16
 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian SWOT. Hal tersebu t di lakuka n oleh semua lembaga untuk men gkaji kekuat an dan kelemahan nya pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang mer upa kan kon sekuen si log is yan g per lu dit empuh per usah aan aga r sup aya lan car didalam operasionalnya. Perubaha n masyara kat industr i ke masyara kat informasi da n dari ekonomi ya ng  berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan !artin, "#$#%. &nalisis SWOT Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats% telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. 'amun demikian tidak menutup kemungkinan unt uk dig unakan seba gai apl ikasi alat bantu pembuatan kep utu san dal am pen gen alan  program(program baru di lembaga pendidikan . Proses pen ggu naan manajemen anal isi s SWOT men ghe nda ki ada nya sua tu sur )ei intern al tentan g Streng ths keku atan% dan Wea knesses klemahan % progr am, serta sur)ei eksternal atas Opportunities ancaman% dan Thterats peluang*kesempatan%. !eskipun sebenarnya analisa SWOT banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh, +orski "##"% menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat dalam masyara kat untuk memasuki sekol ah da n lembaga(lembaga pendidikan. Peran gkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterap kan dalam bidang pendidikan , karena adanya kemiripan yang funda mental dalam tugas(tugas administraitf . SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi(strategi dan kebijakan(kebijakan untuk pengelolaan administrasi

manajemen keperawatan Analisa SWOT

  • Upload
    yudi

  • View
    2.031

  • Download
    337

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penjelasan tentang analisa swot dalam manajemen keperawatan

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangHampir semua lembaga dalam pendekatannya banyak menggunakan kajian SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga untuk mengkaji kekuatan dan kelemahannya pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu ditempuh perusahaan agar supaya lancar didalam operasionalnya.

Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989).

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan.

Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities (ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan).

Meskipun sebenarnya analisa SWOT banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf .

SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.Sehubungan dengan penjelasan tersebut di atas penulis akan menyoroti tentang permasalahan yang berkaitan dengan Kajian SWOT dalam surat kabar.

B. Rumusan MasalahUntuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui proses yang optimal, seperti halnya di dalam mengelola surat kabar pada suatu bisnis, faktor yang mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Dari beberapa faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengetahui tentang Analisis SWOT. Masalah tersebut cukup menarik untuk di teliti, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Sesuai dengan tugas yang diberikan, maka penulis akan membatasi pada pokok masalah, yaitu Analisis SWOT dalam memanajemen surat kabar.

C. Tujuan PenulisanMaksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam Manajemen surat kabar ini sebagai berikut ::1. Untuk mengetahui Proses Perencanaan Strategi Mutu.2. Untuk mengetahui lebih dalam masalah lingkungan eksternal dan internal3. Untuk mengetahiu sejauh mana ancaman yang dihadapi oleh suatu lembaga pers baik ancaman dari lembaga itu sendiri maupun dari luar lembaga4. Untuk mengetahui secara detail tentang Analisis SWOT

D. Manfaat penulisanSemoga makalah ini dapat, memperoleh gambaran dan pemahaman tentang Analis SWOT yang digunakan surat kabar atau media terutama media yang telah dikunjungi.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian SWOTSWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jamanAnalisis SWOT secara sederhana mudah dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi suatu perusahaan untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi perusahaan itu dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga yang lain.Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan.Prakiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan dengan program yang lebih inovatif dan relevanAnalisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).Menurut Johnson (1989) dan Bartol (1991), SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan.Analisa SWOT adalah analisa yang sangat dikenal dalam proses pembuatan strategi bisnis. Penulis mencoba membahas dengan melihat dan memantau pada media yang pernah dikunjungi yaitu Riau Pos, Koran Riau, Media Online Riau Terkini dan Tabloid Azam, dalam hal ini mencakup strategi media dan manajemen surat kabar.

1. Strenghts (S)Mencerminkan kekuatan yang dimiliki oleh media. Dalam kasus Riau Pos tetap eksis dengan banyaknya persaingan media yang juga berkualitas, namun tetap dapat mengalahkan media-media yang baru dan lebih murah. Inilah yang dimiliki Riau Pos yang memiliki segmen pasar sendiri, dan telah teruji puluhan tahun lamanya. Kekuatan lainnya adalah adanya dukungan dari masyarakat dan pemerintah yang loyal.Begitu juga dengan media yang lain, kekuatan yang paling mencolok adalah kekuatan nilai berita yang berbeda dan mempunyai segmen pasar tersendiri pula. Selain itu, media tersebut juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar.

2. Weaknesses (W)Mencerminkan kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam kasus media Riau Pos kelemahan yang dimiliki adalah nilai dari beritanya. Begitu pula dengan media yang lainnya, juga memiliki kelemahan baik itu kelemahaan dari strategi pemasaran maupun dari system. Hal ini boleh jadi merupakan titik lemah ketika selera masyarakat baik itu masyarakat menengah kebawah maupun menengah keatas.

3.Opportunities (O)Mencerminkan peluang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam kasus media, peluang yang mereka miliki adalah jumlah penduduk Indonesia khusunya Propinssi Riau yang sangat besar dan ini merupakan pasar yang potensial untuk pemasaran media.Dalam kasus Koran Riau, karena ini adalah media baru maka peluang yang dimiliki adalah kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi yang kritis dan informasi yang sesuai dengan faktanya. Dan permintaan masyarakat yang tinggi akan produk yang murah namun berkualiatas.

4. Threats (T)Mencerminkan ancaman potensial yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Dalam kasus media, pada dasarnya semua perusahaan baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil memiliki ancaman. ancaman yang paling potensial bagi media pada umumnya adalah apabila system pemerintah yang berubah-ubah, bagaimana jika fungsi media dikembalikan kembali pada masa pada zaman pemerintah yang otoriter. Pembatasan iklan pada media tentu akan sangat berdampak negatif pada perusahaan dan pemasaran media. Selain itu, ancaman lainnya adalah kesadaran masyarakat yang makin tinggi akan munculnya beragam kampanye dan propaganda yang ada pada media tersebut.

B. Analisis SWOT Secara umum, analisis SWOT pada tiap media massa dapat dilakukan, seperti yang diterangkan dibawah ini:a. Strengths ( Kekuatan / Kelebihan) Tersedianya dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tersedianya undang-undang pers. Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana media massa. Adanya promosi yang dapat dilakukan.b. Weaknesses (Kelemahan/Kekurangan) Pelayanan terhadap masyarakat Mutu/ kualitas sebagian Sumber Daya Manusia (SDM). Belum optimalnya fungsi pers. Kurangnya kepedulian pihak swasta terhadap pers.c. Opportunities (Peluang /Kesempatan) Adanya partisipasi dan dukungan masyarakat. Adanya dukungan pemerintah. Adanya dunia usaha/industri yang bersedia bekerjasama. Kebutuhan masyarakat terhadap informasi.d. Threats ( Ancaman) Perilaku dan budaya masyarakat yang kurang mendukung kerja media. Masih adanya krisis ekonomi yang melemahkan kemampuan masyarakat secara finanasial. Belum mempunyai dukungan dari pemerintahan yang otoriter Image sebagian Masyarakat bahwa media tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik.

Analisis SWOT merupakan salah satu analisis pilihan (strategic chice) yang sudah sangat populer. Dalam bahasan ini, analisis SWOT akan digunakan sebagai instrument analisis yang dapat memkaiinstrumen lain yang lebih sesuai atau memadai dengan lokus-lokus yang telah di tentukan dalam simulasi.

Uji kekuatan dan kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal tentang seberapa efektif performa institusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks eksternal atau lingkungan tempat sebuah institusi beroperasi.

Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut di atas: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.

Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat beroperasi. Ini adalah dua variable kunci dalam membangun atau mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi ini harus dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan institusi mampu mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu memaksimalkan daya tariknya bagi para pelanggan.

Jika pengujian tersebut dipadukan dengan pengaduan visi dan nilai, maka akan ditemukan sebuah identitas yang berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas disitingtif mampu dikembangkan dalam sebuah perusahaan, maka karakteristik mutu dalam perusahaan tersebut akan menjadi lebih mudah diidentifikasi. Kemudian perlu adanya suatu strategi yang dapat meningkatkan kualitas, penjualan, ataupun tingkat kepercayaan masyarakat.

Strategi pada hakekatnya adalah perencanakan (planning) dan manejemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Tidak ada strategi yang terbaik bagi suatu perusahaan sebab setiap perusahaan harus menyusun strategi menurut kompetensi inti yang dipunyai untuk mencapai tujuan. Bahkan dalam suatu perusahaan, strategi yang berbeda dibutuhkan untuk perusahaan yang dimiliki agar unggul dalam persaingan. Menurut Kotler dan Amstrong (1996) ada tiga strategi bersaing untuk menang adalah :a. Kepemimpinan biaya rendahDisini perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya produksi terendah untuk sehingga dapat menetapkan harga lebih rendah ketimbang pesaingnya dan berhasil merebut pangsa pasar yang lebih besar dari pesaingnya.b. Diferensiasi Disini perusahaan memusatkan perhatian pada penciptakan line product dan program pemasaran berbeda sehingga akhirnya muncul sebagian pemimpin pasar.c. FokusDisini perusahaan memusatkan perhatiannya pada usaha melayani beberapa segmen pasar yang baik dan bukan mengejar seluruh pasar.

Perusahaan yang melakukan dengan baik salah satu strategi diatas kemungkinan akan memperoleh kinerja yang baik. Dan strategi yang lain yang dapat dilakukan juga dapat dengan strategi-strategi SWOT :a. Strategi SOStrategi ini dibuat berdasarkan lembaga, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.b. Strategi STIni adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.c. Strategi WOStrategi diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.d. Strategi WTStrategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defisit dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Tidak ada satu cara terbaik untuk melakukan analisa SWOT. Yang paling utama adalah membawa berbagai macam pandangan/perspektif bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru dan implikasi dari hubungan tersebut.

B. Perencanaan Butgeting Dalam Manajemen KeperawatanBudget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.Dari pengertian di atas nampaknya bahwa suatu Budget mempunyai empat unsur, yaitu:1. Rencana2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan3. Dinyatakan dalam unit moneter4. Jangka waktu tertentu yang akan datang5. Manfaat Budget

Manfaat Budget terdiri dari tiga pokok, yaitu : Sebagai pedoman kerjaYang mana berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arahan serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang. Sebagai alat pengawasan kerjaBudget berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan apa yang tertuang di dalam Budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja atau kah kurang sukses bekerja. Sebagai alat pengkoordinasian kerjaBudget berfungsi sebagai alat untuk mengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

Proses Penyusunan Budget

Sebagaiman telah dijelaskan di atas, suatu Budget dapat berfungsi dengan baik bilamana tafsiran-tafsiran (forecast) yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penafsiran secara lebih akurat, diperlakukan sebagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan didalam menyusun BudgetProsedur Penyususnan BudgetPada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau menyusun Budget serta pelaksanaan kegiatan Budgeting lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwewenang dan paling bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan.Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun Budget serta kegiatan-kegiatan Budgeting lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi perusahaan, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan. Adapaun siapa-siapa atau bagian apa yang diserahi tugas memprsiapkan dan menyusun Budget tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing perusahaan. Akan tetapi pada garis besarnya tugas mempersiapkan dan menyususn Budget ini dapat didelegasikan kepada :Bagian administrasi, bagian perusahan yang kecil. Hal ini disebabkan karena bagi perusahaan yang kecil, kegiatan-kegiatan perusahaan tidak terlalu kompleks, sederhana, dengan ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan Budget dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan, dan tidak perlu banyak melibatkan secara aktif seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.Panitia Budget, bagian perusahan yang besar. Hal ini disebabkan karena bagi perusahaan besar, kegiatan-kegiatan perusahaan cukup kompleks, beraneka ragam dengan ruang lingkup yang cukup luas, sehingga Bagian Administrasi tidak mungkin dan tidak mampu lagi untuk menyusun Budget sendiri tanpa partisipasi aktif bagian-bagian lain dalam perusahaan. Oleh sebab itu tugas menyusun Budget perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua bagian yang ada di dalam perusahaan, yang duduk dalam Panitia Budget. Tim penyusunan Budget ini biasanya diketuai oleh pimpinan perusahaan (misalnya Wakil Direktur) dengan anggota-anggota yang mewakili Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Pembelanjaan, serta Bgaian Personalia.Di dalam Panitia Budget inilah dilakukan pembahasan-pembahasan tentang rencana-rencana kegiatan yang akan datang, sehingga Budget yang tersusun nanti merupakan kesepakatan bersama, sesuai dengan kondisi, fasilitas serta kemampuan masing-masing bagian secara terpadu. Kesepakatan bersama ini penting agar pelaksanaan Budget nanti benar-benar didukung oleh seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga memudahkan terciptanya kerja sama yang saling menunjang dan terkoordinasikan dengan baik.Baik Budget yang disusun oleh Bagian Administrasi (perusahaan kecil), maupun yang disusun oleh Panitia Budget (perusahaan besar), barulah merupakan Rancangan Budget atau Draft Budget (tentative budget). Rancangan Budget inilah yang diserahkan kepada pimpinan tertinggi untuk disahkan serta ditetapkan sebagai Budget yang defenitif.Sebelum disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, masih dimungkinkan untuk diadakan perubahan-perubahan terhadap rancangan tersebut, dan dimungkinkan pula untuk diadakannya pembahsan-pembahasan antara pimpinan tertinggi perusahaan dengan pihak yang diserahi tugas menyusun Rancangan Budget tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka Rancangan Budget tersebut telah menjadi Budget yang defenitifKegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah:a) Rencana harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan perannya masing-masing. Rencana harian dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat operan danpre conferenceContoh terlampir.b) Rencana bulanan Rencana bulanan karuSetiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatam kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup bulanan karu adalah: Membuat jadwal dan memimpin case conference Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga Membuat jadwal dinas Membuat jadwal petugas menerima pasien baru Memimpin rapat bulanan perawat Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana Melakukan audit dokumentasi Membuat laporan bulanan. Rencana bulanan ketua timSetiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan katim adalah: Mempresentasikan kasus dalamcase conference Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga Melakukan supervise perawat pelaksana.c) Rencana tahunanSetiap akhir tahun kepala ruangan mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup: Menyusun laporan tahunan yang berisitentang kinerja MPKP baik proses kegiatan serta evaluasi mutu pelayanan. Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim. Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal, membuat jadual, untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

Jenis-jenis perencanaan budgetLine-item (function-object) budget, PPBS (planning programming budgeting system), dan ZZB (zero-base budgeting). Line-item (function-object) budget

Perencanaan budget line item ini sering disebut perencanaan budget secaratradisional, mungkin karena modelnya paling sederhana dan muncul pertama kali .prosesnya sederhana sekali yaitu para perencana mengidentifikasi terlebihdahulu macam program yang akan dibiayai, misalnya ada program-progaram rutin,ada program-program pembangunan, dan mungkin juga masih ada program-programistimewa dan sebagainya.

Sesudah jelas program-program itu, kini masing-masing program ditentukanbiayanya. Mengalokasi biaya kepada setiap program diusahakan secara adil danmerata sesuai dengan kebutuhan dan prioritas program. Perencanaan budget sampaidisini sebetulnya sudah selesai. Akan tetapi supaya dokumen ini lebih lengkapkegiatan perencanaan ini diteruskan dengan menuliskan budgetprogram-program yang sejenis tahun yang lalu untuk mengetahui peningkatan ataupenuruna budget itu. Juga dituliskan dari mana sumber dana yang dipakai, berapabesarnya, dan berapa yang dipakai.

Perencanaan line-item budget ini tidak memberikan akuntabilitas,yaitu proses menjelaskan pemanfaatan dana dalam rangka kontribusinya kepadapencapaian tujuan yang diinginkan. Dia hanya menjelaskan berapa besar dana yangdipakai membiayai program-program tertentu. Apakah dana ini dengan alokasinyasudah benar-benar mendukung pelaksanaan setiap program untuk merealisasitujuannya secara efektif dan efisien tidak dapat dijelaskan oleh perencanaanjenis ini. Oleh sebab itu perencanaan budget yang traditional dapat menerimaserangan. Namun demikian, perencanaan jenis ini masih banyak dipakai dalampendidikan, mungkin karena sederhana dan mudah membuatnya. PPBS (planning programming budgeting system)

Perencanaan budget ini lahir di amerika serikat pada tahun 1961, ketika McNamara berusaha memperbaiki perencanaan pembiayaan departemenpertahanan Negara itu. Dengan perencanaan budget ini ia menekankan output,program, penyelesaian program, dan merencanakan sumber-sumber biaya. Modelperencanaan ini menyebar pada tahun 1967. di Indonesia ia dikenal dengan nama SP4singkatan dari system perencanaan penyusunan program dan penganggaran.

Dalam pengembangan berikutnya ada yang menambah unsur evaluasi padaperencanaan itu sehingga PPBS menjadi PPBES. Dengan menambah unsur evaluasi(evaluation) dimaksudkan agar nama itu lebih tepat dengan tugasnya. Sebabperencanaan ini juga menilai alokasi biaya yang dibuatnya agar benar-benardapat mendukung tujuan yang ingin dicapai oleh setiap program atau agar programitu efektif, begitu juga perencanaan ini menilai apakah dana sudah dimanfaatkansecara efisien.

Cunningham menambahkan bahwa budget ini menunjukan biaya tiap-tiapprogramnya sehingga memberikan tanggung jawab kepada petugas-petugasnya,menghubungkan dengan sumber-sumber pedidikan yang diperlukan, mebuatalternatif-alternatif penyelesaian dengan biaya yang efektif, dan meminimalkanbiaya serta memaksimalkan output.

Jenis perencanaan budget ini juga meberi kesempatan bagi perencana untukmengurangi atau memotong biaya program tertentu bila ternyata dalam pelaksanaanprogram atau implementasi karena suatu hal ada pemotongan-pemotonganpembiayaan. Program yang dananya dikurangi atau dipotong adalah yangprioritasnya lebih rendah.

Factor-faktor yang ditekankan oleh para perencana yang menggunakanjenis perencanaan PPBS ini ialah Berorientasi kepada output atau efektifitas.Usaha pertama penysunan budget teraarah kepada pencapaian tujuan program. Danadialokasi sedemikian rupa dengan memperhitungkan hubungannya dengansumber-sumber yang lain yang secara bersama menyelesaikan tugas secara efektif. Dana dialokasikan kepada setiap program yangakan di kerjakan yang telah disusun secara analitis dan sistematis. Programutama atau proyek atau seluruh kegiatan dianalisis dahulu secara system untukmendapatkan program-program yang spesifik. Sesudah itu barulah danadialokasikan kepada program-program ini dengn mempertimbangkan kebutuhan,prioritas, dan kaitan antara program-program itu sendiri. Pembiayaan bersifat integrasi. Unsur pembiayaanmasuk kedalam analisis system menjadi satu dengan analisis program dan analisisalat dan metode. Dalam proses ketiganya berjalan bersama saling memberiinformasi, saling mengingatkan dalam rangka menuju pembentukan dokumentasikonsep perencanaan pendidikan. Alokasi dana diatur/disusun atas dasar ralita.Alokasi dana tidak boleh dilakukan atas dasar angan-angan belaka atau atasdasar pemerataan. Melainkan harus dilakukan atas dasar kebutuhan nyata danprioritas. Ini berarti harus ada survei/ studi empiris yang mendasari alokasitersebut. Pengalokasian dana dibuat sedemikian rupasehingga dana dapat dimanfaatkan secara efisien.Perencanaan budget jenis PPBS didesain sejalan dengan perencanaanprogramnya. Kalau perencanaan pendidikan untuk jangka panjang maka perencanaan budgetjuga untuk jangka panjang. Kalau perencanaan pendidikan untuk jangka menengahatau pendek, maka perencanaan budget juga untuk jangka menengah atau pendeh.Tetapi perencanaan pendidikan pada umumnya didesain untuk jangka panjang yangdibagi-bagi menjadi jangka menengah dan jangka pendek sebagai operasionalnya.

Metode perencanaan budget ada bersifat langsung dan ada pula yang tidaklangsung. Bersifat langsung adalah kalau budget itu dibuat sendiri oleh paraperencana pendidikan. Dan tidak langsung kalau budget itu dibuat oleh orang/panitialain. Perencanaan yang dibuat oleh pemerintah pusat pada umumnya sudahdilengkapi dengan perencanaan budgetnya, jadi bersifat langsung. Sebaliknyaperencanaan-perencanaan pendidikan yang dibuat oleh daerah atau lembagasetempat, seringkali perencanaan budgetnya dibuat pemerintah pusat, sehinggaperencanaan budget itu bersifat tidak langsung.

Metode perencanaan budget yang langsung mengharuskan para ahliperencanaan PPBS dari pemerintah pusat membina para perencana local ataulembaga agar dapat merencanakan budget sendiri bagiperencanaan-perencanaan pendidikan yang dibuatnya. Hal ini mungkin dapatmelelahkan orang-orang pusat, tetapi dapat menularkan kemampuannya kepadaorang-orang lokal sehingga mereka mampu merencanakan PPBS sendiri didaerahnyamasing-masing. Sehingga suatu saat para ahli perencanaan budget pada pemerintahpusat hanya bertindak sebagai konsultan/pengawas saja bagi perencanaan budgetdidaerah-daerah/lembaga-lembag pendidikan.Metode perencanaan PPBS yang tidak langsungyang dilakukan panitia pusat untuk kepentingan perencanaan-perencanaan daerah, adakalanya kurang tepat mengenai sasarannya.Sebab pekerjaan mereka didasarkan kepada informasi yang diperoleh di daerah tempat perencanaan dibuat, yang adakalanya juga kurang tepat. Metode ini menghalangi kemauan orang-orang daerah untuk memahami perencanan secara tuntas, yaitu mulai dari perencanaan program sampai dengan perencanaan budget.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanKajian SWOT merupakan alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisien sebagai alat yang cepat dalam menemukan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan perusahaan baik itu kemungkinan hal terbaik maupun yang terburuk.Kajian SWOT sebagai alat bantu untuk memeperluas dan mengembangkan visi dan misi suatu organisasi, juga dapat melihat kemungkinan perubahan masa depan suatu perusahaan.Kunci keberhasilan didukung oleh sumber daya manusia, dukungan manajemen yang baik, kualitas media yang baik, pelayanan yang memuaskan, serta harga yang cukup bersaing.Analisis lingkungan internal dan eksternal merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi suatu keberhasilan. Empat komponen utama yaitu efisiensi, inovasi, kualitas serta respon terhadap pelanggan/ masyarakat yang menentukan keunggulan kompetitif.

B. SaranDengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap perumusan tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang kajian SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.