Upload
sigit-kurniawan
View
3
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mmr
Citation preview
= + + + + +
=
=
=
=
=
=
= kekurangan, tidak memiliki
Visi Ke
pentingan Ke
mampuan Insentif Sumber
Daya Rencana Aktivitas
Bingung
Apatis
Ragu
Malas
Frustasi
Gagal Memulai
+ + + + + Visi Ke
pentingan Ke
mampuan Insentif Sumber
Daya Rencana Aktivitas
+ + + + + Visi Ke
pentingan Ke
mampuan Insentif Sumber
Daya Rencana Aktivitas
+ + + + + Visi Ke
pentingan Ke
mampuan Insentif Sumber
Daya Rencana Aktivitas
+ + + + + Visi Ke
pentingan Ke
mampuan Insentif Sumber
Daya Rencana Aktivitas
+ + + + + Visi Ke
pentingan Ke
mampuan Insentif Sumber
Daya Rencana Aktivitas
+ + + + + Visi Ke
pentingan Ke
mampuan Insentif Sumber
Daya Rencana Aktivitas
Sukses
Pada saat perubahan harus dilakukan,
orang-orang merasa tak ada
kebutuhan sama sekali, sebaliknya, pada
saat anda dituntut untuk berubah, anda
sudah tak punya
daya sama sekali.
ndari_UMY 2010 3
ndari_UMY 2010 4
Tuntutan Stakeholders
Regulasi
Globalisasi
Eksternal
Teknologi: peralatan medis
Teknologi informasii
Kapasitas manajerial
Inovasi Manajemen
SDI RS
Internal
Profesional OD (internal / eksternal)
Tim management di RS dan
administrator
Spesialis organisasi
Besar Perubahan
Tingkat client /pelanggan yang dilayani
Seting domestik / internasional
Entering and Contracting
Diagnosing Planning and Implementing
Evaluating and Institutionalizin
g
Ketrampilan Intrapesonal /self management
Ketrampilan interpersonal
Ketrampilan konsultasi umum
Teori pengembangan organisasi
Proses mengidentifikasi permasalahan dan peluang
pengembangan organisasi dan menetapkan
hubungan kolaboratif antara pelaku perubahan
dengan anggota organisasi untuk menemukan
masalah yang muncul.
1
Identifikasi isu / masalah
Menetapkan klien yang relevan
Memilih pelaku perubahan
Proses memahami fungsi organisasi saat ini, untuk memberikan informasi penting dalam mendisain intervensi
perubahan
2
Intervensi : Program atau terobosan atau serangkaian tindakan
terstruktur yang secara hati-hati disusun untuk merubah kelompok yang diekspos dari status quo
menuju status baru yang lebih baik
ORGANISASI
SEBAGAI
SISTEM
TERBUKA
Input : - Sumber daya
-Informasi
-Teknologi
- Demand
- Kebijakan
Pemerintah
- dll
Subsistem Klinik &
non klinik
Subsistem
psikososial
Subsistem struktural
Output :
Berbagai
pelayanan
kesehatan
Feedback
Lingkungan RS sebagai Organisasi
Lingkungan
Organisasi
Kelompok
Individu
Input: lingkungan umum, struktur industri
Komponen disain: teknologi, struktur,
strategi, sistem SDM, sistem pengukuran,
budaya
Output: Efektifitas Organisasi >> kinerja,
produktivitas, kepuasan stakeholders
Input: disain organisasi
Komponen disain: kejelasan sasaran,
struktur tugas, fungsi tim, komposisi
kelompok, norma
Output: Efektifitas tim: QWL, kinerja
Input: disain organisasi, disain kelompok,
karakteristik personal
Komponen disain: variabilitas skills,
otonomi, identitas tugas, signifikansi
tugas, feedback hasil
Output (efektifitas): kepuasan kerja,
kinerja, absensi, pengembangan pribadi
Goal Setting
Performance Appraisal
Reward Systems
Career planning and development
Managing Workforce Diversity
Employee Stress and wellness (konseling)
Integrated Strategic Change
Merger and Acquisitions
Alliances
Networks >>> contoh antar AUMKES
Cultural Change >> Good Clinical Gov
Self-designing organizations
Organization learning and knowledge
management
Pendekatan Bisnis
Corporate & Clinical Governance
Pengembangan Sistem Mutu
Perlu dikembangkan kewirausahaan dalam pengelolaan, sehingga mampu mencari terobosan dalam pengembangan usaha yang sesuai dg ekonomi syariah
AUMKES harus profitable : mampu mandiri dan berkembang
Mampu mendukung pergerakan persyarikatan
Mampu menjalankan fungsi kekhalifahan, kerahmatan dan kerisalahan
The Profit Triangle
Profit
Competitive Advantage
Tiga Unsur Penting
Yang mendorong Sukses Perubahan
Pemilik
Direksi Staf Klinik
MENJADI TANGGUNG JAWAB TERTINGGI
TIDAK MELAKSANAKAN KEGIATAN EKSEKUTIF
MENETAPKAN KEBIJAKAN UMUM DAN OBJEKTIF
MENJAGA MUTU PELAYANAN
MENGUSULKAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI
MENYETUJUI RENCANA KERJA DAN RENCANA ANGGARAN
MENJALANKAN FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU
MENYETUJUI STATUTA
MENJALANKAN MANAJEMEN UMUM
MENJAGA DAN MENDUKUNG TERLAKSANANYA
CLINICAL GOVERNANCE DAN CLINICAL CARE
Melihat Bergerak Menyelesaikan
OD-Sri Handari W 27
GAGAL Melihat GAGAL Bergerak GAGAL
Menyelesaikan
OD-Sri Handari W 28
KUNCI KEPEMIMPINAN
OD-Sri Handari W 29
Cahaya keberhasilan akan membentuk sebuah peta kognitif (a mental map) sehingga seakan-akan jalan yang dilihat adalah segala-galanya
Apapun yang diketahuinya sebagai segala-galanya dan yang tidak diketahui sebagai tidak ada artinya sama sekali
OD-Sri Handari W 30
Tidak ada cahaya (energi) sama sekali
Terlalu banyak cahaya
Peta yang salah
Melihat dalam terowongan >>>miopia
OD-Sri Handari W 31
Menciptakan kontras
Fokus, hindari penyajian yang komplek, piknik,
pengalaman, pareto
Konfrontasi
Gabungan Kontras dan konfrontasi
OD-Sri Handari W 32
1. Hitung-hitungan resiko: finansial,
psikologis, sosial, fisik, kinerja, waktu
2. Tidak adanya kejelasan
3. Tidak ada dukungan
4. Blue print strategy
OD-Sri Handari W 33
Perubahan terlalu tegang/serius
Terlalu sering berubah
Perjalanan yang panjang
Kurang dukungan
OD-Sri Handari W 34
1. First Order Change : Perubahan Yang Berlangsung Terus Menerus Secara Alamiah Dan
Bukan Merupakan Perubahan Besar Bagi
Keseluruhan Organisasi
2. Second Order Change : Perubahan Secara Radikal Dalam Semua Aspek Organisasi .
KATEGORI
PERUBAHAN ORGANISASI:
perubahan secara lambat, sistematis dan dapat diprediksikan
SMOOTH INCREMENTAL CHANGE
periode relatif tenang yangsekali-kali disela percepatan gerak perubahan
BUMPY INCREMENTAL
perubahan yang ditandai oleh pergeseran-pergeseran cepat atas strategi, struktur, budaya atau ketiganya sekaligus
DISCONTINUOUS CHANGE
Discontinuous
Smooth incremental
Bumpy
incremental
WAKTU
K
E
C
E
P
A
T
A
N
P
E
R
U
B
A
H
A
N
Pemicu perubahan :
Lingkungan organisasi
Perubahan internal karena tuntutan
peningkatan efisiensi dan perbaikan metode
kerja
Contoh : reorganisasi secara periodik
Contoh :
1. privatisasi sektor telekomunikasi
2. Divergent breakpoint yaitu perubahan yang
digerakkan penemuan peluang bisnis baru :
internet, televisi, telpon selular
Perubahan operasional yaitu perubahan
kecil-kecil yang bersifat parsial dan pada
umumnya tidak menimbulkan dampak yang
luar biasa bagi divisi-divisi atau unit-unit
usaha lainnya dalam perusahaan.
Misal : perubahan kemasan produk, cara
promosi, seragam karyawan, penampilan
perusahaan dsb.
Perubahan strategis berdampak luas dan memerlukan koordinasi dan dukungan dari unit-unit terkait, atau bahkan seluruh komponen perusahaan.
Macam-macam perubahan strategis : Perubahan budaya dan nilai-nilai dasar perusahaan, membutuhkan
dukungan semua pihak dan memakan waktu yang lama.
Perubahan arah/fokus bisnis. Perusahaan bisa mengubah arah pada bisnis yang sama (konsumen berbeda) atau memasuki bidang bisnis baru dengan produk yang sama sekali baru.
Perubahan cara kerja untuk meningkatkan efisiensi, peningkatan penghasilan atau pemakaian sumberdaya-sumberdaya.
1. Perubahan Evolusioner/ incremental
change
2. Perubahan Revolusioner/ frame breaking
change
TIPE PERUBAHAN: Evolusioner
Perubahan terjadi secara gradual atau
bertahap/ incremental
Perubahan evolusioner meliputi:
(1)perubahan sosial-teknikal yaitu perubahan
yang berkaitan dengan perubahan peran,
tugas, atau hubungan pekerjaan
(2)TQM, dimana terjadi perbaikan kualitas
secara bertahap
(3) kerja fleksibel, dimana karyawan dapat
saling bertukar peran
Kesan pegadaian lama : image pelayanan jelek, banyak calo, kumuh, sarang orang kepepet dst.
Pegadaian mewarisi kultur yang sudah berakar , sikap arogan beberapa pihak yang lebih senior dan banyak tahu.
Tekad Syamsir semua harus diubah perlahan. Terinspirasi sebuah buku The Heart of Change.(John P.Kotter)
Sense of urgency dibangun dengan mengajak
direksi dan manajer langsung terjun ke
lapangan.
Kepada para karyawan aktivitas mereka
dipresentasikan secara visual melalui rekaman
video, sehingga bisa langsung dapat
disaksikan.
Syamsir memberikan pilihan berubah atau tidak
? Kalau mau berubah mari sama-sama
memulainya.
Visi dan misi dirombak total,
Seluruh direksi pro-kontra berikut konsultan profesional diajak bekerja sama dalam sebuah tim.
Target pertumbuhan usaha dipatok 20% dengan pertumbuhan laba 7% per tahun.
Struktur organisasi yang sentralistik dirancang lebih fleksibel
Sistem gaji dibuat transparan dan simbol-simbol perusahaan diubah agar tampak lebih segar.
Kredo kerja perusahaan mengatasi masalah tanpa masalah
Dalam periode kepemimpinannya jumlah nasabah meningkat menjadi 3 juta (th 1991) menjadi 5 juta (1995).
Dari sisi SDM, kualitas SDM ditingkatkan. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dibangun,
karyawan baru direkrut dengan jenjang S1, beberapa karyawan dikirim melanjutkan studi S2.
Berbagai bentuk Diklat untuk meningkatkan kualitas kerja diperlombakan tujuannya untuk meingkatkan performa perusahaan.
Di tingkat cabang , isu-isu perubahan dikomunikasikan secara berulang-ulang.
Cabang diberi otonomi yang lebih luas untuk membenahi diri.
Mengikis kultur lama penyambutan pejabat pusat yang menghamburkan banyak energi dan biaya.dsb.
Diakhir jabatannya jumlah nasabah Perum Pegadaian mencapai 13 juta orang.
Perubahan revolusioner meliputi : 1. Reformasi visi, misi dan nilai-nilai inti (core value)
perumusan ulang visi dan misi perusahaan
2. Pergeseran kekuasaan dan status- metrefleksikan pergeseran basis persaingan dan alokasi sumber daya
3. Reorganisasi strategi baru memerlukan modifikasi struktur, sistem dan prosedur, perubahan bentuk organisasi
4. Revisi terhadap pola-pola imteraksi- pembaharuan dalam prosedur arus kerja, jaringan komunikasi, pola pengambilan keputusan
5. Eksekutif baru biasanya dari luar perusahaan
Sinergi- semua bagian perusahaan perlu bergerak cepat
Kantong-kantong resistensi punya peluang berkembang dan memperkuat diri apabila perubahan revolusioner berjalan lambat
Kebutuhan pada perubahan yang dibatasi apabila hambatan-hambatan diperlonggar maka perubahan menjadi mode
Risiko dan ketidakpastian semakin lama waktu implementasi, makin lama pula berlangsung ketidakpastian dan ketidakstabilan.
Hi, I am
Sniff, si
tukang
endus
Mampu
mencium
adanya
perubahan
dengan
cepat
And I am
Scurry, si
tukang
lacak
Mampu
untuk
segera
bertindak
mengambil
keputusan
I am Hem,
Si Kaku
Menolak serta
mengingkari adanya
perubahan karena
takut perubahan akan
mengakibatkan
sesuatu yang buruk
I am Haw,
Si Aman
Baru mencoba
beradaptasi jika
melihat perubahan
mendatangkan
sesuatu yang lebih
baik
Alkisah, ada 2 orang
tikus: Sniff dan Scurry,
dan 2 orang kurcaci:
Hem & Haw. Dan
mereka sama-sama
mencari Cheese di
Labirin.
MODEL TIGA LANGKAH LEWIN
PELELEHAN GERAKAN PEMBEKUAN
ULANG
PELELEHAN (UNFREEZING) STATUS QUO adalah upaya perubahan untuk mengatasi tekanan-tekanan baik dari keengganan individual maupun konformitas kelompok
MOVING : gerakan ke suatu keadaan baru MEMBEKUKAN ULANG (REFREEZING) adalah
memantapkan suatu intervensi perubahan dengan mempertimbangkan kekuatan dorong dan kekuatan penahan
KEKUATAN DORONG adalah kekuatan yang mengarahkan perilaku menjauhi status quo
KEKUATAN PENAHAN adalah kekuatan yang melindungi gerakan menjauhi status quo