22
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi : Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi Oleh : Kelompok 3 Heri Sugianto (11/311735/EK/18269) Monika Noor Karima (11/311830/EK/18281) Pintawati Putri Pertiwi (11/311840/EK/18283 ) Kiki Ayu Wardani (11/311866/EK/18290 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA

Makalah Pertumbuhan Penduduk Dan Pembangunan Ekonomi Kelompok 3

Embed Size (px)

Citation preview

Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi : Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi

Oleh :

Kelompok 3

Heri Sugianto (11/311735/EK/18269)Monika Noor Karima (11/311830/EK/18281)

Pintawati Putri Pertiwi (11/311840/EK/18283 )

Kiki Ayu Wardani (11/311866/EK/18290FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2012/2013

Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi : Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi

Pertambahan penduduk di dunia sangat lah cepat, hingga pada abad ke 21 ini total penduduk dunia diperkirakan mencapai 6,1 milliar ( Prediksi PBB). Proyeksi PBB mengatakan jika pada tahun 2050 penduduk dunia akan mencapai angka 9,2 milliar. Lalu bagaimanakah jika hal tersebut terjadi. Apakah dampak yang akan muncul di dunia ? Apakah proyeksi itu tak terelakakan atau hal tersebut tergantung dari keberhasilan Negara ketiga? Hal tersebut akan dibahas dalam makalah ini.

Masalah Pokok : Pertumbuhan Penduduk dan Kualitas Hidup

Pertambahan jumlah penduduk di dunia tidak dapat terelakkan lagi karena sebagai salah satu ciri dari makhluk hidup adalah berkembang biak. Setiap tahunnya sekitar 80 juta orang terlahir di dunia dan 97% manusia yang baru terlahir tersebut berasal dari Negara ketiga yang notabene Negara berkembang. Pertambahan penduduk tidak cumin masalah jumlah tetapi merambah juga masalah pembangunan, kualitas hidup dan kesejahteraan manusia. Ledakan penduduk tersebut menimbulkan pertanyaan yang kompleks, sejauh manakah masalah kependudukan di banyak Negara dunia ketiga itu menunjang atau sebaliknya justru menghambat peluang mereka dalam meraih tujuan-tujuan pembangunan, tidak saja bagi generasi yang ada sekarang ini, tetapi juga bagi generasi-generasi yang akan datang? Sebaliknya, bagaimana pembangunan dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk?Ada beberapa pertanyaan yang mungkin harus terjawab mengenai pertambahan penduduk.1. Mampukah Negara-negara dunia ketiga meningkatkan taraf hidup penduduknya di tengah sedemikian tingginya laju pertumbuhan penduduk, baik yang ada pada saat ini maupun proyeksinya untuk masa-masa yang akan datang?

2. Apa yang harus dilakukan oeleh Negara-negara berkembang untuk mengatasi ledakan pertambahan angkatan kerjanya yang begitu besar di masa-masa mendatang ?

3. Apa sajakah implikasi dari tingginya laju pertumbuhan penduduk di Negara-negara miskin terhadap peluang mereka untuk meringankan penderitaan penduduknya yang diakibatkan oleh kemiskinan absolut?

4. Berdasarkan perkiraan pertumbuhan penduduk, apakah Negara-negara berkembang mampu memperluas dan meningkatkan kualitas kesehatan serta sistem pendidikan yang ada sehingga setiap orang setidaknya memiliki kesempatan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai dan juga pendidikan dasar?5. Seberapa rendahnya taraf hidup sesorang sehingga menjadi faktor penting dalam penentuan jumlah anggota keluarga?

6. Sampai sejauh manakah peningkatan kemakmuran dari Negara-negara maju menjadi faktor yang menghambat Negara-negara miskin dalam upaya mereka mengatasi lonjakan jumlah penduduk?

Pertumbuhan Penduduk Dunia Sepanjang Sejarah

Lebih dari dua juta tahun keberadaan manusia di bumi, jumlah total penduduk dunia pada waktu itu masih sangat terbatas. Tatkala manusia mulai membudidayakan bahan pangan melalui pertanian menetap sekitar 12.000 tahun yang lampau, total jumlah penduduk dunia diperkirakan tidak lebih dari 5 juta jiwa. Pada 2000 tahun yang lampau, penduduk dunia bertambah menjadi hamper 250 juta, yang kurang dari seperlima penduduk cina sekarang.Sesudah tahun pertama masehi hingga revolusi industry pada tahun 1750 jumlah penduduk mencapai 728 juta jiwa. Selama 200 tahun berikutnya (1750-1950) dunia mendapat tambahan penghuni sebanyak 1, 7 milliar jiwa. Tapi hanya dalam kurun 4 dekade penduduk dunia menjadi 5,3 milliar jiwa. Dan pada abad ke 21 ini penduduk dunia telah mencapai 6, 1 miliar jiwa. Jika digunakan analisis rasio pertambahan penduduk dunia pada 300 tahun yang lalu hanya memiliki rasio 0,002 persen. Sampai tahun 1750 rasio meningkat menjadi 0,3 persen per tahun. Bahkan pada tahun1950 rasio pertambahan penduduk menjadi 1 persen pertahun. Kenaikan it uterus meningkat hingga mencapai angka 2,35 persen pada tahun 1970an. Pada abad 21 laju pertumbuhan penduduk menurun tetapi masih termasuk tinggi yakni di kisaran 1,3 persen per tahun. Struktur Kependudukan Dunia

Distribusi penduduk dunia sangat tidak merata tergantung dari wilayah geografisnya. Sebaran per wilayah geografis lebih dari tiga perempat penduduk dunia bertempat tinggal di wilayah Negara-negara berkembang dan kurang dari seperempatnya di Negara-negara maju. Hal ini disebabkan karena angka pertumbuhan di Negara-negara berkembang jauh lebih tinggi dibanding dengan Negara maju. Berikut ini adalah persebaran penduduk dunia dan prediksi di tahun 2050.

Tren tingkat kelahiran dan kematian secara kualitatif dihitung berdasarkan persentase kenaikandari jumlah penduduk neto per tahun yang bersumber dari pertambahan alami dan migrasi. Tetapi faktor migrasi disini dikesampingkan sehingga pertambahan penduduk dapat dirumuskan

Pertambahan penduduk : jumlah natalitas - jumlah mortalitas

Momentum pertumbuhan penduduk tersembunyi dapat dilihat dari piramida penduduk yang mana piramida penduduk tersebut merupakan struktur kependudukan yang ada di dunia. Struktur kependudukan ini merupakan salah satu yang melatar belakangi momentum pertumbuhan penduduk yang tersembunyi selain dipengaruhi juga dengan tingkt kelahiran itu sendiri mungkin atau tidak diturunkan dalam waktu singkat. Berikut ini merupakan pyramid penduduk.

TRANSISI DEMOGRAFIS

Proses penurunan tingkat fertilitas sampai terciptanya tingkat penggantian penduduk (replacement) dengan program keluarga berencana.

Tahapan dalam transisi demografis:

a. Negara maju (eropa barat)

Terbagi dalam 3 tahapan :

1. Tahapan pertama (sebelum modernisasi) :

Tingkat kelahiran tinggi dan kematian tinggi (dengan tingkat yang hampir sama)

Pertumbuhan penduduk rendah dan lambat.

2. Tahapan kedua (mulai ada modernisasi) :

Tingkat kematian rendah tetapi kelahiran tetap tinggi

pelayanan kesehatan baik, makanan bergizi, pendidikan tinggi.

Usia harapan hidup meningkat dari 40 tahun menjadi >60 tahun .

Pertumbuhan penduduk tinggi.

3. Tahapan ketiga (modernisasi) :

Tingkat kelahiran dapat ditekan sampai serendah tingkat kematian.

Laju pertumbuhan sangat rendah atau bahkan nol.

b. Negara dunia ketiga

Tingkat pertumbuhan jauh lebih tinggi dari Negara eropa barat sebelum revolusi industri.

Terbagi dalam 3 tahapan :

1. Tahapan pertama :

Menikah pada usia muda.

Periode subur menjadi panjang.

Laju pertumbuhan penduduk tinggi.

2. Tahapan kedua :

Penggunaan teknologi kesehatan dan pengobatan impor.

Tingkat kematian turun drastic (lebih cepat dari eropa barat).

Tingkat kelahiran tinggi (lebih dari 2% per tahun).

Pertumbuhan penduduk masih tinggi.

3. Tahapan ketiga

Terbagi dalam 2 pola besar kelompok Negara-negara berkembang, A dan B

Kelompok A (berhasil) :

Dengan metode modern dapat menaikkan taraf hidup dan menurunkan kematian 10 /1000 per tahun dan menurunkan tingkat kelahiran 20-30/1000 per tahun.

Sudah berada pada tahapan ketiga.

Taiwan, Korea Selatan, Kosta Rika, RRC, Kuba, Cili, dan Sri Lanka

Tahun 1980-1990an Kolombia, Indonesia, Republik Dominika, Thailand, Meksiko, Malaysia, Kenya, Afrika Selatan, dan Brasil.

Kelompok B (gagal) :

Tidak kunjung teratasinya kemiskinan absolute.

Rendahnya taraf hidup.

Mewabahnya HIV AIDS.

Masih berada pada tahapan kedua.

Kawasan Afrika sub-Sahara dan Timur Tengah.

SEBAB-SEBAB TINGGINYA TINGKAT KELAHIRAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG : MODEL MALTHUS DAN MODEL RUMAH TANGGA

1. Teori Jebakan Populasi MalthusKelemahan-kelemahan Model Malthus

2 alasan pokok kritik terhadap model Malthus :

1. Tidak memperhitungkan begitu besarnya kemajuan teknologi untuk mengimbangi ledakan penduduk.

Cth : Tanah yang luasnya tetap bisa memperoleh hasil yang lebih banyak berkat kemajuan teknologi. Dapat dilihat dengan bergesernya kurva tingkat pertumbuhan pendapatan agregat (total produk) ke atas, sehingga pada semua tingkat pendapatan per kapita posisinya secara vertical akan selalu lebih tinggi dari kurva pertumbuhan penduduk.

2. Tingkat pertumbuhan penduduk di suatu Negara berkorelasi langsung (positif) dengan tingkat pendapatan per kapita dari Negara yang bersangkutan, maka setiap kenaikan pendapatan per kapita di suatu Negara masih relatif rendah , maka setiap kenaikan pendapatan perkapita akan berjalan beriringan dengan kenaikan jumlah penduduk.

1. Teori Mikroekonomi Fertilitas Rumah tangga

Penentuan tingkat fertilitas keluarga atau tingkat permintaan anak merupakan bentuk pilihan ekonomi yang rasional bagi konsumen. Pilihan tersebut, harus diperoleh dengan mengorbankan barang lain. Efek pendapatan atau efek substitusi juga berlaku.

Secara sistematis dirumuskan sebagai berikut :Cd = f (Y, PC, PX, tx), x = 1,., nCd = permintaan untuk mempertahankan kehidupan anak

Y = tingkat pendapatan rumah tangga

Pc = pertimbangan harga (manfaat ) anak dibandingkan biaya yg dikorbankan

Px = harga barang-barang lain

tx = besar kecilnya preferensi terhadap barang-barang selain anak

Dalam kondisi yang normal,kita dapat mengharapkan bahwa :

Cd/Y >0 artinya semakin tinggi penghasilan rumah tangga,semakin besar permintaan anak.

Cd/Pc 0 artinya semakin tinggi harga-harga relative dari barang-barang lain, semakin tinggi kuantitas anak yang diminta.

Cd/tx