Laporan Praktek SPJ Sidig

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    1/11

    LAPORAN PRAKTIKUM

    SISTEM PENGINDERAAN JAUH

    Klasifikasi Citra Berbasis Objek Me!!"aka EN#I E$

    Dis"s" Ole% &

    SIDIG LUHUR SRIBUANA

    '()*+,*(-)PTK)'-./-

    PROGRAM PASCASARJANA 0AKULTAS TEKNIK 

    UNI#ERSITAS GADJAH MADA

    1OG1AKARTA

    2-'(

    A3 C%44se b5 Sele6ti! E7a89les

    Proses klasifikasi berbasis objek menggunakan sampel (training area), langkah – langkahyang dilakukan adalah sebagai berikut :

    1. Membuka data citra yang akan diproses dengan cara klik Toolbox Feature Selection →

    Open File →  pilih citra yang akan diproses OK .

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    2/11

    !ambar 1. "itra #ighres lokasi $emarang

    %. $elanjutnya akan muncul kotak dialog  Feature Extraction Segment   tentukan nilai Scale

     Level  (nilai skala) yang ideal untuk segmentasi satu set citra, misalnya &'.

    !ambar %. otak dialog Scale Level 

    3. emudian muncul kotak dialog  Feature Extraction Merge, tentukan nilai  Merge

    (penggabungan segmen) sehingga didapat nilai Merge yang ideal, misalnya '.

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    3/11

     

    !ambar &. otak dialog Merge Level 

    *. emudian muncul kotak dialog  Feature Extraction Refine, pilih  No Threhol!ing   atau

    Threhol!ing  untuk mengetahui nilai ambang batas objek dengan backgroun!   klik Next .

     

    !ambar *. otak dialog No Threhol!ing  atau Threhol!ing 

    +. $elanjutnya muncul kotak dialog Feature Extraction "ompute #ttribute pilih semua tipe

    data atribut yaiyu Spatial , Spectral , dan Texture. emudian klik Next .

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    4/11

     

    !ambar +. otak dialog Feature Extraction "ompute #ttribute

    . emudian muncul kotak dialog  Feature Extraction$ Extract Feature  pilih klasifikasi

    dengan metode "hooe b% Selecting Example  klik Next .

     

    !ambar . otak dialog -eature /traction: "hooe b% Selecting Example

    0. $elanjutnya muncul kotak dialog Feature Extraction$ Supervie! "laification, pada tahap

    ini dilakukan pembuatan kelas bjek yang diambil antara lain pemukiman (kuning),

    2egetasi (hijau), sungai (biru), gedung (merah), jalan (hitam), dan lapangan (coklat), lahan

    kosong (abu3abu) klik Next .

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    5/11

      !ambar 0. otak dialog Feature Selection (pemilihan sampel objek)

    0. $elanjutnya setelah proses klasifikasi selesai berdasarkan training area  (sampel), maka

    hasilnya akan seperti gambar berikut ini :

     

    !ambar . !ambar #asil training area

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    6/11

    . emudian hasil klasifikasi dikon2ersi ke 2ektor (.shp). Pilihan e/port untuk data kelas dapat

    digabung maupun dipisah 4anda bah5a proses kon2ersi telah berhasil maka akan muncul

    laporan dan statistiknya seperti gambar di ba5ah ini :

     

    !ambar 6. otak dialog Export &ector Reult  dan Report an! Statitic

    Maka hasilnya seperti gambar diba5ah ini :

     !ambar 1'. !ambar hasil Export nya

    6. 7ika hasil kon2ersi ditampilkan dalam 8rcMap maka hasilnya seperti berikut ini.

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    7/11

     

    !ambar 11. #asil ekport  pada #rc'(S 

    B3 C%44se b5 Creati! R"les

    1'. Melakukan langkah – langkah yang sama pada nomer 1 sampai +, kemudian pilih "hooe b%

    "reating Rule  klik Next .

      !ambar 1%. otak dialog Extract Feature: "lait% or Export 

    11. $elanjutnya muncul kotak dialog Extract Feature $ Rule)*ae! "laification, pada tahap

    ini dilakukan pembuatan kelas bjek dan memasukkan rule berdasarkan objeknya agar 

    dapat dipisahkan dari backgroun! 3nya, yang diambil antara lain pemukiman (kuning),

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    8/11

    2egetasi (hijau), sungai (biru), gedung (merah), jalan (hitam), dan lapangan (coklat), lahan

    kosong (abu3abu) klik Next .

      !ambar 1&. otak dialog Extract Feature: Rule)*ae! "laification

    1%. $elanjutnya setelah proses klasifikasi selesai berdasarkan training area  (sampel), maka

    hasilnya akan seperti gambar berikut ini :

     !ambar 1*. !ambar #asil training area

    1&. emudian hasil klasifikasi dikon2ersi ke 2ektor (.shp). Pilihan e/port untuk data kelas

    dapat digabung maupun dipisah 4anda bah5a proses kon2ersi telah berhasil maka

    akan muncul laporan dan statistiknya seperti gambar di ba5ah ini :

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    9/11

     

    !ambar 1+. otak dialog Export &ector Reult  dan Report an! Statitic

    Maka hasilnya seperti gambar diba5ah ini :

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    10/11

     

    !ambar 1. !ambar hasil Export nya

    1*. 7ika hasil kon2ersi ditampilkan dalam 8rcMap maka hasilnya seperti berikut ini.

     

  • 8/16/2019 Laporan Praktek SPJ Sidig

    11/11

      !ambar 10. !ambar hasil Export nya di 8rcMap

    C3 Aalisis Hasil

    9ari kedua metode yaitu Selection b% Example dan Rule *ae didapatkan hasil klasifikasi

     berbasis objek. #asil yang didapatkan lebih mudah menggunakan lasifikasi berbasis objek 

    menggunakan Selection b% Example, karena klasifikasi ini dilakukan cenderung ke arah

     upervie! claification  yang dibantu dengan pembuatan training area. $edangkan pada

    klasifikasi berbasis objek menggunakan Rule bae, dimana harus mendefinisikan rule yang akan

    digunakan,untuk menentukan jenis – jenis objeknya berdasarkan nilai spectral, luasan, bentuk 

    spasial, tekstur objek.

    D3 Kelebi%a :a Kek"ra!a

    elebihan dan kekurangan Selection b% example :

    3 4idak membutuhkan rule untuk pendefinisian objek 

    3 lasifikasi secara 2isual

    elebihan dan kekurangan Selection b% creating rule :3 Membutuhkan rule untuk mendefinisikan objek 

    3 lasifikasi menggunakan nilai spektral

    E3 Kesi89"la

    9ari kedua metode yaitu Selection b% Example dan Rule *ae. lasifikasi berbasis objek 

    hasilnya lebih baik dengan menggunakan  Rule *ae+  arena objek – objek diklasifikan

     berdasarkan nilai spectral, tekstur objek, bentuk spasial dari objek tersebut sehingga klasifikasi

    yang dihasilkan cenderung lebih baik.