30
Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Bagi pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Adapun pengertian laporan keuangan menurut Munawir dalam bukunya ”Analisa Laporan Keuangan” (2002;3) yaitu : ”Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat bantu berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.” Sedangkan menurut Kusnadi dalam bukunya ”Akuntansi Keuangan Menengah” (2000;3) yaitu : ”Laporan keuangan adalah daftar keuangan yang dibuat pada akhir periode yang berasal dari catatan aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang terdiri dari laporan neraca, laporan

makalah laporan keuangan neraca

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah teori akuntansi

Citation preview

Page 1: makalah laporan keuangan neraca

Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan

Bagi pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan

sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi

keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari informasi akuntansi yang

disajikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Adapun

pengertian laporan keuangan menurut Munawir dalam bukunya ”Analisa Laporan

Keuangan” (2002;3) yaitu :

”Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat bantu berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.”

Sedangkan menurut Kusnadi dalam bukunya ”Akuntansi Keuangan

Menengah” (2000;3) yaitu :

”Laporan keuangan adalah daftar keuangan yang dibuat pada akhir periode yang berasal dari catatan aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang terdiri dari laporan neraca, laporan laba rugi, laporan saldo laba, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal.”

Dari kedua pengertian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pada

hakikatnya laporan keuangan itu merupakan output atau hasil akhir dari proses

akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para

pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan.

Disamping sebagai alat pertanggungjawaban, laporan keuangan ini juga dapat

Page 2: makalah laporan keuangan neraca

menggambarkan indikasi kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuannya.

Tujuan Laporan Keuangan

Memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan

merupakan langkah yang sangat penting sebelum menganalisa laporan keuangan

itu sendiri, bahkan mengetahui tujuan daripada laporan keuangan itu sendiri

menjadi proses yang sangat penting. Adapun tujuan dari laporan keuangan itu

menurut IAI melalui PSAK No. 1 dalam bukunya ”SAK” (2004;12) adalah :

”1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan yang dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas, serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya

2. Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan

3. Serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan juga untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kasnya.”

Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen,

atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang telah dipercayakan

kepadanya.

Page 3: makalah laporan keuangan neraca

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang

membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai

dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif laporan keuangan

ini berdasarkan IAI melalui PSAK No. 1 dalam bukunya ”SAK” (2002;7)

menyebutkan:

1. Dapat dipahami

2. Relevan

3. Keandalan

4. Dapat dibandingkan

Karakteristik kualitatif tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah

kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan para

pemakai dalam proses pengambilan keputusan.

3. Keandalan

Informasi mempunyai kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai

penyajian yang tulus dan jujur (faithfull representation) dari yang

seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

Page 4: makalah laporan keuangan neraca

4. Dapat Dibandingkan

Para pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan

keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan

(trend) posisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Jenis-jenis Laporan Keuangan

Berdasarkan IAI melalui PSAK No. 1 dalam bukunya ”SAK” (2000;7)

dijelaskan beberapa jenis laporan keuangan yang sering digunakan dalam suatu

perusahaan yaitu :

1. Laporan neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan ekuitas

4. Laporan arus kas

5. Catatan atas laporan keuangan

Kelima jenis laporan keuangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Laporan Neraca

Neraca adalah laporan atau daftar yang berisi harta (asset), utang atau

kewajiban-kewajiban pada pihak lain (liabilities), serta modal (capital) dari

suatu perusahaan atau badan usaha dagang pada saat tertentu yang dibuat pada

akhir periode akuntansi.

2. Laporan Laba Rugi

Page 5: makalah laporan keuangan neraca

Laporan laba rugi adalah laporan yang berisi data-data pendapatan dan biaya-

biaya yang dibuat pada akhir periode akuntansi. Dari laporan ini dapat dilihat

besarnya pendapatan yang diperoleh perusahaan serta biaya-biaya yang

ditanggung oleh perusahaan, serta dapat diketahui juga keuntungan yang

dicapai.

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Dari laporan perubahan ekuitas (modal) kita dapat mengetahui perkembangan

modal, kondisi harta pemilik perusahaan (owner’s equity) beserta susunan dan

perkembangan dari owner’s equity tersebut.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang dapat memberikan informasi

mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar, dari laporan ini juga dapat

diketahui perkembangan kas suatu perusahaan.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan ini menggambarkan transaksi laporan keuangan perusahaan yang

mempengaruhi kas atau ekuivalen kas. Catatan ini dapat memberikan

informasi mengenai laporan keuangan yang telah disusun dan akan

dilaporkan.

Page 6: makalah laporan keuangan neraca

Unsur- unsur Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan

peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut

karakteristik ekonomi, yang merupakan unsur laporan keuangan. Unsur ini dapat

diklasifikasikan menjadi unsur yang berkaitan secara langsung dengan

pengukuran posisi keuangan dan unsur yang berkaitan secara langsung dengan

pengukuran kinerja.

1. Unsur Posisi Keuangan

Masing-masing unsur yang berkaitan dengan posisi keuangan tersebut

didefinisikan sebagai berikut :

1) Aktiva

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat

dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan memberi manfaat ekonomi

bagi perusahaan di masa depan.

2) Kewajiban

Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari

peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akan

mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang

mengandung manfaat ekonomi.

3) Ekuitas

Page 7: makalah laporan keuangan neraca

Ekuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva perusahaan

setelah dikurangi semua kewajiban (aktiva bersih). Meskipun demikian,

didalam neraca ekuitas dapat disubklasifikasikan.

2. Unsur Kinerja Perusahaan

Masing-masing unsur yang berkaitan dengan kinerja perusahaan tersebut

didefinisikan sebagai berikut :

1) Penghasilan (Income)

Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode

akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak

berasal dari kontribusi (setoran) penanam modal.

2) Beban (Expense)

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode

akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau

terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak

menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses akuntansi selama

tahun buku yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data atau aktivitas

perusahaan tersebut.

Pada umumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca dan

perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca

Page 8: makalah laporan keuangan neraca

menggambarkan jumlah aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan

pada tanggal tertentu, sedangkan laporan rugi laba memperlihatkan hasil-

hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama

periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan

penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal

perusahaan. Selain di atas laporan keuangan juga sering mengikutsertakan

laporan lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh keterangan lebih

lanjut, diantara laporan tersebut adalah laporan perubahan modal kerja,

laporan sumber dan penggunaan kas (arus kas), laporan sebab-sebab

perubahan laba kotor, laporan biaya produksi serta daftar-daftar lainnya.

Pengertian Laporan Keuangan Neraca

Laporan Neraca

Menurut Bambang Subroto (1991:29), neraca atau disebut juga

laporan posisi keuangan atau laporan kondisi keuangan adalah salah satu

dari laporan keuangan yang memberikan informasi tentang posisi dan

keadaan keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Posisi keuangan

tersebut adalah keadaan aktiva, hutang, dan modal dari perusahaan.

Di dalam penyajiannya aktiva, hutang, dan modal tersebut harus

diklasifikasikan sedemikian rupa sehingga aktiva akan dilaporkan sesuai

dengan tingkat likuiditasnya. Semakin likuid aktiva akan dilaporkan lebih

dahulu kemudian baru aktiva yang tingkat likuiditasnya lebih rendah.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:209), neraca atau disebut

juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam

suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut per tanggal

tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2005. Posisi yang digambarkan

yaitu posisi harta, utang dan modal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan neraca adalah laporan posisi

keuangan (harta, utang, dan modal) perusahaan dalam suatu tanggal

tertentu.

Page 9: makalah laporan keuangan neraca

Komponen dan Pos Neraca

Komponen-Komponen Neraca

Menurut Hery (2009:192), tiga komponen neraca adalah aktiva,

utang, dan ekuitas (modal). Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin

terjadi di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas

sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu. Utang adalah

pengorbanan atas manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan,

yang timbul dari kewajiban entitas pada saat ini, untuk menyerahkan

aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai

hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu. Ekuitas adalah kepemilikan

atau kepentingan residu dalam aktiva entitas, yang masih tersisa setelah

dikurangi dengan kewajibannya.

Klasifikasi Pos Neraca

Menurut Hery (2009:194), laporan keuangan akan menjadi lebih

berguna bagi manajemen, kreditor, dan investor ketika pos-pos yang ada

dalam laporan diklasifikasikan secara tepat ke dalam masing-masing

kelompok sesuai dengan karakteristiknya. Klasifikasi secara tepat terhadap

pos-pos neraca akan berguna untuk memberikan gambaran yang

sesungguhnya mengenai besarnya jumlah aktiva lancar, utang jangka

panjang, total kewajiban, dan besarnya ekuitas.

Pos-pos yang ada dalam neraca umumnya diklasifikasikan sebagai

pos lancar (jangka pendek) dan pos tidak lancar (jangka panjang). Adapun

pos-pos neraca adalah sebagai berikut.

a. Aktiva Lancar

Menurut Hery (2009:195), aktiva lancar adalah kas dan aktiva

lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual,

Page 10: makalah laporan keuangan neraca

atau dikonsumsi dalam waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi

normal perusahaan.

Untuk aktiva yang tergolong lancar, urutan penyajiannya di

neraca haruslah berdasarkan pada urutan tingkat likuiditas.Kas

merupakan aktiva yang paling likuid (lancar), lalu diikuti dengan

investasi jangka pendek, piutang, persediaan, dan biaya dibayar di

muka.Adapun yang tergolong aktiva lancar adalah sebagai berikut.

1) Kas dan Setara Kas

Kas merupakan aktiva yang paling likuid yang dimiliki

perusahaan, kas akan diurut atau ditempatkan sebagai komponen

pertama dari aktiva lancar dalam neraca. Kas meliputi uang logam,

uang kertas, cek, wesel pos, dan deposito. Setara kas adalah

investasi jangka pendek yang sangat likuid yang dapat dikonversi

atau dicairkan menjadi uang kas dalam jangka waktu yang sangat

segera, biasanya kurang dari tiga bulan (90 hari).

2) Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek (surat-surat berharga atau marketable

securities), yaitu investasi yang sifatnya sementara (jangka

pendek), dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang

untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi perusahaan.

Investasi jangka pendek terdiri atas deposito di bank, surat-surat

berharga (saham, obligasi, surat hipotek, dan sertifikat bank).

3) Piutang

Dalam praktik, piutang pada umumnya diklasifikasikan

menjadi piutang usaha, piutang wesel, dan piutang lain-lain.

Piutang usaha adalah jumlah yang akan ditagih dari pelanggan

sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. piutang

wesel adalah tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Piutang

lain-lain adalah piutang bunga, piutang deviden, piutang pajak.

Page 11: makalah laporan keuangan neraca

4) Persediaan

Perusahaan mengklasifikasikan persediaannya tergantung pada

apakah perusahaan adalah pedagang (perusahaan dagang) atau

pembuat (perusahaan manufaktur).Untuk perusahaan dagang,

persediaannya dinamakan persediaan barang dagangan (hanya ada

satu klasifikasi), dimana barang dagangan ini dimiliki oleh

perusahaan dan sudah langsung dalam bentuk siap untuk dijual

dalam kegiatan bisnis normal perusahaan sehari-hari.Adapun untuk

perusahaan manufaktur, mula-mula persediaannya belum siap

untuk dijual sehingga perlu diolah terlebih dahulu.Persediaannya

diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu bahan mentah, barang setengah

jadi (barang dalam proses), dan barang jadi (produk akhir).

5) Biaya dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka yang termasuk dalam aktiva lancar adalah

pengeluaran yang telah dilakukan untuk manfaat yang akan

diterima dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal

perusahaan.

b. Aktiva Tidak Lancar

Aktiva tidak lancar (fixed assets) adalah suatu aktiva yang akan

digunakan atau dikuasai perusahaan dalam jangka panjang

(mempunyai umur ekonomi lebih dari satu tahun).

1) Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang (long term invesment) adalah penananman

modal/uang pada pihak lain untuk jangka panjang (lebih dari satu

tahun). Misalnya, investasi dalam saham (investment on stock),

investasi dalam obligasi (investment on bond), dan penyetoran

simpanan wajib ke koperasi induk.

2) Aktiva Tetap

Page 12: makalah laporan keuangan neraca

Menurut Hery (2009:205), aktiva tetap merupakan aktiva jangka

panjang atau aktiva yang relatif permanen. Mereka merupakan

aktiva berwujud karena terlihat secara fisik.Aktiva tersebut dimiliki

dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk

dijual sebagai bagian dari kegiatan operasi normal

perusahaan.Aktiva berwujud ini diperoleh baik dalam bentuk siap

pakai atau dengan dibangun lebih dahulu.Aktiva yang umum

dilaporkan di dalam kategori ini meliputi tanah, bangunan, mesin,

perabot, peralatan, dan kendaraan bermotor.

3) Aktiva Tidak Berwujud

Aktiva tidak berwujud adalah aktiva yang tidak memiliki wujud

fisik dan dihasilkan sebagai akibat dari sebuah kontrak hukum,

ekonomi, maupun kontrak sosial. Contoh dari aktiva tidak

berwujud adalah goodwill (nama baik), trademark (merek dagang),

franchises (waralaba), patent, copyright (hak cipta), customer list

(daftar pelanggan), dan broadcast license (izin penyiaran).

4) Aktiva Tidak Lancar Lainnya

Pos-pos yang dicantumkan dalam kelompok aktiva tidak lancar

lainnya sangat beragam dalam praktik.Umumnya pos-pos ini

meliputi biaya dibayar di muka, biaya pensiun dibayar di muka,

piutang tidak lancar, aktiva pajak penghasilan yang ditangguhkan,

dan aktiva yang dimiliki untuk dijual.

c. Kewajiban Lancar

Menurut Hery (2009:209), kewajiban lancar adalah kewajiban yang

diperkirakan akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar atau

menciptakan kewajiban lancar lainnya dan harus segera dilunasi dalam

jangka waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal

perusahaan. Adapun yang termasuk dalam kewajiban lancar adalah

sebagai berikut.

Page 13: makalah laporan keuangan neraca

1) Utang Usaha dan Utang Wesel Jangka Pendek

Utang usaha timbul pada saat barang atau jasa diterima

sebelum melakukan pembayaran.Dalam transaksi perusahaan

dagang, sering kali perusahaan membeli barang dagangan secara

kredit dari pemasok untuk dijual kembali kepada para

pelanggannya. Utang usaha ini biasanya akan segera dilunasi oleh

perusahaan dalam jangka waktu yang sangat singkat sesuai dengan

persyaratan kredit yang diterima dalam faktur tagihan.

Kewajiban dalam bentuk janji tertulis dicatat sebagai utang

wesel. Pihak yang berutang berjanji kepada pihak yang diutangkan

untuk membayar sejumlah uang tertentu berikut bunganya dalam

kurun waktu yang telah disepakati. Janji pembayaran tersebut

ditulis secara formal dalam sebuah wesel atau promes.

2) Beban yang Masih Harus dibayar

Bagian dari beban yang masih harus dibayar adalah utang pajak

penghasilan karyawan, utang bunga, utang upah, utang pajak

penjualan.Utang pajak penghasilan karyawan merupakan jumlah

pajak yang terutang kepada pemerintah atas besarnya gaji

karyawan yang terkena pajak penghasilan. Utang bunga merupakan

jumlah bunga yang terutang kepada kreditor atas dana yang

dipinjam. Utang upah merupakan jumlah upah yang terutang

kepada karyawan atas manfaat yang telah diterima perusahaan

melalui pemakaian jasa karyawan selama periode

berjalan.Sedangkan utang pajak penjualan merupakan utang atas

pajak yang dipungut dari pembeli ketika penjualan terjadi.

3) Pendapatan diterima di Muka

Pendapatan diterima di muka timbul pada saat pembayaran

diterima sebelum barang atau jasa diberikan. Contohnya adalah

sewa diterima di muka, di mana pihak yang menyewakan biasanya

Page 14: makalah laporan keuangan neraca

akan menerima terlebih dahulu uang muka dari pihak penyewa

untuk pemakaian sewa beberapa bulan ke depan.

4) Bagian Utang Jangka Panjang yang Lancar

Bagian dari utang jangka panjang yang lancar adalah sebagian dari

kewajiban jangka panjang yang akan segera jatuh tempo dalam

jangka waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal

perusahaan, tergantung mana yang paling lama. Kewajiban ini

tergolong sebagai kewajiban lancar.

d. Kewajiban Tidak Lancar

Kewajiban tidak lancar adalah kewajiban yang diperkirakan tidak akan

dibayar dalam waktu 12 bulan atau dalam satu siklus operasi normal

perusahaan. Yang tergolong kewajiban tidak lancar adalah sebagai

berikut.

1) Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang (long term liabilities), yaitu seluruh

utang perusahaan kepada pihak lain selain pemilik yang harus

dilunasi dalam periode lebih dari satu tahun. Utang jangka panjang

meliputi sebagai berikut :

a) Utang obligasi (bond payable) adalah surat pengakuan utang

(berupa sertifikat) yang dikeluarkan oleh perusahaan yang

mempunyai utang (biasanya oleh perseroan terbatas) kepada

investor (penanam modal).

b) Utang hipotek (mortgage payable/mortgage notes payable)

merupakan utang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva

tetap tertentu, misalnya rumah.

c) Pinjaman jangka panjang yang lain, misalnya utang jangka

panjang ke bank.

2) Kewajiban Sewa Jangka Panjang

Page 15: makalah laporan keuangan neraca

Beberapa transaksi penyewaan aktiva tetap merupakan pembelian

yang didanai melalui pinjaman. Untuk akuntansi sewa guna usaha

modal, nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum akan dicatat

sebagai kewajiban jangka panjang.

3) Kewajiban Pajak Penghasilan yang Ditangguhkan

Kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan adalah perkiraan

pajak penghasilan atas pendapatan yang sudah terjadi (menurut

akuntansi), tetapi berdasarkan ketentuan perpajakan belum terutang

pajak (karena belum ada penerimaan kas); atau dengan kata lain

bahwa kewajiban pajak ini secara legal belum ada, dan baru akan

resmi kena pajak atau memerlukan pembayaran pajak di periode

mendatang. Kewajiban pajak yang ditangguhkan ini timbul karena

adanya perbedaan sementara dalam hal pengakuan pendapatan dan

beban antara menurut akuntansi dengan menurut pajak.

4) Kewajiban Tidak Lancar Lainnya

Yang termasuk sebagai kewajiban tidak lancar lainnya adalah

kewajiban pensiun yang masih harus dibayar, utang jaminan

produk, dan kewajiban kontingensi lainnya. Suatu transaksi yang

terjadi di masa lampau akan menimbulkan kewajiban apabila

kejadian tertentu terjadi di masa mendatang. Kewajiban potensial

ini dinamakan sebagai kewajiban kontingensi., dimana kewajiban

belum terjadi pada tanggal neraca. Kewajiban ini baru akan terjadi

secara actual tergantung pada adanya kejadian di masa mendatang.

e. Ekuitas atau Modal

Ekuitas (equity) atau modal (capital) adalah kewajiban perusahaan

kepada pemilik atau dapat juga dikatakan sebagai hak pemilik atas

perusahaan.Penyajian modal dalam neraca bergantung pada jenis

perusahaan ditinjau dari bentuk badan hukumnya.Pada dasarnya, yang

dapat dimasukkan ke dalam kelompok modal, yaitu modal pemilik, bagian

laba untuk pemilik, dan cadangan.

Page 16: makalah laporan keuangan neraca

Bentuk-Bentuk Neraca

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:220), neraca biasanya

disajikan berdasarkan likuiditas perkirannya. Biasanya perkiraan yang

paling lancar dan paling dekat dengan konversi ke kas dicatat paling

atas.Kewajiban yang paling cepat harus dibayar, harus dicantumkan paling

atas dalam kelompoknya.Modal yang harus ditunaikan terlebih dahulu

harus ditempatkan di atas.Dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam

tiga bentuk berikut ini.

a. Bentuk Neraca Staffel atau Report Form

Neraca ini dilaporkan satu halaman vertikal. Di sebelah atas

dicantumkan total aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan

pos modal.

Contoh:

Perusahaan Angkutan Mandiri

Neraca

Per 31 Desember 2002

Aktiva Aktiva lancarKas…………………….. Rp 1000.000,00Piutang usaha…………… Rp 100.000,00Perlengkapan…………… Rp 150.000,00 Jumlah aktiva lancar Rp,1.250.000,00

Aktiva tetapTanah…………………….. Rp 1.500.000,00Gedung…………………… Rp 1.000.000,00Peralatan…………………. Rp 2.000.000,00

Jumlah aktiva tetap Rp 4.500.000,00 Jumlah aktiva Rp 5.750.000,00KewajibanUtang lancarUtang usaha………………. Rp 750.000,00Utang gaji…………………. Rp 1.225.000,00

Page 17: makalah laporan keuangan neraca

Jumlah utang lancar Rp 1.975.000,00

Utang jangka panjangUtang bank………………… Rp 2.000.000,00 Jumlah utang Rp 3.975.000,00

Modal Modal Tuan Rusmawan………. Rp 1.775.000,00Jumlah kewajiban dan modal Rp 5.750.000,00

Tabel 2.2 Bentuk Neraca Staffel atau Report Form

b. Bentuk Kedua Neraca Skontro atau T-Account Form

Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri (di Inggris di kanan) dan

kewajiban serta modal ditempatkan di sebelah kanan sehingga

penyajiannya sebelah menyebelah.

Contoh:

Perusahaan Angkutan Mandiri

Neraca

Per 31 Desember 2002

Aktiva Aktiva lancarKas…………………….. Rp 1000.000,00Piutang usaha…………… Rp 100.000,00Perlengkapan…………… Rp 150.000,00 Jumlah aktiva lancar Rp,1.250.000,00

Aktiva tetapTanah…………………….. Rp 1.500.000,00Gedung…………………… Rp 1.000.000,00Peralatan…………………. Rp 2.000.000,00

Jumlah aktiva tetapRp 4.500.000,00 Jumlah aktiva Rp 5.750.000,00

KewajibanUtang lancarUtang usaha………………. Rp 750.000,00Utang gaji…………………. Rp 1.225.000,00

Jumlah utang lancar Rp 1.975.000,00

Utang jangka panjangUtang bank………………… Rp 2.000.000,00 Jumlah utang Rp 3.975.000,00

Modal Modal Tuan Rusmawan………. Rp 1.775.000,00Jumlah kewajiban dan modal Rp 5.750.000,00

abel 2.3 Bentuk Kedua Neraca Skontro atau T-Account Form

Page 18: makalah laporan keuangan neraca

c. Bentuk yang Menyajikan Posisi Keuangan (Financial Position Form)

Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam

bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan

akuntansi.Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar

dikurangi utang lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja.

Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian

dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh modal pemilik.

Dalam bentuk ini informasi disajikan satu halaman dengan urutan

sebagai berikut.

PT Sipangko Jaya

Neraca

Per 31 Desember 2000

AktivaAktiva lancar:Kas dana bank...……….. Rp xxxPiutang dagang………… Rp xxxPersediaan Barang…….. Rp xxxBiaya Dibayar di Muka…Rp xxx Jumlah aktiva lancar Rp xxxDikurangi: Kewajiban Lancar….. Rp xxx Utang Dagang………. Rp xxx Utang Biaya………… Rp xxx Utang Pajak…………Rp xxx Penerimaan di Muka.. Rp xxx Total Kewajiban Lancar (Rp xxx)MODAL KERJA Rp xxxDITAMBAH:Aktiva Tetap (net) Lahan……………… Rp xxx Bangunan…………. Rp xxx Mesin dan Peralatan Rp xxx Furniture…………… Rp xxxTotal Aktiva (net) Rp xxxAktiva Lain: Paten……………….. Rp xxx Goodwill…………… Rp xxx Total Aktiva Lain Rp xxxModal Kerja dan Aktiva Rp xxxDIKURANGI Kewajiban Jangka Panjang

Page 19: makalah laporan keuangan neraca

Obligasi (Rp xxx) Total Aktiva Rp xxxModal (Ekuitas) Modal (Ekuitas) terdiri dari:Saham Biasa……………… Rp xxx Saham Preferen……. Rp xxx Premium Saham Biasa Rp xxx Laba Ditahan……… Rp xxx Total ModalRp xxx

Sumber: Sofyan Syafri Harahap (2011:221)

Tabel 2.4 Bentuk yang Menyajikan Posisi Keuangan (Financial

Position Form)

LAPORAN PERIODIK yang DIWAJIBKAN SEC (Security Exchange Commision)

1. Di Amerika, SEC atau Badan Pengawas Pasar Modal mewajibkan perusahaan go public melaporkan secara periodic laporan keuangannya sebagai berikut.

2. Form 10 – K. Ini adalah laporan tahunan yang harus disampaikan tiga bulan atau sepulu hari setelah akhir tahun buku.

3. Form 10 – Q. Laporan keuangan kuartal yang harus disampaikan 45 hari setelah akhir kuartal.

4. Form 8 – K. Laporan harus disampaikan 15 hari setelah kejadian tertentu dilaksanakan.

Kejadian itu adalah :a. Perubahan dalam hal pengawasan perusahaanb. Pembelian atau penjualan asset yang demikian besarc. Bangkrut atau mengalami dampak bangkrutd. Perubahan akuntan pemeriksae. Kejadian lain yang dianggap penting bagi pemegang saham

Biasanya isi laporan tahunan adalah sebagai berikut:1. Neraca yang sudah diaudit untuk 2 tahun terakhir.2. Laporan laba rugi untuk tiga tahun terakhir.3. Laporan keuangan penting selama lima tahun terakhir.4. Penjelasan manajemen tentang situasi keuangan perusahaan.5. Ikhtisar informasi keuangan intern untuk tiap kuartal pada tahun yang

bersangkutan.

Page 20: makalah laporan keuangan neraca

6. Data penting yang menyangkut segmen industry, kegiatan perusahaan domestic dan luar negeri dan penjual ekspor.

Peristiwa kemudian (Subsequent Event)Peristiwa kemudian adalah transaksi atau kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca sebelum laporan keuangan dikeluarkan atau diumumkan. Peristiwa kemudian ini memungkinkan :

1. Menimbulkan penyesuaian terhadap laporan keuangan.2. Memerlukan pengungkapan.3. Adjustment perlu jika jumlah yang ada dalam laporan keuangan harus

disesuaikan karena adanya peristiwa kemudian yang memberikan bukti yang berkaitan dengan keadaan yang terjadi pada tanggal neraca dan memengaruhi laporan keuangan secara materiil. Pengungkapan perlu jika peristiwa kemudian memberikan bukti yang berkaitan dengan persyaratan yang tidak ada pada tanggal neraca.

Keterbatasan Laporan Keuangan1. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula

penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.

2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan tafsiran dan berbagai pertimbangan dalam memilih alternative dari berbagai pilihan yang ada yang sama-sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset.

3. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan pihak tertentu.