengetahuan yang telah

dimiliki anak asuh ketika diberikan penyuluhan. Pelatihan sangat penting

Page 112: LAPORAN KKN

108

dilaksanakan agar anak asuh memiliki pengalaman langsung bagaimana

mencuci tanangan dan menggosok gigi yang benar.

8. Luaran Program

Anak mampu mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar

9. Alokasi Waktu

No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 23 juli 2015 Menjalan kan program

Mencuci tangan dan

menggosok gigi di keluara

I Gede Arbi Tilaraja

3 Jam

2 24 Juli 2015 Menjalan kan program

Mencuci tangan dan

menggosok gigi di keluara

I Made Winaya dan

Subagia

3 Jam

3 26 Juli 2015 Menjalan kan program

Mencuci tangan dan

menggosok gigi di keluara

I Ketut Rawan

3 Jam

4 27 Juli 2015 Menjalan kan program

Mencuci tangan dan

menggosok gigi di keluara

I Wayan Wardana dan I

Kadek Sudiarta

5 Jam

5 28 Juli 2015 Menjalan kan program

Mencuci tangan dan

menggosok gigi di keluara

I Ketut Rawan dan I Gede

Arbi Tilaraja

5 Jam

6 30 Juli 2015 Menjalan kan program

Mencuci tangan dan

menggosok gigi di keluara

5 Jam

Page 113: LAPORAN KKN

109

I Wayan Winaya, I Wayan

Wardana, dan I Kadek

Sudiarta

TOTAL ALOKASI WAKTU 24 jam

10. Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal pelaksanaan program Mencuci tangan dan Menggosok Gigi

dilakukan setiap hari kecuali saat Hari Raya Kuningan di keluarga asuh

yang berbeda-beda dimulai dari tanggal 23 Juli 2015 sampai dengan tanggal

30 juli 2015.

PROGRAM 6

1. Tema

Sosial Budaya

2. Nama Program

Bimbingan Belajar Membuat Ketupat

3. Rasional

Para kaum muda anak-anak dan juga pra-remaja/remaja atau bagi

mereka yang sudah mengenyam pendidikan SD dan SLTP penting bagi

mereka untuk memperoleh materi pelajaran tetapi tetap harus dititikberatkan

pada bidang agama dan pengenalan budaya Bali. Namun, materinya jelas

harus diperluas. Mereka mencontohkan, kalau di pesraman anak-anak

mereka hanya diajari ngulat ketupat, maka di pesraman lanjutan itu mereka

sudah lancar dan tidak gagap atau kebingungan dalam membuat berbagai

jenis ketupat. Sehingga nanti mereka juga bisa membuat berbagai jenis

ketupat yang bervariasi. Kalau yang dalam proses pembuatannya cukup sulit

dengan diberikan pelajaran tersebut dari awal akan memudahkan cara

pembuatannya bagi mereka. Ketupat sendiri merupakan bagian dari sarana

upacara keagamaan dimana kegunaannya yang lebih kompleks seperti

digunakan untuk kelengkapan di pecaruan serta bebantenan yang lain yang

menggunakan ketupat. Sehinga dalam perkembangannya di dalam dunia

pendidikan perlunya diberikan materi-materi yang harus diajarkan terutama

di pesraman untuk anak-anak SD.. Bekal ini bertujuan untuk

Page 114: LAPORAN KKN

110

mempersiapkan mereka memasuki kehidupan bermasyarakat yang erat

kaitannya di Bali dengan istilah menyama braya. Dengan begitu, mereka

tidak akan jadi orang yang plinpan karena tidak bisa membuat apa-apa

ketika ada kegiatan keagamaan dimanapun itu.

Berdasarkan permasalahan diatas, mahasiswa yang tergabung dalam

program KKN 2015 yang dilaksanakan di Desa Antapan, Kecamatan

Baturiti, Kabupaten Tabanan ingin mengembangkan program berupa cara

membuat ketupat bagi anak asuh. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu

siswa yang mengalami kesulitan dalam upaya belajar membuat ketupat.

4. Sifat Program

Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.

5. Tujuan Program

Diharapkan dengan diadakannya program Bimbingan Belajar Membuat

Ketupat anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih banyak tentang

sarana upacara Agama Hindu yang paling dasar.

6. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh.

7. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi

antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan

metode sebagai berikut:

1) Metode Observasi dan Wawancara

Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan

juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal

sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.

2) Metode Pembelajaran Terbimbing

Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga

asuh, agar memahami dan mengerti bagaimana cara membuat kelatkat.

3) Metode Pembelajaran Mandiri

Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang membuat kelatkat.

Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola pikirnya .

Page 115: LAPORAN KKN

111

4) Evaluasi

Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.

Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung

untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan

setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.

8. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan

belajar ini:

1. Peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar khususnya membuat

ketupat.

2. Peserta didik mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan wawasan

tentang cara membuat kelatkat

3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan

pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh

pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik dan

terjun dimasyarakat sebagai upaya mengabdikan diri.

9. Alokasi Waktu

No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 31 Juli 2015 Menjalankan program

Bimbingan Belajar

Membuat Ketupat kepada

keluarga I Gede Arbi

Tilaraja

3 Jam

TOTAL ALOKASI WAKTU 3 Jam

10. Jadwal Pelaksanaan

Adapun jadwal pelaksanaan program Bimbingan Belajar Membuat Ketupat

dilakukan pada tanggal 31 Juli 2015.

Page 116: LAPORAN KKN

112

PROGRAM 7

1. Tema

Sosial Budaya

2. Nama Program

Bimbingan Belajar Membuat Klatkat

3. Rasional

Di era globalisasi sekarang banyak hal yang sudh mulai ditinggalkan

oleh masyarakat. Bila dikaji secara seksama semua itu masih sangat

diperlukan dalam upaya melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh

para leluhur terdahulu. Melestarikan suatu kebudayaan bisa dilakukan dari

lingkungan keluarga, lingkungan dan sekolah. Salah satu budaya tersebut

utamanya di Bali adalah membuat kelatkat. Di Bali terdapat berbagai jenis

kelatkat, bahkan ada kelatkat yang mudah dan ada yang sulit seperti

membuat kelatkat suda mala “lanang” dan “istri”. Di jaman yang sudah

serba canggih dan maju hampir semuanya bisa di beli dengan uang sehingga

lupa akan keberadaannya dan tata cara pembuatannya. Seolah-olah apa yang

terasa mudah akan terlihat sulit, semua perihal tersebut karena kurangnya

kesadaran semua kalangan akan budayanya sendiri. Dalam upaya

melestarikannya, membuat kelatkat perlu diajarkan di masing-masing

sekolah sebagai salah satu pembelajaran muatan lokal yang termasuk ke

dalam keterampilan mengulat atau mengayam anyaman yang terbuat dari

bambu. Keterampilan ini bisa diajarkan pada anak-anak yang baru akan

menginjak bangku sekolah SD, bahkan yang sudah duduk di bangku SD,

SMP bahkan SMA/MK. Selain di sekolah keterampilan ini bisa juga

diajarkan di rumah dengan di damping orang tuanya.

Berdasarkan permasalahan diatas, mahasiswa yang tergabung dalam

program KKN 2015 yang dilaksanakan di Desa Antapan, Kecamatan

Baturiti, Kabupaten Tabanan ingin mengembangkan program berupa cara

membuat kelatkat bagi anak asuh. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu

siswa yang mengalami kesulitan dalam upaya belajar membuat kelatkat.

4. Sifat Program

Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.

Page 117: LAPORAN KKN

113

5. Tujuan Program

Diharapkan dengan diadakannya program Bimbingan Belajar Membuat

Klakat anak dari keluarga asuh memiliki pengetahuan lebih banyak tentang

sarana upacara Agama Hindu yang paling dasar.

6. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh.

7. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi

antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan

metode sebagai berikut:

1) Metode Observasi dan Wawancara

Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan

juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal

sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.

2) Metode Pembelajaran Terbimbing

Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga

asuh, agar memahami dan mengerti bagaimana cara membuat kelatkat.

3) Metode Pembelajaran Mandiri

Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang membuat kelatkat.

Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola pikirnya .

4) Evaluasi

Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.

Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung

untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan

setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.

8. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan

belajar ini:

1. Peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar khususnya membuat

kelatkat.

2. Peserta didik mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan wawasan

tentang cara membuat kelatkat

Page 118: LAPORAN KKN

114

3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan

pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh

pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik dan

terjun dimasyarakat sebagai upaya mengabdikan diri.

9. Alokasi Waktu

No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 01 Agustus 2015 Menjalankan program

Bimbingan Belajar

Mmbuat Kltkat kepada

keluarga I Made Winaya

4 Jam

TOTAL ALOKASI WAKTU 4 Jam

10. Jadwal Pelaksanaan

Adapun jadwal pelaksanaan program Bimbingan Belajar Membuat Klatkat

dilakukan pada tanggal 01 Agustus 2015.

PROGRAM 8

1. Tema

Sosial Budaya

2. Nama Program

Pelatihan Tari Kreasi

3. Rasional

Tari adalah upaya untuk mewujudkan keindahan melalui susunan

gerak dan irama dalam satuan komposisi gerak untuk menyampaikan pesan

tertentu. Dalam seni tari di Indonesia dikenal istilah tari kreasi baru dan tari

tradisi. Tari kreasi baru adalah tari yang diciptakan berdasarkan

pengembangan gerak yang berasal dari gerak tradisi maupun luar tradisi,

Tari kreasi baru berasal dari dua bagian yang pertama tari kreasi baru yang

berakar dari tari tradisi dan yang kedua adalah tari kreasi baru yang berpijak

diluar tradisi atau lepas dari tradisi. Tari kreasi baru diciptakan untuk

mengekspresikan ungkapan perasaan, ide maupun pesan dalam gerakan.

Didukung oleh potensi Antapan, Kecamatan Baturiti, lingkungan

tempat lokasi KKN kami, yang merupakan salah satu desa mempunyai

Page 119: LAPORAN KKN

115

potensi pendidikan khususnya seni tari memotivasi siswa dalam belajar

menari. Hasil yang ditekuni bermanfaat tersendiri bagi kehidupan mereka

sehingga bisa tampil di panggung-panggung saat perpisahan dan festival.

Selama menyelami berbagai jenis tari tradisional maupun tari kreasi di

masyarakat Desa Antapan, mereka sangat tertarik untuk menekuni berbagai

macam tari tradisional Bali. Ketertarikan ini muncul karena sebagian besar

masyarakat disini sudah biasa menarikannya, sehingga tarian tersebut sudah

terkuasai dan sangat nyaman untuk digerakan. Terinspirasi oleh tari

tradisional tersebut, maka kami dari mahasiswa KKN ingin menambah

maupun mengembangkan pengetahuan tentang tarian masyarakat di Desa

Antapan dengan memperkenalkan dan melatih tari kreasi.

4. Sifat Program

Program bimbingan belajar ini merupakan program yang bersifat rintisan.

5. Tujuan Program

Diharapkan dengan diadakannya program Pelatihan Tari Kreasi anak dari

keluarga asuh dapat menyalurkan bakat mereka alam seni tari.

6. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh.

7. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi

antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan

metode sebagai berikut:

a) Metode Observasi dan Wawancara

Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan

juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal

sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.

b) Metode Pembelajaran Terbimbing

Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga

asuh, agar memahami dan mengerti tari kreasi yang diajarkan.

c) Metode Pembelajaran Mandiri

Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang tari kreasi yang

diajarkan. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola pikirnya .

Page 120: LAPORAN KKN

116

d) Evaluasi

Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.

Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung

untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan

setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.

8. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan

belajar ini:

1. Peserta didik dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan tentang

tarian.

2. Peserta didik mendapatkan kesempatan megembangkan bakat di bidang

tarian.

3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan

pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh

pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik dan

terjun dimasyarakat sebagai upaya mengabdikan diri.

9. Alokasi Waktu

No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 02 Agustus 2015 Menjalankan program

Pelatihan Tari Kreasi

kepada keluarga I Gede

Arbi Tilaraja

4 jam

TOTAL ALOKASI WAKTU 4 Jam

10. Jadwal Pelaksanaan

Adapun jadwal pelaksanaan program Pelatihan dan Pengenalan Microsoft

Word dilakukan pada tanggal 02 Juli 2015.

Page 121: LAPORAN KKN

117

PROGRAM 9

1. Tema

Sosial Budaya

2. Nama Program

Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan

3. Rasional

Pada jaman sekarang kerajinan tangan merupakan sebuah industri dan

sumber penghasilan. Namun seiring kemajuan teknologi, nilai historis dan

budaya sebuah hasil kerajinan tangan menjadi lebih menonjol. Menurut para

pengamat, industri kerajinan tangan selain menjaga nilai-nilai keaslian

budaya sebuah masyarakat juga memberikan nilai ekonomis. Sejak pertama

kali muncul, industri kerajinan tangan telah memberikan lapangan kerja

yang besar bagi masyarakat. Selain itu bagi mereka yang memiliki

pekerjaan tetap, industri ini juga memberikan penghasilan sampingan,

khususnya bagi mereka yang hidup di pedesaan.

Dewasa ini, meski sektor industri mengalami perkembangan hebat di

berbagai penjuru dunia, namun industri kerajinan tangan bukan hanya

mampu bertahan bahkan semakin mendapat perhatian serius masyarakat.

Dilihat dari kondisi masyarakat di Desa Antapan yang sebagian besar

berprofesi sebagai petani, kami mempunyai inisiatif untuk membuka

wawasan masyarakat agar dapat menambah penghasilan mereka dengan

memanfaatkan kerajinan tangan sebagai salah satu tambahan penghasilan

mereka

4. Sifat Program

Program pelatihan ketrampilan ini merupakan program yang bersifat

rintisan.

5. Tujuan Program

Diharapkan dengan diadakannya program Pelatihan Kerajinan Tangan anak

dari keluarga asuh dapat menyalurkan bakat kreatif mereka dalam membuat

kerajinan tangan.

6. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah Siswa SD dan SMP dari keluarga asuh.

Page 122: LAPORAN KKN

118

7. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam program ini adalah metode kerja kolaborasi

antara mahasiswa KKN dengan keluarga asuh. Selain itu, juga digunakan

metode sebagai berikut:

a) Metode Observasi dan Wawancara

Observasi dilakukan setelah mendapat izin dari pihak keluarga asuh, dan

juga dilaksanakan wawancara untuk menunjang pengumpulan data awal

sebelum membuat usulan program kerja dan pelaksanaan program kerja.

b) Metode Pembelajaran Terbimbing

Metode ini dilaksanakan dalam membimbing anak dari pihak keluarga

asuh, agar memahami dan mengerti kerajinan tangan yang diajarkan.

c) Metode Pembelajaran Mandiri

Metode ini dilaksanakan setelah paham tentang ketrampilan yang

diajarkan. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan pola pikirnya .

d) Evaluasi

Tahap evaluasi ini terdiri dari dua yaitu evaluasi awal dan evaluasi akhir.

Evaluasi awal dilakukan setelah pembelajaran terbimbing berlangsung

untuk melihat perkembangan yang terjadi. Evaluasi akhir dilakukan

setelah pembelajaran mandiri untuk meninjau dari keberhasilan program.

8. Luaran Program

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah melalui bimbingan

belajar ini:

1. Peserta didik dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan tentang

kerajinan tangan.

2. Peserta didik mendapatkan kesempatan megembangkan bakat di

kerajinan tangan.

3. Mahasiswa KKN dapat menerapkan ilmunya dalam melakukan

pengabdian pada masyarakat sehingga mahasiswa memperoleh

pengalaman hidup sebagai bekal nanti sebagai seorang pendidik dan

terjun dimasyarakat sebagai upaya mengabdikan diri.

9. Alokasi Waktu

Page 123: LAPORAN KKN

119

No Tanggal Kegiatan Alokasi Waktu

1 03 Agustus 2015 Menjalankan program

Pelatihan Pembuatan

Kerajinan tangan kepada

keluarga I Ketut Rawan

3 Jam

TOTAL ALOKASI WAKTU 3 Jam

10. Jadwal Pelaksanaan

Adapun jadwal pelaksanaan program Pelatihan Pembuatan Kerajinan

Tangan dilakukan pada tanggal 03 Juli 2015.

REKAPITULASI CLUSTER 4

No Program Sifat

Program Sasaran

Metode

Pelaksanaan Luaran

Alokasi

waktu

1 Bimbingan

Belajar

Calistung

Rintisan Anak dari

keluarga

asuh

1. Observasi dan

Wawancara

2. Pendampingan

dan

Pembimbinga

n

3. Evaluasi

Anak mampu

membaca

menulis dan

berhitung

46 jam

2. Bimbingan

Belajar

Menulis dan

Membaca

Aksara Bali

Rintisan Anak dari

keluarga

asuh

1. Observasi

dan

Wawancara

2. Pendampinga

n dan

Pembimbing

an

3. Evaluasi

Peserta didik

dapat

meningkatka

n motivasi

belajar

khususnya

menulis dan

mambaca

aksara Bali.

9 jam

3 Pengenalan

Dasar-dasar

Bahasa

Inggris

Rintisan Anak dari

keluarga

asuh

1. Observasi dan

Wawancara

2. Pendampingan

dan

Pembimbinga

Anak mampu

untuk

pelapalan,

membaca dan

menulis

bahasa

9 jam

Page 124: LAPORAN KKN

120

No Program Sifat

Program Sasaran

Metode

Pelaksanaan Luaran

Alokasi

waktu

n

3. Evaluasi

inggris.

4 Pelatihan dan

Pengenalan

Microsoft

Word.

Rintisan Anak dari

keluarga

asuh

1. Observasi dan

Wawancara

2. Pendampingan

dan

Pembimbinga

3. Evaluasi

Peserta didik

dapat

mengenali

dan

mengoprasik

an Microsoft

Word

4 Jam

5 Cara Mencuci

Tangan dan

Menggosok

Gigi yang

Benar Sejak

Dini

Rintisan Anak dari

keluarga

asuh

1. Observasi dan

Wawancara

2. Pendampingan

dan

Pembimbinga

n

3. Evaluasi

Anak mampu

mencuci

tangan dan

menggosok

gigi dengan

benar

24 Jam

6 Bimbingan

Belajar

Membuat

Ketupat

Rintisan Anak dari

keluarga

asuh

1. Observasi dan

Wawancara

2. Pendampingan

dan

Pembimbinga

n

3. Evaluasi

Peserta didik

dapat

meningkatka

n motivasi

belajar

khususnya

membuat

ketupat

3 Jam

7 Bimbingan

Belajar

Membuat

Klatkat

Rintisan Anak dari

keluarga

asuh

1. Observasi dan

Wawancara

2. Pendampingan

dan

Pembimbinga

n

3. Evaluasi

Peserta didik

dapat

meningkatka

n motivasi

belajar

khususnya

membuat

kelatkat

4 Jam

8 Pelatihan Tari

Kreasi

Rintisan Anak dari

keluarga

1. Observasi dan Peserta didik

dapat

4 Jam

Page 125: LAPORAN KKN

121

No Program Sifat

Program Sasaran

Metode

Pelaksanaan Luaran

Alokasi

waktu

asuh

Wawancara

2. Pendampingan

dan

Pembimbinga

n

3. Evaluasi

menambah

dan

mengembang

kan

pengetahuan

tentang tarian

9 Pelatihan

Pembuatan

Kerajinan

Tangan

Rintisan Anak dari

keluarga

asuh

1. Observasi dan

Wawancara

2. Pendampingan

dan

Pembimbinga

n

3. Evaluasi

Peserta didik

dapat

menambah

dan

mengembang

kan

pengetahuan

tentang

kerajinan

tangan

3 Jam

JUMLAH JAM KERJA 106 Jam

Page 126: LAPORAN KKN

122

BAB V

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

5.1 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DESA

Program yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan

harapan yang diinginkan tanpa menemui kendala yang berarti. Adapun hal yang

dapat disampaikan sesuai dengan program yang telah dilaksanakan, dapat

dipaparkan sebagai berikut.

5.1.1 Penataan Taman di Kantor Desa di Desa Antapan

Program ini termasuk dalam program rintisan karena memang sebelumnya

taman yang ada di depan kantor desa belum pernah ditata/dirawat sebelumnya.

Dengan adanya taman dapat memperindah dan mempercantik tempat yang dihiasi.

Untuk mempercantik taman dapat dilakukan dengan melakukan penataan tanaman

yang baik dan benar, juga tanaman yang digunakan sebaiknya tanaman yang

bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu program penataan taman ini diharapkan

dapat membantu peningkatan kebersihan dan keindahan kantor Desa Antapan.

Sasaran yang akan dicapai dengan adanya program kerja ini adalah seluruh

pegawai kantor kepala desa antapan. Program kerja ini melibatkan seluruh

mahasiswa KKN 2015 dan pegawai kantor desa Antapan. Penataan taman ini

dilaksanakan setiap minggu pada hari rabu dengan alokasi 4 jam dan selesai pada

minggu keempat.

Langkah pertama yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan kepala desa

dan menyampaikan hari dan jam pelaksanaan penataan taman tersebut. Pada

minggu pertama penataan kantor desa dimulai dengan pencabutan dan

pemotongan rumput liar dan panjang. Kemudian untuk minggu kedua kami

melaksanakan pembersihan selokan yang notabene selokan yang berada di area

kantor kepala desa tergolong kotor dan penuh dengan sampah plastik. Peralatan

yang digunakan adalah sabit, cangkul, sekop, sapu, dan mobil bak untuk

mengangkut sampah ke TPA. Seluruh peralatan tersebut diperloleh dari pinjaman

kepada masyarakat sekitar. Langkah selanjutnya adalah penataan halaman kantor

Page 127: LAPORAN KKN

123

kepala desa dan yang terakhir adalah pemeliharaan taman yang sudah ditata

tersebut.

5.1.2 Sosialisasi dan Pelatihan Keorganisasian Bagi Masing-masing Seka

Truna Truni Desa Antapan.

Masing-masing banjar yang berada di desa Antapan memiliki suatu

organisasii pemuda dan pemudi yang disebut Sekaa Truna Truni (STT). Fungsi

STT ini adalah sebagai wadah untuk menggerakkan pemuda dan pemudi dalam

melaksanakan suatu kegiatan tertentu yang bersifat positif. Dari hasil observasi

yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa keaktifan dan kerjasama STT

masih sangat kurang. Kurangnya kegiatan rutinitas yang dilaksanakan dan bahkan

beberapa STT sudah tidak aktif. Hal ini diakibatkan adanya kesibukan masing-

masing pengurus/anggota STT serta kurangnya pemahaman/pengetahuan akan

tugas-tugas dan wewenang. Untuk itu diperlukan sebuah usaha atau program yang

sesuai untuk memperbaharui kinerja STT yang lebih aktif dan kreatif serta

meningkatkan kerjasama demi mewujudkan tujuan organisasi masing-masing

banjar di desa Antapan.

Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam

mengenai organisasi, pemisahan tugas dan wewenang, pembuatan proposal

pengadaan dana, pembuatan surat resmi, dan hal-hal yang berhubungan dengan

organisasi. Program ini dilaksanakan dengan metode sampel pada tiga Banjar

didesa antapan. Sampel Banjar diambil dengan rasional bahwa ketiga Banjar

tersebut kurang aktif dalam berorganisasi maupun belum bisa mandiri dalam

pembuatan surat-surat, proposal, dan dokumen yang berhubungan dengan

keorganisasian. Ketiga sampel tersebut adalah Banjar Tohjiwa, Gelogor, dan

Antapan.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengadakan sosialisasi kepada

ketiga Banjar tersebut bahwa nantinya akan diadakan pelatihan keorganisasian.

Pada saat sosialisasi Banjar diwakili oleh masing-masing ketua Seka Truna Truni

(STT) dan anggota STT tersebut. Sosialisasi dan pelatihan keorganisasian ini

dibagi menjadi 3 fase yang diselesaikan dalam waktu 3 minggu. Fase pertama

adalah penyampaian materi pengantar keorganisasian. Materi ini terdiri dari

Page 128: LAPORAN KKN

124

definisi organisasi, ciri-ciri organisasi, contoh organisasi, prinsip-prinsi

kepengurusan, fungsi kepengurusan, tugas dan wewenang kepengurusan, surat

resmi, dan proposal. Fase kedua dan ketiga yaitu pelatihan keorganisasian. Dalam

fase tersebut para anggota STT diajak langsung membuat proposal dan surat

resmi. Alokasi waktu penyampaian materi pengantar keorganisasian adalah 2 jam

sedangkan fase pelatihan menghabiskan waktu 3 jam setiap minggunya.

Pada saat fase pelatihan pembuatan surat dan proposal ditemui masalah

bahwa para anggota STT yang mengikuti program ini kesulitan dalam menyusun

kata-kata yang tepat untuk digunakan dalam pembuatan surat dan proposal

tersebut. Permasalahan ini dipecahkan dengan cara memberikan contoh-contoh

dari surat undangan resmi dan contoh-contoh proposal. Setelah itu kami siapkan

format surat resmi yang baik dan proposal agar nantinya mereka bisa membuatnya

secara mandiri. Pada saat proses pelatihan keorganisasian ini juga kami menerima

permintaan khusus dari dusun Antapan. Permintaan tersebut adalah untuk

membimbing Seka Truna Truni Dusun Antapan yang akan mengadakan kegiatan

lomba dan acara dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia

pada tanggal 17 agustus. STT Dusun Antapan merasa kesulitan dalam membuat

agenda kegiatan, sambutan ketua panitia, dan Rundown acara untuk MC.

Permintaan ini bisa kami penuhi dan STT telah mampu untuk menyelesaikan

permasalahannya tersebut.

Antusiasme para peserta (dalam hal ini anggota seka truna truni) Sosialisasi

dan Pelatihan Keorganisasian sangat tinggi. Para peserta selalu hadir tepat waktu

dan jumlah peserta yang hadir tergolong banyak. Bapak kepala desa dan kepala

dusun masing-masing banjar yang dijadikan sampel sangat mendukung

pelaksanaan Sosialisasi dan Pelatihan Keorganisasian, karena memang

sebelumnya jika ada keperluan STT yang berhubungan dengan surat dan proposal

selalu mengandalkan ketua dusun.

Pada saat akhir program ini kami adakan evaluasi berupa pemberian

pertanyaan seputar apa yang sudah dibahas sebelumnya. Sebagian besar para

peserta mampu menjawab pertanyaan evaluasi yang diberikan. Hal ini

menunjukkan bahwa program yang kami jalankan ini sangat relevan dengan

Page 129: LAPORAN KKN

125

kebutuhan para anggota STT dan tentunya dapat membantu STT di dalam bidang

keorganisasian.

5.1.3 Pelatihan Senam Untuk Anak-Anak Sekolah (SD)

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, desa Antapan memiliki dua

Sekolah dasar yaitu SDN 1 Antapan dan SDN 3 Antapan. Selain kegiatan

akademik yang dilaksanakan di masing-masing sekolah dasar adapun juga

kegiatan nonakademik seperti ekstrakulikuler pada bidang kersenian dan olahraga

yang dilaksanakan di masing-masing sekolah. Kegiatan nonakademik saat ini

kurang berjalan lancar terutama pada bidang olahraga. Hal ini di akibatkan

kurangnya tenaga pengajar yang ahli dalam bidang ini serta antusiasme anak-anak

sekolah dasar yang masih kurang. Kegiatan olahraga dalam hal ini senam sangat

perlu dilaksanakan untuk anak-anak sekolah dasar demi menjaga kesehatan tubuh

setiap harinya. Olahraga senam adalah gerakan senam atau gerakan bebas yang

dibarengi dengan musik atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya.

Langkah pertama yang dilakukan adalah melaksanakan observasi ke tempat

pelatihan senam dalam hal ini adalah SD dan Balai Banjar di Desa Antapan. Pada

saat observasi diketahui bahwa anak-anak di sekolah masih sangat jarang

melaksanakan senam bahkan ada yang mengaku belum pernah melaksanakan

kegiatan senam. Setelah itu kami mengatur jadwal untuk pelaksanaan senam dan

menentukan senam apa yang tepat bagi anak-anak sekolah dasar tersebut. Senam

pramuka dipilih karena memiliki gerakan yang mudah dimengerti atau ditirukan

oleh anak-anak namun tetap dapat bermanfaat bagi mereka. Pada saat kegiatan

senam dimulai, mahasiswa KKN yang bertugas sebagai instruktur senam berdiri

di depan barisan siswa memberikan contoh gerakan senam pramuka sehingga

siswa bisa mengikuti gerakan dari instruktur senam. Selain didepan beberapa

intstruktur senam berdiri di belakang dan di samping barisan dengan tujuan bisa

melihat siswa yang kurang fokos dalam melakukan gerakan senam pramuka.

pertemuan pertama merupakan pengenalan gerakan senam di masing-masing

sekolah dasar. Alokasi waktu yang dilaksanakan program ini adalah 6 kali

pertemua setiap minggunya di masing-masing sekolah dasar dan balai banjar

Page 130: LAPORAN KKN

126

selama empat minggu, sekali pertemuan direncanakan satu jam. Alokasi secara

keseluruhan dari program ini adalah 24 jam.

Luaran yang diharapkan dari program pelatihan senam untuk anak-anak

sekolah dasar sebagai berikut dapat meningkatkan kebersamaan dan pengetahuan

anak-anak sekolah dasar dalam olahraga khususnya senam. Dapat meningkatkan

semangat olahraga dan menjaga kesehatan jasmani dan rohani anak-anak sekolah

dasar. Antusiasme para peserta program senam ini sangat tinggi, hal ini dibuktikan

dengan jumlah anak-anak yang hadir dan mengikuti kegiatan ini dengan ceria.

Setelah berjalan beberapa pertemuan para siswa sudah mampu menghafal gerakan

senam yang kami berikan.

5.1.4 Rumah Pintar Untuk Anak-Anak Sekolah (SD) di Desa Antapan

Program Rumah Pintar ini merupakan salah satu bentuk program

bimbingan belajar yang dilaksanakan di Desa Antapan, dimana program ini tidak

hanya mengkhususkan pada satu banjar, tetapi seluruh banjar yang ada di Desa

Antapan yaitu Banjar Toh Jiwa, Banjar Talang Pati, Banjar Antapan, Banjar

Mayungan Let, Banjar Mayungan Anyar, dan Banjar Glogor. Sasaran utama

dilaksanakannya program Rumah Pintar ini yaitu anak-anak SD yang ada di Desa

Antapan, karena berdasarkan hasil observasi yang kami dilakukan pendidikan

anak-anak yang ada di Desa Antapan tersebut mayoritas adalah anak-anak SD

yang masih memerlukan bimbingan belajar dalam mengembangkan potensi-

potensi mereka khususnya di bidang akademik.

Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengkonsultasikan program

kepada dosen pembimbing, selanjutnya penyetujuan program oleh kepala Desa

Antapan. Setelah itu kami mengadakan observasi dan sosialisasi ke masing-

masing banjar yang ada di Desa Antapan dengan membagi anggota mahasiswa

KKN menjadi 3 orang dalam satu tim di setiap banjar untuk mengefisiensikan

waktu dalam observasi. Kemudian kami mengadakan langkah wawancara kepada

masing-masing kepala banjar di Desa Antapan untuk mendapatkan informasi yang

valid sebagai bahan pertimbangan kelayakan program Rumah Pintar tersebut.

Setelah program disetujui oleh masing-masing kepala banjar di Desa Antapan,

pada minggu pertama tanggal 6 Juli merupakan awal pelaksanaan program Rumah

Page 131: LAPORAN KKN

127

Pintar yang dilaksanakan di Balai Banjar yang berlokasi di Banjar Gelogor, Desa

Antapan. Pada Pertemuan pertama kami melakukan perkenalan terlebih dahulu

kepada anak-anak di Banjar tersebut, kemudian kami menanyakan kesulitan

materi yang mereka hadapi selama di sekolah sekaligus juga memberikan solusi

untuk memecahkan persoalan yang mereka hadapi. Kegiatan Rumah Pintar ini

dilaksanakan selama 2 jam dengan dua kali pertemuan selama seminggu.

Pelaksanaan program pun berjalan dengan baik dan selalu diiringi oleh antusias

belajar siswa yang tinggi yang sangat mendukung pelaksanaan program. Tidak

hanya di Banjar Gelogor tetapi pelaksanaan Rumah Pintar di Banjar Toh Jiwa,

Banjar Talang Pati, Banjar Antapan, Banjar Mayungan Let, Banjar Mayungan

Anyar juga berjalan dengan lancar dan terlaksana sesuai dengan jadwal masing-

masing yang sudah di tetapkan.

Secara umum pelaksanan program Rumah Pintar telah berlangsung dengan

sangat baik. Didukung oleh seluruh warga mayarakat di Desa Antapan, baik dari

Kepala Desa, Kepala Banjar, Orang tua dari anak-anak yang mengikuti program

Rumah Pintar dan tentunya seluruh anak-anak SD di Desa Antapan yang

berpartisipati dalam melancarkan program Rumah Pintar ini.

Pada saat akhir program ini kami mengadakan evaluasi kepada anak-anak

SD di Desa Antapan berupa pemberian pertanyaan seputar materi yang sudah

dibahas sebelumnya. Sebagian besar anak-anak SD mampu menjawab pertanyaan

evaluasi yang diberikan dan mampu memahami materi yang telah kami jelaskan

selama mengadakan Rumah Pintar. Tingkat ketercapaian tujuan yang telah kami

rencana telah dicapai ± 90%. Ini menunjukan bahwa program yang kami susun

dan terlaksana ini sangat relevan dengan kebutuhan warga masyarakat di Desa

Antapan dan tentunya dapat membantu desa di dalam bidang pendidikan.

5.1.5 Perlombaan Kebersihan Lingkungan Antar Banjar di Desa Antapan

Di Desa Antapan terdapat 6 Banjar yaitu Banjar Toh Jiwa, Banjar Talang

Pati, Banjar Antapan, Banjar Mayungan Let, Banjar Mayungan Anyar, dan Banjar

Glogor. Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan, lingkungan di Desa

Antapan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena di desa

antapan lingkunganya masih terbilang kurang bersih, hal ini disebabkan minimnya

Page 132: LAPORAN KKN

128

fasilitas atau sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam kegiatan

pembersihan.

Pengelolaan sampah dimasyarakat baik itu sampah yang bersumber dari

limbah keluarga maupun maupun sampah dari pabrik-pabrik sekitar, bukanlan

masalah sederhana yang dapat diabaikan begitu saja. Sampah bisa saja menjadi

ancaman bagi kehidupan manusia jika tidak mendapat perhatian secara intensif.

Sampah dapat, menimbulkan berbagai macam polusi yaitu diantaranya polusi

udara dan polusi tanah. Polusi udara yang dapat ditimbulkan oleh sampah yaitu

bau yang tidak sedap akibat proses pembusukan sampah. Polusi tanah yang dapat

ditimbulkan oleh sampah yaitu berkurangnya tingkat kesuburan tanah akibat

banyaknya sampah-sampah terutama sampah plastik yang mengandung berbagai

bahan kimia yang sulit terurai oleh bakteri.

Untuk menjaga agar tidak terjadinya pencemaran lingkungan dilakukan

melalui hal yang paling sederhana yaitu pengolahan sampak dari rumah tangga,

dengan dilakukannya pemilahan sampah organik dan sampah anorganik . Dan

juga perlu dilakukan kegiatan gotong royong secara rutin di setiap Banjar. Agar

gotong royong ini dapat terlaksana, maka dari itu kami mengadakan perlombaan

kebersihan pada setiap banjar yang ada di Desa Antapan. Perlombaan kebersihan

lingkungan ini kami selenggarakan dalam rangka memotivasi masyarakat yang

ada di Desa Antapan agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, serta

tertanamnya kesadaran dalam diri masyarakat akan pentingnya menjaga

kebersihan lingkungan.

Selain warga atau masyarakat yang ada di desa Antapan kami juga bekerja

sama dengan STT yang ada di setiap banjar desa Antapan. Kegiatan ini

dilaksanakan pada setiap hari minggu mengingat bahwa sebagain besar

masyarakat dan para STT di desa Antapan memiliki waktu luang pada hari

minggu, sehingga pelaksanaan kebersihan dapat terlaksana dengan baik di hari

tersebut. Perlombaan kebersihan lingkungan ini dilaksanakan dalam rangka

menyambut hari Raya Galungan dan Kuningan, hal ini dikarenakan agar

masyarakat di desa Antapan lebih antusias dalam mengikuti lomba kebersihan

dalam menyambut hari raya untuk umat Hindu.

Page 133: LAPORAN KKN

129

Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengkonsultasikan program

kepada dosen pembimbing, selanjutnya penyetujuan program oleh kepala Desa

Antapan. Setelah itu kami mengadakan observasi dan sosialisasi ke masing-

masing banjar yang ada di Desa Antapan dengan membagi anggota mahasiswa

KKN menjadi 3 orang dalam satu tim di setiap banjar untuk mengefisiensikan

waktu dalam observasi. Kemudian kami mengadakan langkah wawancara kepada

masing-masing kepala banjar di Desa Antapan untuk mendapatkan informasi yang

valid sebagai bahan pertimbangan kelayakan program perlombaan kebersihan

lingkungan tersebut. Setelah program disetujui oleh masing-masing kepala banjar

di Desa Antapan, kami melaksanakan kebersihan lingkungan pada minggu

pertama tanggal 5 Juli di Banjar Antapan, dengan membersihkan lingkungan

sekitar bersama warga dan para STT, dimana pembersihan dilakukan mulai dari

jalan utama, selokan, gang-gang dan lainnya. Selanjutnya pada tanggal 11 Juli

pembersihan dilakukan di Banjar Mayungan Anyar bersama warga dan para STT.

Pada tanggal 12 juli pembersihan dilaksanakan pada 3 banjar sekaligus yaitu di

Banjar Gelogor, Banjar Toh Jiwa, dan Banjar Mayungan Let dengan membagi

mahasiswa KKN menjadi beberapa orang untuk lebih memudahkan dalam

membantu pelaksanaan kebersihan tersebut. Adapun kendala yang dihadapi dalam

pelaksanaan program yaitu Banjar Talang Pati tidak ikut berpartisipati dalam

lomba kebersihan lingkungan dikarenakan adanya upacara keagamaan sehingga

warga tidak memungkinkan dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Penilaian akhir lomba dilakukan oleh perwakilan dari mahasiswa KKN

Undiksha di Desa Antapan sebanyak 4 orang, adapun kriterian penilain dalam

lomba kebersihan tersebut antara lain jalan utama, selokan, gang-gang, selain itu

kami juga melakukan penilaian terhadap partisipasi dari setiap warga dan para

STT di masing-masing banjar sekaligus menilai sarana dan prasarana yang

dimiliki di masing-masing banjar dalam menunjang pelaksanaan lomba

kebersihan lingkungan tersebut.

Page 134: LAPORAN KKN

130

5.1.6 Pelatihan Tembang Sekar Alit Untuk Anak-Anak Sekolah (SD) di Desa

Antapan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan secara langsung di Desa

Antapan, informasi yang didapat adalah terdapat pasraman tempat pelatihan

matembang. Hasil wawancara dengan beberapa murid dan beberapa masyarakat

disana maka diperoleh bahwa pelatihan matembang (sekar alit) belum bisa

berjalan maksimal.

Selain itu, pelajaran matembang (sekar alit) tersebut tidak diajar secara

berkala karena guru yang bersangkutan juga mengajar mata pelajaran lain.

Pelajaran tembang macepat atau sekar alit terdapat banyak jenis yang perlu

diajarkan secara umum di sekolah-sekolah bahkan di masyarakat juga diantaranya

Pupuh Mijil, Pupuh Pucung, Pupuh Maskumambang, Pupuh Ginada, Pupuh

Ginanti, Pupuh Sinom, Pupuh Durma, Pupuh Semarandana, Pupuh Pangkur dan

Pupuh Dangdanggula. Semua pupuh tersebut menggunakan bahasa Bali Kepara

(bahasa umum) sehingga tidak akan suit dalam mempelajarinya. Selain

pengenalan sekar alit kepada setiap siswa perlu juga diperkenalkan bagian-bagian

dari pupuh tersebut dan juga cara pembaannya agar mudah dimengerti oleh para

siswa di sekolah. Mengingat mata pelajaran matembang (sekar alit) sangatlah

penting diajarkan kepada siswa sedini mungkin, maka berdasarkan hasil observasi

di atas dapat disimpulkan bahwa siswa di SD se-Antapan membutuhkan

bimbingan belajar matembang (sekar alit) secara intensif.

Selain mata pelajaran tembang macepat, mata pelajaran lain juga dirasa

perlu untuk diintensifkan pembelajarannya sehingga sangat perlu dilakukan

pembelajaran mata pelajaran lain yang intensif pula. Mata pelajaran tersebut

antara lain: membaca dan menulis aksara Bali yang merupakan bagian dari

kesusastraan dan kebudayaan Bali. Keterampilan lain di bidang pendidikan juga

perlu diajarkan, seperti keterampilan menulis pupuh, menerjemahkan pupuh yang

beraksara Bali ke tulis latin sebagai bagian dari pelajaran bahasa Bali yang

bertujuan membangkitkan dan memotivasi diri para siswa. Selain belajar

membawakan atau nembangang sekar alit tersebut perlu diadakannya latihan-

latihan secara rutin di luar sekolah. Sehingga bila terdapat kegiatan-kegitan

seperti lomba di sekolah/antar sekolah, sekecamatan bahkan lomba di kabupaten

Page 135: LAPORAN KKN

131

siswa tersebut bisa berpartisipasi mengikuti acara tersebut. Selain itu

pembelajaran ini tidak harus diajarkan terlalu intensif sebab, belajar yang terlalu

intensif akan membuat siswa SD cepat merasa bosan. Untuk itu, sangat

dibutuhkan pembelajaran yang menarik yang disertakan dengan permainan (BSB).

5.1.7 Pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Staf Pegawai

Kantor Desa Antapan.

Kantor desa merupakan tempat yang digunakan untuk melayani berbagai

kebutuhan administrative masyarakat. Sehingga dibutuhkan teknologi dalam

mengolah data untuk mempermudah input maupun output suatu data. Bukan

hanya dakan hal menampung aspirasi masyarakat, tapi juga dalam pengoprasiamb

komputer. Komputer dalam ajaman sekarang sangat dibutuhkan untuk

mempermudah maupun mempercepat pengerjaan administrasi desa khususnya di

Desa Antapan.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan kepada staff kantor desa

Antapan, diperoleh hasil bahwa hampir seluruh staff masih belum bisa memproses

program pengolahan data yang diperlukan untuk membuat administrasi penting

yang berhubungan dengan kegiatan kantor desa Antapan. Para staff kantor desa

hanya bisa mengganti format yang telah mereka dapat pada dokumen administrasi

yang telah digunakan sebelumnya. Para staff kantor desa belum mampu untuk

membuat dokumen administrasi dari awal baik dengan menggunakan program

Microsoft word ataupun Microsoft powerpoint yang biasanya digunakan untuk

melaksanakan pengumuman ataupun sosialisasi kepada masyarakat.

Oleh karena itu program kerja ini kami laksanakan untuk dapat membantu

para staff kantor desa dalam membuat dokumen administrasi sendiri. Selain itu

juga dapat meninkatkan pengetahuan staf pegawai kantor desa serta

mengimplementasikan secara langsung dalam mengerjakan administrasi desa.

Alokasi waktu yang dilaksanakan dalam program ini adalah empat minggu

dengan 1 kali pertemuan setiap minggunya, dimana sekali pertemuan

dilaksanakan 2 jam.

Pada pertemuan diminggu pertama kami memberikan pengenalan tentang

Microsoft world, exel, dan powerpoint. Pengenalan tersebut berupa tutorial awal

Page 136: LAPORAN KKN

132

kegunaan-kegunaan yang ada pada layar program pengolahan data tersebut.

Setelah itu pada minggu kedua selain memberikan pengulangan kembali tentang

kegunaan layar pada program-program tersebut, para peserta pelatihan juga

diberikan sebuah latihan untuk membuat dokumen seperti yang dicontohkan. Pada

saat diberikan sebuah latihan tersebut masih banyak yang masih bingung untuk

berbuat apa agar dapat menyerupai dokumune seperti yang dicontohkan. Fase ini

kembali kami ulangi pada minggu ketiga agar para peserta pelatihan dapat

semakin lancer dalam membuat dokumen dengan menggunakan program

pengolahan data. Sebenarnya pada minggu keempat kami ingin memberikan

evaluasi akhir namun karena kesibukan dari para peserta pelatihan membuat hal

tersebut tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu kami memberikan buku tutorial

program pengolahan data (Microsoft word, exel, dan powerpoint) dengan harapan

nantinya para staf pegawai kantor desa dapat menggunakan tutorial tersebut untuk

membuat dokumen administrasi.

5.2 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA CLUSTER

5.2.1 Hasil Pelaksanaan Program

1. Program 1

Bimbingan membaca, menulis, dan berhitung (calistung)

A. Hasil yang dicapai

Program bimbingan membaca, menulis, dan berhitung

dilaksanakan dengan menemui anak keluarga cluster bersangkutan. Program

ini diterapkan kepada Kadek Yuni dan Komang Arda Ardana. Pertemuan

dilaksanakan seminggu 4 (empat) kali, setiap pertemuan direncanakan 2

(dua) jam. Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan waktu dengan

pelaksanaan program kerja kelompok agar tidak berbenturan. Selain

mengacu pada program, perlu juga memberikan motivasi dan semangat

dalam hal pendidikan maupun kehidupan sehari-hari. Adapun hasil yang

diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara keseluruhan terlaksana

dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan program anak mampu

mengikuti bimbingan dengan baik. Pengetahuan terkait membaca, menulis,

dan berhitung mengalami peningkatan. Hal ini tentu dikarenakan dengan

Page 137: LAPORAN KKN

133

bimbingan yang rutin dan semangat anak belajar. Materi yang diberikan

disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Kemudian diakhir

bimbingan memberikan beberapa soal latihan dengan tujuan untuk

mengetahui pemahaman kembai terhadap materi yang dijelaskan. Apabila

anak masih kurang paham, dipersilahkan untuk bertanya dan akan dijelakan

kembali saat itu juga atau dipertemuan berikutnya. Tambahan adanya

evaluasi sewaktu-waktu yang akan diberikan kepada anak. Program yang

dilaksanakan berjalan cukup lancar karena berkat dukungan dari semua

pihak yang terlibat antara lain kepala dusun dan keluarga cluster

bersangkutan.

B. Hambatan pelaksanaan program

Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa

hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-

hanbatan yang ditemui sebagai berikut:

1. Sulitnya mencari keseriusan anak untuk belajar dan daya ingat yang

masih lemah sehingga adanya pengulangan kembali materi yang

sudah diberikan

2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan

anak bersangkutan

2. Program 2

Pelatihan mengoperasian komputer dan Microsooft Word

A. Hasil yang dicapai

Program mengoperasikan komputer dan Microsoft Word

dilaksanakan dengan menemui anak keluarga cluster bersangkutan. Program

ini diterapkan kepada Wayan Yoga Arsana. Pertemuan dilaksanakan

seminggu 3 (tiga) kali, setiap pertemuan direncanakan 2.5 (dua setengah)

jam. Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan waktu dengan

pelaksanaan program kerja kelompok agar tidak berbenturan. Selain

mengacu pada program, perlu juga memberikan motivasi dan semangat

dalam hal pendidikan maupun kehidupan sehari-hari. Adapun hasil

Page 138: LAPORAN KKN

134

diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara keseluruhan terlaksana

dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan program anak mampu

mengikuti pelatihan dengan baik. Anak mampu mengikuti bimbingan

dengan baik. Kemampuan awalnya sangat kurang terkait bidang ini, namun

setelah dilaksanakan program ini anak kembali sedikit mengingat dan

bahkan menemukan hal baru yang belum pernah diketahui. Pelatihan yang

diberikan disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Pelatihan

dilakukan dengan 2 cara yakni penyampaian sedikit materi berupa toeri-

teori atau penjelasan untuk lebih mengingatkan. Kemudian dilanjutkan

dengan praktek langsung yang dilaksanakan secara bersama-sama

Penyampaian materi atau sesuatu yang penting harus jelas dan detail agar

mudah diingat dan dapat dikerjakan kembali di lain waktu. Selama pelatihan

anak sangat antusias dan bersungguh-sungguh hal ini dikarenakan

pengetahuan dipelajarinya sangat baru dan diimplementasikan secara

langsung serta dapat bertanya langsung tanpa harus kebinggungan.

Tambahan adanya evaluasi sewaktu-waktu yang akan diberikan kepada

anak. Program yang dilaksanakan berjalan cukup lancar karena berkat

dukungan dari semua pihak yang terlibat antara lain kepala dusun dan

keluarga cluster bersangkutan.

B. Hambatan pelaksanaan program

Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa

hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-

hanbatan yang ditemui sebagai berikut:

1. Kurangnya dasar pengetahuan terkait bidang ini serta anak masih

belum berani mencoba sendiri dalam artian harus meminta

pertimbangan terlebih dahulu

2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan

anak bersangkutan

Page 139: LAPORAN KKN

135

3. Program 3

Kebersihan lingkungan dan pencegahan demam berdarah (DB)

A. Hasil yang dicapai

Program kebersihan lingkungan dan pencengahan demam berdarah

(DB) dilaksanakan di kediaman keluarga cluster bersangkutan. Program ini

diterapkan kepada keluarga cluster Wayan Arta. Pertemuan dilaksanakan

seminggu 2 (dua) kali, setiap pertemuan direncanakan 2 (dua) jam.

Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan waktu dengan pelaksanaan

program kerja kelompok agar tidak berbenturan. Adapun hasil yang

diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara keseluruhan terlaksana

dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan program semua anggota

keluraga dan mahasiswa KKN terlibat langsung selama sosialisasi hingga

melaksanakan kebersihan dan pencegahan demam berdarah (DB). Setelah

adanya sosialisasi kelurga bersangkutan menyadari pentingnya menjaga

kebersihan lingkungan dan pencegahan demam berdarah (DB). Saat

pelaksanaan kebersihan dilakukan secara antusias dan bersungguh-sungguh

dengan membersihkan area rumah maupun pentaaan pekarangan. Hal ini

juga juga terjadi saat pelaksanaan pencengahan demam berdarah (DB)

dimana semua anggota keluarga bersama-sama membersihkan selokan,

mengura bak mandi, mengubur atau membakar sampah. Tambahan adanya

evaluasi sewaktu-waktu sesudah pelaksanaan dengan tujuan mengingatkan

kembali dan memberikan semangat serta motivasi. Saat ini lingkungan dari

keluarga Wayan Arta mengalami perubahan yang lebih bersih, tertata, serta

nyaman dari sebelumnya. Selain itu, dapat terhindar dari demam berdarah

bila melaksanakan pencegahan yang sudah diterapkan sebelumnya. Program

yang dilaksanakan berjalan cukup lancar berkat dukungan dari semua pihak

yang terlibat antara lain kepala dusun dan keluarga cluster bersangkutan.

B. Hambatan pelaskanaan program

Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa

hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-

hanbatan yang ditemui sebagai berikut:

Page 140: LAPORAN KKN

136

1. Kurangnya alat-alat kebersihan selama pelaksaan kebersihan

lingkungan dan pencengahan demam berdarah (DB)

2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan

keluarga cluster bersangkutan

4. Program 4

Penerapan cuci tangan dan gosok gigi (cutagogi)

A. Hasil yang dicapai

Program penerapan cuci tangan dan gosok gigi dilaksanakan

dengan menemui anak keluarga cluster bersangkutan. Program ini

diterapkan kepada Wayan Yoga Arsana dan Komang Arda Ardana.

Pertemuan dilaksanakan seminggu 2 (dua) kali, setiap pertemuan

direncanakan 1 (satu) jam. Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan

waktu dengan pelaksanaan program kerja kelompok agar tidak berbenturan.

Adapun hasil yang diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara

keseluruhan terlaksana dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan

anak dan mahasiswa KKN terlibat langsung selama sosialisasi hingga

melaksanakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar. Sosialisasi

yang diberikan berupa video sehingga anak tidak jenuh dan merasa terhibu.

Setelah adanya sosialisasi anak menyadari pentingnya cuci tangan dan

gosok gigi serta melaksanakannya. Saat pelaksanaan dilakukan anak secara

antusias dan besungguh-sungguh melaksanakan kegiatan tersebut, dengan

dibantu mahasiswa KKN sebagai panutan dan pedamping. Tambahan

adanya evaluasi sewaktu-waktu sesudah pelaksanaan dengan tujuan

mengingatkan kembali dan memberikan semangat serta motivasi hidup

sehat. Saat ini lingkungan dari keluarga Wayan Arta mengalami perubahan

yang lebih bersih, tertata, serta nyaman dari sebelumnya. Selain itu, dapat

terhindar dari demam berdarah bila melaksanakan pencegahan yang sudah

diterapkan sebelumnya. Saat ini anak mengalami perubahan dengan tangan

yang lebih bersih dan mulai merawat kebersihan gigi. Selain itu

memberikan kesadaran dengan cuci tangan dan gosok gigi (cutagogi) secara

teratur. Program yang dilaksanakan berjalan cukup lancar karena berkat

Page 141: LAPORAN KKN

137

dukungan dari semua pihak yang terlibat antara lain kepala dusun dan

keluarga cluster bersangkutan.

B. Hambatan pelaksanaan program

Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa

hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-

hanbatan yang ditemui sebagai beriksut:

1. Kurangnya keseriusan anak selama pelaksanaan cuci tangan dan

gosok gigi (cutagogi) serta tempat pelaksanaannya di luar

2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan

anak bersangkutan

5. Program 5

Pelatihan kerajinan tangan membuat anyaman kise dan klabang dari daun

kelapa (slepan)

A. Hasil yang dicapai

Program pelatihan kerajinan tangan membut kise dan klabang dri

daun kelapa (slepan) dilaksanakan di kediaman keluarga cluster

bersangkutan. Program ini diterapkan kepada keluarga cluster I Nyoman

Lana. Pertemuan dilaksanakan seminggu 3 (tiga) kali, setiap pertemuan

direncanakan 3 (tiga) jam. Pelaksanaan program juga harus menyesuaikan

waktu dengan pelaksanaan program kerja kelompok agar tidak berbenturan.

Adapun hasil yang diperoleh selama pelaksanaan program yaitu secara

keseluruhan terlaksana dengan baik. Berikut penjabaran hasil pelaksanaan

program kepala keluarga/I Nyoman Lana beserta anak dan mahasiswa KKN

terlibat langsung selama sosialisasi hingga pembuatan anyaman kise dan

klabang. Setelah adanya sosialisasi kelurga bersangkutan menyadari

pentingnya menjaga dan melestarikan kerajinan tangan membuat anyaman

yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Saat pelaksanaan

pembuatan kise dan klabang secara antusias dan bersungguh-sungguh

melaksanakan kegiatan tersebut, dengan dibantu mahasiswa KKN.

Tambahan adanya evaluasi sewaktu-waktu sesudah pelaksanaan dengan

Page 142: LAPORAN KKN

138

tujuan mengingatkan kembali dan memberikan semangat serta motivasi

dalam pembuatan kise dan klabang. Saat ini I Nyoman Lana beserta anak

mengalami perubahan yakni dapat mengingat kembali teknik mengayam

yang sempat lupa dan meningkatkan teknik menganyam untuk

menghasilkan karya menarik lainya. Program yang dilaksanakan berjalan

cukup lancar berkat dukungan dari semua pihak yang terlibat antara lain

kepala dusun dan keluarga cluster bersangkutan.

B. Hambatan pelaksanaan program

Pelaksanaan program keluarga cluster ini menemui beberapa

hambatan-hambatan selama pelaksanaan berlangsung. Adapun hambatan-

hanbatan yang ditemui sebagai beriksut:

1. Sulitnya menjalin komunikasi selama pelaksanaan pembuatan

anyaman kise dan klabang, serta anak yang kurang serius saat

diajarkanr

2. Sulitnya mengatur waktu antara kesibukan mahasiswa KKN dengan

keluarga cluster bersangkutan

5.2.2 Hasil Program Cluster 2

a. Hasil

Dengan diadakannya kegiatan program cluster, memberikan dampak yang

positif untuk keluarga asuh. Berdasarkan pelaksanaan program cluster yang

dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 03 Agustus 2015 dengan alokasi waktu

selama 96 jam, terdapat 9 program cluster dari 3 tema yang terdiri dari

kegiatan calistung, belajar dasar-dasar bhs. inggris, belajar menulis dan

membaca aksara bali, belajar mengaplikasikan microsoft word, pelatihan tari

bali, pelatihan pembuatan ketupat, pelatihan pembuatan kelatkat, menggosok

gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar, dan menjaga kebersihan

lingkungan rumah. Hasil pelaksanaan program keluarga asuh dapat penulis

paparkan dalam tabel jurnal program keluarga asuh seperti berikut :

Page 143: LAPORAN KKN

139

No. Program Hasil

1 Calistung

Kegiatan calistung ini diberikan kepada anak

dari keluarga asuh yang akan segera memasuki

jenjang pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah

Dasar (SD) karena dengan adanya kegiatan

calistung ini sangat bermanfaat sekali untuk

keluarga asuh dimana sangat memberikan

dampak positif untuk kedepannya. Kegiatan ini

merupakan program komplementer yaitu

melengkapi kegiatan belajar yang sudah

didapatkan oleh anak dari keluarga asuh

sebelumnya. Pada kegiatan ini tahap pertama

yang dilakukan adalah melakukan perkenalan

terlebih dahulu kepada anak dari keluarga asuh

dan mengidentifikasi kendala atau

permasalahan yang dihadapi selama duduk di

bangku taman kanak-kanak (TK), setelah

mengetahui kendala yang dihadapi, lalu

kegiatan calistung yang pertama yaitu menulis

dilakukan pada minggu pertama dengan

melatih kelancaran menulis alfabet yang telah

dilatih sebelumnya dan menulis hal-hal lainnya,

kemudian kegiatan calistung kedua yaitu

membaca dilaksanakan untuk melatih

kelancaran membaca anak keluarga asuh yang

masih kurang dan selanjutnya yang terakhir

yaitu menghitung berupa penjumlahan dan

pengurangan dasar. Dalam setiap minggunya

terdapat peningkatan hasil belajar anak dari

keluarga asuh yang mengikuti calistung hal ini

terlihat pada evaluasi akhir yang dilaksanakan

pada akhir kegiatan yang berkaitan tentang

Page 144: LAPORAN KKN

140

materi calistung yang dilaksanakan. Anak asuh

ini juga sangat antusias mengikuti kegiatan

walaupun kegiatan dilaksanakan pada saat

libur, karena hal ini akan sangat membantu

anak dalam mempersiapkan diri menghadapi

materi pelajaran di bangku sekolah dasar (SD).

2 Belajar dasar-dasar

Bhs. inggris

Kegiatan belajar dasar-dasar Bhs.Inggris ini

diberikan kepada anak dari keluarga asuh yang

duduk di bangku kelas 5 SD karena pada

observasi awal kendala yang dihadapi anak

yaitu masih belum mampu untuk menguasai

materi dasar-dasar Bhs.Inggris di bangku

sebelumnya. Kegiatan pertama yang dilakukan

adalah melakukan pelafan alfabet dalam bahasa

inggris dan menghitung angka dengan

pengucapan bahasa inggris selanjutnya setelah

mampu menguasai, meteri yang diberikan

berupa pengenalan nama-nama anggota

keluarga, hari, bulan, buah, sayur, dan kata

benda sehingga anak mengetahui dan

memahami dasar-dasar bahasa inggris. Dalam

setiap minggunya terdapat peningkatan hasil

belajar anak dari keluarga asuh yang mengikuti

belajar dasar-dasar bhs. Inggris, hal ini terlihat

pada evaluasi akhir yang dilaksanakan pada

akhir kegiatan yang berkaitan tentang materi

pelajaran yang diberikan.

3

Belajar menulis

dan membaca

Aksara Bali

Kegiatan belajar menulis dan membaca Aksara

Bali ini diberikan kepada anak dari keluarga

asuh yang duduk di bangku kelas 6 SD, karena

pada observasi awal kendala yang dihadapi

anak yaitu masih belum mampu untuk

Page 145: LAPORAN KKN

141

menguasai materi Bhs.bali khusunya dalam hal

menulis dan membaca aksara bali. Dengan

adanya pelatihan yang rutin, maka dapat

meningkatkan kemampuan anak tersebut dalam

hal menulis dan membaca aksara bali

4

Belajar

mengaplikasikan

Microsoft Word

Pada program mengaplikasikan Microsoft word

ini lebih disasarkan pada anak-anak keluarga

asuh yang berada pada jenjang pendidikan

SMP, hal itu disebabkan karena kondisi orang

tua dari keluarga asuh yang kurang dalam hal

teknologi, sehingga dengan pengenalan

komputer khususnya Microsoft word sejak dini,

maka anak memiliki pengetahuan baru dalam

hal komputer khusunya dalam

mengaplikasikan Microsoft word dengan

mengetik menggunakan sepuluh jari. Dengan

adanya kegiatan akan memudahkan anak dalam

mengerjakan tugas-tugas sekolah yang

berkaitan tentang pembuatan makalah maupun

yang lainnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan

rintisan karena dalam keluarga asuh tersebut

sama sekali belum mengenal komputer/laptop

sehingga pada tahap awal dilakukan

pengenalan media terlebih dahulu yaitu

komputer/laptop yang akan digunakan dalam

mengaplikasikan Microsoft word, dimana

media ini disediakan oleh mahasiswa, dengan

tambahan modul materi sehingga memudahkan

mereka untuk mengetahui cara-cara

penggunaannya. Pada kegiatan pertama yang

dilakukan adalah menjelaskan secara umum

mengenai Microsoft word, kemudian

Page 146: LAPORAN KKN

142

menjelaskan tools yang ada pada Microsoft

word, selanjutnya mengajarkan mengetik

dengan menggunakan sepuluh jari, setelah

dilatih mengetik anak tersebut secara mandiri

mempraktekan mengetik sepuluh jari

berdasarkan teks wacana yang telah disediakan

oleh mahasiswa dengan adanya pengawasan

langsung oleh mahasiswa. Kegiatan ini sangat

memberikan dampak yang positif pada

keluarga asuh, terutama bagi anak untuk

mengenal teknologi yang sangat bermanfaat

dalam menyelesaikan tugas sekolah yang

berkaitan dengan komputer. Kegiatan ini

mendapatkan respon yang positif dari keluarga

asuh dan anak itu sendiri hal itu terlihat dari

antusias anak saat melakukan kegiatan ini dan

dukungan keluarga. Dari kegiatan ini anak

mampu memahami materi yang diberikan dan

mampu mempraktekan berdasarkan teori yang

dijelaskan.

5 Pelatihan Tari Bali

Program ini dilaksanakan untuk

mengembangkan bakat anak dari keluarga asuh

dalam bidang menari, karena selain kegiatan

akademis di sekolah juga ditunjang oleh

kegiatan non akademis (ektrakulikuler),

sehingga dibutuhkan kegiatan pelatihan tari

bali untuk mengasah kemampuan anak dari

keluarga asuh dalam hal menari karena menari

merupakan keterampilan dasar yang seharusnya

dimiliki oleh masyarakat Bali untuk

melestarikan dan meningkatkan cinta akan

kebudayaan seni Bali. Kegiatan ini merupakan

Page 147: LAPORAN KKN

143

program rintisan karena anak belum pernah

belajar menari sebelumnya. Pada tahap awal

dilakukan pelatihan dasar-dasar tari bali agar

anak mengetahui gerakan dasar dalam hal

menari tari bali, selanjutnya mengajarkan anak

menari diiringi dengan musik sesuai dengan

irama dan gerakan yang diajarkan. Media

musik sendiri disediakan oleh mahasiswa untuk

memperlancar kegiatan pelatihan tari bali bagi

anak tersebut. Perkembangan kegiatan ini

cukup baik melihat antusias anak dalam menari

dan mengikuti setiap materi gerakan tari yang

diajarkan oleh mahasiswa.

6 Pelatihan

Pembuatan Ketupat

Program pelatihan pembuatan ketupat

dilaksanakan untuk mengembangkat bakat anak

dari keluarga asuh dalam hal muatan lokal

yaitu membuat ketupat, kegiatan ini diikuti

dengan baik oleh anak dari keluarga asuh

mengingat bahwa ketupat sering digunakan

dalam kegiatan sakral (suci) keagamaan, maka

dari itu dengan adanya pelatihan pembuatan

ketupat, diharapkan anak tersebut mampu

membuat ketupat sendiri dan tidak perlu

membeli yang sudah jadi di pasar. Selain itu

juga dengan adanya program ini, mampu

mengembangkan bakat yang dimiliki oleh anak

dan meningkatkan ketrampilan anak di bidang

muatan lokal dalam pembuatan ketupat

sehingga anak mampu mempraktekan sendiri

membuat ketupat apabila terdapat hari-hari

besar keagamaan yang memang menggunakan

ketupat sebagai persembahan.

Page 148: LAPORAN KKN

144

7

Pelatihan

Pembuatan

Kelatkat

Program pelatihan pembuatan kelatkat

ditujukan bagi anak laki-laki dari keluarga asuh

dimana program ini juga merupakan bagian

dari kegiatan muatan lokal untuk mengasah

ketrampilan anak dalam hal membuat kelatkat

yang biasanya digunakan dalam kegiatan

keagamaan. Adapun bahan yang digunakan

dalam pembuatan kelatkat yaitu menggunakan

mambu yang dibagi menjadi beberapa bagian

kemudian dibentuk hingga menjadi kelatkat

sesuai dengan intruksi yang diberikan oleh

mahasiswa. Pada awalnya kegiatan ini cukup

sulit untuk dilakukan karena membutuhkan

waktu, konsentrasi, dan tenaga yang cukup

banyak, akan tetapi kegiatan berjalan lancar

berkat antusias belajar yang tekun dari anak

dalam hal membuat kelatkat.

8

Menggosok Gigi

dan Mencuci

Tangan yang baik

dan benar

Melalui kegiatan sanitasi dan kesehatan

lingkungan berupa kegiatan menggosok gigi

dan mencuci tangan yang baik dan benar sangat

membantu anak-anak dari keluarga asuh dalam

menajaga kesehatan badan, karena bakteri yang

tersebar banyak melalui tangan dan

pembetukan karang di gigi yang bisa

menyebabkan gigi keropos, berwarna

kuning/coklat dan nafas berbau. Kegiatan ini

diawali dengan memberin gambaran umum

mengenai pentingnya menggosok gigi dan

mencuci tangan yang baik dan benar karena

biasanya pada usia dini yaitu anak-anak masih

kurang memperhatikan kesehatan badan

terutama dalam hal menggosok gigi dan

Page 149: LAPORAN KKN

145

mencuci tangan yang tidak teratur dan tidak

menggunakan perlengkapan kamar mandi.

Selanjutnya memberikan contoh praktek

bagaimana cara menggosok gigi dan mencuci

tangan yang baik dan benar, kemudian melatih

secara mandiri anak dalam mempraktekan

kegiatan tersebut sehingga terbiasa dalam

kehidupan sehari-hari. Kegiatan menggosok

gigi dan mencuci tangan ini sangat memberikan

dampak yang positif pada keluarga asuh,

terutama bagi anak-anak. Hal itu terlihat

bagaimana antusiasnya saat melakukan

kegiatan. Dari kegiatan ini anak mampu

memahami pentingnya menggosok gigi dan

mencuci tangan yang baik dan benar sekaligus

mampu mempraktekan dalam kehidupan

sehari-hari

9

Menjaga

Kebersihan

Lingkungan

Rumah

Kegiatan ini diikuti dengan sangat baik.

Keluarga asuh menjadi peduli terhadap

lingkungan rumahnya terutama anak dari

keluarga asuh dalam mengembangkan

wawasannya terhadap kebersihan lingkungan di

sekitar rumah. Perkembangan yang baik dapat

terlihat ketika dilakukan kebersihan lingkungan

bersama-sama dalam membersihkan areal

rumah dan pura, dimana kegiatan tersebut jga

dilakukan dengan mencabut rumput liar yang

menghalangi pemandangan sekitar

rumah,selain itu kegiatan kebersihan

lingkungan juga dilakukan dengan

mengajarkan anak dalam memilah sampah

organik dan sampah non organik sehingga anak

Page 150: LAPORAN KKN

146

mengetahui dan mempraktekannya dalam

kehidupan sehari-hari. Dari kegiatan ini

lingkungan rumah menjadi bersih, lingkungan

tertata dengan rapi, sampah tidak menumpuk

atau bergabung antara sampah organik dan non

organik dan juga anak mampu mempraktekan

kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

b. Hambatan Pelaksanaan Program

Secara umum pelaksanaan program yang dilaksanakan berjalan dengan lancar,

namun terdapat beberapa hambatan dalam proses pelaksanaan program ini,

hambatan-hambatan tersebut yaitu:

1. Waktu Pelaksanaan

Susahnya mengatur jadwal kegiatan bimbingan belajar karena

kemungkinan jadwal kegiatan bertabrakan dengan jadwal kegiatan

program KKN kelompok, selain itu anak-anak juga banyak membantu

orang tua di rumah, sehingga waktu untuk kegiatan bimbingan belajar

menjadi kurang.

2. Anak asuh

Selama kegiatan cluster, Anak asuh masih susah dalam beradaptasi karena

anak tersebut memiliki sifat pemalu terutama dengan orang yang baru

dikenal, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama bagi anak

tersebut untuk menyesuaikan diri dan memulai proses belajar.

c. Solusi Yang Ditawarkan Dalam Mengatasi Hambatan

Solusi yang ditawarkan dalam mengatasi hambatan-hambatan atau kendala-

kendala yang muncul adalah sebagai berikut:

1. Solusi yang ditawarkan untuk masalah waktu pelaksanaan bimbingan

adalah menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi siswa

dalam belajar karena waktu pelaksanaan yang kurang tepat, tutor

mendiskusikan jadwal mengajar dengan orang tua anak asuh dan juga

dengan anak asuh yang mengikuti bimbingan belajar.

Page 151: LAPORAN KKN

147

2. Solusi yang ditawarkan untuk masalah anak asuh yang dihadapi adalah

mencoba melakukan pendekatan intensif terhadap anak tersebut secara

terus-menerus sampai anak tersebut merasa nyaman untuk mengikuti

proses belajar mengajar.

5.2.3 HASIL DARI CLUSTER 3

Dengan diadakannya kegiatan program cluster, memberikan dampak

yang positif untuk keluarga asuh. Berdasarkan pelaksanaan program cluster

yang dilaksanakan dari tanggal 03 Juli - 02 Agustus 2015 dengan alokasi

waktu selama 98 jam, terdapat 6 program cluster dari 3 tema yang terdiri dari

kegiatan calistung, belajar dasar-dasar bhs. inggris, pelatihan tari bali,

pelatihan keterampilan membuat bunga dari kertas jagung, menggosok gigi

dan mencuci tangan yang baik dan benar, dan menjaga kebersihan

lingkungan rumah. Hasil pelaksanaan program keluarga asuh dapat penulis

paparkan dalam tabel jurnal program keluarga asuh seperti berikut :

No. Program Hasil

1 Calistung

Kegiatan calistung ini diberikan kepada anak dari

keluarga asuh yang akan segera memasuki jenjang

pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Dasar (SD)

karena dengan adanya kegiatan calistung ini sangat

bermanfaat sekali untuk keluarga asuh dimana

sangat memberikan dampak positif untuk

kedepannya. Kegiatan ini merupakan program

komplementer yaitu melengkapi kegiatan belajar

yang sudah didapatkan oleh anak dari keluarga asuh

sebelumnya. Pada kegiatan ini tahap pertama yang

dilakukan adalah melakukan perkenalan terlebih

dahulu kepada anak dari keluarga asuh dan

mengidentifikasi kendala atau permasalahan yang

dihadapi selama duduk di bangku taman kanak-

kanak (TK), setelah mengetahui kendala yang

Page 152: LAPORAN KKN

148

dihadapi, lalu kegiatan calistung yang pertama yaitu

menulis dilakukan pada minggu pertama dengan

melatih kelancaran menulis alfabet yang telah

dilatih sebelumnya dan menulis hal-hal lainnya,

kemudian kegiatan calistung kedua yaitu membaca

dilaksanakan untuk melatih kelancaran membaca

anak keluarga asuh yang masih kurang dan

selanjutnya yang terakhir yaitu menghitung berupa

penjumlahan dan pengurangan dasar. Dalam setiap

minggunya terdapat peningkatan hasil belajar anak

dari keluarga asuh yang mengikuti calistung hal ini

terlihat pada evaluasi akhir yang dilaksanakan pada

akhir kegiatan yang berkaitan tentang materi

calistung yang dilaksanakan. Anak asuh ini juga

sangat antusias mengikuti kegiatan walaupun

kegiatan dilaksanakan pada saat libur, karena hal ini

akan sangat membantu anak dalam mempersiapkan

diri menghadapi materi pelajaran di bangku sekolah

dasar (SD).

2

Belajar dasar-

dasar Bhs.

inggris

Kegiatan belajar dasar-dasar Bhs.Inggris ini

diberikan kepada anak dari keluarga asuh yang

duduk di bangku kelas 5 SD karena pada observasi

awal kendala yang dihadapi anak yaitu masih belum

mampu untuk menguasai materi dasar-dasar

Bhs.Inggris di bangku sebelumnya. Kegiatan

pertama yang dilakukan adalah melakukan pelafan

alfabet dalam bahasa inggris dan menghitung angka

dengan pengucapan bahasa inggris selanjutnya

setelah mampu menguasai, meteri yang diberikan

berupa pengenalan nama-nama anggota keluarga,

hari, bulan, buah, sayur, dan kata benda sehingga

anak mengetahui dan memahami dasar-dasar

Page 153: LAPORAN KKN

149

bahasa inggris. Dalam setiap minggunya terdapat

peningkatan hasil belajar anak dari keluarga asuh

yang mengikuti belajar dasar-dasar bhs. Inggris, hal

ini terlihat pada evaluasi akhir yang dilaksanakan

pada akhir kegiatan yang berkaitan tentang materi

pelajaran yang diberikan.

3 Pelatihan Tari

Bali

Program ini dilaksanakan untuk mengembangkan

bakat anak dari keluarga asuh dalam bidang menari,

karena selain kegiatan akademis di sekolah juga

ditunjang oleh kegiatan non akademis

(ektrakulikuler), sehingga dibutuhkan kegiatan

pelatihan tari bali untuk mengasah kemampuan

anak dari keluarga asuh dalam hal menari karena

menari merupakan keterampilan dasar yang

seharusnya dimiliki oleh masyarakat Bali untuk

melestarikan dan meningkatkan cinta akan

kebudayaan seni Bali. Kegiatan ini merupakan

program rintisan karena anak belum pernah belajar

menari sebelumnya. Pada tahap awal dilakukan

pelatihan dasar-dasar tari bali agar anak mengetahui

gerakan dasar dalam hal menari tari bali,

selanjutnya mengajarkan anak menari diiringi

dengan musik sesuai dengan irama dan gerakan

yang diajarkan. Media musik sendiri disediakan

oleh mahasiswa untuk memperlancar kegiatan

pelatihan tari bali bagi anak tersebut.

Perkembangan kegiatan ini cukup baik melihat

antusias anak dalam menari dan mengikuti setiap

materi gerakan tari yang diajarkan oleh mahasiswa.

4

Pelatihan

keterampilan

membuat

Program pelatihan keterampilan membuat bunga

dari kertas jagung dilaksanakan untuk

mengembangkat bakat anak dari keluarga asuh,

Page 154: LAPORAN KKN

150

bunga dari

kertas jagung

kegiatan ini diikuti dengan baik oleh anak dari

keluarga asuh mengingat bahwa pelatihan

membuat bunga dari kertas jagung ini merupakan

kegiatan yg pertama kali bagi anak keluarga asuh.

5

Menggosok

Gigi dan

Mencuci

Tangan yang

baik dan benar

Melalui kegiatan sanitasi dan kesehatan lingkungan

berupa kegiatan menggosok gigi dan mencuci

tangan yang baik dan benar sangat membantu anak-

anak dari keluarga asuh dalam menajaga kesehatan

badan, karena bakteri yang tersebar banyak melalui

tangan dan pembetukan karang di gigi yang bisa

menyebabkan gigi keropos, berwarna kuning/coklat

dan nafas berbau. Kegiatan ini diawali dengan

memberin gambaran umum mengenai pentingnya

menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik dan

benar karena biasanya pada usia dini yaitu anak-

anak masih kurang memperhatikan kesehatan badan

terutama dalam hal menggosok gigi dan mencuci

tangan yang tidak teratur dan tidak menggunakan

perlengkapan kamar mandi. Selanjutnya

memberikan contoh praktek bagaimana cara

menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik dan

benar, kemudian melatih secara mandiri anak dalam

mempraktekan kegiatan tersebut sehingga terbiasa

dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan menggosok

gigi dan mencuci tangan ini sangat memberikan

dampak yang positif pada keluarga asuh, terutama

bagi anak-anak. Hal itu terlihat bagaimana

antusiasnya saat melakukan kegiatan. Dari kegiatan

ini anak mampu memahami pentingnya menggosok

gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar

sekaligus mampu mempraktekan dalam kehidupan

sehari-hari

Page 155: LAPORAN KKN

151

6

Menjaga

Kebersihan

Lingkungan

Rumah

Kegiatan ini diikuti dengan sangat baik. Keluarga

asuh menjadi peduli terhadap lingkungan rumahnya

terutama anak dari keluarga asuh dalam

mengembangkan wawasannya terhadap kebersihan

lingkungan di sekitar rumah. Perkembangan yang

baik dapat terlihat ketika dilakukan kebersihan

lingkungan bersama-sama dalam membersihkan

areal rumah dan pura, dimana kegiatan tersebut jga

dilakukan dengan mencabut rumput liar yang

menghalangi pemandangan sekitar rumah,selain itu

kegiatan kebersihan lingkungan juga dilakukan

dengan mengajarkan anak dalam memilah sampah

organik dan sampah non organik sehingga anak

mengetahui dan mempraktekannya dalam

kehidupan sehari-hari. Dari kegiatan ini lingkungan

rumah menjadi bersih, lingkungan tertata dengan

rapi, sampah tidak menumpuk atau bergabung

antara sampah organik dan non organik dan juga

anak mampu mempraktekan kegiatan tersebut

dalam kehidupan sehari-hari.

d. Hambatan Pelaksanaan Program

Secara umum pelaksanaan program yang dilaksanakan berjalan dengan lancar,

namun terdapat beberapa hambatan dalam proses pelaksanaan program ini,

hambatan-hambatan tersebut yaitu:

1. Waktu Pelaksanaan

Susahnya mengatur jadwal kegiatan bimbingan belajar karena

kemungkinan jadwal kegiatan bertabrakan dengan jadwal kegiatan

program KKN kelompok, selain itu anak-anak juga banyak membantu

orang tua di rumah, sehingga waktu untuk kegiatan bimbingan belajar

menjadi kurang.

Page 156: LAPORAN KKN

152

e. Solusi Yang Ditawarkan Dalam Mengatasi Hambatan

Solusi yang ditawarkan dalam mengatasi hambatan-hambatan atau kendala-

kendala yang muncul adalah sebagai berikut:

1. Solusi yang ditawarkan untuk masalah waktu pelaksanaan bimbingan

adalah menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam

belajar karena waktu pelaksanaan yang kurang tepat, tutor mendiskusikan

jadwal mengajar dengan orang tua anak asuh dan juga dengan anak asuh yang

mengikuti bimbingan belajar.

5.2.4 HASIL DARI CLUSTER 4

A. Hasil

Pembagian keluarga asuh pada Mahasiswa KKN di Desa Antapan

dilakukan dengan meminta bantuan kepada Kepala Desa. Kepala Desa

menunjuk beberapa Banjar yang sedianya akan dipilih beberapa keluarga

dalam Banjar tersebut yang akan dijadikan keluarga asuh. Pemilihan

keluarga asuh dipilih oleh Kepala Dusun, keluarga yang dipilih yaitu

keluarga yang memiliki tingkat ekonomi rendah.

Banjar-banjar yang dipilih yaitu Banjar Gelogor dan Nanjar

mayungan Let. Penulis mendapatkan keluarga asuh dari Banjar Gelogor

yaitu keluarga I made winaya, I Wayan Subagia, I gede Arbi Tilaraja, I

Made Sudi dan di Bajara Mayungan Let yaitu I Ketut Rawan, I wayan

wardana, I Kadek Sudiarta.

No Program Hasil

1 Bimbingan

Belajar

Calistung

Kegiatan bimbingan belajar CALISTUNG ini

diberikan kepada anak-anak dari keluarga asuh

yang mana anak dari keluarga asuh, sebagian

besar masih berada pada jenjang pendidikan

Sekolah Dasar (SD) da nada juga yang baru akan

masuk ke jenjang sekolah. Mater-materi

pelajaran yang digunakan dalam bimbingan

belajar ini dipersiapkan oleh mahasiswa KKN.

Selain itu juga menggunakan buku-buku

Page 157: LAPORAN KKN

153

pelajaran dari anak-anak sendiri. Dalam kegiatan

bimbingan belajar ini antusias anak-anak sangat

tinggi dan hasil belajarnya mengalami

peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari tes

yang diberikan pada awal bimbingan dan tes

evaluasi yang diberikan pada akhir kegiatan

bimbingan.

2 Cara Mencuci

Tangan dan

Menggosok

Gigi yang Benar

Sejak Dini

Kegiatan mencuci tangan dengan 7 langkah

sangat membantu anak-anak dan juga orang tua

akan pentingnya menjaga kebersihan tangan

setelah melakukan aktifitas di luar rumah

ataupun dilingkungan rumah. Salah satunya

diawali dengan mencuci tangan dengan baik dan

benar. Kegiatan mencuci tangan ini sangat

memberikan dampak yang positif pada keluarga

asuh, terutama bagi anak-anak. Hal itu terlihat

bagaimana antusiasnya saat melakukan kegiatan.

Untuk memudahkan anak-anak mengingat cara

mencuci tangan dengan cara 7 langkah tersebut,

kegiatan disisipi dengan gerak dan lagu sehingga

bisa menambah kegiatan semakin menarik.

Dalam program ini juga memberikan informasi

betapa pentingnya menngosok gigi minimal dua

kali dalam seharing untuk menjaga kesehatan

gigi dan mulut.

3 Pengenalan

Dasar-dasar

Bahasa Inggris

Kegiatan pengenalan dasar-dasar Bahasa Inggris

diberikan kepada anak-anak dari keuarga asuh.

Materi yang diajarkan yaitu mulai dari

pengenalan alphabet, anggota keluarga dan

nama-nama binatang. Dalam kegiatan

pembelajaran antusias anak-anak sangat besar

karena dalam proses pembelajaran anak-anak

Page 158: LAPORAN KKN

154

disuguhkan dengan banyak gambar dengan

warna yang menarik

4 Bimbingan

Belajar Menulis

dan Membaca

Aksara Bali

Hasil yang diperoleh dari program Bimbingan

Belajar Menulis dan Membaca Aksara Bali dapat

disimpulkan bahwa dari setiap keluarga asuh

adalah dari setiap anak yang diajarkan ternyata

belum semuanya bisa membaca dan menulis

akasara Bali. Dengan pelatihan yang rutin dari

setiap keluarga maka anak-anak tersebut dapat

secara cepat mengerti membaca dan menulis

akasara Bali.

5 Bimbingan

Belajar

Membuat

Klatkat

Hasil yang diperoleh dari Bimbingan Belajar

Membuat Klatkat adalah anak dari setiap

keluarga asuh yang diberikan bimbingan

membuat klatkat, ternyata setiap anak cepat

mengerti dan bisa mempraktekan cara membuat

berbagai jenis klatkat yang diajarkan.

6 Bimbingan

Belajar

Membuat

Ketupat

Hasil yang diperoleh dari Bimbingan Belajar

Membuat Ketupat terutama anak-anak yang

perempuan sangat senang diajarkan membuat

ketupat, selain ketupat yang sudah biasa dubuat

oleh mereka dengan diberikan bimbingan dari

para mahasiswa KKN, anak-anak dari keluarga

asuh belajar membuat berbagai jenis ketupat

yang belum pernah mereka buat selama ini. Dan

ternyata mereka cepat tanggap dan bisa

membuat ketupat dengan cepat diiringi dengan

pelatihan yang rutin diberikan pada mereka.

7 Pelatihan dan

Pengenalam

Microsoft Word

Hasil dari pelatihan dan pengenalamn Microsof

Word pada anak asuh adalah anak anak merasa

antusias karena ini merupakan pengalaman

Page 159: LAPORAN KKN

155

pertama mereka dalam mengenal Microsoft

Word dank arena antusias tersebut pelatihan

menjadi efektif dan anak dari keluarga asuh

lebuh mudah dalam memahami.

8 Pelatihan Tari

Kreasi

Dalam proses pelatihan tari kreasi, anak asuh

cepat memahami latihannya, dikaranakan

memang anak asuh sudah memiliki bakat seni

dan juga antusias anak asuh yang besar dalam

melakukal latihan tari kreasi

9 Pelatihan

Pembuatan

Kerajinan

Tangan

Kegiatan pembuatan kerajinan tangan membuat

gelang dari tali berjalan dengan lancer

dikaranakan antusias anak asuh yang besar dan

juga dikarenakn ketertarikan anak asuh denagn

warna tali yang berpariasi sehingga

mempermudah dalam proses pelatihan membuat

kerajinan tangan.

B. Hambatan Pelaksanaan Program

Secara umum pelaksanaan program yang dilaksanakan berjalan

dengan lancar. Namun terdapat beberapa hambatan dalam proses

pelaksanaan program ini, hambatan-hambatan tersebut yaitu:

1. Waktu Pelaksanaan

Susahnya mencari waktu yang tepat supaya keluarga asuh berada

dirumahnya. Karena keluarga asuh juga bekerja keladang dan anak-

anaknya juga ikut membantu orangtuanya bekerja diladang, sehingga

sehingga mengalami sedikit hambatan saat melansungkan program

2. Anak Asuh

a. Anak asuh cepat bosan ketika belajar

Anak asuh cepat bosan ketika mengikuti bimbingan belajar

calistung ini karena tingkat konsentrasi anak yang masih rendah

diakibatkan oleh usia yang masih anak-anak. Hal tersebut

Page 160: LAPORAN KKN

156

menyulitkan tutor dalam menarik perhatian anak asuh untuk

belajar.

b. Anak asuh tidak mau diajak langsung belajar

Sifat anak asuh yang masih anak-anak masih lebih suka bermain-

main. Hal ini menyebabkan perlu waktu beberapa saat untuk memulai

bimbingan belajar.

C. Solusi yang Ditawarkan untuk Mengatasi Hambatan

Adapun beberapa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi

hambatan-hambatan di atas yaitu:

1. Menyelingi dengan nyanyian, permainan, dan gambar di tengah-tengah

pelajaran sehingga anak asuh tidak cepat bosan untuk belajar.

2. Menemani anak asuh bermain sambil membujuk anak asuh agar

memulai belajar dengan menunjukkan hal-hal yang menarik mengenai

pelajaran yang akan dilakukan.

Page 161: LAPORAN KKN

157

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Setelah melaksanakan kegiatan kuliah kerja Nyata (KKN) di Desa

Antapan yang dilakukan melalui observasi pada akhirnya dapat di tarik

kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi pembaca

pada umumnya dan bagi para peserta kuliah kerja nyata (KKN) pada

khususnya, adapun kesimpulan yang kami dapatkan antara lain:

1. Desa Antapan merupakan daerah yang sedang berkembang dalam sektor

pertanian dan penduduknya masih kuat dalam keagamaannya.

2. Desa Antapan, merupakan masyarakat yang peduli akan pendidikan

formal wajib 12 tahun namun sebagian masyarakatnya masih belum paham

akan wajibnya pendidikan bagi anak.

3. Sarana dan prasarana cukup memadai untuk melaksanakan kuliah kerja

nyata (KKN) karena di Desa Antapan tidak jauh dari pusat Kecamatan.

4. Respon masyarakat terhadap peserta KKN sangat baik dan mendukung

dalam setiap program yang kami lakukan.

5. Sebagian besar kehidupan masyarakat sudah baik yang pada intinya masih

banyak kegiatan gotong royong dalam menyelesaikan kegiatan yang

bersifat umum dan keagamaan.

6. Program kerja yang kami lakukan mencangkup 3 tema yaitu Pendidikan,

Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan, dan Sosial Budaya.

7. Jumlah program kerja dari 3 tema berjumblah 6/7

6.2 SARAN

Saran kami sebagai peserta KKN yang masih kurang pengalaman

dalam bidang kemasyarakatan semoga dapat dijadikan pengalaman. Dengan

segala hormat dan kerendahan hati berikut ini kami mengemukakan beberapa

saran-saran yang mudah-mudahan dapat menjadi bahan pertimbangan dan

perhatian bagi kesejahtraan masyarakat itu sendiri, adapun saran-saran kami

selaku peserta KKN adalah sebagia berikut:

Page 162: LAPORAN KKN

158

1. Masyarakat.

a. Untuk terus meningkatkan saling pengertian dan kerja sama antara

masyarakat dengan aparat desa.

b. Untuk terus mendukung setiap usaha peningkatan mutu pendidikan

baik pengajaran formal maupun les-les (Bimbingan Belajar) secara

informal.

c. Untuk terus memelihara dan memanfaatkan hasil-hasil pembangunan desa

maupun pemerintah yang termasuk di dalamnya hasil-hasil program KKN.

d. Perlu meningkatkan pengertian kepada masyarakat, bahwa kehadiran

mahasiswa KKN di Desa Antapan adalah sebagai motivator dan

dinamisator di Desa Antapan bukan untuk mengerjakan program fisik saja.

e. Untuk menjaga keharmonisan dan toleransi yang tinggi dalam

kehidupan masyarakat.

2. Lembaga

a. Guna meningkatkan keberhasilan program KKN di desa, hendaknya

bimbingan dan monitoring dari panitia KKN dan Dosen Pembimbing

diintensifkan lagi.

b. Panitia harus memberi sanksi yang tegas kepada mahasiswa KKN

yang melanggar aturan dan mencemarkan nama lembaga.

3. Mahasiswa.

a. Mahasiswa KKN selanjutnya diharapkan dapat memberikan hasil

yang nyata pada masyarakat dan juga mereka dapat lebih

mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

b. Mahasiswa KKN hendaknya dapat menjaga nama baik pribadi

maupun nama baik almamater.

Page 163: LAPORAN KKN

1

PETA