Sistem Produksi 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    1/26

    Sistem Produksi 2 (PRODUCTION AND INVENTORY MANAGEMENT)

    Filed under:Kuliahdistians @ 1:24 pm

    INTRODUKSI

    Perubahan wajah manfacturing secara significant telah terjadi pada TEKNOLOGImanufctur dan MANAJEMENmanufactur

    Pada Teknologi manufactur lahir :

    - CNC (Computerized Numerical Control)

    - FMS (Flexible Manufacturing System)

    Pada Manajemen manufactruing lahir MPC (Manufacturing Planning & Control) yangterdiri atas

    - MRP (Material Requirement Planning)

    - MRP Closed Loop

    - MRP II (Manufacturing Resource Planning)

    - OPT (Optimized Porduction Technology)

    - JIT (Just In Time)

    Perubahan tidak saja terjadi pada formulasi, tapi juga pada integrasi horizontal/vertical

    Sukses MPC tergantung pada :

    1. Good Planning

    - Production Planning

    - MPS (Master Production Schedule)

    - MRP/CRP (Capacity Requirement Planning)

    2. Good Execution

    - Purchasing

    - Shop Floor PAC (Production Activity Control)

    http://distians.wordpress.com/category/kuliah/http://distians.wordpress.com/category/kuliah/http://distians.wordpress.com/category/kuliah/http://distians.wordpress.com/category/kuliah/
  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    2/26

    MAC (Manufacturing Activity Control)

    Development pada Execution (SFC/Shop Floor Control) perlu penyesuaian denganadanya :

    - MRP - GROUP TECHNOLOGY

    - JIT - FMS

    - BARCODING - ROBOTIC

    -CAD/CAM

    SISTEM PRODUKSI

    1.DEFINISI PRODUCTION AND INVENTORY MANAGEMENT

    Suatu aktivitas yang meliputi design, operation dan control suatu sistem manufactursampai dengan distribusi produk jadi.

    Adalah serangkaian rantai logistik yang meliputi :

    - Tingkat retail

    - Tingkat warehouse

    - Tingkat manufacturing

    Logistik

    Adalah proses pengadaan bahan baku dimulai pengadaan, distribusi ke prosesproduksi, distribusi ke gudang sampai distribusi barang jadi ke konsumen.

    2.FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PIM

    - Kedekatan hubungan dengan orang

    - Adanya sistem perencanaan dan pengendalian yang baik

    3.RUANG LINGKUP PIM MELIPUTI:

    - Supervision

    - Production Planning

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    3/26

    - Material Planning

    - Scheduling

    - Purchasing

    - Inventory Control

    4.KEBIJAKAN PIM DITENTUKAN OLEH:

    - Strategi Product Positioning

    - Strategi Process Positioning

    - Strategi Pemilihan Teknologi

    B. STRATEGI PRODUCT POSITIONING

    Adalah kebijakan yang dipilih suatu industri dalam pembuatan produk

    Ada 4 tipe industri dilihat dari Product Positioning :

    - Make to Stock

    - Make to Order

    - Assemble to Order

    - Engineer to Order

    Detrerminan dari strategi Product Positioning :

    1. Manufacturing Lead Time

    2. Interval Waktu Konsumen mau menunggu

    3. Tingkat Customization yand Diinginkan Customer

    If 1 < 2 Make to Stock

    1 > 2 Make to Order

    1.MAKE TO STOCK

    Adalah tipe industri yang membuat produk akhir untuk disimpan

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    4/26

    Kebutuhan konsumen diambil dari persediaan di gudang

    Ciri-ciri Make to Stock :

    - Standard Item, high volume

    - Terus menerus dibuat, lalu disimpan

    - Harga wajar

    - Pengiriman dapat dilakukan segera

    - Customer tidak mau menunggu

    - Perlu adanya Safety Stock untuk mengatasi fluktuasi

    Contoh : Coca Cola, gula, semen, baut.

    2.MAKE TO ORDER

    Adalah tipe industri yang membuat produk hanya untuk memenuhi pesanan

    Ciri-ciri Make to Order :

    - Inputnya bahan baku

    - Biasanya untuk supply item dengan banyak jenis

    - Harganya cukup mahal

    - Lead time ditetapkan oleh konsumen/pesaing

    - Perlu keahlian khusus

    - Komponen bisa dibeli untuk persediaan

    3.ASSEMBLE TO ORDER

    Adalah tipe industri yangg membuat produk dengan cara assembling hanya untukmemenuhi pesanan

    Ciri-ciri Assemble to Order :

    - Inputnya komponen

    - Untuk suply item dengan banyak jenis

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    5/26

    - Harganya cukup mahal

    - Lead time ditetapkan oleg konsumen

    4.ENGINEER TO ORDER

    Adalah tipe industri yang membuat produk untuk memenuhi pesanan khusus dimulaidari perancangan produksi sampai pengiriman produk.

    Ciri-ciri Engineer to Order :

    - Produk sangat spesifik

    - Lead time panjnag

    - Harganya mahal

    Contoh : - Pesawat khusus

    - Alat kontrol

    C. STRATEGI PROCESS POSITIONING

    Adalah strategi yang dipilih suatu industri untuk menentukan jenis proses yang akandigunakan untuk menghasilkan produk.

    Type industri ditinjau dari strategi Process Design :

    1. Flow Shop : Continous Flow

    - Dedicated Repetitive

    - Batch Flow

    - Mixed Model Repetitive Flow

    2. Job Shop

    3. Fixed Site/Project

    CONTINOUS FLOW

    Untuk produk non-diskrit

    Hanya untuk 1 macam produk; biasanya liquid, powder, metal

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    6/26

    Contoh : minyak, baja, minuman

    Karakteristik :

    - Fixed rate : tidak bisa diubah begitu saja

    - Fasilitas dirancang untuk untuk 1 macam produk

    - Tujuan : minimasi handling

    - Perubahan mesin sangat mahal, umur panjang

    - Pengadaan bahan baku harus kontinu

    - Harga produk bsa murah

    - Fixed Cost tinggi, Variable Cost rendah, Break Even Point (BEP) tinggi

    REPETITIVE DEDICATED

    Untuk part diskrit

    Untuk 1 macam produk dengan banyak variasi

    Perubahan tidak memerlukan waktu set up

    Contoh :Sepatu merah/biru, dsb

    - Kecap asin/manis, dsb

    - Baju model pendek/panjang, dsb

    Karakteristik seperti pada Continous Flow

    BATCH FLOW

    Untuk part diskrit/non-diskrit

    Untuk produk 1 macam dengan banyak variasi dengan urutan sama

    Penggantian produk memerlukan waktu set up

    Contoh : - Minuman : Coca Cola/Orange

    - ABC : Kecap/Saus

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    7/26

    - Obat : Obat Batuk/Antibiotik

    Karakteristik :

    - Peralatan lebih general

    - Kurang efisien

    - Harus ada jadual untuk alat

    - Peralatan harus di-adjust dahulu sebelum dipakai untuk produk lain

    MIXED MODEL

    Untuk part diskrit

    Satu fasilitas tapi bisa untuk banyak jenis produk

    Waktu set up hampir nol

    Urutan pengerjaan berbeda

    Misal : Model-1 di Work Stasion A B C

    Model-2 di Work Stasion A B CA B C

    (Jadi produk model-2 perlu 2 unit out put dari A)

    Contoh : baju 2 pita/5 pita

    Karakteristik :

    - Peralatan termasuk general purpose

    - Pekerja lebih fleksibel karena banyak keahlian

    - Waktu set up < waktu pembuatan 1 unit

    - Kecepatan produksi = kecepatan permintaan dengan mengatur jumlah pekerja

    JOB SHOP

    Produk diskrit, urutan dan ukuran berbeda

    Lay out by process

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    8/26

    Set up tinggi sehingga ongkos produksi tinggi

    Keahlian pekerja dituntut tinggi

    Mesin-mesin termasuk general purpose

    Ukuran pesanan kesil (small batch)

    Mampu menerima pesanan apapun

    Contoh : BENGKEL : membuat prototype, jig, fixture

    Karakteristik :

    - Fasilitas dirancang untuk membuat N macam produk yang berukuran pesanan kecil

    - Planning & Control ditentukan melalui flow line, sequence, priority, time, status,capacity, bottle neck

    - Beban tiap Work Station tidak seragam

    - WIP (Work in Process) tinggi karena antrian tinggi

    - Waktu pembuatan jauh lebih besar dari waktu operasi (karena waktu menunggutinggi)

    FIXED SITE/PROJECT

    Untuk proyek dimana sumber daya dibawa ke lokasi

    Lay out : fixed/stationary

    Punya batas waktu tertentu

    Contoh : pembuatan kapal, konstruksi, telpon

    Karakteristik :

    - Pekerja sangat ahli, independen

    - Bekerja atas dasar lembar kerja

    - Volume kecil

    - Sumber daya harus tersedia

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    9/26

    KLASIFIKASI PROCES PRODUKSI

    (Dihubungkan dengan product positioning)

    PROCESS DESIGN LAY OUT

    TYPE

    STRESSING PRODUCT

    POSITIONINGFLOW SHOP:

    1. Continous

    2. Dedicated Repetitive

    3. Batch/intermitten

    4. Mixed Model

    by product

    by product

    by product

    by product

    produk

    produk

    produk

    produk

    Make to Stock (MTS)

    Make to Order (MTO)

    MTO/MTS

    MTO/MTS/ATO

    JOB SHOP by process proses MTO

    FIXED SITE fixed waktu MTO

    MANUFACTURING PLANNING & CONTROL (MPC)

    Secara spesifik PIM sering disebut MPC

    MPC SYSTEM

    Kegiatan manufactur yang dimulai dari perencanaan produksi sampai eksekusi

    Perkembangan komputer menyebabkan MPC System dilaksanakan secarakomputerisasi

    Dengan komputer MPC System bisa diperluas

    MPC System + Feedback + Capacity Planning = MRP System (MRP Closed Loop)

    MRP System + Business Planning + Performance Measurement = MRP II(Manufacturing Resources Planning)

    BUSINESS PLANNING

    Biasanya dinyatakan dalam dollar

    Berisi rencana pendanaan, pembiayaan dan keuangan perusahaan

    Sebagai dasar untuk membuat rencana pemasaran

    MARKETING PLANNING

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    10/26

    Rencana tentang produk yang akan dibuat, penjualan, dan pemasaran

    Sebagai dasar untuk membuat Production Planning

    PRODUCTION PLANNING

    Rencana tentang berapa yang akan dibuat pada tiap periode

    Dinyatakan dalam satuan Agregat

    Dibuat berdasarkan Marketing Planning

    Diturunkan ke MPS

    Divalidasi dengan Resource Planning

    MASTER PRODUCTION SCHEDULING

    Rencana berapa end item yang harus dibuat pada tiap periode selama 1 sampai 5tahun

    End item adalah produk akhir

    Merupakan dekomposisi dari Production Planning

    Diturunkan menjadi Material Requirement Planning (MRP)

    Divalidasi dengan Rough Cut Capacity Planning (RCCP)

    RESOURCE PLANNING

    Rencana kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi Porduction Plan

    Dapat dinyatakan dalam jam-orang atau jam-mesin

    Merupakan bahan pertimbangan untuk ekspansi orang, mesin, pabrik dll

    Ditetapkan berdasarkan kapasitas tersedia

    Jika kapasitas tersedia tidak mencukupi, maka Porduction Plan diubah sehinggasecara otomatis Business Plan berubah

    ROUGH CUT CAPACITY PLANNING

    Rencana untuk menentukan kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi MPS

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    11/26

    Hasilnya berupa jenis orang/mesin yang diperlukan untuk tiap work centre padasetiap periode

    Merupakan bahan pertimbangan untuk penambahan tool atau sub kontrak

    DEMAND MANAGEMENT

    Aktivitas memprediksi kebutuhan dimasa datatng dikaitkan dengan kapasitas

    Terdiri dari aktivitas Forcasting, distribution requirement planning, order entry,shipment, dan service part requirement.

    Sebagai dasar untuk menentukan Marketing, Purchasing, MPS Planning

    MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

    Menetapkan rencana kebutuhan material untuk melaksanakan MPS

    Output MRP adalah Purchasing dan PAC (Production Activity Control)

    MRP menghasilkan rencana pembelian meliputi jumlah, due date, release date

    Input MRP adalah MPS, Bill of Material dan Inventory Status

    Merupakan dasar untuk purshasing dan Production Activity Control (atau Shop FloorControl)

    Divalidasi dengan Capacity Requirement Planning

    CAPACITY REQUIREMENT PLANNING

    Rencana kebutuhan kapasitas yang diperlukan untuk merealisasikan MPS di tiapperiode dan tiap mesin

    Inputnya MRP dan Routing

    CRP lebih teliti dan rinci daripada RCCP karena dari Planned Order

    Jika kapasitas tidak tersedia bisa ditambah dengan over time, merubah routing, dll

    Jika tidak tercapai, MPS harus diubah

    PRODUCTION ACTIVITY CONTROL (PAC)

    Sering disebut dengan Shop Floor Control (SFC)

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    12/26

    Aktivitas membuat produk setelah barang dibeli

    PAC terdiri dari aktivitas menentukan awal-akhir suatu job (operation scheduling)berdasarkan sequence kedatangan job, lalu membebankan job ke work station,expedisikan job yang terlambat dan pelaporan

    Hasil laporan akan meruupakan feed back bagi MPS

    PURCHASING

    Merupakan aktivitas memilih vendor, membuat order pembelian, menjadualkanvendor sampai mengejar vendor

    Merupakan dasar PAC

    PERFORMANCE MEASUREMENT

    Evaluasi sistem MPC untuk melihat seberapa jauh hasil yang diperoleh denganrencana yang telah ditetapkan

    Sebagai bahan evaluasi pencapaian Business Planning

    KARAKTERISTIK KEBERHASILAN SYSTEM

    Ditentukan oleh adanya :

    Hirarki yang terstruktur

    Feed back

    Komputer

    Database tunggal

    Integrasi

    Mampu memperbaiki respons

    Transparan

    Ketelitian

    TEKNOLOGI BARU MANUFACTURING DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI 2,YAITU :

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    13/26

    1. Otomasi aktivitas proses produksi, seperti penggunaan CAD (Computer AidedDesign), CAM (Computer Aided Manufacturing), Robotic, FMS (FlexibleManufacturing System).

    2.Komputerisasi Perencanaan dan pengendalian produksi. Perkembangan teknologi ini

    akan berhubungan dengan CIM.

    BILL OF MATERIAL (BOM)

    Adalah daftar (list) dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit,dicampur atau membuat produk akhir

    Jaringan yang menggunakan hubungan INDUK KOMPONEN

    Dibutuhkan sebagai input dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi

    Ketelitiannya sangat krusial/penting sekali

    PENGGUNAAN

    1.Engineering

    @ Dibuat sebagai bagian dari perancangan proses produksi

    @ Digunakan untuk menentukan item-item mana saja yang harus dibeli atau dibuatsendiri

    2.PPC

    Digabung dengan MPS (Master Production Schedul/Jadual Induk Produksi) digunakanuntuk menentukan item-item dalam daftar pembelian dan order produksi yang harusdilepas.

    3.Accounting

    Digunakan dalam menghitung biaya produksi dan harga jual

    PENOMORAN KOMPONEN

    Setiap komponen harus memiliki identifikasi unik/khusus yang hanyamengidentifikasikan satu komponen yang disebut PART NUMBER atau ITEMNUMBER.

    Penentuan Part Number dapat dilakukan dengan 3 cara :

    1.RANDOM

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    14/26

    Nomor yang digunakan hanya sebagai pengenal/identifier dan bukan sebagai penjelas(descriptor) tidak menjelaskan ebih jauh mengenai suatu komponen

    Contoh : 28997 (angka random) untuk Upper Barrel Clip

    2.SIGNIFICANT

    Adalah nomor yang dapat juga menjelaskan informasi khusus mengenaiitem/komponen tertentu, seperti sumber material (source), bahan, bentuk dandeskripsi.

    Contoh :

    Part Number : 37-1-3-16-432

    Jenis Item : 37 = ink cartridge

    Tipe/jenis : 1 = screw-in type

    Tipe ujung : 3 = fine line

    Warna : 16 = blue

    Panjang : 423 = 4,5 inches

    Harus dirubah jika komponen tersebut karakteristiknya dirubah atau ingin ditambahkanvariabel lain.

    3.SEMISINIFICANT

    Beberapa digit pertama menjelaskan mengenai komponen tersebut, sementara digitberikutnya berupa angka random.

    Contoh :

    Part Number : 37-7213

    Jenis Item : 37 = ink cartridge

    Empat Digit : 7213 = angka random

    KONSEP INDUK-KOMPONEN

    KOMPONEN adalah objek/bagian yang dirakitkan yang secara bersama-sama untukmembuat INDUK (PARENT).

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    15/26

    Suatu komponen akan menjadi Induk (Parent) bagi objek yang menjadipembentuknya

    Data penting untuk keakuratan hubungan Induk-Komponen :

    1. Part Number Induk (Parent)

    2. Part Number Komponen

    3. Jumlah/kuantitas komponen yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah Induk(Parent)

    4. Scrap Factor

    BOM LEVELS

    Dimulai dengan Level 0 untuk produk akhir

    Komponen pembentuk produk akhir ditempatkan pada Level 1 dan seterusnyasehingga membentuk sebuah hirarki yang disebut STRUKTUR PRODUK.

    1. SINGLE LEVEL BOM

    Menggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu level komponen-komponenpembentuknya

    2. MULTI LEVEL BOM

    Menggambarkan struktur produk yang lengkap dari level 0 (produk akhir) sampailevel paling bawah.

    Komponen yang sama dapat digunakan pada level yang berbeda.

    EXPLOSION dan IMPLOSION

    EXPLOSION

    Adalah BOM dengan urutan dimulai dari induk sampai komponen pada level paling

    bawah

    Adalah BOM yang menunjukkan komponen-komponen yang membentuk suatu indukdari level paling atas sampai level terbawah

    SINGLE LEVEL EXPLOSION sama dengan SINGLE LEVEL BOM

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    16/26

    INDENTED BOM EXPLOSION adalah MULTILEVEL BOM yang dilengkapi informasiLevel setiap komponen

    SUMMERIZED EXPLOSION adalah MULTILEVEL BOM yang dilengkapi jumlah totalsetiap komponen yang dibutuhkan

    IMPLOSION

    Adalah BOM yang menunjukkan urutan Komponen-Induk

    Untuk mengetahui suatu Part Number menjadi komponen dari induk yang mana saja(kebalikan dari proses Explosion)

    Digunakan oleh engineer untuk melihat pengaruh perubahan rancangan komponenterhadap induk-induknya

    JENIS-JENIS BILL

    1.PHANTOM BILL

    Untuk material yang tidak untuk disimpan/hanya lewat saja

    Tidak pernah dibuat Planned Ordernya (Order Release dan Order Completion)

    Lead Time = 0

    Lot Size = Lot for lot

    Contoh : menjual Pencil dengan logo yang berbeda

    Phantom tanpa stock :

    MRP logic akan melewatkan phantom item

    MRP logic dari induk langsung ke komponennya

    SHOP FLOOR CONTROL

    A. PENGANTAR

    Adalah aktivitas untuk melaksanakan segala rencana yang dibuat

    Merupakan sub sistem dari MPC seperti Rencana Produksi dan MRP

    Merupakan akhir dari MPC/MRP system

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    17/26

    Dipakai dimana ada proses transformasi

    Terasa pentingnya jika beban melebihi kapasitas

    Bertujuan untuk mengatur aliran material agar MPS terlaksana dengan

    mengutamakan efisiensi material, buruh tool, dan waktu mesin

    SFC dimulai setelah Order Release

    SFC disebut juga :

    -Job shop control

    -Manufacturing Activity Control

    -Production Activity Control

    Tipe SFC yang sesuai tergantung dari :

    -Process Positioning Strategy

    -Operating Environment

    -Pengambil keputusan

    B. DEFINISI SFC

    Adalah aktifitas yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana tahapsebelumnya dengan membuat jadual yang lebih rinci (dalam jangka pendek),memonitor dan melapor

    Dalam arti luas :

    Aktifitas merencanakan (jangka pendek), memonitor, mengendalikan, menekan leadtime, antrian, dan penyesuaian

    Dalam arti sempit :

    Aktifitas memonitor pelaksanaan dan memberi feed back

    Dalam arti tindakan :

    Aktifitas dispatching dan reporting

    C. PRINSIP DALAM MERANCANG SFC

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    18/26

    1.Prinsip Design SFC

    a.Umum

    Universal tapi fleksibel

    Dirancang agar manusia merupakan bagian terpenting dari sistem

    Tiap orang mempunyai peran

    b.External

    Sejalan dengan sistem lain, bisa menerima dan memberi informasi/feedback keMPC

    SFC = mesin untuk menjalankan perusahaan

    Harus integrated, ada interaksi dengan sistem lain

    c.Internal

    Ada due date; due date merupakan yang terpenting dalam SFC

    Ada lead time

    Data valid dan akurat

    2.Prinsip Operasional

    a.Umum

    SFC sangat kompleks

    Jika ada masalah dengan material/kapasitas jangan direlease

    b.Order Release

    Adalah aktifitas utma dalam SFC

    Ukuran SFC yang baik adalah yang menghasilkan :

    -Order release on time

    -Rate konsisten dengan kapasitas

    -Tiap order sudah Ok

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    19/26

    -Order yang bermasalah ditunda

    c.Dispatching

    Tidak ada teori yang terbaik, tergantung dari shop load, capacity, layout, kriteria,

    dan kompleksitas

    Dispatching ok jika prinsip order release diikuti

    Perlu ada prioritas dalam loading

    d.Feedback

    Mampu bereaksi terhadap perubahan yang kecil

    Hindarkan expediting

    Expediting merupakan indikasi adanya :

    -order > kapasitas

    -material shortage

    -operator unskilled

    -maintenance kurang memadai

    e.Queue Control

    Minimasi antrial di setiap work station

    Kendalikan flow of order ke line

    f.Aktifitas SFC meliputi :

    Order release

    Dispatching

    Sequencing

    Scheduling

    Reporting

    g.Order Release

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    20/26

    Merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum suatu order dilepas ke shop floormulai dari dokumentasi sampai produksi

    Informasi yang dibutuhkan untuk order release :

    -Identifikasi order

    -Routing

    -Time standar

    -Kebutuhan material telah dipenuhi

    -Laporan, due date, kondisi material

    Pemeriksaan material siap agar bahan yang dibutuhkan tersedia

    Evaluasi kapasitas

    Load leveling

    h.Dispatching

    Adalah upaya agar kebutuhan tersedia

    Aktivitas utama dispatching adalah order sequencing, schedul maintenance,schedul, down time, dan utilisasi

    i.Dispatchlist

    Adalah daftar order yang harus dikerjakan disetiap work station dengan urutantertentu

    j.Sequencing

    Proses menentukan urutan job yang akan diproses ditiap fasilitas denfgan metodetertentu terhadap sumber daya mesin, tool, material

    Aktivitas sequencing : PRIORITY RULE : EDD, SPT, EODD, EOST

    k.Scheduling

    Penentuan saat dimulai dan berakhirnya suatu order

    Feedback merupakan bagian penting dalam SPC

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    21/26

    l.Order disposition

    Aktivitas mengeluarkan order dari sistem, jika terjadi order habis, dan scrapt

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    22/26

    Material Requirement Planning (Perencanaan Kebutuhan Bahan)

    Pengertian Material Requirement Planning (MRP)

    Menurut Rangkuti (2007), MRP (Material Requirement Planning) adalah suatu system

    perencanaan dan penjadwalan kebutuhan materialuntuk produksi yang memerlukan

    beberapa tahapan proses /fase atau dengan kata lain adalah suatu rencana produksi

    untuk sejumlah produk jadi yang diterjemahkanke bahan mentah atau komponen yang

    dibutuhkan dengan menggunakan waktu tenggang sehingga dapat ditentukan kapan

    dan berapa banyak yang dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang

    akan dibuat.

    Yamit (1999), menyebutkan bahwa MRP merupakan system yang dirancang secara

    khusus untuk situasi permintaan bergelombang, yang secara tipikal karena permintaan

    tersebut dependen.

    Tujuan dan Filosofi MRP

    System MRP digunakan untuk mengendalikan tingkat persediaan dengan prioritas

    utamanya pada persediaan item-item dan merencanakan kapasitas system produksi.Dalam MRP terdapat tiga prinsip yaitu :

    1. Dalam penentuan persediaan dengan prinsip pemesanan komponen yang tepat,pemesanan dalam jumlah yang tepat dan pemesanan pada waktu yang tepat.

    2. Dalam menentukan prioritas meliputi pesanan dengan jatuh tempo yang tepat danmenjaga jatuh tempo yang valid.

    3. Dalam penentuan kapasitas meliputi: merencanakan muatan yang lengkap,merencanakan muatan yang akurat dan merencanakan waktu yang cukup untukmuatan dimasa yang akan datang.

    Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip dari MRP adalah

    memperoleh material yang tepat pada tempat yang tepat dan diwaktu yang tepat.

    Tujuan MRP adalah untuk memperbaiki layanan pelanggan, meminimalkan investasi

    persediaan dan memaksimalkan efisiensi operasi produksi . Sedangkan filosofi MRP

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    23/26

    adalah material dipercepat pada saat penundaan jadwal produksi menguntungkan dan

    ditunda pada saat jadwal ditunda.

    Kegunaan MRP

    MRP banyak digunakan diberbagai jenis industry yang menggunakan aliran proses

    intermiten dan tidak termasuk proses kontinyu seperti perusahaan minyak dan baja.

    MRP sangat bermanfaat pada perusahaan yang beroperasi dalam perakitan dan kurang

    bermanfaat bagi perusahaan pabrikasi. Disisi lain MRP kurang menguntungkan

    digunakan untuk perusahaan yang memiliki jumlah produksi pertahunnya rendah,

    terutama pada perusahaan yang menghasilkan produk yang mahal dan kompleks dan

    yang membutuhkan riset dan design. Berdasarkan pengalaman yang ada leadtime

    menyebabkan terlalu lama dan terjadi ketidakpastian.

    MRP juga diterapkan diperusahaan jasa, tetapi jarang sekali bukan karena teknik ini

    tidak dapat diterapkan tetapi karena pertumbuhan MRP dibatasi oleh item persediaan.

    System MRP sangat besar kemungkinannya untuk dikembangkan, system ini dapat

    digunakan untuk mengendalikan sumber daya yang berupa bahan baku, fasilitas,

    peralatan, dan tenaga kerja dengan baik. System ini dapat mengendalikan itemyang

    tidak dapat diperbaharui seperti tenaga kerja.

    Dengan demikian MRP merupakan asset yang penting dalam produksi jasa, apabila

    persediaan dalam industry jasa peralatan, ruangan dan personalia, maka metode yang

    digunakan ini sangat tepat.sebagai contoh rencana ruang operasi, hotel, MPS berupa

    jadwal konsultasi, BOM berupa kebutuhan peralatan dan personalia, dokter, perawat,

    ahli ruang operasi dan lain-lain. Catatan persediaan berupa kemampuan sumberdaya

    dan komitmen mereka terhadap proyek tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka

    menghasilkan jadwal yang berisi waktu dimulainya operasi, keseluruhan waktu yang

    diharapkan, kebutuhan bahan dan lain-lain. Kemungkinan yang akan terjadi dimasa

    depan adalah system MRP dapat diaplikasikan dibidang jasa.

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    24/26

    Komponen MRP (Input MRP)

    Komponen sistem MRP adalah :

    1. Data Persediaan (Inventory Record File)--> Data ini menjadi landasan untukpembuatan MRP karena memberikan informasi tentang jumlah persediaan bahan bakudan barang jadi yang aman (minimum) serta keterangan lainnya, seperti : (1) kapan kitamendapat kiriman barang; (2) berapa jangka waktu pengiriman barang (leadtime); (3) berapa bear kelipatan jumlah pemesanan barang (lot size). Semua keternganitu mendukung penyusunan MRP yang tepat sehingga sesuai dengan tujuan awalnyauntuk merencanakan jumlah dan waktu pesanan bahan baku yang tepat agar prosesproduksi tidak terlambat.

    2. Jadwal Produksi (Master Production Schedule) --> MPS digunakan untukmengetahui jadwal masing-masing barang yang akan diproduksi, kapan barang tersebutakan dibutuhkan sehingga dapat kita gunakan sebagai landasan penyusunan MRP.

    3. Bill of Material File (BOM)--> BOM digunakan Untuk mengetahui susunanbarang yang akan diproduksi, menggunakan bahan apa saja, apakah bahan tersebutlangsung kita beli atau kita buat dengan bahan dasar yang lain sehingga jelas dalammenentukan pemesanan bahan-bahan baku agar produksi tetap berjalan lancar.

    Proses MRP

    Proses MRP merupakan aktivitas yang dilakukan berdasarkan jadwal induk, struktur produkdan file catatan yang tersedia. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengetahui leadtimesetiap komponen, menentukan kebutuhan kotor, kebutuhan bersih, persediaan on hand,

    rancana pemesanan, rencana penerimaan dan rencana realisasi penerimaan.

    1. Kebutuhan kotor merupakan jumlah total setiap item yang dibutuhkan untukmemproduksi sejumlah barang tertentu.

    2. Lead time. Yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan produknyaadalah menentukan kapan barang tersebut dibutuhkan. Apabila waktunya sudahdiketahui, maka perusahaan harus pula merancang waktu mulai dari persiapan sampaipenyelesaian dimana dalam penyelesaian ini akan berhadapan dengan waktu menunggu,pemindahan, pembelian dan mempersiapkan komponen yang akan dibeli dan waktuuntuk kegiatan-kegiatan ini disebut dengan lead time.

    3. Jadwal penerimaan merupakan jadwal yang berkaitan dengan penyelesaian danpengiriman pesanan barang ke konsumen dan jadwal penerimaan pesanan item untuk

    menghasilkan produk tersebut.4. Menentukan persediaan yang tersedia di perusahaan (on hand) adaah jumlah

    persediaan yang masih tersisa di setiap akhir periode yang didasarkan padakeseimbangan, proyeksi kebutuhan dan jadwal penerimaan.

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    25/26

    Output MRP

    Keluaran MRP adalah informasi yang dapat dgunakan untuk melakukan pengendalian

    produksi. Keluaran pertama berupa rencana pemesanan yang disusun berdasarkan

    waktu ancang dari setiap komponen / item. Dengan adanya rencana pemesanan, maka

    kebutuhan bahan pada tingkat yang lebih rendah dapat diketahui. Selain itu proyeksi

    kebutuhan kapasitas juga akan diketahui, yang selanjutnya akan memberikan revisi atas

    perencanaan kapasitas yang dilakukan pada tahap sebelumnya.

    Keluaran MRP lainnya adalah :

    1. Memberikan catatan pesanan penjadwalan yang harus dilakukan / direncanakan baikdari pabrik maupun dari pemasok.

    2. Memberikan indikasi penjadwalan ulang.3. Memberikan indikasi pembatalan pesanan.4. Memberikan indikasi keadaan persediaan.

    Dengan demikian, pada garis besarnya, MRP bukan hanya menyangkut manajemen

    material dan persediaan saja, tetap juga mempengaruhi aktivitas perencanaan dan

    pengendalian produksi sehari-hari di perusahaan.

    Keuntungan MRP

    Berikut ini adalah beberapa keuntungan menggunakan system MRP :

    1. Persediaan , MRP memberikan informasi koordinasi pesanan yang lebih baik untukkomponen-komponen dengan rencana item sehingga jumlah rata-rata persediaan itempermintaan independen dapat dikurangi. Perusahaan hanya memesan apa yangdibutuhkan.

    2. Produksi , sumberdaya manusia dan modal (kapasitas ) digunakan lebih baik karenainformasi MRP menunjukkan adanya penundaan komponen yang disebabkan olehpenting lainnya tidak tersedia. Pengiriman yang lebih memungkinkan dilakukan karenainformasinya sangat akurat. MRP juga digunakan untuk memperbaiki arus kerja danhasilnya dapat mengurangi waktu proses produksi.

    3. Penjualan , karena pengiriman dilakukan tepat seperti yang diinginkan oleh konsumen,maka akan terjadi perbaikan kemampuan perusahaan dalam melayani pelanggandengan melakukan perakitan tepat waktu dan menghilangkan lead time.

  • 5/22/2018 Sistem Produksi 2

    26/26

    4. Perencanaan , MRP dapat merubah jadwal induk berdasarkan evaluasi yang dilakukandan memberikan fasilitas sistem yang berupa gambar perlengkapan dan kebutuhanfasilitas, rencana tenaga kerja dan pengeluaran pembelian persediaan yang berdasarkanMPS.

    5. Pembelian , MRP memberikan saran perubahan jatuh tempo pesanan, sehingga dapatmemperbaiki hubungan dengan penjual karena terdapat prioritas riil.

    6. Penjualan , MRP menyebanbkan penjadwalan lebih baik karena prioritas pengetahuan. 7. Keuangan , MRP memfasilitasi rencana kebutuhan arus kas yang lebih baik karena

    identifikasi karena adanya batasan kapasitas dan menghasilkan keputusan modal yanglebih baik.