Makalah Banten

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    1/35

    1

    Kata Pengantar

    Semua puji cuma punya Allah swt. shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada Rasulullah

    saw. berkat limpahan serta rahmat-Nya penyusun dapat merampungkan tugas ini manfaat

    mencukupi tugas mata kuliah Metodologi Desain.

    Didalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit kendala yang penulis hadapi.

    Tetapi penulis mengerti bahwa kelancaran didalam penyusunan materi ini tidak lain berkat,

    hingga kendala-kendala yang penulis hadapi paling atasi. Makalah ini disusun supaya pembaca

    bisa memperluas pengetahuan gaya desain. Tugas kami ini disajikan menurut pengamatan dari

    beragam sumber informasi, referensi, serta berita. makalah ini di susun oleh penyusun dengan

    beragam halangan. baik itu yang datang dari diri penyusun ataupun yang datang dari luar.

    tetapi dengan penuh kesabaran serta terlebih pertolongan dari allah selanjutnya tugas ini bisateratasi.

    Semoga makalah ini bisa berikan wawasan yang lebih luas serta jadi sumbangan

    pemikiran pada pembaca terutama beberapa mahasiswa kampus Mercu Buana. Kami sadar

    bahwa tugas ini ada banyak kekurangan serta jau dari prima. karenanya, pada dosen

    Metodologi Desain kami menghendaki masukannya untuk perbaikan pembuatan tugas kami di

    periode yang akan tiba serta menginginkan kritik serta anjuran dari beberapa pembaca.

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    2/35

    2

    BANTENKU BANTEN

    BERSIH

    KORUPSI KOLUSI NEPOTISMETINGGINYA PRAKTEK KKN DALAM RODA PEMERINTAHAN

    DINASTI BANTEN

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah negara besar danmemiliki kekayaan sumber daya manusia dan alam yang begitu maha dahsyat

    dibandingkan dengan negara lain di dunia ini. Indonesia yang memiliki itu

    semua seharusnya indonesia yang sudah maju dibandingkan dengan negara

    lain yang baru saja berkembang. Indonesia yang sudah berdiri kokoh

    merdeka semenjak tahun 1945 ini seharusnya menjadi negara yang sudah

    bisa memberikan sebuah kesejahteraan kepada masyarakatnya secara

    keseluruhan. Kekayaan alam yang begitu besar diberikan tuhan kepada negeri

    ini seharusnya mampu menciptakan cita-cita negara yang tertera dalam UUD

    1945, baik kekayaan hutan, emas, minyak, perairan dan lain sebagainya.

    Jumlah populasi manusia yang mendiami negeri ini pun tak kalah kayanya,

    aset negara untuk bisa menjadi generasi cerdas yang memajukan indonesia

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    3/35

    3

    pun begitu potensial di negara jamrud khatulistiwa ini. Tetapi miris melihat

    kenyataan yang ada, memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dan

    mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi tujuan utama dari NKRI, tak

    pernah kunjung tercapai. Hal ini menjadi salah satu acuan kami dalam

    penulisan makalah ini.

    Praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang sering kita kenal dengan

    (KKN) begitu fenomenal dalam pemberitaan hangat di media lokal maupun

    nasional. Praktek KKN yang terus mengakar dalam tatanan pemerintahan

    negeri ini begitu sangat sulit untuk kita tumpas dan bersihkan secara habis

    hingga akarnya. KKN yang menjadi salah satu penghambat utama dalam

    mencerdaskan kehidupan bangsa, mensejahterakaan masyarakat dan

    memajukan negeri ini terjadi semenjak dahulu kala. Dari mulai pemerintahan

    orde lama maupun orde baru dan kini orde reformasi, hal itu masih saja tetap

    menjadi penyakit ganas pemerintahan di negeri ini. KKN adalah penyakit

    ganas seperti hal nya penyakit kanker yang menjalar ke setiap bagian tubuh

    sehingga setiap element tubuh perlahan terkena keganasannya. Hal ini

    menggambarkan kondisi yang tengah dihadapi Bangsa Indonesia saat ini.

    KKN ibarat penyakit yang terlampau sulit untuk disembuhkan. KKN telah

    menjalar disetiap sendi kehidupan dan seakan telah menjadi budaya dalam

    kehidupan sehari-hari.

    Praktek KKN di indonesia bukan hanya dikalangan pejabat pemerintahan

    pusat saja, melainkan hingga pemerintahan daerah pun hal ini terjadi.

    Pemerintah Provinsi Banten yang menjadi sorotan utama dalam latar

    belakang masalah penyajian makalah ini, begitu sangat menarik perhatiankami sebagai mahasiswa program studi ilmu pemerintahan.

    Provinsi Banten merupakan gerbang utama perekonomian dari pulau

    sumatera menuju pulau jawa. Bukan hanya itu saja, provinsi ini juga

    merupakan gerbang udara internasional negara indonesia. Provinsi dengan

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    4/35

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    5/35

    5

    o Mengetahui penyebab yang melatarbelakangi tingginya praktek KKN di

    lingkungan pemerintah provinsi banten.

    o Mengetahui cara mengatasi tingginya intensitas praktek KKN di

    lingkungan pemerintah provinsi banten.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Telaah Pustaka

    2.1.1 Definisi Korupsi Kolusi dan Nepotisme

    Sebelum kita memasuki bab selanjutrnya, maka dalam bab ini, kami akan

    menjelaskan terlebih dahulu makna KKN itu sendiri secara etimologi. KKN

    atau yang sering kita kenal dengan Korupsi, Kolusi, Nepotisme terdapat tiga

    kosakata yang masing-masing mempunyai makna tersendiri. Korupsi, Kolusi,

    dan Nepotisme merupakan sebuah serangkaian kata maupun sebuah kalimat

    yang bermakna sebuah hal negatif yang dilakukan seseorang maupun instansi

    untuk memperoleh keuntungan satu sama lain. Keuntungan satu sama lain

    tersebut merupakan sebuah persekongkolan ke arah yang tidak baik dan

    merugikan banyak orang (Rakyat).

    Dalam kamus besar bahasa indonesia Halaman 736 edisi ke empat

    departemen pendidikan nasional Ko-rup-si berarti penyelewengan atau

    penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisai, yayasan, dsb) untuk

    keepentingan pribadi atau orang lain.

    Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak,

    menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency

    International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus politisi maupun

    pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau

    memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan

    kekuasaan. Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis

    besar mencakup unsur unsur sebagai berikut: perbuatan melawan hukum,

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    6/35

    6

    penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana, memperkaya diri

    sendiri, orang lain, atau korporasi, merugikan keuangan negara atau

    perekonomian negara. Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana

    korupsi yang lain, diantaranya, memberi atau menerima hadiah atau janji

    (penyuapan), penggelapan dalam jabatan, pemerasan dalam jabatan, ikut serta

    dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), menerima

    gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

    Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan

    jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah maupun

    pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-

    beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan

    dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi

    berat yang diresmikan, dan sebagainya.

    Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan

    oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada. Korupsi

    yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat,

    terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan

    kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi

    itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah

    ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi

    dan kriminalitas. Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada

    perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh,

    pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang

    tidak. Jeremy Pope dalam bukunya Confronting Coruption: The Element ofNational Integrity System, menjelaskan bahwa korupsi merupakan

    permasalahan global yang harus menjadi keprihatinan semua orang. Praktik

    korupsi biasanya sejajar dengan konsep pemerintahan totaliter, diktator yang

    meletakkan kekuasaan di tangan segelintir orang. Namun, tidak berarti dalam

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    7/35

    7

    sistem sosial-politik yang demokratis tidak ada korupsi bahkan bisa lebih

    parah praktek korupsinya, apabila kehidupan sosial-politiknya tolerasi

    bahkan memberikan ruang terhadap praktek korupsi tumbuh subur.

    Menurut Dieter Frish, mantan Direktur Jenderal Pembangunan Eropa.

    Korupsi merupakan tindakan memperbesar biaya untuk barang dan jasa,

    memperbesar utang suatu Negara, dan menurunkan standar kualitas suatu

    barang. Biasanya proyek pembangunan dipilih karena alasan keterlibatan

    modal besar, bukan pada urgensi kepentingan publik. Korupsi selalu

    menyebabkan situasi sosial-ekonomi tak pasti (uncertenly). Ketidakpastian

    ini tidak menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dan peluang bisnis yang

    sehat. Selalu terjadi asimetris informasi dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.

    Sektor swasta sering melihat ini sebagai resiko terbesar yang harus

    ditanggung dalam menjalankan bisnis, sulit diprediksi berapa Return of

    Investment (ROI) yang dapat diperoleh karena biaya yang harus dikeluarkan

    akibat praktek korupsi juga sulit diprediksi.

    Akhiar Salmi dalam makalahnya menjelaskan bahwa korupsi merupakan

    perbuatan buruk, seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan

    sebagainya. Dalam makalahnya, Salmi juga menjelaskan makna korupsi

    menurut Hendry Campbell Black yang menjelaskan bahwa korupsi An act

    done with an intent to give some advantage inconsistent with official duty

    and the right of others. The act of an official or fiduciary person who

    unlawfully and wrongfully uses his station or character to procure some

    benefit for himself or for another person, contrary to duty and the right of

    others. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang

    Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

    Nepotisme, pasal 1 menjelaskan bahwa tindak pidana korupsi sebagaimana

    maksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur

    tentang tindak pidana korupsi. Jadi perundang-undangan Republik Indonesia

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    8/35

    8

    mendefenisikan korupsi sebagai salah satu tindak pidana.

    Mubaryanto, Penggiat ekonomi Pancasila, dalam artikelnya menjelaskan

    tentang korupsi bahwa, salah satu masalah besar berkaitan dengan keadilan

    adalah korupsi, yang kini kita lunakkan menjadi KKN. Perubahan nama

    dari korupsi menjadi KKN ini barangkali beralasan karena praktek korupsi

    memang terkait koneksi dan nepotisme. Tetapi tidak dapat disangkal bahwa

    dampak penggantian ini tidak baik karena KKN ternyata dengan kata

    tersebut praktek korupsi lebih mudah diteleransi dibandingkan dengan

    penggunaan kata korupsi secara gamblang dan jelas, tanpa tambahan kolusi

    dan nepotisme. Karena ketiga kata ini adalah sebuah kesatuan dalam

    prakteknya.

    Sedangkan pengertian dari kolusi itu sendiri di dalam kamus besar bahsa

    indonesia edisi ke empat departemen pendidikan nasional, berartikan

    kerjasama rahasia untuk maksud tidak terpuji; persekongkolan; hambatan

    usaha pemerataan berupa antar pejabat dan pengusaha; Kata kolusi berasal

    dari bahasa Inggris, yaitu Collution. Indikasi adanya tindakan kolusi adalah

    terjadinya proses tindakan tawar menawar kepentingan demi keuntungan,

    kerja sama tersembunyi dan penuh materi, manipulasi prosedur birokrasi,

    pemaksaan keputusan atau kebijakan secara struktural.

    Memberikan bantuan atau dalam bentuk kerjasama saling menguntungkan

    yang dilakukan dengan cara yang bertentangan dengan ketentuan dan

    peraturan adalah termasuk perbuatan dosa yang di mungkinkan dapat

    menimbulkan rasa ketidakpuasan atau bahkan permusuhan. Tindakan kolusi

    biasanya tidak terlepas dari budaya suap-menyuap (risywah) yang sudahsangat kita kenal di lingkungan budaya birokrasi dan telah memasuki sistem

    jaringan yang amat luas dalam masyarakat umum. Sedangkan pengertian

    kolusi dalam undang-undang adalah permufakatan secara melawan hukum

    antara penyelenggara negara dan pihak lain yang merugikan pihak lain,

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    9/35

    9

    masyarakat, atau negara. Kolusi merupakan penyakit sosial yang

    menggerogoti sendi-sendi bangsa dan merusak tatanan hidup bernegara.

    Kolusi sendiri adalah perbuatan untuk mencari keuntungan pribadi atau

    golongan untuk merugikan negara. Kolusi merupakan suatu kerja sama

    melawan hukum antar penyelenggara negara atau antara penyelenggara

    negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, dan atau

    Negara. Di dalam bidang studi ekonomi, kolusi terjadi di dalam satu bidang

    industri disaat beberapa perusahaan saingan bekerja sama untuk kepentingan

    mereka bersama. Kolusi paling sering terjadi dalam satu bentuk pasar

    oligopoli, dimana keputusan beberapa perusahaan untuk bekerja sama, dapat

    secara signifikan mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Kartel adalah

    kasus khusus dari kolusi berlebihan, yang juga dikenal sebagai kolusi

    tersembunyi.

    kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat

    kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian

    yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin

    agar segala urusannya menjadi lancar. Dalam pengertian diatas, kolusi ini

    biasanya sering terjadi di dalam sebuah tatanan kebijakan pembangunan

    sebuah infrastruktur baik dalam program pemerintah pusat maupun di

    pemerintah daerah. Praktek kolusi yang lebih cenderung dengan kerjasama

    sebuah perusahaan pemegang tender dan instansi pemerintah yang

    memberikan tender biasanya sudah memiliki sebuah kedekatan. Kedekatan

    tersebut biasanya sudah menjadi budaya para penyelenggara negara kita

    untuk mendapatkan keuntungan satu sama lain. Kedekatan perusahaanpemegang tender dengan para elit politisi penyelenggara negara terjadi baik

    kedekatan kerabat, orang terdekat, maupun keluarganya sendiri yang

    memegang perusahaan tersebut. Sebelum terjadinya praktek korupsi yang

    kini marak di dalam pemberitaan media, praktek korupsi di dasari oleh

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    10/35

    10

    tingginya juga praktek persekongkolan antara perusahaan pemegang tender

    dan para elit politisi yang disebut dengan kolusi. Kurangnya pengawasan

    ketat dari para penegak hukum di negara ini menjadi salah satu pokok

    permasalahan penting dalam pemberantasan praktek kolusi ini.

    Setelah makna dan tinjauan teori mengenai apa itu korupsi dan apa itu kolusi.

    Maka tidak kami lupakan, bahwa cikal bakal terjadinya sebuah korupsi dan

    kolusi pun didasari oleh sebuah penyakit ganas yang menjalar ke seluruh

    tatanan roda pemerintahan. Dia adalah nepotisme.

    Nepotisme secara kata Latin nepos, yang berarti keponakan atau cucu.

    Pada Abad Pertengahan beberapa paus Katholik dan uskup yang telah

    mengambil janji chastity, sehingga biasanya tidak mempunyai anak

    kandung. Memberikan kedudukan khusus kepada keponakannya seolah-olah

    seperti kepada anaknya sendiri. Beberapa paus diketahui mengangkat

    keponakan dan saudara lainnya menjadi kardinal. Seringkali penunjukan

    tersebut digunakan untuk melanjutkan dinasti kepausan. Contohnya, Paus

    Kallistus III, dari keluarga Borja, mengangkat dua keponakannya menjadi

    kardinal, salah satunya Rodrigo, kemudian menggunakan posisinya

    kardinalnya sebagai batu loncatan ke posisi paus, menjadi Paus Aleksander

    VI. Kebetulan, Alexander mengangkat Alessandro Farnese, adik kekasih

    gelapnya, menjadi kardinal; Farnese kemudian menjadi Paus Paulus III. Paul

    juga melakukan nepotisme, dengan menunjuk dua keponakannya (umur 14

    tahun dan 16 tahun) sebagai Kardinal. Praktek seperti ini akhirnya diakhiri

    oleh Paus Innosensius XII yang mengeluarkan bulla kepausan Romanum

    decet pontificem pada tahun 1692. Bulla kepausan ini melarang semua paus

    di seluruh masa untuk mewariskan tanah milik, kantor, atau pendapatan

    kepada saudara, dengan pengecualian bahwa seseorang saudara yang paling

    bermutu dapat dijadikan seorang Kardinal.

    Nepotisme adalah tindakan atau perbuatan yang menguntungkan kepentingan

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    11/35

    11

    keluarganya atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa dan

    negara. Dengan kata lain, nepotisme berarti lebih memilih saudara atau teman

    akrab berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan kemampuannya. Kata ini

    biasanya digunakan dalam konteks derogatori. Sebagai contoh, kalau seorang

    manajer mengangkat atau menaikan jabatan seorang saudara, bukannya

    seseorang yang lebih berkualifikasi namun bukan saudara, manajer tersebut

    akan bersalah karena nepotisme. Pakar-pakar biologi telah mengisyaratkan

    bahwa tendensi terhadap nepotisme adalah berdasarkan naluri, sebagai salah

    satu bentuk dari pemilihan saudara.

    Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertian nepotisme adalah tindakan

    yang hanya menguntungkan sanak saudara atau teman-teman sendiri,

    terutama dalam pemerintahan walaupun objek yang diuntungkan tidak

    kompeten. Pengertian nepotisme sebagai tindakan mengambil kesempatan

    terhadap suatu keadaan, posisi atau jabatan berdasarkan hubungan

    kekerabatan, tidak selalu mempunyai konotasi makna yang negatif.

    Nepotisme menjadi sebuah perilaku positif (baik), apabila objek yang

    diuntungkan memang dianggap kompeten.

    Pengertian Nepotisme dalam Undang-Undang adalah setiap perbuatan

    penyelenggaraan negara secara melawan hukum yang menguntungkan

    kepentingan keluarganya atau kroninya diatas kepentingan masyarakat,

    negara dan bangsa. Sedangkan pengertian nepotisme dalam Islam adalah

    menganjurkan untuk mendahulukan pemberian atau mementingkan sanak

    saudara atau teman sendiri, terutama dalam hal sedekah, infak dan zakat yang

    betul-betul membutuhkan dan mendesak. Yang menjadi persoalan, jikatindakan nepotisme dikaitkan pemberian posisi atau jabatan tertentu kepada

    orang yang mempunyai kekerabatan dengan seorang pelakunya tanpa

    memperdulikan unsur-unsur sebagai berikut:

    Pertama, unsur keahlian atau kemampuan yang dimiliki, kalau nepotisme

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    12/35

    12

    dilakukan dengan tidak memperdulikan kualitas, maka pelakunya bisa

    dikategori sebagai orang yang dzalim dan dapat merusak tatanan kehidupan,

    baik keluarga, masyarakat, negara, maupun agama.

    Kedua, unsur kejujuran dalam menjalankan amanat, Jika nepotisme

    dijalankan dengan cara yang tidak dibenarkan dalam suatu peraturan atau

    hukum tertentu, seperti menutup kesempatan kepada orang lain yang sama-

    sama mempunyai hak, maka ia termasuk kelompok yang bisa dikategorikan

    sebagai orang yang tidak jujur dan khianat terhadap amanat.

    Pelanggaran ketentuan nepotisme, umumnya digabung menjadi satu istilah,

    yaitu Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Ketiga hal ini seolah-olah

    telah menjadi satu kata, akan tetapi sebagai akibatnya pembahasan

    masalahnya sendiri menjadi tidak fokus, sebagai konsep mengambang, dan

    secara operasional menyulitkan.

    Pengertian nepotisme menurut Undang-undang No. 28 tahun 1999 tentang

    Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

    Nepotisme, pasal 1 angka 5, nepotisme adalah setiap perbuatan

    Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang meguntungkan

    kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat,

    bangsa dan negara. Menurut pengertian itu, nepotisme lebih disalahkan bila

    perbuatan tersebut dilakukan penyelenggara negara. Masih dalam undang-

    undang yang sama, menurut pasal 1 angka 1 Penyelenggara Negara adalah

    Pejabat Negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif,

    dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan

    penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ya itulah singkat gambaran nepotisme menurut

    kacamata pemerintahan atau negara.

    Apabila dalam konteks di swasta atau kehidupan sehari-hari sepertinya

    nepotisme hanyalah norma saja, hal ini dianggap sebagai perbuatan yang

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    13/35

    13

    tidak baik. Bedanya kalau di pemerintahan ada pejabat yang melakukan

    nepotisme bisa diganjar sanksi hukum dengan perundangang-undangan yang

    ada. Lalu kalau yang terjadi di kehidupan sehari-hari atau masyarakat swasta,

    bagaimana sanksinya? Sanksinya tidak jauh hanya sebuah cibiran saja dari

    orang per orang. Bahkan di pemerintahan pun kalau hanya sekedar nepotisme

    yang dilakukan tidak merugikan masyarakat banyak, paling hanya mendapat

    sindiran atau omongan angin lalu saja. Contohnya, untuk di tingkat swasta,

    bila bekerja di perusahaan swasta, lalu kenal dengan orang dalamnya, pasti

    jika akan melamar akan lebih mudah, dengan alasan rekomendasi. Kemudian

    juga pengangkatan honorer di instansi pemerintah juga masih berlatar

    belakang nepotisme, namun situasi ini hanya dianggap angin lalu karena

    tidak merugikan masyarakat banyak, paling yang dirugikan orang per orang

    saja. Inilah yang membuat nepotisme masih ada sampai sekarang dan

    sepertinya tetap ada bergerilya. Contoh-contoh di atas merupakan contoh

    ringan yang terjadi sehari-hari. Contoh yang lebih jelas lagi adalah

    penciptaan raja-raja kecil di daerah, karena ingin menciptakan pemerintahan

    dinasti seperti apa yang akan kita bahas dalam contoh kasus dan analisa

    kelompok kami.

    Hal-hal diatas tentu sangat jelas merupakan sebuah bentuk nepotisme, tetapi

    penegak hukum nampaknya tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut,

    meski masyarakat melalui media sering mengkritisinya. Maka disadari atau

    tidak, ternyata nepotisme ini masih dibutuhkan jika dibandingkan dengan

    korupsi yang dibenci semua orang. Di Indonesia nepotisme begitu sudah

    mendarah daging, menurut kami sikap nepotisme ini jadi punya turunan.Turunannya lebih ke arah negatif. Seperti apa turunannya? Lebih mudah

    kami contohkan, bila ada keluarga, kerabat, teman atau kolega yang terkena

    kasus hukum, selalu muncul pembelaan sepihak dengan segala cara, padahal

    jelas-jelas yang bersangkutan melanggar hukum. Tapi karena alasan keluarga

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    14/35

    14

    atau saudara dekat, teman, rekan, kolega dan semacamnya, pasti akan dibela

    mati-matian. Tidak pernah melihatnya sebagai suatu objektivitas. Hal ini

    sering sekali terjadi. Contoh konkret ini soal kasus hukum misalnya misalnya

    korupsi atau kasus terorisme yang dialami saudara dari satu suku atau satu

    keluarga, satu agama, dll. Ketika kasus terjadi, jelas-jelas yang bersangkutan

    salah, tetapi karena masih ada hubungan dekat, muncul pengacara keluarga

    yang akan membela mati-matian, begitu juga didukung saudara-saudara

    lainnya. Akhirnya kebenaran yang sejati tertutupi, atau malah bisa

    dikaburkan. Seharusnya apabila salah katakan salah, benar katakan benar,

    janganlah menutup-nutupi kesalahan karena alasan kedekatan kekerabatan

    atau kedekatan hubungan. Hal tersebut juga berlaku pada kedekatan

    kelompok. Akhirnya muncul kebenaran yang subjektif menurut kekerabatan

    atau kelompoknya saja. Hal ini juga secara tidak langsung lambat laun akan

    menggerogoti ranah hukum di negara ini. Padahal ranah hukum lah yang

    dijadikan jalan pengadil di dunia ini. Lalu mau dibawa kemana orang yang

    akan mencari keadilan yang sejati?

    Turunan dari nepotisme itu membuat kita tidak bisa objektif melihat suatu

    hal. Kedekatan kekerabatan, kedekatan hubungan atau kedekatan kelompok

    membuat objektifitas tersamarkan. Sebenarnya kalau diperhatikan lebih

    lanjut, nepotisme juga harus diperhatikan secara khusus karena hal ini yang

    merupakan cikal-bakal terjadinya sebuah kolusi dan korupsi yang kini begitu

    fenomenal, meski tidak semasif korupsi efeknya secara langsung, tetapi jika

    terus dibiarkan tanpa ada kampanye atau sosialisasi bahwa nepotisme ini

    harus dilawan, maka lama-lama akan menggerogoti sendi-sendi kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melawan nepotisme sebenarnya

    dengan membiasakan kita berfikir objektif terhadap semua hal. Meski ujung-

    ujungnya kepentingan kedekatan kekerabatan, kedekatan hubungan dan

    kedekatan kelompok harus dikorbankan. Tetapi ketika melihat segala sesuatu

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    15/35

    15

    secara objektif dan tidak memaksakan kehendak semua hal akan lebih mudah

    dicari keadilannya. Sehingga cita-cita menciptakan keadilan sosial bisa pelan-

    pela diwujudkan. Mari kita lawan nepotisme yang terjadi di kehidupan

    sehari-hari dengan berpikir objektif dan tidak memaksakan kehendak.

    Pendapat boleh saja disampaikan, asalkan tidak dipaksakan dengan segala

    cara. Nepotisme merupakan hal yang tidak baik, dan apabila dilakukan oleh

    penyelenggara negara adalah perbuatan melawan hukum. Jadi stop nepotisme

    di lingkungan terdekat dalam kehidupan kita sehari-hari.

    2.1.2 Dampak Praktek Korupsi, Kolusi, Nepotisme

    Setelah semua pemaparan diatas mengenai penjelasan dan pengertian arti

    KKN itu sendiri, dan sebelum beranjak menuju bab tinjauan kasus dan hasil

    dari diskusi kelompok kami, maka kiranya kita mengetahui terlebih dahulu

    apa saja dampak dari tingginya praktek KKN di dalam sebuah konteks

    pemerintahan maupun negara. Karena hal ini patut kita ketahui dahulu

    sebelum masuk dalam pembahasan kasus yang terjadi di lingkungan

    pemerintah provinsi banten.

    Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Indonesia telah menjadi penyakit

    sosial yang sangat membahayakan kelangsungan kehidupan bangsa dari

    upaya mewujudkan keadilan sosial, kemakmuran dan kemandirian, bahkan

    memenuhi hak-hak dasar kelompok masyarakat rentan (fakir miskin, kaum

    jompo dan anak-anak terlantar). Menurunnya tingkat kesejahteraan

    (menyengsarakan rakyat), kerusakan lingkungan sumber daya alam,

    mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan, hilangnya modal manusia yang

    handal, rusaknya moral masyarakat secara besar-besaran bahkan menjadikan

    bangsa pengemis merupakan cerminan dari dampak KKN.

    Pada umumnya, korupsi adalah benalu sosial yang merusak struktur

    pemerintahan, dan menjadi penghambat utama terhadap jalannya

    pemerintahan dan pembangunan negara. Selain itu, Korupsi merupakan

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    16/35

    16

    bagian dari gejala sosial yang masuk dalam klasifikasi menyimpang

    (negative), karena merupakan suatu aksi tindak dan perilaku sosial yang

    merugikan individu lain dalam masyarakat, menghilangkan kesepakatan

    bersama yang berdasar pada keadilan, serta pembunuhan karakter terhadap

    individu itu sendiri. Makna korupsi, sebagai suatu tindakan amoral, tidak

    memihak kepentingan bersama (egois), mengabaikan etika, melanggar aturan

    hukum, dan terlebih melanggar aturan agama.

    Kolusi adalah suatu kerja sama melawan hukum antar penyelenggara negara

    atau antara penyelenggara negara dan pihak lain yang merugikan orang lain,

    masyarakat, dan atau Negara. Dan

    Nepotisme adalah tindakan atau perbuatan yang menguntungkan kepentingan

    keluarganya atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa dan

    Negara. Dalam prakteknya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) sangat

    sukar bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas, oleh karena sangat sulit

    memberikan pembuktian-pembuktian yang otentik. Disamping itu sangat

    sulit mendeteksinya dengan dasar-dasar hukum yang pasti. Namun akses

    perbuatan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) ini merupakan bahaya

    laten yang harus diwaspadai baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat

    itu sendiri.

    Tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) ini merupakan produk dari

    sikap hidup satu kelompok masyarakat yang memakai uang sebagai standard

    kebenaran dan sebagai kekuasaaan mutlak. Sebagai akibatnya, kaum koruptor

    yang kaya raya dan para politisi korup yang berkelebihan uang bisa masuk ke

    dalam golongan elit yang berkuasa dan sangat dihormati. Mereka ini juga

    akan menduduki status sosial yang tinggi dimata masyarakat.

    Dalam konteks USDRP yang diinisasi Pemerintah dan Bank Dunia, KKN

    menjadi penyebab rendahnya daya saing suatu daerah, terhambatnya proses

    pertumbuhan dan pengembangan ekonomi lokal/daerah maupun semakin

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    17/35

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    18/35

    18

    pejabat, baik dari kalangan eksekutif, yudikatif maupun legislatif

    menunjukkan tidak hanya mandulnya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999,

    tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi

    dan nepotisme, tetapi juga semakin tidak tertibnya nilai-nilai kehidupan

    sosial masyarakat. Kasus korupsi yang diduga melibatkan para menteri,

    mantan menteri, gubernur, mantan gubernur, bupati, mantan bupati dan lain

    sebagainya menunjukkan bahwa para pejabat negara yang diharapkan

    menjadi tauladan bagi masyarakat luas mengenai tertib hukum dan tertib

    sosial, ternyata justru mereka yang harus duduk dikursi pesakitan dengan

    tuntutan tindak pidana korupsi.

    Kasus Bulog dan kasus dana non bugeter DKP yang begitu kusut hanyalah

    sedikit dari sekian banyak perkara pelaku korupsi, Kolusi dan Nepotisme

    (KKN) di negara yang berupaya mewujudkan good goverment and clean

    goverment sebagai salah satu cita-cita reformasi.

    Akibatakibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) ini adalah :

    1. Pemborosan sumber-sumber, modal yang lari, gangguan terhadap

    penanaman modal, terbuangnya keahlian, bantuan yang lenyap.

    2. Ketidakstabilan, revolusi sosial, pengambilan alih kekuasaan oleh militer,

    menimbulkan ketimpangan sosial budaya.

    3. Pengurangan kemampuan aparatur pemerintah, pengurangan kapasitas

    administrasi, hilangnya kewibawaan administrasi.

    Selanjutnya Mc Mullan (1961) menyatakan bahwa akibat korupsi adalah

    ketidak efisienan, ketidakadilan, rakyat tidak mempercayai pemerintah,

    memboroskan sumber-sumber negara, tidak mendorong perusahaan untukberusaha terutama perusahaan asing, ketidakstabilan politik, pembatasan

    dalam kebijaksanaan pemerintah dan tidak represif.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan akibat-akibat

    korupsi diatas adalah sebagai berikut :

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    19/35

    19

    1. Tata ekonomi seperti larinya modal keluar negeri, gangguan terhadap

    perusahaan, gangguan penanaman modal.

    2. Tata sosial budaya seperti revolusi sosial, ketimpangan sosial.

    3. Tata politik seperti pengambil alihan kekuasaan, hilangnya bantuan luar

    negeri, hilangnya kewibawaan pemerintah, ketidakstabilan politik.

    4. Tata administrasi seperti tidak efisien, kurangnya kemampuan

    administrasi,hilangnya keahlian, hilangnya sumber-sumber negara,

    keterbatasan kebijaksanaan pemerintah, pengambilan tindakan-tindakan

    represif.

    Secara umum akibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) adalah

    merugikan negara dan merusak sendi-sendi kebersamaan serta memperlambat

    tercapainya tujuan nasional seperti yang tercantum dalam Pembukaan

    Undang-undang Dasar 1945. Begitu besar dampak KKN Terhadap berbagai

    komponen yang menyebabkan indonesia selalu jalan di tempat dan tidak bisa

    menyusul negara maju lainnya. Menyoroti dampak KKN yang berimbas pada

    tujuan nasional NKRI, maka dalam pembahasan selanjutnya, kami akan

    memaparkan sebuah kasus yang sangat menarik untuk menjadi bahan

    pelajaran kita semua.

    2.2 Tinjauan Kasus

    Provinsi Banten merupakan daerah otonom yang terbentuk berdasarkan

    Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000. Sebelum menjadi provinsi, Banten

    bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada Orde Reformasi perjuangan

    masyarakat Banten semakin gigih karena mulai terasa semilirnya angin

    demokrasi dan isu tentang otonomi daerah. Pada 18 Juli 1999 diadakan

    Deklarasi Rakyat Banten di Alun-alun Serang yang kemudian Badan Pekerja

    Komite Panitia Propinsi Banten menyusun Pedoman Dasar serta Rencana

    Kerja dan Rekomendasi Komite Pembentukan Propinsi Banten. Rapat

    paripurna DPR RI pada tanggal 4 Oktober 2000 yang mengesahkan RUU

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    20/35

    20

    Provinsi Banten menjadi Undang-undang ditetapkan sebagai hari jadi

    terbentuknya Provinsi Banten. pada tanggal 18 November 2000 dilakukan

    peresmian Provinsi Banten dan pelantikan penjabat Gubernur H. Hakamudin

    Djamal untuk menjalankan pemerintahan Provinsi Banten sampai terpilihnya

    Gubernur definitif. Adapun periode Gubernur Banten sejak berdirinya sampai

    sekarang adalah:

    Hakamudin Djamal sebagai Penjabat Gubernur Pertama (2000-2002)

    Djoko Munandar-Ratu Atut Chosiyah (2002-2005)

    Ratu Atut Chosiyah sebagai Plt Gubernur Banten (2005-2007)

    Ratu Atut Chosiyah-Masduki (2007-2012)

    Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno (2012-2017)

    Daerah Otonom seharusnya menjadi efek positif dalam memajukan

    daerahnya sendiri. Dengan otonomi daerah yang mempersilahkan pemerintah

    daerah dalam memanfaatkan potensi kekayaan aset yang dimilikinya sebagai

    pemasukan kas daerah dan kesejahteraan rakyat, Kini berbalik arah menjadi

    sebuah fenomena kekuasaan dinasti yang menyengsarakan rakyatnya.

    Ironinya praktek KKN yang begitu menyengsarakan masyarakat banten

    begitu tinggi. Mengapa kami bisa memberikan sebuah tuduhan negatif

    kepada pemerintah provinsi banten? Bagaimana tidak, sebuah pondasi

    pemerintahan dinasti yang begitu identik dengan praktek KKN di provinsi

    ini, begitu kuat tertancap dalam kekuasaan keluarga H.Chasan Sochib

    (ayahanda Ratu Atut yang merupakan gubernur Banten). Hal ini telah disoroti

    kalangan pakar ilmu politik maupun para aktivis mahasiswa yang ada di

    provinsi tersebut. Tetapi karena kuatnya pengaruh ekonomisosial- danbudaya jawara yang ada di provinsi ini, menjadikan dinastinya tak mau ambil

    pusing atas semua tekanan masyarakat yang terus menghujatnya.

    Sedikit penjelasan mengenai dinasti H.Chasan Sohib yang menguasai dinasti

    banten dan memiliki peranan penting dalam pemerintahan provinsi banten.

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    21/35

    21

    Hal ini menjadi sebuah fenomena tersendiri bagi kami sebagai mahasiswa

    program studi ilmu pemerintahan dalam mengatasi tingginya praktek KKN

    dalam roda pemerintahan dinasti.

    Berikut kutipan dari TEMPO.CO, JakartaGubernur Banten Ratu Atut

    Chosiyah menjadi sorotan ketika KPK menangkap adiknya, Tubagus Chaeri

    Wardana alias Wawan dalam upaya suap Ketua MK, Akil Mochtar.

    Gebrakan KPK, termasuk mencegah Ratu Atut (Gubernur Banten) ke luar

    negeri, disambut banyak pihak sebagai awal runtuhnya dinasti Banten.

    Dinasti Banten keluarga Atut berawal dari sang ayah, Tubagus Chasan

    Sochib. Sang jawara Banten ini pernah berujar Sayalah gubernur jenderal.

    Kalimat itu dilontarkan sang Jawara setelah Chasan mengantarkan pasangan

    Djoko Munandar-Ratu Atut sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten

    tahun 2001.

    Nama Chasan berkibar melalui perusahaan CV Sinar Ciomas yang didirikan

    pada1970-an. Perusahaan kontraktor itu cikal bakal PT Sinar Ciomas Raya

    yang sahamnya dimiliki keluarga besar Chasan.

    Proyek-proyek besar di Banten sudah pernah digarap PT Sinar Ciomas

    seperti pembangunan gedung dewan tahun 2006. Pelabuhan dermaga di

    Cigading pun digarap PT Sinar Ciomas. Pembangunan gedung DPRD Banten

    senilai Rp 62 miliar juga tidak lepas dari PT Sinar Ciomas.

    Chasan Sochib meninggal 30 Juni 2011. Namun, pamor keluarga ini belum

    luntur karena keluarga besarnya menduduki banyak posisi penting di

    pemerintahan maupun bisnis.

    Chasan memiliki banyak istri. Jumlah istri dan anak Chasan Sochib bukanangka pasti. Istri pertamanya, Wasiah, ketika diwawancarai Tempo, tak

    bisa menyebutkan siapa saja istri Chasan. Ada di mana-mana, katanya.

    Seseorang yang dekat dengan penerima gelar doktor honoris causa dan

    profesor dari Northern California University dan Global University

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    22/35

    22

    International ini bercerita, Chasan juga tak tahu jumlah dan nama semua

    anaknya.

    Jumlah istri Chasan sebenarnya bisa terlihat dari data tentang ahli warisnya.

    Surat Mahkamah Agung yang diterima Tempo menunjukkan Chasan

    memiliki 25 ahli waris dari 6 istri.

    ** ISTRI PERTAMA, Wasiah Samsudin, menikah 2 November 1960 di

    Serang. Namun bercerai tahun 1991 :

    MEMPUNYAI ANAK :

    1. Ratu Atut Chosiyah :

    JABATAN : Awalnya Atut menjabat sebagai wakil gubernur pada 2001.

    Kariernya naik menjadi Plt. Gubernur Banten pada Oktober 2005.

    Puncaknya, ia berhasil menduduki jabatan Gubernur Provinsi Banten periode

    2007-2012 dan 2012-2017.

    Suami : Hikmat Tomet yang menjabat anggota Komisi V Fraksi Golkar

    2009-2014

    Anak pasangan Atut dan Hikmat :

    1. Andika Hazrumy menjabat sebagai anggota DPD Banten 2009-2014,

    Kordinator TAGANA (Taruna Siaga Bencana) Banten, Direktur Utama PT.

    Andika Pradana Utama, Direktur Utama PT Pelayaran Sinar Ciomas Pratama,

    Direktur Utama PT Ratu Hotel.

    Istri : Ade Rossi Khoerunisa menjabat sebagai anggota DPRD Kota Serang

    2009-2014.

    2. Ratu Tatu Chasanah: Wakil Bupati Kabupaten Serang 2010-2015

    3. Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan: Pengusaha dan Ketua AMPGBanten

    Istri : Airin Rachmi Diany menjabat sebagai Walikota Tangerang Selatan

    2011-2016.

    Istri kedua Chasan Sochib

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    23/35

    23

    ** ISTRI KEDUA, Ratu Rapiah Suhaemi. Ia dinikahi Chasan Sochib pada 2

    Mei 1969 di Serang. :

    Dari Rapiah Suhaemi, Chasan mendapat lima anak :

    1. Tubagus Haerul Jaman

    Menjabat sebagai Wakil Walikota Serang 2008-2013 dan Walikota Serang

    2013-2018.

    2. Ratu Lilis Karyawati

    Menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar Kota Serang 2009-2014.

    Suami : Aden Abdul Khaliq yang menjabat sebagai anggota DPRD Banten

    2009-2014.

    3. Iloh Rohayati

    4. Tubagus Hendru Zaman

    5. Ratu Ria Mariana

    ** ISTRI KETIGA, Chaeriyah. Tubagus Chasan Sochib menikahinya pada

    21 Mei 1968. Namun mereka bercerai pada 2002. Dengan istri ketiga, Chasan

    dikaruniani lima anak :

    1. Ratu Heni Chendrayani

    Menjabat : Pengurus Kadin periode 2012-2017. Ia menduduki posisi Ketua

    Komite Tetap Asuransi Kendaraan.

    2. Ratu Wawat Cherawati

    Menjabat : Pengurus Kadin periode 2012-2017. Ia menduduki posisi Komite

    Tetap Pengolahan & Pemanfaatan Limbah Industri Pertambangan.

    3. Tubagus Hafid Habibullah

    4. Tubagus Ari Chaerudin, aktif di Gapensi kota Serang5. Ratu Hera Herawati

    Istri keempat

    ** ISTRI KEEMPAT, Imas Masnawiyah dinikahi Chasan Sochib pada 06

    Juni 1969 di Pandeglang dan sudah meninggal pada 17 Februari 1986.

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    24/35

    24

    Dengan istri keempat, Chasan mempunyai tiga anak :

    1. Ratu Ipah Chudaefah

    Guru di Kota Serang.

    2. Ratu Yayat Nurhayati

    3. Tubagus Aan Andriawan

    **ISTRI KELIMA, Heryani Yuhana yang dinikahi Chasan 30 Mei 1988 di

    Pandeglang.

    Istri kelima ini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Pandeglang

    periode 2009-2014. Chasan dari Heryani mendapat lima anak :

    1. Tubagus Erhan Hazrumi

    Menjabat : Direktur PT Trio Punditama.

    2. Ratu Irianti

    3. Tubagus Bambang Saepullah

    4. Tubagus Febi Feriana Fahmi

    ** ISTRI KEENAM, Ratna Komalasari dinikahi Chasan pada 8 April 1991.

    Ia menjabat sebaga anggota DPRD Kota Serang periode 2009-2014. Empat

    anak didapat Chasan dari Ratna Komalasari :

    1. Tubagus Bambang Chaeruman

    Menjabat : Bekerja sebagai kontraktor.

    2. Ratu Aeliya Nurchayati

    3. Tubagus Taufik Hidayat

    EVAN | PDAT SUMBER DIOLAH TEMPO

    Demikian gambaran silsilah dinasti banten yang begitu dahsyatnya dalam

    tatanan struktur pemerintahan provinsi banten. Kecenderungan praktek KKNdi provinsi ini begitu sangat tercium aromanya. Semenjak provinsi banten

    berdiri, hampir seluruh proyek pembanguan dan beberapa uang hibah yang

    seharusnya mensejahterakan masyarakat banten. Tidak terlihat rupa nya

    dibandingkan dengan begitu gemerlap mewahnya keluarga atut. Provinsi

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    25/35

    25

    yang seharusnya sudah mulai tumbuh maju dalam mensejahterakan

    masyarakatnya. Tetapi miris seperti negeri ini yang terus berjalan ditempat

    atas kekuasaan para pejabatnya yang rakus dan mementingkan dirinya

    sendiri. Berikut tinjauan kasus yang kami kutip dari Tempo.com.

    Mengutip dari TEMPO.CO, JakartaSebelas tahun berkuasa, Gubernur

    Banten Ratu Atut Chosiyah sukses menarik gerbong politik dan bisnis

    keluarganya. Bersamaan dengan naiknya anggota klan Atut di lima wilayah,

    makin semarak pula bisnis keluarga itu di semua sektor. Ini hanya sebagian

    dari proyek mereka.

    1. Provinsi Banten

    Pejabat: Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah

    APBD 2013: Rp 6,052 triliun

    A. PT Sinar Ciomas Raya Utama

    Pemegang saham:

    Ratu Atut ChosiyahTubagus Chaeri Wardana (adik Atut/suami Airin)

    Proyek:

    Pembangunan gedung DPRD Provinsi Banten, 2004-2006 (Rp 93 miliar)

    B.PT Profesional Indonesia Lantera Raga

    Pemegang saham:

    -Ratu Tatu Chasanah

    Proyek:

    -Pembangunan Jalan Pontang-Kronjo, 2012 (Rp 10,1 miliar)

    C.PT Glindingmas Wahananusa

    Pengurus:-John Chaidir -Ratu Tatu Chasanah

    Proyek:

    -Pembangunan RSUD Balaraja, 2006, Rp 15 miliar

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    26/35

    26

    Catatan:

    -Suami Ratu Tatu alias adik ipar Atut, John Chaidir, menjadi tersangka

    korupsi pembangunan RSUD Balaraja.

    2.Kota Tangerang Selatan

    Pejabat: Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany (adik ipar Atut)

    APBD 2013: Rp 2,2 triliun

    PT Putra Perdana Jaya

    Pemegang saham:

    Airin Rachmi DianyTubagus Ghifari Al Chusaeri (anak Airin)

    Proyek:

    -Rehabilitasi dan normalisasi Kali Ciputat, 2013 (Rp 11,3 miliar)

    -Pembangunan trotoar Tangerang-Serpong Tahap I, 2013 (Rp 17,8 miliar)

    PT Surtini Jaya Kencana (Ratu Irma Suryanidekat dengan dinasti Ratu

    Atut)

    Proyek: Pembangunan SDN Pamulang 3 dan 4 (Rp 3,6 miliar)

    PT Mitra Karya Rattan (pemegang saham: Herdian Koosnadi, kongsi Chaeri

    Wardana di PT Citraputra Mandiri Internusa)

    Proyek: Pembangunan SDN Pondok Cabe Ilir 1 dan 2 (Rp 5,1 miliar)

    3.Kota Serang

    Pejabat: Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman (adik Atut)

    APBD 2013: Rp 869,7 miliar

    Perusahaan:

    A.PT Bali Pacific Pragama

    Pemegang Saham:-Tubagus Chaeri Wardana

    Proyek:

    -Pelebaran jalan batas Kota Serang-Kota Tangerang, 2012 (Rp 28,4 miliar)

    -Pemeliharaan berkala batas Kota Serang-Kota Tangerang, 2011 (Rp 52,8

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    27/35

    27

    miliar)

    B.PT Gunakarya Nusantara

    Pemegang saham:

    -Nilla Suprapto -Nurdjanah

    Proyek

    -Pembangunan Masjid Al-Bantani, Kota Serang, 2008 (Rp 94,3 miliar)

    Catatan:

    -Diduga ada aliran fee 20 persen dari Gunakarya ke Chaeri Wardana

    4.Kabupaten Serang

    Pejabat: Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah (adik Atut)

    APBD 2013: Rp 2,04 triliun

    A.PT Sinar Ciomas Wahana Putra

    Pemilik:

    -Ratu Atut dan keluarga

    Proyek:

    -Pekerjaan pengamanan Pantai Tirtayasa, Kabupaten Serang, 2012 (Rp 6,2

    miliar)

    B.PT Sinar Ciomas Raya Utama

    Proyek:

    -Pekerjaan pengamanan Pantai Pasauran, Kabupaten Serang (Rp 24,4 miliar)

    C.PT Ciboleger Indah Baduy

    Pemegang saham:

    -Diduga sebagai kerabat Atut

    Proyek:Program Peningkatan Drainase Primair, Kali Parung, Kota Serang, 2012

    (Rp 5 miliar)

    Catatan:

    -Pengurus Ciboleger, Ratu Irma Suryani, yang merupakan orang dekat Chaeri

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    28/35

    28

    Wardana, ditahan Kejaksaan Tinggi dalam kasus drainase Kali Parung

    -Pendirian perusahaan ditangani Airin selaku notaris

    5.Kabupaten Pandeglang

    Pejabat: Wakil Bupati Pandeglang Heryani (ibu tiri Atut)

    APBD 2013: Rp 1,5 triliun

    A.PT Buana Wardana Utama

    Pemilik saham:

    -Diduga terkait dengan keluarga Atut

    Proyek:

    -Pembangunan Jalan Marapat-Camara, Kecamatan Geulis, Kabupaten

    Pandeglang, 2011 (Rp 8,9 miliar)

    Catatan:

    -Pemimpin Buana, Yayah Rodiah, telah diperiksa KPK dalam kasus suap

    terhadap Ketua Mahkamah

    Konstitusi Akil Mochtar

    B.PT Putra Perdana Jaya

    Proyek:

    -Pembangunan ruas jalan Citeureup-Tanjung Lesung-Sumur, Kabupaten

    Pandeglang, 2013 (Rp 38,5 miliar)

    SUMBER: LPSE | LPJK | ICW | EFRI R

    Selain itu, mengutip dari detik.com, Siapa yang tak kenal Dinasti Atut di

    Banten? Di provinsi dengan jumlah penduduk sekitar 11 juta dan tetanggaan

    dengan provinsi DKI Jakarta ini, hampir semua posisi penting diduduki oleh

    keluarga Ratu Atut Chosiyah, sang Gubernur Banten.Daftar penguasa Banten yang merupakan keluarga Atut di antaranya adalah:

    Eksekutif: Heryani, wakil bupati Pandeglang (ibu tiri Atut), Ratu Tata

    Chasanah wakil bupati Serang (adik Atut), Walikota Serang TB Haerul

    Jaman (adik tiri Atut), Walikota Tangsel Airin Rahmi Diany (adik ipar Atut).

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    29/35

    29

    Selain eksekutif, suami Atut sendiri adalah anggota DPR, kemudian beberapa

    adik kandung, adik tiri, beberapa ipar, menantu, ibu tiri (lagi?) juga sebagai

    anggota DPRD Provinsi Banten. Makanya bisa dilihat, betapa keluarga ini

    sangat kuat mengendalikan Banten, termasuk urusan pengelolaan APBD.

    Syukurlah, beberapa hari yang lalu, KPK berhasil menangkap TCW alias

    Wawan yang merupakan adik Atut. Penangkapan ini terkait sengketa pilkada

    Lebak di MK yang diketuai oleh Akil Mukhtar. AM sendiri juga sudah

    disikat oleh KPK. Bayangkan, untuk menjadi pemimpin di salah satu wilayah

    termiskin di Banten saja (Lebak), TCW kudu menyuap MK, apalagi dengan

    kasus-kasus yang lain?

    Dan ketika KPK menyita harta TCW yang juga merupakan suami Dari Airin

    Rchmai (walikota Tangerang selatan), terungkap mobil mewah yang dimiliki

    oleh pasangan ini. Ya ampun, ada 11 mobil mewah! Mobil mewah itu terdiri

    dari: Ferrari, Lamborgini, Bentley, Roll Royce, dan juga ada sepeda motor

    Harley Davidson.

    Kiprah TCW memang sudah dikenal sebagai orang yang paling berpengaruh

    di berbagai kebijakan yang diambil oleh provinsi Banten, termasuk juga

    pengelolaan APBD Provinsi Banten?

    Makanya, berbagai kalangan yang berharap Banten bebas KKN,

    menginginkan KPK tidak berhenti sampai di sini, tetapi juga menginvestigasi

    pengelolaan APBD di Banten, senilai Rp 6 triliunan. Selain kekayaan

    pasangan TCW, kekayaan Ratu Atut sendiri mencapai Rp 41 M. Sungguh

    kekayaan yang luar biasa pula.

    Yang ironisnya, di tengah kekayaan yang sangat luar biasa ini, Banten masihterpuruk sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di

    Indonesia. Malah dari penilaian BPS, Provinsi Banten termasuk 8 provinsi

    yang angka kemiskinannya meningkat (data per Maret 2013).

    Selain itu, dari tingkat kesejahteraan yang dibuat penilaiannya oleh

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    30/35

    30

    Kemendagri untuk 7 provinsi hasil pemekaran (2013), ternyata Banten

    terburuk kedua, setelah Papua Barat.

    Jadi, betapa ironinya! Benar benarlah kepemimpinan di Banten ini tidak

    memiliki kepekaan terhadap kondisi rakyatnya. Rakyat yang menjadi

    amanahnya untuk disejahterakan!

    Semoga KPK juga bisa menginvestigasi dinasti ini di Banten, terutama

    pengelolaan APBD-nya yang sarat dengan dugaan KKN.

    2.3 Analisa Kelompok

    Melihat semua penjelasan maupun tinjauan kasus yang terjadi di lingkungan

    pemerintah provinsi banten, kami dapat menarik sebuah kasus yang memang

    harus di analisa bersama. Hasil dari diskusi kelompok yang kami lakukan

    selam kurang lebih 2 hingga 3 minggu terakhir, mendapatkan sebuah garis

    besar apa problema terjadinya sebuah praktek KKN yang bukan lagi barang

    baru di indonesia umumnya dan di provinsi banten khususnya. Hal ini

    menjadikan masyarakat banten terpuruk khususnya di daerah Kab.Lebak,

    Kab.Rangkas Bitung, Kab.Pandeglang (kabupaten wilayah provinsi banten)

    yang seharunya menjadi pusat perhatian pemerintah provinsi banten. Begitu

    besarnya dana hibah maupun APBD yang telah dicairkan dan dimiliki oleh

    pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi banten, seharusnya bisa

    membangun sebuah infrastruktur dan memberikan sebuah pelayanan

    maksimal yang layak dan memajukan roda perekonomian di wilayah ini. Lalu

    apa yang mengakibatkan semua ini terjadi? Sebuah pertanyaan yang besar

    harus kita analisa bersama.

    Sudah sangat jelas, bahwa pada dasarnya sebuah roda pemerintahan apabiladikelola dan dijalankan secara sistem dinasti, maka sebuah birokrasi akan

    berjalan pincang dan tidak selaras dalam prinsip good government.

    Pemerintahan dinasti begitu identik dengan pola praktek KKN, cikal bakal

    terjadinya KKN bisa sangat terlihat dalam pemerintahan dinasti.

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    31/35

    31

    Maka disini dapat kami gambarkan bagaimana pola struktur cikal bakal

    terjadinya KKN yang memang berawal dari Pemerintahan dinasti sehingga

    berdampak negatif pada cita-cita nasional yang tertera dalam UUD 1945.

    PROGRAM PEMBANGUNAN DIKELOLA OLEH

    PEMERINTAHAN DINASTI YANG BERPERAN, BAIK DI

    PEMERINTAHAN MAUPUN PEMEGANG TENDER PERUSAHAAN

    YANG MENJALANKANNYA

    Dinasti politik yang dalam bahasa sederhana dapat diartikan sebagai sebuah

    rezim kekuasaan politik atau aktor politik yang dijalankan secara turun-

    temurun atau dilakukan oleh salah satu keluarga ataupun kerabat dekat.

    Rezim politik ini terbentuk dikarenakan concern yang sangat tinggi antara

    anggota keluarga terhadap perpolitikan dan biasanya orientasi dinasti politik

    ini adalah kekuasaan.

    Dinasti politik di provinsi banten sebenarnya adalah sebuah hal yang jarang

    sekali dibicarakan atau menjadi sebuah pembicaraan, padahal pada

    prakteknya dinasti politik secara sadar maupun tidak sadar sudah menjadi

    benih dalam perpolitikan di banten semenjak banten berdiri. Dinasti politik

    sebenarnya adalah sebuah pola yang ada pada masyarakat modern Barat

    maupun pada masyarakat yang meniru gaya barat. Hal ini dapat terlihat

    dalam perpolitikan di Amerika dan juga di Filipina. Dinasti politik tidak

    hanya tumbuh di kalangan masyarakat demokratis-liberal. Dilihat dari segi

    historis, dinasti kerajaan Hindu-Buddha serta dinasti kerajaan Islam pernah

    berkembang di Indonesia yang dimulai dari tahun 300M. Munculnya nilai-

    nilai luhur budaya dan adat istiadat kebiasaan yang berkembang di Indonesia

    saat ini, juga ditenggarai oleh faktor adanya dinasti-dinasti kerajaan di

    Indonesia. Politik dinasti mengarah pada adanya hubungan darah antar

    pemegang kekuasaan di dalam pemerintahan. Sehingga hal ini tentu

    menguntungkan bagi anggota keluarga yang memiliki kerabat dalam

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    32/35

    32

    pemerintahan. Akibatnya, akan terbentuk keluarga politik yang nantinya akan

    mengarah kembali kepada terjadinya KKN, seperti di zaman orde baru.

    Bahaya, itulah kata yang menggambarkan dampak negatif adanya politik

    dinasti. Politik dinasti berdampak tumbuhnya sentralisasi kekuasaan yang

    diikuti dengan adanya kepentingan keluarga dan kroninya dalam

    pemerintahan. Hal tersebut tentu akan menjadi batu sandungan dalam

    mewujudkan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat yang

    notabene merupakan bentuk ideal demokrasi praktis, laju pemerintahan pun

    akan kehilangan navigasi yang disebabkan adanya kepentingan keluarga

    dalam pemerintahan, bukan lagi berorientasi pada kepentingan rakyat. Maka

    timbul bagaimana cara mengatasi tingginya intensitas praktek KKN dalam

    sebuah struktur pemerintahan perpolitikan dinasti? Politik dalam tatanan

    struktur pemerintahan dinasti tentu tidak pula menutup kemungkinan adanya

    kemajuan dan perkembangan positif dalam pemerintahan terkait dengan

    politik dinasti. Perkembangan yang positif dapat timbul jika kepentingan

    rakyat adalah hal yang selalu diutamakan, bukan kepentingan keluarga dan

    kroninya. Tentu bukan kesalahan jika anggota keluarga yang mewarisi

    pengaruh politik pendahulunya, tanpa unsur nepotisme, merupakan tokoh

    yang berkompeten, memiliki kredibilitas, dan berkapabilitas dalam

    menjalankan pemerintahan yang bersih. Hal yang diuraikan di atas akan

    membawa kita kembali pada etika dalam kehidupan bermasyarakat, dalam

    hal ini lebih terfokus pada pemerintahan. Seperti yang telah diuraikan, etika

    akan menjadi pembatas atau regulator tentang tindakan mana yang perlu

    dilakukan dan perlu dijauhi. Politik dinasti yang berkaitan dengan KKNdengan orientasi untuk menjalankan kepentingan keluarga atau kroninya jelas

    merupakan hal yang dapat merusak suatu pemerintahan yang berdampak

    pada dikesampingkannya kesejahteraan rakyat. Namun akan lain ceritanya

    jika politik dinasti tersebut tidak terkait dengan KKN serta berorientasi pada

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    33/35

    33

    kesejahteraan rakyat, dimana anggota keluarga yang terlibat benar-benar

    memiliki kompetensi, kredibelitas, dan kapabilitas dalam menjalankan

    pemerintahan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

    Dengan demikian, etika dalam kehidupan pemerintahan, terkait dengan

    timbulnya politik dinasti, memiliki peran yang sangat vital untuk menjaga

    tujuan pemerintah dalam mensejahterakan rakyat. Hasil diskusi selanjutnya,

    mengenai penerapan akhlak dan budi pekerti dalam menjalankan roda

    pemerintahan, politik dinasti ini sangat tidak sesuai dengan hal tersebut.

    Seharusnya dalam menentukan siapa yang berhak duduk dipemerintahan itu

    harus berdasarkan kapasitas dan kompetensi yang dimilikinya bukan

    berdasarkan siapa yang membawanya kedalam pemerintahan. Peran akhlak

    dan budi pekerti sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

    sebagai penyaring budayabudaya yang tidak sesuai dengan kepribadian

    bangsa Indonesia.

    Budaya dalam hal ini adalah budaya yang marak terjadi ketika masa pra-

    reformasi yakni memasukan anggota keluarga kedalam pemerintahan.

    Akhlak dan budi pekerti dipakai sebagai filter sehingga politik dinasti ini

    sebaiknya tidak dilakukan di Indonesia karena tidak sesuai dengan

    kepribadian bangsa Indonesia yang notabene Indonesia adalah negara yang

    demokrasi, negara yang mengizinkan setiap warga negaranya yang kompeten

    untuk berperan aktif dalam pemerintahan, bukan malah mengizinkan orang

    yang tidak sama sekali kompeten duduk di pemerintahan menjadi wakil

    rakyat, yang nantinya harus menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat,

    hanya karena status penting orang tuanya di pemerintahan.

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Kita ketahui bersama bahwa titik utama permasalahan yang terjadi di

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    34/35

    34

    provinsi banten adalah adanya sebuah kekuasaan politik yang berbentuk

    dinasti, sehingga praktek KKN pun tidak bisa dihindarkan dan terus

    mengakar. Walau memang ada sedikit titik terang dan harapan masyarakat

    banten agar banten bisa bersih dan sejahtera. Gebrakan KPK yang dilakukan

    kemarin saat meringkus adik kandung sang gubernur menjadi terobosan awal

    penegak hukum dalam membasmi politik dinasti ini. Tetapi tidak mudah

    untuk mengupas secara keseluruhannya. Hal ini disebabkannya tingginya

    nilai budaya jawara maupun ghaib yang sebagian besar masih dimiliki

    keluarga H.Chasan Sohib. Politik dinasti bisa menjadi sebuah hal positif

    apabila moral, akhlak, dan budi pekerti manusia nya bertujuan kepada

    kesejahteraan masyarakat bukan untuk memperkaya keluarganya sendiri.

    .3.2 Saran

    Kami hanya bisa memberikan saran kepada seluruh element masyarakat dan

    seluruh para pejabat politisi dan khusunya para penegak hukum. Mari

    bersama sama kita tuntaskan permasalah KKN yang ada di Negeri ini

    umumnya dan Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten khusunya, demi

    mewujudkan sebuah cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu

    yang melindungi segenap bangsa indonesia, dan seluruh tumpah darah

    indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan

    kehidupan bangsa. Mari lebih peduli terhadap negara ini, mari hormati

    seluruh jasa pahlawan yang sudah berjuang memerdekakan negara ini, kita

    tinggal mengisi kemerdekaannya dengan mengelola kekayaan negeri ini,

    memajukan nya dengan sebuah prestasi dan inovasi bukan terus

    menggerogoti uang negara dan membuat tumpukan hutang kepada luar negeriyang hingga kini masih belum tuntas.

  • 8/11/2019 Makalah Banten

    35/35