15
TUGAS ANALISIS KEPENDUDUKAN ANALISIS KASUS 1 (FERTILITAS) Disusun oleh : Kelompok 8 1. Natalia Desy Ekayanti 25010111110185 2. Luqman Zarkasyi 25010111130186 3. Kusniawati Rahayu 25010111130187 4. Magdalena Mutiarasari 25010111110188

Paper Analisis Kasus Fertilitas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Paper Analisis Kasus Fertilitas

TUGAS ANALISIS KEPENDUDUKAN

ANALISIS KASUS 1 (FERTILITAS)

Disusun oleh :

Kelompok 8

1. Natalia Desy Ekayanti 25010111110185

2. Luqman Zarkasyi 25010111130186

3. Kusniawati Rahayu 25010111130187

4. Magdalena Mutiarasari 25010111110188

5. Sisilia Rindi Kurniasari 25010111130189

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG2013

Page 2: Paper Analisis Kasus Fertilitas

ANALISA KASUS 1 ( FERTILITAS)

Fertilitas adalah salah satu istilah yang digunakan di dalam bidang

demografi untuk menggambarkan jumlah anak-anak yang benar-benar dilahirkan

hidup. Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah

penduduk disamping migrasi masuk. Salah satu penyebab dari tingginya angka

fertilitas adalah jumlah remaja berusia 15-19 tahun yang melahirkan kian banyak

dari tahun ke tahun. Di Indonesia jumlah remaja yang melahirkan setiap tahun

selalu bertambah. Selain itu yang menyebabkan tingginya fertilitas adalah

banyak pasangan usia subur yang tidak memanfaatkan program KB sehingga

meningkatkan jumlah anak yang dilahirkan. Namun demikian angka fertilitas di

Indonesia ditekan dengan banyaknya ibu yang melahirkan dirumah sehingga

berisiko terjadinya kematian pada bayi yang dilahirkan.

Berikut ini adalah kerangka studi tentang fertilitas :

Kerangka studi fertilitas

Dari kerangka studi fertilitas diatas dapat diketahui bahwa terdapat

banyak faktor berpengaruh terhadap fertilitas, yaitu :

Page 3: Paper Analisis Kasus Fertilitas

A. STRUKTUR SOSIO-EKONOMI

1. TINGKAT KESEHATAN

a. Klinik KB

Saat ini sudah banyak tersedia klinik KB yang ada di setiap

daerah khususnya daerah yang masih sulit untuk di jangkau. Klinik KB

tersebut melayani warga miskin dan kelompok masyarakat yang

berpenghasilan rendah. Meskipun begitu warga lain juga dapat

memanfaatkan keberadaan klinik KB tersebut meskipun bukan dari

golongan warga miskin dan kelompok masyarakat yang berpenghasilan

rendah. Namun 2 golongan tersebut adalah sasaran utama dari adanya

klinik KB. Dengan adanya klinik KB maka kelahiran dapat ditekan

sehingga akan menurunkan fertilitas.

b. Jampersal, Jamkesmas

Jampersal merupakan Jaminan pembiayaan pelayanan

persalinan yg meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,

pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan

pelayanan bayi baru lahir yg dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas

kesehatan.

Jampersal merupakan program tambahan dalam jamkesmas

yang sasaran utamanya adalah masyarakat yang kurang mampu namun

masyarakat yang secara ekonomi mampu pun tetap dapat

menggunakan fasilitas jamkesmas tersebut.

Dengan adanya program jampersal maka akan meningkatkan

kesehatan ibu dan anak sehingga dapat meningkatkan angka fertilitas.

c. Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat

penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Page 4: Paper Analisis Kasus Fertilitas

Kegiatan utama dari posyandu adalah memberikan pelayanan

kesehatan terhadap:

Kesehatan ibu dan anak

Keluarga berencana ( KB)

Imunisasi

Gizi

Pencegahan dan penangulangan diare

Dengan adanya kegiatan posyandu ini maka akan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat terutama meningkatkan kesehatan ibu

dan anak sehingga angka fertilitas akan meningkat dengan adanya

kegiatan ini.

d. SPGDT

SPGDT adalah sebuah sistem penanggulangan pasien gawat

darurat yang terdiri dari unsur, pelayanan pra Rumah Sakit, pelayanan

di Rumah Sakit dan antar Rumah Sakit. Pelayanan berpedoman pada

respon cepat yang menekankan time saving is life and limb saving, yang

melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus,

petugas medis, pelayanan ambulans gawat darurat dan sistem

komunikasi.

SPGDT dibagi menjadi :

SPGDT-S (sehari-hari)

SPGDT-S adalah rangkaian upaya pelayanan gawat

darurat yang saling terkait yang dilaksanakan ditingkat Pra

Rumah Sakit – di Rumah Sakit – antar Rumah Sakit dan

terjalin dalam suatu sistem. Bertujuan agar korban/pasien

tetap hidup.

SPGDT-B (berencana )

SPGDT-B adalah kerja sama antar unit pelayanan Pra

Rumah Sakit dan Rumah Sakit dalam bentuk pelayananan

gawat darurat terpadu sebagai khususnya pada terjadinya

korban massal yg memerlukan peningkatan (eskalasi)

kegiatan pelayanan sehari-hari. Bertujuan umum untuk

menyelamatkan korban sebanyak banyaknya.

Page 5: Paper Analisis Kasus Fertilitas

Dengan adanya SPGDT ini maka pasien dengan

kondisi gawat darurat akan terselamatkan, apabila yang

menjadi pasien adalah ibu hamil maka ibu hamil akan

dapat melahirkan dengan selamat sehingga akan

meningkatkan angka fertilitas.

2. TINGKAT & FASILITAS PENDIDIKAN

a. Tk. Pendidikan rendah

Penelitian mengenai kaitan pendidikan wanita dengan kesuburan

di beberapa negara, sudah maupun kurang berkembang,

mengungkapkan adanya kaitan yang erat antara tingkat pendidikan

dengan tingkat kesuburan. Semakin tinggi pendidikan semakin rendah

kesuburan begitupun sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan

maka semakin besar pula tingkat kesuburannya.

Tingkat pendidikan erat kaitannya dengan perubahan sikap,

perilaku, pandangan, dan status sosial ekonomi suatu masyarakat.

Tingkat pendidikan bila dikaitkan dengan fertilitas menunjukkan

hubungan positip dan signifikan, yaitu semakin tinggi tingkat pendidikan

semakin sedikit jumlah anak yang dilahirkan. Tinggi rendahnya tingkat

pendidikan akan mempengaruhi umur perkawinan pertama, yang pada

akhirnya akan mempengaruhi fertilitas. Wanita yang tingkat

pendidikannya lebih tinggi umumnya umur perkawinan pertama juga

tinggi dan pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah anak yang

dilahirkan yang akan lebih sedikit.

b. Unskill

Dengan unskill yang rendah maka banyak masyarakat yang

yang hanya melakukan tindakan setahu mereka tanpa mengetahui

benar dan tidak apa yang dilakukannya. Misalnya saja banyak

masyarakat yang lebih memilih untuk lebih melahirkan di rumah dengan

bantuan seorang dukun karena setahu mereka hal tersebut sudah benar

namun pada kenyataannya melahirkan tanpa bantuan tenaga kesehatan

sebenarnya sangat membahayakan. Pemerintah juga telah

memberlakukan program jampersal untuk semua ibu hamil. Jika hal ini

tetap terjadi maka akan terjadi penurunan fertilitas.

Page 6: Paper Analisis Kasus Fertilitas

c. Pendidikan Kesehatan Reproduksi yang kurang

Banyak para remaja yang memiliki pendidikan tentang kesehatan

reproduksi yang kurang. Hal tersebut berdampak terhadap banyaknya

remaja yang melakukan pergaulan bebas tanpa menggunakan alat

kontrasepsi dan akhirnya terjadi kehamilan. Jika para remaja memiliki

pendidikan tentang kesehatan reproduksi yang baik maka mereka akan

mengetahui bahwa melahirkan di usia yang masih terlalu muda akan

berdampak terhadap kesehatan ibu dan bayinya. Dengan semakin

banyaknya remaja yang melahirkan maka hal ini dapat meningkatkan

fertilitas yang di kemudian hari akan menyebabkan peledakan

penduduk.

B. CIRI-CIRI SOSEK & KEBUDAYAAN

a. Agama

Pendidikan agama merupakan pendidikan yang dapat

membentuk pribadi anak-anak menjadi pribadi yang baik. Namun

pendidikan agama masih kurang begitu ditekankan kepada anak,

bahkan kurang pula minat menambah pendidikan agama di luar

sekolah, seperti masjid, mushalla atau madrasah diniyah. Akibatnya

kurang tertanam jiwa agamanya secara matang, sehingga dalam

pergaulannya mereka tidak mampu mengendalikan diri, akhirnya mudah

terpengaruh dan terjerumus ke perbuatan yang hina dan tercela.

Dengan bekal agama para remaja akan terhindar dari perbuatan

maksiat.

Agama merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

fertilitas. Agama senantiasa mengajarkan kita untuk selalu bertakwa

kepada tuhan dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi

semua larangan-Nya. Remaja yang pengetahuan dan pemahamam

terhadap agamanya kurang dapat terjerumus kedalam pergaulan yang

salah misalnya saja pergaulan bebas. Salah satu dampak dari

pergaulan bebas tersebut adalah banyaknya para remaja yang

melahirkan dan hal tersebut meningkatkan fertilitas.

Page 7: Paper Analisis Kasus Fertilitas

b. Tradisi suku

Banyak yang menganggap bahwa wanita tidak perlu mendapat

pendidikan yang tinggi sehingga banyak wanita yang harus menikah

pada usia remaja . Hal tersebut merupakan tradisi sebagian masyarakat

Indonesia terutama mereka yang tinggal di desa. Setelah menikah pasti

para remaja tersebut akan melahirkan seorang anak sehingga

meningkatkan jumlah remaja yang melahirkan.

c. Norma keluarga

Norma keluarga sangat menentukan tingkah laku seorang anak

khususnya para remaja. Jika orang tua mengajarkan dan mendidik serta

selalu memperhatikan anaknya dengan baik maka seorang anak tidak

akan terjerumus kedalam pergaulan yang salah. Sedangkan orang tua

yang kurang memperhatikan anak-anaknya akan cenderung membuat

anak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku

misalnya saja dapat terjerumus kedalam pergaulan bebas.

C. LINGKUNGAN

Di Indonesia masih terdapat daerah yang masih sulit di jangkau dan

transportasi yang kurang memadai. Hal tersebut dapat menyebabkan kurang

dan terhambatnya akses pelayanan kesehatan yang meliputi pendidikan

kesehatan, pelayanan KB, pemeriksaan Ibu hamil . Sehingga masih banyak

ibu hamil yang lebih memilih untuk melahirkan di rumah dengan bantuan

dukun karena dirasa lebih mudah dan lebih terjangkau. Selain itu juga masih

banyak ibu hamil yang kurang memperhatikan kesehatannya selama hamil

seperti memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan karena

kurangnya pelayanan kesehatan di daerahnya. Jika hal ini tetap terjadi maka

akibatnya adalan akan terjadi penurunan fertilitas.

D. CIRI-CIRI BIOSOSIAL

Ciri-ciri biososial terdiri dari tingginya AKI, gizi bayi dan balita yang

kurang memadai, gizi ibu hamil yang buruk, dan KIA yang terancam. Ciri- ciri

biososial tersebut merupakan dampak dari tingginya fertilitas.

Page 8: Paper Analisis Kasus Fertilitas

E. PENGETAHUAN & SIKAP THD KONTRASEPSI

Para remaja saat ini cenderung punya pengetahuan yang kurang

terhadap alat kontrasepsi dan manfaat dari alat kontrasepsi sendiri sehingga

banyak para remaja yang tidak menggunakan alat kontrasepsi saat mereka

berhubungan sex bahkan mereka tidak menyadari akibat dari hal yang

dilakukannya Hal tersebut dapat mengakibatkan kehamilan pada remaja putri

yang akan meningkatkan jumlah remaja yang melahirkan.

F. VARIABEL ANTARA

Variabel antara adalah faktor-faktor yang langsung mempunyai kaitan

dengan tahap hubungan kelamin, tahap konsepsi dan tahap gestasi.

• Faktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk variabel

hubungan kelamin.

– Faktor yang mengatur dan meniadakan hubungan

kelamin dalam masa reproduksi.

• Umur memulai hubungan kelamin.

• Selibat permanen: proporsi perempuan yang

tak pernah mengadakan hubungan kelamin.

• Lamanya periode reproduksi sesudah atau

diantara masa hubungan kelamin.

o Bila kehidupan bersuami-istri itu berakhir

karena perceraian, perpisahan atau

salah seorang melarikan diri.

o Bila kehidupan bersuami-istri itu berakhir

karena partner lelaki meninggal.

– Faktor yang mengatur kemungkinan untuk hubungan kelamin didalam perkawinan.

• Abstinensi sukarela.

• Berpantang karena terpaksa (oleh impotensi, sakit, berpisah sementara yang tak dapat dihindari).

Page 9: Paper Analisis Kasus Fertilitas

• Frekuensi hubungan seks (tidak termasuk masa abstinensi).

• Faktor  yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi.

– Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor yang tidak disengaja.

– Menggunakan atau tak menggunakan metode kontrasepsi.

• Menggunakan cara mekanik dan bahan kimia.

• Menggunakan cara lain.

– Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor yang disengaja (sterilisasi, subinsisi, obat-obatan, dan sebagainya).

• Faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran dengan selamat (Gestasi)

– Mortalitas janin yang disebabkan oleh faktor yang tak disengaja.

– Mortalitas janin oleh faktor yang disengaja.

Semakin tinggi jumlah bayi yang dilahirkan tentu akan mengakibatkan

dampak yang buruk karena dengan semakin tingginya jumlah bayi yang lahir

maka jumlah penduduk akan meningkat, sehingga mengakibatkan :

1. Pelayanan kesehatan kurang memadai baik dari segi sarana

prasarana, tenaga medis dan obat-obatan

2. Jumlah makanan yang tersedia tidak mencukupi sehingga dapat

mengakibatkan gizi buruk

3. Jumlah pengangguran semakin meningkat

4. Sanitasi lingkungan turun karena sampah semakin meningkat dan

jumlah air bersih semakin berkurang

Untuk mengurangi tingginya fertilitas tersebut , hal yang harus dilakukan

antara lain :

1. Pendidikan keluarga berencana

Pendidikan keluarga berencana yang terutama ditujukan kepada

generasi muda dan mereka yang belum menikah dimaksudkan untuk

Page 10: Paper Analisis Kasus Fertilitas

meningkatkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap masalah

kependudukan dan keluarga berencana

2. Peningkatan tingkat pendidikan

Peningkatan tingkat pendidikan masyarakat merupakan salah

satu faktor yang menentukan dalam pengembangan sumber daya

manusia. Peningkatan pendidikan akan berdampak pada peningkatan

produktivitas dan kualitas penduduk. Oleh karena itu usaha menaikkan

tingkat pendidikan harus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk

mendapatkan sumber daya manusia yang terampil dan tanggap dalam

menghadapi tantangan di masa depan.

Peningkatan partisipasi wanita di bidang pendidikan akan

berdampak pada pembatasan jumlah anak yang dilahirkan, terutama

disebabkan meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab dalam hidup

berumah tangga. Di samping itu dengan meluasnya kesempatan untuk

mengikuti pendidikan akan menyebabkan penundaan umur perkawinan.

3. Penundaan umur perkawinan

Upaya penundaan umur perkawinan sangat besar artinya dalam

menunjang pengendalian tingkat kelahiran. Dengan melangsungkan

perkawinan pada usia .muda, seorang wanita akan mempunyai

kesempatan melahirkan anak lebih banyak. Oleh karena itu, usaha

menurunkan angka kelahiran perlu didukung dengan usaha

meningkatkan umur perkawinan. Di samping menurunkan angka

kelahiran meningkatnya umur perkawinan akan mengurangi tingkat

kematian ibu pada saat melahirkan maupun kematian anak karena

kurang sempurnanya perawatan anak.

Page 11: Paper Analisis Kasus Fertilitas

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bkkbn.go.id/litbang/pusna/Hasil%20Penelitian/Analisis%20Lanjut/

Tahun%202009/Proximate%20Determinant%20%20FERTILITAS%20DI

%20INDONESIA.pdf

http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/mediaroom/pedoman-dan-buku?

download=

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18186/4/Chapter%20II.pdf