Upload
nurulrahmalia
View
32
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hfg
Citation preview
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS II
DI PADUKUHAN NGIRENG-IRENG, PANGGGUNGHARJO, SEWON,
BANTUL YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Kelompok IV
1. Agus Hardinata (P07120112042)
2. Clara Tyas Eviningrum (P07120112050)
3. Dwi Ratna Widiastuti (P07120112054)
4. Febrianti Eka Wulandari (P07120112059)
5. Nurul Dian Rahmalia Ikawati (P07120112068)
6. Palupi Fitri Kusumaningtiyas (P07120112069)
7. Riski Oktafian (P07120112075)
8. Suci Kurniawati (P07120112076)
9. Utita Agustina (P07120112079)
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2014
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS II
DI PADUKUHAN NGIRENG-IRENG
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Data Geografi
a. Lokasi
1) Provinsi Daerah Tingkat I : Daerah Istimewa Yogyakarta
2) Kabupaten : Bantul
3) Kecamatan : Sewon
4) Kelurahan : Panggungharjo
5) RT : 1, 2
b. Luas wilayah : 30,5810 Ha
c. Batas daerah :
1) Utara : kampus ISI dan dusun
glondong
2) Selatan : Dusun Bulak Cabean
3) Barat : Dusun Geneng
4) Timur : Jalan Parangtritis dan
Dusun Cabean
d. Keadaan tanah menurut pemanfaatannya
1) Sawah / pertanian : 16,380 Ha
2) Tegalan : 3,5650 Ha
3) Pekarangan : 10,636 Ha
4) Makam : 5 makam
5) Tambak : Tidak ada
6) Pemukiman : 8 Ha
7) Rawa – rawa : Tidak ada
e. Keadaan tanah menurut jenisnya
1) Tanah kering : Tidak ada
2) Tanah basah/subur : Ada
3) Tanah kapur : Tidak ada
4) Tanah pasir : Ada
2. Demografi
a. Jumlah penduduk : 1078 jiwa
Berdasarkan jenis kelamin
1) Laki – laki : 517 jiwa
2) Perempuan : 561 jiwa
Berdasarkan kelompok usia
Kelompok
UmurLaki-laki Perempuan Jumlah
< 1 12 6 18
1-5 42 25 67
>5-12 12 10 22
>12-18 22 8 30
>18-55 8 11 19
>55 9 11 20
Berdasarkan agama
1) Islam : 100 jiwa
2) Kristen : -
3) Katholik : -
4) Hindu : -
5) Budha : -
b. Kepadatan penduduk :
c. Pertambahan penduduk : 35
3. Lingungan Fisik
a. Sumber air dan air minum
1) Penyediaan air bersih
a) PAM
100% warga RT 01 dan 02 tidak ada yang menggunakan air
dari PDAM.
b) Sumur
85% warga menggunakan sumur gali sebagai sumber air,
sedangkan 15% warga menggunakan sumur pompa sebagai
sumber air. 17% warga menggunakan sumur pompa sebagai
persediaan air minum dan 83% warga menggunakan sumur
gali sebagai persediaan air minum.
2) Kualitas fisik air bersih
a) Memenuhi syarat kesehatan
100% kualitas air warga memenuhi kesehatan yaitu tidak
berasa dan tidak berbau. 99% air minum tidak berwarna.
b) Tidak memenuhi syarat kesehatan
1% warga kualitas minum tidak memenuhi syarat kesehatan
yaitu berwarna.
3) Pengelolaan air minum
a) Dimasak
98% pengelolaan air minum warga dimasak.
b) Tidak dimasak
Sebanyak 2% saja pengelolaan air minum warga tidak dengan
dimasak.
c) Lain – lain: -
4) Tempat penampungan air
a) Jenis tempat penampungan air
55% warga di RT 01 dan 02 memakai bak untuk
penampungan dan 45% warganya menggunakan ember untuk
penampungannya.
b) Kondisi
29% warga RT 01 dan 02 tempat penampungannya tertutup
dan 71% terbuka.
c) Pengurasan dalam seminggu
Sebagian besar warga menguras bak mandinya setiap
minggunya, namun ada juga yang mengurasnya sebulan
sekali. Sebanyak 52% warga di RT 01 dan 02 mengurasnya
seminggu sebanyak 2 kali, sedangkan yang lebih dari 3 kali
hanya 37%. Ada warga yang memiliki burung mengatakan
jarang mengganti tempat air minum burungnya tetapi hanya
ditambah air tanpa membersihkannya terlebih dahulu. Ada
pula yang mengatakan membersihkan tempat air minum
burung 2-3 minggu sekali.
d) Jentik nyamuk
12% warga RT 01 dan 02 dalam tempat penampungan airnya
terdapat jentik nyamuk dan 88% tdak terdapat jentik nyamuk.
e) Kondisi air tampungan
99% tampungan air bersih.
5) Pembuangan Limbah
a) Kebiasaan membuang sampah
(1) Ditimbun
4% warga membuang sampah dengan cara ditimbun.
(2) Dibakar
78% warga membuang sampah dengan cara dibakar.
Warga mengatakan membuang sampah di “jugangan”
depan rumah atau di pojokan dusun yang sudah ada
tempat pembuangan lalu dibakar.
(3) Tempat sampah umum
Hanya 2% warga membuang sampah di tempat sampah
umum.
(4) Sembarangan
7% warga membuang sampah di sembarang tempat.
Warga mengatakan terkadang dibuang di dekat sawah
karena banyak yang buang sampah disana. Di dekat sawah
tampak kubangan air yang bertumpukan sampah tidak
terawat.
(5) Diangkut petugas
Sebanyak 5% warga membuang sampah di tempat sampah
sendiri lalu dibawa oleh petugas sampah yang ada di
sekeliling dusun atau RT.
(6) Sungai
Sebanyak 4% warga membuang sampah di sungai. Warga
mengatakan membuang sampah di sungai atau terkadang
di aliran air yang ada di depan rumah.
b) Pembuangan air limbah
2% warga membuang air limbah di got, 11% di sungai, 87% di
penampungan, 34,3% dikebun dan di kolam. Warga RT 01 dan
02 mempunyai tempat penampungan sendiri khusus untuk
kedua RT tersebut. Penampungan tersebut dinamakan IPAL
dan tempat itu untuk saluran pembuangan sebagai septitenk
dan juga saluran pembuangan air limbah.
6) Kandang ternak
50% warga mempunyai kandang ternak, baik ternak ayam,
kambing, maupun burung. Sebanyak 88% kandang terletak di luar
rumah dan 6% terletak di dalam rumah. Kondisi kandang ternak
58% milik warga terawat dan sisanya sebanyak 42% kondisi
kandang tidak terawat. Kebanyakan pada RT 01 dan 02
mempunyai ternak ayam yang tidak terawat karena banyaknya
kotoran ayam dan ayam yang berkeliaran di sekitar rumah warga,
terkadang bau busuk. Ada beberapa warga mengatakan kadang
membersihkan kotoran dan kandang ternak tanpa memakai APD.
7) Jamban
Sebanyak 98% warga memiliki jamban yang terdiri dari 73%
berupa septic tank dan 25% berupa WC cemplung serta 2% warga
tidak memiliki jamban sendiri. Warga mengatakan menumpang di
rumah orangtuanya. Warga yang tidak memiliki jamban buang air
besar di sungai. Kondisi jamban 92,9% terawat dan 7,1% tidak
terawat. Warga mengatakan membersihkan jamban seminggu
sekali. Dari hasil pengamatan kondisi jamban sebagian besar
bersih namun masih ada jamban yang kotor dan agak berbau.
8) Keadaan rumah
Sebanyak 76% warga yang mempunyai rumah sendiri, 23% hanya
menumpang baik di rumah orang tua atau di rumah saudara, dan
1% menyewa rumah. Sebanyak 97% dinding rumah terbuat
dengan tembok penuh, 2% dinding dengan tembok dan triplek, dan
1 % dinding dengan gedhek/bilik. Kondisi lantai rumah terdiri dari
2% rumah berlantai tanah, 39% rumah dengan lantai
semen/plester, dan 59% rumah dengan lantai berupa keramik.
Kondisi jendela sebanyak 38% luas jendela <10% luas lantai dan
62% luas jendela >10% dari luas lantai. Dari kondisi jendela
maupun lubang angin, 81% cahaya dapat masuk kedalam rumah
dan sisanya 19% cahaya matahari tidak masuk kedalam rumah.
Kondisi kebersihan dalam rumah 56% bersih. Sebanyak 44%
kebersihan rumah kotor, apabila kotor 26,4% dikarenakan
banyaknya sisa makanan, 87% karena debu, dan sebanyak 12,6%
karena sampah. Terlihat banyak baju yang digantung disetiap
sudut rumah. Mayoritas penduduk memelihara burung.
9) Halaman rumah
Sebanyak 41,6% warga tidak memanfaatkan pekarangan rumah
dan 58,4% warga memanfaatkan pekarangan yaitu 16,5%
menanam sayuran, 4,7% menanam toga, 31,8% menanam bunga
dan 28,2% menanam buah-buahan di pekarangan rumah.
Kebersihan pekarangan rumah warga 75,5% bersih dan 24,5%
tidak bersih.
4. Pendidikan
a. Penduduk berdasarkan pendidikan (usia sekolah)
1) Penduduk sekolah : -
2) Penduduk tidak sekolah :-
b. Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan formal
1) Tidak tamat SD : 24%
2) SD : 36%
3) SLTP :15%
4) SLTA : 22%
5) PT : 3%
5. Fasilitas umum dan kesehatan
a. Fasilitas umum
1) Sarana pendidikan formal
Bapak Dukuh di Ngireng-ireng mengatakan belum terdapat fasilitas
umum untuk sarana pendidikan formal. Untuk pendidikan non
formal terdapat PAUD sebagai sarana pendidikan informal.
2) Organisasi sosial
Menurut Bapak Dukuh Dusun Ngireng-ireng memiliki 1 kelompok
karang taruna yaitu taruna karya, kegiatannya berupa pertemuan
rutin yang diselenggarakan di awal bulan pada minggu pertama.
Selain itu dusun Ngireng-ireng juga memiliki organisasi PKK
Dusun yang diadakan setiap tanggal 11, LPMD diadakan setiap
malam rabu pahing, posyandu balita diadakan setiap tanggal 14,
dan posyandu lansia diadakan setiap hari minggu setelah tanggal
14. Selain kegiatan tersebut ada juga kegiatan yang diadakan
setiap RT, yaitu unruk RT 01 diadakan setiap malam minggu
pahing, RT 02 diadakan setiap Malam Minggu wage, RT 03 setiap
kamis kliwon, RT 04 setiap Jumat pon, RT 05 setiap jumat kliwon,
RT 06 setiap Selasa Kliwon, dan RT 07 setiap Jumat legi.
3) Sarana ibadah
Dusun memiliki masjid yang berjumlah 2 buah dan musolla
berjumlah 1 buah, namun tidak memiliki vihara, gereja dan pura.
4) Sarana olahraga
Dusun Ngireng-ireng tidak memiliki tempat untuk olah raga.
Sebelumnya didusun ngireng-ireng memiliki tempat olah raga
lapangan badminton namun sudah diambil oleh pemilik tanahnya.
sekarang jika ada warga yang ingin berolah raga badminton di
balai desa dan jika warga ingin sepak bola memakai gedung
rektorat ISI.
5) Sarana rekreasi
Dusun Ngireng-ireng mempunyai satu tempat wisata kuliner yaitu
mangut lele yang terletak di RT 04.
6) Tempat umum dan industri
Tidak adanya terminal, pasar, maupun kelompok industri di dusun
Ngireng-ireng.
b. Fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan terdekat yang di kunjungi oleh warga dusun
Ngireng-ireng RT 01 dan 02 yaitu 96% mengunjungi Puskesmas, 3%
dokter praktek, dan 1% mengunjungi perawat. Masyarakat RT 01 dan
02 terdaftar dalam kawasan Puskesmas Sewon II, tetapi banyak warga
yang memilih untuk ke Puskesmas Sewon I karena lebih dekat.
Masyarakat umumnya pergi ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan
ataupun sakit. Sebelum ke fasilitas kesehatan 64% warga membeli
obat bebas di warung dan 8% warga meminum jamu.
6. Sosial ekonomi
a. Karakteristik pekerjaan
4) Jenis pekerjaan
i. PNS / ABRI : ± 5%
ii. Pegawai swasta : ± 12%
iii. Wiraswasta : ± 7%
iv. Petani (sawah / tambak) : ± 8%
v. Pedagang : ± 3%
vi. Jasa : ± 52%
vii. Lain – lain sebutkan : ± 62% sebagai buruh
b. Penghasilan rata – rata per bulan
Penghasilan rata-rata per bulan warga 39% <500.000,- , 42%
penghasilan rata-rata 500.000 – 1.000.000,-, dan 19% warga
berpenghasilan >1.000.000,-
7. Keamanan dan Transportasi
a. Keamanan
Dusun Ngireng-ireng memiliki sistem keamanan bersama berupa Pos
Kampling yang dilakukan secara bergiliran oleh warga kecuali RT 03
dan 06 dikarenakan jumlah KKnya hanya berjumlah sedikit. Selain itu
terdapat kantor polisi yang berada sekitar 2 km dari Dusun Ngireng-
ireng.
b. Transportasi
1) Fasilitas transportasi
Jalan yang terdapat di RT 01 dan 02 merupakan jalan setapak
yang berupa semen, ada juga jalan kecil diantara rumah-rumah
warga yang berupa tanah. RT 01 dan 02 merupakan daerah yang
dekat dengan jalan raya Parangtritis yaitu sekitar 500 meter.
5) Alat transportasi yang dimiliki masyarakat
Sebagian masyarakat di RT 01 dan 02 memiliki sepeda motor
sebagai alat transportasi utama sebanyak 82%, sebagian kecil
sebanyak 8% mempunyai sepeda. Ada juga beberapa warga yang
memiliki mobil (<5 warga) hanya sebanyak 4%. Sementara untuk
berpergian jauh dan memeriksakan diri kebanyakan mengendarai
sepeda motor.
8. Komunikasi
a. Fasilitas komunikasi yang ada di masyarakat
Sebagian besar warga RT 01 dan 02 sudah memiliki fasilitas
komunikasi seperti TV, radio dan handphone.
b. Teknik penyampaian informasi kepada masyarakat
Di dusun Ngireng-ireng untuk penyampaian informasinya dilakukan
dengan menempelkan informasi tersebut dipapan pengumuman atau
menyiarkan di Masjid.
9. Peran Serta Masyarakat
Sebanyak 15 orang di Dusun Ngireng-ireng menjadi kader kesehatan.
Lebih dari 10-12 orang yang mengikuti dasawisma maupun menjadi ibu-
ibu PKK dusun.
10. Adat Istiadat yang berhubungan dengan kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Dukuh Dusun Ngireng-ireng
juga memiliki tradisi seperti selamatan yang berupa genduren, selapanan,
wiwitan, peringatan kematian, rembug desa dan gotong royong setiap
sebulan sekali.
11. Data Status Kesehatan
a. Kesehatan Ibu dan Anak
1) Jumlah ibu hamil : - orang
2) Jumlah balita : 85 orang
3) Pemeriksaan balita ke posyandu/puskesmas
a) Teratur : Pemeriksaan balita dilakukan secara teratur di
posyandu setiap tanggal 14 per bulannya.
b) Tidak teratur: -
4) Kelengkapan imunisasi Balita
Seluruh Balita sudah diberikan imunisasi lengkap sesuai umur.
5) Status gizi balita berdasarkan KMS
Balita yang ada di RT 01 dan 02 tidak ada BGM atau balita yang
kekurangan gizi. Sebanyak 88,5% balita dengan gizi baik dan
11,5% balita dengan gizi sedang.
b. Keluarga Berecana
1) Jumlah PUS : 42 pasangan
2) Keikutsertaan PUS pada program KB
Sebanyak 59% pasangan usia subur menggunakan KB. Alasan
pasangan yang tidak mengikuti KB antara lain masih bingung
dalam memilih KB, merencanakan kehamilan, takut, dan ada
pasangan yang mempunyai riwayat kista atau perdarahan.
3) Jenis kontrasepsi yang diikuti
Jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah KB
suntik sebesar 40%. Terdapat pasangan usia subur yang
menggunakan IUD sebesar 28%, 20% KB pil, dan 12% berupa
tubektomi. Salah satu pasangan usia subur yang tidak KB
mengatakan karena mereka masih bingung untuk menentukan alat
KB yang akan digunakan.
c. Kesehatan gigi
1) Anak pra sekolah
Sehat
Tidak sehat
2) Anak sekolah
Sehat
Tidak sehat
3) Ibu hamil
Sehat
Tidak sehat
d. Kesehatan Remaja
1) Jumlah penduduk usia remaja: 22 orang
2) Jenis kegiatan penduduk remaja mengisi waktu luang
Sebagian besar kelompok remaja mengikuti kegiatan karang
taruna untuk mengisi waktu luang.
√
√
e. Kesehatan Lansia
1) Jumlah Penduduk Usia Lanjut
Jumlah lansia berdasarkan umur yaitu 60-70 th sebanyak 14 orang
dan >70th sebanyak 18 orang.
2) Keadaan Kesehatan Lansia
Sebanyak 43,8% memiliki keluhan masalah kesehatan. Dua orang
lansia menderita penyakit asma, sementara 4 orang mempunyai
penyakit hipertensi, 2 orang mengalami gangguan penglihatan
yang disebabkan oleh katarak, 4 orang lansia menderita penyakit
reumatik, dan 2 orang lansia mempunyai penyakit Arthritis.
Beberapa lansia mengalami penyakit lainnya seperti batuk-batuk,
gatal-gatal, maag.
3) Kegiatan pada Lansia
Kegiatan yang biasa dilakukan lansia yaitu 7 orang berkebun, 14
orang jalan-jalan, seorang lansia 1 senam, dan beberapa lansia
melakukan kegiatan lain seperti bersih-bersih rumah, nonton tv,
sepedaan, dan tiduran.
4) Fasilitas Posyandu Lansia
Di dusun Ngireng-ireng terdapat posyandu lansia yang diadakan
setiap minggu setelah tanggal 14 setiap bulan. Sebanyak 35%
lansia mempunyai kelompok usia lanjut dan rutin ke posyandu
karena disana terkadang ada senam lansia. Sebagian lansia
mengatakan yang lebih banyak datang ke posyandu adalah lansia
perempuan, karena jarang lansia laki-laki datang ke posyandu.
f. Distribusi Penyakit Di Masyarakat
Berdasarkan data dari puskesmas pada bulan Januari-Juni 2014, di
RT 01 dan 02 Ngireng-ireng penyakit yang paling sering terjadi
adalah:
Penyakit Jumlah penderita
hipertensi esensial 11
adhesive capsulitis of shoulder 7
nasofaringitis akut 5
polyneuropathy unspecified 2
sindroma sakit kepala lainnya 2
Dispepsia 2
disturbances in tooth eruption 2
demam tanpa sebab yang jelas 2
Myalgia 2
ANALISIS DATA
No Data Masalah Penyebab1 Minggu, 26 April 2015
10.35
DS:- Warga mengatakan
menguras bak mandi setiap 2 kali dalam seminggu.
- Ada salah satu warga yang mengatakan “saya mengurasnya kadang sebulan sekali atau setiap 2 minggu sekali”.
- Kepala dusun mengatakan RT 01 dan 02 untuk sanitasinya masih kurang dan ada salah satu warganya yang terkena DB
- Beberapa warga mengatakan jarang mengganti tempat air minum burungnya tetapi hanya ditambah air tanpa membersihkannya terlebih dahulu.
- Warga mengatakan “biasanya ya cuma 2 sampai 3 minggu baru di ganti, Mbak...”
DO:- Berdasarkan hasil
pendataan warga 12% bak kamar mandi rumah warga terdapat jentik nyamuk.
- 71% bak penampungan milik warga dalam keadaan terbuka
- Terdapat sampah yang berserakan dan dibuang disungai
- Terlihat banyak penduduk memelihara burung di dalam
Minggu, 26 April 201510.35
Resiko penyebaran penyakit demam berdarah di RT 01 dan 02 Ngireng-ireng
Minggu, 26 April 201510.35
Perilaku masyarakat kurang memelihara kebersihan lingkungan
rumah maupun luar rumah- Terlihat banyak baju yang
digantung disetiap sudut rumah
2 Minggu, 26 April 201510.35
DS: Warga mengatakan:- Banyak tikus di rumah- Wajar banyak tikus, soalnya
dekat sawah- Kadang membersihkan
kandang beserta kotoran tanpa memakai APD
DO:- Dari data Puskesmas, pada
tahun 2013 ada 1 warga yang meninggal karena leptospirosis
- Dari data Puskesmas, pada tahun 2014 ada 1 warga yang terkena leptospirosis
- Dari data yang didapatkan sebanyak 11% warga di RT 01 dan 02 mempunyai mata pencaharian buruh tani dan sering kontak dengan air irigasi, rumput dan sawah
- Dari data yang didapatkan sebanyak 11% warga RT 01 dan 02 yang mempunyai mata pencaharian buruh tani jarang menggunakan alas kaki saat bekerja disawah
- Kondisi kandang ternak 58% milik warga terawat karena sering dibersihkan
Minggu, 26 April 201510.35
Resiko terjadinya penyakit Leptospirosis RT 01 dan 02 Ngireng-ireng
Minggu, 26 April 201510.35
Kurang pengetahuan masyarakat tentang penyakit berbasis lingkungan: leptospirosis
3 DO: Perlunya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PENAPISAN
Dx Sesuai
peran
CHN
Risiko
terjadi
Risiko
parah
Potensi
u/
penkes
Minat
masyarakat
Sesuai
program
pemerintah
Kemungkinan
diatasi
Tersedianya Sumber Total
nilaiTempat Dana Waktu Fasilitas Petugas
1. 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 53
2. 5 4 3 4 3 5 3 5 5 4 5 5 51
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko terjadinya penyakit Leptospirosis RT 01 dan 02 Ngireng-ireng
berhubungan dengan Kurang pengetahuan masyarakat tentang penyakit
berbasis lingkungan: leptospirosis ditandai dengan:
DS: Warga mengatakan:
- Banyak tikus di rumah
- Wajar banyak tikus, soalnya dekat sawah
- Kadang membersihkan kandang beserta kotoran tanpa memakai APD
DO:
- Dari data Puskesmas, pada tahun 2013 ada 1 warga yang meninggal
karena leptospirosis
- Dari data Puskesmas, pada tahun 2014 ada 1 warga yang terkena
leptospirosis
- Dari data yang didapatkan sebanyak 11% warga di RT 01 dan 02
mempunyai mata pencaharian buruh tani dan sering kontak dengan air
irigasi, rumput dan sawah
- Dari data yang didapatkan sebanyak 11% warga RT 01 dan 02 yang
mempunyai mata pencaharian buruh tani jarang menggunakan alas kaki
saat bekerja disawah
- Kondisi kandang ternak 58% milik warga terawat karena sering
dibersihkan
2. Resiko penyebaran penyakit demam berdarah di RT 01 dan 02 Ngireng-
ireng berhubungan dengan perilaku masyarakat kurang memelihara
kebersihan lingkungan ditandai dengan :
DS:
- Warga mengatakan menguras bak mandi setiap 2 kali dalam seminggu.
- Ada salah satu warga yang mengatakan “saya mengurasnya kadang
sebulan sekali atau setiap 2 minggu sekali”.
- Kepala dusun mengatakan RT 01 dan 02 untuk sanitasinya masih kurang
dan ada salah satu warganya yang terkena DB
- Beberapa warga mengatakan jarang mengganti tempat air minum
burungnya tetapi hanya ditambah air tanpa membersihkannya terlebih
dahulu.
- Warga mengatakan “biasanya ya cuma 2 sampai 3 minggu baru di ganti,
Mbak...”
DO:
- Berdasarkan hasil pendataan warga 12% bak kamar mandi rumah warga
terdapat jentik nyamuk.
- 71% bak penampungan milik warga dalam keadaan terbuka
- Terdapat sampah yang berserakan dan dibuang disungai
- Terlihat banyak penduduk memelihara burung di dalam rumah maupun
luar rumah
- Terlihat banyak baju yang digantung disetiap sudut rumah
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Minggu, 26 April 201510.35
Resiko penyebaran penyakit demam berdarah di RT 01 dan 02 Ngireng-ireng berhubungan dengan perilaku masyarakat kurang memelihara kebersihan lingkungan
Minggu, 26 April 201510.35
TUPAN :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan tidak terjadi kasus baru DBDTUPEN :Setelah dilakukan pembinaan selama 2 minggu maka perilaku masyarakat dalam memelihara kebersihan lingkungan di dusun Ngireng-ireng Desa Panggungharjo meningkat, dengan kriteria hasil :a. Angka bebas jentik
nyamuk ≥ 95%.b. Penduduk menguras bak
mandi minimal seminggu sekali.
c. Warga yang memelihara burung mengganti air minum burung setiap hari.
Kelompok
Minggu, 26 April 201510.35
a. Pantau angka jentik nyamuk seminggu sekali.
b. Berikan penyuluhan mengenai penyebaran DBD dan cara penanggulangannya dengan 3M.
c. Lakukan kerja bakti dan tindakan penanggulangan penyebaran DBD 3M bersama masyarakat dusun.
d. Kolaborasi dengan kader untuk pembentukan dan pelatihan panitia pemantau jentik.
e. Kolaborasi dengan Puskesmas Sewon untuk pemberian abate bagi warga.
kelompok
Minggu, 26 April 201510.35
a. Siklus hidup nyamuk selama 1 minggu.
b. Dengan meningkatkan pengetahuan akanmeningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
c. Menciptakan lingkungan bersih dan sehat sehingga memutus rantai siklus hidup nyamuk.
d. Memanfaatkan sumberdaya masyarakat yang ada.
e. Abate mengandung zat yang dapat membunuh jentik-jentik.
kelompok
2 Minggu, 26 April 201510.35
Resiko terjadinya penyakit leptospirosis berhubungan dengan kurang pengetahuan warga RT 01 dan 02 tentang leptospirosis
Minggu, 26 April 201510.35
TUPAN :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 bulan maka tidak ditemukan kasus leptospirosisTUPEN :Setelah dilakukan pembinaan selama 2 minggu maka pengetahuan mengenai leptospirosis warga RT 01 dan 02 meningkat dengan kriteria hasil :a. 10 penduduk dapat
menjawab 6 pertanyaan tentang definisi, penyebab, bahaya, pencegahan, tanda dan gejala serta pengobatan dan perawatan penyakit leptospirosis.
b. 50% penduduk mengatakan paham bahwa ada hubungan antara kebiasaan penduduk dengan kejadian
Minggu, 26 April 201510.35
a. Beri penyuluhan tentang definisi, penyebab, bahaya, pencegahan, tanda dan gejala serta pengobatan dan perawatan penyakit leptospirosis.
b. Ajak masyarakat untuk memakai alas kaki selama beraktivitas di luar rumah, terutama bagi petani saat bekerja di sawah.
c. Anjurkan warga untuk mencuci tangan 5-6 langkah pasti dengan air bersih dan sabun
d. Adakan kerja bakti untuk membersihkan saluran irigasi sungai dan sawah.
e. Kolaborasi dengan Puskesmas Sewon II dalam pemantauan angka kejadian leptospirosis.
kelompok
Minggu, 26 April 201510.35
a. Dengan meningkatkan pengetahuan akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit leptospirosis.
b. Alas kaki mengurangi paparan bakteri penyebab leptospirosis.
c. Cuci tangan dapat menngurangi penularan leptospirosis
d. Penularan leptospirosis ditularkan oleh kencing tikus yang dapat ditemukan di air dengan irigasi yang tidak baik.
e. Mengetahui jumlah kejadian leptospirosis di Dusun Ngireng-ireng RT 01 dan 02.
kelompok
penyakit leptospirosis.c. 80% penduduk memakai
alas kaki saat bekerja di sawah.
Kelompok
POA ASUHAN KOMUNITASDI DUSUN NGIRENG-IRENG, PANGGUNGHARJO, SEWON, BANTUL
NO URAIAN SASARANHARI/TGL PELAKS
TEMPATUNIT
TERKAITDANA Pg Jawab
1 a. Pantau angka jentik nyamuk seminggu sekali.
b. Berikan penyuluhan mengenai penyebaran DBD dan cara penanggulangannya dengan 3M.
c. Lakukan kerja bakti dan tindakan penanggulangan penyebaran DBD 3M bersama masyarakat dusun.
d. Kolaborasi dengan kader untuk pembentukan dan pelatihan panitia pemantau jentik.
e. Kolaborasi dengan Puskesmas
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Anak-anak
Masyarakat
Jum’at, 1 Mei 2015 Pukul 09.00 WIB
Sabtu, 2 Mei 2015 Pukul 13.00 WIB
Minggu, 3 Mei 2015 Pukul 07.00 WIB
Minggu, 10 Mei 2015 Pukul 08.00 WIB
Senin, 4 Mei 2015 Pukul 08.00 WIB
PuskesmasKader kesehatan
Kader kesehatanPuskesmas
Kader kesehatan
Kader kesehatan
Puskesmas
Dwi Ratna
Nurul Dian
Riski Oktafian
Agus Hardi
Clara Tyas
Sewon untuk pemberian abate bagi warga.
Kader kesehatan
2 a. Beri penyuluhan tentang definisi, penyebab, bahaya, pencegahan, tanda dan gejala serta pengobatan dan perawatan penyakit leptospirosis.
b. Ajak masyarakat untuk memakai alas kaki selama beraktivitas di luar rumah, terutama bagi petani saat bekerja di sawah.
c. Adakan kerja bakti untuk membersihkan saluran irigasi sungai dan sawah.
d. Kolaborasi dengan Puskesmas Sewon II dalam pemantauan angka kejadian leptospirosis.
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Petugas kesehatan
Kamis, 7 Mei 2015 Pukul 19.30 WIB
Jum’at, 7 Mei 2015 Pukul 20.00 WIB
Minggu, 10 Mei 2015 Pukul 07.00 WIB
Sabtu, 8 Mei 2015 Pukul 09.00 WIB
Kader kesehatan Puskesmas
Masyarakat Tokoh masyarakat
Kader kesehatanTokoh masyarakat
Puskesmas Kader kesehatan
Palupi Fitri
Febrianti Eka
Utita Agustina
Suci Kurniawati
3 a.b. Home care
Yogyakarta,…………………Ketua Kelompok
……………………………..