12
PERCOBAAN VI SPEKTROFOTOMETER UV-VIS A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui prinsip dasar penentuan dengan metode spektrofotometri 2. Mengetahui persiapan larutan untuk pengukuran spektrofotometri 3. Mengetahui penentuan kadar sampel dengan metode spektrofotometri B. DASAR TEORI Spektrometri UV-Vis adalah salah satu metoda analisis yang berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Berdasarkan penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media tergantung pada tebal tipisnya media dan konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Spektrometri visible umumnya disebut kalori, oleh karena itu pembentukan warna pada metoda ini sangat menentukan ketelitian hasil yang diperoleh. Pembentukan warna dilakukan dengan cara penambahan pengompleks yang selektif terhadap unsur yang ditentukan (Fatimah et al., 2005). Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi

LAPORAN SPEKTRO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia farmasi 2

Citation preview

PERCOBAAN VISPEKTROFOTOMETER UV-VIS

A. TUJUAN PRAKTIKUM1. Mengetahui prinsip dasar penentuan dengan metode spektrofotometri2. Mengetahui persiapan larutan untuk pengukuran spektrofotometri3. Mengetahui penentuan kadar sampel dengan metode spektrofotometriB. DASAR TEORI Spektrometri UV-Vis adalah salah satu metoda analisis yang berdasarkan pada penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media. Berdasarkan penurunan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu media tergantung pada tebal tipisnya media dan konsentrasi warna spesies yang ada pada media tersebut. Spektrometri visible umumnya disebut kalori, oleh karena itu pembentukan warna pada metoda ini sangat menentukan ketelitian hasil yang diperoleh. Pembentukan warna dilakukan dengan cara penambahan pengompleks yang selektif terhadap unsur yang ditentukan (Fatimah et al., 2005). Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu (Underwood, 1986).Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet (Khopkar, 1990).Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi (Harjadi, 1990). Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda (Saputra, 2009). Salah satu contoh instrumentasi analisis yang lebih kompleks adalah spektrofotometer UV-Vis. Alat ini banyak bermanfaat untuk penentuan konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 400 nm) atau daerah sinar tampak (400 800 nm). Analisis ini dapat digunakan yakni dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang diukur.Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer, yaitu:A = - log T = - log It / Io = . b . CDimana : A = Absorbansi dari sampel yang akan diukurT = TransmitansiI0 = Intensitas sinar masukIt = Intensitas sinar yang diteruskan = Koefisien ekstingsib = Tebal kuvet yang digunakanC = Konsentrasi dari sampel(Tahir, 2009).

C. ALAT DAN BAHANALAT Beaker glass Corong kaca Erlenmeyer Gelas ukur Labu takar Neraca analitik Pipet tetes Pipet volume Spektrofotometri U V-Vis Mikropipet Kuvet Rotary evaporatorBAHAN Ekstrak biji lengkeng Aquadest Metanol Vitamin C, dan 1,1-diphenyl-2-picrihidrazil (DPPH), FeCl3 1%

D. CARA KERJA

Skema Kerja Pengelolahan Sampel

Buah lengkeng

- Dikumpulkan- Dikupas dan diambil bijinya- Di tumbuk sampai halusBiji Lengkeng halus

- Dimaserasi dengan metanol 3x24 jam- DisaringAmpas/ Residu

Maserat

Ekstrak kental biji lengkeng

- Diuapkan dengan rotary evaporator

Skema Kerja Uji Aktivitas Antioksidan

Ekstrak Biji Lengkeng

- Di pipet 5 ml dari setiap konsentrasi- Ditambah 2 ml DPPH dan metanol 5 ml- Dihomogenkan didalam vorteks- Diukur panjang gelombang UV-Vis- Dilakukan pengumpulan dan analisaHasil Dan PembahasanAbsorban100 ppm40 ppm80 ppm60 ppm20 ppm

Kesimpulan

Perhitungan1. Konsentrasi vitamin CNO.X(Konsentrasi)Y( % daya hambat )XYX2

1545,28226,425

21053,45534,5100

31573,581103,7225

42080,501610400

52590,562264625

n = 5x = 75y = 343,47xy = 5738,6 X2 = 1375

b = = ===2,352

a = = ==33,38

r = ...........berarti persamaan lineary = a + bx50 = 33,38 + 2,352xx = jadi konsentrasi vitamin C x = 7,06 ppm

2. DPPHM = x 0,05 = x Massa = = 1,97 mg

3. Pembuatan larutan baku ekstrak biji lengkengPpm = , 1000 ppm = 1000 g/ml= 1 mg/ml= 10 mg/ 10 ml (artinya 10 mg ekstrak lengkeng dilarutkan dalam metanol)

C1 . V1 = C2 . V2Dik :C1 = 1000 ppmC2 = 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, 100 ppmV1 = ?V2 = 5 ml

Jawab :a. 20 ppm1000 ppm . ml = 20 ppm . 5 ml1000 . x = 100x = x = 0,1 ml

b. 40 ppm1000 ppm . ml = 40 ppm . 5 ml1000 . x = 200x = x = 0,2 ml

c. 60 ppm1000 ppm . ml = 60 ppm . 5 ml1000 . x = 300x = x = 0,3 ml

d. 80 ppm1000 ppm . ml = 80 ppm . 5 ml1000 . x = 400x = x = 0,4 ml

e. 100 ppm1000 ppm . ml = 100 ppm . 5 ml1000 . x = 500x = x =0,5 ml