Mie Instan

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH BAHASA INDONESIADAMPAK MIE INSTAN

DISUSUN OLEH1.Tri Nur Imansyah2.Yogi Sulistio3.Yusi Rahma Syafina4.Sukma Anggraeni5.Widiana Sugi6.Triya Janar Z.A

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNGTAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Asssalamualaikum wr.wbPuji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah memberi taufik, hidayah, serta inayahnya sehingga kita semua masih bisa beraktivitas sebagaimana seperti biasanya termasuk juga dengan penulis, hingga penulis bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah Bahasa Indonesia dengan judul Dampak Mie Instan.Makalah ini berisi mengenai kandungan mie instan serta bahaya yang akan terjadi bila sering mengonsumsi mie instan. Makalah ini disusun supaya para pembaca bisa menambah wawasan serta memperluas ilmu pengetahuan yang ada mengenai mie instan yang kami sajikan di dalam sebuah susunan makalah yang ringkas, mudah untuk dibaca serta mudah dipahami.Penulis juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada rekan-rekan satu tim yang sudah membantu serta bapak / ibu guru yang sudah membimbing penulis supaya penulis bia membuat karya ilmiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga jadi sebuah karya ilmiah yang baik dan benar.Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca serta memperluas wawasan mengenai dampak mie instan .Dan tidak lupa pula penulis mohon maaf atas kekurangan dari makalah yang penulis buat ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.Wassalamualaikum wr.wb

Bandar Lampung, Maret 2014

(Penyusun)

DAFTAR ISI

Halaman judul1Kata Pengantar2Daftar Isi3

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang4B. Rumusan Masalah7C. Tujuan Penelitian7D. Manfaat Penelitian8

BAB II PEMBAHASANA. Pengertian dan Sejarah Mie instan9B. Kandungan Mie instan10C. Bahaya Buruk Makan Mie instan13D. Tips Makan Mie instan14

BAB III PENUTUPA. Kesimpulan16B. Saran16

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Pangan selalu terkait dengan upaya manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kesehatannya di muka bumi (Seto, 2001).Mie instan merupakan makanan yang sangat populer, digemari berbagai kalangan dan berpotensi sebagai salah satu makanan alternatif pengganti beras. Hal ini disebabkan karena mi instan memiliki rasa yang enak, proses penyajian yang mudah dan cepat, jumlah kalori cukup tinggi, harga relatif murah dan dapat diproduksi dalam berbagai bentuk yang menarik serta daya simpan yang baik. Karena memiliki daya simpan yang baik, mi instan sering dipertanyakan apakah menggunakan bahan kimia sebagai pengawet dalam proses pembuatannya.Setiap bungkus mie instan terdapat satu sachet bumbu dan beberapa bahan-bahan lainnya, seperti flavouring, kecap, saos, dan solid ingredient seperti sosis, suwiran sayur, bawang goreng, cabe kering dan sebagainya (Anonima, 2011). Pada proses pembuatan mi, pengawetan dilakukan dengan deep frying yaitu penggorengan dalam minyak goreng panas pada suhu 1200-1600 C selama 2 menit sampai kering dan diperoleh kadar air kurang dari 4 % sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang biak (Eep, 2006). Sedangkan pembuatan bumbu-bumbunya menggunakan bahan kimia sebagai pengawet. Pengawet yang paling umum digunakan yaitu asam benzoat dan nipagin (Chu et al., 2003). Menurut Ponte dan Tsen (1985), kombinasi dari pengggunaan asam benzoat dan nipagin sebagai pengawet dalam makanan dapat meningkatkan daya tahan makanan karena peningkatan efek antimikrobanya.Selain mengomsumsi makanan siap saji makanan yang biasa dikomsumsi sebagian khalayak masyarakat atau mahasiswa adalah makanan yang dapat menggantikan peran makanan pokok atau nasi yaitu berupa Indomie sebagian masyarakat dan mahasiswa yang belajar merantau menganggap makanan pokoknya adalah makanan instant yang berupa indomie selain masaknya sederhana, makanan tersebut dibandingkan dengan makanan lainnya dapat dinikmati dengan mudah, untuk mengisi kekosongan perut.Bagaimanapun mie instan tidak bisa menggantikan makan penuh (wholesome food) dan hanya bisa di jadikan makanan bantu sementara (selingan) dan tidak boleh di konsumsi secara terus menerus karena berakibat sangat buruk bagi kesehatanhal it disebabkan kandungan zat (campuran dalam pembuatan ) mie instan. Disamping itu mie instan tidak memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh . Walaupun di dalam mie instan terdapat kandungan karbohidrat dalam jumlah besat tetapi kandungan vitamin, mineral maupun protein yang ada didalamnya sangat sedikit. Hal itu berbeda jika makan mie instan dengan campuran bahan lain yang mengandung vitamin seperti penampahan jenis sayuran seperti wortel, sawi, tomat dll,Sumber protein bisa juga di dapatkan jika di tambah seperti telor, ikan , tempe, daging dan sebagainya. Satu takaran saji mie instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal. Hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak dalam mie instan yang dapat mencapai 30% dari bobot kering. Hal tersebut perlu diwaspadai bagi penderita obesitas atau mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.Ternyata mie instan bukan cuma kandungan nutrisinya yang kurang, tapi juga bisa merugikan kesehatan bagi mereka-mereka yang mengkomsumsi salah satunya menurut dokter mie instan penyebab timbulnya kanker, hal itu disebabkan oleh zat lilin sebagai campuran pembuatan mie instan yang berfungsi agar mie instan tidak lengket saat dimasak. Walaupun hasil dari penelitian Badan POM isu lilin yang ada dalam mie instan dinyatakan tidak benar.Isu ini ternyata itu tidak benar. Mengenai isu lilin pada mie instan, Badan POM mengatakan tidak menemukan adanya bahan tersebut. Mengenai penggunaan lilin ini pun dibantah oleh salah satu produsen mie instan di Indonesia, PT Indofood. Geletinasasi pada mie disebabkan mie dibuat dengan pengukusan dan penggorengan. Jadi, isu lilin kan isu lama yang tidak benar, kata Siegfried, Public Relation PT Indofood cabang Jawa Barat.Kelemahan dari konsumsi mie instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan pengembangnya. Bahan pengembang yang umum digunakan adalah natrium tripolifosfat, mencapai 1% dari bobot total mie instan per takaran saji.Natrium memiliki efek yang kurang menguntungkan bagi penderita maag dan hipertensi. Bagi penderita maag, kandungan natrium yang tinggi akan menetralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih. Sedangkan bagi penderita hipertensi, natrium akan meningkatkan tekanan darah karena ketidakseimbangan antara natrium dan kalium (Na dan K) di dalam darah dan jaringan.Kelemahan lain mie instan adalah tidak dapat dikonsumsi oleh penderita autisme. Hal tersebut disebabkan karena mie instan mengandung gluten, substansi yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.Mie Instan membuat kita lebih cepat lapar dari pada makan nasi. Namun, sifat karbohidrat dalam mie berbeda dengan sifat yang terkandung di dalam nasi. Sebagian karbohidrat dalam nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memberi efek rasa kenyang lebih lama. Sedangkan karbohidrat dalam mie instan sifatnya lebih sederhana sehingga mudah diserap. Akibatnya, mie instan memberi efek lapar lebih cepat dibanding nasi.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan bahaya zat-zat kimia yang terkandung dalam mie instan tersebut, perlu adanya penelitian tentang pengetahuan khusunya pada mahasiswa yang menjadikan makanan mie instan sebagai makanan pokok.

B. Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah :1. Pengertian dan Penjelasan tentang sejarah budaya mie instan2. Kandungan Mie instan3. Bahaya Buruk makan mie instan 4. Tips Makan mie instan

D. Manfaat Penelitian1.Agar siswa mengetahui arti dan sejarah mie instan2.Agar siswa mengetahui kandungan efek samping3.Agar siswa mengetahui bahaya buruk makan mie instan4. Agar siswa dapat mengetahui cara makan mie instan dengan menghilangkan zat pengawet

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sejarah Mie instanMie Instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya. Mie instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle.Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000, mie instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20. Hingga 2002, Saat ini, Indonesia adalah produsen mie instan yang terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatan mengonsumsi mie instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus,dan Jepang dengan 42 bungkus.Mie instan sifatnya praktis dan cepat memasaknya membuat makanan satu ini banyak disukai orang, terutama orang yang tidak memiliki banyak waktu. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui semua orang, bahwa kandungan gizi pada mi instan tidak lengkap, perlu tambahan bahan makanan lain agar nilai gizinya lebih baik. Selain itu mie instan lebih baik direbus sebanyak dua kali, terutama untuk mie instan berkuah.Mie instan sudah merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau mempunyai persediaan mie instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri sebagai persediaan makanan lokal jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera. Ini karena rasa mie instan yang gurih sekali karena memakai berbagai bumbu yang tak jarang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG, pengawet buatan, perasa buatan sehingga rasanya jadi seperti rasa ayam, sapi, bakso, dan sebagainya.

B. Kandungan Mie instanMie dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polifosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam. Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartrazine).Selain mie itu sendiri, ada pula bumbu mie yang banyak mengandung garam, cabe, dan bumbu-bumbu lain. Bumbu mie instan juga tak lepas dari zat aditif makanan seperti MSG (Monosodium glutamat). Yang berfungsi sebagai penguat rasa.Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap tubuh. mengkonsumsi MSG sebanyak 12 gram per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. bukan hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan. Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.Kandungan utama yang lain dari mie adalah karbohidrat kemudian ada protein tepung (gluten), dan lemak, baik yang dari mie nya sendiri maupun minyak sayur dalam sachet. Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi kalori, tapi kurang zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral dan serat.Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai yang terkandung dalam mie instan :1). Bumbu dan pelengkapBumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.2). Bahan penambah rasaBahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.3). Minyak sayurMinyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.4). Solid IngredientSolid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.5). Kecap dan sambalKecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.Dalam hal ini yang harus anda perhatikan dan dicamkan ialah Peringatan bagi kita semua bahwa Mie Instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung didalamnya bila dimasak diatas suhu 120C akan berpotensi menjadi Karsinogen Pembawa Kanker. Perhatikan prosedur penyajian pada bungkus Mie Instan, semua menganjurkan agar masak mie dulu baru ditaburi bumbu atau bumbunya di taruh di mangkok

C. Bahaya Buruk Makan Mie instan` Beberapa Penyakit Mengenai berlebihan Makan Mie instan1. Penyebab KankerMie instan yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan telah diketahui bahwa permukaan mie instan dilapisi oleh lilin inilah kenapa mie tidak pernah lengket satu sama lain. Lilin ini sangat membahayakan kesehatan tubuh,karena tubuh kit butuh waktu lama untuk mencerna lilin ini, yakni sekitar dua kali, jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit kkaner sangatlah tinggi misalnya: kanker hati, usus atau leukemia. Tak hanya lilin mie instan. Bumbunya pun yang mengandung banyak zat aditif seperti MSG yang bias menjadi pemicu kanker dalam tubuh banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak mengkomsumsi mie instan. Karena itu, sebaiknya anda pun mulai mengurangi mengkomsumsi makanan ini.2. Chinese Restaurant SyndromeBahaya makan mie instan yang satu ini lebih mirip keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instan. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian. bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.3. Kerusakan Jaringan OtakMengkomsumsi mie instan terus menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sael jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini. Juga akan memicu penyakit-penyakit lain. Seperti Stroke atau kelumpuhan.

D. Tips Makan Mie instanUntuk meminimalisir bahaya makan mie instan, berikut ada beberapa tips mudah yang bisa anda ikuti :1. Jika anda memang tidak bisa lepas dari komsumsi mie instan. Sebaiknya jangan setiap hari, memakannya setelah makan mie instan, beri jangka waktu sekitar 3 hari bila ingin memakannya lagi. Hal ini bertujuan untuk member waktu bagi tubuh agar bisa mencerna lilin (pelapis mie) sampai benar-benar habis dan tidak menumpuk ditubuh.2. Saat memasak mie instan, anda tentu merebus mie terlebih dahulu dengaan air mendidih untuk mie instan goring, setelah mie masak tiriskan lalu bilas lagi dengan air bersih yang tentunya sudah matang.Untuk mie instan kuah, setelah mie matang jangan langsung dibubuhi bumbu mie instan. Tiriskan dahulu mienya, lalu buang air sisa perebusan mie. Untuk kuah, anda bisa memakai air panas yang baru.Perlakuan ini untuk meminimalisir masuknya zat lilin kedalam tubuh, saat mie direbus, lilin bisa lepas dari mie dan menyatu dengan air rebusan, itulah sebabnya, sebaiknya jangan mengkomsumsi air rebusan mie.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANProduk makanan instant sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makaanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisil jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang bisa dikomsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnyaa yang tahan lama. Dengan demikian buat mahasiswa yang tetap mengkomsumsi makanan agar tidak berlebihan karena zat-zat yang terkandung dalam mie instan dapat menggangu kesehatan khususnya pada pencernaan.

B. SARAN1. Bagi siswa dan masyarakat yang tetap mengkomsumsi makanan mie instan agar memperhatikan isi makalah ini mengenai tips-tips untuk menghilangkan zat pengawet.2. Bagi pembaca semoga isi makalah ini dapat menjadi referensi tambahan dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari

2