Upload
sonysuryawan
View
246
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Muscle Relaksan
1/23
Analgetik Narkotik
Morfin. Dosis premedikasi dewasa 5-10 mg (0,1-0,2 mg/kgBB) intramuskular. Diberikan untuk
mengurangi kecemasan dan ketegangan pasien menelang operasi, dan agar anestesi beralan
dengan tenang dan dalam.
Petidin. Dosis premedikasi dewasa 50-!5 mg (1-1,5 mg/kgBB) intra"ena. Diberikan untuk
menekan tekanan dara# dan perna$asan serta merangsang otot polos.
Obat Anestesi Intravena
Natrium Tiopental (tiopental,pentotal) %iopental berupa bubuk kuning &ang bila akan
digunakan dilarutkan dalam air menadi larutan 2,5' atau 5'. ndikasi pemberian tiopental
adala# induksi anestesi umum, operasi/tindakan &ang singkat(reposisi $raktur, insisi, a#it luka,
dilatasi ser"iks, dan kuretase), sedasi pada analgesi regional, dan untuk mengatasi keang-keang
eklampsia atau epilepsi. ontra indikasin&a adala# status asmatikus, s&ok, anemia, dis$ungsi
#epar, asma bronkial, miastenia gra"is dan riwa&at alergi ter#adap tiopental. euntungan
penggunaan tiopental adala# induksi muda# dan cepat, tidak ada delirium, masa pemuli#an
cepat, tidak ada iritasi mukosa alan napas. *edangkan kerugiann&a adala# dapat men&ebabkan
depresi pernapasan, depresi kardio"askuler, cenderung men&ebabkan spasme laring, relaksasi
otot perut kurang dan bukan analgetik.
Ketaminadala# suatu rapid acting nonbarbiturat general anaest#etic. ndikasi pemakaian ketamin
adala# prosedur dengan pengendalian alan napas &ang sulit, prosedur diagnosis, tindakan
ortopedi, pasien resiko tinggi, tindakan operasi sibuk, dan asma. ontra indikasin&a adala#
tekanan sistolik 1+0 mmg dan diastolik 100 mmg, riwa&at pen&akit serebro"askular, dan
gagal antung.
roperidol (de!idroben"peridol, droleptan) adala# turunan buturo$enon dan merupakan
antagonis reseptor dopamin. bat ini digunakan sebagai premedikasi (antiemetik &ang baik) dan
sedasi pada anestesi regional. bat anestetik ini uga dapat digunakan untuk membantu prosedur
intubasi, bronkoskopi, eso$agoskopi, dan gastroskopi. Droperidol dapat menimbulkan reaksi
ekstrapiramidal &ang dapat diatasi dengan pemberian dip#en#idramin.
iprivan (diisopropil fenol, propofol)adala# campuran 1' obat dalm air dan emulsi berisi 10'
min&ak kedelai, 2,25' gliserol, dan lesitin telur. ropo$ol meng#ambat transmisi neuron &ang
di#antarkan ole# B.
7/25/2019 Muscle Relaksan
2/23
Muscle Relaxants
A. Pengertian
bat pelumpu# otot adala# obat &ang dapat digunakan selama intubasi dan pembeda#an
untuk memuda#kan pelaksanaananestesidan mem$asilitas intubasi.
bat relaksan otot adala# obat &ang digunakan untuk melemaskan otot rangka atau untuk
melumpu#kan otot. Biasan&a digunakan sebelum operasi untuk mempermuda# suatu operasi
atau memasukan suatu alat ke dalam tubu#.
#. $armakologi Obat Pelumpu! Otot
elaksasi otot urik dapat dicapai dengan mendalamkan anestesi umum in#alasi, blokade
sara$ regional, dan memberikan pelumpu# otot. Dengan relakasasi otot ini akan mem$asilitasi
intubasi trakea, mengontrol "entilasi mekanik dan mengoptimalkan kondisi pembeda#an. ada
prinsipn&a, obat ini menginterupsi transmisi impuls sara$ pada neuromuscular junction.
1. isiologi %ransmisi *ara$ tot
Daera# diantara motor neuron dan sel sara$ disebut neuromuscular junction. membran
selneuron dan serat otot dipisa#kan ole# sebua# cela# (20 nm) &ang disebut sebagai cela# sinaps.
etika potensial aksi mendepolarisasi terminal sara$, ion kalsium akan masuk melalui "oltage-
gated calcium c#annels menuu sitoplasma sara$, &ang ak#irn&a "esikel pen&impanan men&atu
dengan membran terminal dan mengeluarkan asetilkolin. *elanutn&a asetilkolin akan berdi$usi
melewati cela# sinaps dan berikatan dengan reseptor nikotinik kolinergik pada daera# k#usus di
membran otot &aitu motor end plate.
Motor end plate merupakan daera# k#usus &ang ka&a akan reseptor asetilkolin dengan
permukaan &ang berlipat-lipat.
*truktur reseptor asetilkolin ber"ariasi pada aringan &ang berbeda. ada neuromuscular
junction, reseptor ini terdiridari 5 sub unit protein, &aitu 2 sub unit 3, dan 1 sub unit 4, ,dan 6.
an&a kedua sub unit 3 identik &ang mampu untuk mengikat asetilkolin. pabila kedua tempat
pengikatan berikatan dengan asetilkolin, maka kanal ion di intireseptor akan terbuka. anal tidak
akan terbuka apabila asetilkolin #an&a menduduki satu tempat. etika kanal terbuka, natrium
dan kalsium akan masuk, sedangkan kalium akan keluar. etika cukup reseptor &ang diduduki
asetilkolin, potensial motor end plate akan cukup kuat untuk mendepolarisasi membran
periunctional &ang ka&a akan kanal natrium.
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/anesthesia&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgLPsyAU_TqoXzl1qqYyp461FisuQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/anesthesia&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgLPsyAU_TqoXzl1qqYyp461FisuQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/intubation&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgrsJgFSAlmjFsgN2HJBGKwYBzT5Qhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.answers.com/topic/anesthesia&prev=/search%3Fq%3Dmuscle%2Brelaxant%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DG&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgLPsyAU_TqoXzl1qqYyp461FisuQ7/25/2019 Muscle Relaksan
3/23
etika potensial aksi beralan sepanang membran otot, kanal natrium akan terbuka dan
kalsium akan dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma. alsium intraseluler ini akan
mem$asilitasi aktin dan m&osin untuk berinteraksi &ang membentuk kontraksi otot. anal
natrium memiliki dua pintu $ungsional, &aitu pintu atas dan bawa#. 7atrium #an&a akan bisa
lewat apabila kedua pintu ini terbuka. %erbukan&a pintu bawa# tergantung waktu, sedangkan
pintu atas tergantung tegangan. setilkolim cepat di#idrolisis ole# asetilkolinesterase menadi
asetil dan kolin se#ingga lorong tertutup kembali dan teradila# repolarisasi.
2. armakokinetik elumpu# tot
*emua pelumpu# otot larut di air, relati$ tidak larut di lemak, diabsorbsi dengan kurang
baik di usus dan onset akan melambat bila di administrasikan intramuskular. 8olume distribusi
dan klirens dapat dipengaru#i ole# pen&akit #ati, ginal dan gangguan kardio"askular. ada
penurunan cardiac output, distribusi obat akan melema# dan menurun, dengan perpanangan
paru# waktu, onset &ang melambat dan e$ek &ang menguat. ada #ipo"olemia, "olume distribusi
menurun dan konsentrasi puncak meninggi dengan e$ek klinis &ang lebi# kuat. ada pasien
dengan edema, "olume distribusi meningkat, konsentrasi di plasma menurun dengan e$ek klinis
&ang uga melema#. Ban&ak obat pelumpu# otot sangat tergantung dengan ekskresi ginal untuk
eliminasin&a. an&a su9amet#onium, atracurium dan cisatracurium &ang tidak tergantung
dengan $ungsi ginal. :mur uga mempengaru#i $armakokinetik obat pelumpu# otot. 7eonatus
dan in$ant memiliki plasma klirens &ang menurun se#ingga eliminasi dan paralisis akan
memanang. *edangkan pada orang tua, dimana cairan tubu# suda# berkurang, teradi peruba#an
"olume distribusi dan plasma klirens. Biasan&a ditemui sensiti"itas &ang meningkat dan e$ek
&ang memanang. ungsi ginal &ang menurun dan aliran dara# renal &ang menurun
men&ebabkan klirens &ang menurun dengan e$ek pelumpu# otot &ang memanang.
;. armakodinamik elumpu# tot
bat pelumpu# otot tidak memiliki si$at anestesi maupun analgesik. Dosis terapeutik
meng#asilkan beberapa e$ek &aitu ptosis, ketidakseimbangan otot ekstraokular dengan diplopia,
relaksasi otot waa#, ra#ang, le#er dan anggota gerak dan terak#ir relaksasi dinding abdomen dan
dia$ragma.
a. espirasi
aralisis dari otot pernapasan men&ebabkan apnea. Dia$ragma adala# bagian tubu# &ang
kurang sensiti$ dibanding otot lain se#ingga biasan&a paling terak#ir lumpu#.
7/25/2019 Muscle Relaksan
4/23
b. im pseudokolinesterase.
*edangkan obat pelumpu# otot nondepolarisasi tidak dimetabolisme baik ole# asetilkolinesterase
maupun pseudokolinesterase. embalikan dari blockade obat pelumpu# otot nondepolarisasi
7/25/2019 Muscle Relaksan
5/23
tergantung pada redistribusin&a, metabolisme,ekskresi ole# tubu# dan administrasi agen
pembalik lainn&a (kolinesterasein#ibitor).
&. Pelumpu! Otot epolarisasi
elumpu# otot depolarisasi bekera seperti asetilkolin, tetapi di cela# sinaps tidak dirusak
dengan asetilkolinesterase se#ingga berta#an cukup lama men&ebabkan teradin&a depolarisasi
&ang ditandai dengan $asikulasi &ang diikuti relaksasi otot lurik. %ermasuk golongan ini adala#
suksinilkolin (diasetil-kolin) dan dekametonium. Didalam "ena, suksinil kolin dimetabolisme
ole# kolinesterase plasma,pseudokolinesterase menadi suksinil-monokolin. bat anti
kolinesterase (prostigmin) dikontraindikasikan karena meng#ambat kera pseudokolinesterase.
a. 'uksinilkolin (diasetilkolin, suamet!onium)
*uksinilkolin terdiri dari 2 molekul asetilkolin &ang bergabung. obat ini memiliki
onset &ang cepat (;0-+0 detik) dan duration of action &ang pendek (kurang dari 10 menit).
etika suksinilkolin memasuki sirkulasi, sebagian besar dimetabolisme ole# pseudokolinesterase
menadi suksinilmonokolin. roses ini sangat e$isien, se#ingga #an&a $raksi kecil dari dosis &ang
dineksikan &ang mencapai neuromuscular junction. Duration of actionakan memanang pada
dosis besar atau dengan metabolisme abnormal, seperti #ipotermia atau rendan&a le"el
pseudokolinesterase. enda#n&a le"el pseudokolinesterase ini ditemukan pada ke#amilan,
pen&akit #ati, gagal ginal dan beberapa terapi obat. ada beberapa orang uga ditemukan gen
pseudokolinesterase abnormal &ang men&ebabkan blokade &ang memanang.
1) nteraksi obat
a) olinesterase in#ibitor
olinesterase in#ibitor memperpanang $ase block pelumpu# otot depolarisasi dengan 2
mekanisme &aitu dengan meng#ambat kolinesterase, maka umla# asetilkolin akan semakin
ban&ak, maka depolarisasi akan meningkatkan depolarisasi. *elain itu, ia uga akan meng#ambat
pseudokolinesterase.
b) elumpu# otot nondepolarisasi
*ecara umum, dosis kecil dari pelumpu# otot nondepolarisasi merupakan antagonis dari
$ase bock pelumpu# otot depolarisasi, karena ia menduduki reseptor asetilkolin se#ingga
depolarisasi ole# suksinilkolin sebagian dicega#.
7/25/2019 Muscle Relaksan
6/23
2) Dosis
arena onsetn&a &ang cepat dan duration of action&ang pendek, ban&ak dokter &ang
perca&a ba#wa suksinilkolin masi# merupakan pili#an &ang baik untu intubasi rutin pada
dewasa. Dosis &ang dapat diberikan adala# 1 mg/kg 8.
;)
7/25/2019 Muscle Relaksan
7/23
2) Dosis
0,5 mg/kg i", ;0-+0 menit untuk intubasi. elaksasi intraoperati"e 0,25 mg/kg initial, lal&
0,1 mg/kg setiap 10-20 menit. n$use 5-10 mcg/kg/menit e$ekti$ menggantikan bolus. ebi#
cepat durasin&a pada anak dibandingkan dewasa. %ersedia dengan sediaan cairan 10 mg/cc.
disimpan dalam su#u 2-E, potensin&a #ilang 5-10 ' tiap bulan bila disimpan pada su#u
ruangan. Digunakan dalam 1A #ari bila terpapar su#u ruangan.
;)
7/25/2019 Muscle Relaksan
8/23
d. ekuronium
1) *truktur isik
Fat ini merupakan analog "ekuronium dengan awal kera lebi# cepat. euntungann&a
adala# tidak mengganggu $ungsi ginal, sedangkan kerugiann&a adala# teradi gangguan $ungsi
#ati dan e$ek kera &ang lebi# lama.
2) @etabolisme dan eksresi
7/25/2019 Muscle Relaksan
9/23
Durasi pembeda#an mempengaru#i pemili#an pelumpu# otot ?
1. Ultra-short acting, conto# ? su9amet#onium
2. Short duration. Eonto#? mi"acurium
;.Intermediate duration. Eonto#? atracurium, "ecuronium, rocuronium, cisatracurium
A.Long duration. Eonto#? pancuronium, D-tubocurarine, do9acurium, pipecuronium.
elumpu# otot &ang disarankan ?
1. :ntuk induksi &ang cepat-su9amet#onium, atau apabila dikontraindikasikan dapat dipakai
rocuronium
2. :ntuk stabilitas #emodinamika (conto# pada #ipo"olemia atau pen&akit antung para#)-
"ecuronium
;. ada gagal ginal dan #ati-atracurium, "ekuronium, cisatracurium ataumi"acurium
A. @iastenia gra"is? ika dibutu#kan dosis 1/10 atrakurium
5. asus obstetric? semua dapat diberkan kecuali gallamin
%anda-tanda kekurangan pelumpu# otot ?
1. Eegukan (hiccup)
2. Dinding perut kaku
;. da ta#anan pada in$lasi paru.
-. Penaar Pelumpu! Otot
ntikolinesterase bekera dengan meng#ambat kolinesterase se#ingga asetilkolin dapat
bekera. ntikolinesterase &ang paling sering digunakan adala# neostigmin (dosis 0,0A-0,0
mg/kg), piridostigmin (dosis 0,1-0,A mg/kg) dan edrop#onium (dosis 0,5-1,0 mg/kg), dan
$isostigmin &ang #an&a untuk penggunaan oral (dosis 0,01-0,0; mg/kg). enawar pelumpu# otot
bersi$at muskarinik se#ingga men&ebabkan #ipersali"asi, keringatan, bradikardi, keang
bronkus, #ipermotilitas usus dan pandangan kabur se#ingga pemberiann&a #arus disertai
"agolitik seperti atropine (dosis 0,01-0,02mg/kg) atau glikopirolat (dosis 0,005-0,01 mg/kg
sampai 0,2-0,; mg pada dewasa)
#ttp?//caturretnolestari.blogspot.co.id/201A/12/anaes#etics-and-muscle-rela9ants.#tml
% e m p a t k e r a u t a m a r e l a k s a n o t o t a d a l a # p a d a r e s e p t o r
n i k o t i n i k a n t i k o l i n e r g i k d i end-plate o to t . el ak sa n o to t b er in te ra ks i d en ga n
res ept or ase ti lkolin dengan cara depolar isas i end-plate otot a tau dengan cara men&aingi
7/25/2019 Muscle Relaksan
10/23
a s e t i l k o l i n d a l a m p r o s e s p e n g i k a t a n r e s e p t o r . ada prinsipn&a muscle relaksan
menginterupsi transmisi impuls sara$ pada neuromuscular junction (Daera# diantara motor neuron dan sel sara$).
Obat Pelumpu! Otot
I. /atar #elakang
*ebelum ditemukan obat penawar pelumpu# otot, penggunaan obat pelumpu#otot sangatterbatas. *eak ditemukan obat penawar pelupu# otot dan opioid, maka penggunaan pelupu# otot
dan opioid #ampir rutin. nestesi tidak perlu dalam, #an&a sekedar pasien tidak sadar, analgesik
dapat diberikan dosis tinggi, dan peberian obat pelumpu# otot dapat memberikan e$ek relaksasipada otot lurik. etiga kombinasi ini dikenal dengan istila# trias anestesi the triad of
anesthesia
II. efinisi
bat pelumpu# otot merupakan obat &ang di gunakan untuk melemaskan atau
merileksasikan otot. bat pelumpu# otot bukan merupakan obat anestesi, tetapi obat ini sangat
membantu dalam membantu pelaksanaan anestesi umum, antara lain memuda#kan danmengurangi cidera tindakan laringoskopi dab intubasi trakea serta memberikan relaksasi otot
&ang dibutu#kan dalam pembeda#an dan "entilasi kendali.
III. $isiologi Transmisi '0araf Otot.
%ransmisi rangsang s&ara$ ke otot teradi melalui #ubungan s&ara$ otot. ubungan ini
terdiri atas bagian uung s&ara$ motor &ang tidak brtlapis mielin dan membran otot. :ung s&ra$
motor merupakan gudang pesendian kalsium, "esikel atau asetil kolin, mitokondria, dan
retikulum endoplasmik. ada membran otot terdapat reseptor asetilkolin.setilkolin merupakan ba#an perangsang s&ara$ (neurotransmiter) &ang dibuat dalam
uung s&ara$ motor dan disimpan dalam kantong atau gudang &ang disebut "esikel. da ; bentukasetilkolin, &aitu bentuk bebas, cadangan belum siap pakai, dan bentuk siap pakai. aktor G$aktor&ang mempengaru#i pelepasan asetilkolin adala# kalsium, magnesium, nutrisi, oksigenasi, su#u,
analgetik lokal, antibiotik golongan aminoglikosida.
otensial membran uung s&ara$ motor teradi karena membran bersi$at permiabelter#adap ion kalium ekstrasel dari pada natrium. ada saat pelepasan asetilkolin (transmiter
sara$) &ang dipicu ole# kalsium, membran tersebut menadi lebi# permiabel ter#adap ion natrium
dan kalsium se#ingga kalsium dan natrium masuk sedangkan kalium keluar sel, maka teradi
reaksi depolarisasi. Bila depolarisasi ini cukup kuat maka akan diikuti ole# kontraksi otot.*etela# itu akan teradi repolarisasi membran uung s&ata$ motor karena kera asetilkolin cepat di
#idrolisis ole# asetilkolin-esterase menadi asetil dan kolin.
I+. Obat Pelumpu! Otot Ada 1enis, 0aitu2
1. Depolarisasi%eradi karena serabut otot mendapat rangsangan depolarisasi &ang menetap se#ingga
ak#irn&a ke#ilangan tespon berkontraksi &ang men&ebabkan kelumpu#an. uli#n&a $ugsi s&ara$
otot sangar tergantung pada kemampuan da&a #idrolisis en>im kolinesterase.
7/25/2019 Muscle Relaksan
11/23
2. ambatan ompetisi tau Blok 7on Depolarisasi
%eradi karena aseptor asetilkolon diduduki ole# molekul-molekul obat pelumpu# otot non
depolarisasi se#ingga prses depolarisasi membran otot tidak teradi dan otot menadilumpu#(lemas). emuli#an $ungsi s&ara$ oror kembali ika molekul obat &ang menduduki
teseptor asetikolin tela# berkutang, antaralain teradi karena teradi karena eliminasi dan atau
distribusi. emuli#an dapat lebi# cepat dibantu dengan memberikan obat antikolineseterase(neostigmin) &ang men&ebabkan peningkatan umla# asetilkolin.
ambatan aina. ambatan $ase atau blok desentisisasi/bi$asik (blok ganda).
Disebabkan karena pemberian obat pelumpu# otot depolarisasi &ang berulang-ulang
se#ingga $ase (depolarisasi ) membran beruba# menadi $ase (non depolarisasi ). @ekanisme
peruba#an ini belum diketa#ui. emberian suksinil kolin #ingga dosis 500 mg daatmen&ebabkan#ambatan $ase . ambatan ini tidak dapat diatasi dengan memberokan obat
antikolinesterase.
b. ambatan campuran
%eradi karena memberikan pen&untikan obat pelumpu# otot depolarisasi dan nondepolarisasi dilakukan secara simultan.
+. 1enis31enis Obat Pelumpu! Otot
Berdasarkan susunan molekul maka pelumpu# otot non depolarisasi digolongkan menadi ?
1. Bensiliso-kuinolinum ? d-tubokur arin, metokurarin,atrakurium, doksakurium, mi"akurium.2. *teroid ? pankuronium, "ekuronium, piekuronium, ropakuronium, roluronium.
;.
7/25/2019 Muscle Relaksan
12/23
5. Eistacuronium 0.15-0.20 0.02 ;0-A5
somer atrakurium
7ondepol short-
acting:1. @i"akurium (mi"acron)2. epokuronium
0.20-0.25
1.5-2.0
0.05
0.;-0.5
10-15
15-;0
istamin J, #ipotensi
Depolshort-acting!1. *uksinilkolin (scolin)
2. Dekametonium
1.0 ;-10 i#at teks
ili#an pelumpu# otot
1. angguan $aal ginal ? atrakurium, "ekuronium
2. angguan $aal #ati ? atrakurium
;. @iestenia gra"is ? ika dibutu#kan dosis 1/10 atrakuriumA. Beda# singkat ? atrakurium, rokkuronium, mi"akuronium
5. asus obstetri ? semua dapat digunakan kecuali gallamin
%anda kekurangan pelumpu# otot ?
1. Eegukan (#iccup)2. Dinding perut kaku
;. da ta#anan pada in$lasi paru
Eiri kelumpu#an otot non depolarisasi dan depolarisasi
1. 7on depolarisasia. %idak ada $esikulasi otot
b. Berpotensi dengan #ipokalemia, #ipotermia, obat anestetik in#ilasi eter, #alotan, en$luran,
iso$luran.c. @enunukan kelumpu#an &ang berta#ap pada perangsangan tunggal atau tetanik.
d. Dapat diantagonis ole# antikolinesterase.
2. Depolarisasia. asikuklasi otot ada.
b. Berpotensi dengan antikolinesterase.c. elumpu#an berkurang dengan menberikan obat pelumpu# otot non depolarisasi, dan
asidosis.
d. %idak menunukan kelumpu#an berta#ap pada perangsangan tunggal maupun tetanik.
e. Belum dapat diatasi dengan obat spesi$ik.
Obat 3 Obat Pelumpu! Otot Non epolarisasi
&. Tubokurarin klorida (Kurarin).
Penggunaan? relaksasi otot
$armakologi 2@erupakan obat pen&ekat neuromuskuler non depolarisasi aksi menenga#. bat ini
berkompetisi untuk resoptor kolinergik pada lempeng ak#ir motorik. ipotensi &ang berkaitan
dengan dosis klinis merupakan akibat sekunder dari blokade ganglion otonomik dan pelepasan
#istamin. Dosis &ang berulang dapat mempun&ai e$ek komulati$.
$armakokinetik 2
Aitan aksi? kurang dari 2 menit
7/25/2019 Muscle Relaksan
13/23
-fek pun*ak? 2-+ menit
/ama aksi? 25-H0 menit
Interaksi4toksisitas? e$ek dipotensiasi ole# anestetik "olatil, antibiotik aminoglikosid, anestetiklokal, diuretik, magnesium, litium, obat-obatan pen&ekat ganglion, asidosis respiratorius,
#ipokalemia= peningakatan blokade neuromuskuler akan teradi pada pasien dengan miastenia
gra"is atau $ungsi adrenokorteks &ang tidak adekuat= e$ekn&a diantagonis ole# in#ibitorantikolinesterase seperti noestigmin, endro$oniuim, dan piridostigmin= restistensi pada
pemakaian bersamaan dengan penitoin dan pada pasien dengan cidera bakar dan paresis= dosis
prapengobatan dari d-tubokurarin menurunkan $asikulasi tetapi mengurangi intensitas danmemperpendek laman&a blokade neuromuskuler suksinilkolin= dosis prapengobatan menutunkan
waktu awitan blokde maksimal sampai dengan sekitar ;0 G +0 detik= peningkatan resistensi atau
re"ersi dari e$ek pada penggunaan teo$ulin dan pada pasien dengan cedera bakar dan paresis=
mengurangi kebutu#an @E untuk anestetik "olatil.
osis ? intubasi ? i.". 0,; G 0,+ mg/kg
li#araan ? i.". 0,05 G 0,; mg/kg (10' - 50' dari dosis intubasi).
? 1 G + g/kg/menit.ngobatan ? i.". 10' dari dosis intubasi &ang diberikan ; G 5 menit sebelum dosis relaksan depolarisasi/
nondepolarisasi.
%ara pemberian ? terutama melalui i."., kadang-kadang i.m.
?
7/25/2019 Muscle Relaksan
14/23
Penggunaan 2 relaksaan otot non depolarisasi
$armakologi 2
ama kera obat berkisar 15-20 menit. @ula kera sangat ber#ubungan dengan aliran dara#
otot. @empun&ai e$ek &ang lena# ter#adap ganglion s&ara$ dan tidak men&ebabkan pelepasan#istamin. @emiliki si$at seperti atropin &ang men&ebabkan takikardi walaupun pada dosis kecil
(20mg). arena itu glamin cukup baik dipakai bersama dengan #alotan. enaikan tekanan dara#
dapat teradi, tetapi ringan. alamin dapat menembus sawar utero plasenta tetapi tidak sampaimempengaru#i kontraksoi uterus.
$aramakokinetik2
Aitan aksi ? 1 - 2 menit
-fek pun*ak ? ; - 5 menit
/ama aksi ? 25 G H0 menit
Interaksi4toksisitas? e$ek dipotensiasi ole# prapemberian soksinilkolin, anastetik "olatil,
antibiotik #aminoglikosida, anestetik lokal, diuretik ansa, magnesium, litium, obat-obatanpen&ekat ganglion, #ipotermia, #ipokalemia, dam asidosis respiratoriuas= blokade neuromuskuler
&ang ditingkatan akan teradi pada pasien dengan miastenia gra"is ataiu $ungsi adrenokorteks&ang tidak adekuat= e$ek diantagonis ole# in#ibitor antikolinerterase seperti noestigmin,
edro$onium, dan piridostigmin= dosis prapengobatan dari gelamin menurunkan $asikulasi tetapi
mengurangi intensitas dan memperpendek laman&a blokade noeuromuskuler dari suksinilkolin=dosis prapengobatan menurunka waktu awitan dari blokde maksimal sekitar ;0 G +0 detik=
peningkatan ta#anan atau re"ersi e$ek pada penggunaan teo$ilin dan pasien dengan cidera bakar
dan paresis.
inasi 2
7/25/2019 Muscle Relaksan
15/23
2. enggunaann&a merupakan kontra indikasi pada pasien dengan miastenia gra"is dan gangguan
$ungsi ginal.
;.
7/25/2019 Muscle Relaksan
16/23
Aitanaksi 2 1 G ; me nit
-fekpun*ak 2 ; G 5 menia
/ama aksi 2 A0 G +5 menit
Interaksi4toksisitas2
Bolkade neuromuskuler dipotensiasi ole# amonigliosida, antibiotik, anestetik local, diuretic ansa,
magnesium, litium, obat-obtan pen&ekat ganglionik, #ipotermia, #ipokalemia, asidosispernapasan, dn peberian suksinilkolin sebelumn&a= kebutu#an dosis berkrang ( sekitar ;0' G
A5') dan laman&a blokde neuromuskuler diperpanang #ingga 25' ole# anestetik "oletil=
meng#ambat pseudokolinesterase, dan dosis prapengobatan memperpanang laman&a blockadeneouromuskuler= dosis pengobatan mengurngi waktu awitan blockade maksimal dengan sekitar
;0 - +0 detik= meningkatn resiko aritmia pada pasien &ang mendapatkan antidepresi trisiklik dan
anestetik "olatile= kelumpu#an kambu#an teradi dengan kuinidin= blockade neuromuskuler
ditingkatkan pada pasien dengan miastenia gar"is atau $ungsi adrenokortikol &ang tidak adekuat=e$ekn&a diantagonis ole# in#ibitor antikolnesterase seperti noestigmin edro$unium,
piridostigmin= ta#anan meningkat atau e$ekn&a dire"ersi pada penggunaan teo$ilin dan pada
pasien dengan cedera baker dan paresis.
-liminasi2
7/25/2019 Muscle Relaksan
17/23
mpanan 2 stabil #ingga tanggal kadaluarsa (ct#? stabil 1 bulan) ika didinginkan (20-0E). *tabil pada
su#u kamar (10-220E).
8. Atrakurium #esilat (tra*rium)
@erupakan obat pelumpu# otot non depolirasasi &ang relati$ baru &ang mempun&aisetruktur ben>ilisoCuinolin &ang berasal dari tanaman eontice eontopeltalum. Beberapa
keunggulan atrakurium dibandingkan dengan obat terda#ulu antara lain ?
a. @etabolisme teradi di dalam dara# (plasma)terutama melalui reaksi kimia &ang disebut elimiasio$$man. eaksi ini tidak tergantung pada $ungsi #ati atau ginal.
b. %idak memberi e$ek kumulasi pada pemberian berulang.
c. %idak men&ebabkan peruba#an $ungsi kardio"askuler &ang bermakna.
Kemasan2
Dibuat dalam kemasan ampul berisi 5 ml &ang mengandung 50 mg atrakurium besilat
atau 10mg/ml.
$armakologi 2
@ula dan lama kera atrakurium bergantung pada dosisi &ang dipakai. ada umumn&amula keraa atrikurium pada dosis intubasi 2-; menit, sedang dengan dosis relaksasi 15-;5 menit.
emuli#an s&ara$ otot dapat teradi secara spontan (sesuda# kera obat berak#ir) atau dibantu
dengan pemberian obat antikolinesterase. trakurium dapat menadi obat pili#an dalamgeriatraik atau dengan kelainana antung, #ati dan ginal berat.
-liminasi2 plasama(#o$$man, #idrolisi ester), #ati, ginal.
$armakokinetik2
an aksi ? kurang dari ; menit
pun*ak ? ;-5 menit
a aksi ? 20 G ;5 menit
i4toksisitas? blokade nouromuskuler dipotensiasi ole# amino glokosida, antibiotik, anestetik lokal, diuretik
ansa, magnesium, litium, obat-obat pen&ekat ganglion, #ipotermia, #ipokalemia dan asidosispernapasan, dan pemberian suksinilkolin sebelumn&a= kebutu#an dosis berkurang (sekitar ;0' -
A5') dan lama blokade neuromuskuler diperpanang #ingga 25' ole# anestetik "olatil= dosis
prapengobatan atrakurium mengurangi "asikulasi tetapi menurunkan intensitas dan
memperpendek laman&a blokade neoromuskoler dari suksinikolin= dosis prapengobatanmengurangi waktu #ingga awitan dari blokade maksimal sampai sekitar ;0 G +0 detik=
peningkatan blokade neouromuskoler akan teradi pada pasien dengan miastenia gra"is atau
$ungsi adrenokortikal &ang tak adekuat= e$ekn&a diantagonisir ole# in#ibitor antikolibesterase,seperti noestigmin, edro$onium, dan piridistigmin= peningkatan resistensi atau re"ersi e$ek
dengan penggunaan teo$ilin dan pada pasien dengan luka bakar dan paresis.
osis 2
Dosis intubasi ? 0.5-0.+ mg/kg BB/i.".
Dosis relaksasi otot ? 0.5-0.+ mg/kgBB/i.".
Dosis pemeli#araan ? 0.1-0.2 mg/kgBB/i.".
7/25/2019 Muscle Relaksan
18/23
Pedoman peringatan 2
1. antau respons dengan stimulator sara$ tepi untuk memperkecil resiko kelebi#an dosis.2. unakan dengan #ati-#ati pada pasien dengan riwa&at ast#ma bronc#ial dan reaksi ana$ilaktoid.
;.
7/25/2019 Muscle Relaksan
19/23
anestetik "olatil= kelumpu#an rekurens dapat teradi pada kuinidin= peningkatan blokade
neuromuskoler dapat teradi pada pasein miastenia gra"ias atau $ungsi adrenokorteks &tang tidak
adekuat= e$ek "ekuronium diantagonis ole# in#ibitor asetilkolin esterase seperti neostigmin, danpiridostigmin= dosis prapengobatan dari gelamin menurunkan $asikulasi tetapi mengurangi
intensitas dan memperpendek laman&a blokade noeuromuskuler dari suksinilkolin= dosis
prapengobatan menurunka waktu awitan dari blokde maksimal sekitar ;0 G +0 detik= peningkatanta#anan atau re"ersi e$ek pada penggunaan teo$ilin dan pasien dengan cidera bakar dan paresis.
osis 2
ntubasi ? i.". 0,0 G 0,1 mg/kg
an ? i.". 0,01 G 0,05 mg/kg ( 10' - 50 ' dari dosis intubasi)
tan ? i.". 10 ' dari dosis intubasi diberikan ; G 5 menit sebelum dosis relaksan non
depolarisasi/depolarisasi.
nan2 bubuk su#u kamar ( 150G ;00 E). indungi dari ca#a&a. Iika direkonstisusikan dengan air steril
untuk disuntikan, laruatan stabil selam 2A am didinginkan atau pada su#u kamr. Iika
direkonstitusi sengan D5w, 7*, atau D5 7*, larutan stabil selama 2A am, ika didinginkan ( 2
0
-0E).
an2 untuk in$us 20 mg dalam 100 ml D5L ( 0,2 mg/l).
Obat Pelumpu! Otot epolarisasi
&. 'uksametonium (su**in0l *!oline)
masan ? $alkon berisi bubuk puti# 100 mg atau 500 mg. engenceran dapat memakai garam$isiologik atau akuades steril 5 atau 25 ml se#ingga membenrtuk larutan 2'.
kasi ? sebagai pelumpu# otot angka pendek.
unaan ? terutama untuk mempermuda# /$asilitas intubasi trakea karena mula kera &ang cepat dan
lama kera &ang sengkat. Iuga dapat dipaki untuk memeli#ara relaksasi otot dengan carapemberian kontin&u per in$us atau suntikan intermiten.
is ? i.". 0,! G 1 mg/kg ( 1,5 mg/kg degan prapengobatan nondepolarisator), untuk anak-anak intubasi
1-2 mg/kgBB/i."., untuk neonatus dan ba&i 2-; mg/kg,
a pemberian? .8./.@/ intra lingual/ intra bukal.
a ker:a ? 1-2 menit dengan lama kera ;-5 menit.
:ntuk mengurangi $asikulasi dan n&eri otot sering diberi da#ulu dengan obat pelumpu# ototdepolarisasi M dosis relaksasi otot misaln&a pankuronium 1 mg (prekurarisasi). :ntuk penakaian
kontin&u per in$us, buat larutan dengan konsentrasi 1 mg/ml (250 mg dalam 250 ml larutan).
Dosisi pemeli#araan obat adala# 1-2 ml/mnt. Botol in$us #arus diberi lebel &an elas dan sisa
larutan sesuda# dipakai #arus segera dibuang.
7/25/2019 Muscle Relaksan
20/23
Komplikasi dan efek samping 2
1. Bradikardi, bradiaritmia dan asistol terutama pada pemberian berulang atau terlalu cepat sertapada anak-anak.
2. %akikardia dan takiaritmia.
;. ama kera &ang memanang terutama kadar en>im kolinesterase plasma berkurang .A. eninggian tekanan intraokuler, #ati-#ati pada glaukoma.
5. Blok $ase terutama pada pemberian berulang atau dosis tinggi.
+. ama kera &ang memanang terutama pada pen&akit #ati parenkimal, ka#eksia dan anemia(#ipoproteinemia).
!. iperkalemia, karena itu #arus ber#ati-#ati pada luka bakar atau gagal ginal.
. 7&eri otot pasca $asikulasi.
Antagonis Pelumpu! Otot Non epolarisasi
Neostigmin metilsulfat (prostigmine).
$armakologik 2@erupakan antikolinesterase &ang dapat mencega# #idrolisis dan dapat menimbulkan
akumulasi asetilkolin. bat ini mengalami metabolisme terutama ole# kolinesterase serum danbentuk obat utu# sebagian besar diekskresi melalui ginal.
-fek samping 2
@empun&ai e$ek nikotinik, muskarinik dan merupakan stimulan otot langsung.
7/25/2019 Muscle Relaksan
21/23
menit, dosis total lebi# dari 250 mg tidak dianurkan. ntikon"ulsan ? lambat i.". atau i.m = 250 G
;50 mg ( 5,5 mg/kg), ulangi setiap ; G A am sesuai indikasi.
-liminasi ? #ati.
Kemasan ? suntikan 50 mg/ml, tablet 100 mg, capsul 50 mg dan 100 mg, suntikan rectal 50mg/ml.
Pen0impanan ? suntikan/suntikan rectal= didinginkan (20 G 0 E). lindungi dari ca#a&a.
%ablet/capsul= su#u kamar (15oG ;00E).
$armakologi ?
Barbiturate beraksi pendek ini mendepresi kortek sensorik, mengurngi akti$itas motorik,
menguba# $ungsi cerebral, dan menimbulkan rasa mengantuk &ang tergantung dosis, sedasi, dn#&pnosis. Dengan adan&a n&eri akut atau kronis dapat menimbulkan eksitasi paradoksik pada
menula dan anak G anak. Dosis induksi mmenimbulkan depresi pernapasan dan mengurangi
ta#anan "akuler dan peri$er, tekanan arteri, cura# antung, tekanan per$usi koroner.
$armakokinetik2
tan aksi ? i.". #ammpir segera= pengobatan peroral 10 G ;0 menit= i.m/ rectal, 15 G ;0 menit.
-fek pun*ak ? i.". 1 menit
/ama aksi ? i.". 15 menit ( bangun ), ; G A am ( e$ek sedati"e )= pengobatan oral/ i.m./
rectal, + G am ( e$ek sedati"e).nteraksi/toksisitas= mempotensiasi ** dan e$ek depresi sirkulasi narkotik, seati$ #ipnotk,
alco#ol, anestetik "olatile= mengurangi e$ek antikoagulan oral, digoksin, pen&ekat beta,
kortikosteroid, kuinidin, teo$ilin= aksi diperpanang in#ibitor @, klorampenikol= suntikan
arteri atau ekstra"askuler menibulkan nekrosis, gangrene.
Pedoman4peringatan 2
1. enggunaann&a merupakan kontra indikasi pada pasien dengan riwa&at porpiria &ang mani$estatau laten atau status ast#matukus dan dengn adan&a n&eri akut atau kronis.
2. @enggunakan dengan #ati G #ati pada pasien dengan #ipertensi, #ipo"olema, pen&akit antung
iskemik, insu$isiensi adrenokortikal akut, uremia, dan septicemia, dan untuk persalinan obstetric.;. urangi dosis pada pasien manula, #ipo"olemik, dan pasien beda# beresiko tinggi dan pada
penggunaan bersama $entolamin ( 5 G 10 mg dlm 10 ml ns ) dan ika perlu, blok simpatis.
A. %erapi suntikan intraarteri melaui in$iltrasi local $entolamin ( 5 G 10 mg dalam 10 ml ns ) dan,
ika perlu, bloksmpatis.5. unakan rute i.". an&a dalam keadaan darurat.
eaksi samping utama 2
Kardiovaskuler ? brakikardi, #ipotensi.
ner ? depresi perna$asan, apnoe, laringospasme, bronc#ospasme.
Pada ''P ? somnolensi, eksiasi paradoksik, ataksi, kebingugan.iapp
Pada 5I ? mual, munta#, konstipasi, diare.
Alergik ? ruam, urtikaria, edema angioneurotik.
ermatologi ? nikrosis, gangren pda suntikan intra arteri.
7/25/2019 Muscle Relaksan
22/23
+II. Mene:emen Obat
&. Tu:uan Mengelola Obat
enggunaan obat #an&a merupakan dala# satu pela&anan kese#atan tetapi merupakan
&ang paling penting. %uuan dan meneemen obat secara biaksanan dan meng#indarknpemborosan dan dengan demikian dapat memenu#u kebutu#an pasien.
. Mempersiapkan aftar Obat 'ekunder
untuk mempersiapkan obat-obat standar biasan&a dibuat ole# pengawas atau petugas
medis dan sedapat dapatn&a #arus dipili# dari da$tar obat esensial nasional.
%ata cara menguba# da$tar obat standar?
a. elaarila# da$tar mengenai pen&akit &ang ditangani ole# unit kese#atan dalam + bulanterak#ir. paka# ada pen&akit &ang tidak terdapat obat-obatan &ang diperlukan dalam da$tar itu,
bila demikian tamba#kanla# obat tersebut pada da$tar dan usulkan pada pengawas.
b. eaari da$tar obat standar dan crila# adan&a duplikasi, &akni dua tau lebi# obat &ang digunakan
untuk tuuan &ang sama. Bila bemikian, pili#la# satu obat untuk masing-masing tuuan dansingkirkan &ang lain dari da$tar itu.
c. paka# ada obat G obatan &ang kuno, &ang tidak dipakai lagi, singkirkan obat G obatan kunodan &ng tdak terpakai dari da$tar dan dari rak.
Da$tar kebutu#an bat NO bat NBO
1. e$ekti$itas
2. e$ek samping
;. toksisitasA. #arga
J
adang-kandang
perdara#anenda#
@ura#
J
-
ebi# besar dari NO@a#al
:ntuk memili# obat &ang tepat adala# obat itu e$ekti$, aman, muda# diberikan dan #argan&amura#.
6. Memperkirakan 1umla! Obat ;ang iperlukan
Eara men#itung keperluan obat dapat di#itung dengan menggunakan rumus sbb?
Dosis total rata-rata Iumla# pasien &ang biasan&a meng
emberian obat P gunakan obat tersebut, diantara*elang waktu pemberian
%onto!