Click here to load reader
Upload
kurniawati-bong
View
110
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Judul: Pengaruh Proporsi Ekstrak Teh Hijau dan Lama Waktu Penyeduhan Terhadap Kadar Kafein dan Sifat Organoleptik Permen Jelly-Teh Hijau
Teh Hijau merupakan teh yang dibuat dari daun tanaman teh
(Camellia sinensis) yang dipetik dan tidak melalui proses fermentasi namun
mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi. Proses pemanasan
pada teh hijau dibagi menjadi dua, yaitu pemanasan secara kering dan
secara basah (uap panas). Kandungan kimia pada teh hijau terdiri dari
substansi fenol (katekin dan flavanol), substansi bukan fenol (karbohidrat,
pektin, kafein, klorofil dan zat warna lainnya, protein dan asam-asam
amino, asam organik, substansi resin, vitamin, substansi mineral), substansi
penyebab aroma, dan enzim-enzim (Kandungan Kimia Pada Teh Hijau,
2010).
Permen jelly merupakan suatu sistem koloid dimana fase terlarut
berupa gel dikombinasikan dengan fase pelarut berupa air sehingga
dihasilkan produk semisolid yang memiliki kenampakan transparan atau
tembus pandang serta memiki tekstur yang kenyal dan lembut bila
dikunyah. Tahapan-tahapan proses yang umum dilakukan dalam proses
pembuatan permen jelly adalah penimbangan, pencampuran (untuk
pembuatan adonan permen), pemanasan, pencampuran II (adonan permen
dengan bahan pembentuk gel pada permen), setting. Kelebihan permen jelly
dibandingkan jenis permen yang lain adalah daya kohesinya lebih tinggi
daripada daya adhesinya sehingga permen jelly tidak lengket pada gigi.
Permen jelly termasuk dalam golongan gummy candies. Bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan permen jelly umumnya adalah sukrosa, sirup
glukosa, air, asam sitrat, buffer sitrat, bahan pembentuk gel seperti gelatin
serta ditambah dengan bahan aditif seperti pewarna dan perisa.
Pemanfaatan ekstrak teh hjau merupakan salah satu inovasi produk
dalam pembuatan permen jelly yang memanfaatkan kandungan kimia teh
hijau yang dapat bermanfaat positif bagi kesegaran tubuh. Popularitas teh
sebagian besar disebabkan oleh adanya alkaloid yang dikandungnya. Sifat
penyegar teh berasal dari bahan tersebut, yaitu sebesar 3-4% dari berat
kering daun. Alkaloid utama dalam daun teh adalah kafein. Kafein tidak
mengalami perubahan selama pengolahan teh, tetapi dipandang sebagai
bahan yang menentukan kualitas teh. Kafein akan bereaksi dengan katekin
atau hasil oksidasinya membentuk senyawa yang menentukan kesegaran
(briskness) dari seduhan teh (Kandungan Kimia Pada Teh Hijau, 2010).
Penggunaan ekstrak teh hijau merupakan alternatif pengganti
pewarna dan perisa sintetik yang memberikan efek negatif bagi kesehatan
tubuh. Proses pemanasan teh hiaju dengan uap panas akan menghasilakan
air seduhan teh menjadi hijau terang dan memberikan kenampakan
organoleptik yang baik jika dimanfaatkan untuk pengolahan produk seperti
permen jelly (Sulistyowati, 2004). Faktor-faktor yang memengaruhi proses
penyeduhan adalah suhu air atau kondisi penyeduhan dan lama penyeduhan.
Semakin tinggi suhu air atau proses penyeduhan, kemampuan air dalam
mengekstrak kandungan kimia yang terdapat dalam teh akan semakin
tinggi. Demikian juga halnya dengan lama penyeduhan. Lama penyeduhan
akan memengaruhi kadar bahan terlarut, intensitas warna, serta aroma.
Bertambahnya lama penyeduhan kesempatan kontak antara air penyeduh
dengan teh semakin lama. Proses ekstraksi menjadi lebih sempurna (Dadan,
2006). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh proporsi ekstrak teh hijau dan lama waktu penyeduhan terhadap
kadar kafein dan sifat organoleptik permen jelly teh hijau.
Formulasi Pembuatan Permen Jelly Ekstrak The Hijau
BahanKonsentrasi Ekstrak
5% 7,5% 10% %Sukrosa (g) 137.4 137.4 137.4 45,8Sirup glukosa (g) 37.5 37.5 37.5 12,5Gelatin (g) 18 18 18 6Berat Teh Oolong (ml) 5,25 7,88 10,5Air (ml) 105 105 105Asam sitrat (g) 0,6 0,6 0.6 0,2Buffer sitrat (g) 1,5 1,5 1.5 0,5Total 300 300 300 100
Diagram Alir Pembuatan Ekstrak Teh Hijau
Ekstrak Teh Hijau
Air
Perebusan 80o C
Penyeduhan (masing-masing perlakuan 3,4,5, menit)
Penyaringan
Teh Hijau
Analisa kadar kafein
Ekstrak teh 35
Diagram Alir Pembuatan Permen Jelly Teh Hijau
Sukrosa(137,4g) , sirup glukosa(37,5g), ekstrak teh hijau (42mL)
Setting (suhu ruang ±27˚C, 24jam)
Pencampuran
Pemanasan 110oC
Penurunan suhu hingga 85oC
Larutan Sirup Teh Hijau
Ekstrak teh hijau (63mL)
Perebusan 85oC
Larutan Gelatin-Teh Hijau
Pencampuran
Pencetakan (diameter 2 cm)
Permen Jelly Ekstrak Teh Hijau
Pencampuran pada suhu 85oC
Gelatin (18g)Buffer sitrat (1,5)Asam sitrat (0,6)
Analisa:1.Organoleptik (Warna, Rasa, Kekenyalan)
Metode
Kadar kafein, dengan metode spektrofotometri UV-VIS
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktorial, yaitu konsentrasi ekstrak teh oolong dan lama waktu
penyeduhan masing-masing 3 level perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali.
Tabel Rancangan Penelitian dengan Faktor Konsentrasi Ekstark Teh
Hijau dan Asam Sitrat.
Konsentrasi Ekstrak
teh
Lama penyeduhan
5% 7,5% 10%
3 menit 1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 menit 1 1 1
2 2 2
3 3 3
5 menit 1 1 1
2 2 2
3 3 3
Parameter penelitian meliputi pengujian kadar kafein dan organoleptik.
Dimana pengujian organoleptik meliputi pengujian uji kesukaan panelis
terhadap warna, rasa dan keknyalan. Data-data yang diperoleh dianalisa
secara statistik dengan menggunkan uji ANAVA pada α = 5% untuk
mengetahui perbedaan yang terdapat antara perlakuan tersebut. Jika pada
hasil pengujian ANAVA menunjukan adanya perbedaan nyata, maka
pengujian dilakukan dengan uji pembandingan berganda menggunakan uji
DMRT dengan α = 5%. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui
taraf perlakuan yang memberikan perlakuan yang nyata. Penentuan
perlakuan terbaik didasarkan pada hasil organoleptik yang menunjukan
penerimaan panelis terhadap permen jelly. Permen jelly teh hijau dengan
tingkat kesukaan terbaik dinyatakan sebagai permen jelly terbaik.
Pengujian sifat kimia juga dilakukan terhadap bahan baku permen jelly teh
hijau, yaitu pengujian kadar kafein pada masing-masing perlakuandengan
menggunakan spektrofotometri UV-VIS. Ekstraksi kafein dengan
menggunakan pelarut air dan penggendapan alkaloid lain engan
menggunakan MgO. Absorbansi kafein diukur menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 273.