2
BELAJAR UAS MPLL Bu TitiJelaskan perbedaan MKJI dan Wesbter! Secara umum : 1. Webster : Berdasarkan empiris pada suatu contoh lapangan yang terdiri dari elemen-elemen simpang dan jaringan jalan. Jadi tidak pada jalan sebenarnya. 2. MKJI : Berdasarkan empiris pada jalan eksisting. MKJI Webster Perilaku lalu lintas : tundaan, panjang antrian dan angka henti 1. Tundaan dihitung berdasarkan tundaan geometri dan tundaan lalu lintas. Tundaan geometri berdasarkan nilai rasio kendaraan terhenti dan rasio belok. 2. Tidak ada tingkat pelayanan sesuai tundaannya. 3. Derajat kejenuhan berfungsi untuk menentukan panjang antrian 1. Tidak memperhitungkan tundaan geometri, hanya memperhitungkan tundaan lalu lintas yaitu derajat kejenuhan dan rasio g/c 2. Ada tingkat pelayanan sesuai nilai tundaannya. 3. Derajat kejenuhan tidak berfungsi untuk menentukan panjang antrian Waktu hijau efektif Waktu hijau yang ditampilkan pada MKJI adalah waktu hijau efektif Waktu hijau yang ditampilkan pada Webster adalah waktu hijau efektif ditambah waktu lost time dikurang waktu kuning Arus Jenuh 1. Dipisahkan untuk tipe P dan O 2. Ada faktor penyesuaian ukuran kota 3. Nilai perubahan arus jenuh akibat kelandaian tanjakan dan turunan tidak sama 4. Nilai perubahan arus jenuh dipengaruhi 1. Tidak dipisahkan antara tipe P dan O, hanya dipengaruhi lebar pendekat saja 2. Tidak ada faktor penyesuaian ukuran kota 3. Nilai perubahan arus jenuh akibat kelandaian tanjakan dan turunan sama 4. Nilai perubaha arus

Latian UAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

latian uas

Citation preview

BELAJAR UAS MPLLBu TitiJelaskan perbedaan MKJI dan Wesbter!Secara umum :1. Webster : Berdasarkan empiris pada suatu contoh lapangan yang terdiri dari elemen-elemen simpang dan jaringan jalan. Jadi tidak pada jalan sebenarnya.2. MKJI : Berdasarkan empiris pada jalan eksisting.

MKJIWebster

Perilaku lalu lintas : tundaan, panjang antrian dan angka henti1. Tundaan dihitung berdasarkan tundaan geometri dan tundaan lalu lintas. Tundaan geometri berdasarkan nilai rasio kendaraan terhenti dan rasio belok.2. Tidak ada tingkat pelayanan sesuai tundaannya.3. Derajat kejenuhan berfungsi untuk menentukan panjang antrian1. Tidak memperhitungkan tundaan geometri, hanya memperhitungkan tundaan lalu lintas yaitu derajat kejenuhan dan rasio g/c2. Ada tingkat pelayanan sesuai nilai tundaannya.3. Derajat kejenuhan tidak berfungsi untuk menentukan panjang antrian

Waktu hijau efektifWaktu hijau yang ditampilkan pada MKJI adalah waktu hijau efektifWaktu hijau yang ditampilkan pada Webster adalah waktu hijau efektif ditambah waktu lost time dikurang waktu kuning

Arus Jenuh1. Dipisahkan untuk tipe P dan O2. Ada faktor penyesuaian ukuran kota3. Nilai perubahan arus jenuh akibat kelandaian tanjakan dan turunan tidak sama4. Nilai perubahan arus jenuh dipengaruhi arus kendaraan tak bermotor1. Tidak dipisahkan antara tipe P dan O, hanya dipengaruhi lebar pendekat saja2. Tidak ada faktor penyesuaian ukuran kota3. Nilai perubahan arus jenuh akibat kelandaian tanjakan dan turunan sama4. Nilai perubaha arus jenuh tidak dipengaruhi oleh arus kendaraan tak bermotor

2. Sebutkan dan jelaskan jenis pengaturan persimpangan!Jenis-jenis simpang (berdasarkan harga yang paling murah):1. Simpang tak bersinyal2. Bundaran3. Simpang bersinyal4. Simpang tak sebidang. Faktor yang mempengaruhi : derajat kejenuhanUsaha yang perlu dilakukan untuk membatasi tingkat kecepatan sedemikian sehingga tingkat kerawanan terhadap kecelakaan dapat diperkecil :1. Fisik : Tindakan yang memaksa pengendara untuk mengurangi kecepatan kendaraan dengan cara menjadikan kondisi berkendara menjadi kurang nyaman. Contohnya : polisi tidur, marka jalan, rumbles area. Rumbles strip, 2. Non fisik : melalui peraturan dengan pelanggaran dari peraturan tersebut akan dikenakan sanksi. Contoh adalah rambu dan batas kecepatan

1. Persimpangan Bersinyala. Arus jenuh lapangan : arus berangkat rata-rata dari antrian dalam selama sinyal hijaub. Fase dibuat dua fase dulu karena kapasitas simpangnya terbanyak, namun jika arus > 200 smp/jam, harus dibuat > 2 fase (dibuat terpisah belok kanannya)1. a.Arus jenuh teoritis : arus jenuh dasar berdasarkan lebar efektif dan dikali faktor koreksic. Membatasi gerakan d. Langkah perbaikan : mengurangi/membatasi gerakan belok kanan. perubahan fase sinyal, koordinasi ATCS , penambahan lebar pendekat.