Makalah pengantar pendidikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

Citation preview

Anggi Ramadhan Putra 201414500108BAB III. KONSEP PENDIDIKAN Dalam bahasa Inggris Pendidikan disebut Education yang berasal dari kata Educare. Istilah educare berarti menarik keluar atau drawing out atau memunculkan potensi anak atau mengembangkan potensi anak didik.

Tentang pengeretian atau konsep pendidikan lebih jauh dapat kita cermati sejumlah batasan yang di ajukan banyak pakar. Antara lain :

1. Pendidikan adalah proses tranformasi budaya, juga di sebut usaha membudayakan anak manusia.2. Pendidikan adalah usaha mengambangkan dan memfungsikan seluruh potensi jasmani rohani manusia

3. Pendidikan adalah penyiapan tenaga kerja

4. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga Negara yang baik, yakni warga Negara yang tahu hak dan kewajiban nya (kaji UUD 1945 Pasal 27)

5. Pendidikan adalah proses pembentukan pribadi atau karakter anak

6. Jika telah mencapai kedewasaan maka pendidikan dilakukan sendiri (bildung)

7. Tentang pembentukan kepribadian ini sering disebut sebagai pembentukan kehendak

Berkaitan dengan pengertian kepribadian atau karakter dapat di jelaskan bahwa kepribadian adalah kesatuan jiwa raga yang tampil pada saat seseorang menghadapi tantangan dari lingkungan. Manusia yang berkarakter atau berkepribadian mulia adalah mereka yang tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan moral atau nila nilai.Dalam pendidikan dewasa dapat di artikan matang yakni : Dewasa fisik : usia sekitar 20 atau 25 tahun dan pertumbuhan fisiknya sudah matang.

Dewasa secara hukum : telah di wajibkan memiliki KTP atau SIM.

Dewasa secara social : mampu menempatkan diri dalam pergaulan dengan lingkungan.

Dewasa secara mental : apabila mereka telah di beri tanggung jawab dan bisa di mintai pertanggung jawaban.Sugandi Suwadana 201414500106A. Hakikat ManusiaManusia adalah makhluk Tuhan yang sempurna dan berbeda dengan makhluk lain. Langeveld menjelaskan manusia pada hakikatnya (Hakiki=ciri mendasar) adalah : Hakikat susila artinya bahwa manusia mampu membedakan baik atau buruk dan mampu melaksanakan kebaikan serta menghindari keburukan.

Hakikat sosial artinya bahwa manusia hakikatnya tidak mampu hidup sendiri tapi di butuhkan dan membutuhkan orang lain. Hakikat individu terbagi menjadi 2 yaitu :

1. manusia pada dasarnya merupaan kesatuan Jasmani Rohani yang tidak bisa di pisahkan.

2. Manusia bersifat sangat unik, berbeda satu dengan yang lain. Di dunia ini tidak ada dua manusia yang sama.Menurut pancasila bahwa manusia pada hakikatnya bersifat Tri-mono-duali. ( kesarwatunggalan antara 3 monoduali )

Jiwa - raga

Individu makhluk social

Pribadi yang berdiri sendiri - makhluk Tuhan

Menurut Langeveld bahwa : Manusia adalah Animal Educandum ( binatang yang bias di didik ), karena lewat pendidikan hakikat manusia akan berkembang dan tumbuh serasi, selaras, seimbang dan seutuhnya

Afni Zahara - 201414500109

Pada penjelasan lebih rinci Prof. Dr. Umar Tirtahardja dan Drs. La Sula dalam bukunya Pengantar Pendidikan (2000) menuturkan bahwa perbedaan antara manusia dan binatang adalah pada hakikatnya manusia memiliiki :a. Kemampuan menyadari diri disebut juga self ( aku-ku ) mampu menyesuaikan dengan lingkungan sekitar

b. Kemampuan berinteraksi Aktualisasi diri atau mampu menampilkan diri secara fisik dan mental ( tampil beda )

c. Pemilikan kata hatikata hati atau conscience of man adalah kemampuan membuat keputusan tentang yang baik buruk dan yang salah benar bagi manusia.

d. Moral

Berkaitan dengan norma-norma, nilai-nilai sifat, etika, etiket dan kemauan.

e. Kemampuan bertanggung jawab Terbagi menjadi tiga yaitu :

Tanggung jawab pada diri sendiri

Tanggung jawab pada masyarakat

Tanggung jawab pada tuhan

f. Rasa kebebasan (Kemerdekaan)Kebebasan yang terikat karena dalam kata kebebasan/kemerdekaan terkandung pengertian sesuai dengan tuntutan kodrat manusia

g. kewajiban dan hakMerupakan wujud dari peran manusia sebagai makhlik hidup.

h. Kemampuan menghayati kebahagianOrang yang mampu menghayati kebahagiaan adalah orang yang mampu mengheningkan jiwa dan menundukkan masalah pada usaha, norma, takdir dan memiliki kondisi terkait dengan lingkungan.Siti Nurhasanah 201414500112

B. Unsur Pendidikan

Dalam sebuah kegiatan pendidikan dapat di pilah pilih sejumlah aspek atau unsur yang tercakup. Antara lain :

1. Pendidik adalah orang dewasa yang dengan sengaja mempengaruhi peserta didik agar meraih kedewasaan.2. Peserta Didik (Subyek Didik) adalah anak manusia yang sedang tumbuh dan berkembang yang butuh bimbingan dan perlakuan manusiawi (bukan tindak kekerasan baik fisik maupun psikis) dan mampu mandiri3. Tujuan Pendidikan bersifat normative Artinya tujuan pendidikan selalu mengandung norma yang bersifat memaksa.4. Proses pendidikan di sebut juga situasi pendidikan, yakni interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik secara sengaja menuju tujuan pendidikan.5. Alat pendidikan dan pola asuh sampai saat ini dikenal dua macam alat pendidikan yakni : penguat atau reinforcement dan hypna-parenting. Pola asuh demokrasi adalah pola asuh yang terpuji. Pola asuh demokrasi memiliki empat bagian yakni : Pola otoriter

Pola liberal/pembiaraan

Pola demokratis

Indonesia menganut pola asuh atau among tuturan Ki Hajar Dewantara: Ing Ngarso Sing Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

6. Materi Pendidikan meliputi Iptek, Nilai/Norma, Seni, Keterampilan.7. Lingkungan Pendidikan.Manusia harus akrab dengan lingkungan atau dengan kata lain harus Cinta Lingkungan terdiri :

Terdepan adalah Tuhan, manusia mengakrabi dengan ultra personal mistery. Sesama manusia : diakrabi dengan interpersonal mistery, dengan diri sendiri (Lingkungan terdekat) dengan intrapersonal mistery. Alam dan budaya dengan Ekstra Personal Mistery.Teguh Setiaji 201414500126

Dalam dunia pendidikan (Salah satu aspek budaya) kita kenal :

Lingkungan Pendidikan Formal Lingkungan Pendidikan Informal Lingkungan Pendidikan Non Formal Pendidikan Informal

Pendidikan keluarga adalah Pendidikan yang utama dan pertama bagi anaK manusia. Pendidikan dalam keluarga lebih ditekankan pada pembentukan watak dan kemauan.

Pendidikan Formal

Kegiatan pendidikan formal dilandasi dan dipagari dengan ketat oleh sejumlah landasan hukum dan aturan pendidikan. Diantaranya UU RI No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, sejumlah PP dan Per-Men yang melandasi pendidikan formal. Salah satu pendidikan formal adalah sekolah. Sehingga sekolah mampu meemberikan out put ( keluaran ) sebagai masyarakat yang kreatif, kritis, terbuka, tenggang rasa, produktif dan mandiri.

Pendidikan Non-FormalLingkungan melaksanakan kegiatan pendidikan berdasarkan sejumlah landasan hukum tetapi tidak seketat sekolah. Pendidikan non formal ini ada yang diselenggarakan secara langsung dan konkrit seperti kursus-kursus, seminar-seminar, loka karya, pelatihan dan LSM. TK atau play group semula termasuk pendidikan non formal namun berdasarkan UU SISDIKNAS TK menjadi formal (paud).Abdullah Tan 201414500121

C. Aliran-Aliran Pendidikan

Berkaitan dengan kemampuan dan kekuatan pendidikan dikenal beberapa aliran yaitu: Aliran natavisme : Pendidikan tidak perlu karena anak dilahirkan dengan sejumlah kemampuan dan kepribadian yang tidak bias diubah lewat pendidikan. Aliran Emipirisme : Anak dilahirkan sebagai kertas putih ( teori tabula rasa ) maka pendidikan sangat penting. Aliran Konvergensi : Anak menjadi dewasa sebagai hasil perpaduan antara bawaan, pendidikan dan lingkungan. Aliran Romantik : Bahwa pendidikan harus mengembalikan kea lam, jadi pendidikan yang tepatD. Sejarah Pendidikan

Kajian sejarah akan melahirkan sejumlah teori dibidang tertentu. Kajian sejarah bidang tertentu akan mampu mengendalikan langkah seseorang dalam kehidupan ini, agar tidak mengulang kesalahan di masa lalu. Hasil kajian sejarah akan menjadi landasan pengembangan ilmu, dalam hal ini ilmu kependidikan.

1. Perkembangan Pendidikan di Barat

Perkembangan pendidikan disuatu negara selalu bertumpu pada kondisi sosial budaya serta aliran-aliran filsafat saat ini. Jaman kerajaan pedidikan diwarnai oleh kebijakan raja pendidikan bersifat gerejani yang ortodoks, Fanatic dan dogmatic. Abad pertengahan yang disebut Renaessance artinya lahir kembali yang menekankan pendidikan duniawi. Aliran Reformasi yang bersifat yenseiting artinya hidup setelah mati dandeseiting artinya kebalikan dari yenseiting. Aliran Kontra reformasi yang melahirkan system sekolah dari SR sampai perguruan tinggi.

Shely Marlinda Dewi 201414500126

2. Perkembangan Pendidikan Indonesia

Seperti kebanyakan pendidikan dimasa purba dilakukan oleh orang tua atau keluarga yang hidupnya berpindah-pindah dan mewariskan kebudayaan. Selanjutnya dengan masuknya agama hindu budha maka pendidikan diwarnai dan diselenggarakan oleh kaum agamawan. Dan pada jaman penjajahan belanda pendidikan dikenal dengan dualism yaitu sekolah untuk penjajah dan putra daerah atau pribumi.

3. Pendidikan Masa RIDasar pijak penyelenggaraan pendidika nasional Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 31, bunyinya :

Ayat 1: Tiap tiap warga mengusahaan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional, yang di atur dengan undang undang.

Ayat 2: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran yang di atur oleh undang undang.

Ayat 3: Pemerintah mengajukan kebudayaan nasional Indonesia

E. Asas-Asas PendidikanBagian ini akan kita bicarakan :

Pendidikan sebagai system

Pendidikan seumur hidup

Asas kemandirian dalam belajar

Pendidikan dalam prosesnya yang meliputi kegiatan penyuluhan, pembelajaran, pelatihan dan bimbingan sesungguhnya mencakup sejumlah aspek yang satu.

Fathuri 201414500101

1. Pendidikan seumur hidup

Dalam bahasa inggris dikenal dengan life long education yang terkandung juga di dalamnya arti life long learing.

Belajar seumur hidup menurut UNESCO adalah pendidikan atau belajar yang harus :

a) Meliputi setiap individu.

b) Mengarah pada pembentukan, pembeharuan, peningkatan dan penyempurnaan secara sistematis

c) Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfillment) setiap individu

d) Meningkatkan kemampuan dan motifasi untuk belajar mandiri

e) Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi, termasuk yang formal, nonformal, dan informa.

Lingkungan sendiri senantiasa berubah karena:

Era globalisasi

Ledakan informasi dan IPTEK

Perkembangan fisik dan mentalseseorang serta fungsinya yang menyangkut kebutuhan hidupnya (maslow)

Perubaha cepat di bidang social budaya

Saat ini pemerintah menggalakan penerapan yang tepat tetang kebijakan :

Sekolah pamong

KBK/KTSP

MBS (manajemen berbasis sekolah)

Arief Abdur Rahman - 201414500122

2. Azas Kemandirian Dalam Belajar

Dalam hal ini sekolah dituntut kemampuan nya agar siswa benar benar mampu belajar mandiri. Pembelajaran di sekolah sebaiknya menerapkan pendekatan :

a. CBSA

b. Keterampilan proses

c. Pembelajaran individual seimbang dengan pembelajaran klasikald. PAKEM

e. Asa belajar sepanjang hayat

f. Melengkapi PSB (pusat sumber belajar) yakni perpustakaan dan beberapa lab model pembelajaran yang di gunakan antara lain :

Model kompetisi Model kerja kelompok

Lulusan yang di harapkan :

Memiliki minat belajar terus menerus

Mandiri

Mampu menjawab berbagai tantangan

Berfikir kreatif

Beretos kerja tinggi

Memiliki kecerdasan social yang kuat disamping EI (Emosional Intelegent) dan SI (Spiritual Intelegent)

Daftar Pustaka AeniNur, M.A., Nurjaman.M,Spd, ( 2011 ), PENGANTAR PENDIDIKAN, Edisi Revisi, Maret 2011, hal 7 -37.UNINDRA Pengantar Pendidikan 1