30
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PRODUKSI Dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan praktikum Sistem Produksi Disusun oleh : 1. Achmad Buchori : 21212174 2. Rafiudin : 21212035 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SERANG RAYA 2014

Laporan Praktikum Sistem Produksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Produksi

Citation preview

  • LAPORAN PRAKTIKUMSISTEM PRODUKSI

    Dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan praktikumSistem Produksi

    Disusun oleh :

    1. Achmad Buchori : 212121742. Rafiudin : 21212035

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS SERANG RAYA2014

    [email protected]

  • iLEMBAR PENGESAHAN

    LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PRODUKSI

    DI LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRIUNIVERSITAS SERANG RAYA

    Disusun Oleh :

    1. Achmad Buchori : 212121742. Rafiudin : 21212035

    Mengetahui ,

    Ketua Program Studi

    ( Nugrahaeni Djamal , SE )

    Serang , 13 September 2014

    PembimbingLaporan

    ( Ahmad Nalhadi , ST. )

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,rahmat, karunia, dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan PraktikumSistem Produksi ini tepat pada waktunya. Penulis sangat mengharapkan laporan ini dapatdigunakan sebagai pedoman dan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca.

    Laporan ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi syarat kelulusan praktikum SistemProduksi di Laboratorium Teknik Industri. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkanterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan akhir ini,sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Ucapan terima kasih yangsebesar-besarnya penulis berikan kepada:

    1. Bapak Achmad Nalhadi selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem Produksi2. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang banyak membantu, mendukung, dan sekaligus mendoakan

    dalam penyusunan laporan praktikum ini. Terima kasih atas segalanya. Semoga Tuhan YangMaha Esa selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan, amin.

    3. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Industri kelas A1/R3 angkatan 2012 dan seluruh mahasiswateknik industri seperjuangan yang telah memberikan semangat kepada penulis dalampenyelesaian penulisan laporan akhir ini. Terima kasih atas semua dukungannya.

    4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih karena telahmemberikan inspirasi yang baik dalam pembuatan laporan akhir ini.

    Penulis sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan keterbatasan. Oleh karenaitu, saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan dan diterima dengan senang hati.Semoga Laporan Praktikum Sistem Produksi ini dapat bermanfaat.

    Serang , September 2014

    Tim Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar.iiDaftar Isi.iiiDaftar TabelivDaftar Gambar.v

    Modul 1Pengukuran Waktu Kerja

    1.1 Tujuan....71.2 Dasar Teori.71.3 Prosedur Praktikum..101.4 Alat dan Bahan.....101.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data.101.6 Analisa Laporan...15

    Modul 2Forcasting

    2.1 Tujuan..172.2 Dasar Teori...172.3 Prosedur Praktikum..192.4 ALat dan Bahan....192.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data.192.6 Analisa Laporan...19

    Modul 3Agregat Planning

    3.1 Tujuan..233.2 Dasar Teori..233.3 Prosedur Praktikum.....263.4 ALat dan Bahan...263.5 Pengumpulan dan Pengolahan Data.263.6 Analisa Laporan...28

    Daftar Pustaka...30

  • iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Data Pengamatan Praktikum Sistem Produksi Layout 29

    Tabel 2 Data Metode Penyesuaian.13

    Tabel 3 Data Penjualan Mainan Mobil Tamiya Tahun 2013.18

    Tabel 4 Data Penjualan Mainan Mobil Tamiya Tahun 2013.26

    Tabel 5 Data Agregat Planning Metode Pengendalian jumlah Persediaan27

  • vDAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Tahapan Perhitungan Waktu Kerja7

    Gambar 2 Keseragaman Data11

    Gambar 3 Keterkaitan MRP 217

    Gambar 4 Peramalan Produksi Dengan Menggunakan Winqsb19

    Gambar 5 Grafil Penjualan Aktual dengan Peramalan..20

  • 1MODUL 1

    PENGUKURAN WAKTU KERJA

    1.1. TujuanPraktikan mampu memahami dan melakukan pengukuran waktu kerja

    mencakup pemilihan elemen elemen operasi , pengukuran waktu siklus ,

    pengolahan data sampai dengan formulasi waktu baku

    1.2. Dasar TeoriPengukuran waktu pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan

    lamanya waktu kerja unttuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik yangdibutuhkan oleh seorang operator nomal ( yang sudah terlatih ) yang bekerja dalamtaraf yang wajar dalam suatu sistem kerja yang terbaik ( dan baku ) pada saat itu .Secara umum teknik teknik pengukuran waktu kerja dapat dikelompokanmenjadi:1. Secara Langsung

    a. Pengukuran waktu dengan jam hentib. Sampling pekerjaan

    2. Secara Tidak Langsunga. Data waktu bakub. Data waktu gerakan , beberapa metodenya :

    1) Work Factor2) Maynord Operation Sequence Time ( MOST )3) Motion Time Measurment ( MTM )4) Basic Motion Time ( BTM ), dll.

    Dalam sistem kerja dengan karakteristik aktivitas kerja yang homogen,repetitif dan tempat produk nyata yang dapat dinyatakan secara kuantitatif,pengukuran langsung biasanya menggunakan metode jam henti. Sutalaksana et.al( 2012 ) menyatakan secara terperinci langkah langkah yang harus dilakukandalam pengukuran waktu dengan metode jam henti . Salah satu langkah yangpenting dilakukan didalamnya adalah melakukan pemilahan elemen operasi ,misalnya seperti yang dikembangkan Gilberth ( Sutalaksana et.al 2012 ) . Untuk

  • 2mendapatkan sampai waktu baku , tahapan perhitungan digambarkan sebagaiberikut :

    Gambar 1 Tahapan Perhitungan Waktu KerjaDimana P merupakan faktor penyesuaian dan I adalah kelonggaran. Faktor

    penyesuian diperhitungkan jika pengukur berpendapat bahwa operator bekerja dalamkeadaan tidak wajar sehingga hasil perhitungan waktu siklus perlu disesuaikan ataudinormalkan terlebih dahulu agar mendapatkan waktu siklus rata rata yang wajar .Kelonggaran adalah waktu yang diberikan kepada operator untuk hal hal sepertikebutuhan pribadi , menghilangkan fatigue, dan gangguan gangguan yang tidakterhindarjan oleh operator . Perhitungan waktu siklus , waktu normal dan waktu bakudapat dirumuskan sebagai berikut :

    a. Waktu Siklus

    Waktu siklus = waktu loading + waktu unloading + waktu pemesinanb. Waktu Normal

    Waktu normal = waktu siklus X penyesuaian

    c. Waktu Baku

    Waktu baku = waktu normal X ( 1 + kelonggaran )Pengolahan waktu baku berdasarkan data yang diperoleh saat praktikum adalah :

    A. Uji Keseragaman DataLangkah Langkah :

    1. Menentukan jumlah subgrup dan mengelompokkan data hasil pengukuran kedalam subgrup

    2. Hitung rata rata dari harga rata rata subgrup

    Dimana : X adalah harga rata rata dari subgrup ke -1K adalah harga banyaknya subgrup yang dibentuk

  • 33. Hitung standar deviasi sebenernya dari waktu penyelesaian

    Dimana : n adalah jumlah pengamatan pendahuluan yang telah dilakukanx adalah waktu penyelesaian yang teramati selama pendahuluanyang telah dilakukan

    4. Hitung standar deviasi dari distribusi rata rata subgrup

    Dimana : n adalah besarnya subgrup5. Tentukan batas kendali atas ( BKA ) dan batas kendali bawah (BKB)

    6. Uji kecukupan dataUntuk tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%

    Untuk tingkat kepercayaan 90% dan tingkat ketelitian 10%

    B. Waktu Siklus

    C. Waktu NormalD. Waktu Baku

  • 41.3. Prosedur Praktikum1. Praktikan diberikan data waktu siklus berdasarkan pengukuran waktu suatu

    siklus produksi2. Praktikan mengolah data waktu siklus menjadi waktu baku berdasarkan

    pedoman langkah langkah pada dasar teori .

    1.4. Alat Dan Bahan1. Jam henti

    2. Lembaran lembaran pengamatan3. Alat tulis

    1.5. Pengumpulan Dan Pengolahan Data1. Uji Kecukupan dan Keseragaman Data

    Data hasil pengamatan pengukuran waktu kerja secara langsungmenggunakan jam henti pada perakitan mobil Tamiya mainan yang dilakukan olehmahasiswa A1/R3 adalah sebagai berikut :

    Tabel 1 Data Pengamatan Praktikum Sistem Produksi Layout 2

    PengukuranWaktu Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    DataPengamatan 64.37 61.04 79.49 66.79 79.21 72.35 88.42 70.33 70.01 67.64 75.39 78.92

    13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2476.01 90.48 82.92 54.44 63.21 80.53 76.51 17.72 45.78 57.77 54.76 55.47

    Selanjutnya dilakukan uji kecukupan data pengamatan waktu kerja, dengan :

    k = 1 ( tingkat keyakinan 95% )

    s = ( tingkat ketelitian 5% )

    N = 24 ( jumlah pengamatan )

  • 5Apakah jumlah pengamatan cukup :

    Jawab :

    Xj = 116271.40

    Xj = 1629.56

    N = 24

    Untuk tingkat keyakinan 95% dan tingkat Ketelitian 5%

    = 81,37Untuk tingkat keyakinan 90% dan tingkat ketelitian 10%

    = 20,34Karena N < N maka data dianggap cukup dan selanjutnya lakukan uji keseragaman

    data :Hitung standar deviasi

    = 16,68

    Hitung BKA & BKB

  • 6Buat Grafik Keseragaman Data

    Gambar 2. Keseragaman Data

    2. Waktu siklus

    = 67,90 detik

    3. Penyesuaian ( Rating Factor ) untukmenentukanwaktu normal ( Wn )a. Cara Persentase

    Wn = Ws x RF

    = 67.90 x 1.1= 74.69 detik

    b. Cara SchumardPenyesuaian Normal = 60 Praktikum = 65 ( Good - )

    RF = 60/65 = 0,92

    Wn = Ws x RF

    = 67.90 x 0.92= 62.47 detik

    64.3761.0479.49

    66.7979.2172.35

    88.4270.3370.0167.6475.39

    78.9276.0190.4882.92

    54.4463.2180.5376.51

    17.72

    45.7857.7754.7655.47

    123.63

    23.5

    67.90

    0.0020.0040.0060.0080.00

    100.00120.00140.00

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24Waktu ( Xj ) bka bkb Rata-rata(X)

  • 7c. Cara WestinghouseKeterampilan Fair E1 = - 0,05Usaha Good C2 = +0,02KondisiKerja Good C = +0,02Konsentrasi Fair E = - 0,02Total = -0,03

    RF = 1 0.03= 0.97

    Wn = Ws x RF

    = 67.90 x 0,97= 65,86 detik

    4. Kelonggaran untuk menentukanWaktu Baku ( Wb )Tenaga yang dikeluarkan = dpt diabaikan( 6% )Sikap Kerja = Duduk( 1% )Gerakan Kerja = Normal ( 0% )Kelelahan Mata = 4* ( 12% )Keadaan Suhu TempatKerja = Normal ( 5% )Keadaan Atmosfer = Baik( 0% )Keadaan Lingkungan Yang Baik = 1* ( 0% )Total = 24%4*) Pandanganterus menerusdengan focus yang berubah ubah1*) Bersih ,sehat , cerahdengankebisinganrendah

    Kelonggaran untuk pria ( 0 2,5% ), maka kelonggaran total yang diberikanuntuk pekerjaan itu adalah ( 24 + 2 )% = 26% .

    Jadi Wb = Wn x ( 1 + kelonggaran )

    = 65,86 x ( 1+0.26 )

    = 82,9836 detik

  • 85. Analisa

    Secara kuantitatif hasil waktu normal setelah setelah penyesuaiandengan berbagai metode penyesuaian dapat dilihat pada table:

    Tabel 2. Data Metode Penyesuaian

    No Penyesuaian Waktu Normal ( detik )

    1 Cara Persentase 74,69

    2 Cara Schumard 62,47

    3 Cara Westinghouse 65,86

    Penyesuaian dilakukan untuk menyesuaikan ketidakwajaran kerja yangditunjukan operator misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat cepatseolah-olah diburu waktu, atau karena menjumpai kesulitan-kesulitan sepertikondisi ruangan yang buruk. Penyebab seperti itu mempengaruhi kecepatankerja yang berakibat terlalu singkat atau terlalu panjangnya waktupenyelesaian. Bila pengukur berpendapat bahwa operator bekerja diatasnormal (terlalu cepat) maka harga p-nya lebih besar dari satu (p>l); sebaliknyajika operator dipandang bekerja dibawah normal maka harga p lebih kecil darisatu (p

  • 9Memberikan patokan-patokan penilaian melalui kelas-kelas kineijadengan setiap kelas mempunyai nilai sendiri-sendiri mulai dari kelas Poorhingga Superlast. Pada praktikum, pengukur menilai kinerja operator Good+ dengan skor 75 karena operator befum begitu menguasai pekerjaanperakitan karburator.

    c. Cara Westinghouse

    Cara ini merupakan yang paling lengkap penyesuaiannya daribeberapa metode penyesuaian yang ada karena tidak hanya faktormanusianya saja seperti keterampilan, usaha, dan konsistensi yangdianalisa melainkan kondisi fisik lingkungan kerjanya seperti keadaanpencahayaan, suhu, dan kebisingan. Oleh karena itu kelompok kamimenggunakan cara Weslinghouse untuk menentukan waktu baku. Pada saatpraktikum, keterampilan operator kami beri kelas Average D denganalasan operator ulet dan teliti, Usaha operator pada kelas Good C2 karenausaha yang dilakukan cukup baik, Kondisi kerja pada kelas Fair E karena suhuruangan kurang ideal, berdebu, agak bising, dll. Untuk konsistensi operatordikelas Average D dengan alasan operator sudah konsisten gerakan kerjanyateratur dan sedikit melakukan kesalahan .

    Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhanpribadi, menghilangkan rasa fatigue, dan hambatan-hambatan yang tidakdapat dihindarkan. Pada praktikum perakitan pkarburator; tenaga yangdikeluarkan sangat ringan (bekerja di meja, duduk, ada beban sekitar 0,2kg) dan dilakukan sambil duduk (bekerja duduk, ringan) dengan gerakan- gerakan kerja yang normal (ayunan bebas dari palu), membutuhkanpengawasan mata terns - menerus dan dengan fokus yang berubah ubah(perakitan yang detail dengan komponen yang berbeda-beda) denganpencahayaan yang memadai, temperature dan kelembaban ruangan normal,sirkulasi udara baik, tidak bising.

    1.6. Analisa LaporanWaktu baku merupakan elemen yang digunakan untuk peningkatan efisiensi

    suatu sistem kerja dan untuk dapat melakukan perancangan atau perbaikan dari

  • 10

    suatu sistem kerja serta bisa menjadi acuan dasar untuk menghitung intensif / bonustambahan bagi karyawan dengan ketentuan tertentu .

  • 11

    MODUL 2

    FORECASTING

    2.1. TujuanPraktikan mampu memahami dan melakukan pengukuran peramalan produksi

    mencakup pemilihan elemen elemen operasi , menghitung peramalan produksi ,pengolahan data sampai dengan mengukur tracking signal

    2.2. Dasar TeoriPerencanaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam

    betuk agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antaramanajemen teras (top management) dan manufaktur. Di samping itu juga,perencanaan produksi merupakan pegangan untuk merancang jadwal indukproduksi. Beberapa fungsi lain dari perecanaan produksi adalah:1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana

    strategis perusahan.

    2. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi.3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat

    penyesuaian.

    5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencanastrategis.

    6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal Induk Produksi.

    Adapun tujuan dari perecanaan produksi adalah:

    1. Sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas produksi yaitu sebagaireferensi perencanaan lebih rinci dari rencana produksi agregat menjadi itemdalam jadwal induk produksi.

    2. Sebagai masukan rencana sumber daya sehingga perencanaan sumber dayadapat dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi.

    3. Meredam (stabilisasi) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan.

  • 12

    Perencanaan produksi dinyatakan dalam kelompok produk atau famili(agregat). Satuan unit yag dipakai bervariasi dari satu pabrik ke pabrik lain. Hal inibergantung dari jenis produk seperti: ton, liter, kubik, jam mesin atau jam orang.Jika satuan menit sudah ditetapkan maka faktor konversi harus ditetapkan sebagaialat komuikasi dengan departemen lainnya seperti departemen pemasaran danakutansi.

    Pengendalian manufacturing melibatkan seluruh aktifitas mulai daripemasukan bahan mentah sampai menjadi produk jadi. Termasuk diantaranyaaccounting, order entry, pelayanan pelanggan, logistik, budgeting, dan perencanaanstrategi dalam manufacturing. Keterpaduan semua hal ini sering disebut denganMRP II (Manufacturing Resource Planning), yang keterkaitannya dapat dilihatpada bagan dibawah ini:

    Gambar 3 Keterkaitan MRP 2

    Aktivitas-aktivitas dalam perencanaan produksi meliputi perencanaan proses,jadwal induk produksi, perencanaan kebutuhan material, perencanaan kapasitas, danpengendalian aktivitas produksi (shop floor). Dalam penjabaran lebih lanjut, maka

  • 13

    perencanaan manufacturing diuraikan menjadi proses apa saja yang harus dikerjakan,siapa pelaksananya, kapan, dimana dan perkiraan ongkos yang ditimbulkan.

    2.3. Prosedur Praktikum1. Praktikan diberikan data waktu siklus berdasarkan pengukuran waktu suatu siklus

    produksi2. Praktikan mengolah data waktu siklus menjadi waktu baku berdasarkan pedoman

    langkah langkah pada dasar teori .

    2.4. Alat Dan Bahan1. Jam henti

    2. Lembaran lembaran pengamatan3. Alat tulis

    2.5. Pengumpulan dan Pengolahan DataA. Pengumpulan Data

    Data hasil penjualan mainan mobil Tamiya tahun 2013 yang dilakukan olehmahasiswa A1/R3 adalah sebagai berikut :

    Tabel 3 Data Penjualan Mainan Mobil Tamiya Tahun 2013NO PENJUALAN1 1352 1503 1754 1655 1306 1257 1008 1609 15010 14511 14012 135

  • 14

    B. Perhitungan Data

    Perhitungan peramalan produksi untuk tahun 2014 dengan menggunakanaplikasi Winqsb dengan metode Simple Average , adalah sebagai berikut :

    Gambar 4 Peramalan Produksi Dengan Menggunakan Winqsb

    Terlihat dari gambar diatas diketahui bahwa hasil peramalan pada periodebulan Januari 2014 hingga Desember 2014 yaitu sejumlah 142.5 mainan mobilTamiya .

    C. Kesalahan PeramalanBerdasarkan peramalan menggunakan WinQsb kesalahan peramalan yaitu:

  • 15

    MAD = 18.0847

    MSE = 499.8565

    2.6. Analisa LaporanDari pengolahan data dengan menggunakan software WinQsb hasil peramalanpenjualan produk adalah 142.5Perbandingan antara actual demand (garis hitam) dengan hasil peramalan(garis biru)dapat dilihat di grafik dibawah ini:

    Gambar No. 5. Grafil Penjualan Aktual dengan Peramalan

  • 16

  • 17

    MODUL 3

    AGREGAT PLANNING

    3.1. Tujuan

    Praktikan mampu memahami dan melakukan perhitungan Agregat Planningmencakup pemilihan elemen elemen operasi , menghitung agregat planning ,

    pengolahan data sampai dengan membuat penjadwalan produksi

    3.2. Dasar Teori

    Perencanaan agregat merupakan salah satu metode dalam perencanaanproduksi. Dengan menggunakan perencanaan agregat maka perencanaan produksidapat dilakukan dengan menggunakan satuan produk pengganti sehingga keluarandari perencanaan produksi tidak dinyatakan dalam tiap jenis produk (inidividualproduk). Pengertian agregat tersebut dapat dijelaskan dengan contoh pada gambar10.1. dibawah ini sebagai berikut :

    Gambar 2 Pengertian Perencanaan Agregat Melalui Produk

    Jadi di dalam perencanaan agregat, tidak dihasilkan rencana dalam bentukindividual produk melainkan dalam betuk agregat produk. Penggunaan satuan agregatini dilakukan mengingat keuntungan keuntungan yang dapat diperoleh antara lain :

    a. Kemudahan dalam pengolahan data

    Dengan menggunakan satuan agregat maka pengolahan data tidak dilakukanuntuk setiap individual produk. Keuntungan ini akan semakin terasa jika pabriktempat perencanaan dilakukan memproduksi banyak jenis produk.

  • 18

    b. Ketelitian hasil yang didapatkan

    Dengan hanya mengolah satu jenis data produk maka kemungkinan untukmenerapkan metode yang canggih semakin besar sehingga ketelitian hasil yangdidapatkan semakin baik.

    c. Kemudahan untuk melihat dan memahami mekanisme sistem produksi yangterjadi dalam implementasi rencana.

    3.2.1. Strategi Perencanaan Agregat

    Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk melakukan

    perencanaan yaitu dengan melakukan manipulasi persediaan, lajuproduksi, jumlah tenaga kerja, kapasitas atau variabel terkendalilainnya. Jika perubahan dilakukan terhadap suatu variabel sehingga

    terjadi perubahan laju produksi disebut sebagai strategi murni (purestrategy). Sebaliknya, strategi gabungan (mixed strategy), merupakangabungan perubahan dua atau lebih strategi murni sehingga diperoleh

    perencanaan produksi fleksibel.

    Seandainya datangnya permintaan dari konsumen bersifat

    rutin dan dapat diketahui dengan pasti baik besarnya maupun

    waktunya maka perencanaan produksi tidak diperlukan lagi. Namun

    pada kenyataannya pola permintaan ini tidak dapat ditentukan dengan

    pasti.Masalah tersebut mengakibatkan perusahaan harus menemukan

    cara atau strategi berproduksi agar fluktuasi permintaan tersebut

    dapat diantisipasi tentu saja dengan cara yang ekonomis sehinggatujuan perusahaan mencari keuntungan dapat tercapai. Jadi dalamperencanaan agregat, tidak dihasilkan rencana dalam bentuk

    individual produk melainkan dalam betuk agregat produk. Penggunaan

    satuan agregat ini dilakukan mengingat keuntungan keuntungan yang

    dapat diperoleh antara lain :

    a. Kemudahan dalam pengolahan dataDengan menggunakan satuan agregat maka pengolahan data

    tidak dilakukan untuk setiap individual produk. Keuntungan

    ini akan semakin terasa jika pabrik tempat perencanaan dilakukanmemproduksi banyak jenis produk.

  • 19

    b. Ketelitian hasil yang didapatkan

    Dengan hanya mengolah satu jenis data produk makakemungkinan untuk menerapkan metode yang canggih

    semakin besar sehingga ketelitian hasil yang didapatkan semakin

    baik.

    c. Kemudahan untuk melihat dan memahami mekanisme sistem

    produksi yang terjadi dalam implementasi rencana.Secara garis besar terdapat tiga strategi murni yang

    dapat dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan ini, yaitu :1. Melakukan pengaturan setiap saat atas jumlah tenaga kerja

    yang dipergunakan dalam hal ini merekrut tenaga kerja baru bilapermintaan meningkat dan memberhentikan sebagian tenaga kerjabila permintaan menurun.

    2. tetap mempertahankan jumlah tenaga kerja tetapi yang diaturadalah kecepatan produksi, misalnya jika permintaan meningkatkecepatan produksi ditingkatkan misalkan dengan mengadakan jamlembur.

    3. tetap mempertahankan baik jumlah tenaga kerja maupun kecepatanproduksi dan untuk mengatasi fluktuasi permintaan diadakanpersediaan (inventory).

    Masing-masing strategi akan memberikan konsekuensi ongkos.Dalam kenyataannya mengandalkan pada strategi tersebut secara murniseringkali menimbulkan ongkos yang masih tidak ekonomis sehinggastrategi yang digunakan adalah mengkombinasikan ketiga strategitersebut.

    3.2.1.1. Strategi Perencanaan Agregat Secara Murni

    Dikatakan pure strategy, jika perubahan dilakukanterhadap suatu variabel sehingga terjadi perubahan lajuproduksi. Beberapa strategi murni yaitu:

    a. Mengendalikan jumlah persediaan. Persediaan dapatdilakukan pada saat kapasitas produksi dibawah

  • 20

    permintaan ( demand ). Persediaan ini selanjutnyadapat digunakan pada saat permintaan berada diatas

    kapasitas produksi.

    b. Mengendalikan jumlah tenaga kerja. Manajer dapatmelakukan perubahan jumlah tenaga kerja denganmenambah atau mengurangi tenaga kerja sesuai denganlaju produksi yang diinginkan. Tindakan lain yang dapatdilakukan yaitu dengan melakukan jam lembur.

    c. Subkontrak. Subkontrak dapat dilakukan untuk menaikkankapasitas perusahaan pada saat perusahaan sibuk

    sehingga permintaan dapat dipenuhi.

    d. Mempengaruhi demand. Karena perubahan permintaanmerupakan faktor utama dalam masalah perencanaan agregat,

    maka pihak manajemen dapat melakukan tindakan, yaitudengan mempengaruhi pola permintaan itu sendiri.

    3.2.1.2. Strategi Perencanaan Agregat Secara Gabungan

    Setiap pure strategy akan melibatkan biaya yang besar

    dan sering pure strategy menjadi tidak layak, oleh karena itukombinasi dari pure strategy ini menjadi mixed strategy lebihsering digunakan Ketika suatu perusahaan mempertimbangkan

    kemungkinan dari pencampuran strategi yang bervariasi

    dengan tidak terbatasnya rasio untuk melakukan strategi

    yang bervariasi tersebut, maka perusahaan baru akan menyadari

    tantangan yang sedang dihadapinya. Bagian pengendalian

    produksi dan bagian pemasaran harus menghasilkan master

    schedule yang mencakup beberapa kebijakasanaan perubahandan prosedur pengoperasian.

  • 21

    3.3. Prosedur Praktikum1. Praktikan diberikan data waktu siklus berdasarkan pengukuran waktu suatu siklus

    produksi2. Praktikan mengolah data waktu siklus menjadi waktu baku berdasarkan pedoman

    langkah langkah pada dasar teori .

    3.4. Alat Dan Bahan1. Jam henti

    2. Lembaran lembaran pengamatan3. Alat tulis

    3.5. Pengumpulan dan Pengolahan Data1. Pengumpulan Data

    Tabel 4 Data Penjualan Mainan Mobil Tamiya Tahun 2013NO PENJUALAN1 1352 1503 1754 1655 1306 1257 1008 1609 15010 14511 14012 135

    2. Metode Pengendalian Jumlah PersediaanTabel 5 Data Agregat Planning Metode Pengendalian jumlah Persediaan

  • 22

    Dengan : penyesuaian persediaan 558: Biaya Inventory @ Rp 200

    3.6. Analisa LaporanPada alternatif satu ini berasumsi bahwa jumlah perkerja itu tetap dari awal

    periode hingga akhir periode , dan jumlah produksi yang lebih dari prakiraanproduksi maka sisa tersebut akan otomatis masuk pada data perubahan persediaan.Dan hal ini berlaku akumulasi pada periode selanjutnya. Pada data tersebut terlihatbahwa di semua periode terlihat bahwa ada kekurangan untuk mencapai prakiraanproduksi. Maka untuk memenuhi kekurangan tersebut diambil dari akumulasipersediaan yang telah disimpan. Pada periode tersebut jumlah yang di produksi olehperusahaan tidak mencapai data yang telah di ramalkan. Sehingga pada periodetersebut perusahaan harus menjalin kerja sama (subkontrak) dengan pihak lain. Biayatotal pada metode ini senilai Rp. 613.800.000,-

  • 23

  • 24

    DAFTAR PUSTAKA

    Nasution, Arman, H. 2003. Perencanaan dan pengendalian produksi. GunaWidya, Surabaya.

    Render, Barry and Heizer, Jay. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi,Salemba Empat, Jakarta.