61
A. Deskripsi Dalam modul ini kita akan mempelajari lengkungan yang dihasilkan dari potongan kerucut dengan bidang datar. Jika suatu kerucut dipotong oleh sebuah bidang, maka garis potong tersebut mempunyai berbagai kemungkinan yaitu : 1. Lingkaran, jika bidang tegak lurus sumbu kerucut dan tidak melalui puncak kerucut. 2. Ellips, jika bidang membentuk sudut lancip terhadap sumbu dan tidak melalui puncak kerucut. 3. Parabola, jika bidang membentuk sejajar garis pelukis kerucut dan tidak melalui puncak kerucut. 4. Hiperbola, jika bidang sejajar sumbu kerucut dan tidak melalui titik nol. Gambar potongan kerucut berbentuk lingkaran, ellips, parabola dan hiperbola Modul Matematika PENDAHULUAN 1

MODUL irisan kerucut

  • Upload
    dazex-an

  • View
    4.844

  • Download
    54

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL irisan kerucut

A. Deskripsi

Dalam modul ini kita akan mempelajari lengkungan yang

dihasilkan dari potongan kerucut dengan bidang datar. Jika suatu

kerucut dipotong oleh sebuah bidang, maka garis potong tersebut

mempunyai berbagai kemungkinan yaitu :

1. Lingkaran, jika bidang tegak lurus sumbu kerucut dan tidak melalui

puncak kerucut.

2. Ellips, jika bidang membentuk sudut lancip terhadap sumbu dan

tidak melalui puncak kerucut.

3. Parabola, jika bidang membentuk sejajar garis pelukis kerucut dan

tidak melalui puncak kerucut.

4. Hiperbola, jika bidang sejajar sumbu kerucut dan tidak melalui titik

nol.

Gambar potongan kerucut

berbentuk lingkaran, ellips, parabola dan hiperbola

Untuk mempelajari materi ini disediakan waktu 56 x 45 menit.

Setiap akhir kegiatan terdapat pertanyaan yang harus dikerjakan.

Pertanyaan tersebut untuk mengukur pemahaman tentang materi

yang telah dipelajari.

Modul Matematika

PENDAHULUAN

1

Page 2: MODUL irisan kerucut

B. Prasarat

Kemampuan yang harus dicapai dalam kompetensi ini adalah :

1. Menjelaskan pengertian unsur – unsur lingkaran.

2. Menentukan persamaan lingkaran.

3. Menghitung panjang garis singgung sekutu luar dan dalam dua

lingkaran.

4. Menjelaskan pengertian unsur – unsur parabola.

5. menentukan persamaan parabola dan grafiknya.

6. Menjelaskan pengertian unsur – unsur ellips.

7. Menentukan persamaan ellips dan grafiknya.

8. Meenjelaskan pengertian unsur – unsur hiperbola.

9. Menentukan persamaan hiperbola dan grafiknya.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

Perlu diperhatikan cara menggunakan modul ini sebagai pedoman

untuk siswa dalam proses pembelajaran.

1. Langkah yang harus ditempuh

a. Siswa harus mengetahui prasarat kemampuan yang dicapai.

b. Mempelajari kompetensi dan mempelajari langkah – langkah

kegiatan pada rencana pembelajaran.

2. Perlengkapan yang harus disiapkan.

Dalam kompetensi ini alat yang harus dipersiapkan dalam proses

pembelajaran adalah penggaris, jangka dan busur derajat.

3. Hasil pelatihan

Setelah mempelajari langkah – langkah kegiatan dan mengajukan

pengujian terhadap penilai maka siswa mencatat sub kompetensi

yang dicapai dalam paspor keahlian ( skill paspor ).

Modul Matematika

2

Page 3: MODUL irisan kerucut

D. Tujuan Akhir

Setelah mengikuti seluruh kegiatan belajar siswa mampu :

1. Menyebutkan unsur – unsur lingkaran yang dideskripsikan sesuai

ciri – cirinya.

2. Menentukan persamaan lingkaran yang ditentukan berdasarkan

unsur- unsur yang diketahui.

3. Melukis garis singgung sekutu luar dan dalam dari dua lingkaran

yang diketahui.

4. Menghitung panjang garis singgung sekutu luar dan dalam sesuai

jari – jari dan jarak pusat kedua lingkaran.

5. Menerapkan konsep lingkaran dalam penyelesaian masalah

kejuruan.

6. Menyebutkan unsur – unsur parabola yang dideskripsikan sesuai

ciri – cirinya.

7. Menentukan persamaan parabola berdasarkan unsur- unsur yang

diketahui.

8. Melukis sketsa grafik persamaan parabola.

9. Menerapkan konsep parabola dalam penyelesaian masalah

kejuruan.

10.Menyebutkan unsur – unsur ellips yang dideskripsikan sesuai ciri –

cirinya.

11.Menentukan persamaan ellips berdasarkan unsur- unsur yang

diketahui.

12.Melukis sketsa grafik persamaan ellips.

13.Menerapkan konsep ellips dalam penyelesaian masalah kejuruan.

14.Menjelaskan unsur – unsur hiperbola yang dideskripsikan sesuai ciri

– cirinya.

15.Menentukan persamaan hiperbola berdasarkan unsur- unsur yang

diketahui.

16.Melukis sketsa grafik persamaan hiperbola.

17.Menerapkan konsep hiperbola dalam penyelesaian masalah

kejuruan.

Modul Matematika

3

Page 4: MODUL irisan kerucut

E. Kompetensi

Kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini sesuai dengan tabel :

Kompetensi Sub KompetensiKriteria untuk

Kerja

Ruang Lingkup

Belajar

Menerapkan

irisan kerucut

Menerapkan

konsep lingkaran

- Unsur - unsur

lingkaran

dideskripsikan

sesuai ciri –

cirinya

- Persamaan

lingkaran

ditentukan

berdasar unsur

- unsur yang

diketahui

- Garis singgung

sekutu luar dan

dalam

dilukiskan dari

dua lingkaran

yang diketahui

- Panjang garis

singgung

- Sekutu luar

dan dalam

dihitung sesuai

jari – jari dan

jarak pusat

kedua

lingkaran

- Konsep

lingkaran

diterapkan

dalam

penyelesaian

masalah

kejuruan

- Pengertian

unsur – unsur

lingkaran

- Penentuan

persamaan

lingkaran

- Pengertian

garis singgung

sekutu luar

dan dalam

- Penentuan

panjang garis

singgung

sekutu luar

dan dalam

kedua

lingkaran

- Penerapan

konsep

lingkaran

dalam

menyelesaikan

masalah

kejuruan

Modul Matematika

4

Page 5: MODUL irisan kerucut

Menerapkan konsep parabola

- Unsur – unsur parabola dideskripsikan sesuai dengan ciri – cirinya

- Persamaan parabola ditentukan berdasarkan unsur – unsur yang diketahui

- Konsep parabola dalam penyelesaian masalah kejuruan

- Unsur – unsur parabola : direktriks, koordinat titik puncak, titik focus dan persamaan sumbu.

- Penentuan persamaan parabola

- Grafik persamaan parabola

- Penerapan konsep parabola dalam menyelesaikan masalah kejuruan

Menerapkan konsep ellips

- Unsur – unsur ellips dideskripsikan sesuai dengan ciri – cirinya

- Persamaan ellips ditentukan berdasarkan unsur – unsur yang diketahui

- Konsep ellips dalam penyelesaian masalah kejuruan

- Pengertian ellips

- Unsur – unsur ellips : koordinat titik puncak, koordinat pusat, koordinat titik focus, sumbu mayor dan sumbu minor.

- Penentuan persamaan ellips

- Sketsa ellips - Penerapan

konsep ellips dalam menyelesaikan masalah kejuruan

Modul Matematika

5

Page 6: MODUL irisan kerucut

Menerapkan konsep hiperbola

- Unsur – unsur hiperbola dideskripsikan sesuai dengan ciri – cirinya

- Persamaan hiperbola ditentukan berdasarkan unsur – unsur yang diketahui

- Konsep hiperbola dalam penyelesaian masalah kejuruan

- Pengertian hiperbola dan unsur – unsur hiperbola : titik pusat, titik puncak, titik focus, asimtot, sumbu mayor, sumbu minor.

- Penentuan persamaan hiperbola

- Sketsa hiperbola

- Penerapan konsep hiperbola dalam menyelesaikan masalah kejuruan

Modul Matematika

6

Page 7: MODUL irisan kerucut

KEGIATAN BELAJAR I : LINGKARAN

A. Kompetensi Dasar

Menerapkan Konsep Lingkaran

B. Prasarat

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu

memahami :

1. Unsur – unsur lingkaran2. Persamaan lingkaran3. Garis singgung sekutu luar dan dalam

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian unsur – unsur lingkaran.

2. Siswa mampu menentukan persamaan lingkaran.3. Siswa mampu melukis garis singgung sekutu luar dan dalam

dua lingkaran.4. Siswa mampu menentukan panjang garis sekutu luar dan

dalam dua lingkaran.5. Siswa mampu menerapkan konsep lingkaran dalam

menyelesaikan masalah kejuruan.

I. Unsur – Unsur Lingkaran

Sebelum memahami unsur – unsur lingkaran, terlebih dahulu kita

memahami pengertian apa itu lingkaran .

Definisi : Lingkaran adalah tempat kedudukan titik – titik pada bidang

yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu.

Jarak yang sama itu disebut dengan jari – jari lingkaran,

sedangkan titik tertentu itu disebut pusat lingkaran.

Adapun unsur – unsur lingkaran adalah :

a. Busur Lingkaran

Modul Matematika

PEMBELAJARAN

Gambar disamping menunjukan sebuah

lingkaran berpusat di O. Kurva pada keliling

lingkaran yang menghubungkan titik A dan B

disebut busur lingkaran.

7

O

B

A

Page 8: MODUL irisan kerucut

b. Tali Busur Lingkaran

BA

O .

c. Garis Tengah ( Diameter ) dan Jari – Jari Lingkaran

Q

O R

P

- PQ disebut garis tengah

- Titik P dan Q berhadapan diametral

- OP, OQ dan OR disebut jari – jari

d. Sudut Pusat dan Sudut Keliling Lingkaran

B

O α

R

C

∠ AOB adalah sudut pusat lingkaran

∠ ACB adalah sudut keliling lingkaran

e. Juring Lingkaran

O

A B

f. Tembereng

Modul Matematika

Ruas garis yang menghubungkan titik A dan B

seperti pada gambar disebut tali busur lingkaran.

Jadi, tali busur adalah ruas garis yang

menghubungkan dua titik pada keliling

lingkaran.

Apabila tali busur melalui pusat lingkaran maka

disebut garis tengah atau diameter lingkaran.

Separuh diameter disebut jari – jari lingkaran.

Apabila dua buah titik terletak di ujung – ujung

garis tengah, maka titik itu disebut sebagai

berhadapan diametral.

Sudut yang terletak pada pusat lingkaran, yang

dibentuk oleh dua buah jari – jari disebut sudut

pusat lingakaran.

Sudut yang terletak pada keliling lingkaran yang

dibentuk oleh dua buah tali busur disebut sudut

keliling lingkaran.

Juring lingkaran adalah daerah yang oibatasi

oleh dua jari – jari lingkaran dan busur lingkaran.

Juring AOB kecil dan juring AOB besar.

8

9

Page 9: MODUL irisan kerucut

O . P Q

Dalam suatu lingkaran panjang busur dan luas juring sebanding sudut

pusatnya.

A

O B

C

Contoh 1

C O

A

B

Jawab :

AB = 14 cm → OA = OB = jari – jari = 7 cm , AOB = 80° → BOC =

100°

Luas lingkaran = r2 = x 72 = 154 cm2

Luas juring BOC = BOC

Luas lingkaran lingkaran

Luas juring BOC = x 154 = 42,78 cm2

Keliling lingkaran = 2 r = 2 x x 7 = 44 cm

Panjang busur AB = AOC

Keliling lingkaran lingkaran

Panjang AB = x 44 = 9,78 cm2

LATIHAN I

Modul Matematika

Tembereng merupakan bagian dari lingkaran

yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busur

lingkaran.

Pada gambar disamping

Busur AC = ∠ AOC = juring

AOC

Busur BC ∠ BOC juring

BOC

Jika diketahui diameter AB = 14

cm , ∠ AOB = 80°.

Hitunglah luas panjang BOC dan

panjang busur AB !

100 ° 360°

227

22 7

80 ° 360°

10

Page 10: MODUL irisan kerucut

1. Perhatikan gambar di bawah ini !

O

A B

2. Diketahui pusat lingkaran yang pusatnya O dan panjang jari – jari r. Buatkan sebuah tali busur AB yang panjangnya sama dengan jari – jari lingkaran. a. Berbentuk segitiga apakah ∆ AOB ?b. Berapakah besar sudut pusat yang terjadi ?c. Kalau luas lingkarannya adalah L, berapakah luas juring AOB ?

3. Jarak antara titik P dan titik Q yang berhadapan diametral adalah 20 cm. Berapakah panjang jari – jari lingkarannya ?

II. Persamaan Lingkaran

A. Persamaan lingkaran dengan pusat O ( 0, 0 ) dan jari – jari r.

y

x P ( x,y )

r y

O x

Persamaan tersebut disebut persamaan lingkaran yang berpusat di

O ( 0,0 ) dan jari – jari r.

Catatan :

1. { P ( x,y ) | x2 + y2 = r2 } maka titik P terletak pada lingkaran.

2. { P ( x,y ) | x2 + y2 > r2 } maka titik P terletak di luar lingkaran.

3. { P ( x,y ) | x2 + y2 < r2 } maka titik P terletak di dalam lingkaran.

Contoh 1 :

Modul Matematika

a. Ada berapa banyak jari – jari yang tampak ?

Sebutkan bila ada !

b. Ada berapa banyak garis tengah yang

tampak ? Sebutkan bila ada !

c. Ada berapa banyak busur yang tampak ?

Sebutkan bila ada !

d. Ada berapa banyak juring yang tampak ?

Arsirlah !

Titik O ( 0,0 ) adalah titik asal

koordinat dengan O sebagai pusat.

Kita buat lingkaran dengan jari – jari

r, titik P ( x,y ) terletak pada

lingkaran tersebut.

Untuk titik ( x,y ) dan titik lain pada

lingkaran tersebut berlaku

x2 + y2 = r2

11

Page 11: MODUL irisan kerucut

Diketahui titik O ( 0,0 ).

a. Tentukan persamaan lingkaran dengan pusat O dan jari - jari 5

satuan panjang !

b. Selidiki, apakah titik ( -3,-4 ) terletak pada lingkaran ?

c. Selidiki, apakah titik ( 3,5 ) terletak pada lingkaran ?

d. Selidiki, apakah titik ( 2,1 ) terletak pada lingkaran ?

Jawab :

a. Dengan menggunakan persamaan x2 + y2 = r2, maka :

x2 + y2 = r2

x2 + y2 = 52

x2 + y2 = 25

Jadi persamaan yang dimaksud adalah x2 + y2 = 25

b. Untuk menyelidiki posisi titik terhadap lingkaran, kita

substitusikan koordinat titik ( -3,-4 ) ke ( x,y ). Hasilnya adalah :

( -3 ) 2 + ( -4 ) 2 = 25

9 + 16 = 25

25 = 25

Ruas kiri menyatakan kuadrat jarak titik ( -3,-4 ) terhadap titik

nol. Karena kuadrat jaraknya juga 25, maka titik tersebut

terletak pada lingkaran.

c. Untuk menyelidiki posisi titik terhadap lingkaran, kita

substitusikan koordinat titik ( 3,5 ) ke ( x,y ). Hasilnya adalah :

3 2 + 5 2 = 9 + 25 = 34

34 > 25

Ruas kiri menyatakan kuadrat jarak titik ( 3,5 ) terhadap titik nol

yang lebih besar dari 25. ini berarti bahwa titik ( 3,5 ) terletak di

luar lingkaran.

d. Dengan cara yang sama kita substitusikan titik ( 2,1 ). Hasilnya

adalah : 2 2 + 1 2 = 4 + 1 = 5

5 < 25

Ini berarti bahwa titik ( 2,1 ) terletak di dalam lingkaran.

Modul Matematika

Page 12: MODUL irisan kerucut

Contoh 2 :

Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di O ( 0,0 ) dan

melalui titik ( 5,-12 ) !

Jawab :

x2 + y2 = r2

5 2 + (-12) 2 = r2

169 = r2 atau r2 = 169

Jadi persamaan lingkarannya adalah : x2 + y2 = 169

LATIHAN 2

1. Tentukan persamaan lingkaran yang pusatnya O ( 0,0 ) dan jari -

jari :

a. 4 b. ½ c. √2

2. Tentukan koordinat pusat dan jari – jari lingkaran dengan

persamaan :

a. x2 + y2 = 4

b. 2x2 + 2y2 = 12

c. 3x2 + 3y2 = 75

3. Selidiki posisi dari titik – titik di bawah ini, apakah terletak pada

lingkaran, luar lingkaran atau di dalam lingkaran yang pusatnya

O ( 0,0 ) dan jari – jari 6 !

a. ( 2,-1 ) b. ( 2,8 ) c. ( 0,6 )

4. Tentukan persamaan dengan pusat O ( 0,0 ) dan melalui titik :

a. ( 1,3 ) b. ( -5,12 ) c. ( 1,-2 )

5. Diketahui titik A ( 1,0 ) dan B ( 9,0 ). P adalah tempat kedudukan

titik yang dinyatakan dengan { P | PB = 3PA }. Buktikan bahwa

tempat kedudukan P adalah lingkaran dengan persamaan x2 +

y2 = 9 !

Modul Matematika

12

Page 13: MODUL irisan kerucut

B. Persamaan lingkaran dengan pusat M ( a,b ) dan jari jari r

y

x P ( x,y )

r a

M ( a,b )

yb

O x

Persamaan tersebut disebut persamaan lingkaran yang pusatnya M

( a,b ) dan jari – jari r.

Catatan :

1. { P ( x,y ) |( x - a )2 + ( y - b )2 = r2 } maka titik P terletak

pada lingkaran.

2. { P ( x,y ) |( x - a )2 + ( y - b )2 > r2 } maka titik P terletak di

luar lingkaran.

3. { P ( x,y ) |( x - a )2 + ( y - b )2 < r2 } maka titik P terletak di

dalam lingkaran.

Contoh 1

Tentukan pusat lingkaran dan jari – jari lingkaran jika persamaan

lingkarannya ( x + 3 )2 + ( y - 4 )2 = 16 !

Jawab :

( x + 3 )2 + ( y - 4 )2 = 16

( x + 3 )2 + ( y - 4 )2 = 42

Jadi pusatnya M ( -3,4 ) dan r = 4

Modul Matematika

Titik O ( 0,0 ) adalah titik

pangkal koordinat, sedang

titik M ( a,b ) adalah pusat

lingkaran dengan jari – jari

r, Titik P ( x,y ) terletak

pada lingkaran tersebut.

Untuk titik P ( x,y ) dan titik

lain pada lingkaran berlaku

persamaan :

MP2 = ( x-a )2 + ( y-( x-a )2 + ( y-b )2 =

r2

13

Page 14: MODUL irisan kerucut

Contoh 2

Tentukan persamaan lingkaran yang pusatnya M ( -2,-4 ) dan jari –

jari : 5 !

Jawab :

( x - a )2 + ( y - b )2 = r2

( x + 2 )2 + ( y + 4 )2 = 52

x2 + 4x + 4 + y2 + 8y + 16 = 25

x2 + y2 + 4x + 8y – 5 = 0

Ini adalah persamaan lingkaran yang pusatnya M ( -2,-4 ) dan jari –

jari : 5.

Jika pusat lingkarannya tidak diketahui, maka bentuk umum

persamaan lingkarannya ditulis :

Persamaan tersebut disebut persamaan umum lingkaran.

Dari persamaan umum lingkaran dapat ditentukan pusat dan jari –

jari dengan rumus : pusatnya M ( -½ a, -½ b ) dan r = √¼ a2 + ¼

b2 – c

Bukti :

x2 + y2 + ax + by + c = 0

x2 + y2 + ax + by = – c

x2 + ax + y2 + by = – c

x2 + ax + ¼ a2+ y2 + by + ¼ b2 = ¼ a2 + ¼ b2 – c

( x + ½a )2+ ( y + ½b )2 = ¼ a2 + ¼ b2 – c

Jadi pusatnya M ( -½ a, -½ b ) dan r = √¼ a2 + ¼ b2 – c

Catatan : jadi pusatnya ialah koefisien x dan y dibagi 2 tetapi

tandanya berlawanan.

Modul Matematika

x2 + y2 + ax + by + c = 0

14

Page 15: MODUL irisan kerucut

Contoh 3

Tentukan pusat dan jari – jari lingkaran jika persamaannya :

X2 + y2 – 6x + 4y – 3 = 0

Jawab :

X2 + y2 – 6x + 4y – 3 = 0

X2 + - 6x + y2 + 4y – 3 = 0

Pusatnya M (-½ a, -½ b ) r = √¼ (36)2 + ¼ (16)2 +3

(-½ (-6), -½ (4) ) = √ 9 + 4 +3

( 3,-2 ) = 4

Latihan 3

1. Tulislah pusat dan jari – jari lingkaran dari setiap lingkaran

berikut ini :

a. ( x – 1 )2+ ( y – 3 )2 = 25 c. ( x – 3 )2+ ( y – 3 )2 = 50

b. ( x + 2 )2+ ( y – 3 )2 = 9 d. ( x + 1 )2+ ( y – 4 )2 = 81

2. Carilah persamaan lingkaran dengan pusat yang diketahui dan

melalui titik yang diketahui pula !

a. pusat ( 1,1 ) dan melalui ( 3,3 )

b. pusat ( -2,0 ) dan melalui ( 3,4 )

c. pusat ( 3,-4 ) dan melalui ( 2,3 )

3. Tulislah persamaan lingkaran dengan pusat dan jari – jari

sebagai berikut

a. ( 2,-3 ) , 3

b. ( -4,5 ) , 4

III. Garis Singgung Sekutu

Garis singgung suatu lingkaran adalah garis yang memotong

lingkaran hanya pada satu titik. Garis singgung suatu lingkaran tegak

lurus dengan jari jari lingkaran yang melalui titik singgungnya.

Perhatikan gambar berikut ini !

AP

Modul Matematika

Garis AB adalah garis singgung, menyinggung

lingkaran di titik P dan OP AB. Sedangkan garis

yang menyinggung dua buah lingkaran disebut

garis singgung persekutuan kedua lingkaran.

Ada dua macam garis singgung persekutuan

dua lingkaran :

15

Page 16: MODUL irisan kerucut

BO

1. Garis singgung persekutuan luar

- AB adalah garis singgung persekutuan luar- AB = CN- Panjang CMN ( siku – siku di C )

CN2 = MN2 – CM2

CN2 = MN2 – ( R – r ) 2

CN =√MN2 – ( R – r ) 2

Contoh 1

M dan N adalah pusat lingkaran yang berjari – jari 11 cm dan 4 cm, jika jarak M dan N adalah 25 cm, Tentukan panjang garis singgung persekutuan luar kedua lingkaran !

Jawab :

AB = CN dan CMN ( siku – siku di C ) maka

CN2 = MN2 – CM2

= MN2 – ( R – r ) 2

= 252 – ( 11 – 4 ) 2

Modul Matematika

A

BC

R r

rNM

R-r

AB =√MN2 – ( R – r ) 2

A

BC

11 cm

r

4 cm

NM11 – 4 = 7 cm

16

Page 17: MODUL irisan kerucut

= 625 – 49= 576

CN = √ 576= 24 cmKarena CN = AB maka AB = 24 cm , jadi garis singgung persekutuan luar AB = 24 cm.

2. Garis Singgung persekutuan dalam

- AB adalah garis singgung persekutuan dalam

- AB = CN

- Panjang CMN ( siku – siku di C )

CN2 = MN2 – CM2

CN2 = MN2 – ( R + r ) 2

CN =√MN2 – ( R + r ) 2

Contoh 2

Diketahui lingkaran – lingkaran dengan pusat A dan B berturut –

turut dengan jari – jari 4 cm dan 2 cm. A dan B berjarak 8 cm.

Lukislah garis singgung persekutuan dalam dan hitung panjang

garis sionggung persekutuan dalam kedua lingkaran tersebut !

Jawab :

Modul Matematika

A

B

C

R

r

NM

r

AB =√MN2 – ( R + r ) 2

P

Q

S

4 cm

2 cmBA

8 cm

17

Page 18: MODUL irisan kerucut

PQ = BS

Panjang ABS ( siku – siku di S )

RS2 = AB2 – AS2

= 82 – 6 2

= 64 – 36

= 28

RS = √28 = √ 4 . 7 = 2 √ 7 cm

Karena RS = PQ maka PQ = 2 √7 cm, jadi panjang garis singgung

persekutuan dalam PQ = 2 √7 cm.

Latihan 4

Dua buah lingkaran berpusat di titik P dan Q masing masing –

berjari – jari 9 cm dan 3 cm. Apabila P dan Q berjarak 13 cm,

Hitunglah :

a. Panjang garis singgung persekutuan luarnya dan lukislah !

b. Panjang garis singgung persekutuan dalamnya dan lukislah !

Modul Matematika

18

Page 19: MODUL irisan kerucut

KEGIATAN BELAJAR II : PARABOLA

A. Kompetensi Dasar

Menerapkan Konsep Parabola

B. Prasarat

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu

memahami :

1. Unsur – unsur parabola2. Persamaan parabola dan grafiknya

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian unsur – unsur parabola.

2. Siswa mampu membuat grafik persamaan parabola.3. Siswa mampu menentukan persamaan parabola.4. Siswa mampu menerapkan konsep parabola dalam

menyelesaikan masalah kejuruan.

I. Unsur – Unsur Parabola

Kita sudah mengenal parabola sebagai grafik y = ax2 + bx + c.

Sekarang kita akan mempelajari geomettri dari parabola.

Definisi : Parabola adalah lintasan atau tempat kedudukan titik yang

mempunyai jarak yang sama terhadap titik tertentu dan

terhadap suatu garis tertentu. Titik tertentu disebut Fokus

dan garis tertentu disebut Direktriks.

Untuk memahami unsur parabola, perhatikan gambar berikut !

Keterangan :

O : Puncak parabola

F : Fokus

G : garis direktriks

L1 dan L2 : Latus rectum

Sumbu simetri adalah sumbu X

Catatan :

1. Garis yang tegak lurus pada direktriks dan melalui focus disebut

sumbu simetri.

Modul Matematika

Y

PQ

XO F

L1

L2

g

19

Page 20: MODUL irisan kerucut

2. Perpotongan antara sumbu simetri dan parabola disebut puncak

parabola.

II. Persamaan Parabola

A. Persamaan parabola dengan puncak ( 0,0 )

Persamaan parabola dengan titik focus F ( p,0 ) dan persamaan garis direktriks x = -p serta titik puncak ( 0,0 ) adalah :

Jika titik focus terletak disebelah kiri garis direktriks

- puncak ( 0,0 )- focus F ( -p,0 )- persamaan garis direktriks x

= p- persamaan sumbu simetri y

= 0Persamaannya :

Jika titik focus terletak pada sumbu y dan berada di atas garis direktriks

- puncak ( 0,0 )- focus F ( 0,p )- persamaan garis direktriks y

= -p- persamaan sumbu simetri x

= 0Persamaannya :

Jika titik focus terletak pada sumbu y dan berada di bawah garis direktriks

Modul Matematika

P ( x,y )

F ( p,0 )

Q ( -p,y )

Y

XO

g

X = -p

P

F

Q

Y

XO

g

P F

Y

XO

g

P F

Y

XO

g

y2 = 4 p x

y2 = - 4 p x

x2 = 4 p y

20

Page 21: MODUL irisan kerucut

- puncak ( 0,0 )- focus F ( 0,-p )- persamaan garis direktriks y

= p- persamaan sumbu simetri x

= 0Persamaannya :

Contoh 1

Tentukan persamaan parabola dengan F ( 4,0 ) dan direktriks x = -2

Jawab :

Karena F ( 4,0 ), maka p = 4Jadi persamaan parabola :y2 = 4 p x

= 4 . 4 x= 16x

jadi persamaan parabola itu adalah y2 = 16x

Contoh 2

Lukiskan grafik persamaan parabola y2 = - 8x. Tentukan koordinat

fokus dan persamaan direktriksnya !

Jawab :

Pandang y2 = - 4 p x dan y2 = -

8x

Maka diperoleh 4p = 8

p = 2

karena focus terletak di sebelah

kiri direktriks maka koordinat

fokus adalah F ( -2,0 )

dan persamaan direktriks x = 2

B. Persamaan parabola dengan puncak ( a,b )

Modul Matematika

x2 = -4 p y

F

Y

X0

X = 2

1-

2-

3-

4-

-2-

-3-

-4-

-1--1-2-3 1 2 3

21

Page 22: MODUL irisan kerucut

Puncak A ( a,b )

Fokus F ( a+p,b )

Direktriks g dengan persamaan

x = -p + a

Misalkan titik P ( x,y ) pada parabola maka koordinat titik Q ( -p+a,y

). Berdasarkan definisi PF = PQ maka PF2 = PQ2

( x – a – p )2 + ( y – b )2 = ( x + p – a )2

x2 + a2 + p2 – 2ax – 2px + 2ap + y2 – 2 by + b2 = x2 + p2 + a2 + 2px – 2ax

– 2ap

x2 – x2 + a2 – a2 + p2 – p2 – 2ax + 2ax + y2 – 2by + b2 = 2px + 2px – 2ap –

2ap

y2 – 2by + b2 = 4px – 4ap

( y – b ) 2 = 4p ( x – a )

Jadi persamaan parabola dengan puncak ( a,b ) adalah :

Dengan :- koordinat fokus F ( a+p,b )- persamaan direktriks x = -p + a

Jika titik fokus terletak disebelah kiri garis direktriks- puncak ( a,b )- focus F ( a-p,b )- persamaan garis direktriks x = p + aPersamaannya :

Jika titik focus terletak di atas garis direktriks- puncak ( a,b )- focus F ( a,b+p )- persamaan garis direktriks y = -p+b- persamaan sumbu simetri x = 0Persamaannya :

Modul Matematika

P ( x,y )

F

Q

Y

XO

g ( direktriks )

A ( a,b )

( y – b ) 2 = 4p ( x – a )

( y – b ) 2 = -4 ( x – a )

( x – a ) 2 = 4p ( y – b )

22

Page 23: MODUL irisan kerucut

Jika titik focus terletak di bawah garis direktriks- puncak ( a,b )- focus F ( a,-p+b )- persamaan garis direktriks y = p+bPersamaannya :

Contoh 1

Tentukan fokus dan persamaan direktriks dari parabola y 2– x + 4y

+ 10 = 0

Jawab :

( y – b ) 2 = 4p ( x – a )

y 2– x + 4y + 10 = 0

y 2 + 4y + 4 = x –10 +4

( y + 2 ) 2 = ( x – 6 )

maka a = 6, b = -2, 4p = 1 atau p = ¼

jadi fokus F ( a + p, b )

F ( 6 + ¼ , -2 ) = F ( 6¼ , -2 )

persamaan direktriks x = -p + b

= ¼ + 2 = 2¼

Contoh 2

Tentukan fokus, persamaan direktriks dan sketsa grafiknya dari

persamaan parabola y 2 - 8y - 4x – 4 = 0

Jawab :

Pandang

( y – b ) 2 = 4p ( x – a )

y 2– 8x – 4y –4 = 0

y 2 – 4y + 4 = 8x + 4 + 4

( y – 2 ) 2 = 8x + 8

( y – 2 ) 2 = 8 ( x + 1 )

maka a = -1, b = 2, 4p = 8 atau p = 2

Modul Matematika

( x – a ) 2 = -4p ( y – b )23

Page 24: MODUL irisan kerucut

jadi fokus F ( a + p, b )

F ( -1 + 2 , -1 ) = F ( 1 , -1 )

persamaan direktriks x = -p + a

= -2 + -1 = -3

Sketsa grafiknya

Latihan 1

Pada soal no. 1 – 4 tentukan koordinat fokus, persamaan direktriks dan

lukiskan grafiknya dari persamaan parabola :

1. y2 = 4x

2. x2 = -10y

3. y2 – 6x – 4y +4 = 0

4. ( x + 4 )2 = 8 ( y – 2 )

Pada soal no. 5 – 6 tentukan persamaan parabola dan lukiskan

grafiknya !

5. Koordinat fokus ( 2,0 ) dan persamaan direktriks x = -2

6. Koordinat fokus ( 3,3 ) dan persamaan direktriks y = 2

Pada soal no. 7 –8 tentukan persamaan parabola dan lukiskan

grafiknya !

7. Koordinat puncak ( 0,4 ) dan koordinat fokus F ( –3,4 )

8. Koordinat puncak ( 1,6 ) dan koordinat fokus F ( 1,2 )

Modul Matematika

F

Y

XOg

A

24

Page 25: MODUL irisan kerucut

KEGIATAN BELAJAR III : ELLIPS

A. Kompetensi Dasar

Menerapkan Konsep Ellips

B. Prasarat

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu

memahami :

1. Unsur – unsur ellips2. Persamaan ellips dan grafiknya

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian ellips 2. Siswa mampu menyebutkan unsur – unsur ellips.3. Siswa mampu melukis grafik persamaan ellips.4. Siswa mampu menentukan persamaan ellips.5. Siswa mampu menerapkan konsep ellips dalam

menyelesaikan masalah kejuruan.

I. Unsur – Unsur Ellips

Definisi : Ellips adalah tempat kedudukan titik – titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu selalu sama.

- Kedua titik tertentu itu disebut fokus – fokus ellips.- Garis penghubung kedua fokus disebut sumbu panjang ( sumbu

mayor ).- Garis melalui ttik tengah kedua fokus dan tegak lurus terhadap

sumbu panjang disebut sumbu pendek ( sumbu minor ).- Titik potong kedua sumbu disebut pusat ellips.- Titik potong ellips dengan kedua sumbu disebut puncak ellips

( A1,A2, B1,B2 ).

Modul Matematika

Y

X

B1

B2

A2 A2F2( -c,0 ) F1( c,0 )

P ( x,y )

g2 g1

g1dan g2 = garis direktriks

25

Page 26: MODUL irisan kerucut

- Jarak antara A1A2dan B1B2 masing – masing merupakan panjang dari sumbu panjang dan sumbu pendek.

II. Persamaan Ellips

A. Persamaan Ellips dengan pusat ( 0,0 )

Persamaan ellips dapat diperoleh dengan cara berikut :

- Pilih sumbu – sumbu yang berfokus F1 ( c,0 ) dan F2 ( -c,0 )

- Misalkan jumlah jarak yang tetap adalah 2a berarti 2a > 2c atau

a > c ( lihat gambar di atas )

- Maka menurut definisi didapatkan :

F1P + F2P = 2a

⇔ √( x – c )2 + y2 + √( x – c )2 + y2 = 2a

⇔ √( x – c )2 + y2 = 2a – √( x – c )2 + y2

- kuadratkan kedua ruas, diperoleh :

x2 + 2cx + c2 + y2 = 4a2 – 4a √( x – c )2 + y2 + x2 – 2 cx + c2 + y2

⇔ 4cx – 4a2 = – 4a √( x – c )2 + y2

⇔ cx – a2 = – a √( x – c )2 + y2

- Kuadratkan kembali kedua ruas, diperoleh :

c2x2 – 2a2cx + a4 = a2 ( x2 – 2cx + c2 + y2 )

⇔ c2x2 – 2a2cx + a4 = a2x2 – 2 a2cx + a2c2 + a2y2

a2x2 – c2x2 + a2y2 = a4 – a2c2

⇔ ( a2 – c2 )x2 + a2y2 = a2(a2– c2 )

- Karena a > c maka a2 > c2 dan a2 – c2 > 0

- Misalkan a2 – c2 = b2 ( b2 > 0 ), maka diperoleh :

b2x2 + a2y2 = a2b2

- Bagi masing – masing ruas dengan a2b2, diperoleh :

+ =

⇔ + = 1

Jadi persamaan ellips yang pusatnya ( 0,0 ) sumbu panjang 2a,

sumbu pendek 2b dan koordinat focus – focus F1 ( c,0 ) dan F2 ( -

c,0 ) adalah :

Koordinat fokus ellips ditentukan oleh persamaan a2- c2 = b2

Modul Matematika

b2x2

a2b2a2y2

a2b2a2. b2

a2 . b2

x2

a2y2

b2

+ = 1x2

a2y2

b2

26

27

Page 27: MODUL irisan kerucut

Kepipihan ellips tergantung pada perbandingan antara c dengan a

yang disebut eksentrisitas ( e ) = , Persamaan direktriks x = +

Contoh 1

Tentukan persamaan ellips dengan F1 ( -3,0 ), F2 ( 3,0 ) dan sumbu

mayornya 10. Lukislah grafiknya !

Jawab :

Dari gambar :

C = 3 dan 2a = 10 maka a = 5

b2 = a2 – c2

= 52 – 32

= 25 – 9 Jadi persamaan ellips :

= 16

b = 4

Contoh 2

Tentukan sumbu mayor, sumbu minor, koordinat fokus – fokus dan

koordinat titik puncak ellips dari : dan lukiskan grafiknya

!

Jawab :

Sketsa grafik :

Dari gambar :

Modul Matematika

Y

X

D ( 0,4 )

B ( 0,-4 )

A ( -5,0 ) C ( 5,0 )F1( -3,0 ) F2( 3,0 )

Y

X

B1 ( 0,3 )

B2 ( 0,-3 )

A2 ( -5,0 )

A1 ( 5,0 )F1( -4,0 ) F2( 4,0 )

ca

a 2 c

+ = 1 ⇒ + = 1x2

a2y2

b2x2

52y2

42

+ = 1x2

25y2

16

+ = 1x2

25y2

9

+ = 1 x2

a2y2

b2+ = 1x2

25y2

9

28

Page 28: MODUL irisan kerucut

Pandang

a2 = 25 maka a = 5 dan b2 = 9 maka b = 3

Jadi sumbu mayor = 2a = 2 . 5 = 10

sumbu minor = 2b = 2 . 3 = 6

b2 = a2 – c2 c2 = a2 – b2

= 25 – 9

= 16 maka c = 4

koordinat fokus F1 ( -c,0 ) = F1 ( -4,0 ) dan F2 ( c,0 ) = F2 ( 4,0 )

Persamaan ellips memotong sumbu x, jika y = 0

Maka :

Persamaan ellips memotong sumbu y, jika x = 0

Maka :

Jadi titik – titik puncak ellips adalah : ( -5, 0 ) , ( 5,0 ) , ( 0,-3 ) dan

( 0,3 ).

Jika ellips yang berpusat di O ( 0,0 ) dan sumbu panjang ( sumbu

mayor ) pada sumbu y, maka persamaannya :

- koordinat fokus F1 ( 0,c ) dan F2 ( 0,-c )

- koordinat puncak A1 ( 0,a ) , A2 ( 0,-a ) , B1 ( b, 0 ) dan B2 ( -b,0 )

- panjang sumbu mayor = 2a

- panjang sumbu minor = 2b

- persamaan direktriks y = +

Contoh 3

Tentukan koordinat focus, koordinat puncak – puncak, sumbu

mayor dan sumbu minor dari persamaan ellips

serta lukiskan grafiknya !

Jawab :

Modul Matematika

+ = 1 x2

2502

9+ 0 = 1 x2

25 = 1 x2 = 25 x = + 5

x2

25

+ = 1 02

25y2

9 0 + = 1 y2

9 = 1 y2 = 9 y = + 3 y2

9

+ = 1x2

b2y2

a2

a 2 c

+ = 1x2

9y2

25 29

Page 29: MODUL irisan kerucut

Grafik : Pandang :

a2 = 25 maka a = 5

b2 = 9 maka b = 3

Jadi sumbu mayor = 2a = 2 . 5 =

10

Dan sumbu minor = 2b = 2 . 3 =

6

b2 = a2 – c2 c2 = a2 – b2

= 25 – 9 = 16

maka c = 4

koordinat fokus – fokus :

F1 ( 0,c ) = F1 ( 0,4 ) dan F2 ( 0,-c ) = F2 ( 0,-4 )

koordinat puncak puncak :

A1 ( 0,a ) = A1 ( 0,5 ) dan A2 ( 0,-a ) = A2 ( 0,-5 )

B1 ( b,0 ) = B1 ( 3,0 ) dan B2 ( -b,0 ) = B2 ( -3,0 )

Latihan 1

1. Tentukan sumbu mayor, sumbu minor, koordinat focus – focus,

koordinat puncak – puncak dan lukislah grafik persamaan ellips

berikut ini :

a. b. 25x2 + 4y2 = 100

2. Tentukan persamaan ellips yang pusatnya ( 0,0 ) dan lukislah

grafiknya, jika diketahui :

a. F1 ( 2,0 ) dan F2 ( -2,0 ) dan sumbu mayornya 20

b. F1 ( 3,0 ) dan F2 ( -3,0 ) dan sumbu minornya 4

c. Titik – titik puncak : A1 ( 6,0 ), A2 ( -6,0 )

focus – focus F1 ( 3,0 ) F2 ( -3,0 )

d. Titik – titik puncak : B1 ( 10,0 ), B2 ( -10,0 )

focus – focus : F1 ( 0,4 ) F2 ( -0,-4 )

B. Persamaan ellips dengan pusat ( p,q )

Modul Matematika

Y

X

F1 ( 0,4 )

F2 ( 0,-4 )

B1( -3,0 )

B2( 3,0 )

A1 ( 0,5 )

A2 ( 0,-5 )

+ = 1 x2

b2y2

a2+ = 1x2

9y2

25

+ = 1

x2

36y2

16

30

Page 30: MODUL irisan kerucut

Persamaan ellips dengan pusat ( p,q ) adalah :

Dengan ketentuan :

- pusat ( p,q )

- koordinat titik puncak :

A1 ( a+p,q ) , A2 ( -a+p,q ) , B1 ( p,b+q ) dan B2 ( p,-b+q )

- koordinat fokus – fokus :

F1 ( c+p,q ) dan F2 ( -c+p,q )

- panjang sumbu mayor = 2a

- panjang sumbu minor = 2b

- persamaan direktriks x = ++ p

Jika sumbu mayor sejajar sumbu y, maka persamaan ellips :

Modul Matematika

Y

X

F1

F2

( p,q )

A1( p,a+q )

A2( p,-a+q )

B1(b+p,q )B2(-b +p,q )

y = q+ a2

c

y = q - a2 c

O

+ = 1( x – p )2

a2( y – q )2

b2

a 2 c

+ = 1( x – p )2

b2( y – q )2

a2

Y

X

A1(a+p,q )

F2( -a+p,q ) F1( a+p,q )

B1( p,b+q )

( p,q )

B2( p,-b+q )

X = p - a2 c

X = p + a2

c

A2 (-a+p,q )

31

Page 31: MODUL irisan kerucut

Dengan ketentuan :

- pusat ( p,q )- koordinat titik puncak :

A1 ( p,a+q ) , A2 ( p,-a+q ) , B1 ( b+p,q ) dan B2 ( -b+p,q )- koordinat fokus – fokus :

F1 ( p,c+q ) dan F2 ( p,-c+q )- panjang sumbu mayor = 2a- panjang sumbu minor = 2b

- persamaan direktriks y = ++ q

Dari bentuk baku, persamaan ellips dapat dinyatakan dalam bentuk

umum

Dengan ketentuan :

A = b2

B = a2

C = -2pb2 maka C = -2pA

p =

D = -2qa2 maka D = -2qB

q =

Jadi pusat ellips

E = p2b2 + q2a2 – a2b2

Contoh 3

Modul Matematika

a 2 c

Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0

C-2A

D-2B

C-2A

D-2B

( , )

32

Page 32: MODUL irisan kerucut

Diketahui persamaan ellips 4x2 + 9y2 – 48x + 72y + 144 = 0,

Tentukan :

a. Koordinat titik pusat

b. Panjang sumbu mayor dan sumbu minor

c. Koordinat titik fokus

d. Persamaan garis direktriks

Jawab :

a. Untuk menentukan koordinat titik pusat, kita ubah persamaan

ellips dalam bentuk : maka :

4x2 + 9y2 – 48x + 72y + 144 = 0

4x2 – 48x + 9y2 + 72y = – 144

4 ( x2 – 12x ) + 9 ( y2 + 8y ) = – 144

4 ( x2 – 12x + 36 ) + 9 ( y2 + 8y + 16 ) = – 144 + 144 + 144

4 ( x – 6 ) 2 + 9 ( y + 4 ) 2 = 144

Kemudian kita bagi persamaan terakhir dengan 144, diperoleh

persamaan ellips dengan bentuk :

Jadi koordinat titik pusat adalah ( 6,-4 )

b. Dalam hal ini a2 = 36 dan b2 = 16 maka a = 6 dan b = 4

Panjang sumbu mayor 2a = 2 . 6 = 12

Panjang sumbu minor 2b = 2 . 4 = 8

c. Untuk menghitung koordinat titik fokus kita perlu menghitung

c2 = a2 – b2 = 36 – 16 = 20 maka c = 20.

Titik focus berada di sumbu panjang yaitu garis sejajar sumbu x,

dengan demikian koordinat titik fokus adalah :

F1 ( c+p,q ) = F1 (20+6,-4 ) dan

F2 ( -c+p,q ) = F2 ( -20+6,-4 )

d. Garis direktriks sejajar dengan sumbu y dan persamaannya

adalah :

x = + + p x = + + 6

= + 5 + 6

Contoh 4

Modul Matematika

+ = 1

( x – a )2

a2( y – b )2

b2

+ = 1( x – 6 )2

36( y +4 )2

16

a 2 c

3620

95

33

Page 33: MODUL irisan kerucut

Tentukan persamaan ellips dengan titik fokus berada di F1 ( 4,1 )

dan F2 ( -2,1 ) dan panjang sumbu mayor adalah 10 !

Jawab :

Titik fokus berada di garis yang sejajar sumbu x, maka persamaan

mempunyai .

dengan a > b.

Titik pusat dari ellips terletak di tengah fokus yaitu :

p = = 1 dan q = = 1

sedang jarak pusat dengan titik fokus adalah c = 4 – 1 = 3

Diketahui panjang sumbu mayor adalah 2a = 10 maka a = 5.

Dengan demikian b2 = a2 – c2 = 25 – 9 = 16 maka b = 4.

Jadi persamaan ellips adalah :

Latihan 2

1. Tentukan koordinat pusat , koordinat fokus, panjang sumbu

mayor dan sumbu minor, persamaan direktriks dan lukiskan

grafiknya dari persamaan ellips berikut ini :

a. b. 9x2 + y2 + 6y – 18x –7 = 0

2. Tentukan persamaan ellips yang memiliki sifat :

a. Titik pusat ( 1,-2 ), sumbu mayor mendatar dan panjang 8

serta eksentrisitasnya adalah 0,75.

b. Titik fokus ( -3,0 ) dan ( -3,4 ) dan sumbu mayor adalah 6.

Modul Matematika

+ = 1( x – a )2

a2( y +b )2

b2

-2 + 42

1 + 12

+ = 1( x – 1 )2

25( y -1 )2

16

+ = 1( x – 3 )2

49( y +2 )2

16

Page 34: MODUL irisan kerucut

KEGIATAN BELAJAR II : HIPERBOLA

A. Kompetensi Dasar

Menerapkan Konsep Hiperbola

B. Prasarat

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu

memahami :

1. Unsur – unsur hiperbola2. Persamaan hiperbola dan grafiknya

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian hiperbola. 2. Siswa mampu menyebutkan unsur – unsur hiperbola.3. Siswa mampu melukis grafik persamaan hiperbola.4. Siswa mampu menentukan persamaan hiperbola.5. Siswa mampu menerapkan konsep hiperbola dalam

menyelesaikan masalah kejuruan.

I. Unsur – Unsur Hiperbola

Hiperbola adalah tempat kedudukan titik yang selisih jarak

terhadap dua buah titik ( titk fokus ) selalu tetap.

Diketahui titik fokus F ( c,0 ) dan bilangan e > 1, e adalah

eksentrisitas maka hiperbola dapat dipandang juga sebagai tempat

kedudukan titik P ( x,y ) yang perbandingan jarak terhadap F dan garis

direktriks x = sama dengan e > 1.

- O sebagai pusat hiperbola

Modul Matematika

1 2

Y

X

g1 g2

B1

B2

A1A2 F1F2

GP ( x,y )

O

ce2

34

35

Page 35: MODUL irisan kerucut

- Sumbu x dan sumbu y sebagai sumbu simetri

- F1 dan F2 = titk fokus

- g1 dan g2 = garis direktriks

- A1 dan A2 = puncak hiperbola

- 1 dan 2 = garis asimtot

= e ( eksentrisitas ) dengan e > 1

- A1A2 = sumbu mayor = 2a

- B1B2 = sumbu minor = 2b

II. Persamaan Hiperbola

Untuk mencari persaman hiperbola, misalkan titik P ( x,y ) terletak

pada hiperbola. Jarak titik P terhadap garis direktriks x =

adalah d = ( - x ).

Sedangkan jarak titik P terhadap titik fokus adalah ( x – c )2 + y2

Selanjutnya

Kalikan dengan penyebut dan kemudian kuadratkan, hasilnya adalah :

( x – c )2 + y2 = e2 ( x - )

x2 - 2xc + c2 + y2 = e2x2 – 2cx + c2

( e2 – 1 ) x2 – y2 = c2 ( 1 - ) = ( e2 – 1 )

Seperti pada ellips, tulis a = , maka

persamaan hiperbola menjadi :

( e2 – 1 ) x2 – y2 = a 2 ( e2 – 1 )

hasilnya adalah :

Untuk lebih menyederhanakan persamaan ini ditulis :

b2 = a2 ( e2 – 1 )

= a2e2 – a2

= c2 – a2 dengan b > 0

dengan demikian persamaan hiperbola mempunyai bentuk :

Modul Matematika

PFPG

ce2

ce2

e = ( x – c )2 + y2

- x ce2

ce2

1e2

ce2

ce

– = 1

x2

e2. y2 .

a2 ( e2-1 )

– = 1x2

a2y2

b2

Page 36: MODUL irisan kerucut

Jadi persamaan di atas adalah persamaan hiperbola dengan pusat

( 0,0 ), dengan panjang sumbu mayor 2a dan sumbu minor 2b. dengan

ketentuan :

- pusat ( 0,0 )

- sumbu mayor pada sumbu x

- sumbu minor pada sumbu y

- Fokus F1 ( c, 0 ) dan F2 ( -c, 0 ) dengan b2 = c2 – a2

- Puncak A1 ( a,0 ) dan A2 ( -a,0 )

- Persamaan garis direktriks x = +

- Eksentrisitas e =

- Persamaan garis asimtot y = + x

Sedangkan persamaan hiperbola dengan pusat ( 0,0 ), sumbu mayor

pada sumbu y adalah :

Dengan ketentuan :

- pusat ( 0,0 )

- sumbu mayor pada sumbu y

- sumbu minor pada sumbu x

- Fokus F1 ( 0,c ) dan F2 ( 0,-c ) dengan b2 = c2 – a2

- Puncak A1 ( 0,a ) dan A2 ( 0,-a )

- Persamaan garis direktriks y = +

- Persamaan garis asimtot y = + x

Modul Matematika

Y

X

Garis direktris

F1 ( 0,c )

A1 ( 0,a )

O

Garis direktris

F2 ( 0,-c )

A2 ( 0,-a )

Y = - xba

Y = xba

a 2 cc

a ba

– = 1y2

a2x2

b2

a 2 cab

Y

X

Y = - xba

B2

( a,0 )

( -a,0 ) F( c,0 )F( -c,0 ) O

Y = xba

x = - x

a2

cx = xa2

c

- = 1x2

a2y2

b2

A1A2

36

37

Page 37: MODUL irisan kerucut

Contoh 1

Diketahui hiperbola dengan persamaan

Tentukan koordinat titik fokus, panjang sumbu mayor, sumbu minor,

eksentrisitas, garis direktris dan persamaan asimtot serta lukiskan

grafiknya !

Jawab :

- Untuk menghitung koordinat titik fokus, kita hitung nilai c2 = a2 + b2

a2 = 16, b2 = 9 maka c2 = 16 + 9 = 25 jadi c = 25. dengan

demikian koordinat titik fokus adalah F1 ( 5,0 ) dan F2 ( -5,0 )

- Berdasarkan persamaan hiperbola, diperoleh a2 = 16 dan b2 = 9,

maka a = 4 dan b = 3. jadi panjang sumbu mayor = 2a = 2.4 =

8, sedangkan panjang sumbu minor = 2b = 2.3 = 6

- Nilai eksentrisitas ( e ) = = = 1,25

- Garis direktris x = + = = = + 3,2

- Persamaan asimtot y = + x = +x

- Grafik

Modul Matematika

Y

X

X = -3,2

01-2-3-4-5-

-1--2--3--4--5-

1 2 3 4 5 6 7-1-2-3-4-5-6-7

X = 3,2

Y = - x34

Y = x34

– = 1x2

16y2

9

ca

54

a2

cce2

. 5 . (1,25 )

2ba

34

38

Page 38: MODUL irisan kerucut

Contoh 2

Tentukan persamaan hiperbola yang mempunyai panjang sumbu

mayor 10 dan eksentrisitas e = 1,2

Jawab :

Diketahui sumbu mayor = 2a = 10, maka a = 5 dan e = p = 1,2

. 5 = 6

b2 = c2 – a2 = 36 – 25 = 1

Jadi persamaan hiperbola yang dibentuk adalah :

Latihan 1

1. Tentukan koordinat titik puncak, titik focus, eksentrisitas,

persamaan garis direktris dan sketsa gragfik hiperbola dengan

persamaan :

a. b. 4x2 – 9y2 = 36

2. Tentukan persamaan hiperbola yang mempunyai syarat :

a. Titik focus F1 ( 4,0 ) dan F2 ( -4,0 ) dan titik puncak A1 ( 1,0 ) dan

A2 ( -1,0 )

b. Titik focus F1 ( 0,5 ) dan F2 ( 0,-5 ) dan asimtot y = + x

c. Panjang sumbu mayor b dan ekentrisitas e = 1,5

Modul Matematika

ca

– = 1x2

25y2

11

– = 1

x2

144y2

25

Page 39: MODUL irisan kerucut

Persamaan hiperbola dengan pusat ( a,b )

Seperti irisan kerucut yang lain, pusat hiperbola dapat juga selain

titik ( 0,0 ). Dengan teknik yang sama kita dapat menduga bentuk :

a. Persamaan hiperbola dengan pusat ( p,q )

Persamaan hiperbola denga psat ( p,q ) dan sumbu mayor

mendatar ( sejajar sumbu y ) adalah :

Dengan ketentuan :

- Titik puncak A1 ( a+p,q ) dan A2 ( -a+p,q )

- Titik focus F1 ( c+p,q ) dan F2 ( -c+p,q )

- Eksentrisitas e =

- Garis direktris x = + + p

- Garis asimtot ( y – q ) = + ( x – p )

b. Persamaan hiperbola dengan pusat p,q ) dan sumbu mayor ( sejajar

sumbu x ) adalah :

Dengan ketentuan :

- Titik puncak A1 ( p,a+q ) dan A2 ( p,-a+q )

- Titik focus F1 ( p,c+q ) dan F2 ( p,-c+q )

- Eksentrisitas e =

- Garis direktris x = + + q

- Garis asimtot ( y – q ) = + ( x – a )

A, B, C, D dan E bilangan real, A dan B 0

Contoh 1

Modul Matematika

– = 1( x - p )2

a2( y – q )2

b2

ca

a 2 c b

a

– =

1

( y - q )2

a2( x – p )2

b2

ca

a 2 c

ab

Bentuk umum persamaan hiperbola :

Ax2 + By2 + Cx + Dy + E = 0

39

40

Page 40: MODUL irisan kerucut

Tentukan pusat hiperbola, sumbu mayor, titik puncak, titik focus, persamaan garis asimtot dan sketsa grtafik dari persamaan hiperbola 9x2 – 4y2 – 36x – 8y = 4 !

Jawab :

Kita ubah persamaan dalam bentuk kuadrat umum :9x2 – 4y2 – 36x – 8y = 49x2 – 36x – 4y2 – 8y = 49 ( x2 – 4x) – 4 ( y2 + 2y ) = 49 ( x2 – 4x + 4 ) – 4 ( y2 + 2y + 1 ) = 4 + 36 – 49 ( x – 2 ) – 4 ( y + 1 ) = 4Jadi persamaan hiperbola menjadi :

a2 = 4 maka a = 2b2 = 9 maka b = 3- pusat hiperbola ( 2,-1 ) sumbu utamanya mendatar atau sejajar

sumbu x panjangnya = 2a = 2 . 2 = 4- titik puncak hiperbola

A1 ( a+p,q ) = A1 ( 2+2,-1 ) = A1 ( 4,-1 )A2 ( -a+p,q ) = A2 ( -2+2,-1 ) = A2 ( 0,-1 )

- Dalam hal ini nilai a = 2 dan b = 3 maka c2 = a2 + b2 = 4 + 9 = 13Jadi titik focus hiperbola F ( 2+3,-1 ) dan F’ ( 2-3,-1 )

- Persamaan garis asimtot y – q = + ( x – a )

y + 1 = + ( x – 2 )

- Sketsa grafik

Latihan 2

Modul Matematika

– = 1( x - 2 )2

4( y + 1 )2

9

32

Y

X0-1-

4F2 F1

2

41

Page 41: MODUL irisan kerucut

1. Tentukan koordinat titik pusat, titik puncak, titik fokus, nilai

eksentrisitas, persamaan garis direktris, persamaan asimtot dan

sketsa grafik hiperbola dengan persamaan :

a. x2 – y2 – 2x + 4y – 4 = o

b. 4y2 – 9x2 – 18x – 8y – 41 = 0

2. Tentukan persamaan hiperbola yang memenuhi syarat :

a. Titik pusat ( 2,2 ) sumbu mayor panjangnya 6 dan

eksentrisitas e = 2

b. Titik pusat ( -1,3 ) titik puncak ( -4,3 ) dan ( 2,3 ) titik fokus ( -

6,3 ) dan ( 4,3 )

Modul Matematika

Page 42: MODUL irisan kerucut

EVALUASI

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !

1. Pada gambar disamping besar sudut = 300 maka besar sudut adalah ….a. 100 d. 30b. 60 e. 25c. 50

2. Jika AOB = 144 dan panjang AO = 10 cm maka luas juring AOB adalah ….a. 40 cm2 d. 10 cm2

b. 30 cm2 e. 5 cm2

c. 20 cm2

3. Sebuah pipa mendatar berisi air engan diameter 50 cm. Apabila lebar permukan air yaitu AB = 14 cm, maka tinggi permukaan air tepat ditengahnya (yang terdalam) adalah …

a. 18 cmd. 1,5 cmb. 12 cm e. 1,0 cmc. 10 cm

4. Hubungan tiga roda gigi seperti pada gambar. Jika diketahui RA = 12 cm. RB = RC = 24 cm, maka tinggi tumpukan tiga roda gigi tersebut ( h ) adalah ….a. 62,83 cm d. 52,83 cmb. 61,83 cm e. 50,83 cmc. 60,83 cm

5. Suatu pulley seperti gambar di bawah, jarak kedua pusat pulley : 25 cm, jika diameter pulley I : 6 cm dan diameter pulley II : 20 cm. Maka panjang sabuk AB yang menghubungkan pulley I dan pulley II adalah a. 24 cm d. 21 cmb. 23 cm e. 20 cmc. 22 cm

Modul Matematika

A

B

O 144

A B

A

B C

h

A B

I

II

42

Page 43: MODUL irisan kerucut

6. Persamaan lingkaran dengan pusat ( 0,0 ) dan melalui titik ( 2,3 ) adalah a. x2 + y2 = 15 d. x2 + y2 = 5b. x2 + y2 = 1 e. tidak ada yang benarc. x2 + y2 = 10

7. Titik berikut yang berada dalam lingkaran x2 + y2 = 256 adalah …a. ( 15,6 ) d. ( -5,16 )b. ( 10,-12 ) e. tidak ada yang benarc. ( -5,16 )

8. Persamaan lingkaran yang berpusat di ( 3,-2 ) dan melalui titik ( 3,1 ) adalah ….a. x2 + y2 + 3x – 2y – 7 = 0 d. x2 + y2 – 6x + 4y – 16 = 0b. x2 + y2 – 3x + 2y – 13 = 0 e. tidak ada yang benarc. x2 + y2 + 6x – 4y – 4 = 0

9. Persamaan lingkaran dengan garis AB sebagai garis tengah, titik A ( 3,-2 ) dan B ( 5,4 ) adalah ….a. x2 + y2 – 8x – 4y + 15 = 0 d. x2 + y2 + 8y + 4y +65 = 0b. x2 + y2 – 8x – 4y – 15 = 0 e. tidak ada yang benarc. x2 + y2 + 8x + 4y – 65 = 0

10.Pusat lingkaran dengan persamaan 2x2 + 2y2 – 8y + 2y – 1 = 0 adalah a. ( 4,-6 ) c. ( -4,-6 ) e. ( 2,- ½ ) b. ( -4,6 ) d. ( -2, ½ )

11.Titik fokus parabola y2 = 12 x adalah ….a. ( 4,0 ) c. ( 3,0 ) e. ( -2,0 )b. ( -4,0 ) d. ( -3,0 )

12.Suatu pelat empat persegi panjang yang tipis dilengkungkan sehingga berbentuk parabola seperti gambar disamping. Puncak pelat menyinggung lantai sebagai sumbu x dan sumbu y sebagai sumbu simetri, dengan persamaan direktris y = -2½, maka persamaan pelat yang berbentuk parabola tersebut adalah a. x2 = 10y

b. x2 = -10y

c. x2 = 8y

d. x2 = -8y

e. tidak ada yang benar

13.Titik puncak parabola ( y + 3 )2 = 16 ( x – 5 ) adalah ….

a. ( -5,3 ) c. ( 3,-5 ) e. tak ada yang benar

b. ( -5,-3 ) d. ( -3,5 )

Modul Matematika

y

y = -2

- F

O

x

43

Page 44: MODUL irisan kerucut

14.Persamaan parabola dengan titik fokus F ( 2,5 ) dan garis direktriks y

= 1 adalah

a. ( x – 2 )2 = 8 ( y – 5 ) d. ( x – 2 )2 = 8 ( y + 1 )

b. ( x – 2 )2 = 8 ( y – 3 ) e. ( x – 2 )2 = 8 ( y + 2 )

c. ( x – 2 )2 = 8 ( y – 1 )

15.Suatu energi yang disisipi porsiklus oleh gaya redaman dalam model redaman viskos ditunjukkan secara grafik berbentuk ellips seperti gambar disamping. Jika panjang sumbu mayor ( sumbu utama ) 8 dan eksentrisitas e = 0,5 maka persamaan grafik ( ellips ) adalah ….

a.

b.

c.

d.

e. Tidak ada yang benar

16.Koordinat pusat dan panjang sumbu mayor dari ellips :x2 + 2y – 4x + 4y + 4 = 0 adalah …. a. ( 2,-2 ) dan 4b. ( 2,-1 ) dan 4c. ( 2,-2 ) dan 2d. ( 2,-1 ) dan 2e. tidak ada yang benar

17.Persamaan ellips dengan titik fokus F1 ( 1,3 ) dan F2 ( 7,3 ) serta sumbu

mayor 10 adalah ….

a.

b.

c.

d.

e. tidak ada yang benar

Modul Matematika

X2

16+ = 1y2

4

X2

4+ = 1y2

16

X2

16+ = 1y2

12

X2

12+ = 1y2

16

– = 1

( x - 4 )2

25( y - 3 )2

16

– = 1( x - 1 )2

25( y - 3 )2

16

– = 1( x - 4 )2

100( y - 3 )2

64

– = 1( x - 7 )2

100( y - 3 )2

64

44

Page 45: MODUL irisan kerucut

18. Persamaan hiperbola yang berpusat di titik ( 0,0 ), panjang sumbu

mayor 16 dan sumbu minor 14 adalah ….

a. d.

b. e. tidak ada yang benar

c.

19.Persamaan hiperbola dengan pusat ( 2,-1 ), salah satu titik fokus ( 6,-

1 ) dan eksentrisitas e = 2 adalah ….

a. d.

b. e. tidak ada yang benar

c.

20. Koordinat pusat dan salah satu titik fokus dari hiperbola 4x2 – 9y2 +

24x + 36y – 36 = 0 adalah ….

a. ( -3,2 ) dan ( -13 – 3,2 ) d. ( -1,3 ) dan ( 2,-13 – 3 )

b. ( -2,3 ) dan ( 13 – 3,2 ) e. tidak ada yang benar

c. ( -1,3 ) dan ( 2,13 – 3 )

Modul Matematika

– = 1

x2

49y2

16

– = 1x2

64y2

16

– = 1x2

64y2

49

– = 1

x2

49y2

64

– = 1( x - 2 )2

12( y +1 )2

4

– = 1( x - 2 )2

4( y +1 )2

12

– = 1

( x - 2 )2

4( y +1 )2

12 –

= 1

( x - 2 )2

16( y +1 )2

12

45

Page 46: MODUL irisan kerucut

Cocokan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban evaluasi yang ada

pada bagaian akhir modul ini . Hitunglah jawaban anda yang benar,

kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat

penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar .

jawaban yang benarTingkat Penguasaan : ---------------------------------- x 100 %

20

Arti tingkat penguasaan yang dicapai :

90 % - 100 % : baik sekali

80 % - 89 % : baik

70 % - 79 % : cukup

60 % - 69 % : kurang

Modul Matematika

Page 47: MODUL irisan kerucut

KUNCI JAWABAN EVALUASI

1. D 11. C

2. A 12.A

3. E 13.A

4. A 14.B

5. A 15.C

6. B 16.A

7. B 17.A

8. D 18.C

9. E 19.D

10.E 20.A

Modul Matematika

Page 48: MODUL irisan kerucut

11. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kodir M., Drs. M. Sc., dkk. Matematika 8 untuk SMA. Depdikbud.

1981.

Budiyono, Drs., Matematika Program Inti. Widya Dhuta, 1984.

Depdiknas. Kurikulum SMK Edisi 2004 Program Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif, 2004.

Karseno, S. Pd., R. Sugeng Widodo, S. Pd, dan Tejo Yuwono, Drs.,

Ringkasan Materi dan Soal – Soal Penunjang Belajar Siswa,

MENTARI. Cahaya Mentari, 1999.

Suah Sembiring, Sarjana Matematika Terapan ITB. Penuntun

Pembelajaran Matematika. Ganesha Exact Bandung, 1986.

Sukino, Junari Tanuwijaya, Dra, dan P. Ananta S. MIA. Matematika 3

Program Ilmu – Ilmu Fisik dan Ilmu – Ilmu Biologi. Intan Pariwara,

1987.

Tim Matematika. Matematika Program Inti untuk Kelas I Semester I SMA.

Intan Pariwara, 1980.

Wiyoto, Drs, dan Wagirin, Drs,. Matematika Sekolah Menengah Kejuruan

Jilid 2. Angkasa Bandung, 1999.

Wiwiet Tjatur S., Dra, dan Basuki. Matematika untuk SMU kelas 3 Cawu 1.

SMU 2 Purwokerto, 1996.

Wono Setiya Budhi, Drs,. Matematika SMU 3A. Pusgrafin, 1999.

Modul Matematika

Page 49: MODUL irisan kerucut

Modul Matematika