Lipatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Praktikum Geologi StrukturJurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung

Citation preview

LIPATAN(Laporan Praktikum Geologi Struktur)

OlehEgi Ramdhani1315051018

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG2014

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum: Lipatan

Tanggal Praktikum: 14 Mei 2014

Tempat Praktikum: Laboratorium Geofisika

Nama: Egi Ramdhani

NPM: 1315051018

Fakultas: Teknik

Jurusan: Teknik Geofisika

Kelompok: 2 (Dua)

Bandar Lampung, 14 Mei 2014 Mengetahui, Asisten

Achmad Subari NPM. 1215051001iLipatan

OlehEgi Ramdhani

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum mengenai Lipatan oleh praktikan Teknik Geofisika angkatan 2013 pada hari Rabu, 14 Mei 2014 lalu. Laporan ini memaparkan tentang praktikum geologi struktur tentang Lipatan yang terdapat pada permukaan bumi yang kemudian digambarkan dalam bentuk yang telah dianalisa seperti yang terdapat pada laporan ini. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mempelajari tentang lipatan, mengetahui macam-macam lipatan, dan dapat menggambarkan lipatan dengan metode busur. Lipatan adalah hasil perubahan bentuk volume atau kumpulan dari lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan tersebut. Dengan memanfaatkan alat tulis, penggaris, busur, jangka, pesil, dan kertas kalkir kita dapat membuatkan bagaimana bentuk dari lipatan sesauai dengan sudut yang telah diketahui. Lipatan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuk lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin. Disamping itu Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya, sebagai berikut: lipatan Tegak, lipatan Miring, lipatan Rebah, lipatan Menggantung, lipatan Isoklin, lipatan Kelopak, lipatan Paralel, lipatan Similar, lipatan disharmonik, lipatan Ptigmatik, lipatan chevron, lipatan klin bands, lipatan Seretan (Drag folds). Dan pada akhir praktikum ini diperoleh gambar lipatan dengan metode busur.

iiDAFTAR ISI

iiiiiiivv123344568899HalamanLEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iABSTRAK.........................................................................................................iiDAFTAR ISI.....................................................................................................iiiDAFTAR GAMBAR........................................................................................ivDAFTAR TABEL.............................................................................................vBAB I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang........................................................................................11.2. Tujuan ...................................................................................................2BAB II. TEORI DASAR2.1.Pengertian Lipatan.................................................................................2.2. Jenis Lipatan........................................................................................2.3. Porosan Lipatan......................................................................................2.4. Struktur Geologi Lipatan..............................................................................2.5. Mayor Fold...........................................................................................BAB III. PROSEDUR PRAKTIKUM3.1. Alat dan Bahan........................................................................................53.2. Langkah Kerja........................................................................................63.3. Diagram Alir...........................................................................................7BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil Pengamatan........................................................................................14.2. Pembahasan.................................................................................................BAB V. KESIMPULANDAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

iiiDAFTAR GAMBAR

6667777HalamanGambar 3.1. Kertas Gambar .............................................................................. Gambar 3.2. Mistar dan Busur................................................................................. Gambar 3.3. Jangka ..........................................................................................Gambar 3.4. Pensil.............. ................................................................................Gambar 3.5. Kertas Kalkir.................................................................................Gambar 3.6. Milimeter Blok................................................................................Gambar 3.7. Pensil Warna .................................................................................

ivDAFTAR TABEL

9HalamanTabel 4.1. Tabel hasil pengamatan .............................................................

vBAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geofisika adalah disiplin ilmu yang mempelajari mengenai bumi menggunakan kaidah-kaidah yang ada dalam fisika. Dalam menjalani profesi sebagai seorang geofisikawan, kita tidak akan terlepas dari pemetaan geologi struktur yang selalu akan berkaitan dengan segala sesuatu yang terjadi dengan fenomena fenomena alam seperti lipatan, patahan sesar dan lain sebagainya. Diantara gejala tersebut adalah struktur garis, struktur bidang, dan struktur sedimen tentunya kita juga akan mempelajari berbagai bentuk kerusakan yang terjadi di muka bumi ini. Seperti terjadinya rekahan, patahan, lipatan, sesar, kekar sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, oleh karena itu pada praktikum ini akan dibahas tentang bagaimana bentuk dari sesar. Agar kita mampu memahami, mempelajari dan menganalisanya serta melihat aplikasi yang terjadi dalam kehidupan dalam menyikapi berbagai fenomena alam ini.

Selain itu kita juga akan mengenal adanya lipatan sebagai akibat dari proses pergeseran bumi yang menimbulkan atau menyebabkan terjadinya rekahan atau yang dikenal dengan sesar. Disetiap pergerakan yang terjadi di bumi akan selalu ada dampak yang ditimbulkan. Misalnya dengan adanya pergeseran lempeng yang terkadang bisa mengakibatkan gempa, sehingga menimbulkan berbagai rekahan pada permukaan bumi. Dimana setiap rekahan tersebut akan menyebabkan terjadinya lipatan. Dan untuk menganalisa itu kita sebagai seorang geofisikawan memiliki kewajiban dalam mengetahui bagaimana bentuk dan proses terjadinya dalam kehidupan. Untuk itu terlebih dahulu kita dituntut untuk memahami bagaiman penggambaran bentuk dari lipatan itu pada secarik kertas dengan kemudian dapat dipahami bagaimana bentuk sebenarnya dari lipatan tersebut.

Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada sebelumnya terubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung. Perlipatan adalah deformasi yang tak seragam yang terjadi pada suatu bahan yang mengandung unsur garis atau bidang. Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur struktur garis atau bidang, tindak menunjukkan adanya lipatan.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari precobaan ini adalah sebagai berikut:1. Mahasiswa mampu mencermati dan memahami lipatan serta mampu menjelaskan bagaimana proses pembentukannya.2. Mahasiswa mampu menggambarkan lipatan.

3. 2BAB II. TEORI DASAR

2.1. Pengertian LipatanLipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang di tunjukkan dengan lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pda unsur garis atau bidang didalam bahan tersebut. pada umumnya unsur yang terlibat di dalam lipatan adalah struktur bidang (Aldes, 2007).

2.2. Janis LipatanSecara umum, beberapa jenis lipatan yang terpenting adalah sebagai berikut :1. Antiklinyaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan yang saling berlawanan.2. Sinklinyaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan yang menuju ke satu arah yang sama.Beberapa defenisi tentang lipatan :a. Sayap Lipatan, yaitu bagian sebelah menyebelah dari sisi lipatan.b. Puncak Lipatan,yaitu titik atau garis yang tertinggi dari sebuah lipatanc.Bidang Sumbu Lipatan, yaitu suatu bidang yang memotong lipatan, membagi sama besar sudut yang dibentuk oleh lipatan tersebut.d.Garis Sumbu Lipatan, yaitu perpotongan antara bidang sumbu dengan bidang horizontal.e. Jurus (Strike),yaitu arah dari garis horizontal dan merupakan perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal. f.Kemiringan (Dip), yaitu sudut kemiringan yang tersebar dan dibentuk oleh suatu bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur dengan tegak lurus dengannya (Sonni, 2000).

2.3. Porosan LipatanLipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya, sebagai berikut:1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;2. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya tersusun dari bahan-bahan yang berlainan;3. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;4. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar;5. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh tekanan yang terus menerus;6. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar;7. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara simetris atau sma besar antara antiklin dan sinklin;8. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris, membentuk sudut; 9. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung;10. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan puncaknya melandai seperti rebahan;11. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis;12. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar (Yodi, 2003).

2.4. Struktur Geologi Lipatan

Struktur lipatan adalah bentuk yang terjadi pada lipatan bidang-bidang datar dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri. Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan 4dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. Hal ini dapat dijelaskan karena momen energia yang didapat dari bentuk lipatan akan jauh lebih besar daripada momen energia yang didapat dari bidang datar (Asikin, 1978).

2.5. Mayor FoldUntuk lipatan berskala besar (mayor fold) dimana sexing bentuk utuhnya tidak teramati secara langsung atau struktur lipatan itu sudah terkikis make terhadapnya dilakukan analisis yang berdasarkan pada :a. Mengukur kedudukan struktur bidang yang terlipat, yakni bidang perlapisan (bedding or lentation) pada batuan sediment dan bidang-bidang foliasi pada batuan metamorf.b. Mengukur kedudukan "deavage" (deavage orientation) yakni rekahan yang bervariasi sejajar dan umumnya sejajar pula dengan kedudukan bidangsumbu lipatan ( axial plane deavages ). c. Mengukur bidang-bidang dan garis-garis sumbu lipatan-lipatan kecil Hinge lines of small fold).d. Mengukur perpotongan bidang bidang perlapisan dengan "deavage" (deavage bedding intersection) (Polo, 1993). 5BAB III. PROSEDUR PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :1. Kertas gambar

Gambar 3.1. Kertas Gambar2. Mistar dan Busur

Gambar 3.2. Mistar dan Busur3. Jangka Gambar 3.3. Jangka

4. Pensil

Gambar 3.4. Pensil

5. Kertas Kalkir

Gambar 3.5. Kertas Kalkir

6. Milimeter blok.

Gambar 3.6. Milimeter blok

7. Pensil Warna

Gambar 3.7. Pensil warna.73.2. Langkah Kerja

Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam percobaan kali ini adalah :1. Membuat rekonstruksi lipatan dibawah dengan metode busur.2. Menggambar ulang gambar dengan arah yang sama.3. Membuat garis tegak lurus sembarang dari garis A hingga H4. Menandai perpotongan setiap dua garis tegak lurus yang dibentuk garis A hingga H.5. Menarik pola lingkaran dengan titik perpotongan sebagai poros dari satu garis ke garis lain yang berpotongan dan dilanjutkan dengan titik poros berbeda (perpotongan setelah perpotongan garis sebelumnya)6. Membuat lipatan dalam 3 lapisan dan diberi simbol litologinya.

3.3. Diagram Alir

Adapun diagram alir pada percobaan kami kali ini adalah :

Rekonstruksi gambar dibuat dengan metode busur.

HasilLipatan dibuat 3 lapisan dan diberi simbol litologinya.Pola lingkaran ditarik sepanjang dua garis yang berpotong dengan titik potong sebagai poros.Dibuat garis tegak lurus antara A hingga H. Dan perpotongan ditandai.Gambar dibuat ulang dengan arah dan ketentuan yang sama.8BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan yang didapatkan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :TitikABCDEFGH

KedudukanN 55 EN 17 WE 35 SN 55 WN 25 WN 55 EN 35 EN 55 E

Tabel 4.1. Tabel hasil pengamatan.

4.2. Pembahasan

Setelah memahami pengertian dari lipatan dan kemudian para pembimbing memaparkan bagaimana bentuk dari lipatan itu sendiri. Mengarahkan pembuatan gambar dengan menggunakan metoda busur hingga para praktikan mampu membuat lipatan dari garis-garis yang telah diketahui besar sudutnya menggunakan alat bantu jangka.

Langkahnya yaitu dengan mempersiapkan semua alat yang dibutuhkan berupa kertas kalkir, busur, jangka, penggaris, pensil, dan alat lainyya yang membantu dalam praktikum disertai dengan buku panduan. Pertama menyalin gambar yang sudah ada pada buku panduan pada kertas kalkir yang telah disediakan dengan menggunakan pensil dan penggaris. Kemuadian menarik garis tegak lurus atau dengan sudut 90 derajat dari setiap garis dengan menggunakan busur, sehingga setiap garis tegak lurus tersebut saling berpotongan satu sama lain. Setiap titik perpotongan tersebut dijadikan sebagai acuan dalam penarikan garis terhadap garis sebenarnya. Lakukan hal

yang sama yaitu penarikan garis tersebut pada setiap garis. Sehingga setiap garis akan saling berhubungan dan saling menyambung satu sama lainnya. Batas penarikan garis dengan menggunakan jangka tersebut dari titik acuan adalah antara dua garis yang saling mengapit titik tersebut. Sehingga akan terlihat lipatan-lipatan yang terbentuk oleh garis-garis tersebut. Lipatan ini dibuat kembali dalam tiga lapisan, lalu setelah selesai dibuat, maka diberi simbol litologi untuk tiap perlapisan dengan batuan sembarang.

Hasil gambar yang saya buat saat praktikum berlangsung saya masukan di halaman akhir bab IV ini, dapat dilihat seperti pada gambar terdapat lipatan batuan yang simbol litologi saya buat adalah batu konglomerat dibagian atas, lalu batu shale atau serpih di bagian tengah dan terbawah saya simbolkan dengan batuan sandstone atau batupasir. Dari titik A ke titik B dapat dilihat adanya lipatan membentuk antiklin. Antiklin sendiri merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Di formasi antiklin inilah jebakan minyak dan gas atau hidrokarbon sering terbentuk. Sebangkan mulai dari garis perpotongan BC hingga garis tegak lurus H terlihat formasi Siklin. Siklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas).

Dari gambar itu pula dapat dibuktikan arah lengkungan sama dengan arah garis A hingga H yang sebelumnya ada dalam gambar dan sebelum dibuatnya lipatan atau fold. Titik perpotongan dalam hal ini dijadikan poros lingkaran untuyk membuat lipatan yang nantinya akan disambung lagi dengan poros lainnya hingga membentuk lipatan seperti hasil dihalaman setelah ini. namun, ada kalanya titik perpotongan terletak diluar formasi lipatan. Dalam hal ini adalah titik potong DE. Jika ini terjadi, maka tidak dibuat garis lipatan di dalam segitiga perpotongan tersebut.

10BAB V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat saya tarik dari pelaksanaan praktikum saya adalah sebagai berikut :1. Dengan melakukan pembuatan gambar nyata berupa lipatan ini kita dapat semakin mengetahui dan memahami makna dari lipatan itu sendiri. Bukan hanya secara teori pada gambar, namun juga pada kenyataan yang sebenarnya yang terjadi di alam.2. Dengan mempelajari dan menggambarkan bentuk dari lipatan, dan melakukan analisa terhadap gambar tersebut kita dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya lipatan secara nyata di permukaan bumi.3. Dengan melakukan praktikum ini kita dapat menggambarkan serta menganalisa bagaimana bentuk aslinya di permukaan bumi.4. Pembuatan garis tegal lurus dari garis kedudukan bertujuan untuk mencari titik potong antar kedua kedudukan garis yang nantinya akan dijadikan poros lingkaran yang membantu praktikan dalam penggambaran sebuah formasi lipatan.5. Formasi lipatan yang praktikan gambarkan saat praktikum dilihat terdapat formasi antiklin di sebelah kiri dan disebelah kanan terdapat formasi siklinn dengan ukuran yang lebih besar.

6.

DAFTAR PUSTAKA

Aldes.P. 2007. Struktur Bidang 3 Dimensi. Surabaya: Jayamahe. Asikin, Sukandar. 1978. Dasar-dasar Geologi Struktur. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Polo, L., dkk.. 1993. Analisis pola & karakter kekar untuk menentukan struktur geologi sesar, lipatan dan kondisi fisik batuan. Bandung : UNPAD.

Sonni.J. 2000. Bidang Permukaan Bumi. Jakarta: AndalasYodi.P. 2003. Struktur Permukaan. Yogyakarta: Batara Yukum

LAMPIRAN