26
KATARAK IMATUR KATARAK IMATUR KONSULEN : dr. Elfian Sp.M KONSULEN : dr. Elfian Sp.M NAMA KELOMPOK : NAMA KELOMPOK : WEMPI AUGIA WEMPI AUGIA RENI MARLINA RENI MARLINA TIARA RAHMADIKA TIARA RAHMADIKA M. ZIKRI MUZAKI M. ZIKRI MUZAKI FITRI ADITIA FITRI ADITIA

Mata Katarak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mimi

Citation preview

Page 1: Mata Katarak

KATARAK IMATURKATARAK IMATUR

KONSULEN : dr. Elfian Sp.MKONSULEN : dr. Elfian Sp.M

NAMA KELOMPOK :NAMA KELOMPOK :

WEMPI AUGIAWEMPI AUGIARENI MARLINARENI MARLINA

TIARA RAHMADIKATIARA RAHMADIKAM. ZIKRI MUZAKIM. ZIKRI MUZAKI

FITRI ADITIAFITRI ADITIA

Page 2: Mata Katarak

DEFINISI KATARAKDEFINISI KATARAK

Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. Katarak pada umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyakit mata menahun.

Page 3: Mata Katarak

Bermacam-macam penyakit mata dapat mengakibatkan katarak seperti : glaukoma, ablasi , uveitis, dan retinitis pigmentosa.

Pasien katarak mengeluh penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif. Kekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa tidak transparan, sehingga pupil akan berwarna putih atau abu-abu.

Page 4: Mata Katarak

PATOFISIOLOGI KATARAKPATOFISIOLOGI KATARAK

Lensa mata pada mata katarak mengandung 3 susunan anatomis yaitu : nukleus korteks dan kapsul nukleus akan mengalami perubahan warna coklat kekuningan sesuai usia yang bertambah, dan disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri dianterior dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna nampak seperti kristal salju pada jendela.

Page 5: Mata Katarak

Terputusnya protein lensa normal terjadi disertai infulks air kedalam lensa proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar.

Enzim mempunyai peranan dalam melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada pasien yang menderita katarak.

Page 6: Mata Katarak

DEFINISI KLASIFIKASI KATARAKDEFINISI KLASIFIKASI KATARAK

1. KATARAK KONGENITAL

Adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun. Katarak kongenital merupakan penyebab kebutaan pada bayi yang cukup berarti terutama akibat penanganannya yang kurang tepat.

Page 7: Mata Katarak

2. KATARAK RUBELA

Adalah dimana rubela pada ibu dapat mengakibatkan katarak pada lensa fetus. Terdapat 2 bentuk kekeruhan yaitu kekeruhan sentral dengan perifer jernih seperti mutiara atau kekeruhan diluar nuklear yaitu korteks anterior dan posterior total. Mekanisme terjadinya tidak jelas, akan tetapi diketahui bahwa rubel dapat dengan mudah melalui barier plasenta. Visus ini dapat masuk atau terjepit didalam vesikel lensa dan bertahan didalam lensa sampai 3 tahun.

Page 8: Mata Katarak

3. KATARAK JUVENIL

Adalah katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda, yang mulai terbentuknya pada usia kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan. Katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital.

Page 9: Mata Katarak

4. KATARAK SENIL

Adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 60 tahun, penyebabnya tidak diketahui secara pasti sampai sekarang.

STADIUM KATARAK SENIL :

1.KATARAK INSIPIEN

pada stadium ini terlihat kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeriji menuju korteks anterior dan posterior.

Page 10: Mata Katarak

02. KATARAK INTUMESEN

Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeneratif menyerap air. Masuknya air kedalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal.

Page 11: Mata Katarak

03. KATARAK IMATUR

Merupakan lensa keruh atau katarak. Dimana katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. Pada katarak immatur akan dapat bertambah volume lensa akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeneratif. Pada keadaan lensa mencembung akan dapat menimbulkan hambatan pupil, sehingga terjadi glaukoma sekunder.

Page 12: Mata Katarak

04. KATARAK MATUR

Merupakan dimana kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa. Kekeruhan ini bisa terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila katarak imatur atau intumesen tidak dikeluarkan maka cairan lensa akan keluar, sehingga lensa kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan mengakibatkan klasifikasi lensa. Bilik mata depan akan berukuran kedalaman normal kembali, tidak terdapat bayangan iris pada lensa yang keruh, sehingga uji bayangan iris negatif.

Page 13: Mata Katarak

05. KATARAK HIPERMATUR

Merupakan katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair. Masa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat sehingga jalan terutama bertambah bilik mata dalam dan lipatan kapsul lensa. Kadang-kadang pengkerutan berjalan lanjut disertai dengan zonula zinn menjadi kendor.

Page 14: Mata Katarak

ANAMNESAANAMNESASTATUS PASIENSTATUS PASIEN

1. NAMA : Ibu Lamsidar

2. UMUR : 78 tahun

3. PEKERJAAN : Pensiunan guru

4. ALAMAT : Tanjung ampalu

Page 15: Mata Katarak

1. KELUHAN UTAMA :

- Tidak bisa membaca

- Sakit persendian

- Mata berair

- Mata bersekret /belek

- Mata gatal

- Tidak nyaman terkena sinar / cahaya

Page 16: Mata Katarak

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

- Tidak bisa membaca

- Rasa silau ketika terkena cahaya lampu

- Rasa nyeri disekitar bola mata

- Mata berair

- Mata bersekret / belek

Page 17: Mata Katarak

3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :

- Sudah 1 tahun yang lalu mata merasa kabur

- Terdapat riwayat hipertensi yang tidak terkontrol

Page 18: Mata Katarak

ALAT YANG DIGUNAKAN :ALAT YANG DIGUNAKAN :

• Kaca loop

• Senter

• Slit lamp

Page 19: Mata Katarak

DIAGNOSIS DIAGNOSIS

KATARAK IMATUR

Page 20: Mata Katarak

DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING

• Katarak karena trauma dan obat-obatan, radiasi

• Ablasio retina

Page 21: Mata Katarak

HASIL PEMERIKSAAN :HASIL PEMERIKSAAN :

1. Aparat lakrimalis :

- Lakrimasi : D : +, S : +

2. Kornea :

- Arkus kornea : D : +, S : +

3. Pupil :

- Reflek langsung : D : +, S : +

- Reflek tidak langsung : D : +, S : +

4. Lensa :

- D : keruh, S : keruh

Page 22: Mata Katarak

PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN

OPERASI

Page 23: Mata Katarak

TINDAKAN OPERASITINDAKAN OPERASI

1. Operasi katarak intrakapsular

Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.

Komplikasi :

a. Buta

b. Infeksi

c. Perdarahan

Page 24: Mata Katarak

2. Operasi katarak ekstrakapsular

Pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar.

Komplikasi :

a. kapsul posterior

b. mengurangi komplikasi buta

Page 25: Mata Katarak

3. Phaco emulsifikasi

Insisi kecil agar dicapai visus terbaik tanpa koreksi kacamata, teknik paling aman dan penyembuhannya lebih cepat.

Page 26: Mata Katarak

INDIKASI DILAKUKAN OPERASI :INDIKASI DILAKUKAN OPERASI :

• indikasi sosial : jika pasien mengeluh adanya gangguan penglihatan dalam melakukan rutinitas pekerjaan.

• Indikasi optik : jika dari hasil pemeriksaan visus dengan hitung jari dari jarak 3m didapatkan hasil visus 3/60.